PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keperawatan merupakan disiplin profesional yang dikenal melalui bidang
keilmuan spesifik dan nilai tentang komitmen sosial dan sifat layanannya.
Keperawatan muncul dengan perspektif unik yang didasarkan pada
perkembangan filosofi, riwayat masa lampau dan cakupan praktik
keperawatan yang terus meluas. Selain itu, pandangan global yang dianut
oleh mayoritas kelompok ilmu keperawatan
penulis
tertarik
untuk
menyusun
makalah
dengan
topik
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Mampu memahami, menjelaskan, dan menganalisa pengembangan empiris
tentang model konseptual dan teori keperawatan serta hubungannya dengan
falsafah, dan paradigma keperawatan.
1.2.2 Tujuan Khusus :
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1. Menjelaskan pengembangan empiris tentang model konseptual dan teori
keperawatan.
2. Menjelaskan tingkatan pengembangan teori keperawatan.
3. Menganalisa hubungan model konseptual atau teori keperawatan dengan
falsafah dan paradigma keperawatan.
1.3
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini adalah:
BAB I
BAB II
: Pendahuluan
meliputi
latar
belakang,
tujuan,
dan
sistematika penulisan
: Tinjauan konsep meliputi pengembangan empiris model
konseptual keperawatan dan tingkat pengembangan teori
keperawatan
BAB III
BAB IV
keperawatan
: Penutup meliputi kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN KONSEP
2.1
Universitas Indonesia
2.1.1 Metaparadigma
Metaparadigma
didefinisikan
sebagai
konsep
global
untuk
Filosofi
Filosofi dapat didefinisikan sebagai ungkapan yang mencakup pengakuan
secara ontology mengenai fenomena dalam suatu disiplin ilmu,
epistomologi menjelaskan bagaimana fenomena tersebut dapat dikenal dan
secara etik tentang apa yang menjadi nilai dalam setiap disiplin ilmu.
Secara ontology filosofi keperawatan memandang adanya manusia,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Secara epistomologi filosofi
keperawatan memberikan beberapa informasi tentang bagaimana seseorang
mampu mempelajari dunia dan bagaimana fenomena tersebut dapat
diketahui.
Epistomologi
secara
langsung
memberikan
penjelasan
Universitas Indonesia
Model Konseptual
Model konseptual didefenisikan sebagai kumpulan konsep yang umum dan
abstrak dengan menempatkan fenomena suatu disiplin ilmu, Dalil yang
secara luas menggambarkan konsep tersebut yang secara umum dan
abstrak berhubungan dengan dua atau lebih konsep.
Model konseptual memberikan perspektif atau kerangka kerja sebagai pola
pikir kritis dan acuan dalam membuat keputusan bagi perawat. (Tomey and
Alligood, 2010). Model konseptual digunakan sebagai kerangka konsep
kerja yang mengarahkan suatu pandangan keperawatan dalam tindakan
yang akan dilakukan dalam memberikan asuhan, menjadikan perawat peka
terhadap apa yang terjadi dalam memberikan asuhan keperawatan.
Model konseptual biasanya dikembangkan melalui tiga tahap yaitu
konseptual/formulasi, formalisasi model dan validasi,
prosesnya dapat
Teori
Teori didefinisikan sebagai satu atau lebih konsep yang spesifik dan
konkrit yang diperoleh dari sebuah model konseptual, dalil yang ada secara
sempit menjelaskan tentang konsep, dan dalil yang ada secara konkrit dan
spesifik berhubungan dengan dua atau lebih konsep.
Universitas Indonesia
Ada banyak teori yang telah ditemukan meliputi atomistic theory, grand
theory, macro theory, micro theory, middle-range theory, mid-range theory,
practice theory, praxis theory, dan theoretical framework (Fawcett, 2005).
Draper 1991 dalam Fountouki (2008) menjelaskan bahwa nursing theory
is a tool. Pernyataan ini menekankan bahwa teori keperawatan sangat
diperlukan. Drapper berfokus pada dua tujuan, dari teori keperawatan,
pertama teori keperawatan sebagai kerangka dalam memahami beberapa
bagian dari keperawatan di dunia dengan mengidentifikasi fenomena
relevan yang patut untuk diuji. Kedua, mengidentifikasi tugas khusus
keperawatan seperti mendalilkan sebuah teori keperawatan yang ideal
untuk dapat diaplikasikan.
