Anda di halaman 1dari 68

TEKNIK DIGITAL

TEI 106

lts05

:
Matakuliah ini memperkenalkan
prinsip prinsip dasar rangkaian
digital, dimulai dari aljabar
Boolean sebagai dasar matematis
ke konsep gerbang logika sampai
dengan analisis dan perancangan
rangkaian digital kombi-natorial
dan sekuensial menggunakan
gerbang-gerbang/modul-modul
logika baku. Aspek praktis yang
berkaitan dengan implementasi
rangkaian digital diperkenalkan 2
lts05

1.Memberikan pemahaman
mengenai komponen-komponen
dasar penyusun rangkaian digital
kombinatorial dan rangkaian digital
sekuensial.
2.Mengembangkan kemampuan
perancangan, analisis dan
implementasi rangkaian digital
kombinatorial.
3.Memperkenalkan prinsip-prinsip
rangkaian digital sekuensial,
mengembangkan kemampuan
analisis
dan implementasi
lts05
3

Minggu

Topik

Pendahuluan

- Analog vs Digital
- Aljabar Boolean
- Implementasi logika
Boolean

1) 1 ; 3.1
2) 1 ; 2.1-2.4

Sistem Bilangan &


Penyandian

- Sistem Bilangan
- Penyandian

1) 1 ; 3.1
2) 1 ; 2.1-2.4

IC Digital

-Teknologi IC
- Karakteristik Umum

1) 2.1-15
2) 3.1-5 ;
3.8

Keluarga Logika :
TTL, MOS

1) 2.1-15
2) 3.1-5 ;
3.8

lts05

Sub-topik

Bacaan

Minggu

Topik

Rangkaian
Digital
Kombinatorial

lts05

Modul Kombinatorial Standard

Sub-topik

Bacaan

- Sintesis Rangkaian Kombinatorial

1) 3.3
2) 4.1-7

- Manipulasi Rangkaian
Kombinatorial
- Masalah Hazard

1) 3.2; 3.5;
4.2
2) 4.8

- Dekoder
- Enkoder
- Multiplekser
- Demultiplekser

1) 4.3 - 6
2) 6.1-3

- Rangkaian EXOR
- Aritmatika
- Pembanding

1) 4.6-10
2) 6.5

Minggu

9
10

Topik

Sub-topik

UTS

materi

Modul Digital yang - ROM


dapat diprogram

11

Bacaan
1) 7.1-2
2) 3.6

- PLA

12

Modul Digital
Sekuensial Dasar

- Latch
- Flipflop

1) 5.1-6.2
2) 7.1-3

13

Modul Digital
Sekuensial Dasar

Jenis jenis Flipflop

1) 5.1-6.2
2) 7.5-6

14

Pencacah

Pencacah Asinkron

1) 6.3
2) 7.9 -10

15

Pencacah

Pencacah Sinkron

1) 6.3
2) 7.11

16

Register

- Register Geser
- Pencacah berbasis
Register

1) 6.4
2) 7.8

lts05

Buku Pegangan :
1) Digital Design Principles and Practices,
John F. Wakerly, Prentice Hall International Edition
2) Fundamental of Digital Logic with VHDL Design,
Stephen Brown, Zvonko Vranesic , Mc Graw Hill
International

lts05

Bab I
PENDAHULUAN

lts05

340 BC Konsep Logika diperkenalkan oleh Aristotle

1854

Logika Aristotlean diformulasikan secara matematis

oleh George Boole matematika / aljabar Boolean.

