Sekar Marijan Kartosuwiryo mendirikan Darul Islam (DI) bersama pasukannya yang
terdiri atas Hizbullah dan Sabillah(kurang lebih sebanyak 4000 orang .
Ia menolak untuk membawa pasukannya ke Jawa Tengah dan tidak mengakui lagi
keberadaan RI.
Dan dijalankan lah taktik dan strategi baru yang disebut Perang Wilayah.