Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
pelayanan
administrasi
perkantoran,
program
pemenuhan
dan
3. peralatan laboratorium,
4. peralatan VIP,
5. peralatan ruangan/poliklinik,
6. peralatan poliklinik gigi.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi secara umum merupakan suatu susunan tentang jajaran
pekerjaan dan wewenang masing-masing yang terdapat dalam Rumah Sakit
Umum Daerah Porsea mulai dari tingkat yang paling tinggi sampai tingkat yang
paling rendah.
Untuk menunjang kegiatan rumah sakit perlu adanya penyempurnaan struktur
organisasi yang sesuai menurut kebutuhan dan kemauan yang dicapai oleh rumah
sakit
dengan
berdasarkan
prinsip-prinsip
organisasi
yang
sehat
untuk
menghasilkan mekanisme kerja yang tepat waktu dan berhasil guna dan dapat
menghindari adanya hirarki yang tidak sepadan dan birokrasi yang berbelit-belit
yang dapat menghambat kelancaran kegiatan rumah sakit.
Dalam hal keorganisasian Rumah Sakit Umum Daerah Porsea memakai jenis
struktur organisasi garis yaitu pemisahan tugas, wewenang, dan tanggung jawab
secara jelas. Rumah sakit ini juga menganut sistem sentralisasi dimana setiap
kegiatan di rumah sakit harus diketahui oleh pimpinan atau kepala bagian.
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Porsea dimulai dari tingkatan
tertinggi hingga terendah yaitu direktur, kelompok jabatan fungsional, bidang tata
usaha yang dibagi atas subbag keuangan dan kepegawaian, subbag umum dan
perlengkapan, subbag program dan akuntanbilitas, setelah bidang tata usaha
kemudian bidang pelayanan medik, seksi bina pelayanan umum dan spesialis,
seksi bina pelayanan dan asuhan keperawatan, bidang pelayananan penunjang
medik, seksi pengendalian, dan seksi bina sarana. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat seperti dibawah ini.
1. Direktur,
2. Kelompok jabatan fungsional,
3. Bidang tata usaha
a. Subbag keuangan dan kepegawaian,
b. Subbag umum dan perlengkapan,
c. Subbag program dan akuntabilitas.
4. Bidang pelayanan medik,
5. Seksi bina pelayanan umum dan spesialis,
6. Seksi bina pelayanan dan asuhan keperawatan,
7. Bidang pelayanan penunjang medik,
8. Seksi pengendalian,
9. Seksi bina sarana.
D. Job Descriptions
Rumah Sakit Umum Daerah Porsea memiliki pembagian tugas mulai dari
direktur, kelompok jabatan fungsional, bidang tata usaha yang dibagi atas subbag
keuangan dan kepegawaian, subbag umum dan perlengkapan, subbag program
dan akuntanbilitas, setelah bidang tata usaha kemudian bidang pelayanan medik,
seksi bina pelayanan umum dan spesialis, seksi bina pelayanan dan asuhan
keperawatan, bidang pelayananan penunjang medik, seksi pengendalian, dan seksi
bina sarana.
1. Direktur
Direktur merupakan kepala rumah sakit yang menjadi pimpinan rumah sakit yang
memiliki tugas-tugas seperti :
a. membantu Bupati dalam melaksanakan tugasnya di RSU meliputi pembinaan
umum, operasional, kesehatan,
b. memimpin
dan
mengendalikan
tugas-tugas
seluruh
unit
kerja
di
lingkungannya,
c. mampu member pelayanan prima di bidang pelayanan kesehatan,
d. mengelola RSUD dengan prinsip manajemen usama jasa pelayanan dengan
tidak melupakan fungsi sosial pelayanan kesehatan,
e. dalam hal pelaksanaan pengelolaan sebagaimana tersebut pada point c.
Direktur
pelayanan
medik
sesuai
standar
pelayanan
yang
ditetapkan.
2006
2007
BOR
32,01
40,4
44,6
LOS
4,8
4,7
4,5
TOI
8,65
6,9
5,5
BTO
30,7
31,2
36,15
Catatan :
BOR (Bed Occopancy Rate) : Rata-rata tempat tidur yang
terisi
LOS (Length of Stay) : Rata-rata lama perawatan penderita
di rumah sakit
TOI (Turn Over Interval) : Jumlah hari selang waktu
sebuah tempat tidur mulai kosong. Standar normal tidak
kurang dari satu hari dan tidak lebih dari tiga hari.
BTO (Bed Turn Over) : Frekuensi pengguna tempat tidur
rata-rata per tahun. Standar rata-rata 40-45 kali.
2006
2007
RAWAT INAP
1.992
2.105
2.307
RAWAT JALAN
12.451
26.648
28.789
mesin
potong
rumput,
dan
biaya
pengurusan
pasien
terlantar/tidak mampu,
7. penyediaan alat tulis kantor yaitu pengadaan barang cetakan kantor,
8. penyediaan barang cetakan dan penggandaan yaitu penyediaan barang cetakan
dan penggandaan catatan medik,
9. penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor yaitu alat
listrik dan elektronik,
10. penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor yaitu pembelian meubilair
kantor,
11. penyediaan peralatan rumah tangga yaitu pemeliharaan mesin generator
listrik, pemeliharaan mesin potong rumput, perlengkapan dapur, pemeliharaan
mesin pompa air, pemeliharaan alat-alat kedokteran dan kalibrasi, pengadaan
telepon/PABX,
12. penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan yaitu biaya
langganan surat kabar atau majalah,
13. penyediaan bahan logistic kantor yaitu membeli gas medik (O2), bahan bakar
dapur, bahan kimia laboratorium, bahan pencuci pakaian pasi,
14. penyediaan makanan dan minuman yaitu membeli bahan makanan/snack
dokter, pegawai dinas malam,
15. rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah yaitu belanja perjalanan
dinas luar daerah,
16. penyediaan jasa pendukung teknis/administrasi perkantoran yaitu insentif
dokter spesialis, insentif dokter umum, dokter gigi, honor pegawai negeri sipil
lainnya (eselon III, IV dan honor staf), biaya kesejahteraan pegawai negeri
sipil dan honor, honorarium pegawai tidak tetap.