Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
Manusia
G e r a k p a d a m a n u s ia
A la t g e r a k p a s if
R angka
A la t g e r a k a k t if
O to t
Berdasarkan
Berdasarkanletaknya
letaknyaskeleton
skeletondibedakan
dibedakan
menjadi
menjadi22jenis
jenis
Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk
hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di
semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali
Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali
Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species
Loligo sp/cumi-cumi.
Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh
makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada
seluruh Vertebrata, kecuali Reptilia jenis Kurakura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada
hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class
Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
Fungsi
FungsiRangka
Rangka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pengelompokan
PengelompokanRangka
RangkaManusia
Manusia
Kelompok
Tulang
pada Manusia
Rangka
Aksial
Rangka
Apendikuler
Rangka
RangkaAksial
Aksial
1.
2.
3.
4.
Tulang Tengkorak
Tulang Belakang
Tulang Dada
Tulang Rusuk
Tulang
TulangTengkorak
Tengkorak
Tengkorak
Bagian Kepala
2
1
2
2
tl
tl
tl
tl
ubun-ubun
kpl blkng
baji
pelipis
Bagian Muka
2
2
2
2
2
2
1
1
2
tl
tl
tl
tl
tl
tl
tl
tl
tl
rahang atas
rahang bawah
pipi
langit-langit
hidung
air mata
lidah
dahi
tapis
Tulang Tengkorak
Tulang
TulangBelakang
Belakang
1.
2.
3.
4.
5.
Tulang
TulangRusuk
Rusuk&&Tulang
TulangDada
Dada
Rangka
RangkaApendikuler
Apendikuler
1. Tulang Anggota Gerak Atas
2. Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang
TulangAnggota
AnggotaGerak
GerakAtas
Atas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tulang
TulangAnggota
AnggotaGerak
GerakBawah
Bawah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bentuk
BentukTulang
Tulang
1.
2.
3.
4.
Tulang
TulangPipa
Pipa
Tulang
TulangPipa
Pipa
Bentuknya seperti pipa panjang silindris
(diafise)
Ujungnya membulat (epifise) tersusun atas
tulang rawan
Bagian tengah bernama metafise dan berongga
yang berisi sumsum tulang
Tulang
Pendek
Tulang Pendek
Tulang
Pipih
Tulang Pipih
Tulang
TulangTak
TakBeraturan
Beraturan
Jenis
JenisTulang
Tulang
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan
penyusunnya dan sifat-sifat fisik, yaitu:
1. Tulang Rawan, dibedakan menjadi:
a. Tulang rawan Hialin
b. Tulang rawan Fibrosa
c. Tulang rawan Elastin
2. Tulang Keras
a. Osteosit (sel tulang dewasa pembentuk
tulang)
b. Matriks (berisi kolagen & mineral)
Tulang
Tulangrawan/tulang
rawan/tulangmuda/cartilago
muda/cartilago
Berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise
tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan.
Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi
terutama pada saat proses perkembangan embrio
menjadi fetus (janin). Pembentukan rangka fetus di
dominasi oleh cartilago. Seiring dengan
perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki
usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilago ini
akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak
semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa
yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada
trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian
ujung, ruas-ruas persendian tulang.
Tulang
Tulangrawan/tulang
rawan/tulangmuda/cartilago
muda/cartilago
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu
berupa cairan kental yang banyak mengandung
zat perekat kolagen yang tersusun atas protein
dan sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan adanya
condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada
cartilago. Pada anak-anak cartilago lebih banyak
mengandung sel pembentuk tulang rawan dari
pada matriks, sedangkan pada orang dewasa
berkebalikan.
Tulang
Tulangrawan/tulang
rawan/tulangmuda/cartilago
muda/cartilago
Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang
rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang
rawan berawal dari selaput tulang rawan yang
disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi
untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage
karena banyak mengandung pembuluh darah.
Dalam pericondrium banyak mengandung
condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
Cartilago
Cartilagoberdasarkan
berdasarkankandungan
kandunganmatriksnya
matriksnya
dibedakan
dibedakanmenjadi:
menjadi:
Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen
yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan
halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat.
Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan
persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi
terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.
Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa
berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa
bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas
tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon
dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
Cartilago
Cartilagoberdasarkan
berdasarkankandungan
kandunganmatriksnya
matriksnya
dibedakan
dibedakanmenjadi:
menjadi:
Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa
serabut elastic berwarna kuning yang
bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan
tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila
manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai
pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius
(pada telinga bagian tengah) dan daun telinga.
Tulang
Tulangkeras/tulang
keras/tulangsejati/osteon
sejati/osteon
Osteon berfungsi :
Sebagai penyusun sistem rangka
tubuh.
Sebagai pelindung organ-organ
yang vital.
Tulang
Tulangkeras/tulang
keras/tulangsejati/osteon
sejati/osteon
Tulang keras terbentuk melalui proses :
Osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi
tulang sejati atau tulang keras. Pada peristiwa ini tulang
rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit
zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati
bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak
atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi
oleh Calcium dan fosfor (phosphate), hal inilah yang
membuat osteon menjadi keras.
Kalsifikasi
Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa
osifikasi.
Proses
ProsesPembentukan
PembentukanTulang
Tulang
(Osifikasi)
(Osifikasi)
Pada bulan ke-2 dalam kandungan:
1. Jaringan embrional (mesenkim)
membentuk rangka yang berupa tulang
rawan (kartilago).
2. Kartilago dirusak oleh Kondroblas (sel
pembentuk tulang rawan)
3. Terbentuklah rongga yang terisi osteoblas
(sel pembentuk tulang keras)
4. Osteoblas membentuk osteosit (sel
tulang keras)
5. Osteosit membentuk lapisan-lapisan
(lamela) dari dalam ke luar.