Jadi-Buku Odt
Jadi-Buku Odt
merupakan
pembelajaran
tentang
suatu
berkinerja
suatu
organisasi.
Pembelajaran
perilaku
Dimensi
teknis,
dimensi
teknis
yaitu
dimensi
yang
dalam
mengelola
sebuah
dibidang
mempunyai
menggerakkan
teknis
kemampuan
organisasi,
atau
orang
yang
misalnya
yang
ahli
dan
diperlukan
untuk
keahlian
dalam
sebagai
acuan
dalam
menjalankan
sebuah
kegiatan
oragnisasi
tersebut.
Sehingga
dapat
yaitu
secara
organisasi.
individu-individu
individu,
Komponen
yang
yang
perilaku
kedua
berperilaku,
kelompok,
adalah
baik
dan
organisasi
itu
perilaku
formal
sebagai wadah dari perilaku itu. Yaitu sebagai sarana bagi ndividu
dalam bermasyarakat ditandai dengan keterlibatannya pada suatu
organisasi. Dan, menjalankan perannya dalam organisasi tersebut.
Pengertian perilaku organisasi menurut beberapa ahli :
Perilaku Organisasi
C. PERBEDAAN
PERILAKU
ORGANISASI
DENGAN
ILMU
PERILAKU LAINNYA
Perilaku organisasi (PO) adalah ilmu terapan, sehingga ilmu
perilaku organisasi tidak terlepas dari pengaruh ilmu perilaku
sehingga berkontribusi
dengan
beberapa
ilmu
perilaku
lain,
Psikologi
Industri
atau
diantaranya:
Perbedaan
antara
PO
dengan
diawali
pada
psikologi
manusia
yaitu
dengan
itu
sendiri.
Namun,
keduanya
sama-sama
PO
terpusat
pada
variabel
tak
terbatas.
PO
Perilaku Organisasi
suatu
organisasidan
penerapan
dari
lmu
pengetahuan
itu
sendiri
agar
berkualitas.
Keduanya
tetap
ruang
lingkup
prosedur
organisasi
tata
cara
metode
kerja
akan
yang
menyangkut
dipakai
dalam
untuk
pencapaian
melihat
maksud
dan
sifat
organisasi
dan
metode
merupakan
pelayanan bagi manajer dan addministrasi dalam melaksanakan
Perilaku Organisasi
PENUTUP
Perilaku organisasi sangat penting digunakan dalam ruang lingkup
keorganisasian
karena
perilaku
organisasi
dapat
mengetahui
Organisasi
sekelompok
orang
merupakan
yang
suatu
memilki
tempat
tujuan
berkumpulnya
bersama,
memilki
SUMBER REFERENSI :
http://indraprasetya17.wordpress.com/
http://eziekim.wordpress.com/
http://setiya21.wordpress.com/2009/12/17/perilaku-organisasi/
Perilaku Organisasi
BAB II
Sejarah perkembangan dan pendekatan dalam perilaku
organisasi
PENDAHULUAN
Manusia sudah mempelajari perilaku organisasi sudah berlangsung
dari
zaman
dulu.
Pada
awal
abad
20,
manusia
sudah
perilaku
organisasi
menjelaskan
tentang
bagaimana
perilaku
organisasi
sudah
melalui
banyak
tahap
dan
individu
yang
mengungkapkan
berperilaku
bahwa
dalam
perkembangan
organisasi.
Para
pengetahuan
ahli
tentang
metode
eksperimental
perilaku
yang
digunakan
didasarkan
pada
Perilaku Organisasi
dalam
filosofi
BF
analisis
Skinner
1. Everything
that
organisms
do
is
behavior
(including
behavior
experimentally
is
lawful,
studied.
which
allows
Semua
itself
perilaku
to
halal,
be
yang
Pusat dari
analisis perilaku
adalah
penggunaan
Empat-Term
rangsangan)
untuk
menggambarkan
hubungan
Negara
yang
yg
tersebut
meningkatkan
termasuk
membangun
efektivitas
konsekuensi
mengurangi
efektivitas
mereka.
Selain
modulasi
[3]
dalam
keadaan
kenyang
(menghapuskan
Diskriminatif stimulus (S
d)
Perilaku Organisasi
menghukum
memodifikasi
stimuli
respon
ave)
(S
operan.
yang
r-).
penguat (S
mengikuti
Memperkuat
(r
mengekang)
+)
dan
rangsangan
atau negatif
digunakan.
