SEDIMEN
oleh:
KELOMPOK 2 (BATUAN SEDIMEN)
DAFTAR ANGGOTA
Fidelis Elizabeth
(12113003) Achmad Ridho Hartono (12113051)
Kristian Edwin Salamba
(12113006)
Bima Sadha
Prabawa
(12113054)
Halim Fauzan Edher
(12113009) M.Sofyan
(12113057)
Kevin Silvanus
(12113012) Agung Hidayat
(12113060)
Harristio Adam
(12113015) Dian Aris Sandi
(12113063)
Sukuanto Tanoto
(12113022) Miqdam Furqany
(12113067)
M. Hanif Tri Maulana (12113025) Samuelsoan Putra
(12113070)
Probo Wicaksono
(12113028) Faisal Harris
(12113073)
Ardhi Rasy Wardhana (12113031) Raymon Yohanes
(12113076)
Sundharsen Liunardi (12113035) Fina Fitriana
(12113079)
Rahmat Yusuf Lubis
(12113038) Ayu Bedtrik
(12113082)
Feri Sandria
(12113041) Isti Chairianti
(12113085)
Achmad Juanzan
(12113043) Fidkya Allisha
(12113088)
Sobit Apriliana
(12113047) Kevin Satrio
(12113092)
Farah Rizka Rahmatia (12113044) Eksan Yulianto
(12113095)
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah azza wa jalla karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami telah berhasil menyelesaikan makalah ini
yang berjudul ANALISIS DAN PEMBAHASAN BATUAN SEDIMEN dengan baik
tanpa ada halangan yang berarti.
Pembuatan makalah ini terinspirasi atas ketertarikan kami akan
keberadaan
batuan
sedimen
di
muka
bumi.
Ketertarikan
tersebut
telah
memberikan
arahan,
saran,
dan
bimbingan
dalam
Penulis
ABSTRAK
Batuan sedimen merupakan salah satu jenis batuan dari tiga kelompok besar batuan
selain batuan beku dan batuan metamorf. Batuan sedimen pada dasarnya merupakan batuan yang
berasal dari proses sedimentasi dan kompaksi dengan material yang terkeraskan berasal dari
batuan dan bahan-bahan lain. Diagenesis batuan sedimen akan dijelaskan secara dalam pada
siklus batuan.
Klasifikasi batuan sedimen dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu batuan sedimen
klastik dan batuan sedimen non klastik. Batuan sedimen klastik materialnya berasal hancuran
batuan lainnya. Batuan sedimen non klastik merupakan batuan sedimen yang tidak mengalami
transportasi dan proses pembentukannya terjadi secara kimiawi dan organis.Berbagai hukum
akan dipelajari sehubungan dengan karakteristik dan perlapisan pada batuan sedimen yaitu
Hukum Steno, Hukum V, Hukum James Hutton, dan lain-lain.
Batuan sedimen memiliki berbagai macam tekstur sebagai ciri khas identitas batuan
sedimen itu sendiri. Tekstur batuan sedimen terdiri atas besar butir (grain size), pemilahan
(sorting), kebundaran (roundness), kemas (fabric), porositas, dan semen dan masa dasar.
Berbagai macam struktur batuan sedimen di antaranya adalah perlapisan bersusun (graded
bedding), perlapisan silang siur (cross bedding), gelembur gelombang (current ripple), flute cast,
dan load cast. Ada berbagai macam material yang menjadi komposisi utama dalam batuan
sedimen di antaranya adalah mineral kuarsa, mineral karbonat, mineral lempung, dan fragmen
batuan yang lain.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya pada dasarnya batuan sedimen adalah batuan yang
berasal dari proses pengendapan dan pengerasan material-material batuan sedimen itu sendiri.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan agregat
kumpulan dari mineral-mineral yang telah menghablur. Tanah dan bahan lepas lainnya yang
merupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak termasuk batuan,
tetapi disebut dengan aluvial deposit . Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan
sedimen. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme,
yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan
( Pettijohn, 1975 ).
Pemakaian batuan pada dasarnya bergantung pada kekhususannya. Seperti halnya batuan
sedimen yang didefinisikan sebagai hasil pelapukan dan pengikisan permukaan bumi. Endapan
batuan sedimen merupakan hasil rombakan dan hancuran batuan kerak bumi, terdiri dari fragmen
batuan, mineral, dan berbagai material lainnya, ditransport oleh angin atau air dan diendapkan
dilekukan darat atau laut.
Batuan sedimen memiliki tekstur yang mengacu pada kenampakan butir-butir mineral
yang ada di dalamnya. Tekstur merupakan hasil dari rangkaian proses sebelum dan sesudah
kristalisasi yang meliputi tingkat ukuran butur, bentuk butir, glanuralitas, hubungan antar butir
atau fabric dan tingkat kristalisasi. jika warna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia
dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya.
Oleh karena itu penulis membuatan paper ini sebagai suatu langkah atau pemberian solusi untuk
mempelajari batuan sedimen.
1.2
Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah penulis uraikan, maka penulis menyusun rumusan sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
1.3
Tujuan
Tujuan yang penulis susun berdasarkan rumusan masalah, sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
DASAR TEORI
Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal-kristal dari berbagai jenis
mineral, atau pecahan kristal mineral-mineral, pecahan batuan, dan dapat juga mengandung
fragmen cangkang organisme.
Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis batuan
tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula.
Adapun proses alamiah tersebut meliputi proses penghancuran atau disintegrasi batuan,
pelapukan kimia, pelapukan oleh organisme, dan proses penguapan atau evaporasi. Batuan
sedimen diklasifikasikan berdasarkan cara terbentuknya yaitu:
1. batuan sedimen klastik, dan
2. batuan sedimen non-klastik.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
3.2
3.3
asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. ( Pettjohn, 1975).
Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar
dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut
berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan
laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari
ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan
dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau.
Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu,
golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan
yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal
sampai laut dalam ( Pettjohn, 1975)..
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara
kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan ( Pettjohn,
1975 ).
Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, proses prosesproses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah
litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras (
Pettjohn, 1975).
a. Golongan detritus kasar
Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini antara
lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di
lingkungan sungai dan danau atau laut.
Contoh gambar:
Batu Konglomerat.
Batu pasir
b. Golongan detritus halus
Batu Breksi
Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal
sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu lempung
dan Napal.
Contoh detritus halus
Batu lanau
batu serpih
Batu lempung
2.
batu napal
organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik
(Pettjohn, 1975).
c. Golongan karbonat
Batuan
ini
umum
sekali
terbentuk
dari
kumpulan
cangkang moluska, algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan
rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat. Proses
pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di
endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali
macamnya tergantung pada material penyusunnya.
Contoh golongan karbonat
mudstone
wackestone
Kalsit ( CaCO3)
Dolomite (CaMg(CO3))2
d. Golongan silika
Magnesite ( MgCO3)
Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan kimiawi untuk
lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert), radiolarian dan tanah diatom.
Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali.
Contoh golongan silika
Rijang
(
chert)
Batuan
yang
mengadung diatom
e. Golongan evaporit
Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang
cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup,
sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsure-unsur tertentu. Dan faktor yang
penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan
tersebut. Batuan-batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam.
Contoh batuan evaporit:
f. Golongan Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan.
Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di
atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya
batubara adalah khusus sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga kalau
timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut.
Contoh-contoh batubara
3.4
Hukum Steno
3.5
Hukum V
3.6
3.7
3.8