Anda di halaman 1dari 103

Bahaya

Penyalahgun
aan
Narkoba

NAPZ
A
Oleh:

Dr. Eko Djunaedi, SpKJ


RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat
L A W A N G

Bahaya Penyalahgunaan
NAPZA

NAPZA
Narkotika
Alkohol
Psikotropika
Zat Addiktif

PENGGOLONGAN NAPZA

08/28/15

Ada alami (ganja), ada sintetis (shabu)


dan ada semi-sintetis (putauw)
WHO, 1973 : alcohol-barbiturate,
amphetamine, cannabis, cocaine,
hallucinogen, opiate (morphine), khat,
volatile solvents (inhalant)
Snyder, 1983 : Opiate, neuroleptic,
stimulants, anti-anxiety, anti-depressant,
psychedelic, sedative-hypnotic
Lainnya: uppers, downers &
hallucinogens
5

Abad 17 : Indonesia mengenal opium


1969
: kasus adiksi morfin pertama dilaporkan
2006 - : mencapai tingkat meresahkan
Kasus penyalahgunaan Napza :
PUNCAK GUNUNG ES

Mengapa

KETAGIHA
N
Narkoba

Efek menggunakan
NAPZA
Efek positif
euforia, tenang, rileks dan
disinhibisi

Efek negatif
halusinasi, waham, berdebar-debar.
Efek NAPZA dipengaruhi:
jenisnya (CNS depressant atau CNS
stimulant),
dosisnya (intoksikasi atau overdose),

Efek menggunakan NAPZA


Pengguna NAPZA
apapun jenisnya,
selalu mengharapkan
efek yang
menyenangkan bagi
dirinya
Awas pengaruh
penggunaan jangka
panjang (efek
kronis)
menggunakan

Frontal Cortex

Corpus Callosum

Merencana, Strategii, Logika


Memutuskan masalah

Penghubung
Hemispheres
Kreativitas dan Problem
Solving

Cerebellum
Koordinasi otot/ gerakan
dan proses pikir

Nucleus
accumbens

Extended Amygdala
Respon Emotional : takut
dan marah

Thalamus
Ventral
tegmental
area

Locus
coeruleus
Hippocampus

Mengingat
Koordinasi proses berpikir

Jalur Reward Otak


[Pusat Kesenangan]

Dopamine Pathways:
Reward,
Kesenangan,
Mood (Euphoria),
Fungsi motorik,
Ambil putusan

Dopamine
Dopamine

Aktivitas survival (sex,


sex
makan-minum)
makan-minum
mengaktifkan reward system
NARKOBA mengaktifkan reward
system

Stimulation elektris/listrik juga


addiktif

Banyak hal meningkatkan


dopamine

Jalur Reward Otak


[Pusat Kesenangan]

COBA-COBA Keterusan
KETERGANTUNGAN

AKIBAT UMUM
Kalau zat itu disuntikkan, bisa
terjadi infeksi setempat, salah
suntik terjadi emboli; dapat juga
terbawa virus hepatitis C atau virus
HIV/AIDS.
Kalau disedot pakai hidung, bisa
peradangan dihidung.
Kalau dihisap seperti rokok, dapat
menyebabkan infeksi paru-paru dan
infeksi jantung

AKIBAT UMUM

Pecandu tampak kotor, jorok, jarang mandi,


salah gizi atau kurus kurang gizi.
Mengganggu organ reproduksi , misal
keguguran.
Gigi umumnya kropos atau sering sekali sakit
gigi.
Kulit tangan/kaki ada bekas-bekas suntikan,
atau irisan.
Paling fatal adalah over dosis terus meninggal.