E. PENDEKATAN SOCIAL LEARNING
Teori Belajar Sosial berusaha menjelaskan tingkahlaku manusia
dari segi interaksi timbal-balik yang berkesinambungan antara
faktor kognitif, tingkahlaku, dan faktor lingkungan. Dalam proses
determinisme
timbal-balik
itulah
terletak
kesempatan
bagi
untuk
memimpin
diri
sendiri
(self-direction).
PENDEKATAN
BEHAVIORISTIC
(I.P.
PAVLOV
DAN
J.B.
WATSON)
Pendekatan ini adalah pendekatan yang berdasarkan pada respon
seseorang yang muncul apabila diberi stimulus atau rangsangan
tertentu.
G. PENDEKATAN MODIFIKASI PERILAKU
Perilaku Organisasi
Pendekatan Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai gabungan sub-sub sistem yang
saling berkaitan. Organisasi sebagai suatu sistem akan di pandang
secara keseluruhan, terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan (subsistem), dan sistem/organisasi tersebut akan berinteraksi dengan
lingkungan. Pandangan yang menyeluruh semacam itu akan lebih
bermanfaat dibanding dengan pandangan terisolasi.
Pendekatan Kontingensi
Pendekatan
kontingensi
muncul
sebagai
tanggapan
atas
memasukkan
berbagai
variable
lingkungan
ke
dalam
PENUTUP
Pada tingkat individu, jika pegawai merasa bahwa organisasi
memenuhi kebutuhan dan karakteristik individualnya, ia akan
cenderung berperilaku positif. Tetapi sebaliknya, jika pegawai tidak
merasa diperlakukan dengan adil, maka mereka cenderung untuk
tidak tertarik melakukan hal yang terbaik. Disini dibutuhkan
pendekatan - pendekatan yang dapat memodifikasi perilaku yang
tidak baik menjadi baik. Apabila pendekatan tersebut berhasil, bisa
dilihat
dari
kehladiran
kinerja
dan
seseorang,
tingkat
keluar
kualitas
pekerjaan,
masuknya
seseorang
tingkat
dalam
atau
masalah
segeralah
berunding
dengan sesama dan evaluasi apa saja yang telah dlakukan agar ke
depannya bisa menjadi lebih baik.
Perilaku Organisasi
10
SUMBER REFERENSI :
http://solehamini.blogspot.com/
http://pou-pout.blogspot.com/
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?
hl=id&langpair=en
%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Experimental_analysis_of_be
havior&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhidDh9NZu2JSaP85f5mVfE9cu71Q
BAB III
Organisasi sebagai sistem sosial
PENDAHULUAN
Organisasi di sebut sebagai sistem sosial karena di dalamnya
terdapat
sekelompok
orang
yang
mempunyai
hubungan
individu
harus
mampu
menyesuaikan
dirinya
dengan
maka
Perilaku Organisasi
sebaiknya
dalam
berperilaku
11
organisasi
A. ORGANISASI
TINGKAH
DIPANDANG
LAKU
SEBAGAI
ORANG
PERWUJUDAN
ORANG
YANG
merupakan
hasil
yang
berupa
barang,
jasa,
uang,
merupakan
orang-orang
dalam
masyarakat
dianggap
organisasi
dan
mencapai
tujuannya
memajukan
12
yang
dilakukan
dalam
organisasi
tersebut
untuk
Manusia
Tugas/ kerja
Budaya organisasi
tidak
sendiri,
maka
manusia
melakukan
tindakan
Karena
sistem
yang
menciptakan
dan
menjaga
lingkungan
Perilaku Organisasi
13
GETZELS-GUBA MODEL
Jacob W. Getzels
Egon G. Guba
Role
Social
Group
Intentions
Observed
Expectation
Climate
System
Behavior
Perilaku Organisasi
14
Individual Personality
Need
Disposition
Dimensi ini
dan
harapan
tertentu
sesuai
dengan
tujan-tujuan
organisasi.
Yang kedua ialah perilaku kepemimpinan yang bergaya personal
yang disebut dimensi idiografis yaitu pemimpin mengutamakan
kebutuhan dan ekspektasi anggota organisasinya. Dimensi kedua
ini mengacu kepada individu-individu dalam organisasi yang
masing-masing
tertentu.
dengan
Dimensi
kepribadian
pertama
disebut
dan
juga
disposisi
kebutuhan
dimensi
sosiologis,
Perilaku Organisasi
15
PENUTUP
Karena manusia adalah makhluk sosial, maka mereka saling
membutuhkan satu sama lainnya. Begitu juga dalam organisasi,
organisasi sebagai sistem sosial karena dalam organisasi terdapat
beberapa orang yang mempunyai tujuan dan bekerja sama dalam
memenuhi
ketercapaian
tujuan
tersebut.
