UNIVERSAL PRECAUTION
DI RUANG BOUGENVILLE RSUD KOTA
YOGYAKARTA
UNIVERSAL PRECAUTIONS
1.
Pendahuluan
Pencegahan terjadinya infeksi nosokomial di RS dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya infeksi selama pasien dirawat di RS. Pelaksanaan
upaya pencegahan infeksi nosokomial terdiri atas kewaspadaan universal,
tindakan invasive, tindakan non infasif, tindakan terhadap anak dan neonatus,
sterilisasi alat dan desinfeksi.
Universal Precautions/kewaspadaan universal adalah suatu pedoman
yang ditetapkan oleh Centers For Disease Control (CDC), 1985 untuk
mencegah penyebaran dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui darah
dilingkungan RS maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya. Adapun konsep
yang dianut adalah bahwa semua darah dan cairan tubuh tertentu harus
dikelola sebagai sumber yang dapat menularkan HIV dan berbagai berbagai
penyakit lain yang ditularkan melalui darah.
2.
Alat Pelindung
Alat pelindung digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir
petugas dari resiko pajanan darah. Semua jenis cairan tubuh, sekret, kulit yang
tidak utuh, dan selaput lendir pasien. Jenis alat pelindung meliputi:
a.
Sarung tangan
b.
Pelindung wajah/masker
c.
Penutup kepala
d.
Gaun pelindung baju kerja/skort
e.
Sepatu pelindung
Untuk kondisi kerja rutin yang dipakai adalah masker, sarung tangan
dan skort.
a. Indikasi Pemakaian alat pelindung pribadi:
1)
Sarung Tangan
desinfektan
Ditaburi bedak
Tidak
TANPA SARUNG
TANGAN
Ya
Ada kontak dengan darah
atau cairan tubuh ?
Tidak
ST RUMAH
TANGGA/
ST BERSIH
Tidak
SARUNG TANGAN
BERSIH/ SARUNG
TANGAN DTT
Ya
Apakah kontak dengan
pasien ?
Ya
Apakah kontak dengan
jaringan di bawah kulit ?
Ya
SARUNG TANGAN
STERIL/ SARUNG
TANGAN DTT
2)
Dipakai
untuk
melindungi
wajah(hidung dan mulut) selama melakukan tindakan keperawatan
yang memungkinkan terjadi percikan darah dan cairan tubuh lain,
misal perawatan luka, mengganti kateter, suction, dekontaminasi alat
bekas pakai.
3)
Pelindung kepala
Dipakai
untuk
mencegah
jatuhnya mikroorganisme atau benda-benda asing dari kepala.
Melindungi
petugas
dari
percikan bahan-bahan pasien.
4)
Baju pelindung
Baju pelindung adalah pakaian yang melindungi petugas dari cairan
terkontaminasi supaya tidak mengenai baju dan kulit petugas serta
melindungi pasien dari kontaminasi mikroorganisme.Macam baju
pelindung:
3.
Gunakan
wadah
Gunakan
alat
non
logam
pelindung
saat
bekerja
2)
Pemanasan basah
Pemanasan kering
2)
Radiasi
3)
Penyarigan (filtrasi)
Sterelisasi kimiawi
1) Glutaraldehid
2) Gas etilen oksida
d) Penyimpanan
Sterilisasi
Uap
Bertekanan
Tinggi-Otoklaf
Pemanasan
Kering
121C
106 kPa (1 atm)
20 30 menit
170C
selama 60
menit
Kimiawi
Rendam dalam
larutan
desinfektan
20 menit
Pendinginan &Penyimpanan
Siap pakai
Uap
Tutup dalam
uap air
mendidih
selama
20 menit
Rebus
Diamkan
mendidih
selama
20 menit
Catatan :
1. Alat yang dibungkus dalam bungkusan steril dapat disimpan
sampai satu minggu bila tetap kering.
2. Alat yang tidak terbungkus harus disimpan dalam tempat
(tromol) steril.
