BAB I
PENDAHULUAN
A. Teori Singkat
k merupakan konstanta pegas atau koefisien elastisitas pegas
atau ukuran kelenturan pegas. Hubungan ini pertama kali
diamati oleh Robert Hooke (1635-1703) pada tahun 1678
karenanya dikenal sebagai Hukum Hooke.
Bunyi hukum hooke:
Selama tidak melampaui batas elastisitasnya. Gaya yang
bekerja pada suatu benda akan sebanding dengan
pertambahan panjangnya
Jika besar gaya pegas yang dikerjakan pada pegas melewati
batas elastisitas pegas maka, setelah gaya dihilangkan
panjang pegas tidak kembali seperti semula. Hukum Hooke
hanya berlaku hingga batas elastisitas. Batas elastisitas pegas
merupakan gaya maksimum yang dapat diberikan pada pegas
sebelum berubah bentuk secara tetap dan panjang pegas tidak
dapat kembali seperti semula. Jika gaya pegas terus
bertambah maka pegas akan rusak.
Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya (F) yang
meregangkan pegas dan pertambahan panjang (X), didaerah
yang ada dalam batas kelentingan pegas. F = k.X atau F = k
(tetap dalam artian pegas tidak mengalami perubahan
panjang), k adalah suatu tetapan perbandingan yang disebut
tetapan pegas yang nilainya berbeda untuk pegas yang
berbeda. Tetapan gas adalah gaya per satuan tambahan
panjang. Satuan Hukum Hooke dalam SI adalah N/m.
Salah satu prinsip dasar dari analisa struktur dalam hukum
hooke yang menyatakan bahwa pada suatu struktur hubungan
tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah proporsional
atau hubungan beban (load) dan deformasi (deformations)
adalah proporsional. Struktur yang mengikuti hukum hooke
dikatakan elastis linier dimana hubungan F dan X berupa
garis lurus. Lihat gambar 1.A. Sedangkan struktur yang tidak
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk Mencari hubungan antara gaya dan
pertambahan panjang pegas.
BAB II
METODOLOGI
Alat :
o
o
o
o
o
Bahan :
o Beban 50 gr
o Jepit Penahan
o Pegas Spiral
o Penggaris
Dasar Statif
Kaki Statif
Batang statif pendek
Batang Statif panjang
Balok pendukung
C. Cara Kerja
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
a. lo = 7 cm = 0,07 m
Fo = 0,5 N
Tabel:
w (Newton)
0,5
1,0
F = (w-Fo)
0
0,5
l (meter)
0,07
0,08
l = (l-lo)
0
0,1
1,5
0,1
0,03
2,0
1,5
0,11
0,04
2,5
0,12
0,05
3,0
2,5
0,13
0,06
b. Grafik
k = F/ X
Ktotal= k1+k2+k3+k4+k5+k6
6
= 157,4/6
= 26,23 N/m
=
d. Sumber kesalahan:
o Ketidaktelitian mata dalam membaca alat ukur
o Ketidaktelitian dalam menghitung data
B. Pembahasan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari praktikum HUKUM HOOKE yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa gaya yang dikerjakan pada pegas
berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegasnya.
Semakin besar pertambahan panjang pegas, maka semakin
besar pula gaya yang dikerjakan pegas.
B. Saran
Ketika melakukan praktikum sebaiknya kita mengamati
dan lebih teliti dalam membaca alat ukur.
DAFTAR PUSTAKA
http://gracep3.wordpress.com/fisika/teori-hukum-hooke/
http://fisikamemangasyik.wordpress.com/fisika-2-elastisitasbahan/c-hukum-hooke/