OBAT
YANG SERING DISALAHGUNAKAN

Gol. MORFIN (a.l. morfin, heroin/putauw)


Gol. GANJA
Gol. KOKAIN
Gol. SEDATIF HINOTIK (Nipam, Mogadon,
Rohipnol,
Valium dsb)
Gol. STIMULANSIA (Amfetamin, Ekstasi, Shahu,
dsb)
Gol. ALKOHOL (bir, anggur, wiski, dll)
Gol. HALUSINOGENIKA (LSD dsb)
Gol. INHALANSIA (bahan yang mudah menguap,
seperti thinner, beberapa macam perekat/lem dll)

PERATURAN

Undang2 no. 22 Thn 1997 mengenai


NARKOTIKA

Heroin, petidin, morphin


Kokain
Ganja

Undang2 no. 5 Thn 1997 mengenai

PSIKOTROPIKA

Amphetamine, Ecstasy, Shabu


Obat resep dokter yang disalahgunakan:
Phenobarbitol, DUM, Mogadon, Lexotan

Pembagian berdasarkan efek


pada Susunan Saraf Pusat

GOLONGAN DEPRESAN :

Mengurangi aktivitas fungsional tubuh


Opiod (morfin, heroin)
Sedatif hipnotik (penenang, obat tidur, anti
cemas)
Alkohol

GOLONGAN STIMULAN :
Merangsang fungsi tubuh
Kokain, amfetamin, kafein

GOLONGAN HALUSINOGENIKA :

Menimbulkan halusinasi
- Kanabis (ganja) , LSD, berbagai jenis jamur

Legal & Illegal Drugs


Legal Drugs

Illegal Drugs

Rokok
Alkohol
Pil Penenang

Ganja
Ecstasy
Shabu

Morfin,Petidin,Kodein

Heroin/putaw

ISTILAH-ISTILAH

Over dosis (OD) : dosis lethalis napza


sehingga menyebabkan kematian
Craving ( sugest): dorongan keinginan
yang sangat besar menggunakan napza
Relapse/Lapse : pasien ketergantungan
napza yang telah lama berhenti (abstinensia
atau drug free), kemudian
menggunakannya kembali

Penyalahgunaan : pemakaian obat / zat yang


tidak sesuai dengan peraturan baik macam,
jumlah dan frekuensi pemakaiannya (=
penggunaan yang merugikan)
Ketergantungan : penyalahgunaan disertai
dengan keinginan terus menerus untuk
mendapatkan dan menggunakan zat tersebut,
adanya toleransi dan gejala putus zat.
Toleransi : kebutuhan untuk peningkatan
dosis obat / zat untuk mendapatkan efek yang
sama dengan sebelumnya.
Gejala putus zat : adanya gejala gangguan
fisik / mental akibat dihentikannya /
dikuranginya penggunaan zat yang telah
disalahgunakan

LATAR BELAKANG MENJADI


PENGGUNA NARKOBA
1.

FAKTOR INDIVIDU

2.

FAKTOR LINGKUNGAN
KELUARGA

3.

FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL

4.

FAKTOR NARKOBA /
TERSEDIANYA NARKOBA

FAKTOR INDIVIDU

Yakin obat atasi masalah


Yakin obat membuat perkasa / kuat
Harapan obat kenikmatan
Harapan /yakin obat percaya diri
Pemberontakan aturan orang tua
Pernyataan diri dewasa & dapat buat
keputusan sendiri
Sifat individu : cepat puas, mudah kecewa,
tidak adanya aturan/norma
Tak mampu menolak pengaruh lingkungan /
sifat mudah dipengaruhi

FAKTOR LINGKUNGAN
KELUARGA

Disiplin kaku >>


Disiplin terlalu longgar / tidak ada
aturan
Hubungan renggang dalam keluarga
Komunikasi di dalam keluarga <<
Sikap keluarga kurang memberikan
kesempatan anak bertumbuh dan
berkembang
Adanya anggota keluarga yang
menggunakan Narkoba

FAKTOR LINGKUNGAN
SOSIAL

Lingkungan dengan banyak pengguna Narkoba


Paksaan lingkungan utk menggunakan Narkoba

FAKTOR TERSEDIANYA
NARKOBA

Obat / zat mudah didapat


Harga obat/zat murah
Timbulnya efek yang menyenangkan,
terutama pada tahap awal

FAKTOR TERSEDIANYA NARKOBA

Obat / zat mudah didapat


Harga obat/zat murah (terutama
pada saat awal penggunaan)
Timbulnya efek yang menyenangkan,
terutama pada tahap awal

