PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
1. Mengetahui pengertian Kekurangan Energi Kronis (KEK).
2. Mengetahui KEK pada ibu hamil
3. Mengetahui cara penceghan KEK
b. Tujuan Khusus
1.3 Manfaat
1.3.1
1.3.2
1.3.3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air Minum
air sangat penting unruk menopang hidup makhluk hidup,oleh karena itu
pasolakan air harus memadai,aman,dan mudah diakses (WHO,2011).
peningkatan
akses
air
minum
yang
aman
dapat
bermanfaat
bagi
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum
(Menkes
RI
No
736/MENKES/PER/VI/2010).sedangkan
berdasarkan
terlebih
dahulu
hingga
mencapai
kedalaman
450-600
dibawah
teriknya
panas,ataupun
dalam
kondisis
kering,namun manusaia hanya bisa baertahan hidup hanya satu atau dua hari
pencemaran
menuju
organ
tertentu
yang
akan
dituju.sebagai
Air dapat terkontaminasi dari sumber airnya oleh ekskreta atau kotoran yang
mengandung mikroorganisme patogenik dan menyebabkan penyakit jika air
tanah dan permukaan tidak dirawat dan dilindungi (salvato, 1992).
2.3 Depot Air Minum
Usaha DAM dimulai sekitar tahun 1999 dimana saat itu Indonesia sedang
mengalami krisis moneter yang berakibat kepada pencarian alternatif untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk air minum dengan biaya yang lebih
murah(Amrih,2005).sejak tahun 1997,keberadaan DAM mulai berkembang
mulai dari 400 depot hingga 2005 jumlah depot lebih krang 6.000 DAM dn
tersebar diberbagai daerah indonesia mulai dari wilayah padat penduduk
hingga wilayah yang sulit mengakses air bersih (Pratiwi,2007)
menjadi perhatian yang penting dalam setiap uji sampel air minum karena
bakteri ini digunakan sebagai bakteri indikator sanitasi (Dewanti, 2005 )
2.4.1 Definisi
Bakteri E.Coli merupakan flora normal pada usus kebanyakan hewan
berdarah panas serta manusia. Bakteri ini termasuk kedalam bakteri gram
negatif, berbentuk batang tidak membentuk spora, kebanyakan bersifat motil (
dapat bergerak ) menggunakan flagela, ada yang mempunyai kapsul, dapat
menghasilkan gas dari glukosa, serta memfermentasi laktosa ( pelczar, 2005 )
Center for disease kontrol and prevention (CDC) menjelaskan bahwa
untuk mencegah kontaminasi dari bakteri E.Coli, air minum pada daerah
perkotaan harus diberi klorin atau disinfektan lain.
2.4.2 Klasifikasi E.Coli
1) Enteroinvasive E.Coli (EIEC )
Serotipe E.Coli jenis ini ditemukan sebagai penyebab diare pada anakanak yang lebih besar dan juga penyebab diare pada orang dewasa.
