Berita Gereja
Ekaristi harian dalam
minggu ini Senin s/d
Kamis Pukul 05.30 di
Gereja. Sabtu pukul
06.00 di Susteran.
Kamis, 3 Sept :
Peringatan Wajib Sto.
Gregorius Agung, Paus
Pujangga Gereja
Jumat, 4 Sept : Hari
Jumat pertama dalam
bulanSeptember. Pukul
12.00 Perayaan Ekaristi
untuk umum dan
Karyawan, Pukul 18.30
Perayaan Ekaristi
denagn Adorasi dengan
Pembukaan Novena
Tiga Salam Maria.
TIDAK DIPERKENANKAN BAGI
UMAT UNTUK MEMARKIRKAN
KENDARAAN DI HALAMAN
RUMAH PINTAR, GPIB GIDEON,
MINI MARKET, DAN LAPANGAN
MAKO BRIMOB.
Gereja Katolik
Paroki Santo Thomas
Kelapadua
halaman 1
Tradisi mencuci tangan sebelum makan, mencuci gelas piring dan perkakas yang habis digunakan adalah sesuatu yang amat baik. Orang-orang Farisi
yang amat terbiasa dengan tradisi baik itu, tidak tahan melihat murid-murid
Yesus makan dengan tangan najis alias dengan tangan yang tidak dicuci terlebih
dahulu. Mereka pun melontarkan kritik. Bukankah kritikan mereka beralasan
dan positif? Mengapa Yesus marah dan balik mengecam mereka sebagai
munafik?
Tampaknya bukan masalah cuci tangan yang membuat Yesus murka. Yang
dikemukakan Yesus adalah soal prioritas. Yesus mengecam orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat karena mereka lebih mengutamakan adat istiadat yang lemah
daripada perintah Allah yang utama. Perintah Allah untuk mengasihi sesama,
khususnya yang miskin dan tak berdaya justru diabaikan.
Kita boleh dan wajib melaksanakan aturan hukum manapun yang mewajibkan
kita, namun hukum Allah hendaknya selalu menjadi yang utama dan tidak boleh
diabaikan.
Orang banyak yang mendengarkan Sabda Yesus dengan mudah memahami
apa yang diajarkanNya. Selama ini diajarkan dan diyakini bahwa banyak
makanan dinyatakan tidak halal. Yesus menegaskan bahwa apa yang dimakan
itu masuk ke perut lalu dibuang ke jamban. Jadi makanan itu dinyatakan halal
saja. Sebaliknya apa yang keluar dari dalam, dari dalam hati, itulah yang
menimbulkan pikiran-pikiran jahat dan akhirnya dilaksanakan.
Coba kita cermati tingkah laku dan perbuatan kita. Bukankah kerap kita
mulai berpikir, mempertimbangkan, merencanakan, dan akhirnya kita perbuat?
Kalau pikiran kita baik, maksud hati kita murni, rencana kita dilandasi oleh
Sabda Tuhan, niscaya perbuatan dan tingkah laku kita baik; menyenangkan
banyak orang, berkenan kepada Allah. Perlulah kita meneliti ulang pikiran dan
rencana kita, menjernihkan hati nurani kita dan mengambil langkah yang tegas:
berani membuang yang tidak baik dan hanya memilih untuk melaksanakan
maksud dan pikiran yang baik. RD. Yustinus Joned Saputra
Penanggungjawab: DPP Paroki St. Thomas - Komsos Penasihat: RD. Robertus Eeng
Gunawan Koordinator: K. Tatik Pelaksana: Sekretariat Paroki Sirkulasi/Iklan:
Pieter Fernandez - 0218715526 Email: warta@thomas.keuskupanbogor.or.id.
Tim Warta menerima sumbangan tulisan berita/non berita dengan maksimum panjang tulisan 2000 karakter
termasuk spasi dikirim via email paling lambat hari Rabu. Tim Warta berhak mengedit tulisan atau tidak
menerbitkan jika mengandung SARA atau bertentangan dengan Etika, Moral, Hukum dan HAM.
