PETERNAKAN
Populasi Ternak
Sumber produksi daging adalah dari ternak sapi potong, ternak unggas,
kambing, domba dan sebagian kecil dari ternak kerbau, sapi perah dan kuda
afkiran. Pada tahun 2004 populasi sapi potong, kerbau dan kuda masing masing
sebanyak 10,4 juta ekor, 2,5 juta ekor dan 0,4 juta ekor. Perkembangan
populasi dari ternak-ternak penghasil daging tersebut pada tahun 2004 relatif
tetap kecuali untuk populasi sapi potong yang mengalami penurunan sekitar 1%
dibandingkan tahun 2003. Selain itu, ternak besar ini lebih banyak diproduksi di
luar Jawa daripada di Jawa.(Tabel 34).
Tabel 34. Populasi Ternak Sapi Potong, Kerbau, dan Kuda (juta ekor)
Wilayah
Jawa
Sapi Potong
Kerbau
Kuda
2003
2004
2003
2004
2003
2004
4,3
4,3
0,6
0,6
0,1
0,0
1,5
1,5
0,3
0,3
0,2
0,2
Sumatera
2,7
2,8
1,3
1,3
0,0
0,0
Kalimantan
0,4
0,4
0,1
0,1
0,0
0,0
Sulawesi
1,4
1,5
0,2
0,2
0,1
0,2
0,2
0,2
0,0
0,0
0,0
0,0
Luar Jawa
6,2
6,4
1,9
1,9
0,3
0,4
Indonesia
10,5
10,4
2,5
2,5
0,4
0,4
Bab 4. PETERNAKAN
Profil Pangan dan Pertanian
29
Sementara itu, populasi ternak kambing dan domba pada tahun 2004
masing-masing meningkat 5,7% dan 5,6% dibanding tahun 2003. Pada periode
yang sama, ternak babi meningkat 6,8%, dan ternak ayam pedaging meningkat
sebesar 4,9%. Ternak kecil penghasil daging ini lebih banyak di produksi di Jawa
dibandingkan di luar Jawa (Tabel 35).
Tabel 35. Populasi Ternak Kambing, Domba, Ayam Pedaging, dan Babi
(ribu ekor)
Wilayah
Kambing
Domba
Ayam Pedaging
Babi
2003
2004
2003
2004
2003
2004
2003
2004
7.018
7.445
7.181
7.585
589.108
635.057
172.327
181.484
779
808
74
76
33.250
32.271
2.051.884
2.117.889
3.389
3.557
529
557
134.873
126.925
1.696.149
1.807.173
Kalimantan
278
360
59.672
61.005
706.864
809.296
Sulawesi
975
982
29.481
32.567
882.651
982.463
280
286
1.375
1.247
573.328
598.978
Jawa
Bali & Nusa
Tenggara
Sumatera
Luar Jawa
5.703
5.996
629
659
258.651
254.015
5.910.876
6.315.799
Indonesia
12.722
13.441
7.810
8.244
847.743
889.072
6.083.203
6.497.283
Ayam Buras
2003
Ayam Petelur
2004
2003
Itik
2004
2003
2004
116,6
120,7
39,0
41,6
12,7
13,1
18,1
18,8
2,8
3,1
1,7
1,8
Sumatera
89,9
77,7
28,4
25,7
11,0
11,3
Kalimantan
19,2
20,2
3,7
3,9
3,5
4,2
Sulawesi
29,9
30,5
5,1
6,0
4,7
4,7
3,7
3,9
0,2
0,2
0,3
0,4
Luar Jawa
160,8
151,1
40,2
38,9
21,2
22,4
Indonesia
277,4
271,8
79,2
80,5
33,9
35,5
30
Bab 4. PETERNAKAN
Profil Pangan dan Pertanian
Barat. Populasi dari masing-masing ternak tersebut pada tahun 2003 mencapai
277,4 juta ekor; 79,2 juta ekor dan 33,9 juta ekor. Sementara, produksi telur
ayam ras dan itik meningkat, produksi telur ayam buras menurun sebesar 2,0%
(Tabel 36).