Mereka ini menyerang sel-sel epitel usus besar dan meyebabkan
sindrom klinis yang mirip dengan sindrom yang disebabkan oleh
shingella. (pelczar, 2005)
2) Enteropathogenic E.Coli (EPEC)
Menyebabkan gastroenteritis pada bayi yang baru lahir sampai
berumur 2 tahun. EPEC melekat dan menginfeksi sel mukosa usus
kecil. Kolonisasi bakteri ini pada usus kecil dapat menyebabkan diare
(Palczar, 2005)
3) Enterohemorrhagic E.Coli (EHEC)
EHEC berhubungan dengan kolitis hemoragik ( diare yang berat),
sindroma uremia hemolitik, anemia, hemolitik mikroagiopatik, dan
trombositopeni.( Jawetz, 1995 )
4) Enterotoxigenic E.Coli (ETEC)
ETEC memproduksi dua macam toksin yang berbeda yaitu toksin
tahan panas (TP) dan toksin tidak tahan panas (TTP). toksin tahan
panas bersifat labil terhadap panas dan toksin ini adalah protein kecil
yang mempertahankan kegiatan racunnya walaupun telah dipanaskan
selama 30 menit pada suhu 100oC. Sedangkan TTP rusak dengan
pemanasan 65oC selama 30 menit (Pelczar, 2005)
5) Enteroaggretive E.Coli (EAEC )
Serotipe ini meneyebabkan diare akut dan kronik pada masyarakat
dinegara berkembang. EAEC digolongkan berdasarkan bentuk dan
perlekatan pada sel manusia. EAEC bisa menyebakan diare akut dan
kronis pada anak-anak (Jawetz,1995 )
2.5 Higienis Sanitasi Depot Air Minum
Higienis dan sanitasi merupakan dua hal yang tak terpisahkan karena
sangat erat kaitannya.prinsip-prinsip higienis sanitasi makanan dan minuman
adalah teori praktis mengenai pengetahuan,sikap,dan perilaku manusia dalam
menaati asas kesehatan,asas kebersihan,dan asas keamanan dalam mengangani
produk makanan atau mimuman (Depkes,2006).
bekas,tempat
berkembangbiak
serangga,binatang
kecil,hewan
dibersihkkan
dan
mudah
pemeliharannya. Tata ruangan usaha depot air minum paling sedikit terdiri
dari :
Pencahayaan:
10
Gambar 1.1 : Proses Pengolahan Air Minum Isi Ulang pada Depot Air Minum
Untuk
proses
produksi
air
minum
di
DAM
adalah
sebagai
berikut(Depkes,2006):
1. Penampungan Air Baku dan Syarat Bak Penampungan
Air baku yang diambil dari sumbernya kemudian diangkut
menggunakan tanki dan selanjutnya ditampung didalam tanki
penampung (reservoir).tangki penampungan harus terbuat dari bahan
tara pangan (food grade) dan bebas dari bahan-bahan yang dapat
mencemari air.
Tangki pengangkutan
dipenuhi,diantaranya
memiliki
adalah
beberapa
khusus
syarat
digunakan
yang
untuk
harus
air
11
fenol,serta
untuk
menyerap
sampai
0,1
mikron
dan
dipergunakan
untuk
3. Tahap Desinfeksi
Fungsi dari desinfeksi adalah untuk membunuh kuman patogen yang
ada dalam air minum.proses desinfeksi bisa menggunakan UV, ozon,
ataupun sistem reverse osmosis.
Kebanyakan depot air minum isi ulang,menggunakan lampu ultraviolet
sebagai sterilisatornya.air akan dialirkan melalui tabung yang dipasang
lmpu ultraviolet berintesitas tinggi sehingga bakteri terbunuh oleh
12
6. Penutupan
Penutupan wadah dilakukan dengan yang dibawa konsumen dan atau
yang disediakan oleh DAM.
Setelah proses ozonisasi selasai, air siap dipompa menuju ruang
pengisian dan langsung dialirkan melalui kran. Setelah itu air diisikan
ke dalam galon-galon yang telah disiapkan kemudian diberikan
pelabelan merek dagang lalu diberikan kepada konsumen.
13
BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1 Profil Puskesmas
Puskesmas Tanah Garam berdiri tahun 1975, terletak di Kelurahan VI Suku,
Kec. Lubuk Sikarah. Rencana pembangunan awal Puskesmas Tanah Garam
adalah dikelurahan Tanah Garam, namun adanya tanah hibah dari masyarakat
kelurahan VI suku, maka di bangunlah Puskesmas di Kelurahan VI suku, tetapi
nama tetap Puskesmas Tanah Garam. Puskesmas Tanah Garam dibangun dengan
luas tanah 1010 m2.
14
Topografi Kota Solok, yaitu sungai batang lembang, sungai batang gawan dan
sungai batang air binguang. Suhu udara berkisar dari 26,10C sampai 28,90C.