Organisasi
bisa
Karena adanya
sistem sosial
dalam organisasi
Perilaku Organisasi
16
SUMBER REFERENSI :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/organisasi-sebagaisistem-sosial/
KEPEMIMPINAN%20PENDIDIKAN.pdf
BAB IV
Perilaku individu dalam organisasi
PENDAHULUAN
Pada umumnya setiap individu memiliki suatu kebutuhan hidup,
mulai
dari
yang
sederhana(primer) sampai
kebutuhan
yang
memerlukan
suatu
tempat
untuk
memenuhi
Perilaku Organisasi
17
A. PERILAKU INDIVIDU
Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi.
Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja individu yang
ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam perusahaan itu, para
karyawanlah
yang
menentukan
keberhasilannya.
Sehingga
kemampuan,
kepercayaan
pribadi,
pengharapan-
Perilaku Organisasi
18
Perilaku Organisasi
19
karakteristik biografis
1.1.
Umur
1.2.
Jenis kelamin
1.3.
Status kawin
1.4.
masa kerja
Kemampuan
1.1.
kemampuan fisik
1.2.
kemampuan intelektual
Kepribadian
Proses belajar
Persepsi
Sikap
Kepuasan kerja
Kepuasan kerja
Tingkat absensi
Tingkat turnover
D. PENDEKATAN
PENDEKATAN
UNTUK
MEMAHAMI
PERILAKU INDIVIDU
Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami perilaku
manusia
adalah;
pendekatan
kognitif,
reinforcement,
dan
20
lingkungan
dalam
perilaku
manusia.
Lingkungan
dalam
menentukan
sesuatu
perilaku.
Lingkungan
kognitif,
perilaku
dikatakan
timbul
dari
oleh
stimuli
lingkungan
baik
sebelum
terjadinya
kognitif
menyatakan
bahwa
kognisi
reaksi
lingkungan
pada
respon
tersebut
menentukan
Perilaku Organisasi
21
Pengalaman
masa
lalu
hanya
menentukan
pada
sekarang
dari
sistem
kognitif
seseorang,
tanpa
Perilaku Organisasi
22
6. Data.
Dalam pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai, pengertian
dan pengharapan pada dasarnya dikumpulkan lewat survey dan
kuestioner.
Pendekatan
reinforcement
mengukur
stimuli
lingkungan
dan
adalah
penyampaian
suatu
informasi
dari
Perilaku Organisasi
23
PENUTUP
Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda beda. Di
dalam organisasi setiap orang mempunyai tujuan yang sama.
Seluruh pekerjaan di dalam organisasi dilakukan para anggota
yang akan menentukan keberhasilannya. Jika seorang ikut dalam
organisasi, dia akan memperoleh suatu tujuan yang membuat ia
dapat kepuasan dalam melakukan pekerjaannya. Organisasi sangat
berpengaruh terhadap individu, karena setiap individu mempunyai
kebutuhan
kebutuhan
tertentu
dalam
dirinya
demi
setiap
individual
berorganisasi.
Misalnya,
dalam
24
karena
mereka
Kebutuhan
mempunyai
kebutuhan
kebutuhan
tersebut
yang
yang
berbeda
membuat
pula.
mereka
SUMBER REFERENSI :
http://agungpia.multiply.com/journal/item/23/Dasardasar_Perilaku_Individu
http://blogs.unpad.ac.id/nadiasabrina/
http://rikiseptiawan.blogspot.com/
http://irasetiawati.wordpress.com/2009/04/30/kepribadian-individudan-perilakunya-dalam-organisasi/
Perilaku Organisasi
25
BAB V
Multiple Intellegent, Social Intellegent, ESQ
PENDAHULUAN
Setiap individu itu berbeda beda. Maka dari itu, kecerdasan
seseorang pun berbeda dengan yang lainnya. Dalam perilaku
organisasi kecerdasan dibutuhkan karena setiap orang harus
mampu mengembangkan kemampuannya untuk lebih maju dan
meningkatkan kinerjanya. Dalam perilaku organisasi, akan dibahas
tentang kecerdasan majemuk, kecerdasan sosial, dan kecerdasan
mengendalikan emosi secara spiritual. Kecerdasan tersebut harus
Perilaku Organisasi
26
Howard
Gardener
mengembangkan
model
seorang
ahli
kecerdasan
riset
"multiple
dari
Amerika
intelligence"
bahwa
setiap
orang
memilki
bermacam-macam
kemampuan
atau
keterampilan
yang
dapat
ditumbuhkembangkan.