1938

- Claude Shannon mengimplementasikan aljabar


Boolean kedalam untai untai penyaklaran (switchingcircuits) embrio untai digital
George Boole

lts05

Sistem Analog vs Sistem Digital


y

Sistem
Analog

x dan y fungsi kontinu , baik amplitudonya ( x dan


y) maupun waktunya (t).

lts05

10

Temperature
(F)
100
95
90
85
80
75
70
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A .M.
lts05

Time of day

P.M.
11

Sampling (pencuplikan waktu)


3

x(t)

1,4

amplitudo-kontinu
3

x(nT)

2,2

1,4

0,8

0,8

Analog
T

2,2

T ...

t
waktu-diskrit

Quantization (pencuplikan amplitudo)

x(nT)

x(n)

amplitudo-diskrit
3

digital

t
waktu-diskrit

lts05

Analog to Digital Converter

12

x
x

x0

y0

x1

y1

ADC
xN-1

sistem
Digital

y
y
DAC

yM-1

x dan y : variabel variabel kontinu (analog)


xi dan yj : variabel variabel biner
ADC

: Analog to Digital Converter , mengubah nilai cuplikan


analog x ke representasi digital

DAC

xN-1 . . . x1 x0

: Digital to Analog Converter , mengubah representasi


digital yM -1 . . . y1 y0 ke nilai cuplikan analog y.

lts05

13

CD drive

10110011101
Digital data

Digital-to-analog
converter

Analog
reproduction
of music audio
signal

Linear amplifier

Speaker
Sound
waves

lts05

14

A
B

Sistem
Digital

A , B dan F adalah variabel variabel biner ,


dengan nilai logika 0 atau 1.
Nilai logika 0 atau 1 adalah nilai tanpa satuan
yang dapat digunakan untuk mewakili dua besaran,
atau dua keadaan yang berbeda.
Kombinasi dari n variabel biner dapat merepresentasikan
2n niai logika yang berbeda.
lts05

15

Sistem
Digital

Kombinasi input AB :
A

lts05

A
B
C

F1

Sistem
Digital

F2

Kombinasi input ABC :


A

F1

F2

Kombinasi output
F1 F2 :

16

Contoh Data Digital


Text: Bila tiap karakter direpresentasikan sebagai data 8 bit,
maka untuk teks 500 halaman dengan 1000 karakter/halaman
dibutuhkan storage: 8 bit * (500 hal.) * 1000 kar/hal = 4 Mbit
Speech: Bila tiap sample direpresentasikan sebagai data 8 bits/
sample dan Pesat pencuplikan 8000 samples/detik;
Maka diperlukan kanal transmisi dengan kecepatan transmisi
8000 samples/detik x 8 bit/sample = 64 kbit/detik
Musik: Bila tiap sample direpresentasikan sebagai data
16 bits/sample dan pesat pencuplikan 44.1 k samples/detik,
maka storage untuk menyimpan audio berdurasi 1 jam
adalah .... ?
Citra digital: 300 x 400 pixels x 3 warna x 8 bit/sample
Dibutuhkan storage 2.9 Mbit/citra;
Untuk citra video dengan pesat 25 citra/detik dibutuhkan
storage 75 Mbit/s.
Untuk video berdurasi 2 jam dibutuhkan storage 540 Gbit
lts05

17

Contoh :
Nilai Fisik

Nilai Logika

5 Volt

0 Volt

5 Volt

logika positif

0
logika negatif

0 Volt

lts05

Pada umumnya (default) digunakan logika positif !

18

Nilai fisik

lts05

Nilai logika
logika positif

logika negatif

0 Volt

5 Volt

19

Level logika untuk untai digital elektronis


Fisik

5.0 v
logika 1 (High)
3.5 v
tidak terdefinisikan
1.5 v
logika 0 (Low)
0.0 v

Saklar sebagai variabel biner


Contoh :
A dan B adalah dua saklar yang masing masing dapat
berkedudukan
hubung
( direpresentasikan sebagai logika 1)
atau
takhubung (direpresentasikan sebagai logika 0)
F adalah lampu yang dapat berkeadaan
nyala ( repr. logika 1)
A
atau
padam (repr. logika 0 )

lts05
Bagaimana
logika dari rangkaian ini dinyatakan ?