Ada banyak teori keperawatan yang telah diformulasikan sejak tahun
1970an yang dipelajari dan dipraktekkan oleh perawat setelah itu direvisi
dan dimodifikasi. Teori keperawatan harus dikembangkan dengan
menggunakan komponen teori keperawatan sebagai berikut :
1. Konsep, diperoleh dari persepsi individu atau berdasarkan pengalaman
individu. Teori keperawatan menekankan pada 4 konsep utama yang
dikenal sebagai konsep paradigma yang meliputi individu, lingkungan,
derajat kesehatan/penyakit, dan keperawatan.
2. Definisi yaitu penjelasan atau gambaran teori , konsep ataupun
komponen-komponen yang menyusun teori tersebut. Pernyataan di
dalam teori tersebut dapat diklasifikasikan sebagai defenisi yang
berhubungan dengan konsep tertentu. Dimana defenisi memberikan
penjelasan tentang konsep, hubungan pernyataan yang menegaskan
hubungan antara dua bagian atau lebih konsep atau variable. (Alligood
dan Tomey, 2010).
3. Proposisi didefinisikan sebagai pernyataan dua konsep atau lebih yang
menegaskan sebuah teori dengan mendeskripsikan, menjelaskan, dan
memprediksikan. Pernyataan proposisi dapat bersifat relasional maupun
nonrelasional. Pernyataan relasional dapat berupa korelasi atau kausal.
Universitas Indonesia
mengenai
suatu
istilah.
(Meleis
dalam
Peterson
and
Bredow,2004).
4. Asumsi merupakan pernyataan yang menjelaskan tentang konsepkonsep atau menggabungkan konsep-konsep. Merumuskan sebuah teori
dalam menjelaskan dan memprediksikan fenomena.
Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini, terdapat beberapa
pandangan yang mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri.
Diantaranya yaitu:
No Penyusun
1
Tujuan
Kerangka
Kerja
Teori
Hildegard
Keperawatan
Untuk
Praktik
Keperawatan
adalah
E.Peplau
mengembangkan
proses
(1952)
interaksi
yang
penting
antara terapeutik
dan
(Peplau,1952).
Keperawatan
berpartisipasi
dalam
kondisi
dialami
dan
kecenderungan manusia
untuk
mengembangkan
hubungan
interpersonal
Ernestine
Untuk
Wiedenbach
individual
(1964)
membantu Praktik
keperawatan
dalam berhubungan
dengan
yang
berkaitan memerlukan
bantuan
Universitas Indonesia
dengan
Keperawatan
memiliki
kebutuhan komponen
seperti
kondisi, dan
seni
(Chinn
&
Myra
Estrin Untuk
Levine (1966)
untuk
menggunakan
prinsip
konservasi
(Levine
klien 1973)
secara optimal
Teori keperawatan juga terdiri dari konsep dan proporsi. Konsep telah
didefenisikan dengan spesifik dan preposisi sedikit lebih fokus
dibanding model konseptual. Perkembangan teori mencakupi isi dan
proses (Peterson & Bredow, 2004). Isi teori mencakup komponenkomponen teori yang berkontribusi terhadap pembentukan teori, yaitu
konsep, defenisi, pernyataan hubungan dan rasional dari hubungan
tersebut. (Tomey & Alligood, 2010).Proses perkembangan teori terdiri
dari eksplorasi, analisis konsep, membangun hubungan dalam praktek
(Chin & Jacobs, 1983 dalam Paula & Kenney, 2009).
Sistem Penyusunan Teori :
proses
Eksplorasi
Aktivitas
produk
Mengidentifikasi nilai kepercayaan dan Filosofi
asumsi:
keperawa
Universitas Indonesia
dan komunitas)?
Kapan (dalam kondisi seperti apa)?
Dimana (di lingkungan seperti
apa)?
Bagaimana
(peran
praktis,
Analisis
penelitian)?
Mengidentifikasi dan menguraikan konsep Identifika
konsep
utama:
si konsep
proses
Klien individu, keluarga dan
komunitas
Kesehatan
penvegahan, pemulihan
Lingkungan Rumah
pemeliharaan,
sakit,
komunitas, klinik
Membangun Teori deskriptif
hubungan
Model
Menguji
hubungan
namun
hubungan
demikian
secara
logis
Kerangka
keadekuatan teoritik
dan
empiris
Teori
hubungan
dalam
praktik
dan
yang
menjelaskan
atau
memprediksi fenomena
Sumber: (Chin & Jacobs, 1983 dalam Paula & Kenney, 2009)
Universitas Indonesia
menggabungkan
deduksi
dengan
induksi.