Ternak sapi perah yang merupakan penghasil utama susu segar pada
tahun 2003 meningkat sekitar 4,3% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari
358,4 ribu ekor pada tahun 2002 menjadi 373,8 ribu ekor, dan pada tahun 2004
meningkat lagi menjadi 381,6 ribu ekor. Wilayah propinsi yang paling banyak
populasi ternak sapi perahnya adalah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat
dengan jumlah kontribusi masing-masing sekitar 37,2%, 32,6% dan 25,4% dari
total populasi sehingga ke 3 propinsi tersebut merupakan pemasok utama susu
untuk kebutuhan konsumsi susu nasional (Tabel 37).
Tabel 37. Populasi Ternak Sapi Perah (ekor)
Wilayah
Jawa
Sumatera
Bali & Nusa Tenggara
2002
2003
2004*)
350.289
365.291
372.681
7.493
7.642
7.830
54
28
42
Kalimantan
133
93
98
Sulawesi
306
602
884
111
97
100
Luar Jawa
8.097
8.462
8.954
Indonesia
358.386
373.753
381.635
4.2.
Jenis
Sapi
Kerbau
Kambing
Domba
Babi
Kuda
Ayam Buras
Ayam Ras Petelur
Ayam Ras Pedaging
Itik
Bab 4. PETERNAKAN
Profil Pangan dan Pertanian
2003
2004
369,7
40,6
63,9
80,6
177,1
1,6
298,5
48,2
771,1
21,3
2005*)
447,6
40,2
57,1
66,1
194,7
1,6
296,4
48,4
846,1
22,2
463,8
40,8
58,9
66,5
198,2
1,7
310,0
51,2
883,4
38,7
31
No
Jenis
2003
Jumlah
Sumber
Keterangan
2004
1.872,6
2.020,4
2005*)
2.113,2
2003
538.133
2004
2005*)
543.662
334.158
35
35
15.146
5.307
6.489
Kalimantan
128
Sulawesi
295
557
646
782
Luar Jawa
15.309
6.283
7.828
Indonesia
553.442
549.945
341.986
2003
483.955
2004
2005
596.609
607.289
37.116
44.212
44.814
309.192
324.255
341.324
Kalimantan
68.024
68.763
71.515
Sulawesi
71.045
68.154
78.397
4.247
5.418
5.599
Luar Jawa
489.624
510.802
541.649
Indonesia
973.579
1.107.411
1.148.934
32
Bab 4. PETERNAKAN
Profil Pangan dan Pertanian
4.3.
Konsumsi
Jenis
Daging
Telur
Susu
Sumber
Keterangan
2000
2001
2002
2003
2004*)
1.516,0
1.601,6
1.808,4
1.910,5
1.970,5
783,3
793,8
945,7
974,6
1.052,4
1.400,0
1.262,9
1.266,4
1.517,4
1.560,3
Dengan tingkat konsumsi total seperti dalam Tabel 41, maka rata-rata
konsumsi nasional daging, telur dan susu per kapita pada tahun 2004 masingmasing adalah sebesar 6,2 kg; 4,4 kg; dan 6,78 kg. Konsumsi daging per kapita
per tahun tersebut meningkat 1,5%, yaitu dari 6 kg pada tahun 2003 menjadi
6,05 kg pada tahun 2004. Konsumsi telur meningkat sebesar 6,6% yaitu dari
4,11 kg menjadi 4,38 kg pada periode yang sama. Demikian juga dengan
konsumsi susu yang mengalami kenaikan 1,3% dari 6,7 kg menjadi sebesar 6,8
kg.
