Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
4.
Tablet effervescent merupakan tablet berbuih yang dibuat dengan cara kompresi
granul yang mengandung garam effervescent atau bahan-bahan lain yang
mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air.
Pada proses pelarutan effervescent terjadi reaksi antara senyawa asam dan
senyawa karbonat untuk menghasilkan gas karbondioksida yang memberikan
efek sparkling atau rasa seperti pada soda. Reaksi ini dikehendaki terjadi secara
spontan ketika effervescent dilarutkan dalam air (Harler, 1997).
Menurut Ansel (1989), formula effervescent terdiri dari 53% sodium bikarbonat,
28% asam tartat dan 19% asam sitrat. Reaksi antara asam sitrat dan asam
tartarat dengan natrium bikarbonat adalah sebagai berikut :
H3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3
asam sitrat
dioksida
menjadi
Na-bikarbonat
Na3C6H5O7 + 4H2O +
Na-sitrat
3CO2
air
C.
H2C4H4O6 +
asam tartarat
2NaHCO3
menjadi
Na2C4H4O6 + 2H2O +
Na-bikarbonat
Na-tartat
air
Gambar 2. Reaksi antara Na-Bikarbonat dan Asam Tartarat
2CO2
C.dioksida
(X 4,5) : (15 X) = 70 : 30 = 7 : 3
(X 4,5) 3 = 7 (15 X)
3X 13,5 = 105 7X
10X = 118,5
X = 11,85
Jadi HLB Campuran = 11,85
Sistem HLB (Hydrophile Lipophile Balance)
HLB merupakan keseimbangan lipofil dan hidrofil dari suatu surface active dari
molekul surfaktan. Makin rendah nilai HLB suatu surfaktan maka akan makin
lipofilsurfaktan tersebut, sedangkan makin tinggi nilai HLB surfaktan makin hidrofil.
Contoh perhitungan HLB.
R/ Stearil Alkohol
1,5 (HLB butuh 14)
Adeps Lanae
2
(HLB butuh10)
Paraffin cair
30 (HLB butuh 12)
Tween 80
10%
Span 80
10%
Aquaad
100
m.f emulsa
Jumlah Fase Minyak (): 1,5 + 2 + 30 = 33,5
Jumlah HLB butuh dari fase minyak:
{(154) : 33,5} + {(210) : 33,5} + {(3012) : 33,5} = 19,5
Emulgator yang dibutuhkan pada R/ yaitu 10% dari 100 g = 10 g
HLB butuh Tween 80
= 15
HLB butuh Span
= 4,3
HLB butuh fase minyak = 11,9
Jumlah Span = [ (11,5-4,3) : {(15-11,9) + (11,9-4,3)} ] x 10 g = 7,1 g
jumlah Tween = [ (15-11,9) : {(15-11,9) + (11,9-4,3)} ] x 10 g = 2,9 g
Nilai HLB
16.7
15.6
Tween 60
14.9
Tween 65
Tween 80
Tween 85
Arlacel atau Span
20
Arlacel atau Span
60
Arlacel atau Span
80
Gom
TEA
10.5
11.0
8.6
Keterangan
Cairan
Cairan minyak
Semipadat seperti
minyak
Padat seperti lilin
Cair seperti minyak
Cair seperti minyak
4.7
4.3
Cairan minyak
3.7
Cairan minyak
8.0
12.0
Bila ingin membuat tablet dengan kecepatan disolusi zat aktif yang maksimum
dalam media yang dipersyaratkan maka dapat dicapai dengan menggunakan:
Pilih bentuk zat aktif yang memiliki kelarutan paling tinggi (misal bentuk garamnya)
Dilakukan pengecilan ukuran partikel zat aktif lebih dahulu sampai tingkat yang
optimum
Pilih bentuk zat aktif yang anhidrat
Pilih bahan pengisi golongan amilum yang sudah ada di pasaran (spesifikasi jelas)
digunakan dengan konsentrasi 5-20%
Pilih disintegran Ac-Di-Sol digunakan dengan konsentrasi yang sesuai
Pilih lubrikan Mg-sterat <1% bila zat aktif cukup hidrofil, atau pakai Na-lauril sulfat
bila zat aktif sangat hidrofob dan kelarutan kecil
Pilih pengikat polivinilpirolidon 3-15%
Kalau perlu ditambahkan Na-Lauril Sulfat untuk meningkatkan pembasahan
Dibuat dengan metoda granulasi basah
Kekuatan kompresi sedang
12. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD BASIS YANG DAPAT LARUT AIR DAN
SEBUTKAN CONTOHNYA?
Dasar salep larut dalam air (Salep dasar IV)
Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut
air. Dasar salep jenis ini memberikan banyak keuntungan seperti dasar salep yang
dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung bahan tak larut dalam air, seperti
paraffin, lanolin anhidrat, atau malam. Dasar salep ini lebih tepat disebut gel.
Dasar salep yang larut dalam air hanya mengandung komponen yang larut dalam
air, seperti dasar salep yang dapat dibersihkan dengan basis yang larut dalam air
dan dapat dicuci dengan air. Basis yang larut dalam air hasilnya disebut Greaseless,
karena tidak mengandung bahan berlemak. Dasar salep ini sangat mudah melunak
dengan penambahan air, oleh karena itu, tidak efektif bila larutan air dicampurkan
ke dalam bahan dasar ini. Dasar salep ini lebih baik digunakan untuk bahan padat
atau tidak berair. contoh Dasar salep larut dalam air : Poly Ethylen Glycol (PEG),
campuran PEG, Tragacantha, Gummi Arabicum
FARMASETIKA
Esai
1. FUROSEMID TIDAK LARUT DALAM AIR. TAPI LARUT DALAM NaOH.
AKAN DIBUAT SEDIAAN INJEKSI. BENTUK SEDIAAN APA YANG COCOK..