Dilihat dari jenis tanah 21,76% tanah di Kota Solok merupakan tanah sawah dan
sisanya 78,24% berupa tanah kering.
Hasil registrasi penduduk Kota Solok tahun 2008 tercatat sebanyak 59.172
jiwa, terdiri atas 28.989 laki laki dan 30.173 perempuan, dengan sex ratio
sebesar 0,96. Ini berarti setiap 1.000 perempuan berbanding 960 laki-laki. Dengan
luas wilayah 5.764 km2, kepadatan penduduk Kota Solok adalah sebanyak 1.026
jiwa/km2. Kecamatan Tanjung Harapan adalah kecamatan dengan kepadatan
penduduk tertinggi yaitu sebesar 1.223 jiwa/km2.
Batas wilayah Puskesmas Tanah Garam adalah Utara Kecamatan Nagari
Tanjuang Bingkuang, Aripan dan Kuncir Kabupaten Solok.
Untuk tingkat pendidikan yang paling besar adalah Universitas 9,68%, SLTA
33,64%, SLTP 18,94% dan tamat SD/MI 15,78%, namun masih ada 16,68%
penduduk tidak/ belum tamat SD.
Sementara itu, penduduk Kota Solok dihuni oleh suku Minang, Jawa, Batak,
tetapi yang lebih dominan adalah suku Minang. Upacara- upacara keagamaan di
Kota Solok masih ada, seperti acara tolak bala, adat dalam kematian, upacara adat
perkawinan Solok.
3.1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Garam
15
16
melalui
sistem
Pustu Payo
Pustu Bandar Pandung
Pustu Gurun Bagan
Pustu Sawah Piai
Pustu Bancah
Poskeskel Tanah Garam
Poskeskel Gurun Bagan
Poskeskel Sinapa Piliang
17
JENIS TENAGA
S2 Kesehatan Masyarakat
Dokter Umum
Dokter Gigi
Sarjana Kesehatan Masyarakat
S1 Keperawatan
Dokter Spesialis Anak
D3 Bidan
D3 Kesling
D3 Gizi
D3 Labor
D3 Gigi
D3 Apikes
D3 Refraksi
D3 Fisioterapi
D3 Atem
D1 Kebidanan
Perawat SPK
Perawat Gigi
Asisten Apoteker
Analis Labor
SMF
D3 Perawat
Sopir
Petugas Jaga Malam
Kebersihan
Apoteker
JUMLAH
JUMLAH
1
5
1
3
3
1
22
1
3
2
1
1
1
2
1
5
2
1
2
1
2
19
3
2
3
1
89
KETERANGAN
18
Rekam Medik
Poli Umum
Poli Gigi
UGD 24 jam
Laboratorium Klinik
Farmasi
Klinik Gizi
Klinik Sanitasi
Klinik TB, VCT dan IMS
Poli Ibu
Poli Anak
Poli KB
PolI Imunisasi
Klinik PKPR
Klinik Tumbuh Kembang
Rawatan Ibu dan Anak
Rawatan Dewasa
3 Sasaran
1. Data Kependudukan
19
Jumlah Penduduk
: 21942 orang
Jumlah Bulin
: 415 orang
Jumlah Buteki
: 396 orang
Jumlah Bayi
: 4383 orang
: 1206 orang
Jumlah PUS
: 3628 pasangan
Jumlah Bumil
: 458 orang
Jumlah WUS
: 5114 orang
: 23 buah
: 92 orang
Jumlah TOGA
: 3 kelurahan
Jumlah POD
:-
: 9 buah
:-
Jumlah KK Miskin
: 644 KK
20
Kegiatan
Pencapaian
Target (%)
K1
(%)
102
95
K4
Persaalinan oleh Nakes
Kunjungan Nifas
Deteksi resti Ibu Hamil oleh
98
95,1
92
25
94
90
89
20
KIA
(Ibu)
21
Anak
Nakes
Detyeksi resti Ibu hamil oleh 23
20
masyarakat
Kematian ibu
hamil
atau -
99,2
95,35
91,69
90,71
88,50
87,98
2
3
-
90
88
90
87
90
83
-
PWS KB
NO
Keluraha
Jumla
h PUS
Peserta KB baru
Peserta KB Aktif
Bl
Bl
Bln
Bl
lalu
lal
ini
Kum
Kum
ini
u
1.