3. Alat yang diolah dengan desinfeksi tingkat tinggi disimpan
dalam wadah tertutup yang tidak mudah terbuka atau segera
dipakai.
4.
Langkah-langkah:
5.
Pengelolaan Limbah
Limbah berasal dari rumah sakit/sarana kesehatan secara umum dibedakan
atas:
a.
Limbah rumah tangga, atau limbah non medis,
yaitu limbah yang tidak kontak dengan darah atau cairan tubuh sehingga
disebut sebagai limbah resiko rendah.
b.
Limbah medis, yaitu bagian dari sampah rumah
sakit/sarana kesehatan yang berasal dari bahan yang mengalami kontak
dengan darah atau cairan tubuh pasien dan dikategorikan sebagai limbah
beresiko tinggi dan bersifat menularkan penyakit. Limbah medis dapat
berupa limbah klinis klinis dan laboratorium.
c.
Langkah-langkah pengelolaan limbah:
i.
Sampah cair langsung dibuang disaluran sistem
pembuangan kotoran.
ii.
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Standar Alat
Prosedur
Unit terkait
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
mengalir
2.
Sikat steril
& spons steril
3.
Sabun
antiseptik
4.
Alkohol
70%
5.
Prosedur
Unit terkait
Lap kain
atau handuk steril
1. Kuku dijaga selalu pendek dan dibersihkan dengan alat berupa
batang kayu kecil yang lunak
2. Lepaskan semua perhiasan tangan termasuk cincin dan arloji
3. Basahi tangan dan lengan bawah dengan air
4. Taruh sabun antiseptic di bagian telapak tangan yang basah.
Buat busa secukupnya tanpa percikan.
5. Sikat bagian bawah kuku dengan sikat lembut
6. Buat gerakan mencuci tangan seperti cuci tangan biasa dengan
waktu lebih lama. Gosok tangan dan lengan satu per satu
secara bergantian dengan gerakan melingkar.
7. Gunakan sikat untuk membersihkan kuku dan gosok kulit
dengan menggunakan spons steril.
8. Tetap jaga letak tangan lebih tinggi dari siku agar air mengalir
dari arah tangan ke wastafel.
9. Keringkan tangan dengan lap steril
10. Gosok dengan alkohol 70% atau campuran alkohol 70% dan
klorheksidin 0,5% selama 5 menit dan keringkan kembali
11. Kenakan gaun pelindung dan sarung tangan steril.
Instalasi Bedah Sentral, IGD, Unit yang melakukan bedah minor.
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Tujuan
Kebijakan
Standar Alat
Prosedur
Unit terkait
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Standar Alat
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Prosedur
Unit terkait
2.
Sarana cuci tangan
3.
Kantung penampung limbah medis
1.
Masukkan sarung tangan yang masih dipakai kedalam
larutan klorin, gosokkan untuk mengangkat bercak darah atau
caitran tubuh lainnya yang menempel.
2.
Pegang salah satu sarung tangan pada lipatannya lalu tarik
kea rah ujung jari-jari tangan sehingga bagian dalam dari
sarung tangan pertama menjadi sisi luar.
3.
Janagn dibuka sampai terlepas sama sekali, biarkan
sebagian masih berada pada tangan sebelum meleapas sarung
tangan yang kedua. Hal ini penting untuk mencegah
terpajannya kulit tangan yang terbuka dengan permukaan
sebelah luar sarung tangan.
4.
Biarkan sarung tangan yang pertama sampai disekitar jarijari, lalu pegang sarung atngan yang kedua pada lipatannya
lalu tarik kearah ujung jari sehingga bagian dalam sarung
tangan menjadi sisi luar, demikian dilakukan secara
bergantian.
5.
Pada akhir setelah hampir di ujung jari, maka secara
bersamaan dan dengan sangat hati-hati sarung tangan dilepas.
6.
Tangan yang terbuka hanya boleh menyentuh bagian
dalam sarung tangan.
7.
Cuci tangan setelah sarung tangan dilepas.
