menunjukan jumlah garam yang terlarut dalam 1 kg air laut.
Konsentrasi total ion yang terdapat di
perairan (Boyd, 1988)
Salinitas mengambarkan padatan total
dalam air, setelah semua kerbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromida dan iodida digantikan oleh klorida, dan semua bahan organik telah teroksidasi.
Satuan salinitas dinyatakan : g/kg atau permil,
gram perliter (%o) Salinitas ditentukan oleh : Percampuran air laut baik percampuran air secara vertikal maupun secara horizontal (sirkulasi air), topografi benua (salinitas permukaan), penguapan (evaporasi), suhu, densitas, curah hujan, aliran sungai. Kondisi Salinitas di Beberapa Perairan : Air Tawar kurang dari 0.5 % Perairan Payau antara 0,5 30 % Perairan Laut 30 40 % Perairan laut terbuka 32-38 % 1
dipengaruhi oleh masukan air tawar dari sungai. Salinitas berubah menurut ruang dan waktu Nilai maksimum terdapat di tropis pada lintang 20 - 30 U dan 15 - 20 S. Untuk perikanan salinitas dapat mempengaruhi distribusi, pergerakan dan ruaya ikan. Variasi salinitas dapat dijadikan sebagai indikator perubahan massa air atau kondisi stabilitas perairan. Salinitas pada beberapa jenis ikan dapat menjadi kawasan sumber makan, dan reproduksi terutama penempatan telur. Teknik Pengukuran Salinitas : 1. Titrasi Chloor (kadar garam rendah) 2. Areometer (kadar garam tinggi)
1. Metode Kimia dengan cara gravimetri 2. Metode Fisika dengan cara konduktivitas (ion) Alat Canggih : Inductively coupled salinometer (Yeo-Kal Elektronik), selalu dikalibirasi dulu, baru sampel air diambil dengan Van Dorn. Contoh Tabulasi Data Salinitas : Sampel