Anda di halaman 1dari 8

Warta Thomas

Berita Gereja
Ekaristi harian dalam
minggu ini Senin s/d
Kamis Pukul 05.30 di
Gereja. Sabtu pukul
06.00 di Susteran.
Kamis, 3 Sept :
Peringatan Wajib Sto.
Gregorius Agung, Paus
Pujangga Gereja
Jumat, 4 Sept : Hari
Jumat pertama dalam
bulanSeptember. Pukul
12.00 Perayaan Ekaristi
untuk umum dan
Karyawan, Pukul 18.30
Perayaan Ekaristi
denagn Adorasi dengan
Pembukaan Novena
Tiga Salam Maria.
TIDAK DIPERKENANKAN BAGI
UMAT UNTUK MEMARKIRKAN
KENDARAAN DI HALAMAN
RUMAH PINTAR, GPIB GIDEON,
MINI MARKET, DAN LAPANGAN
MAKO BRIMOB.

Gereja Katolik
Paroki Santo Thomas
Kelapadua

halaman 1

Jalan Kompleks Ksatrian, Korps


Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis
16951, Telepon (021) 8715526
Fax. (021) 87706362.
Email: sekreparoki@thomas.
keuskupanbogor.or.id
Website:
http://
thomas.keuskupanbogor.or.id

Warta Mingguan Paroki St. Thomas Kelapa Dua


Edisi : Minggu, 30 Agustus 2015 Hari Minggu Biasa ke XXII
Nomor : 40 Th. XVIII

Minggu Biasa XXII


Dalam bacaan I, Musa menasehati orang-orang
Israel, supaya setia mengikuti perintah Allah. Musa
berkata: Jangan menambah sesuatu pun pada
Sabda yang kusampaikan kepadamu dan jenganlah
kamu menguranginya, dengan demikian, kamu
berpegang pada perintah Allah. Tetapi kalau kita
perhatikan kata-kata Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam Injil tadi, seolah-olah
bertentangan dengan apa yang diperintahkan oleh
Musa kepada bangsa Israel dulu. Yesus, malah memarahi mereka, yang sangat teliti mengikuti semua
perintah Allah sampai yang sekecil-kecilnya. Ada apa
sebenarnya?
Sebetulnya, kata-kata Yesus tidak bertentangan dengan apa yang disampaikan oleh Musa. Yesus
mengecam mereka yang secara buta menerapkan
aturan-aturan, adat-istiadat, hukum-hukum, tata
lahiriah, namun melalaikan hal-hal yang paling
pokok, mendasar dan yang batiniah. Yesus
menginginkan supaya manusia jangan terlalu fokus
pada hal-hal lahiriah atau tata lahir, pada hukum
tahir atau persoalan najis, yaitu bersih hanya bagian
luar saja, melainkan pada hal yang lebih mendalam
lagi, yakni: kebersihan hati, budi dan jiwa. Jika
orang lebih fokus pada tata lahir atau hal-hal lahiriah, maka akan jatuh pada ritualisme atau
kultisme, tanpa peduli bagaimana segi moralitas.
Karena itu, Yesus memarahi mereka dengan mengutip nubuat Yesaya: bangsa ini memuliakan Aku
dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari-padaKu.