Tn.Gara
2746
21
11
Jml
254
%
9,2
1777
Jml
1781
%
64,8
2.
3.
m
VI Suku
Sinapa
939
230
11
4
21
1
104
24
11,0
10,4
673
161
21
-
694
159
73,9
69,1
3645
36
33
306
10,4
2611
25
2636
72,3
Piliang
Total
2.Gizi Masyarakat
Kegiatan :
a. Penimbangan Masal & Pembr Vit A (bln Feb &
Agst)
b.pengukuran Status Gizi Murid TK/PAUD
22
23
50
40
30
20
10
0
10
11
12
Program
Imunisasi
P2P
a.
Program TB
Imunisasi
b. BIAS
dan Surveilans
b. Survey dan
c. TT WUS
Pemetaan wilayah
d. Sweeping
TB
e. Pelacakan KIPI
24
a. Pelacakan Kasus
DBD :
c.
dan
e.
Epidemiologi
kasus
f. PTM
g. Posbindu
Hasil Kegiatan
No
1.
Program
P2M
14.
Imunisasi
4.
Kegiatan
Penemuan Kasus BTA (+)
Angka bebas jentik (ABJ)
Penemuan kasus Pneumonia
Pengobatan Diare
Penangan Kasus DBD
Jumlah Kasus DBD
Penemuan Kasus Kusta
Rabies : Kasus Gigitan
Pemberian VAR/SAR
IVA :Diperiksa hasil (+)
HIV/AIDS
Kunjungan
HIV (+)
Imunisasi Lengkap
HB O
BCG
DPT + HB 1
DPT + HB 3
Polio 3
Campak
BIAS Campak
BIAS DT/TT
TT WUS SMU
UCI
Kesehatan Lingkungan
Kegiatan :
- inspeksi sanitasi dasar
- rumah sehat
- pemeriksaan TTU-TPM
25
Pencapaian
35,8
83,7
31,5
100
100
19
43
18/44
525
1
94,5
80,4
98,8
96,6
94,4
94,4
94,1
100
Target (%)
70
95
75
100
100
85
90
95
95
90
90
90
100
- STBM
- Pengelolaan sampah RT
- Pembinaan dan Pengawasan kwalitas air
- Penyuluhan Hygiene sanitasi ke sekolah
- Penyuluhan kawasan sehat
Hasil Kegiatan
No
1
Program
Akses
Bersih
Jamban
VI SUKU
100
SNP
100
Pencapaian
100
Target (%)
92
67,91
85,75
100
84,6
90
Keluarga
Pengel.
57,16
56,92
57,69
57,12
75
Limbah
Pengel.
57,86
55,19
52,56
56,53
95
5
6
7
Sampah
Rumah Sehat
TTU
TPM
69,55
-
80,98
-
83.65
-
74,55
100
86,67
80
75
65
26
TG
Air 100
2,
2
Februari
E.
Tota co
l
li/
Coli 1
for
0
m/1 0
00
m
ml
l
Maret
E.