Menurut Howard Gardener dalam setiap diri manusia ada 9
macam kecerdasan, yaitu:
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan
linguistik
adalah
kemampuan
untuk
memecahkan
masalah.
Ia
mampu
memikirkan
dan
Perilaku Organisasi
27
artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang
besar.
3. Kecerdasan Visual Dan Spasial
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk
melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat
(cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang
berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan
kesadaran akan warana, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga
hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga
melibatkan kemampuan untuk melihat obyek dari berbagai sudut
pandang.
4. Kecerdasan Musik
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati,
mengamati,
membedakan,
mengarang,
membentuk
dan
Musik
mempunyai
pengaruh
yang
sangat
besar
namun
merangsang
waspada,
kreativitas,
dapat
kepekaan
membangkitkan
dan
semangat,
kemampuan
berpikir.
28
Kecerdasan
interpersonal
ialah
kemampuan
untuk
ia
mampu
memberikan
respon
secara
efektif
dalam
intrapersonal
adalah
kemampuan
yang
7. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan
kinestetik
ialah
kemampuan
dalam
pemikiran
dan
perasaan.
Kecerdasan
ini
juga
meliputi
29
9. Kecerdasan Ekstensial
Kecerdasan ekstensial adalah keverdasan tentang spiritual.
Kecerdasan ini mengenal tentang bagaimana hubungan antara
manusia dengan Sang Pencipta.
B. SOCIAL INTELLIGENCE
Social intelligence adalah ukuran kemampuan diri dalam pergaulan
di masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orangorang di sekeliling kita. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk
sosial dan kemampuan ini merupakan sesuatu yang sangat penting
sekali dimiliki supaya hidup kita bisa berkembang secara berarti
dan bisa dinikmati sepenuhnya.
Ada beberapa hal yang menjadi tolak ukur apakah seseorang
memiliki social intelligence yang tinggi atau rendah:
Perilaku Organisasi
30
ESQ,
semua
manusia
punya
intelektual
dan
punya
Emosi
dan
Spiritual
(ESQ)
Adalah
cara
kita
Perilaku Organisasi
31
proses berpikir kita (IQ) dan proses merasa kita (EQ) dalam
membuat keputusan serta dalam berpikir atau melakukan sesuatu.
Dengan ESQ, kita sebagai manusia mengakui adanya Tuhan
dengan segala kebesaran-Nya dan bisa diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Ini merupakan konsep psikologi (religius)
yang mengakui adanya Tuhan, yang berbeda dengan konsep
psikologi Barat yang hanya mengandalkan intelektual (rasio) dan
emosional.
PENUTUP
Multiple Intelligence artinya bermacam macam kecerdasan.
Setiap
orang
memiliki
kecerdasan
yang
berbeda
beda.
fasilitas/tempat
mengembangkan
yang
kemampuan
tepat
dan
seseorang
menunjang
tersebut.
untuk
Menurut
Matematik,
Visual
dan
Spasial,
Musik,
Interpersonal,
Perilaku Organisasi
32
pengendalian
diri
dalam
bersikap.
Diantaranya,
melakukan
sesuatu.
Seseorang
melakukan
sesuatu
tindakan, ada yang disadari dan ada juga yang tidak. Ciri ciri
perilaku yang disadari, yaitu: perilaku yang tampak, sikap yang
terkontrol, disadari penuh, tergantung situasi dan banyak berpura
pura. Ciri ciri perilaku yang tidak di sadari, yaitu: berupa nilai,
kurang di sadari, cenderung menetap, ditekan/disembunyikan.
Kita adalah hasil dari kebiasaan kita, artinya kesempurnaan dalam
melakukan prestasi bukan karena sesuatu yang muncul dengan
sendirinya, tetapi karena hasil dari pembiasaan. Jadi, kecerdasan
tidak hanya muncul begitu saja, tetapi harus dilatih, dikembangkan
dan berdasarkan diri sendiri.
