HERNIA
P R O G R A M IN TER S IP D O K TER IN D O N ES IA
P U S K ES M A S K EC A M ATA N P ES A N G G R A H A N
R ATN A H A R U M I P U TR I
Pendahuluan
Hernia inguinalis merupakan kasus bedah
Identitas pasien
Nama
Tn . S
Umur
44 tahun
Jenis Kelamin
Laki laki
No.Registrasi
SNT/13xx/15
Alamat
RT 1/6 PSG
Pekerjaan
Buruh bangunan
Agama
islam
Suku
D ata Biologik
Tinggi Badan
167 cm
Berat badan
76 kg
BMI
27,3 (overweight)
Keluhan
Utama:
Benjolan di
lipat paha kiri
sejak 2 hari
sebelum
datang ke
Puskesmas
Belum pernah
mengalami hal
seperti ini
sebelumnya
Riwayat
pengobatan
Belum pernah
diobati
sebelumnya
Nadi
104x/menit
BB /TB
72 kg/ 167 cm
Suhu
36,5 C
Napas
20x/menit
Pem eriksaan fi
sik
Status generalis :dalam batas normal
Status Lokalis
Inspeksi : benjolan sebesar telur ayam,
warna kulit sama dengan sekitar
Palpasi : Teraba benjolan, lunak,
berbentuk oval diameter 5 cm pada regio
inguinalis sinistra, nyeri pada penekanan.
Auskultasi: Bising Usus pada benjolan
positif
Fingertip test : sulit dilakukan karena
terbatas nyeri
rn
ia
D iagnosi
s Banding
in
gu
in
ali
s
in
ka
rs
Hernia
er
inguinalis
at
ireponibel
a
(S)
(S
tatalaksana
Konservatif
Istirahat menghindari kegiatan yang dapat
meningkatkan tekanan intra abdominal
Kompres
dingin
untuk
mengurangi
pembengkakan
Berbaring dengan posisi tredenlenburg
pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri
Tatalaksana
O peratif
Pasien segera
dirujuk ke rumah
sakit untuk
dilakukan tindakan
operatif berupa
herniotomi
ataupun
hernioplasti
Prognosis
Quo ad Vitam
ad Bonam
: dubia
Quo ad Fuctionam
dubia ad Bonam
Quo ad Sanationam :
dubia ad bonam
H ernia
Hernia merupakan
protrusi atau
penonjolan isi suatu
rongga melalui defek
atau bagian lemah dari
dinding rongga
bersangkutan. Pada
hernia abdomen, isi
perut menonjol melalui
defek atau bagian
lemah dari lapisan
muskulo-aponeurotik
dinding perut.
Etiologi
Anomaly congenital
Prosesus vaginalis yang
terbuka
Peninggian tekanan intra
abdomen
Kelemahan otot dinding
perut karena usia
Jenis H ernia
Berdasarkan terjadinya:
1) Hernia bawaan atau
kongenital 2) Hernia
didapat atau akuisita
Berdasarkan tempatnya:
1) Hernia Inguinalis
2) Hernia femoralis
3) Hernia umbilikalis
4) Hernia diafragmatik
. 5) Hernia nucleus
pulposus (HNP).
Berdasarkan sifatnya :
1) Hernia reponibel :isi
hernia masih dapat
dikembalikan ke
kavum abdominalis
lagi tanpa operasi.
2) Hernia ireponibel
Yaitu isi kantong
hernia tidak dapat
dikembalikan ke
dalam rongga.
3) Hernia inkarserata
Yaitu bila isi hernia
terjepit oleh cincin
hernia.
4) Hernia strangulata: isi
hernia yang terjepit
mengalami gangguan
aliran darah lalu
terjadi kerusakan
M anifestasiklinis
Hernia Reponibel
Isi hernia dapat keluar
masuk. Keluar jika berdiri
atau mengedan, dan
masuk lagi ketika tidur
atau didorong masuk
perut.
Hernia Ireponibel
Bila isi kantong tidak
dapat direposisi kembali
ke dalam rongga perut
Hernia inkarserata
Hernia strangulata
Terjadi gangguan pasase
akibat isi hernia terjepit
cincin hernia. Benjolan
menetap disertai
Nyeri, kembung, mual,
muntah dan konstipasi.
Penatalaksanaan
Herniotomi
pembebasan kantong hernia
sampai ke lehernya. Kantong
dibuka dan isi hernia
dibebaskan kalau ada
perlekatan, kemudian
direposisi, kantong hernia
dijahit-ikat setinggi mungkin
lalu dipotong.
Hernioplasti
memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat
dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting
artinya dalam mencegah terjadinya residif.
Bila defek cukup besar atau terjadi residif berulang diperlukan
pemakaian bahan sintesis seperti mersilene, prolene mesh
atau marleks untuk menutup defek.
Edukasi
Menjaga berat badan ideal
Konsumsi makanan berserat tinggi. Makanan-
Kom plikasi
Ileus obstruktif
Peritonitis
D aftar Pustaka
Courtney M. 2004. Hernias. Sabiston