Tota co
l
li/
Coli 1
for
0
m/1 0
00
m
ml
l
April
Tot
al
Col
ifor
m/
10
0m
l
E.
co
li/
1
0
0
m
l
Mei
Tot
al
Col
ifor
m/
10
0m
l
E.
co
li/
1
0
0
m
l
Tota
l
Coli
for
m/1
00
ml
E.c
oli/
10
0
ml
tid
ak
di
per
iks
a
ti
d
a
k
di
p
er
ik
sa
tid
ak
di
per
iks
a
ti
d
ak
di
p
er
ik
sa 8,8
8,
8
tid
ak
di
per
iks
a
ti
d
ak
di
p
er
ik
sa 0
tid
ak
di
per
iks
a
ti
d
ak
di
p
er
ik
sa
tid
ak
tida di
k di pe
peri rik
ksa sa
tid
ak
di
per
iks
a
ti
d
ak
di
p
er
ik
sa
tid
ak
tida di
k di pe
peri rik
ksa sa
0
ti
d
a
k
di
A
tida p
Z
k di er
W
peri ik
A
8,8
5
ksa sa
3
ti
ti
d
d
a
a
k
k
di
di
tida p tida p
J k di er k di er
B peri ik peri ik
4 S ksa sa ksa sa
ti
ti
d
d
a
a
k
k
di
di
tida
p
tida
p
27
S k di er k di er
N peri ik peri ik
5 I ksa sa ksa sa
ti
d
ak
di
tida p
k di er
peri ik
ksa sa
8,8
8.
8
ti
d
ak
di
tida p
k di er
peri ik
ksa sa
10
8
tid
ak
di
per
iks
a
tid
ak
di
per
iks
a
2
1
ti
d
a
k
di
p
er
ik
sa
ti
d
a
k
di
p
er
ik
sa
Juni
5.Promosi Kesehatan
Kegiatan ;
a. Penyuluhan ke Sekolah
b. Penyuluhan di Posyandu
c. Penyuluhan Keliling
d. Pembinaan Kelurahan model PHBS
e. KTR
f. Pelaksanaan kegiatan Kelurahan Siaga
Program Pengembangan
No Program
1
UKS
Skrining murid kelas 1
SD/SLTP/SLTA
Pembinaan Sekolah Sehat
Pelatihan Dokter Kecil/Kader Kesehatan
2.
Perkesmas
asuhan keperawatan pada
keluarga
kunjungan rumah KK Resti
Kesehatan Jiwa
penemuan dini dan penanganan
rujukan kasus jiwa
Kesehatan Lansia
pelayanan di dalam dan luar gedung
pembinaan kelompok Lansia
28
kasus jiwa
6.
7.
Senam lansia
Penyuluhan Kesehatan Lansia
Deteksi Dini Kesehatan Lansia
PKPR
Pelatihan kader PKPR
Penyuluhan & konsultasi ke sekolah
Konsultasi bagi remaja
Kesehatan Gigi % Mulut
Dalam Gedung :
Luar Gedung
29
UKGS
UKGM
3.6kegiatan
3.10 penemuan
kasus BTA (+)
3.9P2
M
3.14 penemuan
kasus pneumonia
3.18 pengelolaan
limbah
3.17 k
3.22 pengelolaan
esli
sampah
ng
3.26 pengawasan
air minum
3.29
3.30
3.31
3.32
3.33
3.34
3.35
3.36
30
3.7Pencap
aian
3.11 35,
80%
3.15 31,
50%
3.19 57,
12%
3.23 56,
53%
3.27 60
%
3.8target
3.12 70
%
3.16 75
%
3.20 75
%
3.24 95
%
3.28 10
0%
MASALA
H
3.36.7
3.36.8
3.36.9
3.36.10
3.36.11
KRITERI
A
3.36.12
3.36.14
3.36.16
3.36.18
3.36.20
MASAL
MASAL
MASALA
MASALA
MASALA
(3
