Dalam pengiriman spesimen baik dalm pot maupun wadah harus disertai data ataupun
keterangan, baik mengenai kriteria spesimen maupun pasien. Terdapa 2 data yang wajib
disertakan:
1. Data 1:
Pot atau wadah dilabel dengan menempelkan label pada dinding luar pot proses direct
labelling yang berisi data: nama, umur, jenis kelamin, jenis spesimen, jenis tes yang
diminta dan tanggal pengambilan
2. Data 2:
Formulir atau kertas ataupun buku yang berisi data keterangan klinis: dokter yang
mengirim, riwayat anamnesis, riwayat pemberian antibiotik terakhir (minimal 3 hari
harus dihentikan sebelum pengambilan spesimen), waktu pengambilan spesimen dan
keterangan lebih lanjut mengenai biodata pasien.
Spesimen tidak dapat diterima apabila:
- Tidak dilengkapi dengan data yang sesuai.
- Jumlah yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kurang.
- Cara pengambilan tidak sesuai dengan prosedur yang ada.
1. Pengiriman Sampel untuk Pemeriksaan Patologi Anatomi
Berfungsi untuk memeriksa ada atau tidaknya imbas keganasan dari infeksi pada organ
lain disekitar.
a. Pemeriksaan Sputum
Sputum adalah sekret mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus dan trakea.
Individu yang sehat tidak memproduksi sputum. Klien perlu batuk untuk memdorong
sputum dari paru-paru, bronkus dan trakea ke mulut dan mengeluarkan ke wadah
penampung.
Cara pengiriman sputum:
1. Objek gelas sputum yang telah difiksasi cukup disimpan dalam amplop (transpor
< 1 jam).
2. Alternatif lain: pengiriman dengan media transport Screw Cap Medium.
b. Pemeriksaan Histopatologis
1. Biopsi merupakan potongan jaringan yang didapat dari penderita serta diperoleh dari
eksisi, endoskopi, sistokopi dan hasil operasi. Biopsi dilakukan dengan mengambil
organ kemudian di fiksasi dengan formalin 10% atau alkohol 70%.
Terdapat beberapa cara, yakni:
a. Fiksasi basah, yaitu sediaan atau jaringan segar di celupkan dalam fiksasi
selama 30-40 menit, dikirim ke laboratorium Patologi Anatomi beserta
botol perendamnya. Bahan fiksasi adalah alkohol yang mudah didapat.
b. Fiksasi pelapis, yaitu campuran dari alkohol basa yang mampu
mengfiksasi sel dan bahan seperti lilin dengan membentuk lapisan
pelindung yang tipis di atas sel. Dengan menggunakan aerosol yang di
Daftar Pustaka
British Veterinary Association, Handbook on Animal Diseases in the Tropics, vet, Assoc.
London, 1976.
Gandasubrata, R. 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.
http://www.scribd.com/doc/9428282/Cara-pengambilan-penyimpanan-dan-pengirimanspesimen-klinik. Di akses pada tanggal 11 Januari 2014. Jam 10.00 wib.
Musram, Wilmar. 2000. Penuntun Praktikum Biokimia. Jakarta: Widya Medika.