1 September 2012 : 50 63
ISSN : 1829-9946
PENDAHULUAN
Dalam Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah
ditetapkan proses pelaksanaan desentralisasi
dimana
Pemerintah
Pusat
memberikan
kewenangan yang lebih besar kepada
Pemerintah Daerah untuk melaksanakan
serangkaian proses, mekanisme dan tahapan
perencanaan yang dapat menjamin keselarasan
pembangunan antar daerah tanpa mengurangi
kewenangan yang diberikan. Pembangunan
mengandung makna pertumbuhan (growth) dan
perubahan (change) (Surahman, 2005).
50
51
52
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan
metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode
yang memusatkan perhatian pada pemecahan
masalah yang ada pada masa sekarang, pada
masalah aktual, dimana data yang dikumpulkan
mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian
dianalisis. Tujuan pendekatan deskriptif untuk
memberikan
gambaran
tentang
suatu
masyarakat atau sekelompok orang tertentu,
atau gambaran tentang suatu gejala atau
hubungan antara dua gejala atau lebih
(Surakhmad, 1994).
Lokasi kajian status PEL adalah
Kabupaten Sukoharjo, yang melaksanakan
kegiatan ini sebagai kelanjutan dari komitmen
Forum PEL Provinsi Jawa Tengah dalam
melaksanakan Program PEL, sesuai dengan
frame work PEL Jawa Tengah yang berbasis
pada pengembangan klaster-klaster usaha
dalam sektor Pengembangan Ekonomi Lokal
(PEL) Jawa Tengah. Sedangkan obyek
penelitian status PEL adalah pemangku
kepentingan/stakeholders yang terkait dengan
Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) di
Kabupaten Sukoharjo. Penentuan responden
dalam
penelitian/kajian
status
PEL
dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten
Sukoharjo berdasarkan TOR Revitalisasi PEL
yang diberikan oleh Direktorat Perekonomian
Daerah Bappenas RI. Responden yang terlibat
adalah perwakilan instansi Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukoharjo, DPRD Kabupaten
Sukoharjo, kalangan dunia usaha (Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah/UMKM), asosiasi,
Perguruan Tinggi, dan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), yang terkait dalam
Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) di
Kabupaten Sukoharjo, dan selama ini sudah
menjadi mitra strategis Bappeda dan FEDEP
Kabupaten Sukoharjo
53
Jumlah
50
51
33
25
Rata-rata
1,09
1,11
0,72
0,54
51
68
39
1,11
1,48
0,85
39
42
0,85
0,91
37
44
46
49
42
17
0,80
0,96
1,00
1,07
0,91
0,37
29
662
41,38
0,63
14,39
0,90
54
55
56
Jumlah
Rata-rata
62
51
46
25
39
64
68
52
72
56
48
60
1,35
1,11
1,00
0,54
0,85
1,39
1,45
1,13
1,57
1,22
1,04
1,30
44
63
59
62
63
62
35
1031
54,26
0,96
1,37
1,28
1,35
1,37
1,35
0,76
22,41
1,18
57
Rata-rata
0,96
1,11
0,91
1,24
0,94
1,33
0,89
1,17
1,07
1,24
1,09
1,02
1,24
1,22
1,09
1,26
17,76
1,11
Rata-rata
0,85
0,85
0,78
0,96
0,98
0,89
1,13
1,22
1,07
8,72
0,97
58
Jumlah
47
57
54
34
58
51
66
62
Rata-rata
1,02
1,24
1,17
0,74
1,26
1,11
1,44
1,35
58
487
54,11
1,26
10,59
1,18
Jumlah
56
47
45
62
47
53
Rata-rata
1,22
1,02
0,98
1,35
1,02
1,15
45
0,98
45
46
0,98
1,00
43
36
37
0,94
0,78
0,80
40
602
46,31
0,87
13,09
1.01
Aspek PEL
Kelompok Sasaran
Faktor Lokasi
Kesinergian dan Kebijakan
Pembangunan Berkelanjutan
Tata Pemerintahan
Proses Manajemen
Indeks Aspek
PEL
57,57
64,04
55,50
62,27
58,82
56,90
59
Bobot
Gabungan
0,20
0,27
0,19
0,12
0,12
0,16
Jumlah
Jumlah
11,53
16,94
10,71
7,59
6,77
9,15
62,69
Rekomendasi
Berdasarkan hasil kajian cepat status
PEL Kabupaten Sukoharjo sebagaimana telah
diuraikan diatas,
terutama
berdasarkan
beberapa faktor pengungkit dan urutan prioritas
faktor pengungkit yang telah ditemukan pada
setiap aspek/dimensi PEL, maka diperoleh
beberapa
rekomendasi
dari
setiap
aspek/dimensi PEL, yang dapat dijadikan
sebagai dasar untuk menyusun perencanaan
strategis dan rencana tindak yang lebih
implementatif, dalam rangka Pengembangan
Ekonomi Lokal (PEL) terutama dalam
penyusunan Program Kerja dalam upaya PEL
di Kabupaten Sukoharjo di masa mendatang.
