Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah
membuka jalan dan menyertai sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tesis yang
berjudul PENGARUH STRES AKADEMIK TERHADAP KONDISI
JARINGAN PERIODONTAL DAN KADAR HORMON KORTISOL DALAM
CAIRAN KREVIKULAR GINGIVA (Tinjauan pada Mahasiswa Program
Akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia) yang ditujukan
untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Spesialis
Periodonsia Universitas Indonesia, Jakarta.
Penulis menyadari tanpa bimbingan, bantuan, dukungan, dan doa dari
banyak pihak, Tesis ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Oleh karena itu, rasa terima kasih sebesar-besarnya ingin Penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam proses
pengerjaan Tesis ini. Rasa terima kasih khususnya ingin Penulis sampaikan
kepada :
1. Kedua orang tua, ayah Frans Hokardi dan ibu Mimi Mintarsih Santoso tercinta
yang selalu memberikan dukungan material, moril, doa, pengertian, dan kasih
sayang;
2. DR. Sri Lelyati, drg.,SU.,SpPerio(K), selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, masukan, kesabaran, perhatian, pengertian dan
kesediaan meluangkan waktu di tengah kesibukannya kepada Penulis dari
awal pengerjaan hingga penulisan Tesis ini dapat diselesaikan.
3. Nurtami Soedarsono, drg.,Ph.D, selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan,
masukan, perhatian, pengertian dan waktu yang telah diluangkandi tengah
kesibukannya kepada Penulis selama penelitian Tesis;
4. DR. Yuniarti Syafril, drg.,SpPerio(K), selaku Dosen Pembimbing II atas
waktu, arahan, kritikan, bimbingan, masukan, saran, dan perhatian yang telah
diberikan selama penelitian Tesis;
5. Robert Lessang, drg.,SpPerio(K), Hari Sunarto, drg.,SpPerio(K), Yulianti
Kemal, drg.,SpPerio(K) selaku Tim Penguji dalam Sidang Tesis, atas saran
dan masukan yang sangat bermanfaat untuk penelitian Tesis Penulis;
6. Seluruh dosen serta seluruh staf Departemen Periodonsia Universitas
Indonesia yang telah memberikan ilmu dari awal masuk kuliah hingga akhir
sehingga memberi wawasan dan bimbingan kepada Penulis dalam
pelaksanaan Tesis ini;
7. Chaidar Masulili, drg.,SpPros(K) selaku Direktur RSGM yang telah
memperkenankan Penulis melakukan penelitian di Klinik Periodonsia;
8. Liana Santoso dan Herawati yang telah menemani dalam suka dan duka dalam
pengerjaan Tesis ini.
9. Sonny Aryono, MBA sebagai sponsor dalam merampungkan masa pendidikan
spesialis dan atas dukungan moril selama pengerjaan Tesis ini.
10. Kelvin Siswono yang telah selalu memberi dukungan, mendengarkan keluh
kesah, memberi semangat, dan pengertiannya dalam pengerjaan Tesis ini.
iv
Universitas Indonesia
11. Fajar, Isah, dan Sheila yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama
masa studi.
12. Sandra dan Indah teman seperjuangan dalam suka dan duka, canda dan tangis
sehingga bersama-sama kita dapat menyelesaikan penelitian ini.
13. Mba Maya dan Mba Desy yang telah menemani, membantu dan membimbing
penelitian ini hingga selesai.
14. Seluruh staf perpustakaan FKG UI yang telah memberi kesempatan dan
membantu mencari bahan bacaan yang bermanfaat bagi penelitian ini.
15. Teman-teman satu angkatan : Levina, Andrew, Albert, Mba Luky, Mora,
Raymond, Mba Rahma yang selalu memberikan dukungan moril dan bantuan.
16. Teman-teman Periodonsia angkatan 2009, 2011 dan 2012.
17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
Tesis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat bermanfaat
bagi Penulis untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga Tesis ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Jakarta, Januari 2013
Penulis
Universitas Indonesia
ABSTRAK
Nama
Program Studi
Judul
Kata Kunci:
Hormon Kortisol, Penyakit Periodontal, Stres akademik
vii
Universitas Indonesia
ABSTRACT
Name
Study Program
: Periodontal Specialist
Title
viii
Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..
i
Pernyataan
Orisinalitas
ii
iii
Kata Pengantar..................
iv
vi
Abstrak ......
vii
viii
Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah................ 3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum........................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus.......................... 3
1.4 Manfaat Penelitian................ 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Stres............... 5
2.3
2.4
2.5
Kerangka Teori.............................. 15
Jenis Penelitian...............
19
ix
Universitas Indonesia
4.2
Subjek Penelitian................ 19
4.3
4.4
4.5
Definisi Operasional....................... 21
4.6
4.7
Alur Kerja................................................... 28
4.8
Analisis
28
4.9
Jadual Penelitian..................... 29
Data......................
Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Rerata, Standar Deviasi, Minimum dan Maksimum dari
Skor Stres DES, Indeks Plak, Indeks Kalkulus, Indeks Kebersihan
Mulut, Indeks Perdarahan Gingiva, dan Kadar Hormon Kortisol
Mahasiswa Program Akademik Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia................................ 31
Tabel 5.2 Tabel Uji Normalitas Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan
Gingiva, dan Kadar Hormon Kortisol pada Mahasiswa Program
Akademik FKG UI................................................................................ 31
Tabel 5.3 Nilai Rerata, Standar Deviasi dan Kemaknaan dari Indeks
Plak,Indeks Kalkulus, Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan
Gingiva, dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa Program Akademik.. 31
Tabel 5.4 Distribusi dan Nilai Kemaknaan Kadar Hormon Kortisol pada
Subjek dengan Stres Ringan dan Stres Sedang.... 33
Tabel 5.5 Distribusi dan Perbedaan Kedalaman Poket dan Tingkat Perlekatan
Klinis pada Subjek dengan Stres Ringan dan Stres Sedang................. 34
Tabel 5.6 Nilai Kemaknaan Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan
Gingiva, Kedalaman Poket Periodontal, dan Tingkat Perlekatan
Klinis Berdasarkan Kadar Hormon Kortisol................ 35
xi
Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Kelenjar adrenal..
Gambar 2.4
Gambar 4.1
Elisa Kit... 24
Gambar 4.2
Sentrifugal....... 25
Gambar 4.3
Working Sheet...................... 25
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Rotator.. 26
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 5.1
Gambar 5.2
xii
Universitas Indonesia
10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Lolos Etik
Lampiran 2. Penjelasan bagi Subjek Penelitian
Lampiran 3. Lembar Persetujuan
Lampiran 4. Informed Consent
Lampiran 5. Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 6. Lembar Pemeriksaan Klinis
Lampiran 7. Lembar Output Statistik
xiii
Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyakit
periodontal
adalah
infeksi
yang
berhubungan
dengan
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
1.2
Rumusan Masalah
Apakah stres akademik memberikan pengaruh terhadap kondisi jaringan
periodontal dan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva
pada mahasiswa program akademik FKG UI?
