Anda di halaman 1dari 22

DRAINASE VERTIKAL

Tujuan : untuk mempercepat proses


konsolidasi.
Contoh : pada pembangunan jalan,
dermaga, perumahan atau kompleks
industri di daerah tanah lunak.
Berupa tiang-tiang pasir atau pita-pita
geosintetik yang dimasukkan ke dalam
tanah lunak.

embankment (preloading)

Sand blanket
0,5 1 M

Drainasi vertikal

Pelaksanaan :
1. Dimulai dengan penimbunan pasir di permukaan tanah
(sand blanket) tebal 0,5 1 meter sebagai lantai kerja
bagi alat alat berat. Nantinya lapisan pasir akan
berfungsi sebagai drainasi, mengalirkan air yang lewat
drainasi vertikal dan lempung pada saat proses
konsolidasi.
2. Dipasang drainasi vertikal. Jarak dan ukurannya
direncanakan sedemikian rupa sehingga dalam waktu
2 6 bulan konsolidasi telah mencapai sekitar 80% 85%, dan sisa penurunan tinggal 2 3 cm.
3. Diadakan timbunan pasir dengan tebal yang beratnya
hampir sama dengan berat konstruksi yang akan
dibangun.
4. Proyek konstruksi bisa dilaksanakan.

Bahan Drainasi Vertikal


1. Kolom pasir (sand drain) :
dari pasir bersih, permeabel (k > 6.10-6
m/detik)
gradasinya memenuhi syarat sebagai
filter tanah sekitar.
Ukuran drainasi : 30 cm 60 cm,
jarak 1,5 m 4,5 m.

2. Geosintetik (jenis : geokomposit)


Lembar plastik gelombang dibungkus
anyaman serat sintetis
l = 0,6 3,0 cm
b = 15 20 cm

Dalam hitungan dianggap mempunyai


tampang lingkaran dengan jari-jari ekivalen r.
Panjang keliling lingkaran = panjang keliling
segi empat

2p r = 2 ( b + l )
r = (b + l) / p

Susunan Drainasi Vertikal


1. Susunan bujur sangkar
Satu tiang jari-jari r, dianggap mempunyai jarijari pengaruh sebesar R :
a

p R2 = a x a
R
= 0,564 a

2. Susunan segitiga sama sisi


a
a
R

Jari-jari pengaruh R :
p R2 = a2 3
R = 0,525a

Cara Pemasangan
1. Sand Drain
Ada 3 cara yang dapat dilaksanakan, yaitu:
a. Pipa baja yang bawahnya diberi tutup ber-engsel,
atau tutup sepatu beton yang dapat dilepas,
dipancang masuk lempung lunak. Sambil pipa
ditarik ke atas pelan-pelan, diisikan pasir.
b. Pipa baja dipancang dengan ujung bawah terbuka.
Tanah dalam pipa dikorek keluar. Diisi pasir sambil
pipa ditarik ke atas pelan-pelan.
c. Bor spiral berlubang di tengah ( continuous flight
hollow auger) diputar masuk ke dalam tanah. Bor
dicabut pelan-pelan termasuk tanah di antara daun
spiral sambil diisi pasir lewat lubang di tengah.

diisi pasir

diisi pasir
sand blanket

tutup berengsel

2. Geosintetik

Berupa lembaran dalam gulungan sangat


panjang.
Dengan alat khusus, geosintetik didesak
masuk tanah menggunakan batang baja pipih
sampai mencapai kedalaman yang diinginkan,
kemudian baja dicabut.

Hitungan Drainasi Vertikal


Dengan adanya drainasi vertikal, tambahan
tekanan efektif ?p akibat preloading
menyebabkan air pori bergerak mengalir pada 3
arah, yaitu arah x, y, dan z.
a. Pada arah z : aliran arah vertikal.
- Jika drainasi 2 arah, ke atas dan ke bawah.
- Jika drainasi 1 arah, ke bawah saja atau ke
atas saja.
- Akan terjadi konsolidasi arah vertikal.
b. Pada arah x dan y : aliran arah horizontal /
radial menuju drainasi vertikal.
- Akan terjadi konsolidasi arah horizontal.

Satu drainasi vertikal dengan jari-jari r


menampung air dari silinder tanah dengan jarijari pengaruh R.

drainasi vertikal dengan jari-jari r

R : jari-jari pengaruh dari satu drainasi vertikal

R = 0,564 a, untuk susunan bujur sangkar.


R = 0,525 a, untuk susunan segitiga sama sisi.

1. Konsolidasi arah vertikal


Peristiwa seolah-olah tidak ada drainasi
horizontal.
Derajat konsolidasi vertikal Uv yang
tercapai dalam waktu t dapat dihitung dari
persamaan :
Uv = f (Tv)
Tv = f (t)

2. Konsolidasi arah radial / horizontal


Keadaan dengan anggapan hanya terjadi
konsolidasi dan penurunan tanah akibat
air mengalir ke drainasi vertikal.
Kecepatan proses konsolidasi radial
dipengaruhi oleh:
Cr : Koefisien konsolidasi arah radial.
Umumnya Cr > Cv, dengan Cr / Cv =1-2
a : jarak antara setiap drainasi vertikal.
r : jari-jari kolom pasir atau jari-jari ekivalen
bagi geosintetik.

Derajat konsolidasi radial U r yang tercapai


dalam waktu t dapat dihitung dari
persamaan :
Ur = f (Tr)
Tr = f (t)
Cr
Tr =
(2R)

dengan :
R = 0,564 a, untuk susunan bujur sangkar
= 0,525 a , untuk susunan segitiga

Rumus pendekatan :

Ur = 1 e-8Tr/y
Rumus kebalikannya

y
Tr = ln (1 - U r )
8
dengan

n2
3n 2 1
y = 2 ln n n 1
4n 2

R
n=
r

3. Derajat Konsolidasi Gabungan


Vertikal dan Horizontal/Radial
Jika tanah mengalami konsolidasi vertikal
dan radial, masing-masing mencapai
derajat konsolidasi vertikal Uv dan derajat
konsolidasi radial U r, maka derajat
konsolidasi gabungan U yang dicapai
dapat dihitung dengan persamaan:
( 1 - Ugab ) = ( 1- Uv ) ( 1 Ur )

Anda mungkin juga menyukai