Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROYEK
BAGIAN
:
:
:
PERIHAL
:
REV./TANGGAL :
DIBUAT OLEH :
FA 2
Daftar isi :
1.0
Lingkup Pekerjaan
2.0
Dasar Perencanaan
3.0
4.0
5.0
Lampiran
1.0
LINGKUP PEKERJAAN
FA 3
2.0
1.1
1.2
DASAR PERENCANAAN
2.1
2.2
2.3
Kriteria Perencanaan
FA 4
Kriteria dan pemilihan jenis fire detector tergantung dari :
a. Tinggi Ruang
Tinggi Max. (m)
Heat Detector
0 7,5
7,5 10
10 20
b. Area Pencakupan
Detector (m)
cocok
tidak cocok
tidak cocok
2.5
sangat cocok
sangat cocok
cocok
Heat
Smoke detector
2.4
Smoke Detector
25 46
50 92
Detector
Rate of rise heat detector
Smoke Detector
Fixed temperature heat detector
Fixed temperature heat detector
Smoke Detector
Smoke Detector
FA 5
Kriteria Penggunaan
- Sesuai untuk ruangan dengan ketinggian ruang tidak melebihi 6 meter.
- Sesuai dipakai pada ruang yang temperature sekelilingnya relative constant.
- Dilengkapi dengan sensor suhu maximum pada 57 C.
- Luas daerah yang dapat dideteksi sebesar 25 - 46 m2.
- Jarak pemasangan antara detektor tidak melebihi 6 meter.
- Jarak antara detektor dan dinding tidak melebihi 3 meter.
- Kepekaan : pada aliran udara 0,85 m/sec dan 30 diatas temperature sekeliling,
bereaksi dalam 30 detik.
2.6
Suatu detector yang dipakai untuk memberikan indikasi pada saat terdapat
partikel asap yang melewatinya sehingga memutus jalur infrared yang ada
didalamnya.
- Conventional type
Kriteria Penggunaan
- Cocok digunakan pada ruangan dengan ketinggian lebih dari 6 meter.
- Luas daerah yang dapat dilindungi sebesar 5 - 95 m2 pada ketinggian plafond 4
- 20 m.
- Sesuai dipakai pada ruangan yang berisi material yang akan mengeluarkan
asap jika terbakar.
- Jarak pemasangan antara detektor tidak melebihi 10 meter.
- Jarak antara detektor dan dinding tidak melebihi 6 meter.
- Kepekaan : 0,8 1,5% per ft. smoke obscuration.
- Detector asap photoelectric dilengkapi dengan time delay dan sensitivity
adjustable.
2.7
Suatu alat yang dipakai untuk memberikan indikasi kepada panel sentral bahwa
ada bahaya api dengan cara memecahkan bagian kaca dari alat tersebut dan
atau menekan tombolnya.
- Conventional type.
Kriteria Penggunaan
- Sesuai untuk ruangan yang terbuka dan sering dilalui orang.
- Ditempatkan didekat setiap jalan keluar dan pada hydrant box.
- Jarak maximum antara titik panggil manual 60 m.
2.8
Suatu alat yang dipakai untuk memberikan indikasi alarm secara akustik pada
saat diberi catudaya oleh sinyal alarm dari sentral (MCPFA).
Conventional type.
FA 6
Kriteria Penggunaan
- Jarak maximum antara titik panggil manual 60 m.
- Ditempatkan secara tersebar pada setiap lantai sehingga dapat menimbulkan
kuat suara tidak kurang dari 70 dB disetiap tempat dilantai yang bersangkutan.
2.9
Fire Intercom
-
Suatu alat yang dipakai untuk berkomunikasi pada saat terjadi kebakaran atau
dan pada waktu pemeliharaan berkala.
- Conventional type.
Kriteria Penggunaan
- Sesuai dipakai pada waktu terjadi kebakaran apabila HT sudah tidak dapat
digunakan.
- Cocok digunakan pada waktu keadaan darurat.
2.10 Flasher Lamp
-
Suatu alat yang dipakai untuk memberikan indikasi alarm secara visual pada
saat diberi catudaya oleh sentral (MCPFA).
- Conventional type.
Kriteria Penggunaan
- Jarak maximum antara titik flasher lamp 60 m.
- Ditempatkan secara tersebar pada setiap lantai sehingga dapat terlihat berkedip
(flasher) pada jarak tertentu. Sehingga dapat mengingatkan atau memberi
peringatan kepada penyandang cacat (tuna rungu) untuk tetap waspada dan
menanyakan apa yang sedang terjadi.