Unit rawat inap, poliklinik, IGD, Kamar operasi
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
infeksi.
Semua tenaga kesehatan yang akan melakukan suatu tindakan
kepada klien.
Standar Alat 1.
Handuk/ lap steril
2.
Gaun pelindung steril
3.
Sarung tangan steril
4.
Cuci tangan aseptik
Prosedur
1.
Keringkan tangan dan lengan satu per satu bergantian
dimulai dari tangan kemudian lengan bawah memakai handuk
steril.
2.
Jaga agar tangan tidak menyentuh gaun pelindung steril.
Taruh handuk bekas pada suatu wadah.
3.
Ambil gaun pelindung dengan memegang bagian dalam
yaitu pada bagian pundak. Biarkan gaun pelindung terbuka,
masukkan tangan-tangan ke dalam lubang. Posisi lengan
diletakkan setinggi dada, menjauh dari tubuh.
4.
Gerakkan lengan dan tangan ke dalam lubang gaun
pelindung.
5.
Bagian belakang gaun ditutup/ diikat dengan bantuan
petugas lain yang tidak steril.
Unit terkait OK, Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, petugas
laboratorium.
Kebijakan
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Dr. BAMBANG HARYANTO, M. Kes
PEMBINA TINGKAT I/ IV B
NIP : 140 203 301
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Standar Alat 1.
Prosedur
Unit terkait
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Standar Alat 1.
2.
3.
Prosedur
Unit terkait
Alat pelindung
Kertas penyerap/ kertas tisu/ Koran bekas
Larutan klorin 0,5% (Air : bayclin = 9 : 1) untuk
dekontaminasi permukaan meja periksa/ permukaan meja
bedah/ bahan lain yang tidak berpori.
4.
Lap bersih.
5.
Sarana cuci tangan.
1. Pakai sarung tangan rumah tangga, masker, kaca mata/
pelindung wajah.
2. Serap darah/ cairantubuh sebanyak-banyaknya dengan kertas/
Koran bekas/ tisu
3. Buang kertas penyerap bersama sampah medis dalam
kantong yang kedap cairan
4. Tuangi atau semprot area bekas tumpahan darah dengan
natrium hipoklorit 0,5% biarkan 10 menit kemudian
bersihkan
5. Bilas dengan lap basah yang bersih hingga klorin terangkat.
Rawat Inap, OK, Rawat Jalan, UGD.
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Kebijakan
DEKONTAMINASI KHUSUS
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Standar Alat
Prosedur
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Kebijakan
Standar Alat
Prosedur
Unit terkait
RSUD
WATES
NO : DOK :
NO : REVISI
HALAMAN :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Suhu
Waktu
170C (340F)
1 jam
160C (320F)
2 jam
150C (300F)
2,5 jam
140C (285F)
3 jam
Sterilisasi Kimia
1. Lakukan sekontaminasi, bersihkan dan keringkan seluruh
instrument.
2. Rendam seluruh instrument dalam wadah bersih diisi
dengan larutan kimia farmadehid 8%.
3. Biarkan instrument terendam selama 10 jam dalam larutan
farmadehid 8%.
4. Angkat alat yang telah direndam dari larutan dengan alat
steril bilas dengan air steril dan keringkan.
5. Pakai segera alat tersebut setelah proses sterilisasi.
D. Desinfeksi Tingkat Tinggi dengan Merebus
1. Dekontaminasi dan caci alat atau peralatan lain sebelum di
DTT.
2. Siapkan panic tertutup/kompor/stilisator.
3. Isi panci atau alat pemanas dengan air.
4. Buka penutup alat kesehatan dan lepaskan komponennya.
5. Masukkan alat kesehatan dan peralatan lain hinga
terendam seluruhnya (supaya air dapat mengenai semua
permukaan alat) dalam air. Letakkan magkok dan wadah
menghadap ke atas (bukan tengkurap) dan terisi air.