Sekitar 60% konsumsi daging nasional berada di wilayah Propinsi Jawa
Barat, DKI Jaya, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Tingkat konsumsi
daging per kapita yang paling tinggi berada di wilayah DKI Jakarta, Bali dan
Kalimantan Timur yaitu di atas 10 kg/kapita/tahun. Tingkat konsumsi daging per
kapita yang paling rendah adalah masyarakat yang berada di wilayah Maluku
Utara, Maluku dan Papua.
Dengan tingkat konsumsi tersebut, tingkat konsumsi protein hewani
masyarakat Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara
lain. Sebagai contoh, rata-rata tingkat konsumsi protein hewani di Indonesia
hanya mencapai 4,7 gram/ orang/hari. Sedangkan di Malaysia, Thailand dan
Philipina rata-rata telah di atas 10 gram/orang/hari. Kemudian di negara maju
seperti Jepang, Australia, dan New Zealand konsumsi rata-rata telah mencapai
di atas 20 gram/kapita/hari.
Bab 4. PETERNAKAN
Profil Pangan dan Pertanian
33
4.4.
Ekspor - Impor
Jenis Komoditas
Ternak
a. DOC Ayam Bibit
b. Babi Ternak
c. Unggas
II
2002
28.696,9
2003
22.032,7
1.190,5
294,8
27.495,1
21.642,4
11,3
95,5
Hasil Ternak
125.851,8
67.938,3
a. Telur Tetas
222,1
878,7
b. Telur Konsumsi
428,2
278,9
4.827,8
4.964,5
c. Daging Ayam
d. Daging Sapi
134,5
449,9
65.291,9
137,4
133,7
510,4
g. Bulu Bebek
287,5
0,0
51.671,3
54.830,4
e. Kulit
h. Susu
i. Mentega
j. Keju
Total
2.780,0
4.533,8
74,8
1.354,3
154.548,7
89.971,0
Nilai impor pada tahun yang sama masing-masing mencapai US$ 428,5
juta, dan US$ 366,6 juta. Impor produk peternakan pada tahun 2002 yang
paling besar berasal dari produk susu, kulit, mentega, sapi bakalan, daging
sapi, keju, dan DOC ayam bibit dengan total nilai mencapai US$ 413,1 juta atau
sebesar 96,4% dari total nilai impor produk peternakan. Sedangkan impor
produk peternakan pada tahun 2003 yang paling besar berasal dari produk
susu, sapi bakalan, mentega, daging sapi, keju, dan DOC ayam bibit dengan
total nilai mencapai US$ 351,2 juta atau sebesar 95,8% dari total nilai impor
produk peternakan (Tabel 43). Dengan demikian, defisit perdagangan produk
peternakan pada tahun 2002 dan 2003 masing-masing mencapai US$ 274 juta
dan US$ 276,6 juta.
34
Bab 4. PETERNAKAN
Profil Pangan dan Pertanian
II
Jenis Komoditas
Ternak
a. Sapi Bibit
b. Sapi Bakalan
c. Babi Bibit
d. DOC Ayam Bibit
e. Unggas
Hasil Ternak
a. Daging Sapi
b. Daging Domba
c. Daging Babi
d. Daging Unggas
e. Hati Sapi
f. Kulit
g.Telur Tetas
h.Telur Konsumsi
i. Produk Susu
j. Mentega
k.Keju
Total
2002
49.659,1
3.054,3
34.894,3
259,9
11.129,8
320,8
378.886,0
18.586,2
938,6
361,6
898,9
8.173,6
107.529,7
1.264,3
63,9
173.906,4
51.539,4
15.623,4
428.545,1
2003
65.068,4
2.843,8
51.009,9
175,7
10.900,4
138,6
301.497,8
18.566,1
1.535,3
288,3
450,8
8.880,2
378,9
638,3
42,8
207.475,3
48.724,7
14.517,1
366.566,2
Bab 4. PETERNAKAN
Profil Pangan dan Pertanian
35