SUMBER REFERENSI :
http://eecho.wordpress.com/2008/07/15/understanding-peoplepart2-potensi-hidup-manusia/
http://www.bookoopedia.com/
http://esqway165tarakan.blogspot.com/
http://www.wikimu.com/News/Home.aspx
Perilaku Organisasi
33
BAB VI
Dinamika kelompok
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa saling berinteraksi
dengan orang lain. Karena adanya interaksi membuat manusia
berkelompok
satu
sama
lainnya.
Dalam perilaku
organisasi,
Perilaku Organisasi
34
disebabkan
karena
adanya
kedekatan
ruang
dan
daerahnya.
2. Teori Interaksi (George Homans)
Teori interaksi berdasarkan pada aktivitas, interaksi dan
sentiment (perasaan atau emosi) yang berhubungan secara
langsung. Ketiganya dapat dijelakan sebagai berikut:
a. Semakin banyak aktivitas seseorang dengan orang
lain, semakin beraneka interaksinya dan semakin kuat
tumbuhnya sentiment mereka.
b. Semakin banyak interaksi diantara orang-orang, maka
semakin banyak kemungkinan aktivitas dan sentiment
yang ditularkan pada orang lain.
c.
Semakin
ditularkan
banyak
pada
orang
aktivitas dan
lain,
dan
sentimen
semakin
yang
banyak
kemungkinan
ditularkannya
aktivitas
interaksi-interaksi.
3. Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb)
Perilaku Organisasi
35
dan
keamanan,
atau
alasan
social.
Para
pekerja
Perilaku Organisasi
36
Terdapat
akibat-akibat
interaksi
yang
berlainan
antara
saling
bergantung,
yang
saling
bergabung
untuk
Perilaku Organisasi
37
Perilaku Organisasi
38
1.
Faktor Keamanan
2.
Faktor Status
Faktor Afiliasi
Faktor Kekuasaan
Mutual acceptance
Perilaku Organisasi
39
Indikator
yang
dijadikan
pedoman
untuk
mengukur
tingkat
[8]
Perilaku Organisasi
40
F. DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua
atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas
antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam
situasi yang dialami.
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok.
Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok
satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan
individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.
Dinamika kelompok dengan pendekatan sosiologis dapat diamati
dari unsur-unsur pokok sistem sosial sebagai alat analisis dinamika
kelompok yaitu :
Keyakinan
aspek
pengetahuan/kognitif
yang
dianggap benar
Perilaku Organisasi
41
Jenjang sosial
Fasilitas
yang
menyangkut
alat
untuk
mencapai
tujuan kelompok
PENUTUP
Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan satu sama
lainnya. Maka dari itu, adanya interaksi dan saling berhubungan
satu
sama
lainnya
membuat
manusia
membuat
suatu
Perilaku Organisasi
42
mulai
dari
adanya
komitmen
antar
individu,
SUMBER REFERENSI :
http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Dinamika_kelompok&action=edit
http://jarkasihishaq.blogspot.com/2009/05/ORGANISASI%20DAN
%20KEPEMIMPINAN
http://archielprananta.blogspot.com/2010/01/jenis-jenis-kelompoksosial.html
Perilaku Organisasi
43
BAB VII
Iklim organisasi
PENDAHULUAN
Dalam setiap organisasi akan memiliki iklim organisasi yang
berbeda beda. Keanekaragaman pekerjaan yang ada di dalam
suatu
organisasi
menggambarkan
atau
sifat
perbedaan
individu
tersebut.
yang
Iklim
ada
organisasi
akan
yang
Perilaku Organisasi
44
Gibson,
organisasi
Ivancevich
adalah
dan
serangkaian
Donelly
keadaan
(1992),
Iklim
lingkungan
yang
ini
menggambarkan
bahwa
iklim
organisasi
sebagai
Perilaku Organisasi
45
untuk
membentuk
suatu
rangkuman
persepsi
kerja
mereka
pada
seseorang
dibandingkan
B. ISU
ISU
IKLIM
ORGANISASI
DALAM
LEMBAGA
PENDIDIKAN
Pendidikan yang sebelumnya merupakan kebutuhan sekunder
telah
dipandang
sebagai
kebutuhan
utama.
Dalam
hal
46
Kita
juga
maklum
atas
ketidakmampuan
negara
berhak
mengikuti
pendidikan.
Pemerintah
mencerdaskan
kehidupan
bangsa.
UUD
45
juga
menjadi
tanggung
jawab
bersama
antara
IKLIM
ORGANISASI
ORGANISASI
Perilaku Organisasi
47
DAN
EFEKTIFITAS
digunakan.
