SYSTEM UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN AUDITOR. Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang (MOTIVASI YANG MENDORONG DAN MENGAPA PENELITIAN INI PENTING). Dalam Rencana Strategis BPK-RI tahun 2006-2010 disebutkan salah satu sasaran strategis bidang kepempimpinan yaitu Mendorong budaya yang terbuka dan transparan, dan memberdayakan komunikasi di seluruh lingkungan organisasi. Sasaran tersebut diikuti dengan sebuah rencana aksi yaitu menunjuk eksekutif pengelola pengetahuan yang memfasilitasi peningkatan aksesibilitas distribusi pengetahuan dan informasi di lingkungan seluruh BPK. Diseminasi informasi dan pengetahuan kepada seluruh stakeholder mempunyai arti penting bagi kelangsungan bisnis bagi organisasi seperti BPK-RI. Dimana kebutuhan akan profesionalitas kerja didukung sumberdaya yang berkualitas. Salah satu sumberdaya yang dipunyai adalah people (Sumberdaya manusia) dan knowledge (Pengetahuan). Pimpinan dan pegawai BPK diharapkan mempunyai penetahuan dan dapat mengelola pengetahuan tersebut menjadi suatu kekuatan kompetitif yang dapat meningkatkan kualitas fungsi tugas dan wewenang institusi. Bagaimana hal ini dapat dilakukan ? Dalam Rencana strategis Teknologi Informasi 2006-2010 telah disusun rancang bangun infrastruktur TI BPK-RI. Dalam rancang bangun tersebut Nampak sebagai layer paling dasar/awal adalah layer knowledge. Pada layer ini ditempatkan berbagai macam data base yang secara kolektif akan menjadi sumber dalam knowledge management system. Data base yang tertampung dalam layer knowledge diantaranya adalah : electronic document management system, Knowledge portal, datawarehouse, data mart center dan business intelegent. Data base ini akan dimanfaatkan oleh layer diatasnya, yaitu layer proses yang berupa aplikasi atau software untuk membantu auditor dan pelaksana BPK lainnya dalam menjalakan fungsi audit maupun fungsi lainnya. Gambar 1 merupakan gambaran penempatan database knowledge dalam subsistem Aplikasi BPK-RI
Gambar 1: Activity enabled subsystem. Sumber ITSP BPK-RI 2006-
2010 v. 1.0 Menurut Onno W Purbo (2005) Knowledge management di fokuskan untuk menjadikan seseorang / sebuah institusi agar menang dalam kompetisinya karena memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada kompetitor-nya. Isu utama di knowledge management adalah competitiveness. Competitiveness tersebut di peroleh dengan cara mengelola pengetahuan yang kita miliki dengan baik dan effisien. Dalam bambang (2006) Carl Davidson dan Philip Voss (2003) mengatakan bahwa mengelola knowledge sebenarnya merupakan cara bagaimana organisasi mengelola karyawan mereka, identifikasi pengetahuan yang dimiliki karyawan, menyimpan dan membagi di tim, meningkatkan dan terjadi inovasi. Menurut mereka knowledge management adalah bagaimana orang-orang dari berbagai tempat yang berbeda mulai saling bicara, yang sekarang populer dengan label learning organization. Salah satu sumber dalam Wikipedia menyatakan bahwa Knowledge management adalah rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. Berdasar pemahaman terbatas penulis dalam menjalankan fungsi dan tugas sebagai auditor adalah : - Belum adanya pusat data yang berisi hal-hal tentang audit sector public. - Ditemukan beberapa system informasi seperti SISKA dan CAMIS yang memuat beberapa informasi tentang audit tetapi belum up to date.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang dikemukan sebagai berikut :
a. Bagaimana bentuk knowledge management BPK saat ini?
b. Bagaimana pemanfaatan knowledge management bagi
auditor BPK?
c. Bagaimana teknologi Informasi membantu dalam
pengembangan system Informasi auditor yang berbasis pengetahuan
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah :
- Mengetahui pemanfaatan knowledge system yang
telah ada pada BPK-RI.
- Mengembangkan system informasi berbasis
pengetahuan bagi auditor.
1.3.2 Manfaat penelitian
Manfaat Penelitian :
1.3.2.1 Bagi Institusi :
- mendukung capaian sumber daya manusia pada
Institusi BPK yang mempunyai pengetahuan mendalam tentang audit di BPK.
- Memberikan tempat berbagi pengetahuan
diantara pelaksana BPK dan memudahkan dalam berinteraksi antar pegawai BPK pada kantor pusat dan seluruh kantor perwakilan BPK.