(4
(5)
3.36.17
3.36.19
Pengelola
Pengelola
3.36.13
3.36.15
an
an
Kua
Penemua
Penemua
li
sa
lita
ba
pa
air
min
um(
DA
M)
ni
3.36.21
Rendahny
a
3.36.22
n
d
a
h
3.36.23
3.36.24Tin
1
gka
t
Urg
31
3.36.252
3.36.263
3.36.272
3.36.282
3.36.295
ensi
(U)
3.36.30
3.36.31 Tin
2
3.36.323
3.36.333
3.36.341
3.36.352
3.36.365
3.36.403
3.36.41 3
3.36.422
3.36.431
3.36.445
3.36.471
3.36.482
3.36.494
3.36.504
3.36.51 125
gka
t
Kes
eriu
asa
n
(S)
3.36.37
3.36.38Tin
3
gka
t
Per
kem
ban
gan
(G)
3.36.39
3.36.45
3.36.46
U X S X G
3.36.52
3.36.53
3.36.54
3.36.55
32
3.36.56
3.36.57
MAN
3.36.58
Kurangnya
pengetahuan
3.36.59
pemilik DAM
3.36.60
3.36.61
Kurangnya pengetahuan
3.36.62
tenaga kerja tentang
3.36.63 pentingnya menjaga
3.36.64
Tempat penyimpanan air
3.36.65
baku dan alat-alat
pengolahan yang
3.36.66
bermasalah
3.36.67
Tidak adanya
sangsi yang
diberikan pada
pemilik DAM
Kurangnya pengetahuan
tenaga kerja tentang prosedur
pengolahan air minum yang
baik
Biaya pemeriksaan
yang mahal
-lingkungan kerja
yang kurang
memenuhi syarat.
3.36.68
3.36.69
3.36.70
3.36.71
33
MATERIAL
MONEY
LINGKUNGAN
RENDAHNYA
KUALITAS AIR
MINUM pada
(DAM) di
wilayah kerja
puskesmas tanah
garam
3.36.72
BAB IV
3.36.73
PEMBAHASAN
3.36.74
3.36.753.36.76
No 3.36.80
Faktor
Pen
yeba
b
34
Variabel Penyebab
3.36.81
Penyebab Masalah
3.36.77
3.36.78
Alternatif
Pemecahan Masalah
3.36.83
3.36.84
1. Manusia
tentang
penyuluhan
prosedur
serta
tindakan
kebersihan
dalam
selama
proses
tenaka
kerja
kebersihan
proses
selama
pengolahan
minum.
Memberikan
air
sosialisasi
DAM
memenuhi syarat.
35
yang
3.36.87
3.36.88 3.36.89
2
Metode
3.36.93 3.36.94
3.
Material
Kurangnya
pengetahuan Mengadakan edukasi kepada
tenaga kerja tentang prosedur
para pekerja DAM tentang
pengolahan air minum yang
prosedur pengolahan air yang
baik
baik dan sesuai standar
3.36.90
3.36.92
3.36.91
Tempat penyimpanan air baku Pengecekan
tempat
dan alat-alat pengolahan yang
penyimpanan air baku dan
bermasalah
kualitas air baku secara
berkala serta pengecekan alat-
36
alat
3.36.95 3.36.97
4.
Dana
3.36.96
3.36.99 3.36.100
5
Lingkunga
n
Biaya
mahal
3.36.98
pemeriksaan
pengolahan
yang
bermasalah.
yang Memberikan anggaran dana
untuk pemeriksaan rutin.