Hal
ini
berarti
bahwa
pengertian
pendekatan
tujuan
untuk
menjelaskan
efektifitas
Perilaku Organisasi
48
jawab
(responsibility)
adalah
perasaan
menjadi
jawab
adalah
kewajiban
seseorang
untuk
terhadap
pekerjaan
yang
dibebankan
1996:560).
2. Identitas
Perilaku Organisasi
49
(Cherrington,
Identitas
(identity)
adalah
perasaaan
memiliki
(sense
of
persahabatan
dalam
kelompok
yang
informal,
serta
(support)
adalah
hal-hal
yang
terkait
dengan
Perilaku Organisasi
50
PENUTUP
Setiap
organisasi
memilki
iklim
organisasi
yang
berbeda.
Iklim
organisasi
penting
untuk
diciptakan
karena
SUMBER REFERENSI :
http://vinspirations.blogspot.com/
http://gurutisna.wordpress.com/2009/03/05/iklim-organisasi/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/iklim-organisasi-definisipendekatan.html
Perilaku Organisasi
51
BAB VIII
Motivasi dalam organisasi
PENDAHULUAN
Perilaku seseorang itu ditentukan oleh keinginan dan kemauannya
untuk mencapai beberapa tujuan. Keinginan itu berupa motivasi.
Dengan demikian motivasi merupakan suatu pendorong agar
seseorang
itu
melakukan
suatu
kegiatan
untuk
mencapai
yang
ia
geluti.
Motivasi
berubah
sesuai
dengan
mewakili
proses-
proses
Gray lebih
suka
menyebut pengertian
motivasi sebagai
individu,
antusiasme
dan
yang
menyebabkan
persistensi,
dalam
Perilaku Organisasi
52
timbulnya
hal
sikap
melaksanakan
Perilaku Organisasi
53
Evaluasi prestasi
Kepuasan
Proses motivasi :
Tujuan
Mengetahui kepentingan
Komunikasi efektif
Integrasi tujuan
Fasilitas
Teamwork
Perilaku Organisasi
54
kebutuhan
akan
prestasi
tersebut
sebagai
55
memperolehnya,
yang
bersangkutan
akan
berupaya
mendapatkannya.
Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan
berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan
untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan
akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya
itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya
itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah.
6. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi.
Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi
yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan
dan kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha mencari
dan
menemukan
sistem
motivasi
yang
terbaik,
dalam
arti
Perilaku Organisasi
56
pakar bahwa model tersebut ialah apa yang tercakup dalam teori
yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu.
tingkat
organisasi,
motivasi
pegawai
dapat
organisasi
mempunyai
pengaruh
langsung
terhadap
yang
kompeten,
sehingga
dalam
sistem
pengunduran
diri
pegawai
berarti
pegawai
hubungan
antara
tingkat
absensi
pegawai
dengan
57
untuk menilai imbalan yang tepat dan berarti secara individu bagi
pegawai serta kontrol terhadap sejumlah imbalan yang pernah
diterimanya.
Pada
tingkat
organisasi,
sistem
imbalan
dapat
Kompetensi Karyawan.
Kompetensi
terbagi
dua
1).
Kompetensi
"keras"
berupa
Lingkungan Kerja.
Perilaku Organisasi
58
4.
Sistem Nilai.
Preferensi.
Penghargaan.
59
atau
dengan
menaikkan
gaji
bawahannya.
Apabila
baik
lagi.
mengembangkan
melakukan
Ada
juga
kinerjanya,
pendekatan
agar
bawahan
maka
yang
disini
bahawan
dia
susah
untuk
pimpinan
harus
bisa
melakukan
Perilaku Organisasi
60
http://www.anneahira.com/motivasi/pengertian-motivasi.htm
http://adsensecamp.com/?ref_id=11028
http://www.anneahira.com/motivasi/motivasi-kinerja.htm
BAB IX
Ganjaran dalam organisasi dan kepuasan kerja
PENDAHULUAN
Ganjaran merupakan suatu yang diterima seseorang sebagai
balasan yang telah seseorang lakukan. Dalam hal ini, ganjaran
merupakan
bagian
dari
konsep
perilaku
organisasi
untuk
dari
suatu
sosial
hubungan.
atau
Ganjaran
dukungan
berupa
terhadap
nilai
uang,
yang
Perilaku Organisasi
61
pengorbanan
merupakan
semua
hal
yang
B.
