Anda di halaman 1dari 44

ABSES HEPAR

FIKA SILVIA
0808121363

Pembimbing :
dr. H. ANDI ZAINAL, SpPD, KGEH, FINASIM

PENDAHULUAN
Bentuk infeksi pada hati yang
disebabkan oleh karena infeksi
bakteri, amoeba, jamur, maupun
nekrosis steril yang bersumber
dari sistem gastrointestinal
Abses hepar piogenik >>> negara
maju
Abses hepar amebik >>> negara
berkembang

DEFINISI
Abses Pengumpulan cairan nanah tebal,
berwarna kekuningan disebabkan oleh bakteri,
protozoa atau invasi jamur ke jaringan tubuh.
ABSES HEPAR
ditandai dengan adanya proses supurasi
dengan pembentukan pus di dalam parenkim
hati.

ETIOLOGI
Abses
Entamoeba
hystolitica

Staphilococcus
aereus
Streptococcus
Klebsiella
pneumoniae
Candida albicans
Bacteriodes

PATOGENESIS

MANIFESTASI KLINIS
Abses hepar piogenik lebih berat dari pada abses
hepar amebik
CURIGA Abses hepar piogenik
sindrom klinis klasik

ANAMNESIS
Nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, seperti
ditusuk atau di tekan, rasa sakit akan berubah saat
berubah posisi sebagai gejala iritasi diafragma
Rasa mual dan muntah
Berkurangnya nafsu makan
Penurunan berat badan yang unintentional
Sindrom klinis klasik berupa nyeri spontan perut
kanan atas, yang ditandai dengan jalan
membungkuk kedepan dengan kedua tangan
diletakan di atasnya
Urin berwarna gelap

PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi: asimetris dari dinding perut,
tampak tegang
Palpasi: hepatomegali yang bisa teraba 36 jari di bawah arcus costae, nyeri tekan
Perkusi: nyeri ketuk

Splenomegali kronik
Asites
Ikterus
Tanda-tanda hipertensi portal.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
Leukositosis
Anemia
Peningkatan laju endap darah, alkalin fosfatase,
enzim transaminase dan serum bilirubin
Berkurangnya kadar albumin serum dan
Waktu protrombin yang memanjang
Abnormalitas fungsi hati lebih jarang terjadi
dan lebih ringan pada abses hati amebik
dibanding abses hati piogenik
Hiperbilirubinemia

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen dada

DIAGNOSIS
Kriteria Sherlock
1. Hepatomegali yang
nyeri tekan
2. Respon baik terhadap
obat amoebisid
3. Leukositosis
4. Peninggian diafragma
kanan dan pergerakan
yang kurang
5. Aspirasi pus
6. Pada USG didapatkan
rongga dalam hati
7. Tes hemaglutinasi
positif

Kriteria Ramachandran
1. Hepatomegali yang
nyeri
2. Riwayat disentri
3. Leukositosis
4. Kelainan radiologis
5. Respon terhadap terapi
amoebisid

*Bila didapatkan 3 atau


lebih dari gejala di atas

Kriteria Lamont & Pooler


1. Hepatomegali yang
nyeri
2. Kelainan hematologis
3. Kelainan radiologis
4. Pus amoebik
5. Tes serologic positif
6. Kelainan sidikan hati
7. Respon yang baik
dengan terapi
amoebisid
*Bila didapatkan 3 atau
lebih dari gejala di atas

Abses hepar piogenik


Demografi

Abses hepar amebik

Usia 50-70 tahun


Laki-laki = perempuan
Infeksi bakteri akut, khususnya intraabdominal
Obstruksi bilier/manipulasi
Diabetes melitus

Usia 20-40 tahun


Laki-laki > perempuan
Berpergian atau menetap/ pernah menetap di
daerah endemik

Gejala klinis

Nyeri perut kanan atas


Demam, menggigil, rigor, lemah, malaise,
anoreksia,
penurunan berat badan, diare, batuk, nyeri dada
pleuritik

Akut: demam, menggigil, nyeri abdomen, sepsis


Subakut: nyeri abdomen relatif jarang,
Khas: tidak ada gejala kolonisasi usus dan kolitis

Tanda klinis

Hepatomegali disertai nyeri tekan, massa


abdomen, ikterus
Leukosistosis, anemia, peningkatan enzim hati
(alkali fosfatase melebihi aminotransferase),
hiperbilirubinemia, hipoalbuminemia
Kultur darah positif (50%-60%)

Nyeri tekan perut kanan atas bervariasi

Pencitraan

Abses multifocal (50%)


Biasanya lobus dextra
Tepi irreguler

Cairan aspirasi

Purulen
Berbau busuk
Tampak kuman pada pewarnaan gram
Kultur positif (80%)

Khas: abses tunggal (80%)