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
1.3
1.3.1
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
Manfaat Penelitian
Meningkatkan wawasan dokter gigi terhadap peranan stres sebagai salah
satu faktor risiko penyakit periodontal.
1.4.2
1.4.3
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Stres
Menurut Hans Selye (1935), stres didefinisikan sebagai stimulus eksternal
yang kuat baik fisiologis dan psikologis yang menyebabkan respon fisiologis
dalam tubuh seseorang.14 Oleh karena itu, stres dapat digambarkan sebagai proses
dengan komponen fisiologis dan psikologis. Definisi psikologis dari stres dilihat
dari cara sesorang merespon stres pada sejumlah faktor, termasuk kemampuan
untuk menghadapi stres (coping), predisposisi genetik, stresor, tingkat dukungan
sosial, dan faktor gaya hidup lainnya. Stresor adalah stimulus, situasi, atau
keadaan dengan potensi menyebabkan reaksi stres. Efek potensial respon stres
yang dapat diobservasi atau diukur termasuk kecemasan, depresi, kognisi yang
terganggu, dan kepercayaan diri terganggu. Definisi stres bervariasi dalam
literatur periodontal, seperti terlihat pada cara mengevaluasi stres, contohnya
pengukuran subjektif situasi yang stres menggunakan kuesioner, pengukuran
penanda spesifik seperti kortisol plasma.15
Definisi fisiologis stres adalah stres dapat menyebabkan deregulasi sistem
imun, dimediasi oleh HPA axis dan sympathetic-adrenal-medullary axis. Sebagai
respon terhadap berbagai stimuli stres, terjadi inisiasi sekuens kejadian. Aktivasi
HPA-axis
oleh
stres
menyebabkan
pelepasan
peningkatan
konsentrasi
UniversitasIndonesia
2.1.1
Stres akademik
Praktek kedokteran gigi berhubungan erat dengan tingkat stres pekerjaan
yang tinggi. Hermanson (1972) melaporkan penyakit emosional pada dokter gigi
berada pada peringkat ketiga, dan Cooper dkk. (1987) melaporkan profesi dokter
gigi sebagai profesi kesehatan paling stres. Di Malaysia, prevalensi stres di antara
dokter gigi dilaporkan sebesar 89,7%.16 Tingkat stres yang tinggi berhubungan
dengan praktek kedokteran gigi, yang dimulai sejak sekolah kedokteran gigi dan
bermanifestasi secara berbeda selama beberapa tahun penelitian.17 Beberapa
penelitian menunjukkan stres selama edukasi dental lebih tinggi dibandingkan
pada edukasi medis.18
Stresor bervariasi, tergantung pada sikap individu, kepercayaan, dan latar
belakang kultur.19 Pada penelitian pelajar kedokteran gigi beberapa negara
mengenai sumber stres dari enam institusi kedokteran gigi di Eropa, sumber stres
bervariasi berdasarkan faktor individu dan edukasi. Pelajar di Spanyol paling stres
saat clinical training dan tekanan saat melakukan tindakan, sedangkan pelajar
di Yunani paling stres saat perawatan pasien.20 Kumar dkk. (2009) melaporkan
bahwa sumber stres paling penting di antara pelajar Indian adalah komponen
akademisnya, terutama tes dan peringkat.22 Muirhead & Locker (2008) dan Morse
& Uria (2007) meneliti pelajar di Kanada dan Fiji, dan menemukan sumber stres
paling tinggi adalah karena uang sekolah yang mahal.22
Stres dapat merugikan bagi pelajar kedokteran gigi, hal ini berhubungan
dengan gejala fisik, psikologis, dan kelelahan emosional.21 Penting untuk sekolah
kedokteran gigi untuk mengidentifikasi tingkat stres di antara pelajar saat
merencanakan kurikulum dan lingkungan bekerja untuk edukasi kedokteran gigi
dalam menciptakan atmosfer yang tidak terlalu menyebabkan stres.
Penyebab stres bervariasi pada tiap tingkatan pelajar dengan beberapa
mengalami tumpang tindih. Pelajar preklinik (mahasiswa tingkat dua dan tiga)
menyatakan ujian, peringkat dan rasa takut tidak lulus merupakan penyebab
utama stres. Hal ini mungkin disebabkan karena subjek pada masa pre-klinik
mempelajari medik dasar dan pengetahuan kedokteran gigi.22 Pelajar tingkat
kedua juga mengeluh kurangnya waktu untuk beristirahat. Pelajar tingkat kedua
yang baru masuk universitas ini masih beradaptasi terhadap lingkungan baru
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
dan
katekolamin
(adrenalin
dan
noradrenalin).
Sekresi
akut
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
Gambar 2.1 Stres dan corticotropin releasing hormone (CRH) mempengaruhi respon
imun/inflamasi dan alergi dengan menstimulasi glukokortikoid,
katekolamin dan sekresi CRH periferal (imun) dan dengan mengubah
produksi sitokin regulasi yang penting dan histamin, CRH juga dilepaskan
dari saraf sensoris pada saat aktivasinya. Garis yang tegas menggambarkan
stimulasi, garis tegas yang tebal menggambarkan peningkatan stimulasi,
dan garis putus-putus menggambarkan inhibisi. Singkatan: 2, 2adrenoceptor; +/-, stimulasi/inhibisi; B, sel B; CRHR1, reseptor CRH 1;
Eo, Eosinofil; GR, reseptor glukokortikoid; H1/H2, reseptor histamin 1 dan
2; IFN-, interferon , IL, interleukin; NA, noradrenalin; NK, sel natural
killer; Th1 dan Th2, sel T penolong tipe 1 dan 2; TNF-, tumor necrosis
factor-; Tc, sel T.28
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
10
kebersihan mulut yang buruk dan merokok juga dapat mempengaruhi penyakit
periodontal secara langsung.28
Gambar 2.2 Model fisiologis efek stres pada penyakit periodontal, sistem saraf
pusat, CRH (Corticotropine Releasing Hormone), ACTH
(Adrenanocorticotropic Hormone), NE (norepinefrin), MMP (matriks
metaloproteinase).28
Kelenjar yang terlibat dalam respon stres adalah kelenjar pituitary, tiroid,
dan adrenal. Kelenjar pituitary merupakan kelenjar utama yang mengeluarkan
beberapa hormon penting, dan kemudian dilepaskan ke organ.Hipotalamus
dipengaruhi secara langsung oleh kelenjar pituitary. Kelenjar yang mendapat efek
langsung dari respon stres adalah kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal memiliki dua
bagian, keduanya memproduksi hormon dengan fungsi yang sangat berbeda.
Bagian luar kelenjar adrenal disebut korteks adrenal, dan mengeluarkan hormon
kortikosteroid.
