PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sindrom
Alport
merupakan
sindrom
yang
terdiri
dari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. GINJAL
1. Definisi
Ginjal merupakan adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang
berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi
menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama
dengan air dalam bentuk urin.
2. Anatomi Ginjal
3. Fisiologi Ginjal
Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dan elektrolit
berupa
ekskresi
kelebihan
air
dan
elektrolit,
mempertahankan
Ginjal juga memiliki fungsi untuk membersihkan tubuh dari bahanbahan sisa hasil pencernaan atau yang diproduksi oleh metabolisme.Selain
itu, fungsi yang sangat penting yaitu mengontrol volume dan komposisi
cairan tubuh.Untuk air dan semua elektrolit dalam tubuh, keseimbangan
antara asupan (hasil konsumsi metabolik) sebagian besar dipertahankan
oleh ginjal. Ginjal menjalankan fungsinya dengan cara menya
Sering plasma dan memisahkan zat dari filtrat dengan kecepatan yang
bervariasi, bergantung pada kebutuhan tubuh.Ginjal menjalankan fungsi
multiper. Antara lain :
a. Ekskresi produk sisa metabolisme dan bahan kimia asing
Produk yang diekskresikan meliputi urea (dari metabolisme asam
amino), kreatinin (sari kreatin otot), asam urat (dari asam nukleat),
produk akhir pemecahan hemoglobulin (seperti bilurubin), dan
metabolit berbagai hormon.Ginjal juga mensekresikan bahan kimia
asing seperti petisida, obat-obatan, dan zat aditif makanan.
b. Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit
Untuk mempertahankan homeostatis, ekskresi air dan elektrolit
harus sesuai dengan asupannya. Jika asupan melebihi ekskresi, jumlah
zat dalam tubuh akan meningkat. Jika asupan kurang dari ekskresi,
jumlah zat dalam tubuh akan berkurang
c. Pengaturan osmolalitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit
d. Pengaturan tekanan arteri
Ginjal berperan penting dalam mengatur tekanan arteri jangka
panjang dengan mengekskresikan sejumlah natrium dan air. Selain itu,
ginjal turut mengatur tekanan arteri jangka pendek dengan
menyekskresikan faktor dan zat vasoaktif, seperti renin, yang
meyebabkan pembentukan produk vasoaktif lainnya (misalnya
angiotensin II)
e. Pengaturan keseimbangan asam-basa
Ginjal turut mengatur asam-basa, bersama dengan paru dan sistem
dapar cairan tubuh, dengan cara menyekresikan asam dan mengatur
penyimpanan dapar cairan tubuh. Ginjal satu-satunya organ untuk
membuang tipe-tipe asam tertentu dari tubuh, seperti asam sulfur dan
asam fosfat yang dihasilkan dari metabolisme protein.
f. Sekresi, metabolisme, dan ekskresi hormon
g. Glukoneogenesis
Ginjal menyintesis glukosa dari asam amino dan prekursor lainnya
selama masa puasa yang panjang, proses ini disebut glukoneogenesis.
Pada penyakit gagal ginjal akut, penyakit ginjal kronik, fungsi
homeostatis ini terganggu, dan kemudian terjadi abnormalitas
komposisi dan volume cairan tubuh yang berat dan cepat
4. Vaskularisasi Ginjal
5. Inervasi Ginjal
persen dari kasus disebabkan oleh mutasi pada gen COL4A5 dan
diwariskan dalam pola terkait-X. Gen ini terletak pada kromosom X, yang
merupakan salah satu dari dua kromosom seks. Pada laki-laki (yang hanya
memiliki satu kromosom X), satu salinan mengubah gen COL4A5 di
setiap sel cukup untuk menyebabkan gagal ginjal dan gejala berat lainnya
dari gangguan tersebut. Pada wanita (yang memiliki dua kromosom X),
mutasi dalam satu salinan gen COL4A5 biasanya hasil hanya dalam
hematuria, tetapi beberapa wanita mengalami gejala yang lebih parah.
Karakteristik warisan terkait-X adalah bahwa ayah tidak bisa lewat ciri Xlinked untuk anak-anak mereka.
Pada sekitar 15 persen dari kasus, sindrom Alport hasil dari mutasi
pada kedua salinan dari gen COL4A3 atau COL4A4 dan diwariskan
dalam pola resesif autosomal. Orang tua dari seorang individu dengan
bentuk resesif autosomal dari kondisi ini masing-masing memiliki satu
salinan gen bermutasi dan disebut operator. Beberapa operator tidak
terpengaruh dan lain-lain mengembangkan kondisi yang lebih ringan
disebut tipis membran basement nefropati, yang ditandai dengan
hematuria.
lensa mata dapat diatasi dengan penggantian lensa mata dan penggantian
kornea kemudian dialysis digunakan pada pasien penyakit ginjal kronik
tahap akhir.
Transplantasi ginjal dilakukan pada pasien yang sudah pada tahap
akhir penyakit ginjal kronik. Dilaporkan bahwa 3-4% dari pasien
transplantasi ginjal tersebut mengalami anti-GBM antibody disease dan
umumnya terjadi pada tahun pertama pasca transplantasi, terjadi
glomerulonefritis kresenik dan berakhir dengan graft loss. Bila terjadi hal
tersebut maka plasmaferesis dan pemberian siklofosfamid merupakan
pilihan pengobatan.
6. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjalani konsultasi pranikah
pada seseorang dengan riwayat penyakit ginjal dan ketulian dalam
keluarganya. Keadaan tersebut berpotensial mempunyai resiko terhadap
sindrom alport. Konsultasi tersebut dilakukan oleh ahli genetika.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. F. Paulsen and J. Waschke. 2012. Sobota Atlas Anaomi Manusia. Jakarta :
EGC
2. Guyton and hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke -11. Jakarta:
EGC