Biasanya lobus dextra
Rounded atau oval, bersepta
wall enhancement pada CT Scan dengan kontras
intra vena
Tengguli (achovy paste)
Tidak berbau
Ditemukan tropozit

Faktor risiko mayor

Laboratorium

Leukosistosis bervariasi, anemia, tidak ditemukan


eosinofilia, alkali fosfatase biasanya meningkat
dan aminotransferase normal
Serologi amuba positif (70%-95%)

PENATALAKSANAAN
Metronidazole 3x750mg
selama 3-10 hari, bisa
dikombinasikan dg klorokuin
Tinidazole 3x800mg selama
5 hari

AMEBIK

PENATALAKSANAAN

PIOGENIK

Reseksi

Kombinasi ampisilin/penisilin,
minoglikosida dan metronidazole
Kombinasi sefalosporin generasi
III dan metronidazole

KOMPLIKASI
Perforasi atau ruptur abses ke
berbagai rongga tubuh (pleura,
paru, perikardium, usus,
intraperitoneal) dan ke kulit

PROGNOSIS
Prognosis abses hepar amoebik tergantung dari:
1. Virulensi parasit dan daya tahan host
2. Derajat dari infeksi
3. Adanya infeksi sekunder dan komplikasi
lainnya
4. Terapi yang diberikan. Tanpa terapi, abses
dapat mengalami ruptur dan menyebar ke organ
lain.

LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: Tn. J
Umur
: 28 tahun
Pekerjaan : Sopir truk sampah Dinas
Kebersihan Selat panjang
Alamat
: Selat panjang

KELUHAN UTAMA

AUTOANAMNESIS

Nyeri perut kanan atas yang


semakin memberat sejak 1 hari
SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


3 bulan SMRS pasien mengeluhkan nyeri
ulu hati, nyeri dirasakan hilang timbul,
menyesak ke atas, mual (+), muntah (+)
berisi ludah dan cairan berwarna
kekuningan. Pasien juga mengeluhkan
mengalami demam tinggi, terutama pada
malam hari, BAK berwarna pekat seperti
teh, BAB mencret (+) sebanyak 2 kali.
Pasien telah berobat demam berkurang
namun keluhan nyeri ulu hati tidak terlalu

Riwayat Penyakit Sekarang


2 bulan SMRS perut dirasakan semakin
membesar, nyeri perut kanan atas (+), terasa
perih, seperti ditusuk tusuk, nyeri dirasakan
sampai ke bahu kanan, mual (+), muntah (+)
berisi ludah dan cairan kekuningan, nafsu
makan berkurang, batuk (-), demam (+), BAK
kuning pekat seperti teh, BAB biasa, berat
badan turun dari 60 kg menjadi 45 kg.
2 minggu SMRS pasien berobat ke poli RSUD
AA, diberi obat namun keluhan tidak berkurang.

Riwayat Penyakit Sekarang


1 hari SMRS nyeri perut kanan atas
dirasakan memberat, membungkuk ketika
berjalan sambil memegang perut menahan
sakit saat berjalan, kemudian pasien
memeriksakan diri ke RSUD Pangkalan
Kerinci, pasien mengaku dilakukan USG dan
didapatkan ada cairan pada hatinya, saat
itu dilakukan aspirasi cairan pada hatinya
namun gagal, pasien kemudian dirujuk ke
RSUD AA.

Riwayat Penyakit Dahulu


DM (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat
Sosial yang
Ekonomi
Tidak ada keluarga
menderita keluhan
yang sama

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS

Keadaan Umum: Tampak sakit


sedang
Kesadaran: Komposmentis
Tanda tanda vital
Tekanan Darah: 120/80
mmHg
Nadi
: 108 x/menit
Nafas : 20 x/menit
Suhu : 37.50 C

Gizi : Underweight (IMT =17)


Tinggi Badan: 165 cm
Berat Badan :45 kg
Kepala dan leher
Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera ikterik (+/+)
Pembesaran KGB(-)

PEMERIKSAAN FISIK
PARU

Inspeksi : Gerakan dada


simetris, retraksi (-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan
sama dengan kiri
Perkusi : Sonor pada kedua
lapang paru
Auskultasi : Vesikuler(+/+),
Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)

JANTUNG

Inspeksi : Ictus cordis tidak


terlihat
Palpasi : Ictus tidak teraba
Perkusi: Batas jantung dalam
batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung
normal, bising jantung (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : Dinding perut tampak tegang, asimetris, perut
bagian kanan lebih tinggi, tampak luka bekas tusukan pada dinding perut
kanan, venektasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Pekak pada regio hipokondrium dextra, lumbal dextra, redup pada
regio epigastrium, timpani pada regio umbilicus, suprapubis, hipokondrium,
lumbal dan inguinal dextra, nyeri ketok (+) regio hipokondrium dextra
Palpasi : Tegang, Nyeri tekan (+) pada regio epigastrium dan hipokondrium
kanan. Hepar teraba 5 jari dibawah arcus costae dextra, permukaan rata, nodul
(-), konsistensi keras, tepi tumpul. Lien tidak teraba. Nyeri tekan antar iga (+)
Ekstremitas
Akral hangat, Capillary refill time (CRT) < 2 detik, edema (-).

PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH RUTIN

KIMIA DARAH

Hb
: 9,59 g/dl
Ht
: 29,7%
Leukosit : 26.200 uL
Trombosit : 451.000 uL

SEROLOGI
HbSAg kualitatif : Negatif

Glukosa
: 102 mg/dl
Ureum
: 10,7mg/dl
Kreatinin : 0,65 mg/dl
BUN : 5 mg/dl\
SGOT : 28 IU/L
SGPT : 32 IU /L
Albumin : 2,9 IU/L
Total Bilirubin : 1,1 g/dl
Direct Bilirubin : 0,5 g/dl
Ind. Bilirubin
: 0,6
g/dl

RESUME
Tuan J, usia 28 tahun datang dengan keluhan utama
nyeri pada perut kanan atas yang memberat sejak 1 hari
SMRS. Keluhan berawal sejak 3 bulan SMRS nyeri ulu
hati (+), mual dan muntah (+), BAK pekat seperti teh
(+), BAB mencret (+), demam tinggi (+). 2 bulan SMRS
perut membesar, nyeri perut kanan atas (+), nyeri terasa
sampai ke bahu, mual dan muntah (+), nafsu makan
menurun (+), BAK pekat seperti teh (+), berat badan
turun (+). 1 hari SMRS nyeri perut kanan atas dirasakan
semakin memberat, jalan membungkuk menahan sakit
(+).

RESUME
Pada pemeriksaan fisik didapatkan batas paru hepar
meninggi, hepatomegali (+) 5 jari di bawah arcus
costae dextra, nyeri tekan (+) pada regio epigastrium
dan hipokondrium kanan serta nyeri tekan antar iga.
Pada perkusi terdapat pekak pada regio hipokondrium
dextra, lumbal dextra, redup pada regio epigastrium
dan nyeri ketok regio hipokondrium dextra.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil yang
menunjukan adanya leukositosis, anemia,
hiperbilirubinemia, dan hipoalbuminemia.

DAFTAR MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.

Nyeri perut kanan atas


DIAGNOSIS
Leukositosis
Anemia
Hiperbilirubinemia ABSES HEPAR
Hipoalbuminemia

RENCANA PEMERIKSAAN
Foto Thorax
USG abdomen
Pungsi abses

RENCANA PENATALAKSANAAN
Non farmakologi
Istirahat/bed rest
Diet TKTP

Farmakologi
IVFD RL 20 tpm
Inj ceftriaxone 2x1
Inj ranitidine 2x1
Curcuma 3x1
Inf. Metronidazole 3x500
mg

FOLLOW UP
29/10/2012
S : Nyeri ulu hati dan nyeri perut kanan atas
berkurang, makan (+) sedikit, BAK pekat
seperti teh, demam (-), mual muntah (-).
O : Kesadaran : Komposmentis
TD : 110/80 mmHg
HR : 78 x/menit
RR : 20 x/Menit
T : 37,0 C
PF : Nyeri tekan epigastrium (+)
Nyeri tekan perut kanan atas (+)
Hepar teraba 5 jari dibawah arcus
costa kanan
A :Abses Hepar
P : IVFD RL 20 tpm
Inj ceftriaxone 2x1
Inj ranitidine 2x1
Curcuma 3x1
Inf. Metronidazole 3x500 mg

30/10/2012
S : Nyeri ulu hati dan nyeri perut kanan atas
berkurang, BAK pekat seperti teh.
O : Kesadaran : Komposmentis
TD : 110/80 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20 x/Menit
T : 36,0 C
PF : Nyeri tekan epigastrium (+)
Nyeri tekan perut kanan atas (+)
Hepar teraba 5 jari dibawah arcus
costa kanan
A :Abses Hepar
P : Konsul bedah digestif
IVFD RL 20 tpm
Inj ceftriaxone 2x1
Inj ranitidine 2x1
Curcuma 3x1
Inf. Metronidazole 3x500 mg

FOLLOW UP
USG abdomen :
Hepar: membesar dengan lesi
hypoechoic homogen dengan
batas tegas pada lobus dextra,
diameter: 15,8x134,1 cm. Jarak
sentral lesi ke permukaan
cutis: 11,2 cm.
Gallbladder, pancreas dan
lien : normal
Ren D/S dan V.urinaria :
dalam batas normal
Kesan : Hepatomegali
dengan abses hepar lobus
dextra

