MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2015
TENTANG
UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
2012
tentang
Perubahan
Kedua
atas
berdasarkan
dimaksud
dalam
pertimbangan
huruf
a,
perlu
sebagaimana
menetapkan
2010
Pemerintah,
tentang
Pengadaan
sebagaimana
telah
54
Barang/Jasa
diubah
terakhir
54
Tahun
2010
Barang/Jasa Pemerintah;
tentang
Pengadaan
2. Peraturan . . .
diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Presiden
Presiden
Nomor
121/P
Tahun
2014
BAB I . . .
-3BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan.
1.
kewenangan
penggunaan
anggaran
UU
Nomor
39
Tahun
2008
tentang
Nomor
Pembentukan
47
dan
Tahun
2009
Organisasi
tentang
Kementerian
Negara.
3.
Pengadaan
selanjutnya
Barang/Jasa
disebut
Pemerintah
dengan
yang
Pengadaan
oleh
Kementerian
PANRB
yang
Kuasa
Pengguna
Anggaran
yang
selanjutnya
Pejabat Pembuat
6.
7.
8.
ditambah
sesuai
dengan
kompleksitas
Sertifikat
Keahlian
Pengadaan
Barang/Jasa
kompetensi
dan
kemampuan
profesi
di
perseorangan
yang
menyediakan
barang/pekerjaan
konstruksi/jasa
konsultansi/jasa lainnya.
11.
Dokumen
Pengadaan
adalah
dokumen
yang
Layanan
Pengadaan
selanjutnya
disebut
Kementerian
PAN
Secara
LPSE
RB
Elektronik
adalah
yang
unit
dibentuk
yang
kerja
untuk
mendapatkan
barang/jasa
yang
tepat
dan
tepat
harga
berdasarkan
-5-
BAB II
UNIT LAYANAN PENGADAAN
Pasal 2
(1)
(2)
menjadi
Pengadaan
Kepala
Barang/Jasa
Unit
di
Layanan
lingkungan
Kementerian PANRB.
(3)
(4)
(5)
Kepala;
b.
Ketatausahaan/Sekretariat; dan
c.
Kelompok Kerja.
Kementerian
PANRB
menyediakan
anggaran
b.
meningkatkan
efektifitas
dan
efisiensi
dalam
dapat
membantu
melaksanakan
Pengadaan
suatu
Daerah/Institusi
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
yang
persetujuan Menteri.
tidak
memiliki
ULP
atas
Pasal 5 . . .
-6-
Pasal 5
Ruang lingkup tugas dan kewenangan ULP mencakup
pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui penyedia
barang/jasa
seluruhnya
yang
pembiayaannya
bersumber
dari
sebagian
Anggaran
atau
Pendapatan
-7memberikan
pertanggungjawaban
atas
pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa
kepada PA/KPA;
menyusun dan melaksanakan strategi Pengadaan
Barang/Jasa di lingkungan ULP;
melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan
menggunakan
system
pengadaan
secara
elektronik di LPSE; dan
melaksanakan
evaluasi
terhadap
proses
pengadaan barang/jasa yang telah dilaksanakan.
k.
l.
m.
n.
Pasal 7
Kewenangan ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,
meliputi:
a. menetapkan Dokumen Pengadaan;
b. menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran;
c.
menetapkan pemenang untuk:
1)
2)
d.
e.
f.
(1)
(2)
-9Pasal 9
(1)
(2)
Ruang
lingkup
tugas
fungsi
Ketatausahaan/Sekretariat ULP meliputi:
a.
melaksanakan
pengelolaan
urusan
keuangan,
kepegawaian,
ketatausahaan,
perlengkapan, dan rumah tangga ULP;
b.
menginventarisasi paket-paket yang akan
dilelang/ diseleksi;
c.
menyiapkan
dokumen
pendukung
dan
informasi yang dibutuhkan Pokja ULP;
d.
memfasilitasi
pelaksanaan
pemilihan
penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh
Pokja ULP;
e.
mengagendakan
dan
mengkoordinasikan
sanggahan yang disampaikan oleh penyedia
barang/jasa;
f.
mengelola sistem pengadaan dan sistem
informasi data manajemen pengadaan untuk
mendukung
pelaksanaan
pengadaan
barang/jasa;
g.
mengelola dokumen pengadaan barang/jasa;
h.
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
pengadaan dan menyusun laporan; dan
i.
menyiapkan dan mengkoordinasikan tim
teknis dan Staf Pendukung ULP dalam proses
pengadaan barang/ jasa
Sekretaris ULP sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat merangkap dan bertugas sebagai anggota
Pokja ULP.
Pasal 10
(1)
b.
c.
d.
e.
f.
2)
g.
h.
i.memberikan . . .
(2)
(3)
(4)
BAB III
TATA KERJA
Pasal 11
(1)
(2)
Pasal 12
(1)
- 12 Pasal 13
Hubungan kerja ULP dengan LKPP, meliputi:
a.
penyampaian laporan hasil pelaksanaan pengadaan
barang/jasa
sesuai
dengan
pedoman
yang
ditetapkan oleh LKPP;
b.
konsultasi sesuai dengan kebutuhan, dalam rangka
penyelesaian persoalan yang dihadapi dalam proses
pengadaan barang/jasa;
c.
koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya; dan
d.
penyampaian masukan untuk perumusan strategi
dan kebijakan pengadaan barang/jasa.
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 14
(1)
(2)
(3)
(4)
Agar
- 13 orang mengetahuinya,
Setiap
pengundangan
penempatannya
Peraturan
dalam
memerintahkan
Menteri
Berita
ini
Negara
dengan
Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Januari 2015
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
YUDDY CHRISNANDI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 4 februari 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 186
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN PANRB
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik
ttd
Herman Suryatman