Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Manajemen Laba
Randy Rakhmadiaz1), Nanik Lestari2)
1) Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Batam 29461, email: ra k h mad iaz @yahoo.com
2) Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Batam 29461, email: nanik@polibatam.ac.id
Abstrak Manajemen laba merupakan tindakan manajemen untuk memanipulasi pelaporan keuangan
perusahaan dengan tujuan memaksimalkan laba untuk kepentingan pribadi. Tindakan ini merupakan sebuah
penyimpangan karena dapat menyesatkan pihak yang mengunakan laporan. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh corporate governance yang diukur dengan frekuensi rapat dewan komisaris, proporsi latar
belakang pendidikan ekonomi atau keuangan komite audit, dan kualitas audit terhadap praktek manajemen laba.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20102013. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling, dan diperoleh 98
perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan statistik
deskriptif untuk analisis data yang diolah dengan bantuan program eviews 8.1. Berdasarkan hasil hipotesis dalam
penelitian ini, menunjukkan bahwa (1) frekuensi rapat dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba. (2) latar belakang pendidikan komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
(3) kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Kata Kunci : Manajemen laba, Tata kelola perusahaan, Dewan komisaris, Komite audit, Kualitas audit
Abstract - Earnings management is manager effort in manipulating financial report in order to gain profit to
benefit their self. This behavior is considered as a fraud because it gives a mislead information to the financial
report use. This research aims to determine and analyze the effect frequency of meetings board commissioner,
proportion background study economy or financial audit committee, and quality audit against the practice of
earnings management. The population used in this study were non financial companies listed on the Stock
Exchange during 2010-2013. The sampling technique used in this research was purposive sampling method and
obtained 98 samples. In this study using multiple regression analysis and descriptive statistics for the analysis
of the data with the help of the program eviews 8.1. Based on the result of the hypothetical examination in this
research, it proved that (1) frequency of meetings board commissioner does not have a significant effect against
earnings management. (2) proportion background study economy or financial audit committee has a significant
effect against earnings management. (3) quality audit does not have a significant effect against earnings
management.
Keywords: Earnings management, Corporate governance, Board commissioner, Audit committee, Quality audit
1. PENDAHULUAN
Laporan keuangan adalah suatu cerminan
dari kondisi perusahaan karena memuat informasi
mengenai posisi keuangan, laporan kinerja
manajemen, laporan arus kas dan perubahan posisi
keuangan perusahaan. Laporan keuangan juga
menunjukkan seberapa besar kinerja manajemen dan
merupakan sumber dalam mengevaluasi kinerja
manajemen. Di dalam laporan keuangan yang
biasanya dijadikan parameter utama adalah besarnya
laba perusahaan. Dengan adanya penilaian kinerja
manajemen tersebut dapat mendorong timbulnya
perilaku menyimpang dari pihak manajemen
perusahaan, yang salah satu contohnya adalah
manajemen laba (earning management). Manajemen
laba merupakan langkah manajemen untuk memilih
kebijakan akuntansi dari suatu standar tertentu dengan
2. LANDASAN TEORI
2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori agensi pertama kali dipopulerkan oleh
[64], dalam teori ini dinyatakan bahwa hubungan
keagenan muncul ketika satu orang atau lebih
(pemilik) mempekerjakan orang lain (manajemen)
untuk memberikan suatu jasa dan kemudian
mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan
kepada manajemen tersebut. Dalam hal ini pemegang
saham sebagai pemilik mempunyai asumsi bahwa
pemegang saham hanya tertarik pada hasil keuangan
yang bertambah atau investasi mereka di dalam
perusahaan. Sedangkan para manajemen diasumsikan
menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan
syarat-syarat yang berlaku dalam hubungan tersebut.
2.1 Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi positif adalah sebuah teori
yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi
fenomena akuntansi yang sebenarnya. Teori akuntansi
positif menggangap bahwa tujuan dari teori akuntansi
yaitu menjelaskan dan memprediksi praktik-praktik
akuntansi, sehingga teori akuntansi positif berupaya
menjelaskan
proses
dengan
menggunakan
kemampuan, pemahaman, pengetahuan akuntansi,
serta penggunaan kebijakan akuntansi yang paling
sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa
depan. Dalam positive accounting theory terdapat tiga
hipotesis
yang
melatarbelakangi
terjadinya
manajemen laba [62], yaitu:
Variabel
Keterangan
Pengukuran
DAC
Discretionary
accruals
Boardmeeting
(Rapat)
Modified Jones
model
Jumlah pertemuan
antar dewan
komisaris dalam
satu tahun
Proporsi anggota
komite audit yang
berlatar belakang
di bidang
ekonomi dan
keuangan
BOARDMEETING
KA
Background
study komite
audit
QA
Quality Audit
(Kualitas Audit)
LEV
Leverage
SIZE
Size (Ukuran
perusahaan)
kinerja
perusahaan
PERF
Dummy variable:
dimana 1; jika
perusahaan
diaudit oleh KAP
Big4 dan 0; jika
lainnya.
Total Hutang/total
aktiva
Log (Ln) total
aset perusahaan.
