2.
3.
Darah masuk dari vena cava superior dan vena cava inferior atrium kanan ventrikel kanan aorta pulmonalis paru-paru
4.
KOLEGA :
5.
6.
- Cek ABC
- Pasang O2 NRBM
- Rekam EKG
- Lakukan pemeriksaan fisik
- Terapi first line : ACE inhibitor / digitais bila ada gangguan aritmia dan gangguan sistolik
Kapan pasien suspek RHD di rujuk ke spesialis jantung
- Jika tidak ada fasilitas yang memadai di rumah sakit atau klinik pribadi
- Jika hasil kultur tenggorokan menunjukkan bakteri beta hemolitik sterptokokkus grup A
- Terdapat tanda-tanda sepsis, takikardia, murmur pericardial, cardiomegaly, ..... interval
- Jika pasien memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya
Perbedaan anatomi dan fisiologi katup aorta dan mitral
Katup atrioventrikular (trikuspid dan mitral)
- Trikuspid terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan, memiliki 3 buah katup
- Mitral terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri, memilki 2 buah katup
- Fungsinya untuk mencegah kembalinya aliran darah ke atrium
Katup semilunaris
- Katup aorta terletak diantara ventrikel kiri dan aorta
- Katup pulmonal terletak diantara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
- Fungsinya untuk mencegah kembalinya aliran darah ke ventrikel
Katup mitral dan aorta
Ketika ventrikel kiri relaksasi, katup aorta menutup dan katup mitral membuka agar darah dari atrium kiri masuk ke ventrikel
kiri atrium kiri berkontraksi sehingga darah masuk ke ventrikel kiri ventrikel kiri berkontraksi, katup mitral menutup
7.
8.
katup trikuspid menutup dan katup pulmonal membuka agar darah dapat mengalir ke arteri pulmonalis.
Batas jantung normal pada pemeriksaan fisik dan bagaimana menentukannya
- Batas jantung kanan :
Cari ICS 2 hemithorax dextra perkusi turun kebawah ketemu batas paru-hepar (sonor ke redup) naik 1 ICS
perkusi ke arah kiri sampai ketemu batas jantung kanan.
Normal SL D
- Batas jantung kiri :
Sama dengan apex beat / ictus (palpasi regio hemithorax sinistra dan rasakan pulsasi yang paling lateral dan inferior)
Normal ICS 5 MCL S
- Katup aorta : ICS 2 SL D
- Katup pulmonal : ICS 2 SL S
- Katup mitral : ICS 5 MCL S
- Katup trikuspid : ICS 5 SL S
Yang ditulis dalan interpretasi EKG
Yang ditulis :
-
HR (frekuensi jantung)
Menilai ritme (PR interval, QRS kompleks, QT interval)
Jenis irama (irama sinus / atrial / dll)
Zona transisi (axis frontal)
Axis horizontal
Kelainan gelombang
L9 :
- Jumlah kontraksi atrium
- Jumlah kontraksi ventrikel
- Axis frontal
- Axis horizontal
- PR interval
- QRS kompleks
- QT interval
- Kesimpulan
9. Anamnesa dan pemeriksaan nyeri dada
Anamnesa :
o Lokasinya dimana ? (substernal, retrosternal, dan prekordial)
o Sifat nyeri : rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk-tusuk, rasa diperas, dipelintir
o Penjalaran : ke lengan kiri, ke leher, rahang bawah, gigi, punggung/interskapula, perut, lengan kanan.
o Nyeri muncul saat apa : menarik nafas atau menghembuskan nafas
o Nyeri membaik saat apa ? menghilang saat istirahat atau minum obat (sprt nitrat)
o Faktor pencetus : latihan fisik stres emosi, udara dingin, setelah makan
o Gejala yang menyertai : mual, muntah, sulit nafas, keringat dingin, cemas, lemas
Pemeriksaan :
10. Gejala klinis ALO
- Merasa ketakutan
- Batuk seperti orang yang akan tenggelam
- Posisi duduk agar lebih baik (otot bantu nafas lebih baik saat respirasi) atau agak sedikit membungkuk ke depan
- Sesak hebat
- Dapat disertai sianosis
- Sering keringat dingin
- Batuk dengan sputum berwarna kemerahan
11. Edukasi pasien PJK
12. Anamnesa pasien sesak nafas
- Sesak sejak kapan ?
- Sesak memberat saat apa ? saat melakukan aktivitas apa ? (istirahat atau aktivitas)
- Sesak ringan saat apa ? (istirahat atau duduk atau tidur atau menghilang sendiri)
- Apakah disertai nyeri dada saat sesak ? (sesak terlebih dulu atau nyeri dada terlebih dulu)
- Jika ada nyeri dada :
o Lokasinya dimana ? (substernal, retrosternal, dan prekordial)
o Sifat nyeri : rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk-tusuk, rasa diperas, dipelintir
o Penjalaran : ke lengan kiri, ke leher, rahang bawah, gigi, punggung/interskapula, perut, lengan kanan.
elevasi ST >0,1 mV pada sekurang-kurangnya 2 sandapan prekordial atau sekurang-kurangnya 2 sandapan ekstremitas
Jika tidak ada kontraindikasi, terapi fibrinolitik harus diberikan pada pasien STEMI dengan onset gejala <12 jam dan