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
11
glukoneogenesis di hati, sebagai sumber energi bagi sistem saraf pusat (otak) dan
otot skeletal selama latihan fisik.36 Glukokortikoid menginhibisi respon imun,
terutama pada dosis yang tinggi. Stimulus stres emosional pada awalnya akan
menyebabkan inhibisi makrofag dan perkembangan sel T, tetapi pelepasan GCs
yang terlalu lama dapat menstimulasi respon imun. Efek klinis GCs setelah respon
stres adalah penurunan jumlah limfosit pada darah perifer dan peningkatan jumlah
granulosit neutrofil dalam jumlah banyak. Fungsi utama GCs dapat menekan
respon stres akut, termasuk respon imun.36
Glukokortikoid termasuk kortisol adalah mediator utama respon terhadap
stres yang berpartisipasi dalam banyak interaksi antara HPA axis dengan
inflamasi yang dimediasi imunologis, sehingga menghambat akumulasi dan
fungsi limfosit, monosit/makrofag, eosinofil, dan neutrofil pada area inflamasi.35
Beberapa penelitian klinis menghubungkan peningkatan kortisol dengan menekan
sistem imun, kortisol memetabolik (degradasi) sel darah putih. Semakin menurun
jumlah sel darah putih, efisiensi sistem imun juga akan menurun, dan
menyebabkan kerentanan terhadap penyakit.36 Pada individu yang mengalami
stimulasi stres kronis, maka terjadi keadaan dimana kadar kortisol berlebihan,
yang disebut dengan hypercortisolism. Kondisi ini dapat menyebabkan
peningkatan lemak dalam serum, kerusakan endotelial, insiden penyakit jantung
koroner, dan kegagalan napas akut. Penurunan imunokompetensi, peningkatan
resiko terjadinya inflamasi, osteoporosis, diabetes steroidm dan kerusakan neuron
hippocampal, depresi dan stres kronik merupakan akibat lain kondisi
hypercortisolism.37 Beberapa fungsi yang sulit untuk dipertahankan pada
peningkatan kadar kortisol dalam periode waktu yang lama adalah tingkat gula
darah, keseimbangan hormon lain, integritas mukosa, penyembuhan dan
perbaikan.36
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
12
Gambar 2.4 Diagram HPA axis sebagai respon terhadap stres dan produksi stres14
2.1.3
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
13
individu yang mengalami stres akut memiliki kadar kortisol yang melebihi
normal. Peningkatan kadar kortisol ini dapat menyebabkan perubahan dalam
pengaturan limfosit, dan menyebabkan peningkatan terjadinya inflamasi gingiva,
tetapi tanpa terjadi perubahan pro-inflamatori yang menuju pada kerusakan
jaringan parah dan kehilangan gigi yang terjadi pada stres kronik.44
2.2
aritmatik atau mental sebagai prosedur yang menstimulasi stres. Vivian Ng pada
penelitian lain menggunakan tes tertulis dan kemudian subjek diminta untuk
menggambarkan perasaan stresnya dalam kuesioner.29 Pada penelitian lain, stresor
standard yang disebut trier social stress test digunakan untuk menganalisa respon
stres. Hormon-hormon yang diproduksi oleh tubuh pada situasi stres, seperti
adrenalin (stres akut) dan kortisol (stres kronik) dianggap sebagai penanda dan
pengukuran hormon ini juga dapat mengukur tingkat stres.14,30
Salah satu instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengukur stres pada mahasiswa kedokteran gigi adalah dengan menggunakan
kuesioner Dental Environmental Stress (DES) yang dikembangkan oleh Garbee
dkk.31 Kuesioner DES yang dimodifikasi dikembangkan agar lebih aplikatif dan
sesuai pada mahasiswa muda, dimana pertanyaan yang berhubungan dengan
status pernikahan dan anak tidak dimasukkan.32
2.3
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
14
atau berkepanjangan. Hal ini karena tingkat kortisol terus meningkat.Efek pola
yang terganggu ini menunjukkan adanya abnormalitas. Hipersekresi kortisol
berhubungan dengan profil kortisol diurnal yang merata.14,30
2.4
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
15
2.5
Kerangka Teori
ACTH. Adrenocorticotrophine
hormone memasuki aliran darah perifer dan menginduksi korteks adrenal, yang
kemudian
menstimulasi
sekresi
hormon
glukokortikoid,
yaitu
hormon
kortisol.Hormon kortisol menekan fungsi IgA, IgG, dan PMN neutrofil, yang
bertugas untuk melindungi dari infeksi kolonisasi patogen periodontal. Hal ini
meningkatkan kerentanan individu terhadap infeksi. Kebersihan mulut yang buruk
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
16
menjadi faktor utama penyebab infeksi periodontal, dengan adanya invasi bakteri
plak menstimulasi pengeluaran sitokin IL-6, bersinergi dengan IL-1, dan matriks
metaloproteinase yang menginduksi terjadinya resorpsi tulang alveolar, dan
terjadi destruksi periodontal. Ada faktor-faktor risiko lain yang mempengaruhi
kerentanan individu terhadap penyakit periodontal, yaitu usia, merokok, dan
penyakit sistemik.
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1
Kerangka Konsep
3.2
Hipotesis
3.2.1
Hipotesis Mayor:
Terdapat perbedaan kondisi jaringan periodontal dan kadar hormon kortisol dalam
cairan krevikular gingiva pada mahasiswa program akademik FKG UI dengan
tingkatan stres akademik berbeda.
3.2.2
Hipotesis Minor:
antara mahasiswa
UniversitasIndonesia
18
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1
Jenis Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua penelitian bertahap. Penelitian pertama yaitu
Subjek Penelitian
Keterangan :
n : jumlah sampel
: kesalahan tipe I = 1.96
: kesalahan tipe II = 0.84
Sd : simpang baku dari kedua kelompok = 3,41
19
UniversitasIndonesia
20
Mahasiswa
program
akademik
Fakultas
Kedokteran
Gigi
Universitas Indonesia
Pasien
sedang
mengkonsumsi
kortikosteroid,
antibiotik,
4.3
Pasien hamil
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
21
Definisi Operasional
Variabel
Stres akademik
Modifikasi Oral
Hygiene Index
Simplified
(OHIS)
Plak gigi
Definisi
Operasional
Adalah
kondisi
stres sampai saat
pemeriksaan yang
disimpulkan
dari
hasil kuesioner
Adalah
skor
kebersihan mulut
yang
diperoleh
dengan
menjumlahkan nilai
plak indeks dan
kalkulus indeks
Deposit lunak pada
permukaan gigi
yang terbentuk dari
pelikel, sisa
makanan, bakteri,
serta tidak dapat
dihilangkan hanya
dengan berkumur
Alat Ukur
Kuesioner
modifikasi
Dental
Environmental
Stress (DES)43
Cara Pengukuran
Skala Likert
1-26 = tidak stres
27-52 = sedikit stres
53-78 = stres moderate
79-104 = sangat stres
Parameter
Greene
Vermillion
Baik : 0 1.99
Sedang : 2 3.99
Buruk : 4 6
Skala
Kategorik
Ordinal
&
Kategorik
Ordinal
Penilaian menggunakan
0 = tidak ada plak
indeks Sillness and Loe
1= ada plak, tetapi hanya bisa
pada 14 gigi : 16, 12, 11,
dilihat
menggunakan
21, 22, 24, 26, 36, 32, 31,
disclosing agent atau
41, 42, 44, 46.
menggoreskan prob ke
Keringkan permukaan
permukaan gigi
gigi dan periksa secara
2= ada plak dan plak dapat
visual dengan cahaya
terlihat jelas dengan mata
Kategorik
Ordinal
Menggunakan visualisasi
dan prob periodontal
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
22
Variabel
Definisi
Operasional
Alat Ukur
Cara Pengukuran
Kalkulus gigi
Penilaian menggunakan
indeks Ramfjord pada 10
gigi : 16, 21, 26, 36, 33,
32, 31, 41, 42, 43, 46.