6. Tutup panic, panaskan perlahan-lahan sampai mendidih.
7. Ketika air mulai mendidih, waktu mulai dicatat, tunggu
sampai 20 menit. Pada saat ini dilarang mengambil atau
menambahkan air, alat kesehatan atau lainnya.
8. Kecilkan api dan pertahankan air mendidih secara halus
selama 20 menit, kemudian keluarkan alat kesehatan
dengan penjepit yang kering dan sudah di DTT.
9. Taruh peralatan pada nampan atau wadah yang sudah di
DTT. Biarkan kering di udara sebelum dilakukan
penyimpanan. Jangan biarkan alat kesehatan tertinggal
pada air yang berhenti mendidih, karena dapat
Unit terkait
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Prosedur
Unit terkait
3.
Kain bersih penutup jenazah
4.
Klem dan gunting
5.
Plester kedap air
6.
Kapas atau kasa absorben
7.
Pembalut
8.
Wadah barang berharga
9.
Blankar jenazal
1. Mencuci
2. Semua petugas dan keluarga yang akan mengenai jenazah
harus mengenakan sarung tangan dan gaun pelindung kedap
air.
3. Kenakan masker dan pelindung mata bila ada kemungkinan
terjadi percikan.
4. Lepaskan selang infuse dan selang lainnya dari tubuh, bila
perlu menggunakan klem dan gunting, buang di wadah khusus
untuk sampah medis beri label bahan infeksius
5. Luka bekas selang infuse ditutup dengan plester kedap air
6. Lepaskan pakaian kotor dan tempatkan dalam wadah untuk
linen/ pakaian kotor
7. Lepaskan pembalut luka dan taruh di dalam wadah sampah
medis bersama benda terkontaminasi lainnya.
8. Taruh kasa pembalut absorben di daerah perineum, rekatkan
dengan plester kedap air
9. Letakkan jenazah dalam posisi terlentang dengan tangan di sisi
atau terlipat di dada
10. Taruh handuk kecil di bawah kepala untuk menampung
rembesan darah
11. Tutup kelopak mata secara bergantian perlahan-lahan atau
tutupi dengan kapas lembab, tutupi telinga dan mulut dengan
kapas dan kasa.
12. Bersihkan jenazah
13. Tutupi jenazah dengan gaun dan kain bersih untuk disaksikan
keluarga.
14. Setelah keluarga menyaksikan jenazah gaun dapat dilepas
15. Pasang label pengenal pada pergelangan kaki atau ibu jari kaki
jenazah.
16. Tempatkan jenazah dalam brankar dan antarkan ke kamar
jenazah.
17. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan.
Ruang Rawat Inap
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Prosedur
Unit terkait
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
1.
Kacamata
Gaun/ celemek/ schort
Tempat mandi jenazah
Waslap
Handuk
Waskom berisi air dan sabun
Plester kedap air
Kapas
Pembalut
Sisir atau sikat
Pewangi
Wadah barang berharga
Brankar jenazah
Mencuci tyangan dengan sabun sebelum memakai sarung
tangan
2.
Petugas memakai pelindung.
3.
Jenazah dimandikan oleh petugas kamar jenazah yang
telah memahami cara membersihkan / memandikan jenazah
dengan memperhatikan beberapa hal.
4.
Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah memakai
sarung tangan.
5.
Segera mencuci kulit da ermukaan lain dengan air bila
terkena darah atau cairan tubuh lainnya.
6.
Setelah selesai dimandikan keringkan dengan handuk.
7.
Ganti tutup kelopak mata juga telinga dan mulut dengan
kapas dan kasa kemudian tutup dengan plester kedap air yang
transparan.
8.
Letakkan jenazah dalam posisi terlentang dengan tangan
di sisi atau terlipat di dada.
9.
Taruh handuk kecil di bawah kepala uintuk menampung
rembesan darah.
10.
Sampah dan bahan terkontaminasi lainnya ditempatkan
dalam tas plastic.
11.
Pembuangan sampah dan bahan terkontaminasi dilakukan
sesuai dengan tujuan mencegah infeksi.