2.11 Remote Lamp
-
FA 7
-
Suatu alat yang dipakai untuk memberikan indikasi tentang detector yang
bekerja disuatu daerah alarm atau adanya manual alarm push button yang
ditekan, dengan menyalakan lampu indicator dan membunyikan bell electronic.
Kriteria Penggunaan
- Panel full addressable cocok digunakan untuk gedung yang jumlah zonenya
lebih dari 50 zone.
- Panel full addressable cocok digunakan pada gedung yang ingin diketahui
kejadiannya sampai ke area / ruangan terkecil.
FA 8
a. Intelligent Fire Alarm Panel
- Operating voltage
- Power supply
- Temperature
- Humidity
- Approval
- Max no control loop
- Max no of addressable module
per loop
- Max no of addressable detector
per loop
- Signal line
- Power consumption standby
- Alarm condition
- Signal line
- Max no of addressable detector
per panel
- Max no of addressable modul
per panel
- Max no of LCD annunciator panel
- Display
- Type
- UPS
b. Manual Call Point
- Colour
- Switching
- Contact rating
- Dimensions
- Construction
- Temperature
- Switching test
c. Alarm Bell
- Operating voltage range
- Average current draw
- Diameter
- Sound output (dB)
- Finish
- Approvals
d. Flasher lamp
- Type
- Rated voltage
- Average current draw
- Candela
- Colour
DC.TPIB[RUSUNAMI PONDOK KELAPA-JAKTIM]DT.10/MH
:
:
:
:
:
:
24 V DC
110 / 230 V AC
0 C to 49 C
93% RH, non-condensing
UL, ULC, CSFM, MEA, FM, CE
6 loops per panel
: 99 159
:
:
:
:
:
99 159
24 V DC
180 250 VA
368 770 VA
2 wire transmission max. 2 km
: 954
:
:
:
:
:
954
64 unit
LCD panel
Wall mounting / standing
5 kVA external battery 100 AH
:
:
:
:
:
:
:
Red
Single pole change over
30 V dc / 3,0 A
87 mm (H) x 87 mm (W)
Modified polyphenylene oxide
-30 to +70 C
Manual
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Surface mounting
19,2 28,8 Vdc
35 mA 80 mA
60 100 per minute
Red
FA 9
e. Conventional Photoelectric Smoke Detectors
- Unique flat response technology
- Improved noise immunity
- Custom designed steel mesh
- Removable chamber
- Twin LED indicator lamp
- Anti tamper locking mechanism
- Rated voltage
: 24 Vdc
- Working voltage range
: 15 Vdc ~ 30 Vdc
- Current consumption
: 35 A at 30 Vdc
- Light source
: Infra red LED
- Operating ambient temp. range
: -10 C ~ +50 C
f. Conventional Rate of Rise Heat Detector
- LED indication lamp
- Operating voltage
: 15 Vdc ~ 30 Vdc
- Maximum switching current
: 100 mA
- Heat sensing
: Thermistor
- Operating ambient temp. range
: 57 C
- Temperature rate of rise
: 10 C / minute
g. Conventional Fixed Temperature Heat Detector
- LED indication lamp
- Operating voltage
: 15 Vdc ~ 30 Vdc
- Maximum switching current
: 300 mA
- Heat sensing
: Bi-metal element
- Operating ambient temp. range
: 60 C
h. Monitor Module
- Operating temperature
: 0 to 49 C
- Humidity
: 93% RH, non-condensing
- Operating voltage
: 15,2 to 42 Vdc (19 Vdc nominal)
- Operating current
* Standby
: 250 mA
* Activated
: 400 mA
- Construction and finish
: High-impact white engineered plastic
1-gang front plate front plate identifies
the module; FIRE ALARM MODULE
- LED operation
: On-board green LED flashes when
polled
On-board red LED flashes when in alarm
- Approvals
: UL
i. Control Module
- Operating temperature
: 0 to 49 C
- Humidity
: 93% RH, non-condensing
- Operating voltage
: 15.2 to 41 Vdc (19 Vdc nominal)
- Operating current
* Standby
: 223 mA
DC.TPIB[RUSUNAMI PONDOK KELAPA-JAKTIM]DT.10/MH
FA 10
-
* Activated
Output rating
LED operation
- Approvals
j. Intercom Set
- Connection
- Type
k. Gas Detector (Conventional type)
- Principle of detection
- Applicable gas
- Power supply
- Working temp. range
: 100 mA
: - 24 V dc
= 2A
- 25 V audio = 50 W
- 70 V audio = 35 W
: High-impact white engineered plastic
1-gang front plate
Front plate identifies the module; FIRE
ALARM MODULE
: On-board green LED flashes when
polled
On-board red LED flashes when in alarm
: UL
: Phone jack type
: Telephone handset
:
:
:
:
2.14 Kabel yang dipakai untuk instalasi dari modul ke modul harus dari jenis FRC
shielded twisted 16 AWG, 1 pair dan dipasang dalam pipa conduit. Kabel yang
dipakai untuk instalasi masing-masing detector adalah jenis NYA dengan ukuran
2 x (1 x 1,5) mm2 dipasang dalam PVC conduit 3/4" dengan saddle klem.