Universitas Indonesia
10
relating
theories
(predictive),situation
producting
theories
pengalaman). Sebenarnya
Universitas Indonesia
11
Universitas Indonesia
12
Metatheory
Metatheory bersifat abstrak dan umum. Metatheory difokuskan pada
filosofi dan pertanyaan-pertanyaan metodologi yang dihubungkan
dengan perkembangan teori-teori dasar keperawatan. Metatheory
kadang disebut juga philosophical theory. Philosophical theory
merupakan pernyataan yang mendukung tuntutan ontologi tentang
fenomena sebagai pusat perhatian suatu disiplin, tuntutan epistemik
tentang bagaimana fenomena muncul dan tuntutan etik tentang nilai
suatu disiplin ilmu (Fawcett, 2005).
Metatheory memberikan panduan bagaiman cara menggeneralisasi,
menggunakan dan menguji teori, tapi tidak bisa diberlakukan terhadap
dirinya sendiri (McKenna, 1997). Teori para pakar yang termasuk
dalam metatheory atau philosophical theory adalah: Nightingale:
modern nursing, Watson: Watsons philosophy and theory of
transpersonal caring, Benner: caring, clinical wisdom and ethics in
nursing practice, Martinsen: philosophy of caring dan Erikcsson:
tehory of caritative caring (Tomey & Alligood, 2010)
Berdasarkan uraian di atas, kelompok mengartikan metatheory sama
dengan philosophical theory merupakan teori yang bersifat abstrak
yang menunjukkan keyakinan dasar disiplin keperawatan dalam
memandang manusia sebagai mahluk biologis, dan respon manusia
dalam keadaan sehat dan sakit serta berfokus terhadap respon mereka
terhadap suatu situasi.
2.
Grand Theory
Grand theory merupakan satu atau beberapa konsep yang spesifik yang
didapatkan dari model konseptual, preposisi yang didapatkan dari
konsep tersebut dan preposisi tersebut nyata dan hubungan yang spesial
Universitas Indonesia
13
antara dua konsep atau lebih. Grand theory kurang abstrak dan lebih
spesifik dibanding model konseptual tetapi tidak se-konkrit dan
sespesifik middle range theory (Fawcett, 2005). Grand theory
merupakan teori yang cakupannya luas dan kompleks, terdiri dari
kerangka kerja konseptual global yang mendefinisikan perspektif
praktek keperawatan dan melibatkan perbedaan cara dalam melihat
fenomena keperawatan, memuat konsep yang menggabungkan teoriteori dengan cakupan lebih kecil (Tomey & Aligood, 2010).
Grand theory menyebutkan tujuan, misi dan aturan nursing care yang
dihasilkan dari observasi/insight. Tujuan dari grand theory adalah untuk
mengatur beberapa informasi dan mengidentifikasi konsep atau point
penting serta menghubungkannya dengan praktik keperawatan. Manfaat
grand theory adalah sebagai alternatif panduan untuk praktik selain
tradisi/intuisi, kerangka kerja untuk pendidikan dengan mengusulkan
fokus dan struktur kurikulum, dan bantuan untuk profesional
keperawatan dengan menyediakan dasar praktek (McKenna, 1997).
Meskipun grand theory masih sangat abstrak dan normatif sehingga
sulit untuk mengaplikasikannya secara empiris, namun grand teory
lebih mudah dijadikan dasar untuk perkembangan dari middle range
theory dan teori praktis yang lebih spesifik. Berdasarkan sebab inilah
grand theory berhasil memenuhi fungsi penting sebagai pembeda
keperawatan dari profesi lain dan menyediakan legitimasi untuk ilmu
pengetahuan keperawatan (Peterson & Bredow, 2004). Contohnya, dari
model konseptual Rogerss Science of Unitary Human Beings
dihasilkan tiga grand theory yaitu Theory of Accelerating Evolution,
Theory of Rhythmical Correlates of Change, dan Theory of Paranormal
Phenomena (Fawcett, 2005). Contoh grand theory lainnya yaitu Kings
theory of goal attainment, Leiningers theory of culture care and
universality, Newman s theory of health as expanding consciousness,
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
Practice Theory
Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya dibanding middle
range theory, teori pada level ini juga didefinisikan juga sebagai
prescriptive theory, situations-spesific theory, dan micro theory.
Practice theory menetukan tindakan atau intervensi keperawatan yang
cocok untuk mencapai tujuan tertentu, fokus pada fenomena
keperawatan yang spesifik dengan memberikan arahan langsung pada
praktek keperawatan dan mempunyai pernyataan teoritis yang jelas,
hipotesis dengan menguraikan kejelasan fenomone. Practice theory
menyediakan kerangka kerja untuk intervensi keperawatan dan
memprediksi hasil dan efek dari praktek keperawatan itu sendiri
(Peterson & Bredow, 2004).