21

F akan menyala (=1) bila


A terhubung (=1) dan
B terhubung (=1).
F akan padam (=0) bila salah
satu dari A atau B atau kedua-

input
A

lts05

output

nya tak-hubung (=0)

F
logika AND

22

F akan menyala (=1) bila


A terhubung (=1) dan
B terhubung (=1).
F akan padam (=0) bila salah
satu dari A atau B atau kedua-

input

output

lts05

nya tak-hubung (=0)

logika AND

23

Bagaimana logika dari rangkaian ini ?


A

input
A

lts05

Bila saklar A atau B, atau


keduanya hubung (=1) ,
maka
lampu F akan menyala (=1).

output
F
logika OR

24

Bagaimana logika dari rangkaian ini ?


A

input

output

lts05

Bila saklar A atau B, atau


keduanya hubung (=1) ,
maka
lampu F akan menyala (=1).

logika OR

25

Level Abstraksi
Sebuah sistem digital, terutama sistem digital yang kompleks,
harus ditangani secara berjenjang. Jenjang jenjang itu disebut
jenjang (level) abstraksi
Sistem Digital
Level Arsitektural
(level sistem)

Level Logika

Level elektronis
(level untai)

lts05

Perancangan pada level arsitektural


menggunakan modul/blok-blok digital
sebagai elemen dalam rancangannya.
Perancangan pada level logika menggunakan
gerbang-gerbang logika sebagai elemen
dalam rancangannya.
Perancangan pada level elektronis menggunakan komponen komponen elektronis
sebagai elemen dalam rancangannya. 26

Contoh :

Register

Register

Level Arsitektural
(level sistem)
Adder

Level Logika

lts05

Multiplier

rangkaian
modul2
fungsional

rangkaian
gerbang2
logika

27

Level Logika

VCC

Level elektronis
(level untai)

lts05

VCC
Vout

28

Pada level elektronis , nilai logika 0 dan 1 diwujudkan secara fisik


sebagai besaran tegangan 0 dan 5 volt.
input
level logika

F = A.B

output
F

=
level elektronis

lts05

input
A

output
F

0 volt

0 volt

5 volt

0 volt

5 volt

5 volt

5 volt

0 volt

5 volt

5 volt

5 volt

0 volt

29

ALJABAR BOOLEAN

lts05

30

Aljabar Boolean memberikan dasar matematis untuk


merepresentasikan fungsi fungsi bervariabel biner (fungsi
logika biner)
Fungsi logika biner :
x1
x2

y1
y2

logika
Boolean

yM-1

xN-1
Nilai variabel biner :

lts05

0
benar
ya
ada

atau
atau
atau
atau

1,
salah
tidak
tidak ada

yi = F(x1 , x2 , ..., xN-1)


xi dan yj adalah variabel
variabel biner

Variabel biner hanya punya


dua nilai .

logika biner
(logika dua nilai)
31

Contoh :

x1
x2
x3

logika pengambilan
keputusan

input
x1 =

x2 =

x3

ylts05 =

output

0 , jelek
1 , cakep

x1
0

x2
0

x3
0

0 , miskin

1 , kaya
0 , bodoh
1 , pinter
0 , mundur
1 , jadian

Tabel Kebenaran

32

Contoh : Dalam sebuah ruang dg kapasitas 8 orang, Fan dan AC


dinyalakan berdasarkan jumlah orang yang ada didalam
ruang, dengan ketentuan sbb
jumlah
orang

Logika pengendalian fan


& AC
AC

sandi biner
x2

x1

x0

jumlah
orang

Fan

X<2

off

off

2< X < 4

on

off

4< X < 6

off

on

X=7

on

on

Penyandian
input

Penyandian output :
0 , AC dioffkan
y0 =

lts05

0 , fan dioffkan
y1 =

1 , AC dionkan

1 , fan dionkan

33

Tabel Kebenaran logika pengendalian fan & AC secara biner

input

output

x2

x1

x0

y1

y0

orang

X
X<2

2< X < 4
4< X < 6
X=7
lts05

Operasi operasi dasar Boolean


Fungsi fungsi logika biner disusun berdasarkan
operasi operasi logika dasar (operator operator)
AND, OR dan NOT.