Kabel untuk outlet fire intercom menggunakan FRC 3 x 1,5 mm2 yang dipasang
dalam PVC conduit 3/4". Kabel power untuk masing-masing modul menggunakan
kabel FRC 2 x 1,5 mm2 dipasang dalam PVC conduit 3/4". Kabel yang dipakai
untuk instalasi manual push button, alarm bell, flasher lamp, flow switch, tamper
switch, panel AC, pressurize fan, panel lift dan kontrol lainnya menggunakan kabel
FRC 2 x 1,5 mm2 yang dipasang dalam PVC conduit 3/4". Kabel yang digunakan
untuk annunciator menggunakan kabel FRC 3 x 1,5 mm2 dan FRC shielded twisted
16 AWG, 2 pair. ( Revisi )
Spesifikasi Fire Resistence Cable ( FRC ) :
Tegangan Kerja
:
600 1000 volt
Isolasi
:
Mineral Sheet
Konduktor
:
Tembaga
Temperature Kerja
:
750 C selama 3 jam
FA 11
a. Memudahkan petugas menentukan route gerak yang cepat menuju daerah
kebakaran.
b. Membantu petugas mengetahui ada atau tidak adanya personil ditempat
kebakaran.
c. Memudahkan petugas menentukan lokasi kebakaran.
d. Membantu petugas mengetahui bekerja atau tidaknya alat pemadam kebakaran
3.0
3.2
Jenis detector yang dipasang pada tempat-tempat umum disesuaikan dengan fungsi
dan luas ruangan.
3.3
Manual call point yang dilengkapi intercom ditempatkan dilintasan umum, didalam /
dekat hydrant box atau dekat pintu keluar dari ruangan yang cukup besar.
3.4
Flasher lamp dipasang pada tempat yang mudah terlihat oleh umum.
3.5
Alarm bell mempunyai sound level minimum 15 dB diatas noise level pada saat
keadaan mulai gawat (emergency).
3.6
Master Control Panel Fire Alarm (MCPFA) ditempatkan di ruang kontrol lantai dasar
yang mana dari sini dapat dipantau kegiatan sistem fire alarm secara keseluruhan.
3.7
3.8
3.9
FA 12
a. Adanya gejala sumber api yang bisa menimbulkan bahaya kebakaran harus
bisa diketahui lebih awal, dengan mengamati gejala-gejala sebagai berikut :
- Kenaikan suhu dengan cepat diluar normal.
- Tingkat suhu melebihi tingkat yang normal.
- Kepekatan asap melebihi kepekatan asap yang normal pada ruangan
yang memang biasanya ada asap misal pada ruangan dimana orang
diperbolehkan merokok. Sedangkan pada ruangan yang biasanya tidak ada
asap maka adanya asap memberikan pertanda adanya gejala sumber api.
- Adanya bunga api (flame).
b. Indikasi lokasi api harus memberikan informasi yang cepat dan effektif kepada
operator, petugas kebakaran, petugas keamanan gedung dan petugas utility
gedung untuk mengambil tindakan penyelamatan orang dan material serta
tindakan pemadam api.
c. Pemberitahuan adanya bahaya api kepada umum harus bisa selektif sesuai
dengan tingkat bahayanya agar tidak menimbulkan kepanikan dan kemacetan
arus orang. Tetapi bila diperlukan bisa juga all-call serempak keseluruhan
bagian bila keadaan sudah sangat gawat. Sistem tanda bahaya atau
pemberitahuan emergency harus mendapat prioritas pertama (dominant)
mengatasi (override) system background music, panggilan atau acara lainnya.
d. Dalam keadaan supply listrik dari PLN terputus, sistem ini harus di backup oleh
supply cadangan selama 24 jam agar sistem masih tetap bisa mendeteksi api.
Back-up dilakukan oleh battery dan genset. Sedangkan dalam keadaan sistem
diaktifkan oleh adanya sumber api dimana sistem kontrol, monitoring dan alarm
bell harus dibunyikan maka untuk menghindari bahaya orang terkena arus
hubung singkat ada kemungkinan aliran listrk dari PLN maupun dari genset
diputuskan, maka sistem ini harus tetap sanggup bekerja dengan supply dari
battery selama 4 jam (general alarm).
e. Sistem harus effektif, tidak berlebihan, murah tapi bisa dipromosikan sebagai
sistem yang cukup memberikan rasa aman.
f. Sistem alarm ini di interlock secara otomatis dengan panel AC dan sistem M/E
lainnya.
g. Panel annunciator diletakkan di ruang security jaga lantai dasar.