Warta Thomas
halaman 2
Perayaan Ekaristi
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia
halaman 3
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-70 dirayakan oleh umat Paroki St.
Thomas melalui Perayaan Ekaristi pukul 08.00 WIB pada tanggal 17 Agustus 2015.
Meski Gereja tidak dipenuhi oleh umat, tentu saja karena kebanyakan umat sedang
mengikuti upacara bendera, Perayaan Ekaristi dilakukan secara konselebrasi oleh
Para Pastor di Gereja St. Thomas, dengan konselebran utama RD Yustinus Joned
Saputra.
Dalam pengantarnya, Rm Joned menyatakan, katanya negara kita sudah
merdeka. Katanya kita sudah merdeka. Tapi, apakah kita sudah merasa merdeka
dalam kehidupan sehari-hari? Apakah secara pribadi kita merasa merdeka dan sudah
memerdekakan sesama di sekeliling kita?
Sementara dalam homilinya, Rm Joned mengambil petikan ayat Berikanlah
kepada Kaisar apa yang wajib diberikan kepada Kaisar dan kepada Allah yang wajib
diberikan kepada Allah.
Bagi orang Parisi yang bertanya kepada Yesus, sebenarnya mempunyai kepentingan. Karena mereka harus membayar pajak atas tanah yang
katanya
tanah itu adalah milik Allah. Sementara Yesus juga mengetahui bahwa pemerintah
tidak memiliki uang kas.
Di dalam kehidupan sehari-hari, setiap hari kita pergi ke Gereja tentunya
setiap hari mengeluarkan uang derma. Belum lagi kalau harus pergi ke kantor tentunya harus memberikan upeti dalam perjalanan yaitu mengeluarkan uang untuk
ongkos. Di zaman modern,
kita memiliki banyak pilihan
untuk
memberikan kepada
siapapun dan memberikan
kepada Allah sebagai bentuk
persembahan.
Kini, pertanyaannya adalah,
apakah pemberian kita itu
tulus ikhlas? Lebih baik bila
kita memberikan dari kekurangan kita.
Jangan dilihat bahwa
dari penerimaan kolekte yang
kelihatannya banyak setiap
Perayaan Ekaristi minggu, lantas kita masih menggerutu kenapa di lingkungan harus
mengeluarkan uang lagi untuk Kartu Partisipasi Umat (KPU). Kolekte yang kita kumpulkan di Gereja itu sebenarnya masih harus disetorkan untuk Keuskupan Bogor,
untuk Karya Sosial, untuk Rumah Tangga Paroki, dan lain-lain. Tidak ada salahnya
bila kita juga ikut berpartisipasi melalui KPU
Tentunya kita harus berani memberikan apa yang sudah kita terima dari
Allah. Tanpa kehidupan rohani yang kuat kita tidak bisa menjalani kehidupan jasmani yang banyak godaan.
Bila dipanggil untuk kemerdekaan, maka ambillan dalam cinta Kasih. (Tatik)
APPRECIATION NIGHT
halaman 4
halaman 5
Hari ini, 16 Agustus 2015 adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh adik-adik
Bina Iman Anak (BIA). Meskipun hari kemerdekaan masih kurang satu hari, tetapi
adik-adik BIA tidak sabar untuk merayakan hari Kemerdekaan Indonesia dengan berbagai macam perlombaan yang telah disiapkan oleh kakak-kakak pendamping.
Seperti biasa, pukul 08.00 WIB kami berkumpul di Aula Atas dan tidak lupa mengawali kegiatan dengan doa serta gerak lagu sebagai salah satu kebiasaan adik-adik
BIA dalam memuji Tuhan. Setelah dibagi dalam lima kelompok, perlombaan pun
dimulai.