lts05

Operasi

Operator

Pembalikan logika

NOT, Invert

Penjumlahan logika

OR

Perkalian logika

AND
35

Operasi NOT (Invert , Pembalikan , Pengingkaran)


Fungsi logika NOT

Simbol gerbang NOT :

Tabel Kebenaran NOT :

lts05

F = X

input

output

F = X

0
36

Operasi OR (Penjumlahan logika)


Fungsi logika OR

: F = X0 + X1 + ... + XN-1

Simbol gerbang OR :

X0
X1

XN-1
Tabel Kebenaran OR :
(Contoh : OR 2-input)

lts05

Input

Output

X1

X0

37

Operasi AND (Perkalian logika)


Fungsi logika AND

Simbol gerbang AND :

F = X0 . X1 . ... . XN-1
X0
X1

XN-1
Tabel Kebenaran AND :
(Contoh : AND 2-input)

lts05

Input

Output

X1

X0

F = X1 . X2

38

AND 3-input :
X

F=X.Y.Z
input

X .Y . Z

out

seluruh kemungkinan
kombinasi 3 var. biner
XYZ
Jumlah kombinasi = 2n ,
n = jumlah variabel
lts05

39

Identitas (persamaan) Dasar Aljabar Boolean


1. X 0 X
3. X 1 1

2. X 1 X
dual

4. X 0 0

5. X X X

6. X X X

7. X X 1

8. X X 0

9. (X ) X
10. X Y Y X

11. X Y Y X

12. X YZ ) (XY ) Z

13. X Y Z ) (X Y ) Z

14. X.Y Z ) XY XZ

15. X YZ ) X Y)X
Z )

16. X Y ) X Y

17. X Y) = X Y
Dual adalah pasangan identitas
lts05

40

Dual dari sebuah identitas Boolean dapat diperoleh


melalui langkah langkah sebagai berikut.
1. Gantikan operator AND OR dalam identitas
tersebut,
2. Gantikan logika 0 1 dalam identitas tersebut.
3. Hasilnya adalah identitas baru yang merupakan
dual dari identitas pertama.
Contoh :
A + (B . C ) = (B . C ) + D

A + A = 1

A . (B + C ) = (B + C ) . D

A . A = 0

Bagaimana dual untuk A . (A + B) = A . B

lts05

41

Aturan deMorgan

identitas 16 dan 17

Aturan deMorgan memungkinkan perubahan bentuk


perkalian logika (AND) ke bentuk penjumlahan logika (OR)
dan sebaliknya.
bentuk OR
Identitas 16 :

( X + Y ) = X . Y

Identitas 17 :

( X . Y ) = X + Y

bentuk AND
lts05

bentuk AND

bentuk OR
42

Perluasan aturan deMorgan untuk fungsi 3 variabel


(X + Y + Z ) = (X + (Y + Z ))

identitas 12

= X . (Y + Z )

identitas 16

= X . (Y . Z )

identitas 17

= X.Y.Z

identitas 13

(X .Y. Z) = (X . (Y . Z ))
= X + (Y . Z )
= X + (Y + Z )
lts05

= X+Y +Z

43

(X + Y + Z ) = ( X + ( Y + Z ) )
= X . (Y + Z)
= X . (Y . Z )
= X.Y.Z

(X .Y. Z) = (X . (Y . Z ))

lts05

X + (Y . Z)

X + (Y + Z)

X + Y + Z

44

Pembuktian Identitas Boolean :


(a) Dengan induksi-lengkap
Contoh :
Identitas (1) : X + 0 = X
X
X

X+0

Identitas (16) : (X + Y) = X . Y
Y

X Y X.Y

(X+Y)

(X+Y)

0 1

0 0+0

1 1

1 1+0

0 0

1 0

sama
Terbukti
X = X+0
lts05

sama
45

Terbukti X . Y = (X + Y)

(b) Pembuktian menggunakan identitas2 Boolean lainnya


Buktikan identitas

X Y + Y Z + X Z = X Y + X Z
id. 7

X Y + Y Z + X Z = X Y + (X + X) Y Z + X Z
= X Y + X Y Z + X Y Z + X Z
id. 14

id. 14

= X Y (1 + Z ) + X Z ( Y + 1 )
id. 3

=
X Y + Y Z + X Z =
lts05

XY.1
XY

id. 3

+
+

X Z . 1
X Z
terbukti !