Keringkan permukaan
gigi dan lakukan
pemeriksaan kalkulus
gigi pada permukaan
bukal dan lingual atau
palatal secara visual
dengan cahaya cukup,
kaca mulut, prob
periodontal
Perdarahan
papila
Perdarahan gingiva
yang terjadi 20-30
detik
setelah
probing pada sulkus
mesial dan distal
Tingkat
perlekatan klinis
Adalah pergeseran
perlekatan epitel ke
arah apikal dari
CEJ
(cementoenamel junction) ke
dasar poket
Pemeriksaan
menggunakan
prob
periodontal dari CEJ
hingga dasar poket pada
6
sisi
permukaan,
mesiobukal,
bukal,
distobukal, mesiolingual,
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
Skala
Kategorik
Ordinal
Kategorik
Ordinal
Kategorik
Ordinal
23
Variabel
Definisi
Operasional
Alat Ukur
lingual,
distolingual.45
Cara Pengukuran
dan
Kedalaman
poket
Adalah kedalaman
sulkus
patologis
yang diukur dari
margin gingiva ke
dalam dasar sulkus
gingiva
Memasukkan
prob
peridontal ke dalam
sulkus gingiva dengan
tekanan ringan (0.2 N)
pada 6 permukaan tiap
gigi, yaitu mesiobukal,
bukal,
distobukal,
mesiolingual,
lingual,
dan distolingual.45
Kadar Kortisol
di
Cairan
Krevikular
Gingiva
Adalah
hormon
kortikosteroid yang
dikeluarkan karena
respon
terhadap
stres
yang
ditemukan di cairan
krevikular gingiva
Cairan krevikular
gingiva diambil dengan
menyusupkan paper
point ke dalam sulkus
gingiva selama 30 detik.
Sampel dimasukkan ke
dalam epis steril berisi
cairan PBS dan disimpan
di dalam lemari
pendingin pada suhu 80C. Pemeriksaan
dilakukan antara pkl 7.00
hingga 9.00 pagi.
4.6
Skala
4- 6 mm > 8 sisi
> 6 mm 0 sisi
Berat =
< 4 mm > 80 sisi
4- 6 mm > 8 sisi
6 mm > 1 sisi
Kategori48 :
Ringan =
< 4 mm 1 80 sisi
4- 6 mm 1 8 sisi
> 6 mm 0 sisi
Sedang =
< 4 mm 1 80 sisi
4- 6 mm > 8 sisi
> 6 mm 0 sisi
Berat =
< 4 mm > 80 sisi
4- 6 mm > 8 sisi
> 6 mm > 1 sisi
Kortisol cairan krevikular
gingivadengan satuan g/dl
pada sampel diukur dengan
Expanded Range High
Sensitivity Salivary Cortisol
Enzyme Immunoassay Kit
(Salimetrics LLC, State
College, PA, USA).47
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
Rasio
Rasio
24
menggunakan paper point yang dimasukkan ke dalam sulkus gingiva mesial gigi
16, 26, 36, dan 46, distal gigi 11, 21, 31, dan 41 segera setelah area sekitar gigi
diisolasi dengan cotton roll, dikeringkan dibersihkan dari plak dan dipasangkan
cheek retractor untuk mencegah paper point terkontaminasi oleh saliva. Sampel
yang terkontaminasi dengan darah dilakukan pengambilan ulang. Paper point
dimasukkan ke dalam sulkus gingiva sedalam satu mm dan diangkat setelah 30
detik dan dimasukkan ke dalam tube Eppendorf berisi cairan PBS 200L. Sampel
diambil pada hari pemeriksaan, antara pkl. 7.00 dan 9.00 di pagi hari (sebelum
makan). Semua sampel disimpan dalam freezer pada suhu -80C. Sampel cairan
krevikular gingiva dicairkan pada suhu ruangan sampai mencair dan divortex
untuk mendapatkan konsentrasi yang merata. Seluruh tube Eppendorf
disentrifugal selama lima menit pada 2000g 4C. Ekstrak cairan krevikular
gingiva yang telah disentrifugal dihitung konsentrasinya beserta dengan sembilan
buah standar pada konsentrasi 2000g/ml, 1500g/ml, 1000g/ml, 750g/ml,
500g/ml, 250g/ml, 125g/ml, 25g/ml, dan 0g/ml menggunakan metode
Bradford. Konsentrasi protein disamakan menjadi 50g/ml dengan menambahkan
PBS untuk mendapatkan volume stok sampel sebanyak 300L. Kortisol cairan
krevikular gingiva pada sampel diukur dengan Expanded Range High Sensitivity
Salivary Cortisol Enzyme Immunoassay Kit (Salimetrics LLC, State College, PA,
USA) untuk penentuan kuantitatif in vitro kortisol dalam cairan krevikular
gingiva.
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
25
1
3.000 Std
1.000 Std
0.333 Std
0.111 Std
0.037 Std
0.012 Std
Zero
Ctrl-H
2
3.000 Std
1.000 Std
0.333 Std
0.111 Std
0.037 Std
0.012 Std
Zero
Ctrl-H
3
Ctrl-L
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
4
Ctrl-L
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
5
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
6
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
7
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
8
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
9
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X30
X31
10
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X30
X31
11
X32
X33
X34
X35
X36
X37
X38
X39
12
X32
X33
X34
X35
X36
X37
X38
X39
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
26
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
27
4.7
Alur Kerja
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
28
4.8
Analisis Data
Data akan diolah menggunakan SPSS 17.0. Analisis univariat digunakan
untuk melihat distribusi variabel penelitian berupa rerata, standar deviasi, jumlah
minimum dan maksimum dari subjek penelitian. Analisis bivariat digunakan
untuk menganalisis hubungan antara stres akademik dengan kondisi jaringan
periodontal (indeks plak, indeks kalkulus, indeks kebersihan mulut, indeks
perdarahan saat probing), dan menganalisis hubungan stres akademik dengan
kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva. Untuk menguji hipotesis
ini, digunakan uji paramaterik T-test tidak berpasangan dengan derajat
kepercayaan 95% apabila sebaran data normal dan menggunakan Mann-Whitney
jika sebaran data tidak normal. Hubungan stres akademik dengan tingkat
perlekatan gingiva dan kedalaman poket dianalisa dengan uji non-parametrik
Kolmogorov-Smirnof dengan derajat kepercayaan 95%. Hubungan antara jaringan
periodontal dengan kadar hormon kortisol dianalisis dengan menggunakan uji
one-way ANOVA dengan derajat kepercayaan 95% apabila sebaran data normal
dan menggunakan Kruskal-Wallis jika sebaran data tidak normal.