Stimulants
COCAINE

CRACK

METHAMPHETAMINE
METHAMPHETAMINE

Crack in
vials

COCAINE

Addiksi merusak Otak


Pemakaian lama

Mengubah

OTAK
menjadi

RUSAK
Otak
SEHAT

Cocaine
Addict

AMPHETAMINE TYPE STIMULANTS


shabu

ecstasy

AMPHETAMINE TYPE
STIMULANTS

Ada 3 bentuk:
Tablet atau suntikan amfetamin (disingkat amfet
atau pil diet)
Tablet ecstasy (2-4 metyl dioxy methamphetamine
atau MDMA)
Bubuk metamfetamin (atau shabu)

Khusus ecstasy, digunakan untuk tripping,


dapat menimbulkan: sindrom keracunan air atau
dehidrasi, kerusakan otak dan halusinasi yang
reversibel

AMPHETAMINE TYPE
STIMULANTS

08/28/15

Problema fisik : anoreksia &


malnutrisi, gangguan jantung,
ginjal, emboli paru, stroke,
hepatitis, HIV/AIDS, infeksi vaskuler
Problema Psikiatri : perilaku
criminal & agresif, panik, confusion,
paranoid, withdrawal, skizofrenia,
depresi berat sp. suicide, halusinasi,
insomnia berat
43

AMPHETAMINE TYPE
STIMULANTS
Keadaan putus zat
Depresi, anxietas, rasa
capai, letih. tidak ada
tenaga, keinginan untuk
tidur, mimpi yang
menakutkan,
Halusinasi yang
menonjol
Paranoid

Intoksikasi
Peningkatan kesadaran
Insomnia, kurangnya
rasa capek, konsentrasi
dan percaya diri
bertambah, nafsu
makan kurang,
palpitasi, aritmia, sakit
dada, banyak keringat,
kedinginan, mual,
cemas, tegang, marah.

08/28/15

44

Amphetamine Effects
Mild
Feel good
Alert
Energy
Confidence

Sleeplessness
Reduced
appetite
Dry mouth

Moderate
Feel great
Increased
libido
Increased
stamina
No need for
sleep
Crash
Suspicion
Headache
Teeth grinding
Anxiety

Toxic

Extreme agitation
Incoherence
Increased
temperature
Dehydration
Thought disorder
Violent aggression
Stroke
Heart attack

Efek jangka panjang


stimulants

Strokes, seizures, and headaches


Irritability, restlessness
Depression, anxiety, irritability, anger
Memory loss, confusion, attention problems
Insomnia
Paranoia, auditory hallucinations, panic reactions
Suicidal ideation
Sinus infection
Loss of sense of smell, nosebleeds, chronic runny nose,
hoarseness
Dry mouth, burned lips
Worn teeth (due to grinding during intoxication)
Problems swallowing
Chest pain, cough, respiratory failure
Disturbances in heart rhythm and heart attack
Gastrointestinal complications (abdominal pain and
nausea)
Loss of libido
Malnourishment, weight loss, anorexia
Weakness, fatigue
Tremors
Sweating
Oily skin, complexion

Meth use leads to severe tooth decay

Meth
Source: The New York Times, June 11,

Dopamine D2 images of Drug Addiction

Cocaine

Alcohol
Alcohol

Cocaine

Control

Abuser

Control

Heroin
Heroin

Abuser

OPIOID

Getah Opium

Opium

Morfin
Tanaman Opium
Anhidrida Asetat
(100-400 liter)

Heroin

Aseton/eter etil (1500-2000 liter)


/hidroklirid aksid (30 liter)

putauw

heroin
hidroklorida
08/28/15

SIFAT-SIFAT
PUTAUW/OPIOID
Menekan sentra pernafasan
Menimbulkan perasaan nikmat
dan euforia
Mendatangkan ketergantungan
Pada penggunaan berulang,
dosis makin tinggi guna
mendatangkan sensasi nikmat
yang diinginkan
Pain killer paling ampuh
Tergolong: heroin (putauw, petewe, hero atau pete),

berwarna: putih (tergantung pada kontaminannya) dan


cara penggunaan : dragon (nge-dreg), injeksi, dan
merokok

OPIOID

Problema sosial : criminal behavior (masyarakat,


keluarga dan pekerjaan), violents, domestic
problems, traffic accidents
Menjadi pecandu : pembohong, penipu, kreatif dalam
arti negatif, mencari celah (laporan pihak lain),
keluarga menjadi co-addict, family disease