46

II.3 Implementasi logika Boolean


Dengan rangkaian saklar

sumber

Y
F

arus
Titik logika

Keadaan

terbuka

tertutup

terbuka

tertutup

tidak ada
arus

ada arus

X dan Y : saklar

input
Tabel Kebenaran Fisik

lts05

output

buka

buka

tidak ada arus

buka

tutup

tidak ada arus

tutup

buka

tidak ada arus

tutup

tutup

ada arus

47

Interpretasi Fisik Logika


arus

buka

buka

tidak ada arus

buka

tutup

tidak ada arus

tutup

buka

tidak ada arus

tutup

tutup

ada arus

Tabel Kebenaran AND

lts05

Interpretasi berdasarkan
logika positif :
buka = 0 , tutup = 1
tidak ada arus = 0 ,
ada arus = 1

48

Interpretasi Fisik Logika


arus

buka

buka

tidak ada arus

buka

tutup

tidak ada arus

tutup

buka

tidak ada arus

tutup

tutup

ada arus

Tabel Kebenaran OR

lts05

Interpretasi berdasarkan
logika negatif :
buka = 1 , tutup = 0
tidak ada arus = 1 ,
ada arus = 0

49

Tabel Kebenaran fisik


X
Y

arus

buka

buka

tidak ada arus

buka

tutup

ada arus

tutup

buka

ada arus

tutup

tutup

ada arus

logika positif

logika negatif

lts05 Kebenaran OR
Tabel

Tabel Kebenaran AND

50

Dalam implementasi fisik dengan untai elektronis, nilai


logika 0 dan 1 direpresentasikan oleh nilai tegangan.
logika positif

logika negatif

logika

Tegangan
(Volt)

logika

Tegangan
(Volt)

Bila tanpa penjelasan, maka interpretasi Fisik Logika


menggunakan logika positif
lts05

51

Klasifikasi Untai Logika


Logika Kombinatorial :
Output saat ini hanya ditentukan oleh input saat ini
Logika Sekuensial

Output saat ini ditentukan oleh input saat ini dan


input input sebelumnya.
Mengandung memory (elemen tunda) untuk
mengingat input input sebelumnya

lts05

52

Untai Kombinatorial :
in

Untai Sekuensial ;
in

out( t ) = F( in( t ) )
Untai
Kombinatorial

out

out( t ) = F( in( t ) , in(t-1) , in(t-2) , ... )

Untai
Kombinatorial

out

Memory
lts05

53

Latihan :
1. Buatlah Tabel Kebenaran untuk sebuah fungsi pengambilan
keputusan yang saudara rancang sendiri.
2. Nyatakan Tabel Kebenaran rangkaian saklar dibawah ini.

Y
X
Z

arus

3. Bila hari ini Sabtu atau Minggu dan udara panas, kenakan T-shirt.
Nyatakan Tabel Kebenaran untuk logika pernyataan tersebut.

lts05

54

4. Untuk sistem kombinatorial dengan N = 2 input, berapakah fungsi logika yg


dpt dibentuk ?

X
F(X,Y) = ?

?
Y

dapat dibentuk 16 fungsi Fi , i = 0 , 1 , ... , 15 , yang berbeda

F0

F1

F2

F3

F4

F5

F6

F7

F8

F9

F10

F1 = fungsi NOR

F7 = fungsi NAND

F8 = fungsi AND

F14 = fungsi OR

F14 F15

F6 = fungsi EXOR

Berapakah jumlah fungsi yang dapat dibentuk oleh untai kombinatorial


lts05
N-input ?

