Anda di halaman 1dari 16

Journal Reading

Apendisitis Akut Dalam


Kehamilan : Suatu Tantangan
Diagnostik dan
Penatalaksanaan
Oleh : Bambang Tutuko (1002005092)
Pembimbing : dr. I Made Mulyawan, Sp.BKBD

Latar Belakang
Apendisitis akut adalah suatu radang yang timbul
secara mendadak pada apendiks dan merupakan
salah satu kasus akut abdomen yang paling
sering.
Insiden apendisitis akut lebih tinggi pada negara
maju dibandingkan dengan negara berkembang.
Namun dalam tiga sampai empat dasawarsa
terakhir menurun secara bermakna, yaitu 100
kasus tiap 100.000 populasi menjadi 52 kasus
tiap 100.000 populasi.

Apendisitis akut merupakan kedaruratan


pembedahan ekstra uterine yang paling
sering ditemukan selama kehamilan.
Diagnosis
dan
penatalaksanaan
apendisitis akut dalam kehamilan dapat
menjadi
sebuah
tantangan
karena
gambaran
klinis
tidak
klasik
dan
komplikasi apendisitis perforasi yang
mengakibatkan tingginya angka kematian
maternal dan janin.

Apendisitis akut dapat terjadi kapan saja


selama kehamilan, meski penyakit ini
terjadi paling sering selama trimester
kedua (45%) dan 30% selama trimester
pertama dan sisanya 25% pada trimester
ketiga.
Kematian maternal jarang dalam kasus
apendisitis sederhana, tetapi meningkat
hingga
2%
dengan
perkembangan
kehamilan dan apendisitis terperforasi.

Diagnosis apendisitis akut dapat dilakukan


secara
klinis
berdasarkan
riwayat
menyeluruh
dan
pemeriksaan
fisik.
Namun,
mungkin
sulit
untuk
mendiagnosisnya pada wanita hamil
karena perubahan fisiologi dan anatomi
yang terjadi selama kehamilan.

Gejala Klinis

Nyeri
abdomen

Anoreksia

Mual

Muntah

Diagnosis Banding
Obstetrikal dan Ginekologis
kehamilan ectopic
keguguran (usia gestasi awal)
kista ovarium yang pecah
pelvic inflammatory disease
kelahiran preterm (usia gestasi yang lebih
berkembang)
abruption placenta
degenerating uterine leiomyoma

Non-Obstetrical dan Ginekologis


infeksi saluran kencing
cholecystitis akut
gastroenteritis
ureteric colic kanan
pyelonephritis kanan
ulkus peptikum yang perforasi
mesenteric adenitis

Pemeriksaan Penunjang
DL
WBC (leukositosis)
USG
Ukuran diameter apendiks lebih
dari 6 mm, penebalan dinding apendiseal,
dan adanya cairan periependiseal atau
faecolith
CT - scan
Kontraindikasi dalam
kehamilan
MRI
Efek jangka panjang pada janin
belum diketahui

Komplikasi

Perforasi
Peritonitis
Keguguran
Persalinan preterm
Kematian janin

Pengobatan
Penelitian telah menunjukkan bahwa pembedahan
dalam 24 jam setelah terdiagnosis apendisitis
relatif memiliki angka perforasi apendiks yang
lebih rendah. Setelah 36 jam onset gejala perforasi
antara 16% dan 36%. Juga diketahui bahwa resiko
perforasi meningkat 5% untuk setiap periode 12
jam berikutnya.
Pemberian antibiotik spektrum luas pra bedah
(sefalosporin generasi kedua)
Kombinasi dengan metronidazole (jika terjadi
komplikasi)
Analgetik

Pembedahan
Laparotomi
dan
laparoskopi
merupakan
teknik
pembedahan
yang digunakan dalam mengobati
apendisitis.
Apendiks diakses melalui insisi Lanz
terbuka, dimana biasanya dibuat
melalui titik McBurneys.
Metode ini memiliki keuntungan
utama yakni visualisasi peritoneum
yang lebih baik, waktu operasi yang
lebih
pendek,
paparan
janin
terhadap karbon dioksida yang lebih
sedikit, resiko pneumoperitoneum
yang lebih rendah dan biaya yang
lebih rendah.

Pertimbangan utama metode laparoskopi


adalah penggunaan karbon dioksida untuk
membentuk pneumoperitoneum.
Hal ini mempaparkan janin terhadap karbon
dioksida, meningkatkan tekanan intraabdomen,
yang mana dapat mengakibatkan kelahiran
preterm, penurunan aliran darah uterus, dan
mengakibatkan asidosis janin.
Penempatan masukan port primer atau jarum
Veress dapat juga menciderai janin dan
menyebabkan pneumoamnion.

Keuntungan laparoskopi :
penurunan insiden infeksi luka, nyeri pasca
operasi
yang
berkurang,
penggunaan
narkotik yang rendah dan resiko ileus yang
lebih rendah.
waktu rawat inap yang berkurang, mobilisasi
dini, berkurangnya resiko tromboembolisme,
berkurangnya resiko hernia insisional, dan
depresi janin yang lebih rendah akibat nyeri
dan penggunaan narkotik.

Kesimpulan
Apendisitis akut merupakan penyebab umum nyeri
abdomen akut pada pasien hamil.
Apendisitis harus dieksklusi pada wanita hamil yang
muncul dengan episode nyeri abdomen. Diagnosis
apendisitis pada kehamilan terutama dilakukan secara
klinis.
Dibutuhkan kecurigaan, kemampuan yang tinggi dan
beberapa investigasi untuk dapat membantu diagnosis.
Diagnosis dan penatalaksanaan dini seharusnya
dibuat untuk menghindari komplikasi. Pembedahan
masih merupakan pengobatan utama pada apendisitis
akut apapun pilihan teknik pembedahannya

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai