SISKOM (Mode Pengalamatan)
SISKOM (Mode Pengalamatan)
em
Kom
Mode
puter
Dan
Format
Pengalam
atan
Kelas : XI-TKJ1
Kelompok 7:
-
Rizki Madani
Rusdi Ismail
Sandi Maulana
Sela Saripatul Badriah
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Sistem Komputer
mengenai Mode Dan Format Pengalamatan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran sistem komputer tentang mode
dan format pengalamatan set instruksi, agar siswa lebih kreatif dan mengetahui mode dan
format pengalamatan set instruksi .
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Bogor,
Agustus 2015
Penulis
Kelompok 7
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................................
Bab I ...........................................................................................................................
Bab II ..........................................................................................................................
Penutup ......................................................................................................................
1
3
4
7
12
BAB I
Mode Pengalamatan
1. INHERENT
Dalam mode pengalamatan inherent, semua informasi yang dibutuhkan untuk
operasi telah diketahui otomatis oleh CPU, dan tidak dibutuhkan operan
eksternal dari memori atau dari program. Operan yang digunakan hanyalah
register internal dari CPU atau data dalam stack. Karena itu operasi ini hanyalah
terdiri dari satu byte instruksi.
2. IMMEDIATE
Dalam mode pengalamatan immediate, operan terkandung di dalam byte yang
langsung mengikuti kode operasi. Mode ini digunakan saat suatu harga atau
konstanta diketahui saat program dibuat dan tidak akan dirubah selama eksekusi
program. Operasi dengan mode ini membutuhkan dua byte instruksi, satu untuk
kode operasi dan satu lagi untuk data byte.
3. DIRECTION
Mode pengalamatan direct mirip dengan mode pengalamatan extended kecuali
bahwa upper byte dari alamat operan selalu dianggap $00. Karena itu, hanya
lower-byte dari operan yang diperlukan untuk dimasukkan dalam instruksi.
Pengalamatan direct menyebabkan efisiensi alamat dalam 256 byte pertama
dalam memori. Area ini dinamakan dengan direct page dan mengandung on-chip
RAM dan register I/O. Pengalamatan direct ini efisien bagi memori program dan
waktu eksekusi. Dalam mode ini instruksi terdiri dari dua byte, satu untuk kode
operasi dan satu lagi untuk alamat operan.
4. EXTENDED
Dalam mode pengalamatan extended, alamat dari operan terkandung dalam dua
byte yang mengikuti kode operasi. Pengalamatan extended ini dapat digunakan
untuk mengakses semua lokasi dalam memori mikrokontroler termasuk I/O, RAM,
ROM, dan EPROM. Karena itu operasi ini membutuhkan tiga byte, satu untuk
kode operasi, dan dua untuk alamat dari operan.
5. INDEXED
Dalam mode pengalamatan indexed, alamat efektif adalah variabel dan
tergantung pada dua faktor: 1) isi index register saat itu dan 2) nilai offset yang
terkandung dari byte yang mengikuti kode operasi. Terdapat tiga jenis
pengalamatan indexed yang didukung oleh CPU keluarga M68HC05, yaitu: nooffset, 8-bit offset, dan 16-bit offset. Dalam mode pengalamatan indexed-no
offset, alamat efektif dari operan terkandung dalam index register 8-bit. Karena
itu, mode pengalamatan ini dapat mengakses 256 lokasi memori (dari $0000
sampai $00FF). Instruksi mode ini membutuhkan satu byte instruksi.
6. RELATIVE
Mode pengalamatan relative ini digunakanhanya dalam instruksi percabangan.
Instruksi percabangan, selain percabangan instruksi manipulasi bit,
membangkitkan dua byte kode mesin: satu untuk kode operasi dan satu untuk
offset relatifnya. Karena kemampuannya untuk bercabang ke dua arah, byte
offset adalah bilangan bertanda dengan jangkauan 128 sampai +127. Jika
kondisi percabangan TRUE, isi dari byte bertanda 8-bit yang mengikuti kode
operasi akan ditambahkan dengan isi dari PC untuk membentuk alamat efektif
percabangan; jika FALSE maka kontrol program akan terus ke instruksi di bawah
instruksi percabangan. Programmer akan menspesifikasikan tujuan dari
percabangan sebagai alamat absolute (dengan label atau alamat langsung).
