Anda di halaman 1dari 2

SMA 1 BANGSRI MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA NASIONAL

Bukan tanpa bekal yang cukup, ketika SMA N 1 Bangsri Jepara


bertekad mewujudkan Sekolah Adiwiyata. Bekal sekolah yang luas
tanahnya 20.000 m2 dan luas bangunannya 1.333 m2 serta memiliki
925 siswa dan 40 guru dan 15 Karyawan.
Mewujudkan Sekolah Adiwiyata, yakni sekolah yang kondusif sebagai
tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah untuk turut
bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan, sangat disadari oleh seluruh warga SMA
Negeri 1 Bangsri Jepara, bukanlah sesuatu yang mudah seperti halnya
membalikkan telapak tangan. Apalagi upaya mewujudkan Sekolah
Adiwiyata harus dimulai dengan membuat dan melaksanakan program/kegiatan pengelolaan
hidup di sekolah dengan sungguh-sungguh, mulai dari perencanaan, menentukan kebijakan,
pembiasaan, penyediaan anggaran, penataan kelembagaan sampai pada penataan kondisi fisik
sekolah. Ini belum termasuk upaya meningkatkan kepedulian dan partisipasi seluruh warga
sekolah terhadap pengelolaan sekolah yang ramah lingkungan, serta membangun kemauan,
kemampuan dan pengetahuan warga sekolah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Berangkat dari sinilah, SMA Negeri 1 Bangsri Jepara telah bertekad untuk menggapai citacitanya dengan cara menanamkan rasa peduli para siswa, guru dan warga sekolah yang lain
terhadap lingkungannya. Kepedulian ini tidak sebatas pada ucapan atau kata-kata tetapi telah
pula diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terkait dengan
perubahan perilaku dari mengeksploitasi lingkungan menjadi mengelola lingkungan agar
kelestariannya tetap terjaga. Caranya antara lain dengan mengurangi resiko pencemaran
sehingga tercipta lingkungan sekolah yang bersih, nyaman dan menyenangkan bagi
penghuninya.
Ide mewujudkan Sekolah Adiwiyata di SMA Negeri 1 Bangsri Jepara berawal dari ide
membangkitkan kesadaran dan kearifan lingkungan kepada masyarakat, dengan dua
pertimbangan dasar. Pertama, kegiatan sekolah langsung diketahui oleh masyarakat luas dan
selalu meningkatkan peran serta orangtua siswa dan siswa. Kedua, siswa yang dididik di
sekolah dipersiapkan sebagai generasi penerus yang pada gilirannya akan menjadi anggota
masyarakat pengambil keputusan dan pelaku lingkungan. Dengan demikian, mewujudkan
Sekolah Adiwiyata bagi SMA Negeri 1 Bangsri Jepara merupakan kegiatan yang strategis
untuk menumbuhkembangkan kesadaran dan kearifan lingkungan melalui penghayatan
lingkungan oleh seluruh warga sekolah, termasuk orangtua siswa dan lingkungan dekat
sekolah, bahkan lintas daerah secara nasional.
Dengan visi sekolah Terwujudnya pendidikan yang unggul dalam prestasi, teladan dalam
perilaku cinta lingkungan dan rasa cinta tanah air dan enam misinya yang salah satunya
adalah menumbuhkan rasa cinta lingkungan dan berperan aktif mempengaruhi komunitas
yang lebih luas, SMA Negeri 1 Bangsri Jepara telah, sedang dan akan terus mengembangkan
Program Sekolah Adiwiyata yang diukur dengan empat indikator sebagai berikut: Pertama,
mengembangkan kebijakan sekolah terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup. Kebijakan
yang dimaksud adalah penerbitan Surat Edaran Kepala Sekolah tentang Pengintegrasian
Materi Lingkungan Hidup ke dalam Mata Pelajaran, yang ditunjukkan dalam Standar
Kompetensi Dasar dan Indikator ke dalam Silabus, Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP),
dan Bahan Ajar. Kemudian kebijakan peningkatan kualitas dan kapasitas SDM (tenaga
kependidikan dan non kependidikan) di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup, Kebijakan
Sosialisasi Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup kepada warga sekolah, pengawas,
komite sekolah dan orangtua siswa, Kebijakan Upaya Penghematan Energi, Kebijakan yang

terkait terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Serta kebijakan pengalokasian
anggaran untuk kegiatan Pendidikan Lingkungan Hidup.
Kedua, mengembangkan Kurikulum Berbasis Lingkungan melalui: (1) Pengembangan
Kurikulum Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup, (2) Pengembangan Materi
Mengajar yang Diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran, (3) Mengidentifikasi issue lokal di
sekolah dan issue global (4) Mengembangkan dukungan, media dan sumber belajar, (5)
Mengembangkan kegiatan aksi riil dalam rangka pengelolaan/pelestarian lingkungan.
Ketiga, pengembangan pembiasaan perilaku berbudaya lingkungan hidup peserta didik
dengan kegiatan berbasis partisipatif antara lain melalui: (1) Pengembangan Kegiatan
Ekstrakurikuler melalui Program Pengembangan Diri berupa pembiasaan perilaku berbudaya
lingkungan, (2) Kegiatan lingkungan hidup yang diprakarsai sekolah dengan melibatkan
masyarakat sekitar sekolah berupa penanaman pohon dan pengolahan sampah, (3) Kegiatan
Lingkungan Hidup yang diprakarsai oleh pihak luar, (4) Menjalin kemitraan dengan instansi
terkait, (5) Pembiasaan mengucapkan salam lingkungan untuk mengawali pelajaran.
Keempat, pengelolaan dan pengembangan sarana pendukung sekolah melalui: (1)
Pemanfaatan dan pengelolaan sarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan, (2) Upaya
pengelolaan fasilitas, sanitas untuk menunjang kebersihan, (3) Upaya efisiensi penghematan
air, listrik, alat tulis kantor, plastik, dll (4) Upaya pengelolaan kantin dan atau makanan yang
sehat dengan kemasan yang ramah lingkungan, (5) Upaya pengelolaan sampah yang tepat
dijadikan sampah yang memiliki nilai jual yang tinggi, (6) Upaya pengelolaan sanitasi dan
pembuatan biopori maupun sumur resapan, (7) pembuatan green house sebagai pusat
pembelajaran jenis flora dan fauna.
Perjalanan SMA Negeri 1 Bangsri Jepara menuju Sekolah Adiwiyata memang membutuhkan
kesabaran yang sangat tinggi, karena selain gelar ini sangat prestisius dan membanggakan,
upaya pencapaiannya membutuhkan partisipasi dan kepedulian semua pihak yang menghuni
sekolah.
Namun dengan berbekal tekad, usaha dan doa, SMA Negeri 1 Bangsri Jepara akan dapat
mewujudkan cita-citanya menjadi Sekolah Adiwiyata yang selama ini diidam-idamkan.
Semoga semua itu terwujud dalam waktu tidak terlalu lama.

Anda mungkin juga menyukai