Perlombaan yang pertama adalah lomba makan kerupuk. Masing-masing
kelompok menunjuk satu orang perwakilan dari kelompoknya untuk mengikuti
lomba ini. Seluruh anggota kelompok yang tidak mewakili kelompoknya bertugas
sebagai suporter. Perlombaan yang kedua adalah lomba memecahkan balon. Perlombaan ini sangat menarik, sebelum memecahkan balon adik-adik harus berlari
dan merayap dibawah kaki anggota kelompoknya yang lain sampai pada akhirnya
harus meniup balon dan memecahkannya tanpa alat bantu. Seluruh anak tidak
hanya menjadi peserta lomba tetapi juga menjadi suporter satu sama lain sehingga
suasana menjadi sangat ramai. Selanjutnya adalah lomba menggiling bola dengan
menggunakan botol aqua yang diikat pada pinggang. Masing-masing anak harus
menggiling bola tersebut dari garis start hingga garis finish yang telah ditentukan.
Setelah sampai pada garis finish, botol tersebut dipindahkan secara estafet ke teman sesama anggota kelompok
yang
ada
di
belakangnya.
Kelompok yang terlebih dahulu
menyelesaikan tugas menggiling
bola hingga garis finish, merekalah yang menang. Selain tiga
jenis perlombaan tersebut, masih
ada beberapa perlombaan lainnya. Kelompok yang dinyatakan
menang adalah kelompok yang
paling banyak memenangkan perlombaan seluruhnya. Kelompok
yang
menang
mendapatkan
hadiah yang telah disiapkan oleh
kakak-kakak pendamping. Tidak hanya itu, kelompok yang belum menangpun tidak
perlu berkecil hati sebab semua telah berpartisipasi maka tetap mendapatkan
hadiah.
Merayakan hari kemerdekaan dengan berbagai macam perlombaan memang
sudah biasa dilakukan, tetapi yang terpenting adalah melalui kegiatan ini adik-adik
diajarkan untuk mensyukuri hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang saat ini kita
nikmati bersama, dan tentunya juga selalu menghargai jasa para pahlawan yang
telah memperjuangkan kemerdekaan ini. Karena, bangsa yang besar adalah yang
selalu menghargai jasa para pahlawannya. -Kak Lina-
halaman 6
Paroki St. Thomas KelapaDua & Stasi Bunda Maria Ratu Sukatani
Umat Paroki St Thomas / Stasi Bunda Maria Ratu
Berusia minimal 6 tahun
Bersedia mengikuti pelatihan dengan
tekun,bertanggung jawab dan mengikuti tata aturan kursus/pelatihan
>Yuk daftar:ambil formulir pendaftaran melalui secretariat paroki /
Ketua lingkungan / dapat menghubungi Mira: 0856 7644 911
>Formulir paling lambat diterima panitia penerimaan/sekretariat paroki
tanggal 13 September 2015
>Terbuka juga volunteer tambahan sebagai tenaga pelatih
Hari/Tanggal
Koor
Pemandu Umat
Tata Bunga
18.30
17.00
18.00
06.00
08.00
18.00
WKRI
DIONISIUS W11
WILAYAH 11
WILAYAH 4
WILAYAH 3
WILAYAH 9
BUNDA PENCIPTA
W10
MISDINAR
WKRI W10
WILAYAH 8
WILAYAH 6
WILAYAH 5
WILAYAH1
SESILIA
W4
07.00
YAKOBUS W11
Petugas Liturgi
halaman 7
JUMAT, 04/09
STASI, 04/09
SAB, 05/09
MGG, 06/09
MGG, 06/09
MGG, 06/09
MGG, 06/09STASI
Pkl.
Pengumuman Perkawinan
#1 #2
halaman 8
Bagi umat yang mengetahui adanya halangan atas rencana perkawinan tersebut;
WAJIB memberitahukan kepada Pastor Paroki.
#3