55

2N bit

F0

F1

F2

F3

F4

F5

F6

F7

F8

F9

F10

F11

F12

F13

F14 F15

F7 F8 F9 F10

F 2 F 3 F4 F5 F6

F0 F1

2N

kombinasi

Y
X
Z

1 , tutup

x =

arus

0 , buka
input

out

Sabtu

Minggu

Panas

Pakai Tshirt

lts051

1 , tutup
y =
0 , buka
1 , tutup
z =
0 , buka
1 , ada arus
F=
0 , tak-ada arus
57

3
input

out

Sabtu

Minggu

Panas

Pakai Tshirt

1 , Sabtu
A=
0 , bukan-Sabtu
1 , Minggu
B=
0 , bukan-Minggu
1 , Panas
C=
0 , tak-panas

1 , pakai Tshirt
F=
0 , tak-pakai Tshirt

lts05

58

Untuk N variabel input , ada 2N kombinasi


input

2N kombinasi

XN

lts05

XN-1 . . .

output
X1

X0

y0

y1

y2

...

2N

...

...

...

...

...

...

...

...

2N-4

...

...

2N-3

...

2N-2

...

...

2N-1

...

...

-1

59

XN

lts05

XN-1 . . .

X1

X0

...

...

...

...

2N-4

...

2N-3

2N-2

...

2N-1

...

60

1. Buktikan identitas dibawah ini.


(a) ( X Y + X Z )(X + Y) = X Z
(b) A C + A D + A C D = A C D + C D + A C
(c) X + YZ = X Y Z + X Y Z + X Y Z + X Y Z + X Y Z
2. Dengan aljabar Boolean sederhanakan ekspresi ini :
(a) F = BD + B(D+E) + D'(D+F)
(b) F = (B+BC)(B+B'C)(B+D)
(c) F = ABC(AB+C'(BC+AC))

lts05

61

Sederhanakn fungsi fungsi logika dibawah ini

lts05

62

salah jawaban !!!

lts05

63

=/=

2
a b + a b + a b = a b + a b + a b + a b
= b (a + a) + a (b + b) = b + a

terbukti

3
= 1 ( a b ( 1 + c) ) = a b

terbukti

= ( a + b) + ( c + d)
= ( a. b) + ( c . d ) = a b + c d terbukti

= (( a + (b c) + c d) . (b c) )
= ( a (b c) + (b c)(b c) + c d (b c))
= ( a b c + (b + c).b c + b d c )
= ( a b c + b b c+ b c c + b d c )
= ( a b c + b d c ) = (a b c) (b d c)
= (a + b + c) ( b + d + c )
= a b + a d + a c + b b + b d + b c + c b + c d + c c
= a b + a d + a c + b + b d + b c + cd + c
= ( a b + b + b c + b d) + ( a c + c + c d) + a d
= b ( a + 1 + c + d) + c ( a + 1 + d) + a d
= b + c + a d

terbukti

= ( a + b + c ) + ( a + b + c )
= ( a b c) + ( a b c )
= b c ( a + a ) = b c terbukti
7

= (a b) . (a c) . (b c) = ( a + b) ( a + c ) ( b + c)
= ( a a + a c + b a + b c ) ( b + c)
= ( a c + b a + b c ) ( b + c)
= a b c + a c c + a b + a b c + b b c + b c c
= a b c + a b + a b c + b c
= b c ( a + 1) + a b (1 + c) = b c + a b terbukti

= (a b) . ( a c ( b + c ))
= ( a + c ) ( a b c + a c c )
= ( a + c ) ( (a b c ) . ( a c ) )
= ( a + c ) ( ( a + b + c ) ( a + c )
= ( a + c ) ( a a + a c + a b + b c + a c + c c )
= ( a + c ) ( a + a c + a b + b c + a c + c )
= ( a + c ) ( a + a c + a b + b c + c )
= ( a + c ) ( a ( 1 + c + b ) + c ( b + 1 )
= (a + c) ( a + c )

terbukti

Anda mungkin juga menyukai