FOLLOW UP
1/11/2012
S : Nyeri ulu hati dan nyeri perut kanan atas
berkurang, BAK pekat seperti teh.
O : Kesadaran : Komposmentis
TD : 110/70 mmHg
HR : 82 x/menit
RR : 18 x/Menit
T : 36,4 C
PF : Nyeri tekan epigastrium (+)
Nyeri tekan perut kanan atas (+)
Hepar teraba 5 jari dibawah arcus
costa kanan
A :Abses Hepar
P : IVFD RL 20 tpm
Inj ceftriaxone 2x1
Inj ranitidine 2x1
Curcuma 3x1
Inf. Metronidazole 3x500 mg

CT SCAN hepar dengan


kontras:
Hepar: ukuran membesar,
sudut tumpul, permukaan
rata, tampak massa kistik,
dinding tebal di labus kanan
hepar, pembuluh darah dan
sistem bilier tidak melebar.
Kesan : hepatomegali dengan
masa kistik di lobus kanan
susp. abses hepar

FOLLOW UP
2/11/2012
S : Nyeri ulu hati dan nyeri perut kanan
atas berkurang, BAK pekat seperti teh.
O : Kesadaran : Komposmentis
TD : 120/90 mmHg
HR : 88 x/menit
RR : 18 x/Menit
T : 36,7 C
PF : Nyeri tekan epigastrium (+)
Nyeri tekan perut kanan atas (+)
Hepar teraba 5 jari dibawah arcus
costa kanan
A :Abses Hepar
P : IVFD RL 20 tpm
Inj ceftriaxone 2x1
Inj ranitidine 2x1
Curcuma 3x1
Inf. Metronidazole 3x500 mg

3/11/2012
S : Nyeri ulu hati dan nyeri perut kanan
atas berkurang, BAK pekat seperti teh.
O : Kesadaran : Komposmentis
TD : 120/90 mmHg
HR : 88 x/menit
RR : 18 x/Menit
T : 36,7 C
PF : Nyeri tekan epigastrium (+)
Nyeri tekan perut kanan atas (+)
Hepar teraba 5 jari dibawah arcus
costa kanan
A :Abses Hepar
P : IVFD RL 20 tpm
Inj ceftriaxone 2x1
Inj ranitidine 2x1
Curcuma 3x1
Inf. Metronidazole 3x500 mg

FOLLOW UP
5/11/2012
S : Nyeri ulu hati dan nyeri perut kanan atas
berkurang, BAK pekat seperti teh.
O : Kesadaran : Komposmentis
TD : 120/90 mmHg
HR : 84 x/menit
RR : 20x/Menit
T : 36,0 C
PF : Nyeri tekan epigastrium (+)
Nyeri tekan perut kanan atas (+)
Hepar teraba 5 jari dibawah arcus
costa kanan
A :Abses Hepar
P : Konsul bedah digestif belum dijawab
alih ke dr. Dasril
IVFD RL 20 tpm
Inj ceftriaxone 2x1
Inj ranitidine 2x1
Curcuma 3x1
Inf. Metronidazole 3x500 mg

6/11/2012
S : Nyeri ulu hati dan nyeri perut kanan atas
berkurang, BAK pekat seperti teh.
O : Kesadaran : Komposmentis
TD : 120/90 mmHg
HR : 82 x/menit
RR : 20 x/Menit
T : 36,8 C
PF : Nyeri tekan epigastrium (+)
Nyeri tekan perut kanan atas (+)
Hepar teraba 5 jari dibawah arcus costa
kanan
A :Abses Hepar
P : IVFD RL 20 tpm
Inj ceftriaxone 2x1
Inj ranitidine 2x1
Curcuma 3x1
Inf. Metronidazole 3x500 mg
Visite dr. Dasril amebiasis abses hepar, punksi
abses pukul 09.00 WIB tanggal 7/11/2012

FOLLOW UP
7/11/2012
S : Nyeri ulu hati dan nyeri perut kanan atas
berkurang, BAK pekat seperti teh.
O : Kesadaran : Komposmentis
TD : 110/90 mmHg
HR : 86 x/menit
RR : 20x/Menit
T : 37,0 C
PF : Nyeri tekan epigastrium (+)
Nyeri tekan perut kanan atas (+)
Hepar teraba 5 jari dibawah arcus
costa kanan
Punksi ?
A :Abses Hepar
P : Pasien diizinkan pulang
Diet makanan biasa
IVFD RL 20 tpm (aff)
Ciprofloxacin tab 3x500mg
Domperidon 3x10mg
Ozid 1x1

Faktor
Usia
Faktor
Di
Di
Usia

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN
Peningkatan
ANEMIA

HIPERBILIRUBINEMIA

PEMBAHASAN
Leukositosis

PEMBAHASAN

PENATALAKSANAAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai