Anda di halaman 1dari 7

1.

Contoh Riil Ketuhanan Yang Maha ESA


Klenteng merupakan rumah ibadah bagi masyarakat Tionghoa yang memeluk
kepercayaan Kong Hu Cu. Klenteng di kawasan Palembang jumlahnya puluhan dari yang
dekat kota sampai ke pelosok kota. Masing-masing dari klenteng ini memiliki ciri khasnya
sendiri. Ciri khas berupa bangunan sampai jenis dewa yang dipercayain.

Umumnya bangunan klenteng ini didominasi oleh warna merah pekat, dengan ukiran-ukiran
huruf cina dan arsitekturnya bercita rasa oriental. Ada ritual ibadah yang biasanya dilakukan
oleh orang Kong Hu Cu yaitu membakar dupa wangi sambil berdoa ke patung-patung yang
dipercayai ada nyawa-nya. Sehingga apa yang mereka doa akan tersampaikan ke dewa yang
dimaksud.
Peralatan untuk ibadah juga tidak repot, hanya sejumlah dupa yang sudah disediakan oleh
pengurus klenteng. Tiap satu colokkan dupa digunakan 3 batang dupa, jadi kalau di dalam
klenteng itu ada 8 colokkkan, berarti jumlah dupa yang diambil adalah 24 dupa. Kemudian,
ada kertas uang bakar yang menurut kepercayaan kertas uang ini nantinya saat dibakar akan
berwujud uang untuk di dunia lain. Kertas uang bakar inipun ada nominalnya, mulai dari Rp
1000. Selanjutnya ada sepasang lilin berwarna merah, gula-gula, serta minyak sayur yang
digunakan apabila ingin menambah minyak di lampu lentera. Penambahan minyak sayur ini
diyakinin sebagai penambahan rejeki/keberuntungan bagi si pemberi.

2. Contoh Riil Kemanusiaan yang Adil Dan Beradab


Razia Sopir Tembak Angkot, Organda Sarankan Berantas Dulu Preman
Senin, 29 Juni 2015 | 21:37 WIB

Robertus Belarminus Kaca mobil angkot kasus pemerkosaan karyawati oleh sopir angkot
D01 Ciputat-Kebayoran. Nampak bagian sisi kiri dan kanan bangku pengemudi ditempeli
kaca film gelap.Maraknya sopir tembak di angkutan umum di Jakarta dinilai karena tingginya
tingkat premanisme yang berkembang di lingkungan sopir angkot. Karena itu, Organda DKI
Jakarta menyarankan kepada pihak yang berwajib untuk terlebih dulu memberantas preman.
Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, sopir tembak yang selama ini
beroperasi di angkutan-angkutan umum dikelola oleh preman. Sehingga untuk
menghilangkannya, maka preman pengelolanya pun perlu dihilangkan dulu.
"Jadi yang perlu diberantas itu preman-preman ini karena mereka yang mengancam sopir
aslinya. Premanisme yang berada di angkutan umum sudah jadi rahasia umum,"
kata Shafruhan saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/6/2015).
Menurut dia, preman-preman yang berada di lingkungan sopir seringkali mengancam sopir
angkutan yang asli. Sehingga sopir pun terpaksa memberikan jatah sopir tembak untuk
"narik".
"Sopir-sopir aslinya itu diancam kalau enggak ngasih. Sopir aslinya jadi terpaksa ngasih,"
kata dia. Sopir tembak, kata Shafruhan, sering kali tidak memiliki surat izin mengemudi
(SIM).
Bahkan mereka cenderung untuk menyetir dengan ugal-ugalan. "Kadang mereka enggak
bawa SIM, main asal bawa mobil saja. Tentu ini berbahaya," ujarnya.
Dia meminta kepada pihak yang berwajib seperti Dinas Perhubungan dan Transportasi serta
kepolisian untuk bertindak tegas terhadap keberadaaan preman yang mengelola sopir-sopir
tembak ini.

3. Persatuan Indonesia
Pembawaan Pengibaran Bendera Merah putih , memperingati hari kemerdekaan
Indonesia

Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas
utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan
proklamasi kemerdekaan Indonesia di Istana Negara. Anggotanya berasal dari
pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas kelas 1 atau 2. Penyeleksian anggotanya
biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17
Agustus di beberapa tingkat wilayah, provinsi, dan nasional.
Lambang dari organisasi paskibra adalah bunga teratai tiga helai daun yang
tumbuh ke atas: artinya paskibra harus belajar, bekerja, dan berbakti tiga helai
daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang pakibra harus aktif,
disiplin, dan bergembira

4. Kerakyatan yang Di Pimpin Oleh Hikmat


Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Ikatan Pelajar Muhammadiyah

1. IPM sebagai Organisasi Maksud dan tujuan IPM adalah Terbentuknya pelajar
muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan
menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya (Pasal 3 AD/ART). Kewajiban anggota bahwa setiap anggota
berkewajiban untuk menaati dan menjalankan AD dan ART serta menaati segala
peraturan dan kebijakan organisasi. Jaringan struktural IPM secara berjenjang dari
tingkat Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan
Pimpinan Ranting. Dalam hal permusyawaratan, dalam IPM mengenal Muktamar,
Konferensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil), Musyawarah Wilayah (Musywil),
Konferensi Pimpinan Daerah (Konpida), Musyawarah Daerah (Musyda), Konferensi
Pimpinan Cabang (Konpicab), Musyawarah Cabang (Musycab), Konferensi Pimpinan
Ranting (Konpiran), dan Musyawarah Ranting (Musyran).
2. Prinsip Dasar Organisasi: IPM Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) adalah salah satu
organisasi otonom persyarikatan Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam,
dakwah amar maruf nahi mungkar di kalangan remaja, berakidah Islam, dan
bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah.

5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat


Indonesia
Bantuan Langsung Tunai

Pada masa sulit seperti sekarang ini, Program Bantuan Tunai Langusng
(BLT) menjadi berita gembira bagi masyarakat miskin di seluruh tanah air.
Yusna (49) pedagang lontong di jalan Aur Duri I Kelurahan Tanjung Aua,
seumpamanya, menyambut gembira program ini. Dengan bantuan ini,
keluarganya bisa melunasi utang dan bisa digunakan untuk tambahan
keperluaan sehari-hari kelurganya.
Sambil menggendong cucu perempuannya, Yusna mendatangi Kantor Pos
Pusat di jalan Bagindo Azis Chan, Padang. Yusna yang ditemani orang tua
mengambil bantuan tersebut dengan senyum dan raut wajah yang
berbinar-binar. Dua perempuan tersebut terlihat bergegas menuju
kerumunan penerima Bantuan Langsung Tunai yang disediakan PT. Pos
Cabang Padang khusus bagi orang lanjut usia.
Pencarian dana bantuan yang tidak berbelit-belit, mereka tidak perlu
berlama-lama menunggu giliran. Dengan memperlihatkan kartu RTS
(rumah tangga miskin) dan Kartu Tanda Pengenal (KTP), tiga lembar uang
kertas Rp 100 ribu telah berada di tangan.

Begitu selesai menerima bantuan, kedua wanita tersebut segera bergegas


menuju pintu ke luar. Ia mengaku senang menerima bantuan tersebut
karena bisa melunasi hutang-hutangnya.

D
I
S
U
S
U
N

OLEH : + ARTIKA SABILLA F.


_NUR VIA YULIANA R.

SMA PLUS MUHAMMADIYAH


GURU PEMBIMBING : HASNIDAR

Anda mungkin juga menyukai