Tradisi mencuci tangan sebelum makan, mencuci gelas piring dan perkakas yang habis digunakan adalah sesuatu yang amat baik. Orang-orang Farisi
yang amat terbiasa dengan tradisi baik itu, tidak tahan melihat murid-murid
Yesus makan dengan tangan najis alias dengan tangan yang tidak dicuci terlebih
dahulu. Mereka pun melontarkan kritik. Bukankah kritikan mereka beralasan
dan positif? Mengapa Yesus marah dan balik mengecam mereka sebagai
munafik?
Tampaknya bukan masalah cuci tangan yang membuat Yesus murka. Yang
dikemukakan Yesus adalah soal prioritas. Yesus mengecam orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat karena mereka lebih mengutamakan adat istiadat yang lemah
daripada perintah Allah yang utama. Perintah Allah untuk mengasihi sesama,
khususnya yang miskin dan tak berdaya justru diabaikan.
Kita boleh dan wajib melaksanakan aturan hukum manapun yang mewajibkan
kita, namun hukum Allah hendaknya selalu menjadi yang utama dan tidak boleh
diabaikan.
Orang banyak yang mendengarkan Sabda Yesus dengan mudah memahami
apa yang diajarkanNya. Selama ini diajarkan dan diyakini bahwa banyak
makanan dinyatakan tidak halal. Yesus menegaskan bahwa apa yang dimakan
itu masuk ke perut lalu dibuang ke jamban. Jadi makanan itu dinyatakan halal
saja. Sebaliknya apa yang keluar dari dalam, dari dalam hati, itulah yang
menimbulkan pikiran-pikiran jahat dan akhirnya dilaksanakan.
Coba kita cermati tingkah laku dan perbuatan kita. Bukankah kerap kita
mulai berpikir, mempertimbangkan, merencanakan, dan akhirnya kita perbuat?
Kalau pikiran kita baik, maksud hati kita murni, rencana kita dilandasi oleh
Sabda Tuhan, niscaya perbuatan dan tingkah laku kita baik; menyenangkan
banyak orang, berkenan kepada Allah. Perlulah kita meneliti ulang pikiran dan
rencana kita, menjernihkan hati nurani kita dan mengambil langkah yang tegas:
berani membuang yang tidak baik dan hanya memilih untuk melaksanakan
maksud dan pikiran yang baik. RD. Yustinus Joned Saputra

Penanggungjawab: DPP Paroki St. Thomas - Komsos Penasihat: RD. Robertus Eeng
Gunawan Koordinator: K. Tatik Pelaksana: Sekretariat Paroki Sirkulasi/Iklan:
Pieter Fernandez - 0218715526 Email: warta@thomas.keuskupanbogor.or.id.
Tim Warta menerima sumbangan tulisan berita/non berita dengan maksimum panjang tulisan 2000 karakter
termasuk spasi dikirim via email paling lambat hari Rabu. Tim Warta berhak mengedit tulisan atau tidak
menerbitkan jika mengandung SARA atau bertentangan dengan Etika, Moral, Hukum dan HAM.

Warta Thomas

halaman 2

Perayaan Ekaristi
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia

halaman 3

Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-70 dirayakan oleh umat Paroki St.
Thomas melalui Perayaan Ekaristi pukul 08.00 WIB pada tanggal 17 Agustus 2015.
Meski Gereja tidak dipenuhi oleh umat, tentu saja karena kebanyakan umat sedang
mengikuti upacara bendera, Perayaan Ekaristi dilakukan secara konselebrasi oleh
Para Pastor di Gereja St. Thomas, dengan konselebran utama RD Yustinus Joned
Saputra.
Dalam pengantarnya, Rm Joned menyatakan, katanya negara kita sudah
merdeka. Katanya kita sudah merdeka. Tapi, apakah kita sudah merasa merdeka
dalam kehidupan sehari-hari? Apakah secara pribadi kita merasa merdeka dan sudah
memerdekakan sesama di sekeliling kita?
Sementara dalam homilinya, Rm Joned mengambil petikan ayat Berikanlah
kepada Kaisar apa yang wajib diberikan kepada Kaisar dan kepada Allah yang wajib
diberikan kepada Allah.
Bagi orang Parisi yang bertanya kepada Yesus, sebenarnya mempunyai kepentingan. Karena mereka harus membayar pajak atas tanah yang
katanya
tanah itu adalah milik Allah. Sementara Yesus juga mengetahui bahwa pemerintah
tidak memiliki uang kas.
Di dalam kehidupan sehari-hari, setiap hari kita pergi ke Gereja tentunya
setiap hari mengeluarkan uang derma. Belum lagi kalau harus pergi ke kantor tentunya harus memberikan upeti dalam perjalanan yaitu mengeluarkan uang untuk
ongkos. Di zaman modern,
kita memiliki banyak pilihan
untuk
memberikan kepada
siapapun dan memberikan
kepada Allah sebagai bentuk
persembahan.
Kini, pertanyaannya adalah,
apakah pemberian kita itu
tulus ikhlas? Lebih baik bila
kita memberikan dari kekurangan kita.
Jangan dilihat bahwa
dari penerimaan kolekte yang
kelihatannya banyak setiap
Perayaan Ekaristi minggu, lantas kita masih menggerutu kenapa di lingkungan harus
mengeluarkan uang lagi untuk Kartu Partisipasi Umat (KPU). Kolekte yang kita kumpulkan di Gereja itu sebenarnya masih harus disetorkan untuk Keuskupan Bogor,
untuk Karya Sosial, untuk Rumah Tangga Paroki, dan lain-lain. Tidak ada salahnya
bila kita juga ikut berpartisipasi melalui KPU
Tentunya kita harus berani memberikan apa yang sudah kita terima dari
Allah. Tanpa kehidupan rohani yang kuat kita tidak bisa menjalani kehidupan jasmani yang banyak godaan.
Bila dipanggil untuk kemerdekaan, maka ambillan dalam cinta Kasih. (Tatik)

OMK MERDEKA !!!