12.
Setiap percikan atau tumpahan darah di permukaan segera
dibersihkan dengan larutan klorin 0,5%.
13.
Peralatan yang akan digunakan kembali harus diproses
dengan urutan : dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi dan
sterilisasi.
14.
Bungkus jenazah dengan kafan atau kain pembungkus
lain sesuai dengan kepercayaan/ agamanya.
15.
Cuci tangan setelah membuka semua alat pelindung dan
sarung tangan.
Instalasi Rawat Inap
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Unit terkait
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
3.
Standar Alat
Prosedur
Unit terkait
PENGELOLAAN LIMBAH
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
3.
Unit terkait
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
bocor.
3.
tidak tercecer.
4.Segera angkat sampah setelah berisi ember.
5.
Ikat plastic dengan kencang dan jangan
sekali-kali dibuka kembali.
6.
Kirim sampah ke penampung sementara
untuk selanjutnya kirim ke bagian incinering.
Unit terkait
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Dr. BAMBANG HARYANTO, M. Kes
PEMBINA TINGKAT I/ IV B
NIP : 140 203 301
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Standar Alat
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR
Unit terkait
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
B.
Sarana dan
prasarana
1.
2.
3.
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TGL TERBIT :
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
TETAP
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Parosedur
DIREKTUR
Dr. BAMBANG HARYANTO, M. Kes
PEMBINA TINGKAT I/ IV B
NIP : 140 203 301
Limbah padat RumahSakit sebagai bahan buangan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan karena berbagai bahan yang
terkandung didalamnya dapat menimbulkan dampak kesehatan
sehingga perlu dikelola dengan baik.
1.
Menghindari, memperkecil atau menghilangkan akan
terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan penyakit yang
disebabkan oleh limbah padat medis maupun non medis.
2.
Menghindari atau memperkecil terjadinya infeksi
nosokomial.
3.
Menanamkan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat
bagi pasien, pengunjung, karyawan/wait RSUD Wates.
4.
Menciptakan lingkungan RSUD Wates yang bersihdan
sehat.
1.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang persyaratan kesehatan
lingkungan rumah sakit
2.
PP RI No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan limbah B3
3.
PP RI No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan limbah B3
4.
WHO, Pengelolaan aman limbah layanan kesehatan (Safe
Management of Wastes From Health Care Activities)
1.
Limbah padat medis dan non medis sudah harus
dipisahkan didalam bangsal/poloklinik/gedung dengan
menggunakan tempat limbah yang telah disediakan dan
dilakukan RSUD Wates dan setiap tempat limbah/bak sampah
diberi tulisan limbah medis aau non medis dengan huruf dan
tulisan yang jelas dan mudah dibaca.
2.
Limbah padat medis yang berujud kassa, perban, kantong
urine, kantong bekas darah dan infuse dll dibuang pada
tempat limbah yang berujudbak sampah dengan dilapisi
kantong plastic berwarna kuning dan bila tidak ada kantong
plastic berwarna kuning dapat menggunakankantong
berwarna lain yang penting ada perlakuan pemisahan antara
limbah pasdat medis dan non medis pada
tempatlimbah/sampah diberi tulisan limbah/sampah medis.
3.
Limbah padat medis yang berujud jarum dan spuit
dimasukkan ke dalam safety box bila tidak ada dapat
menggunakan botol plastic bekas minuman mineral yang
berisi 1-1,5 liter atau kardus atau tempat yang terpisah dengan
limbah padat yanglain.
4.
Limbah padat non medis ditempatkan pada tempat yang
Unit terkait
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Unit terkait
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
5.
Unit terkait
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
RSUD
WATES
NO : DOK :
PROSEDUR
TETAP
TGL TERBIT :
NO : REVISI
HALAMAN :
DITETAPKAN
DIREKTUR
Dr. BAMBANG HARYANTO, M. Kes
PEMBINA TINGKAT I/ IV B
NIP : 140 203 301
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Standar Alat