Ipi 32545
Ipi 32545
ISSN 2303-1077
KARBON AKTIF DARI LIMBAH CANGKANG SAWIT SEBAGAI ADSORBEN GAS DALAM
BIOGAS HASIL FERMENTASI ANAEROBIK SAMPAH ORGANIK
Apria Widyastuti1*, Berlian Sitorus1, Afghani Jayuska1
1
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi 78124
*email: apriawidya@yahoo.com
ABSTRAK
Karbon aktif yang berasal dari limbah cangkang sawit dapat digunakan untuk penyerapan gas CO2 dan
pemurnian biogas. Karbon aktif yang berasal dari cangkang sawit berukuran mikropori agar dapat
menyerap gas dengan baik. Hasil karakterisasi
menggunakan Gas Sorption Analyzer (GSA)
menunjukkan nilai volume total pori, luas permukaan dan rerata jejari pori. Hasil analisis karbon aktivasi
kimia memiliki volume pori 0,1304 cc/g, luas permukaaan 208,091 m2/g dan rerata jejari pori 12,531 dan
hasil analisis karbon aktif komersial memiliki luas permukaan 666,534 m2/g dengan volume total pori
0,3571 cc/g dan rerata jari pori 10,713 . Pada pengukuran gas, karbon aktif cangkang sawit aktivasi
kimia memiliki daya serap CO2 sebesar 6,1% dan kadar CH4 yang terukur sebesar 65,5% sedangkan
pada karbon aktif komersial daya serap CO2 sebesar 12,97% dan kadar CH4 yang terukur sebesar
70,5%. Perbedaan pengukuran gas CH4 dengan menggunakan adsorben karbon aktif komersial dan
karbon aktif cangkang sawit tidak terlalu jauh berbeda. Berdasarkan hasil analisis dengan GSA dan
pengukuran gas, maka dapat disimpulkan karbon aktif yang berasal dari cangkang sawit memiliki
potensi sebagai adsorben gas dilihat dari meningkatnya kadar CH4 sebelum menggunakan adsorben
dan setelah menggunakan adsorben.
Kata kunci : adsorpsi, biogas, cangkang sawit, gas CO2, karbon aktif
PENDAHULUAN
Biogas merupakan salah satu energi
alternatif yang banyak digunakan masyarakat.
Pemanfaatan metana (CH4) dalam biogas
merupakan tindakan ramah lingkungan karena
dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Biogas
dihasilkan melalui fermentasi anaerobik limbah
organik seperti sampah organik, sisa-sisa
makanan, kotoran hewan dan limbah industri
makanan. Salah satu limbah organik yang
memiliki potensi yang sangat besar yang dapat
dijadikan biogas adalah sampah organik.
Hasil fermentasi dari sampah organik
menghasilkan biogas dengan komponen terbesar
yaitu metana (CH4) sebesar 55%-75%, dan
karbon dioksida (CO2) sebesar 25%-45% (Maarif
dan Januar, 2007). Kadar CH4 melebihi 60%
dapat diperoleh meleui pemurnian. Pemurnian
dilakukan dengan metode adsorpsi yaitu
penyerapan gas terutama karbon dioksida (CO2),
karena dengan diserapnya CO2 maka kadar CH4
yang dihasilkan akan meningkat (Wahono,
2010).
Gas CO2 dalam biogas perlu dihilangkan
karena dapat mengurangi nilai kalor pembakaran
biogas. Nilai kalor pembakaran gas metana
murni pada tekanan 1 atm dan temperatur
15,5C yaitu 9100 Kkal/m3 atau setara dengan
12.740
Kkal/kg,
sedangkan
nilai
kalor
30
ISSN 2303-1077
METODOLOGI PENELITIAN
Volume
Total Pori
(cc/g)
0,3571
0,1304
Luas
Permukaan
2
(m /g)
666,534
208.091
Rerata
Jejari Pori
()
10,713
12,531
31
ISSN 2303-1077
32
14%
ISSN 2303-1077
sebesar
70,5%
dibandingkan
sebelum
menggunakan adsorben sebesar 58,5%.
12,97%
12%
UCAPAN TERIMAKASIH
10%
6%
4%
DAFTAR PUSTAKA
2%
8%
6,10%
0%
Aktivasi Kimia
C-Komersial
Jenis Adsorben
A = C-Aktivasi Kimia
B = C-Komersial
33