3.36.102
3.36.103
3.36.104
3.36.105
3.36.106
37
3.36.107
3.36.108
3.36.109
3.36.110
3.36.111
3.36.112
3.36.113
3.36.114
3.36.115
3.36.116
PELAKSANAAN KEGIATAN
RENCANA
3.36.117
3.36.118
3.36.119
3.36.120
3.36.121
NO
TUJUAN
SASARA
38
KEGIATAN
3.36.122
3.36.123
3.36.125
PENANGGUN
PELAKSAN
3.36.126
3.36.127
3.36.128
3.36.129
3.36.130
3.36.131
3.36.132
3.36.133
3.36.134
3.36.135
3.36.136
3.36.137
1
12
3.36.124
JAWAB
3.36.1383.36.146
3.36.139
3.36.147
3.36.140Melaksanaa
1
n
3.36.141
3.36.142
3.36.157
3.36.160
3.36.167
3.36.174
3.36.181
3.36.188
3.36.195
3.36.200
3.36.207
3.36.214
3.36.221
3.36.228
3.36.235
3.36.242
3.36.249
3.36.149
3.36.153
3.36.158
3.36.161
3.36.168
3.36.250
3.36.175
3.36.182
3.36.189
3.36.196
3.36.201
3.36.208
3.36.215
3.36.222
3.36.229
3.36.236
3.36.243
Meningkatka
Pemilik
DAM
di 3.36.162 Pimp
wil
awas
penga
ay
an
wasan
ah
kuali
3.36.144
tas
kualit
air
as air
minu
minum
m
(DA
M)
di
wilay
ah
kerj
39
3.36.152
peng
3.36.143
3.36.145
3.36.148
(DAM
)
3.36.150
3.36.151
3.36.154
3.36.155
3.36.156
3.36.163
3.36.164
ke 3.36.165
rja 3.36.166
3.36.159
Puskesma
s
ta
na
3.36.169
sanitarian
3.36.170
3.36.171
3.36.172
3.36.173
X X X X X X
3.36.251
3.36.216
3.36.223
3.36.230
3.36.237
3.36.244
3.36.252
3.36.176
3.36.183
3.36.190
3.36.197
3.36.202
3.36.209
3.36.217
3.36.224
3.36.231
3.36.238
3.36.245
3.36.253
3.36.177
3.36.184
3.36.191
3.36.198
3.36.203
3.36.210
3.36.232
3.36.239
3.36.246
3.36.218
3.36.225
3.36.254
3.36.178
3.36.185
3.36.192
3.36.199
3.36.204
3.36.211 3.36.233
3.36.240
3.36.247
3.36.219
3.36.226
3.36.255
3.36.234
3.36.241
3.36.248
3.36.179
3.36.186
3.36.1933.36.205
3.36.212
3.36.256
3.36.220
3.36.227
3.36.180
3.36.187
3.36.1943.36.206
3.36.213
tana
ga
h
gara
m
40
ra
m
3.36.257
3.36.258
3.36.259
4.2 PEMBAHASAN
Kualitas Air Minum Isi Ulang Pada Depot Air Minum
3.36.260
Air baku adalah air yang diambil dari sumber yang terjamin
kualitasnya.air baku yang sering digunakan oleh DAM merupakan air yang
telah diolah lebih lanjut dan kemudian digunakan sebagai air baku untuk air
minum isi ulang.
3.36.262
harus dibuktikan dengan sertifikat sumber air dari pengelola sumber air baku
yang harus disertakan dalam pengiriman air baku ke tempat DAM.selain itu
air baku yang baik seharusnya berada dlam kondisi yang baik dalam arti telah
41
memenuhi persyaratan yang berlaku,untuk air baku yang berasal dari mata air
pegunungan perlu diperhatikan bagaimana cara pengangkutannya,alat
pengangkut yang digunakan,serta telah memiliki hasil uji bakteriologis.
3.36.265
3.36.266
4.1.2 Hubungan Tandon Air Baku Dengan Kualitas Air Minum Isi
Ulang
3.36.267
dipenuhi, diantaranya adalah tandon yang digunakan khusus untuk keperluan air
minum,
mudah
pengeluaran,serta
dibersihkan,
pengisian
dan
harus
memilikilubang
pengeluaran
air
harus
pengisian
dan
melalui
kran
Ulang
3.36.270
42
3.36.272
Kata sanitasi diambil dari bahasa latin yaitu sanitas yang berarti
mikroorganisme
yang
dapat
menyebabkan
waterborne
cukup
sehingga
mudah
dibersihkan,tidak
diperbolehkan
meletakkan benda-benda yang tidak berhubungan dengan proses produksi.Langitlangit terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan desain yang
sederhana.didalam ruang produksi ,pencahayaan diusahakan mendapatkan cahaya
baik allami maupun buatan minimal 10-20 foot candle (100-200 lux).selain itu
ventilasi juga harus diperhatikan sehingga dapat menjaga suhu yang nyaman
(Depkes,2006)
3.36.274
3.36.275
43
kulit,atau hal lain yang diduga dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air
minum.parameter PHBS serta pengetahuan higiene sanitasi karyawan diataranya
adalah
mencuci
tangan
sebelum
bekerja,karyawan
tidak
diperbolehkan
Ulang
3.36.279
baku menjadi air minum.apabila kondisi peralatan dalam keadaan baik maka
diharapkan kualitas AMIU yang dihasilkan juga baik.