4.9
Jadual Penelitian
Uraian Kegiatan
Agustus
September
Bulan
Oktober November
Desember
Januari
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
Distribusi data mahasiswa program akademik Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia yang telah diteliti sebanyak 40 subjek dengan rentang usia
17 -21 tahun dan rentang angkatan 2009-2012.
29
UniversitasIndonesia
30
Tabel 5.1 Distribusi Rerata, Standar Deviasi, Minimum dan Maksimum dari Skor Stres DES,
Indeks Plak, Indeks Kalkulus, Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan Gingiva,
dan Kadar Hormon Kortisol Mahasiswa Program Akademik Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia
Mahasiswa
N
Rerata SD
Min - Max
Skor stres
52,59 9,46502
33 - 70
Laki-laki
3
44 1,414
Perempuan
37
52 9,732
Indeks plak
Laki-laki
Perempuan
0,8888 0,4954
0,75 0,353
0,9104 0,526
0,21 2,36
3
37
Indeks kalkulus
Laki-laki
Perempuan
0,3534 0,40254
0,5167 0,375
0,2915 0,323
0 1,6
3
37
1,2377 0,78933
1,05 0,353
1,2022 0,793
0,42 3,41
3
37
1,1195 0,74681
0,265 0,0777
1,1113 0,729
0 2,46
3
37
0,067 0,209
0,1167 0,038
Kadar hormon kortisol (g/dl)
3
0,107 0,056
Laki-laki
37
0,1333 0,054
Perempuan
Keterangan: SD = Standar Deviasi (simpang baku), Min = Minimal, Max = Maksimal
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
31
Tabel 5.3 Nilai Rerata, Standar Deviasi dan Kemaknaan dari Indeks Plak, Indeks Kalkulus,
Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan Gingiva, dengan Tingkat Stres
pada Mahasiswa Program Akademik FKG UI
Mahasiswa Akademik FKG UI
N
Rerata SD
Nilai p
Indeks plak
0,013*
Stres ringan
17
0,6629 0,31972
Stres sedang
24
1,0383 0,53549
Indeks kalkulus
0,757
Stres ringan
17
0,2753 0,39663
Stres sedang
24
0,4085 0,397
Indeks kebersihan mulut
0,023*
Stres ringan
17
0,9382 0,6339
Stres sedang
24
1,467 0,8907
Indeks perdarahan gingiva
0,000*
Stres ringan
17
0,3578 0,235
Stres sedang
24
1,445 0,249
Keterangan: Uji T tidak berpasangan;p < 0,05 terdapat perbedaan bermakna
Gambar 5.1 Grafik Rerata dan Standar Deviasi Indeks Plak, Indeks
Kalkulus, Indeks Kebersihan Mulut dan Indeks Perdarahan
Gingiva pada Subjek dengan Stres Ringan dan Stres Sedang
Berdasarkan tabel 5.3, distribusi rerata dan standar deviasi indeks plak
mahasiswa program akademik FKGUI dengan kondisi stres ringan adalah 0,6629
0,31972 dan kondisi stres sedang adalah 1,0383 0,53549 dengan nilai
kemaknaan 0,013 (nilai p <0,05), maka terdapat perbedaan bermakna. Distribusi
rerata dan standar deviasi indeks kalkulus mahasiswa program akademik FKGUI
dengan kondisi stres ringan adalah 0,2753 0,39663 dan kondisi stres sedang
adalah 0,4085 0,397 dengan nilai kemaknaan 0,757 (nilai p > 0,05), maka tidak
ada perbedaan bermakna.
Distribusi rerata dan standar deviasi indeks kebersihan mulut mahasiswa
program akademik FKGUI dengan kondisi stres ringan adalah 0,9382 0,6339
dan kondisi stres sedang adalah 1,467 0,8907 dengan nilai kemaknaan 0,023
(nilai p < 0,05), maka terdapat perbedaan bermakna. Dengan demikian, dapat
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
32
diambil kesimpulan bahwa hipotesis minor 3.2.1 yang menyatakan ada perbedaan
indeks kebersihan mulut antar tingkatan stres, diterima.
Distribusi rerata dan standar deviasi indeks perdarahan gingiva mahasiswa
program akademik FKGUI dengan kondisi stres ringan adalah 0,3578 0,235 dan
kondisi stres sedang adalah 1,445 0,249 dengan nilai kemaknaan 0,025 (nilai p
< 0,05), maka terdapat perbedaan bermakna. Dengan demikian, dapat diambil
kesimpulan bahwa hipotesis minor 3.2.2 yang menyatakan ada perbedaan indeks
perdarahan gingiva antar tingkatan stres, diterima.
Tabel 5.4 Distribusi dan Nilai Kemaknaan Kadar Hormon Kortisol pada Mahasiswa
Program Akademik FKG UI dengan Stres Ringan dan Stres Sedang
Mahasiswa Akademik FKG UI
N
Nilai p
Rerata SD (g/dl)
Kadar hormon kortisol
0,456
Stres ringan
17
0,1105 0,0331
Stres sedang
23
0,1282 0,0438
Keterangan: Uji T tidak berpasangan;p > 0,05 terdapat perbedaan bermakna
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
33
Kolmogorov-Smirnov.
Uji
Kolmogorov-Smirnov
biasanya
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
34
stres ringan dan sedang (p = 0,004). Dengan demikian hipotesis minor 3.2.3 dan
3.2.4 yang menyatakan terdapat perbedaan kedalaman poket dan tingkat
perlekatan klinis antar tingkatan stres, diterima.
Tabel 5.6 Nilai Kemaknaan Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan Gingiva, Kedalaman
Poket Periodontal, dan Tingkat Perlekatan Klinis Berdasarkan Kadar Hormon Kortisol
Variabel
N
Nilai p
Rerata SD Kortisol (g/dl)
0,470
Indeks Perdarahan Gingiva
Inflamasi Sangat Ringan
17
0,14225 0,0652
Inflamasi Ringan
19
0,1282 0,0438
Inflamasi Sedang
3
0,0973 0,0274
Inflamasi Berat
0
Indeks Kebersihan Mulut
0,587
Baik
24
0,129 0,0488
Sedang
14
0,139 0,0654
Buruk
2
Kedalaman Poket Periodontal
0,863
Ringan
27
0,1353 0,0586
Sedang
11
0,1193 0,0469
Berat
2
Tingkat Perlekatan Klinis
0,863
Ringan
27
0,1353 0,0586
Sedang
11
0,1193 0,0469
Berat
2
Keterangan: Uji one way ANOVA; p < 0,05 ada perbedaan bermakna
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
BAB 6
PEMBAHASAN
6.1
35
UniversitasIndonesia
36
mulut. Dengan kebersihan mulut dan respon imunitas yang menurun, stres dapat
memperburuk efek penyakit periodontal pada individu-individu tersebut.13
6.2
indeks kalkulus pada subjek dengan kondisi stres kategori sedang tidak berbeda
bermakna dibandingkan dengan kondisi stres kategori ringan. Hasil pada tabel 5.2
tidak berbeda bermakna, namun rerata indeks kalkulus pada kategori stres sedang
terlihat lebih besar dibandingkan pada kategori stres ringan. Hasil dari uji T tidak
berpasangan menunjukkan perbedaan bermakna pada indeks plak dan indeks
kebersihan mulut antar tingkatan stres. Hal ini bisa dipengaruhi oleh
berkurangnya aliran saliva akibat stres, sehingga meningkatkan pembentukan
plak. Lebih tingginya indeks plak, kalkulus, dan kebersihan mulut pada kategori
stres sedang dibandingkan dengan kategori stres ringan juga disebabkan dari
perilaku subjek, yaitu subjek dengan skor stres yang lebih tinggi cenderung
memiliki perilaku yang lebih buruk dalam menjaga kebersihan mulutnya.47 Hal ini
sesuai dengan penelitian Ringsdorf dan Cheraskin tahun 1969 yang menemukan
bahwa stres dapat mempengaruhi gaya hidup dan kebiasaan membersihkan mulut.