Practice theory berkembang dari middle range theory, pengalaman
praktik keperawatan dan uji empiris. Pengalaman praktik klinis perawat
dapat menjadi sumber utama untuk pengembangan practice theory
keperawatan.
Kedalaman
dan
kompleksitas
teori
keperawatan
Universitas Indonesia
16
pengetahauan
keperawatan
dengan
dasar
untuk
keilmuan
dapat
sepenuhnya
diuji
cobakan.
Tidak memberikan panduan terhadap
intervensi keperawatan yang spesifik,
namun memberikan kerangka kerja
struktural dan ide yang abstrak
abstrak
Menjelaskan fenomena spesifik atau
konsep
dan
mencerminkan
praktik
keperawatan
Practice Theory
dan
hanya
terbatas
kepada
Universitas Indonesia
17
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Hubungan Model Konseptual / Teori Keperawatan dengan
Filosofi dan Paradigma Keperawatan
Model konsep maupun teori keperawatan yang didasari filosofi sangat erat
hubunganya dengan paradigma keperawatan. Penerapan konsep maupun
teori keperawatan harus selalu dikawal oleh paradigma, sehingga
interaksinya jelas dan terarah. Interaksinya adalah sebagai berikut :
FALSAFAH
KEPERAWATAN
MODEL
KONSEPTUAL
PARADIGMA
KEPERAWATAN
ABSTRAK
METATHEORY
METATHEORY
Materi
Klarifikasi
GRAND
GRAND
THEORY
THEORY
Memperbaiki
Panduan
MIDDLE
MIDDLE
RANGE
RANGE
THEORY
THEORY
THEORYPengujian Praktik
Hub. LangsungTHEORY
PRACTICE
PRACTICE
THEORY
THEORY
KONKRET
18
Universitas Indonesia
18
Dari skema tersebut terlihat bahwa terdapat hubungan yang saling terkait
antara model konseptual / teori keperawatan dengan filosofi dan paradigma
keperawatan, dimana falsafah keperawatan merupakan sistem nilai yang
mendasari munculnya beberapa teori seperti Methatory, Grand theory,
Middle range theory, dan Practice theory.
Falsafah keperawatan sebagai keyakinan dasar dalam menerapkan teori
keperawatan terhadap metaparadigma keperawatan yang terdiri dari
manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Dalam hal ini paradigma
dapat dijadikan parameter dasar dan kerangka kerja untuk mengatur sebuah
disiplin ilmu pengetahuan, hal ini berarti paradigma keperawatan akan
memberikan
banyak
kontribusi
terhadap
pengembangan
teori-teori
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
20
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka kesimpulan makalah adalah :
1.
2.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Perawat diharapkan mampu mengembangan ilmu yang menjadi satu
kewajiban dilandasi dengan ilmu pengetahuan / body of knowledge,
falsafah dan paradigma keperawatan.
2. Perawat diharapkan mampu terus mengembangkan riset dan menelaah
teori keperawatan guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan /
asuhan keperawatan.
21
Universitas Indonesia
21
DAFTAR PUSTAKA
Aligood, Martha R & Tomey, Marriner A,. (2014). Nursing Theorists and Their
Work 8th ed. St.Louis : Mosby Inc, USA
Aligood, Martha R & Tomey, Marriner A, . (2008). Nursing Theories Utilization
and Application 3rd ed. St.Louis : Mosby Inc, USA
Chinn & Kramer. (1995). Fundamental Of Nursing. Loussiana :Delmar a division
of Thomson Larning. Inc,USA
Fountouki A, & Theofanadis D. (2008). Nursing Theory A discussion on an
ambiguous concept. The International Journal of Caring Sciences vol 1
issue 1. http:www.internationaljournalofcaringsciences.org, diunduh
tanggal 24 September 2014.
Fawcett, Jacqueline. (2005). Contemporary Nursing Knowledge; Analisys and
Evaluation of Nursing Models and Theories. Philadelphia : Davis
Company, USA.
Locke, J. (1690). An Essay Concerning Human Understanding. Pennsylvania
State University, USA.
Meleis, Afaf Ibrahim. (2007). Theoritical Nursing; Development and Progress.
Philadelphia : Lippincott Williams& Wilkins, USA
Parker, Marilyn E.(2005). Nursing Theories and Nursing Practice. Philadelphia ;
Davis Company,USA.
Peterson, Sandra J and Bredow, Timothy S. (2004). Middle Range Theory
application to Nursing Research. Philadelphia : Lippincott Williams&
Wilkins, USA.
Universitas Indonesia