FAKTOR
FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
NILAI/BESARNYA GANJARAN
Kinerja
Kinerja merupakan ukuran dari suatu hasil. Untuk menghargai
individu dalam suatu organisasi, maka diperlukan kriteriakriteria persetujuan untuk menentukan kinerjanya tersebut.
Usaha
Ganjaran terhadap suatu usaha yang dilakukan individu dalam
suatu
besaran
kompensasi
yang
akan
diterimanya.
Ini
tersebut
apabila
memiliki
keahlian
khusus
yang
62
untuk
dapat
menyelesaikan
pekerjaan
dengan
tingkatan
C. TUJUAN GANJARAN
Ganjaran yang diberikan pada tiap individu mempunyai alasan dan
tujuan khusus. Tujuan diberikannya ganjaran adalah:
a. Memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan
b. Mempertahankan karyawan yang ada
c. Menjamin keadilan
d. Menghargai perilaku yang diinginkan
e. Mengendalikan biaya-biaya
f. Memenuhi peraturan-peraturan legal
menyatakan
mengindikasikan
bahwa
faktor-faktor
dari
penting
banyak
kepuasan
literatur
kerja
yaitu
Perilaku Organisasi
63
timbal
balik
antara
perusahaan
dan
ganjaran
yang
karyawan.
Perusahaan
mengharapkan
agar
perusahaan,
mendapatkan
laba
supaya
dan
kontinuitas
perusahaan
perusahaan
terjamin.
Karyawaan
mengharapkan
agar
pekerjaan
yang
perusahaan.
Sehingga,
karyawan
dapat
kondisi
dirinya.
Perasaan
yang
berhubungan
pengembangan
karier,
hubungan
dengan
64
Stephen Robins : Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhankebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan
derajat
kesukaan
dan
ketidaksukaan
dikaitkan
dengan
itu
sendiri
(Work
It
self),Setiap
pekerjaan
atasan
yang
baik
berarti
mau
sekerja
(Workers),
Merupakan
faktor
yang
Perilaku Organisasi
65
ada
tidaknya
kesempatan
untuk
memperoleh
Perilaku Organisasi
66
pengharapan
Vroom
mengasumsikan
bahwa
reward
kepuasan,
rumusan
ini
menyatakan
bahwa
kinerja
Gambar 9.1.
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa :
1. Kinerja menyebabkan reward (ekstrinsik dan intrinsik).
Reward ekstrinsik seperti gaji, promosi, status dan jaminan
sedangkan reward intrinsik bisa berbentuk aktualisasi diri,
pengakuan, andil dalam pengambilan keputusan dll.
2. Hubungan antara reward dengan kepuasan ini selanjutnya
dimoderasi oleh persepsi atas reward yang adil. Artinya,
ketika seseorang merasa bahwa reward yang diberikan tidak
adil (tidak sebanding) dengan kinerja yang ditunjukkanya
maka kepuasan akan cenderung lemah, dan sebaliknya, jika
Perilaku Organisasi
67
yang
PENUTUP
Ganjaran merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan
sebagai pengertian kontribusi jasa mereka pada perusahaan.
Tujuan ganjaran adalah untuk membentuk perusahaan mencapai
satu tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin
terciptanya keadilan. Adanya kompensasi membuat karyawan
termotivasi dalam pekerjaannya. Dari kompensasi, merupakan
pencerminan dari nilai pekerjaan seseorang dan kepuasan kinerja
karyawan. Apabila kompensasi disalurkan dengan tepat, maka
karyawan dapat termotivasi lebih agar tujuan yang ingin di capai
oleh organisasi tersebut bisa tercapai. Apabila kompensasi/gaji
terlambat untuk diberikan maka akan berdampak kepada prestasi
karyawan, kinerja yang menurun dan kepuasan nya pun kurang
baik. Kepuasan kerja berkaitan dengan hal positif yang dirasakan
dalam organisasi merupakan suatu hasil yang dicapai. Kepuasan
Perilaku Organisasi
68
BAB X
Manajemen komitmen
PENDAHULUAN
Dalam dunia kerja dibutuhkan komitmen yang tinggi bagi para
pekerjanya.
Pemahan
komitmen
dalam
organisasi
sangatlah
Perilaku Organisasi
69
A. PENGERTIAN KOMITMEN
Banyak para ahli mengemukakan arti dari komitmen terhadap
organisasi.