1.3.2.2 bagi pribadi
- berbagi pengetahuan dan mengembangkan
pengetahuan yang diperoleh selama bertugas sebagai auditor dan selama menjalani kuliah pada MMT-ITS Surabaya.
- untuk memenuhi salah satu syarat mencapai
gelar magister manajemen teknologi pada MMT- ITS Surabaya.
1.3.2.3 bagi masyarakat umum
- berbagi pengetahuan praktis tentang penyusunan
knowledge management pada sebuah institusi public.
1.4 Batasan Penelitian
Batasan penelitian :
- Penelitian tentang analisa kebutuhan terbatas
pada kantor perwakilan BPK –RI yaitu semarang, Yogyakarta dan Surabaya.
- Pembuatan protype menggunakan tipe RAD (rapid
Aplication Development)
1.5 Asumsi yang digunakan
Asumsi – asumsi :
- Pada BPK-RI telah terdapat cikal bakal knowledge
management namun belum dilaksanakan dan diaplikasikan kepada seluruh pimpinan dan pegawai BPK
- Aplikasi yang dikembangkan bersifat jaringan
tertutup. Untuk pengembangan yang bersifat jaringan terbuka, memperhatikan tata kelola TI tentang jaringan dan sekuriti yang dibahas dalam penulisan lain.
Bab 2 Kajian Pustaka
2.1 knowledge management 2.2 Knowledge management system 2.3 otomatisasi system Bab 3 Metodologi penelitian 3.1 metoda penelitian yang digunakan Berdasar sebuah artikel di Information Week, Jeff Angus & Jeetu Patel menggambarkan empat (4) proses yang menggambarkan knowledge management. Proses Utama Aktifitas Pengumpulan & OCR & scanning pemasukan data Pemasukan suara Mengambil informasi dari berbagai sumber Mencari informasi untuk dimasukan Pengorganisasian / Pengindexan pengkatalogan Pemfilteran Link / penghubungan Pemurnian & Kerjasama Pemberian konteks Compacting Projecting Data Mining Aliran diseminasi Sharing Alert Push
3.2 penjelasan langkah-langkah penelitian
3.3 batasan dan asumsi dalam metodologi penelitian (Metode lebih detail) Daftar pustaka Onno W Purbo (2005) ‘Knowledge management’ diakses dari …………. Bambang Setiarso (2006) ‘penerapan knowledge management di organisasi’ www.ilmukomputer.net diakses pada 3 November 2009 Organisasi yang mampu berkompetisi adalah organisasi yang mempunyai informasi
Di BPK sudah ada Sistem Informasi BPK (SISKA) ,
system informasi dosir (SI-DIW), system informasi BUMN(SI-BUMN) dan system informasi pendukung dan penunjang. Semuanya memberikan informasi dan pengetahuan kepada pegawai BPK Untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan pegawai maka perlu dikembangkan system informasi berbasis knowledge management Definisi : Knowledge management menurut Nonaka (1995) adalah “the process of capturing and use of the knowledge and techniques (in form of database, papers and idea in mind) of the organization. Dalam sebuah artikel di Information Week, Jeff Angus & Jeetu Patel menggambarkan empat (4) proses yang menggambarkan knowledge management yang dapat di tuliskan dalam sebuah tabel di bawah
Proses Utama Aktifitas
Pengumpulan & OCR & scanning pemasukan data Pemasukan suara Mengambil informasi dari berbagai sumber Mencari informasi untuk dimasukan Pengorganisasian / Pengindexan pengkatalogan Pemfilteran Link / penghubungan Pemurnian & Kerjasama Pemberian konteks Compacting Projecting Data Mining Aliran diseminasi Sharing Alert Push
Secara umum berbagai inisiatif knowledge
management dapat dipetakan dalam tiga (3) hal besar untuk aset intangible, yaitu, struktur eksternal, strukur internal dan kompetensi dari SDM. Dalam contoh tabel berikut di gambarkan beberapa contoh aplikasi yang real dari berbagai inisiatif yang ada.
Struktur Struktur Kompetensi
External Internal SDM Peroleh Bangun Buat jenjang pengetahuan budaya untuk karir berbasis dari customer. berbagai knowledge pengetahuan. management. Berikan Buat revenue Buat customer baru dari lingkungan tambahan pengetahuan terbatas untuk pengetahuan. yang ada. transfer pengetahuan tacit. Tangkap Belajar dari pengetahuan simulasi dan tacit yang ada instalasi pilot di masing- projek. masing individu, simpan, sebarkan & gunakan. Ukur proses pembuatan pengetahuan dan aset intangible. INPUT ; sistem yang sudah ada
PROSES ; analisis existing dan pengembangan sesuai