JELASKAN DAN MENGAPA. INDIKASI INJEKSI FUROSEMID. SEBUTKAN
KOMPONEN FORMULA YANG DIPILIH.
2. SEBUTKAN DAN JELASKAN 7 DATA PRAFORMULSI TABLET
3. APAKAH SUATU PRODUK PERLU DILAKUKAN UJI BIOEKIVALENSI.
PARAMETER DALAM PENGUJIAN BIOEKIVALENSI DAN BAGAIMANA
KRITERIA PENERIMAAN SUATU PRODUK DIKATAKAN BIOEKIVALEN.
4. PENGERTIAN HIDROGEL, SURFAKTAN, EMULGATOR,
Hidrogel :
Surfaktan :
Emulgator :
5. MACAM MACAM BASIS SALEP . BERIKAN CINTOHNYA
Menurut FI. IV dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam
empat kelompok, yaitu dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar
salep yang dapat dicuci dengan air dan dasar salep larut dalam air. Setiap salep obat
menggunakan salah satu dasar salep tersebut.
1. Dasar salep hidrokarbon (Salep dasar I)
Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak, antara lain Vaselin putih
dan salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair yang dapat dicampurkan ke
dalamnya. Salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat
dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon
digunakan terutama sebagai emolien, sukar dicuci. Tidak mengering dan tidak
tampak berubah dalam waktu lama. Contoh Dasar salep hidrokarbon : Vaselin putih
(white petrolatum = white soft parafin), Vaselin kuning (yellow petrolatum = yellow
soft parafin), campuran Vaselin dengan Cera, Parafin cair, Paraffin padat, Minyak
nabati.
2. Dasar salep serap (Salep dasar II)
Dasar salep serap ini dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri atas
dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak
(Parafin hidrofilik dan Lanolin anhidrat), dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air
dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan
(Lanolin). Dasar salep serap juga bermanfaat sebagai emolien. contoh Dasar salep
serap : Adeps Lanae, Unguentum Simpleks (Cera flava : Oleum Sesami = 30 : 70),
hydrophilic petrolatum (Vaselinum album : Cera alba : Stearylalcohol : Kolesterol =
86 : 8 : 3 : 3 ).
3. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air (Salep dasar III)
Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air, antara lain Salep hidrofilik
dan lebih tepat disebut krim. Dasar salep ini dinyatakan juga sebagai dapat dicuci
dengan air, karena mudah dicuci dari kulit atau dilap basah, sehingga lebih dapat
diterima untuk dasar kosmetika. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif
menggunakan dasar salep ini daripada dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain
dari dasar salep ini adalah dapat diencerkan dengan air dan mudah menyerap
cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik. contoh Dasar salep yang dapat
dicuci dengan air : dasar salep emulsi tipe m/a (seperti Vanishing cream),
emusifying ointment B.P., emulsifying wax, hydrophilic ointment
4. Dasar salep larut dalam air (Salep dasar IV)
Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari
konstituen larut air. Dasar salep jenis ini memberikan banyak keuntungan seperti
dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung bahan tak larut
dalam air, seperti paraffin, lanolin anhidrat, atau malam. Dasar salep ini lebih tepat
disebut gel.
Dasar salep yang larut dalam air hanya mengandung komponen
yang larut dalam air, seperti dasar salep yang dapat dibersihkan dengan basis yang
larut dalam air dan dapat dicuci dengan air. Basis yang larut dalam air hasilnya
disebut Greaseless, karena tidak mengandung bahan berlemak. Dasar salep ini
sangat mudah melunak dengan penambahan air, oleh karena itu, tidak efektif bila
larutan air dicampurkan ke dalam bahan dasar ini. Dasar salep ini lebih baik
digunakan untuk bahan padat atau tidak berair. contoh Dasar salep larut dalam air :
Poly Ethylen Glycol (PEG), campuran PEG, Tragacantha, Gummi Arabicum
UNTUK
Sistem Flokulasi
Partikel flokulasi terikat lemah, cepat mengendap dan pada penyimpanan tidak
terjadi cake dan mudah tersuspensi kembali.
Partikel merupakan agregat yg bebas
Sedimentasi terjadi cepat
Sedimen terbentuk cepat
Sedimen tidak membentuk cake yg keras dan mudah terdispersi kembali
Wujud suspensi kurang bagus, di atas sedimen terjadi daerah cairan yg jernih dan
nyata
Sistem Deflokulasi
Partikel deflokulasi mengendap perlahan dan akhirnya membentuk sedimen,
terjadi agregasi, dan akhirnya terbentuk cake yg sukar tersuspensi kembali.
6. SUATU ZAT PADAT YANG AKAN DIDISPERSIKAN KEDALAM CAIRAN, SEBUTKAN ZAT-ZAT
YANG DITAMBAHKAN UNTUK MENSTABILKANNYA
10. PERHITUNGAN
11. MENGAPA OBAT COPY HARUS DILAKUKAN UJI BIOEKIVALENSI? APAKAH SEMUA JENIS
DAN BENTUK SEDIAAN