Berbagai macam cara dapat dilakukan dalam memperingati hari kemerdekaan
suatu bangsa. Termasuk hari
kemerdekaan Republik Indonesia, yang
setiap tahunnya diperingati pada
tanggal 17 Agustus. Perayaan,
pementasan serta upacara menjadi hal
yang biasanya wajib dalam
memperingati HUT RI hampir di setiap
daerah negara ini. Beragam organisasi
masyarakat maupun organisai lainnya
pun turut memeriahkan HUT RI dengan
cara yang berbeda, dan tidak
ketinggalan juga OMK Paroki St.
Thomas.
Tidak ingin ketinggalan suasana penuh
suka cita ini, Pengurus OMK Paroki St. Thomas turut mengundang OMK Paroki St.
Thomas untuk datang ke acara 17-an yang diselenggarakan dan diikuti oleh OMK
Paroki serta OMK wilayah. Seperti halnya acara 17 Agustusan yang penuh keceriaan,
dalam acara ini pun diadakan lomba-lomba yang menarik dan kelompok-kelompok
yang mengikuti lomba berasal dari wilayah-wilayah di Paroki St. Thomas.
Setelah selesai mensyukuri ulang tahun Indonesia dengan misa 17-an, acara
perlombaan pun dimulai dan para OMK Paroki St. Thomas dengan antusias mengikuti
setiap lomba-lomba yang diadakan. Tiap lomba pun mengharuskan setiap anggota
untuk saling bekerja sama dan membangun kekompakan. Dari siang hingga sore
hari, lapangan parkir Paroki St. Thomas pun dipenuhi dengan semangat 17-an dan
gelak tawa. Dengan acara 17-an ini, diharapkan OMK Paroki St. Thomas bisa
semakin solid dan bersama-sama bisa membangun gereja dan negara kita. Merdeka!

APPRECIATION NIGHT

halaman 4

Pada tanggal 22 Agustus 2015, Paroki St. Thomas resmi memiliki


kepengurusan OMK Paroki yang baru untuk masa bakti 2015-2018. Secara bersamaan
dengan Misa Kaum Muda, para pengurus OMK Paroki dilantik oleh Romo Paroki,
Romo Robertus Eeng dan secara sah diberikan tugas tanggung jawab untuk
membangun OMK Paroki St. Thomas
selama tiga tahun kedepan. Diketuai
oleh Devin Praman Putra, pengurus
OMK Paroki St. Thomas masa bakti
2015-2018 dipercayai untuk bisa
menjalankan tugas mewadahi para
muda-mudi Khatolik di Paroki.
Untuk mensyukuri pergantian
kepengurusan, setelah misa selesai,
di lapangan parkir Paroki St. Thomas

diadakan pentas seni kecil-kecilan dengan tema Appreciation Night. Dalam


Appreciation Night, para OMK Paroki St. Thomas berkumpul dan turut memeriahkan
acara tersebut. Pengumuman pemenang lomba 17-an juga diberi tahukan saat
Appreciation Night dan membuat suasana Appreciation Night makin penuh
kegembiraan.
Hampir setiap wilayah turut juga memberikan kontribusi untuk memeriahkan acara,
dan berhasil juga membuat kita menikmati penampilan mereka. Selain
diperuntukkan untuk mengapresiasi, acara ini juga bertujuan untuk mengumpulkan
para OMK Paroki St. Thomas. Dengan demikian, diharapkan munculnya hubungan
yang lebih erat agar bersama-sama OMK Paroki St. Thomas mampu membangun
gereja demi lebih besarnya kemuliaan Tuhan. Acara yang meriah dan penuh
sukacita dari OMK untuk OMK dan oleh OMK.

