Anda di halaman 1dari 11

LIMBAH

A. PENGERTIAN LIMBAH
1. Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses
produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya.
2. Karakteristik limbah adalah sebagai berikut:
Berukuran mikro
Dinamis
Berdampak luas (penyebarannya)
Berdampak jangka panjang (antar generasi)
3. Limbah dapat dibagi menurut jenisnya, yaitu:
4. Berdasarkan sumbernya, limbah dibedakan menjadi:
Limbah alam
: Limbah yang diproduksi di kehidupan liar
diintegrasikan melalui proses daur ulang alami.
Limbah manusia
: hasil hasil pencernaan manusia.
Limbah konsumsi
: limbah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang.
Limbah nuklir
: hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium
Limbah industri
Limbah pertambangan
5. Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi:
Limbah organik
: limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob.
Limbah anorganik
: limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
biologi.
1. Limbah anorganik dapat dibagi menjadi:
Recyclable
: limbah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena
memiliki nilai secara ekonomi
Non-recyclable : limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak
dapat diolah atau diubah kembali
2. Berdasarkan bentuknya, limbah dibedakan menjadi:

Limbah padat
: segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine
dan limbah cair
Limbah cair
: bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan limbah
Limbah gas

B.
MENGKATEGORIKAN
SUMBERNYA

LIMBAH

ORGANIK

DAN

ANORGANIK

SERTA

A. Limbah Organik
1. Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses
biologi baik aerob atau anaerob.
2. Limbah organik mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, daun-daunan
kering, potongan-potongan kayu, dan sebagainya. Limbah organik terdiri atas bahanbahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga maupun kegiatan
industri.
3. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah ini
mempunyai sifat kimia yang stabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam
tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme
yang hidup didalamnya.
4. Limbah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan
yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos
merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alangalang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya
dipercepat oleh bantuan manusia.
5. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya
relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah
ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi
secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.
6. Limbah organic dibagi menjadi dua, yaitu:

Limbah organic basah


- Limbah ini memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit
buah dan sisa sayuran.

Limbah organic kering


- Limbah ini memiliki kandungan air yang relative sedikit. Contohnya
kayu, ranting pohon, dedaunan kering, dan lain lain.

B. Limbah Anorganik
1. Limbah anorganik adalah limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi.
Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau dapat diuraikan tetapi
dalam jangka waktu yang lama. Limbah ini tidak dapat membusuk, oleh karena itu
dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan
produk lainnya.
2. Limbah anorganik yang dapat di daur ulang, antara lain adalah plastik, logam, dan
kaca. Namun, limbah yang dapat didaur ulang tersebut harus diolah terlebih dahulu
dengan cara sanitary landfill, pembakaran (incineration), atau penghancuran
(pulverisation).
3. Akibat dari limbah seperti ini (plastik,styrofoam, dll) adalah menumpuk semakin
banyak dan menjadi polutan pada tanah misalnya, selain menggangu pemandangan.
4. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat
tersebut adalah :
Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal
dari kegiatan pertambangan dan industri.

Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan
biji logam dan bahan bakar fosil.

5. Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol
plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.
C. MENGIDENTIFIKASIKAN JENIS LIMBAH YANG MUNGKIN DAPAT DIDAUR
ULANG
1. Limbah organic maupun limbah anorganik dapat kita daur ulang. Daur ulang
merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar
dapat dipakai kembali.
2. Limbah organik dapat dimanfaatkan baik secara langsung (contohnya untuk makanan
ternak) maupun secara tidak langsung melalui proses daur ulang (contohnya
pengomposan dan biogas). Contoh limbah organic yang dapat kita daur ulang yaitu
sisa-sisa dedaunan dan kayu serut.

3. Sisa-sisa dedaunan dapat kita proses menjadi pupuk kompos yang sangat bagus.
Tetapi, untuk hasil yang maksimal diperlukan usaha yang maksimal pula. Jika kita
dapat memprosesnya dengan baik, maka sisa dedaunan itu dapat kita gunakan sebagai
pupuk organic yang ramah lingkungan dan kualitas bagus.
4. Sedangkan, limbah anorganik dapat kita proses menjadi sebuah benda yang memiliki
nilai seni atau nilai guna. Beberapa limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan
melalui proses daur ulang, misalnya plastik, gelas, logam, dan kertas.
a) Limbah plastik
1. Limbah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang. Plastik
juga digunakan sebagai perabotan rumah tangga seperti ember, piring,
gelas, dan lain sebagainya. Keunggulan barang-barang yang terbuat dari
plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama.
2. Banyaknya pemanfaatan plastik berdampak pada banyaknya sampah
plastik. Padahal untuk hancur secara alami jika dikubur dalam tanah
memerlukan waktu yang sangat lama. Cobalah kalian kubur sampah
plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi penutup tanahnya dapat
dipastikan bahwa plastik tersebut akan tetap utuh.
3. Karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah
plastik untuk didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan
fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda.
4. Misalnya ember plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya
setelah dihancurkan dapat berupa ember kembali atau dibuat produk lain
seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga.
5. Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang
menjdai kerajinan misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja,
sandal, atau payung. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk
membuat mainan anak-anak. Sedotan minuman dapat dibuat bungabungaan, bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan
lainnya.
b) Limbah logam
1. Sampah atau limbah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium,
timah, dan lain sebagainya dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan
sekitar kita. Sampah dari bahan kaleng biasanya yang paling banyak kita