Kematian : reaksi akut, overdosis karena depresi


pernafasan, sepsis, bronchopneumonia,
endokarditis, tindak kekerasan

CANNABIS

Halusinogen

GANJA

Nama julukan: kannabis, gelek, cimenk, nisan,


sayal, marihuana, hashish. Senyawa kimiawi aktif:
delta THK

Penggunaan lama menyebabkan: panik, bingung,


halusinasi, perasaan diikuti orang, waham curiga,
sindrom tidak bermotivasi

Kerusakan organ tubuh: organ reproduksi, infeksi


pernafasan, carcinogenic agents, emphysema,
kardiovaskuler, immunitas, neurologi

Problema sosial : DO sekolah, PHK, kenakalan


remaja, terlibat hukum

08/28/15

58

GANJA
Intoksikasi:
Perasaan melambung,
Depersonalisasi, disorientasi
Mual, haus, nafsu
makan, depresi, panik
Mulut kering, mata
merah, banyak
keringat
Tremor, takhikardi

08/28/15

Keadaan putus Zat:


Insomnia, mual,
cemas, gelisah,
Menguap, bingung
Mudah tersinggung
Nafsu makan
menurun
Depresi
Amotivational
Syndrome
59

GANJA

Problema psikiatri : gangguan memori,


kesulitan belajar, amotivational syndrome,
anxietas, panik, confusion, paranoid,
skizofrenia, depresi berat, suicide, apatis,
gangguan perilaku sampai psikopat

Kematian : suicide, infeksi berat, violence

SEDATIF
HIPNOTIK

08/28/15

61

SEDATIF HIPNOTIK

Termasuk Sedatif hipnotik: derivat


benzodiazepin (MG, Pil koplo, pil BK, pil
ngebo, pil tidur, lekso, Dum, nipam, rohip, er
jerman, benzo, steso) dan barbiturat (luminal)
Di Indonesia marak sekitar tahun 70-80an
Sekarang : Happy Five, atau sebagai pilihan
terakhir bila tidak tersedia napza lain
Problema fisik : malnutrisi, gg. gastrointestinal,
gg. neurologik, HIV/AIDS, hepatitis

SEDATIF HIPNOTIK
Intoksikasi:
Cadel, gangguan
koordinasi motorik,
nistagmus
Iritable, afek labil,
Gangguan daya ingat,
daya nilai
Banyak bicara, pelo

08/28/15

Keadaan Putus Zat:


Mual, muntah
Tampak lemah
Takikardi, hipertensi,
berkeringat
Depresi, iritabel
Tremor pada tangan
kadang pada lidah

63

SEDATIF HIPNOTIK

Problema psikiatri : agressive behavior,


panik, cemas, confusion, withdrawal state
Problema sosial : gangguan dalam interaksi
keluarga, marital problema, DO, PHK,
tindak hukum
Kematian : overdosis, infeksi sistemik,
depresi berat sp suicide, dehidrasi,
malnutrisi, traffic accident,

Narkotika

zat / obat, baik yang berasal dari


tanaman/sintetis/semisintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
mempunyai efek ketergantungan
(UU tentang Narkotika no.22 / 1997)

Psikotropika

zat / obat , alamiah / sintetis,


bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif yang mempunyai pengaruh
langsung pada susunan saraf pusat dan
mengakibatkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
(UU tentang Psikotropika no.5 / 1997)
Psikotropika : efek ketergantungan + & -

