MIKROBIOLOGI PANGAN
PEMBUATAN YOGHURT
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Santan
Santan kelapa
susu yang
diperoleh dari hasil pengepresan atau pemerasan dari buah kelapa yang telah diparut
dengan penambahan atau tanpa air. Dengan adanya penambahan air tersebut maka akan
mempengaruhi komposisi dari santan kelapa itu sendiri. Komposisi santan kelapa dapat
dilihat pada tabel 2.
Santan kelapa merupakan sistem emulsi dalam air yang berwarna putih susu.
Emulsi tersebut distabilkan oleh stabilizer yang berupa campuran karbohidrat dan protein
dalam bentuk lapisan kuat. Daging buah kelapa dapat diolah menjadi santan (juice
extract) dengan air atau tanpa penambahan air. Adapun komposisi dari santan adalah 66%
air, 28% minyak dan 6% kandungan non minyak (Suhardiyono, 1988).
Dalam emulsi santan yang berperan sebagai surfaktan adalah protein kelapa yang
mengandung enam jenis asam amino esensial yang diperlukan tubuh. Surfaktan yang
berupa protein kelapa ini dapat menstabilkan campuran minyak dan air yang berbeda
polaritas karena surfaktan mempunyai dua permukaan aktif yaitu sisi polar (untuk
mengikat air ) dan non polar (untuk mengikat minyak). Komposisi yang tepat antara
minyak, air dan surfaktan menjadikan emulsi bersifat stabil, namun perbandingan
komposisi masing-masing komponen tersebut tidak selalu tetap dalam emulsi sejenis
yang berbeda (Setropratiwi,2014).
II.2 Yoghurt
Yoghurt adalah minuman sehat yang terbuat dari fermentasi susu sapi. Istilah
yoghurt berasal dari bahasa Turki, yang berarti susu asam. Yoghurt diartikan sebagai
bahan makanan yang berasal dari susu sapi dengan bentuk menyerupai bubur atau es
krim yang rasanya asam (Shurtleff dan Aoyagi, 2007).
Yoghurt dibuat melalui proses fermentasi menggunakan campuran
bakteri
yang
sesuai
antara
jumlah
Lactobacillus
bulgaricus
dan
Streptococcus thermo-phillus yang sesuai adalah 1:1. Karena selama pertumbuhan terjadi
simbiosis antara kedua bakteri Streptococcus thermo-phillus akan berkembang lebih
cepat mengawali pembentukan asam laktat melalui fermentasi laktosa. Pertumbuhan ini
terus berlangsung sampai mencapai pH 5,5. Kondisi ini memberikan lingkungan yang
sangat baik untuk pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus dan menyebabkan berubahnya
protein susu dan pembentukan asam amino pada yoghurt (Hidayat dkk Proses Pembuatan
Yoghurt ., 2006).
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Praktikum Mikrobiologi pangan ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29 April
2015, pukul 08.00 11.00, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Program Studi Ilmu
dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan pembuatan yoghurt dari santan kelapa
adalah
- Gelas ukur
- Termometer
- Pengaduk
- Sendok
- Cup yoghurt
- Panci
- Koran
- Wrap plastic
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
- Santan kelapa
C. Prosedur Praktikum
Adapun prosedur pembuatan yoghurt dari santan adalah sebagai berikut
1. Daging buah kelapa di parut kemudian di ekstraksi dengan air kelapa dengan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
perbandingan 1 : 1
Sebanyak 1,751 Kg santan ditambah fruktosa 2.5 % sebanyak 43,775 gr
Santan di pasteurisasi menggunakan waterbath selama 15 menit pada suhu 61 0C
Santan didinginkan hingga mencapai suhu 400C dan dilakukan pengukuran pH
Santan ditambahkan stater yoghurt sebanayk 87,55 gr
Santan diikubasi selama 24 jam pada suhu 470C
Dilakukan pengukuran pH hingga yoghurt mencapai pH normal
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1 HASIL
Tabel 5.1 Tabel Pengamatan Hasil Percobaan Pembuatan yoghurt
No
Waktu Pengamatan
pH sampel
1
1 x 24 jam
4
2
3 x 24 jam
3.87
Sumber: Data Primer Praktikum Mikrobiologi Pangan, 2015
V.2 Pembahasan
Santan merupakan suatu cairan yang diperoleh dari perasan buah kelapa yang
telah diparut kemudian ditambahkan air lalu diperas, dipres. Hingga dihasilkan cairan
berwarna putih. Santan kaya akan kandungan protein, yakni surfraktan. Hal ini sesuai
dengan Suhardiyono (1988), yang menyatakan bahwa Santan kelapa merupakan suatu
cairan berwarna putih seperti susu yang diperoleh dari hasil pengepresan atau pemerasan
dari buah kelapa yang telah diparut dengan penambahan atau tanpa air.
Yoghurt adalah jenis pangan fungsional berbahan dasar susu sapi, kambing, atau
domba, yang diperoleh dari fermentasi susu dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus, memiliki tekstur lembut seperti es krim dan rasa sedikit
asam, yogurt biasanya di tambahkan perisa buah untuk mengurangi rasa asam pada
yogurt. Hal ini sesuai dengan Aoyagi dan Shurtleff (2007), yang menyatakan bahwa
Yoghurt adalah minuman sehat yang terbuat dari fermentasi susu sapi. Yoghurt diartikan
sebagai bahan makanan yang berasal dari susu sapi dengan bentuk menyerupai bubur
atau es krim yang rasanya asam.
Mikroba yang berperan pada proses fermentasi pembuatan yoghurt adalah
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini merupakan jenis
bakteri perombak protein menjadi asam laktat, melalui proses fermentasi anaerob. Hal ini
sesuai dengan Belitz dan Grosch (1987) yang menyatakan bahwa Yoghurt dibuat melalui
proses fermentasi menggunakan campuran
Streptococcus thermophillus.
Proses pembuatan yogurt merupakan proses fermentasi, pada proses fermentasi
selama 1 x 24 jam, pH yogurt yang di hasilkan ialah 4. Kemudian setelah fermentasi di
lanjutkan selama 3 x 24 jam, pH yogurt yang dihasilkan ialah 3,87. Penurunan pH yang
terjadi pada yogurt ini disebabkan oleh meningkatnya kandungan asam laktat pada yogurt
selama proses fermentasi hal ini mengakibatkan rasa pada yogurt menjadi semakin asam.
Hal ini sesuai dengan Totok (2002) yang mengatakan bahwa penurunan nilai pH pada
yogurt yang terjadi selama proses fermentasi disebabkan oleh meningkatnya kandungan
asam laktat pada yogurt.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari percobaan pembuatan yoghurt adalah
sebagai berikut
1. Yogurt merupakan pangan fungsional yang dihasilkan dari santan kelapa melalui
proses fermentasi anaerob dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillu.
2. Kondisi optimum pembuatan yogurt dari santan kelapa ialah ketika siang hari
3. pH pada yogurt merupakan pH asam yaitu 4 3,87.
V.2 Saran
Praktikum sebaiknya dilakukan sesteril mungkin karena nantinya akan dikonsumsi
oleh manusia.
Daftar Pustaka
Belitz,H.D.danGrosch,W.(1987).FoodChemistry.2ndEd.Springer.Page232