temukan dan yang paling mudah kita manfaatkan menjadi barang lain
yang bermanfaat.
2. Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan berbagai jenis barang kerajinan
yang bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari limbah
kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci,
celengan, gift box, dan lain-lain.
c) Limbah Gelas atau Kaca
1. Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi
barang-barang sama seperti barang semula atau menjadi barang
lainseperti botol yang baru, vas bunga, cindera mata, atau hiasanhiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.
d) . Limbah kertas
1. Sampah kertas kelihatannya memang mudah hancur dan tidak berbahaya
seperti sampah plastik. Namun walau bagaimanapun yang namanya
sampah pasti menimbulkan masalah jika berserakan begitu saja.
2. Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung ataupun tak
langsung. Secara langsung artinya kertas tersebut langsung dibuat
kerajinan atau barang yang berguna lainnya. Sedangkan secara tak
langsung artinya kertas tersebut dapat dilebur terlebih dahulu menjadi
kertas bubur, kemudian dibuat berbagai kerajinan.
3. Hasil daur ulang kertas banyak sekali ragamnya seperti kotak hiasan,
sampul buku, bingkai photo, tempat pensil, dan lain sebagainya.
D. MERANGKUM JENIS LIMBAH BAHAN BERACUN BERBAHAYA
1. Definisi dari limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa atau
limbah suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta
konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
merusak dan mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
2. Limbah B3 dikarakterisasikan berdasarkan beberapa parameter yaitu total solids
residue (TSR), kandungan fixed residue (FR), kandungan volatile solids (VR), kadar
air (sludge moisture content), volume padatan, serta karakter atau sifat B3 (toksisitas,
sifat korosif, sifat mudah terbakar, sifat mudah meledak, beracun, serta sifat kimia
dan kandungan senyawa kimia).

3. Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau
beracun yang sifat dan konsentrasinya baik langsung maupun tidak langsung, dapat
merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan
manusia.
4. Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun
yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli
bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus.
5. Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:

Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada
pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang
stabil dan mudah menguap
Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan
flokulasi
Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan
dengn lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa
lumpur dari hasil proses tersebut
Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan
digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan
cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.
6. Karakteristik limbah beracun, yaitu:

Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat
merusak lingkungan.
Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api,
percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau
terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena
melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak
stabil dalam suhu tinggi.
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi
manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit
bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang
terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti
bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena
infeksi.
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada
kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0

untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat
basa.
7. Limbah cair, yang dibuang ke perairan akan mengotori air yang dipergunakan untuk
berbagai keperluan dan mengganggu kehidupan biota air. Limbah padat akan
mencemari tanah dan sumber air tanah. Limbah gas yang dibuang ke udara pada
umumnya mengandung senyawa kimia berupa SOx, NOx, CO, dan gas-gas lain yang
tidak diinginkan.
8. Adanya SO2 dan NOx diudara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat
menimbulkan kerugian karena merusak bangunan, ekosistem perairan, lahan
pertanian dan hutan.
9. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat ditakuti adalah limbah dari
industri kimia. Limbah dari industri kima pada umumnya mengandung berbagai
macam unsur logam berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic)
sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia.
10. Limbah pertanian yang paling utama ialah pestisida dan pupuk. Walau pestisida
digunakan untuk membunuh hama, ternyata karena pemakaiannya yang tidak sesuai
dengan peraturan keselamatan kerja, pestisida menjadi biosida pembunuh
kehidupan. Pestida yang berlebihan pemakaiannya, akhirnya mengkontaminasi
sayuran dan buah- buahan yang dapat menyebabkan keracunan konsumennya.
11. Pupuk sering dipakai berlebihan, sisanya bila sampai diperairan dapat merangsang
pertumbuhan gulma penyebab timbulnya eutrofikasi. Pemakaian herbisida untuk
mengatasi eutrofikasi menjadi penyebab terkontaminasinya ikan, udang dan biota air
lainnya.
12. Pertambangan memerlukan proses lanjutan pengolahan hasil tambang menjadi bahan
yang diinginkan. Misalnya proses dipertambangan emas, memerlukan bahan air raksa
atau mercury akan menghasilakan limbah logam berat cair penyebab keracunan
syaraf dan merupakan bahan teratogenik.
13. Kegiatan sektor pariwisata menimbulkan limbah melalui sarana transportasi, dengan
limbah gas buang di udara, tumpahan minyak dan oli dilaut sebagai limbah perahu
atau kapal motor dikawasan wisata bahari.
14. Contoh limbah B3 ialah logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn
serta zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfida, fenol dan sebagainya. Cd dihasilkan
dari lumpur dan limbah industri kimia tertentu sedangkan Hg dihasilkan dari industri
klor-alkali, industri cat, kegiatan pertambangan, industri kertas, serta pembakaran
bahan bakar fosil. Pb dihasilkan dari peleburan timah hitam dan accu. Logam-logam

