Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM FISIKA KELAS XII IPA

Hari/Tanggal:__________/_______
Kelas

XII IPA 1

Nama Kelompok

Jason Mamesah / 09

Anggota

Jason Mamesah
Caroline Gita
Mutiara Tanu
Valencia Vanessa

PERCOBAAN : RESONANSI BUNYI


Tujuan:
menentukan cepat rambat bunyi di udara ( v )
Teori : (lihat gambar berikut)
Dengan bantuan slang plastik/karet, reservoir R dan tabung kolom udara (disebut
tabung resonan) dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk bejana
berhubungan.
Susunan tersebut kemudian diisi air hingga penuh.Garputala/speaker yang
frekwensinya telah diketahui dijepit dan digetarkan secara terus-menerus di atas tabung
kolom udara.
Selama garpu tala bergetar, reservoir R diturunkan
perlahan-lahan, sehingga air dalam tabung kolom udara ikut turun dan gelombang
bunyi merambat dalam tabung kolom udara. Gelombang yang merambat ini
dipantulkan
permukaan air sehingga antara gelombang yang datang dan yang dipantulkan terjadi
interferensi. Ketika panjang tabung kolom udara (2n +1 ) 1/4 dengan n = bilangan
cacah, maka terjadi interferensiyang konstruktif, interferensi yang saling memperkuat
(Ingat interferensi pada ujung terikat dan pipa organa tertutup !).
Dikatakan pada saat itu antara garpu tala dan udara dalam tabung kolom udara terjadi
resonansi (udara ikut bergetar karena ada garpu tala yang bergetar). Jika A, B, C dan
seterusnya merupakan tempat terjadinya resonansi pertama, kedua, ketiga dan
seterusnya, maka : Jarak AB = BC = 1/2 dan AC = , sehingga panjang
gelombangnya ( ) dapat diukur. Karena pada saat terjadi resonansi, frekwensi yang
bergetar sama, maka frekwensi udara yang bergetar sama dengan frekwensi garpu tala.
Dengan demikian cepat rambat bunyi di udara dapat dihitung dengan rumus:

v =f .

Alat-alat yang diperlukan:


1. Tabung resonansi
2. Speaker
3. Sumber getar
4. Air
Pelaksanaan:
1) Isi tabung kolom udara dan reservoir R hingga penuh
2) Hidupkan sumber getar pilih untuk frekunesi tertentu,
3) Cari tempat terjadinya resonansi pertama, kedua, dst. Dengan jalan menurunkan air dalam reservoir R. (Saat terjadi
resonansi, ditandai suara yang agak nyaring !). Catat skala tempat terjadinya resonansi-resonansi tersebut
4) Ulangi pelaksanaan 2 & 3 untuk frekuensi yang yang lain.
5) Tabelkan datanya dalam tabel data pengamatan.

Data Pengamatan
No
Frekunsi (Hz)

Resonansi 1 (cm)

Resonansi 2 (cm)

1
2
3
4
5
6
7

28,8
20,6
17,9
13,4
12,2
9
9,2

86,4
61,6
53
42,8
36
31,8
27,6

300
400
500
600
700
800
900

(m)

115,2 x10-2
82 x10-2
72,2 x10-2
58,8 x10-2
47,6 x10-2
45,6 x10-2
36,8 x10-2

(m/s)
345,6
328
351
352,8
333,2
364,8
331,2

V rata-rata = 343,8 m/s


Rata-rata kesalahan relatif = +- 8,44 m/s
Pembahasan
Resonansi 1 =

Resonansi 2 =

Cara menentukan

= 2(Resonansi 2 Resonansi1)
=2(3/4 1/4
=
Cara menentukan Kecepatan Angin:
V=

.f

Pada Frekuensi 300Hz didapat data:

= 115,2 x10-2 m, dan kecepatan angin = 345,6m/s

Pada Frekuensi 400Hz didapat data:

= 82 x10-2m, dan kecepatan angin = 328m/s

Pada Frekuensi 500Hz didapat data:

= 72,2 x10-2 m, dan kecepatan angin = 351m/s

Pada Frekuensi 600Hz didapat data:

= 58,8 x10-2 m, dan kecepatan angin = 352,8m/s

Pada Frekuensi 700Hz didapat data:

= 47,6 x10-2 m, dan kecepatan angin = 333,2m/s

Pada Frekuensi 800Hz didapat data:

= 45,6 x10-2 m, dan kecepatan angin = 364,8m/s

Pada Frekuensi 900Hz didapat data:

= 36,8 x10-2 m, dan kecepatan angin = 331,2m/s

Kesimpulan
Semakin besar frekuensi, semakin pendek
Frenkuensi dan

nya

berbanding terbalik pada kecepatan yang sama

v
+1,8
-15,8
+7,2
+9
-10,6
+21
-12,6

Kecepatan angin rata-rata dari data = 343,8m/s


Rata-rata kesalahan relatif = +-8,44m/s
Kesalahan maksimum = +21m/s, Kesalahan minimum = -1,8m/s

Anda mungkin juga menyukai