Rekomendasi yang dihasilkan berdasarkan
kajian status PEL, sebagai berikut :
Dimensi Kelompok Sasaran :
a. Kampanye peluang usaha dan informasi
bisnis (UMKM/KUBE, koperasi), melalui
media massa, pameran, show room, dan
media promosi lain
b. Kemudahan perijinan dan peraturan tentang
kemudahan investasi
c. Fasilitasi pelatihan kewirausahaan bagi
pengusaha baru/UMKM
d. Perkuatan kelembagaan dan manajemen
usaha UMKM
e. Fasilitasi permodalan dari lembaga terkait
pembiayaan (Perbankan, LKM, Koperasi,
BMT) dan Pemda, terutama melalui Kredit
Program (KUR, KKPE, dan lain-lain)
f. Fasilitasi dalam peningkatan akses teknologi
produksi, melalui pelatihan-pelatihan teknis
produksi bagi UMKM
Dimensi Faktor Lokasi :
a. Peningkatan sarana dan prasarana air bersih,
infrastruktur energi, dan kualitas lingkungan
b. Peningkatan Infrastruktur komunikasi dan
sarana dan prasarana transportasi
c. Peningkatan kualitas permukiman dan
pelayanan kesehatan
d. Peningkatah kualitas & fasilitasi pendidikan
e. Peningkatan akses peluang kerjasama
dalam industri sejenis maupun industri huluhilir, melalui program integrasi antar
sentra/klaster UMKM dan sinergi dengan
lembaga penelitian (Perguruan Tinggi) dan
dinas/departemen (BPTP, Balitbang)
60
61
c.
d.
e.
f.
g.
keringanan
pajak
investasi,
dan
transparansi pajak/retribusi.
Penyediaan data base potensi usaha,
terutama UMKM secara berkesinambungan
Promosi dan pemasaran produk klaster
UMKM unggulan Kabupaten Sukoharjo
secara periodik dan berkesinambungan,
baik di tingkat Lokal, Regional, Nasional
dan Internasional, baik melalui fasilitasi
pembangunan show room bersama produk
klaster UMKM, UKM Center, web site
produk klaster UMKM dan web site
Bappeda/FEDEP Kabupaten Sukoharjo,
dan media promosi (leaflet, katalog, banner,
TV-Nasional,
National
Discovery,
Majalah-majalah Internasional, dan lainlain), temu usaha/bisnis, outlet dan lapak
bagi UMKM, serta fasilitasi pameran
dagang/expo bagi produk unggulan klaster
UMKM.
Penyiapan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana penunjang dan infrastruktur,
misal sarana dan prasarana transportasi
(kendaraan, jalan), infrastruktur energi
(listrik, air), dan komunikasi (telephon, fax,
jaringan internet)
Peningkatan kemampuan SDM, terutama
SDM klaster UMKM, melalui pelatihanpelatihan teknis produksi (inovasi produk),
manajemen usaha (manajemen keuangan,
pemasaran), Teknologi Informasi, dengan
berbagai program pelatihan secara bertahap
dan berkesinambungan
Pengembangan jaringan usaha antar klaster
UMKM (Klaster Pertanian Terpadu : sub
klaster pertanian organik, tahu, jamur,
ternak sapi, makanan olahan), Klaster
Meubel Kayu dan Rotan, Klaster Batik dan
Tenun Lurik), melalui integrated system
antar sub klaster, melalui kerjasama antar
sub klaster terkait dengan penyediaan
bahan baku, teknologi produksi, inovasi
produk, standar kualitas produk (sertifikasi),
kelembagaan, dan pemasaran produk,
dengan fasilitasi dan pendampingan dari
stakeholders terkait
dalam FEDEP
Kabupaten Sukoharjo, melalui sinergi
kemitraan strategis antar dinas terkait dan
stakeholders terkait lain (Perguruan Tinggi,
Perbankan, dunia usaha/UMKM, koperasi,
62
63