Anda di halaman 1dari 3

1.

Kriteria Acute Coronary Syndrome


UA/NSTEMI, 1 dari 3 kriteria :
- Terjadi saat istirahat atau dengan aktivitas ringan, terjadi >10 menit
- Sudah parah dan merupakan onset baru (dalam 4-6 minggu sebelumnya) dan atau
- Terjadi dengan pola cressendo (tambah lama tambah parah, waktunya memanjang, atau menjadi lebih sering dari sebelumnya)
STEMI :
Sudah terjadi ST elevasi pada gambaran EKG
AMI :

2.

3.

- Peningkatan cardiac biomarker (troponin)


- Gejala gejala iskemia
- Perubahan EKG (iskemia baru)
- Perkembangan Q patologis
- Loss of myocardium on imaging
Cara pemasangan EKG yang benar
Terdapat 10 kabel / elektrode yang dipasang di 10 tempat berbeda :
- RA : tangan kanan (red cable)
- LA : tangan kiri (yellow cable)
- RL : kaki kanan (green cable)
- LL : kaki kiri (black cable)
- V1 : spatium ICS 4 PSL D (red cable)
- V2 : spatium ICS 4 PSL S (yellow cable)
- V3 : antara V2 dan V4 (green cable)
- V4 : spatium ICS 5 MCL S (brown cable)
- V5 : spatium ICS 5 (sejajar V4) AAL S (black cable)
- V6 : spatium ICS 5 (sejajar V4) MAL S (purple cable)
Sirkulasi darah dari vena cava sampai keluar aorta

Darah masuk dari vena cava superior dan vena cava inferior atrium kanan ventrikel kanan aorta pulmonalis paru-paru
4.

vena pulmonalis atrium kiri ventrikel kiri aorta sistemik


Penanganan pertama pasien Heart Failure
OXFORD :
Posisikan pasien semifowler pasang NRBM 8-10 lpm akses IV dan monitor EKG terapi aritmia (seperti atrial fibrilasi)
morfin 2,5-5 mg iv bolus lambat furosemid 40-80 mg iv bolus lambat GTN spray 2 puff atau 2-3 tablet investigasi,
pemeriksaan, anamnesa ulang jika :
- SBP 100 mmHg, mulai infus nitrat (ISDN 2-10 mg/jam iv, jaga SBP 90 mmHg jika pasien memburuk furosemid
-

40-80 mg, bantuan ventilasi, atau pemingkatan transfusi nitrat


SBP < 100 mmHg, terapi sebagai syok kardiogenik (kateter dan inotropik)

KOLEGA :

5.

6.

- Cek ABC
- Pasang O2 NRBM
- Rekam EKG
- Lakukan pemeriksaan fisik
- Terapi first line : ACE inhibitor / digitais bila ada gangguan aritmia dan gangguan sistolik
Kapan pasien suspek RHD di rujuk ke spesialis jantung
- Jika tidak ada fasilitas yang memadai di rumah sakit atau klinik pribadi
- Jika hasil kultur tenggorokan menunjukkan bakteri beta hemolitik sterptokokkus grup A
- Terdapat tanda-tanda sepsis, takikardia, murmur pericardial, cardiomegaly, ..... interval
- Jika pasien memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya
Perbedaan anatomi dan fisiologi katup aorta dan mitral
Katup atrioventrikular (trikuspid dan mitral)
- Trikuspid terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan, memiliki 3 buah katup
- Mitral terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri, memilki 2 buah katup
- Fungsinya untuk mencegah kembalinya aliran darah ke atrium

Katup semilunaris
- Katup aorta terletak diantara ventrikel kiri dan aorta
- Katup pulmonal terletak diantara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
- Fungsinya untuk mencegah kembalinya aliran darah ke ventrikel
Katup mitral dan aorta
Ketika ventrikel kiri relaksasi, katup aorta menutup dan katup mitral membuka agar darah dari atrium kiri masuk ke ventrikel
kiri atrium kiri berkontraksi sehingga darah masuk ke ventrikel kiri ventrikel kiri berkontraksi, katup mitral menutup

dan katup aorta membuka agar darah dapat mengalir ke aorta.


Katup trikuspid dan pulmonal
Ketika ventrikel kanan relaksasi, katup pulmonal menutup dan katup trikuspid membuka agar darah dari atrium kanan masuk
ke ventrikel kanan atrium kanan berkontraksi sehingga darah masuk ke ventrikel kanan ventrikel kanan berkontraksi,

7.