MERAYAKAN HARI KEMERDEKAAN BERSAMA BINA IMAN ANAK (BIA)


PAROKI ST. THOMAS

halaman 5

Hari ini, 16 Agustus 2015 adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh adik-adik
Bina Iman Anak (BIA). Meskipun hari kemerdekaan masih kurang satu hari, tetapi
adik-adik BIA tidak sabar untuk merayakan hari Kemerdekaan Indonesia dengan berbagai macam perlombaan yang telah disiapkan oleh kakak-kakak pendamping.
Seperti biasa, pukul 08.00 WIB kami berkumpul di Aula Atas dan tidak lupa mengawali kegiatan dengan doa serta gerak lagu sebagai salah satu kebiasaan adik-adik
BIA dalam memuji Tuhan. Setelah dibagi dalam lima kelompok, perlombaan pun
dimulai.
Perlombaan yang pertama adalah lomba makan kerupuk. Masing-masing
kelompok menunjuk satu orang perwakilan dari kelompoknya untuk mengikuti
lomba ini. Seluruh anggota kelompok yang tidak mewakili kelompoknya bertugas
sebagai suporter. Perlombaan yang kedua adalah lomba memecahkan balon. Perlombaan ini sangat menarik, sebelum memecahkan balon adik-adik harus berlari
dan merayap dibawah kaki anggota kelompoknya yang lain sampai pada akhirnya
harus meniup balon dan memecahkannya tanpa alat bantu. Seluruh anak tidak
hanya menjadi peserta lomba tetapi juga menjadi suporter satu sama lain sehingga
suasana menjadi sangat ramai. Selanjutnya adalah lomba menggiling bola dengan
menggunakan botol aqua yang diikat pada pinggang. Masing-masing anak harus

menggiling bola tersebut dari garis start hingga garis finish yang telah ditentukan.
Setelah sampai pada garis finish, botol tersebut dipindahkan secara estafet ke teman sesama anggota kelompok
yang
ada
di
belakangnya.
Kelompok yang terlebih dahulu
menyelesaikan tugas menggiling
bola hingga garis finish, merekalah yang menang. Selain tiga
jenis perlombaan tersebut, masih
ada beberapa perlombaan lainnya. Kelompok yang dinyatakan
menang adalah kelompok yang
paling banyak memenangkan perlombaan seluruhnya. Kelompok
yang
menang
mendapatkan
hadiah yang telah disiapkan oleh
kakak-kakak pendamping. Tidak hanya itu, kelompok yang belum menangpun tidak
perlu berkecil hati sebab semua telah berpartisipasi maka tetap mendapatkan
hadiah.
Merayakan hari kemerdekaan dengan berbagai macam perlombaan memang
sudah biasa dilakukan, tetapi yang terpenting adalah melalui kegiatan ini adik-adik
diajarkan untuk mensyukuri hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang saat ini kita
nikmati bersama, dan tentunya juga selalu menghargai jasa para pahlawan yang
telah memperjuangkan kemerdekaan ini. Karena, bangsa yang besar adalah yang
selalu menghargai jasa para pahlawannya. -Kak Lina-

Kursus / Pelatihan Organis Gereja

halaman 6

Paroki St. Thomas KelapaDua & Stasi Bunda Maria Ratu Sukatani
Umat Paroki St Thomas / Stasi Bunda Maria Ratu
Berusia minimal 6 tahun
Bersedia mengikuti pelatihan dengan
tekun,bertanggung jawab dan mengikuti tata aturan kursus/pelatihan
>Yuk daftar:ambil formulir pendaftaran melalui secretariat paroki /
Ketua lingkungan / dapat menghubungi Mira: 0856 7644 911
>Formulir paling lambat diterima panitia penerimaan/sekretariat paroki
tanggal 13 September 2015
>Terbuka juga volunteer tambahan sebagai tenaga pelatih

Pertemuan Pemandu BKSN Stasi BMR


Minggu, 23 Agustus 2015, pukul 9.30 wib, bertempat di sekolah Maria, Sukatani, berlangsung pertemuan Pemandu Kitab Suci dalam rangka Bulan Kitab Suci
Nasional (BKSN) 2015.
Tema BKSN kali ini adalah Keluarga Melayani Seturut Sabda. Pertemuan BKSN
sendiri dibagi dalam 4 kali pertemuan dengan masing-masing sub tema:
1.
2.
3.
4.