3.36.280
produksi,namun
masih
banyak
DAM
yang
belum
memiliki
sertifkat
yang ada dalam air baku sehingga air yang dikonsumsi sudah terbebas dari bakteri
patogen.untuk mematikan bakteri yang ada pada air baku,DAM menggunakan
lampu UV,ozon atau sistem osmosis blaik (reverse osmosis).lampu UV yang
digunakan adalah UV C dengan panjang gelombang berkisaran antara 260-280
nm(Athena,2004).Lampu UV ini memilik batas pemakaian,apabila waktu
pemakaian telah habis maka harus segra diganti,jika tidak pemakaiannya akan
menjadi kurang efektif.
44
3.36.283
Untuk pemakaian
karena belum adanya standar yang mengatur penggunaan jumlah dan ukuran
mikrofilter yang harus dipasang pada setiap peralatan produksi AMIU.semakin
lengkap ukuran filter yang digunakan (10-0,1 mikro) maka filter tersebut dapat
menyaring bakteri ataupun partikel-partikel halu lain yang ada didalam air .sma
seperti lampu UV,mikro filter pun memiliki masa pemakaian yang apabila
waktunya telah habis maka harus dilakukan penggantian agar sempurna dalam
menyaring partikel-partikel atau bakteri lain yang terkandug dalam air minum.
3.36.284
air minum harus selalu dalam keadaan bersih dan disanitasi setiap hari.permukaan
yang kontak dengan air minum harus bebas dari kerak,oksidasi ataupun residu
lain.
3.36.285
3.36.286
a.
Depot Air Minum tentang kualitas Air minum yang Laik hygeine dan
sanitasi.
3.36.287
b.
c.
Tenaga
kesehatan
memberikan
pengarahan
tentang
bagaimana cara pengambilan Air Isi Ulang yang baik kepada pemiliki
Depot.
3.36.289
3.36.290
3.36.291
a.
b.
45
3.36.293
c.
3.36.294
d.
3.36.295
e.
harus dipantau
3.36.296
3.36.297
3.37
Evaluasi
3.37.4
3.37.5
3.37.6
3.37.7
3.37.8 BAB V
3.37.9 PENUTUP
46
3.37.10
4.1 KESIMPULAN
3.37.11
januari ditemukan 6 DAM yang bermasalah yaitu DAM Azka, DAM Azwa,
DAM F4, DAM Berkah, DAM Keluarga, DAM Zasqua. Pada bulan februari
tidak ada DAM yang bermasalah. Dari pemeriksaan bakteriologi yang
dilakukan pada bulan maret dan april ditemukan 1 DAM yang bermasalah
yaitu DAM Azwa. Dari pemeriksaan bakteriologi yang dilakukan pada bulan
mei tidak ditemukan DAM yang bermasalah. Dari pemeriksaan bakteriologi
yang dilakukan pada bulan juni ditemukan 3 DAM yang bermasalah yaitu
DAM Tirta Rizki, DAM ZasQua dan DAM Embun.sedangkan pada bulan juli
ditemukan 3 DAM yang bermasalah dari pemeriksaan bakteriologis.tidak
sebagian DAM yang tidak memenuhi syarat laik hygiene dan sanitasi.
3.37.12
4.2 SARAN
3.37.13
masyarakat.dan
mana
yang
tidak
layak
dikonsumsi
47