8.

katup trikuspid menutup dan katup pulmonal membuka agar darah dapat mengalir ke arteri pulmonalis.
Batas jantung normal pada pemeriksaan fisik dan bagaimana menentukannya
- Batas jantung kanan :
Cari ICS 2 hemithorax dextra perkusi turun kebawah ketemu batas paru-hepar (sonor ke redup) naik 1 ICS
perkusi ke arah kiri sampai ketemu batas jantung kanan.
Normal SL D
- Batas jantung kiri :
Sama dengan apex beat / ictus (palpasi regio hemithorax sinistra dan rasakan pulsasi yang paling lateral dan inferior)
Normal ICS 5 MCL S
- Katup aorta : ICS 2 SL D
- Katup pulmonal : ICS 2 SL S
- Katup mitral : ICS 5 MCL S
- Katup trikuspid : ICS 5 SL S
Yang ditulis dalan interpretasi EKG
Yang ditulis :
-

HR (frekuensi jantung)
Menilai ritme (PR interval, QRS kompleks, QT interval)
Jenis irama (irama sinus / atrial / dll)
Zona transisi (axis frontal)
Axis horizontal
Kelainan gelombang

L9 :
- Jumlah kontraksi atrium
- Jumlah kontraksi ventrikel
- Axis frontal
- Axis horizontal
- PR interval
- QRS kompleks
- QT interval
- Kesimpulan
9. Anamnesa dan pemeriksaan nyeri dada
Anamnesa :
o Lokasinya dimana ? (substernal, retrosternal, dan prekordial)
o Sifat nyeri : rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk-tusuk, rasa diperas, dipelintir
o Penjalaran : ke lengan kiri, ke leher, rahang bawah, gigi, punggung/interskapula, perut, lengan kanan.
o Nyeri muncul saat apa : menarik nafas atau menghembuskan nafas
o Nyeri membaik saat apa ? menghilang saat istirahat atau minum obat (sprt nitrat)
o Faktor pencetus : latihan fisik stres emosi, udara dingin, setelah makan
o Gejala yang menyertai : mual, muntah, sulit nafas, keringat dingin, cemas, lemas
Pemeriksaan :
10. Gejala klinis ALO
- Merasa ketakutan
- Batuk seperti orang yang akan tenggelam
- Posisi duduk agar lebih baik (otot bantu nafas lebih baik saat respirasi) atau agak sedikit membungkuk ke depan
- Sesak hebat
- Dapat disertai sianosis
- Sering keringat dingin
- Batuk dengan sputum berwarna kemerahan
11. Edukasi pasien PJK
12. Anamnesa pasien sesak nafas
- Sesak sejak kapan ?
- Sesak memberat saat apa ? saat melakukan aktivitas apa ? (istirahat atau aktivitas)
- Sesak ringan saat apa ? (istirahat atau duduk atau tidur atau menghilang sendiri)
- Apakah disertai nyeri dada saat sesak ? (sesak terlebih dulu atau nyeri dada terlebih dulu)
- Jika ada nyeri dada :
o Lokasinya dimana ? (substernal, retrosternal, dan prekordial)
o Sifat nyeri : rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk-tusuk, rasa diperas, dipelintir
o Penjalaran : ke lengan kiri, ke leher, rahang bawah, gigi, punggung/interskapula, perut, lengan kanan.

o Nyeri muncul saat apa : menarik nafas atau menghembuskan nafas


o Nyeri membaik saat apa ? menghilang saat istirahat atau minum obat (sprt nitrat)
o Faktor pencetus : latihan fisikm stres emosi, udara dingin, setelah makan
o Gejala yang menyertai : mual, munta, sulit nafas, keringat dingin, cemas, lemas
- Tidur dengan berapa bantal ?
- Sesak paling dirasakan saat apa ? (pagi hari, malam hari, cuaca dingin, dll)
- Apakah pasien sering terbangun karena sesak ?
- Riwayat HT, DM
- Riwayat keluhan sebelumnya
- Riwayat pengobatan sebelumnya
- Riwayat penyakir keluarga
13. Indikasi fibrinolitik
Klas I
o Jika tidak ada kontraindikasi , terapi fibrinolitik harus dilakukan pada pasien STEMI dengan onset gejala <12 jam dan
o

elevasi ST >0,1 mV pada sekurang-kurangnya 2 sandapan prekordial atau sekurang-kurangnya 2 sandapan ekstremitas
Jika tidak ada kontraindikasi, terapi fibrinolitik harus diberikan pada pasien STEMI dengan onset gejala <12 jam dan

LBBB baru atau diduga baru


Klas II
o Jika tidak ada kontraindikasi, dipertimbangkan pemberian terapi pada pasien STEMI dengan onset gejala <12 jam dan
o

EKG 12 sandapan konsisten dengan infark myokard posterior.


Jika tidak ada kontraindikasi, dipertimbangkan pemberian terapi pada pasien dengan gejala STEMI mulai dari <12 jam
sampai 24 jam yang mengalami iskemia yang terus berlanjut dan elevasi ST 0,1 mV pada sekurang-kurangnya 2 sandapan
prekordial yang berdampingan atau sekurang-kurangnya 2 sandapan ekstremitas.

Anda mungkin juga menyukai