RSKO CIBUBUR

L
O
S

Dopamine Pathways: Reward, Pleasure, Euphoria, Motor Function,


Decision making

Prefrontal cortex
Hippocampus
Nucleus
accumbens

Ventral
tegmental
area

Raphe
Serotonin Pathways: Mood, Memory, Sleep, Cognition

Commonly Abused
Drugs:
Alcohol
Class of Drug:
Sedatives-Hypnotics
Related Issues:
Suicide/Homicide
Detoxification
DWI/DUI Concerns
Fetal Alcohol
Syndrome (FAS)
Poly-drug Use
Loss of Judgment
Legality Issues

Commonly Abused Drugs


(continued):
Marijuana
Class of Drug:
Hallucinogens
Related Issues:
Long Detection
A-motivational
Time
Arrested
Legalization
Development
Medical Use Issues
Memory/Learning

Commonly Abused Drugs


(continued):
Cocaine/Crac
k
Class of Drug:
Stimulants

High-relapse

Related Issues:

Potential
High Reward
Euphoria
Agitation - Paranoia
Crash

Obsessive Rituals
Risk of Permanent

Paranoia
No Medications
Currently Available

Commonly Abused Drugs


(continued):
Methamphetam
ines
Class of Drug:
Stimulants
Related Issues:

High Energy Level


Repetitive
Behavior Patterns
Incoherent
Thoughts and

Auditory

Hallucinations and
Paranoia
Binge Behavior
Long-acting

Commonly Abused Drugs


(continued):
Heroin
Class of Drug:
Opiates
Related Issues:

Detoxification
Medications
Available
Euphoria

Craving
Intense Withdrawal
Physical Pain

Commonly Abused Drugs


(continued):
New Drugs
Club Drugs
Prescription Drugs

Popular
Popular with
with Youth
Youth and
and Young
Young Adults
Adults

Significant
Significant Health
Health Risks:
Risks: Neuron
Neuron Destruction
Destruction w
w
Ecstasy
Ecstasy
Users
UsersBelieve
BelieveThey
TheyKnow
KnowHow
Howto
toReduce
Reducethe
theRisks
Risks
WRONG!
WRONG!
Availability
AvailabilityIncreasing
Increasing

Jenis Terapi Di RSJ


Jalur
Rawat Jalan

Jalur
Rawat Inap

Jenis Terapi
Rawat Jalan :
1. Model Tradisional
2. Program Intensif
3. Subtitusi Treatment
(Buphrenorphine,
Methadone Maintenance
Program dll)

Jenis Terapi
Rawat Inap :
1. Perawatan di Rumah Sakit.
2. Perawatan yg diselenggarakan masyarakat setempat.
3. Perawatan jangka pendek.
4. Therapeutic Community.
5. Perawatan jangka panjang
6. Rumah Singgah (Halfway House)
7. Aversion Therapy Program.

TUJUAN TERAPI
JANGKA PANJANG :

Total abstinence.
Kepribadian menjadi lebih kuat.
Perubahan Gaya Hidup/Life Style

JANGKA PENDEK :

Mengurangi pemakaian
Meningkatkan kemampuan klien utk
menjalankan fungsinya.
Meminimalkan komplikasi medis dan
sosial

Rehabilitasi
Fase Orientasi
Penyadaran, Pengenalan, Evaluasi Psikologis

Fase Awal ( 2 - 3 bulan)


Rujukan ke profesional, Program Hospital Based dan
Therapeutic Community , ...

Fase Menengah (1 - 2 bulan )


Pemantapan, Stimulasi, Interaksi dgn keluarga

Fase Lanjut ( 4 Bulan )


Pengembangan sikap, Persiapan bermasyarakat

Matur Nuwun

Permasalahan
Posisi RSJ jauh dari
perkotaan
Stigma dirawat di RSJ = gila
Kerja sama dengan LSM tdk
maksimal
Masalah biaya
Center tandingan di luar RSJ
RSJ tidak praktis ( banyak tetek
bengek )
Rejeksi/Penolakan keluarga
Dual diagnosis

Addictive personality
traits

Impulsive, rule-breaking
Non-conformist
Depressed or antisocial
Acting out as children, delinquent as
adolescents
Family breakdowns
Poor expectations for the future/ self
Shared group of users

Anda mungkin juga menyukai