Pengaruh ini bukan hanya disebabkan oleh berkurangnya frekuensi membersihkan
mulut, tetapi juga kualitas kebersihan mulut, dan peningkatan penggunaan tobako,
alkohol, kebiasaan konsumsi makanan yang menyebabkan menurunnya kesehatan
umum. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Suchday dkk. Dengan adanya invasi bakteri
yang disebabkan kebersihan mulut yang buruk dan respon imun yang menurun,
dapat diasumsikan stres dapat menyebabkan terjadinya penyakit periodontal.14
6.3
krevikular gingiva dan perdarahan gingiva saat probing. Perdarahan terjadi lebih
awal dibandingkan perubahan warna atau tanda visual inflamasi lainnya.
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
37
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
38
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
6.5
39
interaksi dari perilaku (stres), sistem saraf pusat, dan sel sistem imun.52 Sesuai
dengan tipe stresor dan fungsi imunologisnya, stres dapat menekan atau
menstimulasi pertahanan imun. Aktivasi HPA axis oleh stres telah diketahui
memicu pelepasan neuropeptida yang kemudian menstimulasi sekresi kortisol dari
korteks adrenal. Johanssen dkk. mengkonfirmasi keberadaan hormon kortisol
pada cairan krevikular gingiva individu yang mengalami depresi. Cairan
krevikular gingiva merupakan eksudat inflamasi, yang hanya sedikit bahkan tidak
ditemukan pada gingiva yang normal.53 Penelitian selanjutnya mengkonfirmasi
bahwa konsentrasi hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva lebih tinggi
pada individu dengan tanda-tanda depresi. Menurut Dantzer & Kelley (1989),
situasi stres juga menyebabkan peningkatan pada kadar hormon kortisol, namun
ada beberapa hipotesis lain mengenai respon stres.13,54
Hasil uji kemaknaan dengan menggunakan Mann-Whitney pada kadar
hormon kortisol mahasiswa program akademik FKG UI antara stres ringan dan
stres sedang tidak terdapat perbedaan signifikan. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian oleh Mengel dan Vedhara yang tidak menemukan korelasi antara
kortisol dengan stres psikologis.13,56 Hal ini mungkin berhubungan dengan cara
individu menangani stres, dan hal ini mungkin berhubungan dengan penelitian
sebelumnya yang menyatakan strategi coping yang berbeda memberikan respon
stres yang berbeda pada HPA-axis (kortisol). Bohnen juga menyatakan adanya
korelasi negatif antara ansietas dengan respon kortisol individu.57
Stres yang dialami oleh mahasiswa program akademik FKG UI belum bisa
dipastikan merupakan stres akut atau stres kronik. Stres akut dan stres kronik
menyebabkan perbedaan kadar hormon kortisol dari respon HPA-axis terhadap
stres. Ada beberapa penelitian yang menyatakan stres akut meningkatkan sekresi
hormon kortisol, sedangkan stres kronik menyebabkan penurunan hormon kortisol
karena menurunnya fungsi HPA axis dari stimulasi kronis stres kronik.58-62
Hubungan antara hormon kortisol terhadap stres akut dan kronis masih harus
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
40
diteliti lebih lanjut karena ada beberapa penelitian yang kontras dengan penelitian
sebelumnya.
6.6
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
41
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1
7.1.1
Kesimpulan
Ada perbedaan indeks kebersihan mulut yang signifikan pada mahasiswa
program akademik FKG UI antara kategori stres ringan dengan kategori
stres sedang.
7.1.2
7.1.3
7.1.4
7.1.5
7.1.6
7.1.7
42
UniversitasIndonesia
7.1.8
43
7.1.9
7.2
7.2.1
Saran
Perlu dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar untuk
mendapatkan bukti yang lebih konseptual.
7.2.2
7.2.3
7.2.4
7.2.4
7.2.4
7.2.5
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
44
UniversitasIndonesia
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
45
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
46
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
47
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
62.
63.
64.
65.
66.
67.
48
Yang Y., Koh D., Ng V., Lee CY., Chan G., Dong F. and Chia SE. Salivary
Cortisol Levels and Work-related Stress Among Emergency Department
Nurses. J Occup Environ Med 2001;43:1011-18.
Sheiham A, Nicolau B. Evaluation of Social and Psychological Factors in
Periodontal Disease. Periodontol 2000 2005;39:118-31.
Johannsen A, and Bjurshammar N. The Influence of Academic Stress on
Gingival Inflammation. Int J Dent Hygiene 2010;8:22-27.
Deinzer R, Granrath N, Spahl M.A Stress, Oral Health Behaviour and
Clinical Outcome. Br J Health Psychol 2005;10:269-83.
Green LW, Tryon W W, Marks B, et al. Periodontal-disease as A Function
of Life Events Stress. J Human Stress 1986;12(1):32-6.
Croucher R, Marcenes WS, Torres MC, et al. The Relationship Between
Life-events and Periodontitis. A Case-Control Study. J Clin Periodontol
1997;24:39-43.
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
49
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
50
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
51
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
52
LEMBAR PERSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: ............................
Alamat
: ............................
Telepon
: ............................
Setelah mendapat penjelasan mengenai penelitian dan paham tentang apa yang
akan dilakukan, diperiksan, serta didapatkan pada penelitian yang berjudul :
Maka, dengan ini menyatakan setuju untuk menjadi subjek pada penelitian ini.
Jakarta, ...............2012
Yang menyetujui,
Subjek Penelitian
(..........................)
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
53
INFORMED CONSENT
dengan
pemeriksaan
yang
dilakukan,
maka
drg...............akan
Dokter Gigi,
(............................)
(............................)
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
54
: .........................
Jenis Kelamin
: ...............
Usia
: .........................
Telepon
:.......................
Tahun ajaran: ..
Pertanyaan
Tidak Stres
stres
Stres
Stres
Apakahujianujiandannilaimenjadi
faktorstresuntukanda?