Yesus Model Pelayanan Kita (Yohanes 13:1-15)


Melayani dalam Keluarga (Kolose 3:18 4:1)
Malayani dalam Gereja (Lukas 10:38-42)
Melayani di Tengah Masyarakat (1 Petrus 2:13-17)

Keluarga masih menjadi fokus perhatian Gereja karena keluarga merupakan


gereja basis yang harus diperkuat secara iman sehingga jika keluarga kuat maka
Gerejapun menjadi kuat. Di dalam keluarga kasih dirayakan antara ayah, ibu dan
anak-anak. Di dalam keluarga luka-luka disembuhkan dengan memberikan semangat, motivasi yang mendorong masing-masing anggota keluarga untuk selalu berbuat
baik. Di dalam keluarga iman diteruskan dari orang tua kepada anak-anaknya, bagaimana iman bias disemaikan sehingga bertumbuh subur dalam keluarga-keluarga
Katolik.
Pelayanan keluarga ini mengacu pada Tuhan Yesus sebagai teladan, sebagai
model, sebagai acuan dalam melayani baik di dalam keluarga itu sendiri, dalam
Gereja maupun di masyarakat luas.
Pertemuan pemandu ini dihadiri oleh para pemandu KS dari 13 lingkungan
yang berada di stasi BMR. Tidak ada satu lingkunganpun yang absen. Sungguh partisipasi para pemandu ini patut diapresiasi. Dengan tingkat kehadiran yang tinggi ini
kiranya menjadi rujukan bagi paroki St Thomas untuk memberikan ijin stasi BMR
menyelenggarakan pertemuan pemandu sendiri baik AAP, APP maupun BKSN di
masa-masa mendatang (Titin CD)

Hari/Tanggal

Koor

Pemandu Umat

Tata Bunga

18.30
17.00
18.00
06.00
08.00
18.00

WKRI
DIONISIUS W11
WILAYAH 11
WILAYAH 4
WILAYAH 3
WILAYAH 9
BUNDA PENCIPTA
W10

MISDINAR
WKRI W10
WILAYAH 8
WILAYAH 6
WILAYAH 5
WILAYAH1

SESILIA
W4

07.00

YAKOBUS W11

Petugas Liturgi

halaman 7

JUMAT, 04/09
STASI, 04/09
SAB, 05/09
MGG, 06/09
MGG, 06/09
MGG, 06/09
MGG, 06/09STASI

Pkl.

Baptis Anak Bulan September


Minggu I: 6 September 2015, rekoleksi orang tua &
wali baptis pukul 10.00 WIB, di ruangan aula atas.
Minggu II: 13 September 2015, baptis bayi pukul
10.00 WIB di Gereja
KRISMA
KATEKESE Diberitahukan kepada para penerima Sakramen
Penguatan, berhubung ada kesulitan teknis dalam
proses percetakan foto dan burning CD, maka
penyerahan sertifikat, Foto+ CD, & Pengambilan
surat baptis asli terpaksa diundur minggu depan,
tgl 30 Agustus 2015 setelah misa pukul 08.00 di
Depan Aula.

Novena Tiga Salam Maria


Akan dilaksanakan setiap hari Jumat mulai
4 September s/d 30 Oktober pukul 18.30
dengan tema
AKU DATANG UNTUK MELAYANI BUKAN DILAYANI
[PDKY ST.THOMAS] Telah berpulang ke rumah Bapa di surga,
surga
Sdr. Ricardo Silalahi, 28 Agustus dalam usia 19 Tahun, Lingk. St. Sesilia/IV
Novalina Soetanto, 28 Agustus dalam usia 29 Tahun, Lingk. Markus / VII
Semoga jiwanya diterima di pangkuan Bapa di surga dan keluarga yang
ditinggalkan diberi kekuatan, kesabaran, dan ketabahan iman.

Pengumuman Perkawinan
#1 #2

Alphonsus I Delly Stefanus dari Paroki St. Robertus Belaminus

halaman 8

Bagi umat yang mengetahui adanya halangan atas rencana perkawinan tersebut;
WAJIB memberitahukan kepada Pastor Paroki.

#3

Kramat jati dengan Brigita Natalia Febrian Handayani dari


Lingkungan St. Ursula
Ignassius Maurid Pardomoan Aritonang dari Lingkungan St.Aloysius
dengan Esther Eva Maryani dari Jakarta

Anda mungkin juga menyukai