3.10 Setiap indikasi dari detector, titik panggil manual, akan diteruskan ke panel kontrol
sistem (MCPFA), tanda bahaya kebakaran. Dengan adanya indikasi ini maka panel
kontrol akan membunyikan tanda bahaya dimana alat ini ditempatkan,
membunyikan bel elektronik buzzer di panel kontrol.
3.11 Petugas yang telah ditunjuk dapat menghentikan untuk sementara bunyi bel tanda
bahaya dengan menekan tombol SILENCE dan selanjutnya petugas harus
memeriksa keadaan. Jika api berada dilokasi kebakaran, maka petugas akan
DC.TPIB[RUSUNAMI PONDOK KELAPA-JAKTIM]DT.10/MH
FA 13
segera bergerak mengikuti petunjuk route yang paling effektif dan cepat menuju ke
lantai yang bersangkutan. Setelah berada pada arah zone alarm kebakaran yang
tepat maka petugas dapat langsung menuju lokasi dimana terjadi kebakaran,
mengambil tindakan pemadaman dan melaporkan situasi ke sentral melalui
intercom atau handi talki. Bila keadaan tidak dapat dikuasai, barulah dibunyikan
general alarm.
3.12 Fungsi dari fire intercom sebagai alat komunikasi antara fireman (petugas pemadam
kebakaran) dengan operator MCPFA pada saat kebakaran terjadi sehingga
informasi / kondisi dilapangan dapat diterima / diketahui dengan baik dan koordinasi
untuk menangani kebakaran tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Untuk tujuan tersebut maka diperlukan kabel instalasi dari jenis FRC sehingga
walaupun kabel tersebut terbakar, komunikasi tetap dapat dilakukan dengan baik.
Kabel FRC tidak hanya untuk instalasi pada alat intercom akan tetapi kabel FRC
juga digunakan untuk peralatan seperti manual push button, alarm bell,
flasher lamp, panel lift, pressurize fan, tamper switch, flow switch, panel genset,
panel listrik dll.
3.13 Bila terjadi kebakaran :
a. MCPFA mengirimkan sinyal / informasi ke PABX, supaya PABX mendial-up line
direct yang disediakan khusus untuk DPK terdekat (disediakan 1 line direct
khusus untuk ke DPK).
b. MCPFA juga mengirimkan sinyal ke panel control lift, sehingga panel control loft
secara otomatis memberikan perintah ke lift untuk turun ke lantai dasar.
c. MCPFA mengirimkan sinyal ke sentral tata suara untuk memberi petunjuk
evaluasi bila kondisi kebakaran telah dapat diatasi.
3.14 MCPFA bekerja, jika ada indikasi dari detector yang didahului adanya kenaikan
suhu dengan cepat diluar normal, tingkat suhu melebihi tingkat normal, dan
kepekatan asap melebihi kepekatan asap yang normal serta adanya bunga api.
Indikasi ini dideteksi oleh detector dan kemudian diteruskan ke panel MCPFA
sebagai pusat control dari tanda bahaya kebakaran, dari indikasi tersebut maka
panel control akan membunyikan tanda bahaya dengan cara membunyikan bel
elektronik buzzer di panel control.
3.15 Untuk memungkinkan operasi manual oleh petugas DPK, diruang control /
ruang kendali dipasang tombol / switch serta kabel FRC dari MCPFA ke
pressurized fan dilantai atap masing masing tangga kebakaran. ( Revisi 1)
FA 14
-
4.0
Frequency : 50 . . . 60 Hz
Installation : in parallel on fire alarm network
Maksimum voltage of the signal to be transmitted : 220 V
Pass band : 100 MHz
Withstand 50 Hz ( 15 min ) 25 A
Number of protected pairs : 1
Capacity at 1 kHz : < 100 pF ( no attenuation of signal )
Insulation withstand :>100 m
End of life indication through irreversible short circuiting of the
device (tone eliminated)
Connection : using 3 tunnel terminals for cable of 0.5 to 2.5
mm
Degree of protection :
IP20 on terminals
IP40 on front panel
Temperature :
Operating : -25 to + 60C
Storage : -40 to + 70C
Weight (g) : 60
Type Detector
-
4.2
FA 15
318 address.
4.3
Kabel
-
Jakarta,
Februari 2010
5.0
LAMPIRAN
FA 16
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------No. Nama Lampiran
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------5.1
5.2