Apakahkurangnyawaktuuntuk
relaksasimenjadifaktorstresuntuk
anda?
Apakahmemastikanandamendapat
nilaiyangbaikmenjadifaktorstres
untukanda?
Apakahtidakkonsistennyarespondari
instrukturyangberbedamengenai
pekerjaanandamenjadifaktorstres
untukanda?
Apakahkurangnyawaktuuntuk
mengerjakantugaskuliahyang
diberikanmenjadifaktorstresuntuk
anda?
Apakahketakutanapabilatidak
mampumengejarketinggalanmenjadi
faktorstresuntukanda?
Apakahmenyelesaikanpersyaratan
kelulusanmenjadifaktorstresuntuk
anda?
Apakahjumlahtugaskuliahyang
diberikanmenjadifaktorstresuntuk
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
55
anda?
9
Apakahmenerimakritikmengenai
pekerjaanmenjadifaktorstresbagi
anda?
10 Apakahkurangnyarasapercayadiri
untukmenjadimahasiswakedokteran
gigiyangsuksesmenjadifaktorstres
bagianda?
11 Apakahmasalahfinansialmenjadi
faktorstresbagianda?
12 Apakahkesulitanmempelajari
prosedurklinismenjadifaktorstres
bagianda?
13 Apakahperaturankampusmenjadi
faktorstresbagianda?
14 Apakahtanggungjawabuntuk
merawatpasiensecarakomprehensif
menjadifaktorstresbagianda?
15 Apakahrasatakutgagalmenjadifaktor
stresbagianda?
16 Apakahkesulitanmempelajari
ketrampilantangandaripekerjaan
laboratoriummenjadifaktorstresbagi
anda?
17 Apakahkesulitandalammengerjakan
tugaskuliahmenjadifaktorstresbagi
anda?
18 Apakahkurangnyamasukandalam
prosesmembuatkeputusanmenjadi
faktorstresbagianda?
19 Apakahmatakuliahyangdiberikan
ternyatalebihsulitdaripadayang
dibayangkanmenjadifaktorstresbagi
anda?
20 Apakahkesehatanfisikandamenjadi
faktorstresbagianda?
21 Apakahsuasanayangterciptadalam
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
56
pelajaranklinikmenjadifaktorstres
bagianda?
22 Apakahmahasiswamahasiswayang
melanggaraturandikampusmenjadi
faktorstresbagianda?
23 Apakahrasatakutmengenaimasa
depanprofesimenjadifaktorstresbagi
anda?
24 Apakahhubungandenganlawanjenis
menjadifaktorstresbagianda?
25 Apakahkurangnyasuasanabelajar
dalamlingkungantempattinggal
menjadifaktorstresbagianda?
26 Apakahdiskriminasietnismenjadi
faktorstresbagianda?
2.
3.
4.
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
57
: ....................
Alamat
: ....................
Telepon
: ....................
Usia
: ....................
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
58
Lampiran7:LembarOutputStatistik
Lampiran untuk Tabel 5.1
Descriptivesa
Skor_stres
Skor_Pl
Skor_OHIS
Skor_PBI
Mean
95% Confidence Interval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Statistic
44.0000
31.2938
56.7062
.
44.0000
2.000
1.41421
43.00
45.00
2.00
.
.
.
.7500
-2.4266
3.9266
.
.7500
.125
.35355
.50
1.00
.50
.
.
.
1.0500
-2.1266
4.2266
.
1.0500
.125
.35355
.80
1.30
.50
.
.
.
.2650
-.4338
.9638
.
.2650
.006
.07778
.21
.32
.11
.
.
.
Lower Bound
Upper Bound
Lower Bound
Upper Bound
Lower Bound
Upper Bound
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Std. Error
1.00000
.
.
.25000
.
.
.25000
.
.
.05500
.
.
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
59
Kortisol
Mean
95% Confidence Interval for Mean
.10700
-.40125
.61525
.
.10700
.003
.056569
.067
.147
.080
.
.
.
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
a. Skor_KI is constant. It has been omitted.
.040000
.
.
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Skor_OHIS
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Skor_PBI
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Skor_stres
Lower Bound
Upper Bound
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Std. Error
.16550
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
.481
.935
.15214
.481
.935
2.02943
60
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
-.154
-.652
.9104
.6828
1.1381
.8668
.8200
.277
.52647
.32
2.36
2.04
.68
1.119
1.044
.2915
.1516
.4314
.2659
.2800
.105
.32347
.00
1.05
1.05
.50
1.024
.378
.13335
.10964
.15706
.12907
.11200
.003
.054831
.078
.271
.193
.078
1.108
.305
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
Skor_Pl
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
Skor_KI
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Kortisol
Skor_stres
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Lower Bound
Upper Bound
Statistic
52.5909
48.3944
56.7875
52.7121
53.5000
89.587
9.46502
33.00
70.00
37.00
15.50
-.195
Std. Error
2.01795
.491
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
.481
.935
.10978
.481
.935
.06745
.481
.935
.011433
.481
.935
61
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Skor_OHIS Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Skor_PBI
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Kortisol
Skor_KI
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Skor_Pl
Lower Bound
Upper Bound
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Lower Bound
Upper Bound
-.496
.953
1.2377
.16829
.8878
1.5877
1.1662
.9800
.623
.78933
.42
3.41
2.99
.98
1.351
.491
1.486
.953
1.1195
.15922
.7884
1.4507
1.1067
1.2550
.558
.74681
.00
2.46
2.46
1.25
.197
.491
-.968
.953
.11677273 .008116290
.09989398
.13365148
.11445455
.11000000
.001
.038068775
.067000
.209000
.142000
.061000
.978
.491
.310
.953
.8888
.07834
.7303
1.0472
.8467
.8400
.245
.49544
.21
2.36
2.15
.61
1.190
.374
1.394
.733
.3534
.06365
.2246
.4821
.3065
.2900
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
62
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Sig.
Skor_stres
.108 22 .200*
Skor_OHIS
.164 22 .129
Skor_PBI
.139 22 .200*
Skor_Pl
.138 40 .054
Skor_KI
.190 40 .001
Kortisol
.165 22 .121
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Statistic
.985
.861
.943
.901
.816
.911
.162
.40254
.00
1.60
1.60
.50
1.570
2.365
.374
.733
Shapiro-Wilk
df
22
22
22
40
40
22
Sig.
.972
.005
.233
.002
.000
.049
Skor_stres
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Skor_OHIS
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Skor_PBI
Lower Bound
Upper Bound
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Statistic
52.5909
48.3944
56.7875
52.7121
53.5000
89.587
9.46502
33.00
70.00
37.00
15.50
-.195
-.496
1.2377
.8878
1.5877
1.1662
.9800
.623
.78933
.42
3.41
2.99
.98
1.351
1.486
1.1195
.7884
1.4507
1.1067
1.2550
.558
.74681
.00
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
Std. Error
2.01795
.491
.953
.16829
.491
.953
.15922
63
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
2.46
2.46
1.25
.197
-.968
-.9529
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Sig.
