PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini kita umat manusia sedang ada di sebuah era globalisasi. Sebuah era atau
masa dimana segala sesuatunya canggih dan modern, dengan teknologi-teknologi yang
berasal dari barat. Sebagai contoh, handphone, komputer, internet, televisi dan lain-lain.
Disadari atau tidak, kita telah terpedaya oleh itu semua. Salah satu contoh dampak negatif
dari televisi dan internet, kita menjadi lebih senang diam di rumah dibandingkan berinteraksi
dan bersilaturahmi dengan masyarakat di sekitar kita. Kita seharian nonton televisi sampai
lupa akan waktu. Kita terus menerus facebookan di internet. Yang sebenarnya facebook juga
adalah media untuk silaturahmi, tapi ingat jangan sampai kita giat menjalin silaturahmi
dengan orang lain melalui facebook, sedangkan silaturahmi dengan orang terdekat dan
saudara dikesampingkan.
Selain hal tersebut diatas, kami menyusun makalah tentang silaturahmi ini. Karena
sekarang ini budaya silaturahmi hanya dilakukan saat kita merayakan Idul Fitri saja.
Sedangkan di hari-hari biasa sangat jarang orang yang melakukan silaturahmi, karena sibuk
dengan pekerjaan masing-masing. Dalam islam itu sangat penting melakukan silaturahmi,
dengan silaturahmi keutuhan dan persatuan antar umat Islam akan sangat kuat, meskipun
beribu tantangan menghadang kita.
Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas lebih detail tentang
Silaturahmi dalam agama Islam.
1.2 Manfaat
Penulisan makalah ini bermanfaat sebagai :
1. Penunjang proses pembelajaran Pendidikan agama Islam di dalam kelas.
2. Salah tugas mata pelajaran agama Islam
3. Pelengkap pengetahuan kita tentang silaturahmi dalam Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Silaturrahmi dalam Islam Page 1
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri
yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada
Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu salingmeminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu (an-Nisa`:1)
Dari Miqdam ra bahwasanya Rasulullah Saw bersabda:
Sesungguhnya Allah berwasiat agar kalian berbuat baik kepada ibu-ibumu,
sesungguhnya Allah berwasiat agar berbuat baik kepada bapak-bapakmu dan
sesungguhnya Allah berwasiat kepada kamu agar berbuat baik kepada sanak
kerabatmu (Silsilah Hadits Shahih; al-Albani)
Menyambung hubungan kekerabatan adalah wajib dan memutuskannya merupakan
dosa besar. Dari Jubair bin Muth'im bahwa Nabi Saw bersabda:
Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan persaudaraan (Muttafaq
'Alaih)
Silaturrahmi tidak hanya bagi saudara sedarah (senasab) tapi juga saudara seiman.
Allah Swt memerintahkan agar kita menyambung hubungan baik dengan orang tua,
saudara, kaum kerabat, dan orang-orang mu`min yang lain. Namun dalam hubungan
silaturrahmi yang diutamakan adalah sanak famili yang masih ada hubungan darah
(senasab) baru kemudian orang-orang beriman yang tidak ada hubungan darah dengan
kita. Karena mereka-lah yang lebih dekat hubungannya dengan kita.
Begitu juga apabila kita meminta bantuan maka yang lebih layak kita minta adalah
sanak famili kita, baru kemudian orang lain. Karena mereka dan kita sama-sama punya hak
dan kewajiban untuk saling tolong-menolong. Di dalam Islam anjuran berinfak ditujukan
kepada kaum kerabat kita yang miskin dulu baru kepada orang lain. Allah berfirman :
... Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak
(waris mewarisi) menurut Kitab Allah daripada orang-orang Mukmin (lain) dan
orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu mau berbuat baik kepada mereka
(saudaramu seiman) (al-Ahzab: 6)
Apabila manusia memutuskan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah untuk
dihubungkan. Maka ikatan sosial masyarakat akan hancur berantakan, kerusakan menyebar di
setiap tempat, permusuhan terjadi dimana-mana, sifat egoisme muncul kepermukaan.
Sehingga setiap individu masyarakat menjalani hidup tanpa petunjuk, seorang tetangga tidak
mengetahui hak tetangganya, seorang faqir merasakan penderitaan dan kelaparan sendirian
karena tidak ada yang peduli. Dan jangan sampai kita memutuskan tali silaturrahmi hanya
karena gara-gara pekerjaan dan jabatan. Silaturrahmi lebih tinggi nilainya dari itu semua.
Allah berfirman :
Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka
bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan (silaturrahim) ? (QS. Muhammad: 22)
BAB III
KESIMPULAN
kepermukaan.
Menyambung hubungan kekerabatan adalah wajib dan memutuskannya merupakan
dosa besar. Dari Jubair bin Muth'im bahwa Nabi Saw bersabda:
Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan persaudaraan (Muttafaq
'Alaih)
Kiat-kiat mempererat hubungan silaturrahmi :
a. Dahulukan sanak famili terdekat, terutama orang tua
b. Ingatlah akan kebaikan sanak famili kita
c. Hafalkan nasab saudara-saudara kita
d. Jangan menyakiti dan mendzalimi sanak famili kita
Manfaat silaturrahmi :
a. Memperkuat ukhuwah islamiyah
b. Tidak akan ada lagi kemiskinan dan kesengsaraan
c. Kita akan diluaskan rizki dan dipanjangkan umurnya oleh Allah
SWT
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/23482278/SILATURAHMI
http://altanwir.wordpress.com/2008/04/17/drkhmiftah-faridl%E2%80%9Cuntuk-membebaskan-diri-dari-dosa%E2%80%9D/
www.google.com