Anda di halaman 1dari 12

ISPA

(Infeksi Saluran Pernapasan Akut )


Oleh
Kelompok PBL II FKM
Universitas Jember

Defenisi ISPA
ISPAadalah penyakit infeksi akut yang melibatkan
organ saluran pernapasan, hidung, sinus,faring,
ataularing trakea, bronchi dan alveoli Kemungkinan
yang terjadi adalah dikarenakan infeksi saluran
pernafasan, yang dapat berakibat buruk bagi
kesehatan pernafasan mereka, tidak hanya pada masa
tumbuh kembang namun juga dapat berpengaruh
hingga dewasa, karena penyakit-penyakit saluran
pernapasan pada bayi dan anak-anak mempunyai
kemungkinan menyebabkan kecacatan pada masa
dewasa dikarenakan virus masuk ke paru dan merusak
organ disana dan susah untuk di sembuhkan.

Macam-Macam ISPA
a. Bukan pneumonia/ISPA ringan Pasien dengan batuk yang tidak
menunjukkan gejala peningkatan frekuensi napas dan tidak
menunjukkan adanya tarikan dinding dada bagian bawah kearah dalam,
tidak ada gangguan tidur, dahak/sputum encer, nafsu makan
menurun/anoreksia serta suhu tubuh 37 s/d < 38 oC.
b. Pneumonia/ISPA sedang Didasarkan pada adanya batuk,
dahak/sputum mulai kental, suhu tubuh 38oC, tidak mau makan, sakit
pada kerongkongan saat menelan, kadang sesak napas, dimana
frekuensi nafas cepat pada anak berusia dua bulan sampai < 1 tahun
adalah > 50 kali per menit dan untuk anak usia 1 sampai < 5 tahun
adalah > 40 kali per menit dan untuk > 5 tahun sampai dewasa > 30
kali per menit seta kesulitan bernapas ditandai dengan adanya
penggunaan oto bantu pernapasan.
c. Pneumonia berat/ISPA berat Gejala pneumonia/ISPA sedang ditambah
dengan gejala panas tinggi (suhu tubuh > 38oC), napas berbunyi,
kadang disertai penurunan kesadaran dan perubahan bunyi suara
(stridor).

Penyebab ISPA
Penyebab terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur.
Kebanyakan adalah virus. Diagnosis yang termasuk dalam
keadaan ini adalahrhinitis,sinusitis,fharingitis,tonsillitis
danlaryngitis(Sutanto dan Hariwijaya, 2006).
a. Bakteri Diplococcus pneumuniae, Pneumococcus,
Strepcoccus pyogenes, Staphylococcus aureu, haemophilus
influenza, dan lai-lain.
b. Virus Influenza, adenovirus, sitomegalovirus.
c. Jamur Aspergilus sp, Candida albican, Histoplasma,dan
lain-lain.
d. Aspirasi Makanan, asap kendaraan bermotor, bahan bakar
minyak (BBM) biasanya minyak tanah, cairan amnion pada
saat lahir, benda asing misalnya biji-bijian, mainan plastic
kecil dan lain-lain.

Cara Penularan ISPA


1. Penularan ISPA biasanya melalui medium kontak
langsung seperti air ludah, darah, bersin, udara
pernafasan yang mengandung kuman terhirup oleh
orang sehat
2. Asupan gizi dan nutrisi tubuh yang kurang
3. Lemahnya sel imun tubuh terhadap kuman
penyakit sehingga kuman bebas masuk dan
melakukan peradangan pada organ tubuh
4. Tempat tinggal dan lingkungan sekitar yang tidak
sehat, dimana telah tercemar oleh kuman penyakit
baik dari udara maupun air serta makanan.

Tanda dan Gejala ISPA


a. Demam Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya
infeksi. Suhu tubuh mencapai > 37 oC
b. Batuk merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran
pernafasan, mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya
infeksi saluran pernafasan. Batuk bisa disetai dahak(sputum) dengan
konsentasi encer hingga kental
c. Sakit pada kerongkongan Hal ini menandakan adanya
peradangan/inflamasi pada kerongkongan, pasien akan merasakan nyeri
saat menelan serta perubahan suara
d. Meningismus Adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada
meningens, biasanya terjadi selama periodik mengalami panas, gejalanya
adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk,
terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.
e. Anorexia Biasa terjadi pada semua yang mengalami sakit, dimana akan
menjadi susah makan dan bahkan tidak mau minum. Pada anak akan
menjadi rewel dan sering menanggis (Whaley and Wong; 1991; 1419)

Akibat Lanjut ISPA


1. Infeksi pada paru Kuman penyebab ISPA akan masuk lebih
dalam kesaluran pernapasan yaitu bronkus dan alveoli sehingga
menginfeksi bronkus dan alveoli sehingga pesien akan sulit
bernapas kerena adanya sumbatan jalan napas oleh
penumpukan secret hasil produksi kuman pada rongga paru.
2. Infeksi selaput otak Kuman juga mampu menjangkau selaput
otak sehingga menginfeksi selaput otak dengan menumpukan
cairan yang mampu berakibat meningitis.
3. Penurunan Kesadaran Infeksi dan penumpukan cairan pada
selaput otak menyebabkan terhambatnya suplay oksigen dan
darah ke otak
4. Kematian Penangganan yang lama dan tidak tepat pada
pasien ISPA mampu memperlambat dan merusak seluruh fungsi
tubuh oleh kuman sehingga pasien akan mengalami henti napas
dan henti jantung

Pencegahan
Pencegahan infeksi saluran pernafasan atas dapat dilakukan sendiri
dengan :
1. Menjaga keadaan gizi anggota keluarga agar tetap baik dan
memberikan ASI eksklusif pada bayi
2. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan
olah raga teratur
3. Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau
hand sanitizer terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan
pada anak untuk rajin cuci tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit
infeksi lainnya
4. Melakukan imunisasi pada anak anda
5. Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA
6. Hindari menyentuh mulut atau hidung flu
7. Apabila sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak
menulari anak atau anggota keluarga lainnya
8. Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan/rumah

Penatalaksanaan
Perawatan ini dapat di lakukan sendiri oleh orangtua untuk mengatasi
anggota keluarga yang menggalami ISPA
1. Mengatasi panas atau demam Demam dapat di tangani dengan
memberikan obat penurun demam atau kompres
2. Mengatasi batuk Disarankan untuk memberikan obat tradisional yang bisa
di buat sendiri, yaitu jeruk nipis sendok teh dicampurkan dengan madu
atau kecap sendok teh. Ramuan ini diberikan 3x sehari
3. Makanan Berikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikitsedikit tapi
di ulangi lebih sering daripada biasa. ASI pada bayi tetap di berikan
4. Minuman Berikan cairan berupa air putih hangat, buah lebih banyak dari
biasanya untuk mengencerkan dahak dan menambah cairan bagi yang
kekurangan cairan
5. Gaya hidup Jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal, Pada
penderita pilek, selalu bersihkan hidung dari ingus. Ini akan mempercepat
penyembuhan dan bisa menghindari komplikasi yang mungkin muncul,
Usahakan untuk mendapatkan ventilasi yang cukup dan mencegah adanya
asap yang dihirup, tidak terkecuali melarang orang merokok di sekitar anak

Anda mungkin juga menyukai