Skor_stres
.108
22
.200*
Skor_OHIS
.164
22
.129
transohis
.079
29
.200*
Skor_PBI
.139
22
.200*
transplak
.111
28
.200*
transkalkulus
.084
28
.200*
korti_exclude
.121
22
.200*
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Statistic
.985
.861
.980
.943
.980
.967
.962
.491
.953
.02842
-1.0120
-.8938
-.9559
-.9586
.018
.13332
-1.17
-.68
.49
.23
.446
-.588
Shapiro-Wilk
df
22
22
29
22
28
28
22
.491
.953
Sig.
.972
.005
.842
.233
.849
.496
.522
Descriptives
Mean
95% Confidence Interval for Mean
transplak
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Mean
transkalkulus
Lower Bound
Upper Bound
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Statistic
-.0987
-.2002
.0028
-.0951
-.0581
.069
.26173
-.68
.37
1.05
.40
-.148
-.531
-.4126
-.5397
-.2856
-.4138
-.4410
.107
.32759
-1.00
.20
1.20
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
Std. Error
.04946
.441
.858
.06191
64
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
.41
-.032
-.303
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Lower Bound
Upper Bound
Statistic
1.4450
1.2663
1.6237
1.4294
1.3550
.062
.24977
1.21
Std. Error
.07898
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
.441
.858
65
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
1.96
.75
.37
1.285
.687
.683
1.334
.12820000 .013875478
Lower Bound .09681149
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound
.15958851
5% Trimmed Mean
.12611111
Median
.11250000
Variance
.002
Kortisol
Std. Deviation
.043878114
Minimum
.085000
Maximum
.209000
Range
.124000
Interquartile Range
.073750
Skewness
1.009
.687
Kurtosis
-.416
1.334
Mean
1.4670
.18573
Lower Bound
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound
5% Trimmed Mean
1.4036
Median
1.3600
Variance
.793
Skor_OHIS Std. Deviation
.89073
Minimum
.31
Maximum
3.78
Range
3.47
Interquartile Range
.92
Skewness
1.259
.481
Kurtosis
1.279
.935
Levene's
Test for
Equality of
Variances
F
Sig.
plak_
1
kalk_
1
Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed
Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed
df
Sig.
Mean
Std. Error
(2- Differenc Difference
tailed
e
)
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
2.62
0
38
.013
-.18656
.07121
-.33073
-.04240
2.70
8
37.68
5
.010
-.18656
.06889
-.32607
-.04706
26
.757
-.04117
.13142
-.31130
.22896
-.329
21.60
2
.745
-.04117
.12496
-.30059
.21826
.167 .685
Levene's
Test for
Equality of
Variances
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
66
Sig.
Equal
variance
5.46
s
.025
7
assume
d
Skor_PBI
Equal
variance
s not
assume
d
Equal
variance
2.55
s
.123
8
assume
korti_eksklu d
si
Equal
variance
s not
assume
d
Equal
variance
s
.279 .600
assume
d
transohis
Equal
variance
s not
assume
d
Lampiran untuk Tabel 5.4
df
Sig. (2Mean
Std.
tailed) Differenc
Error
e
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
9.189
38
.000
-1.22015
.13278
1.4889
5
-.95136
10.05
3
34.44
7
.000
-1.22015
.12137
1.4666
8
-.97362
.758
23
.456
.05074
.06696
.08778
.18926
.747
19.59
4
.464
.05074
.06791
.09111
.19259
2.364
38
.023
-.19130
.08092
.35511
-.02749
2.397
36.21
0
.022
-.19130
.07981
.35314
-.02946
Sig.
.682
ANOVA
korti_eksklusi
Between Groups
Within Groups
Total
Lampiran untuk Tabel 5.5
PD
CAL
Sum of Squares
.031
.628
.660
Frequencies
Kat_stres
stres ringan, skor 38 - 74
stres sedang, skor 75 - 111
Total
stres ringan, skor 38 - 74
stres sedang, skor 75 - 111
Total
Test Statisticsa
df
Mean Square
2
22
24
Sig.
.546
N
17
23
40
17
23
40
PD
Absolute
Positive
F
.016
.029
CAL
.565
.000
.565
.000
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
.587
67
Negative
-.565
1.767
.004
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Grouping Variable: Kat_stres
-.565
1.767
.004
Sig.
.232
ANOVA
korti_eksklusi
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of Squares
.044
.616
.660
df
Mean Square
2
22
24
F
.022
.028
Sig.
.782
.470
Sig.
.189
ANOVA
korti_eksklusi
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of Squares
.009
.651
.660
df
Mean Square
2
22
24
F
.004
.030
Sig.
.148
.863
Total
N
24
Percent
100.0%
Descriptives
Statistic
.12953
.10248
.15659
.12693
.11100
.002
.048851
.078
.228
.150
.069
.922
-.341
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Kortisol
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Std. Error
.012613
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
.580
1.121
68
Cases
Missing
Valid
N
Kortisol
Percent
64.3%
N
5
Total
Percent
35.7%
N
14
Percent
100.0%
Descriptives
Statistic
.13944
.08916
.18973
.13616
.11900
.004
.065414
.067
.271
.204
.097
1.124
.785
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Kortisol
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Std. Error
.021805
.717
1.400
Total
N
2
Percent
100.0%
Total
N
17
Percent
100.0%
Descriptives
Statistic
.14225
.10081
.18369
.13928
.12950
.004
.065217
.067
.271
.204
.111
.808
-.359
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Kortisol
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Std. Error
.018827
Total
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
.637
1.232
69
N
Kortisol
10
Percent
52.6%
N
9
Percent
47.4%
N
19
Percent
100.0%
Descriptives
Statistic
.12820
.09681
.15959
.12611
.11250
.002
.043878
.085
.209
.124
.074
1.009
-.416
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Kortisol
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Std. Error
.013875
.687
1.334
Total
N
3
Percent
100.0%
Descriptives
Statistic
.09733
.02911
.16556
.
.08300
.001
.027465
.080
.129
.049
.
1.709
.
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Kortisol
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Std. Error
.015857
1.225
.
Total
N
27
Percent
100.0%
Descriptives
Statistic
Std. Error
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013
70
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Kortisol
.13533
.10617
.16449
.13159
.11050
.003
.058639
.067
.271
.204
.084
.951
.049
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Lampiran untuk Tabel 5.6 dengan Kategori PPD dan CAL Sedang
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing
N
Percent
N
Percent
Kortisol
6
54.5%
5
45.5%
.013821
.536
1.038
Total
N
11
Percent
100.0%
Descriptives
Statistic
.11933
.07010
.16857
.11654
.11250
.002
.046916
.080
.209
.129
.059
1.776
3.689
Mean
95% Confidence Interval for Mean
Kortisol
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Lampiran untuk Tabel 5.6 dengan Kategori PPD dan CAL Berat
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing
N
Percent
N
Percent
Kortisol
1
50.0%
1
50.0%
Std. Error
.019153
.845
1.741
Total
N
2
Percent
100.0%
UniversitasIndonesia
Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013