Return on assets
(ROA)
Tabel 1
Identifikasi Perusahaan
Jumlah
413
(69)
(123)
(28)
(28)
(14)
(53)
Frequency
Percent
1 (jika Big 4)
188
48%
0 (jika lainnya)
204
52%
392
100%
Effects Test
Statistic
d.f.
Prob.
Period F
Period Chi-square
0.832128
2.553401
(3,382)
3
0.04768
0.04657
98
Mean
Maximum
Minimum
Std. Dev.
DK
KA
LEV
5.12
43.00
0.59
1.00
0.432
1.474
1.00
0.00
0.044
SIZE
PERF
DAC
14.786 0.1018 0.0129
19.181 0.7150 0.3903
8.0268 0.0014 1.5587
Observations 392
392
392
392
392
392
Cross
sections
98
98
98
98
98
98
Keterangan : Tabel ini mempresentasikan Hasil uji statistik.
Variabel Dependent adalah DACt dan Variabel Independent
Board Comissioner, Audit Committee dan Quality Audit.
Variabel kontrol berupa: Lev, Size, dan Perf.
Test Summary
Cross-section random
Chi-Sq.
d.f.
15.647206
Prob.
4 0.0035
Pred
ictio
n
Coefficient
t-Statistic
P-Value
DK
-5.305827
-0.030326
0.1340
QA
KA
LEV
+/-
-0.003602
-0.052577
-0.108805
-0.213820
-1.924715
-2.989858
0.3771
**0.0597
SIZE
+/-
0.000552
0.106001
PERF
C
R-squared
+/-
0.067546
0.052383
0.836790
0.679120
0.401284
***0.003
0.9156
0.4032
0.4975
Adjusted
0.274571
R-squared
F-statistic
0.007095
N
392
Hasil Uji
Fixed Effect
Hausman
***Signifikan pada level 1%. **Signifikan pada level
5%.*Signifikan pada level 10%
Keterangan : Tabel ini mempresentasikan hasil pengujian
hipotesis. Variabel Dependent adalah DACt dan Variabel
Independent adalah Board Comissioner (DK), Quality Audit
(QA), Audit Committee (KA) dan Variabel kontrol berupa:
Lev, Size, dan Perf.
Sumber: Data diolah dengan menggunakan Eviews 8.1
4. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian tentang
pengaruh corporate governance dan kualitas audit
terhadap manajemen laba, dimana dengan mengambil
sampel pada perusahaan non keuangan di tahun 2010
sampai tahun 2013. Dengan mendapatkan jumlah
sampel 98 perusahaan selama 4 tahun dan
menghasilkan 392 observasi, maka dapat disimpulkan
bahwa dewan komisaris yang diukur dengan frekuensi
jumlah rapat tidak berpengaruh terhadap manajemen
laba. Komite audit yang diukur dengan latar belakang
pendidikan ekonomi dan/atau keuangan berpengaruh
terhadap manajemen laba. Kualitas audit yang diukur
dengan ukuran kantor akuntan publik (KAP) tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba.
Hasil ini tidak dapat di generalisir untuk semua
perusahaan non financial di indonesia karena data
mengenai penelitian masih banyak yang tidak tersedia.
Penelitian
selanjutnya
diharapkan
dapat
menambahkan faktor-faktor lain yang terlihat akan
mempengaruhi manajemen laba. Cara pengukuran
DAFTAR REFERENSI
[1] B. Sudibyo, "Rekayasa Akuntansi dan Permasalahannya di
Indonesia," Akuntansi, Juni, 1987.
[2] Gaffikin, "Redefining Accounting Theory," in Second South
East Asia University Accounting Teachers Conference, Jakarta,
21-23 Januari 1991.
[3] S. Alves, "The impact of audit committee existence and
external audit on earnings management," Journal of Financial
Reporting & Accounting, vol. Vol. 11 Iss 2, pp. pp. 143 - 165,
2013.
[4] G. S. Abiyoga, "Pengaruh Good Corporate Governance dan
Kinerja Perusahaan serta Reputasi Auditor Terhadap Nilai
Perusahaan pada Industri Manufaktur sub-sektor Otomotif
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011,"
2013.
[5] D. Augustia, "Pengaruh Faktor Good Corporate Governance
Terhadap Manajemen Laba," 2013.
[6] M. F. Widyawati, "Pengaruh Dewan Direksi, Komisaris
Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial dan
Kepemilikan Institusional," Jurnal Ilmu, vol. Manajemen Vol
No. 1 Januari 2013, pp. 239-241, 2013.
[7] F. Rezaei and M. Roshani, "Efficient or opportunistic earnings
management with regards to the role of firm size and corporate
governance practices," Interdisciplinary Journal Of
Contemporary Research In Business, Vols. 3, No 9, 2012.
[8] F. Aprianti, "Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Go
Public yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode
2009-2011," 2012.
[9] G. A. Nugroho, "Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Leverage
Terhadap Manajemen Laba," 2011.
[10] Subhan, "Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage
Keuangan terhadap Manajemen Laba Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)," Jurnal Bisnis
dan Akuntansi, Vols. 3, No.5, 2011.