berat pada umumnya bersifat racun sekalipun dalam konsentrasi rendah. Daftar
lengkap limbah B3 dapat dilihat di PP No. 85 Tahun 1999: Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
15. Penanganan atau pengolahan limbah padat atau lumpur B3 pada dasarnya dapat
dilaksanakan di dalam unit kegiatan industri (on-site treatment) maupun oleh pihak
ketiga (off-site treatment) di pusat pengolahan limbah industri. Apabila pengolahan
dilaksanakan secara on-site treatment, perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:

jenis dan karakteristik limbah padat yang harus diketahui secara pasti agar
teknologi pengolahan dapat ditentukan dengan tepat; selain itu, antisipasi
terhadap jenis limbah di masa mendatang juga perlu dipertimbangkan
jumlah limbah yang dihasilkan harus cukup memadai sehingga dapat
menjustifikasi biaya yang akan dikeluarkan dan perlu dipertimbangkan pula
berapa jumlah limbah dalam waktu mendatang (1 hingga 2 tahun ke depan)
pengolahan on-site memerlukan tenaga tetap (in-house staff) yang menangani
proses pengolahan sehingga perlu dipertimbangkan manajemen sumber daya
manusianya
peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan yang akan dikeluarkan
Pemerintah di masa mendatang agar teknologi yang dipilih tetap dapat
memenuhi standar

B. Pengertian & Jenis Limbah Padat, Cair, Gas dari Industri Serta
Rumah Tangga

A. Pengertian Limbah Industri dan Limbah Rumah Tangga / Domestik


1) Pengertian Limbah Rumah Tangga / Domestik

I.

Limbah rumah tangga / domestik


adalah limbah yang dihasilan dari aktivitas rumah tangga yang
dapat berupa limbah padat, dan limbah cair. Suatu contoh adalah
air sisa cuci dan kakus, sampah maupun benda yang telah rusak

dan tidak layak pakai seperti sikat toilet yang rusak yang tidak
dapat difungsikan lagi sebagaimana mestinya.
2) Pengertian Limbah Industri

II.

Selain limbah yang dihasilkan


oleh rumah tangga / domestik suatu industri dan pabrik pun juga
menghasilkan limbah yang mana merupakan sisa dari proses
produksi. Karena produksi indusri dan pabrik sangat beragam
maka jenis limbah yang dihasilkan pun juga beragam hingga ada
yang sangat membahayakan lingkungan sekitar seperti limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun).

1. Jenis Limbah Padat

. Limbah padat adalah limbah yang berbentuk padat yang mana ada yang
mudah terurai seperti limbah organis semisal sampah daun dan limbah
padat yang tak mudah terurai seperti plastik, kaca dan sebagainya.
2. Jenis Limbah Cair
limbah cair adalah limbah yang berupa cairan dan biasanya jenis limbah
cair ini sangat riskan mencemari lingkungan sehingga dikenal sebagai
entitas pencemar air dan tanah.
c). Untuk skala industri limbah
cair umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik
dan bahan buangan anorganik sisa dari hasil produksi sedang limbah
yang biasa dihasilkan oleh rumah tangga / domestik dapat berupa air
kotor dari pemakian mandi, cuci dan toilet.
3. Jenis Limbah Gas dan Partikel
-

Limbah gas dan partikel merupakan limbah yang biasa terdapat di udara.
Untuk kategori limbah ini banyak dihasilkan oleh industri dan pabrik
besar. Jenis limbah partikel bisa berupa asap, kabut maupun debu sedang
untuk gas apabila kandungannya dalam udara telah melebihi batas
maksimum dapat diartikan sebagai limbah suatu missal CO2 yang
berlebihan dari hasil pembakaran pabrik dan industri

4. Jenis Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


-

Yang terakhir dan harus digaris bawahi adalah jenis limbah B3 yang
mana limbah ini merupakan limbah yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun. Bila suatu limbah memenuhi salah satu karakter yang
mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan

infeksi, bersifat korosif maka limbah ini masuk dalam jenis limbah B3
yang harus cepat ditangani

TUGAS BIOLOGI : LIMBAH

Nama : Widya Ratna D


Kelas : 7e
No

: 35

Anda mungkin juga menyukai