Kemudian assembler akan mengkalkulasi offset relatif 8-bit yang akan diletakkan
di belakang kode memori dalam memori.
7. Machine Code, Opcode , Mnemonic, Operation, Addressing Mode.
1.
Menspesifikasi operasi yang akan dilakukan. Kode operasi berbentuk kode biner
2.
Operasi dapat berasal dari lebih satu sumber. Operand adalah input operasi
3.
4.
Elemen ini menginformasikan CPU posisi instruksi berikutnya yang harus diambil
dan dieksekusi
Mnemonic
ADD = penambahan
1.
Memori ke memori.
Dalam hal ini data berasal dan kembali ke memori, dan tahap operasi secara
umum adalah :
a. Ambil nilai operand dari memori
b. Eksekusi operasi yang diperlukan
c. Kembalikan hasilnya ke memori
2.
Memori ke register.
Yaitu memindah nilai dari data kememori ke register. Satu nilai data berasal dari
memori dan satu lagi dari register. Hasil eksekusi dikembalikan ke memori atau
ke register dimana operand berasal.
3.
Register ke register.
Dalam hal ini digunakan sejumlah register untuk menyimpan seluruh nilai data
yang akan digunakan dalam komputasi. Data harus diambil dari memori oleh
sederet instruksi sebelum komputasi dimulai. Setelah komputasi dilakukan maka
hasilnya dikembalikan lagi dengan register.
Representasi Instruksi
1.
Instruksi komputer direpresentasikan oleh sekumpulan bit. Instruksi dibagi
menjadi beberapa field.
Field-field ini diisi oleh elemen-elemen instruksi yang membawa informasi bagi
operasi CPU.
Layout instruksi dikenal dengan format instruksi.
Korelasi
Terlihat hubungan antara ekspresi bahasa tingkat tinggi dengan bahasa mesin.
Dalam bahasa tingkat tinggi, operasi dinyatakan dalam bentuk aljabar singkat
menggunakan variabel.
Dalam bahasa mesin hal tersebut diekspresikan dalam operasi perpindahan
antar register.
Jenis-Jenis Instruksi
1.
Masing masing prosesor menggunakan mode pengalamatan yang berbeda
beda.
2. Memiliki pertimbangan dalam penggunaannya.
Bab II
teknik pengalamatan
a.
Immediate Addressing
Ketika operand dimuatkan ke dalam register data, bit tanda akan digeser ke
kiri hingga maksimum word data
Keuntungan
Mode ini adalah tidak adanya referensi memori selain dari instruksi yang
diperlukan untuk memperoleh operand.
Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhan akan cepat.
Kerugiannya
b. Direct Addressing
Pengalamatan langsung
Kelebihan :
Teknik ini banyak digunakan pada komputer lama dan komputer kecil.
Keterbatasan field alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil
dibandingkan panjang word
c. Indirect Addressing
Mode pengalamatan tak langsung
Field alamat mengacu pada alamat word di dalam memori, yang pada gilirannya
akan berisi alamat operand yang panjang
Contoh : ADD (A) ; tsmbahkan isi yang ditunjuk oleh isi alamat A ke akumulator
Keuntungan : Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak
alamat yang dapat referensi.
Kerugian : Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga
memperlambat proses operasi
d.
Register Addressing
Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan
referensi memori.
Akses ke register lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga proses
eksekusi akan lebih cepat.
Kerugian
e.
Letak operand berada pada memori yang ditunjuk oleh isi register.
Dalam satu siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan
register tidak langsung hanya menggunakan satu referensi memori
f.
Displacement Addressing
Mode ini mensyaratkan instruksi memiliki dua buah field alamat, sedikitnya
sebuah field yang eksplisit.
1.
Relative Addressing
Indexing
g.
Stack Addressing
Stack adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-firstout-queue.
Format-Format Instruksi
PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi tentang mode dan
format pengalamatan set instruksi , tentunya banyak kekurangan dan kelemahan
kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami
peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para
pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca. Amin.