Latar Belakang
Apendisitis akut adalah suatu radang yang timbul
secara mendadak pada apendiks dan merupakan
salah satu kasus akut abdomen yang paling
sering.
Insiden apendisitis akut lebih tinggi pada negara
maju dibandingkan dengan negara berkembang.
Namun dalam tiga sampai empat dasawarsa
terakhir menurun secara bermakna, yaitu 100
kasus tiap 100.000 populasi menjadi 52 kasus
tiap 100.000 populasi.
Gejala Klinis
Nyeri
abdomen
Anoreksia
Mual
Muntah
Diagnosis Banding
Obstetrikal dan Ginekologis
kehamilan ectopic
keguguran (usia gestasi awal)
kista ovarium yang pecah
pelvic inflammatory disease
kelahiran preterm (usia gestasi yang lebih
berkembang)
abruption placenta
degenerating uterine leiomyoma
Pemeriksaan Penunjang
DL
WBC (leukositosis)
USG
Ukuran diameter apendiks lebih
dari 6 mm, penebalan dinding apendiseal,
dan adanya cairan periependiseal atau
faecolith
CT - scan
Kontraindikasi dalam
kehamilan
MRI
Efek jangka panjang pada janin
belum diketahui
Komplikasi
Perforasi
Peritonitis
Keguguran
Persalinan preterm
Kematian janin
Pengobatan
Penelitian telah menunjukkan bahwa pembedahan
dalam 24 jam setelah terdiagnosis apendisitis
relatif memiliki angka perforasi apendiks yang
lebih rendah. Setelah 36 jam onset gejala perforasi
antara 16% dan 36%. Juga diketahui bahwa resiko
perforasi meningkat 5% untuk setiap periode 12
jam berikutnya.
Pemberian antibiotik spektrum luas pra bedah
(sefalosporin generasi kedua)
Kombinasi dengan metronidazole (jika terjadi
komplikasi)
Analgetik
Pembedahan
Laparotomi
dan
laparoskopi
merupakan
teknik
pembedahan
yang digunakan dalam mengobati
apendisitis.
Apendiks diakses melalui insisi Lanz
terbuka, dimana biasanya dibuat
melalui titik McBurneys.
Metode ini memiliki keuntungan
utama yakni visualisasi peritoneum
yang lebih baik, waktu operasi yang
lebih
pendek,
paparan
janin
terhadap karbon dioksida yang lebih
sedikit, resiko pneumoperitoneum
yang lebih rendah dan biaya yang
lebih rendah.
Keuntungan laparoskopi :
penurunan insiden infeksi luka, nyeri pasca
operasi
yang
berkurang,
penggunaan
narkotik yang rendah dan resiko ileus yang
lebih rendah.
waktu rawat inap yang berkurang, mobilisasi
dini, berkurangnya resiko tromboembolisme,
berkurangnya resiko hernia insisional, dan
depresi janin yang lebih rendah akibat nyeri
dan penggunaan narkotik.
Kesimpulan
Apendisitis akut merupakan penyebab umum nyeri
abdomen akut pada pasien hamil.
Apendisitis harus dieksklusi pada wanita hamil yang
muncul dengan episode nyeri abdomen. Diagnosis
apendisitis pada kehamilan terutama dilakukan secara
klinis.
Dibutuhkan kecurigaan, kemampuan yang tinggi dan
beberapa investigasi untuk dapat membantu diagnosis.
Diagnosis dan penatalaksanaan dini seharusnya
dibuat untuk menghindari komplikasi. Pembedahan
masih merupakan pengobatan utama pada apendisitis
akut apapun pilihan teknik pembedahannya
TERIMA KASIH