Armstrong
(1991)
menyatakan
bahwa
pengertian
pada
area
ini
seseorang
melakukan
penerimaan bahwa organisasi tempat bekerja atau tujuantujuan organisasi didalamnya merupakan sebuah nilai yang
diyakini kebenarannya.
2. Keinginan untuk bekerja atau berusaha di dalam organisasi
sebagai kontrak hidupnya. Pada konteks ini orang akan
memberikan waktu, kesempatan dan kegiatan pribadinya
untuk bekerja diorganisasi atau dikorbankan ke organisasi
tanpa mengharapkan imbalan personal.
3. Keinginan
untuk
bertahan
dan
menjadi
bagian
dari
organisasi.
Perilaku Organisasi
70
pendidikan
berkualitas
diperlukan
abstraksi
Sebaliknya,
guru
atau
kemampuan
yang
mempunyai
menggunakan
tingkatan
nalar.
komitmen
71
yang
dipercayai
telah
disusun
demi
memenuhi
kesempatan
pembuatan
keputusan,
yang
dapat
lebih
lanjut,
mereka
merasa
wajib
untuk
apapun
(Wignyo-soebroto,
1987).
Kesediaan
organisasi
Perilaku Organisasi
dimana
mereka
bekerja.
72
Hal
ini
dapat
memilih
norma
tetap
yang
atau
meninggalkan
dimilikinya.
organisasi
Komponen-komponen
tersebut adalah:
Komitmen
merupakan
usaha
untuk
menumbuhkan
suatu
73
motivasi,
dari
keyakinan
dan
motivasi
tersebut
organisasi,
karena
dengan
adanya
komitmen
maka
SUMBER REFERENSI :
http://arahbalik.blogspot.com/
http://www.pulsaholic.com/blog.php?user=olik&blogentry_id=444
http://ulyniamy.wordpress.com/2010/07/07/komitmen-organisasi/
BAB XI
Konflik dalam organisasi
PENDAHULUAN
Konflik merupakan suatu pertentangan antara pihak pihak yang
saling
memandang satu
Perilaku Organisasi
sama
lainnya sebagai
74
pengganggu
tercapainya
suatu
tujuan
perusahaan/organisasi,
yang
pemimpin
ingin
dicapai.
Di
dalam
harus
mampu
menangani
diyakini
sebagai
suatu
fakta
utama
dalam
atau
gejala
penyakit
dalam
masyarakat
yang
ialah
mengurangi
ketegangan
tersebut
tidak
Perilaku Organisasi
75
Akibatnya
terjadi
permusuhan.
Kecenderungan
dengan
individu
karyawan
maupun
antara
lain
dalam
berbagai
tingkatan
maupun
antara
Perilaku Organisasi
76
Meningkatkan
organisasi
partisipasi
khususnya
seluruh
subordinasi
elemen
dalam
pelaku
perumusan
Melakukan
sosialisasi
dan
internalisasi
strategi
dan
kebijakan perusahaan,
dan
distribusi
secara
lengkap
dan
bersinambung,
Perilaku Organisasi
77
perbedaan-perbedaan;
sebaliknya
78
lawan.
Selanjutnya
pihak-pihak
tersebut
mempunyai
mengembangkan
persaingan.
kepentingan
perusahaan
Persaingan
perlu
dapat
lain
untuk
memperkuat
diperkuat
bila
posisi
perusahaan
konflik-konflik
perusahaan,
bila
menimbulkan
tidak
dampak
yang
terjadi
ditangani
yang
secara
sangat
pencapaian
tujuan
perusahaan
rendahnya
kinerja
karyawan
dalam
berarti
salah
secara
kehidupan
serius
akan
bagi
usaha
satunya
keseluruhan
adalah
akan
Perilaku Organisasi
79
PENUTUP
Konflik adalah suatu proses interaksi terhadap suatu pendapat
yang saling berbeda satu sama lainnya dan berakibat kepada
perselisihan antara pihak pihak yang bertentangan. Konflik
bermula pada suatu perbedaan pendapat, pemenuhan kebutuhan,
dan tindakan antara pihak pihak bertentangan. Konflik akan
semakin bertambah parah apabila antara pihak yang bersengketa
tidak ada yang mau kalah. Apabila konflik ini terjadi di suatu
organisasi makan akan berdampak luas kepada yang lainnya.
Apabila ada yang bertentangan, maka kinerja dari seseorang pun
akan menurun dan berdampak pada kualitas dan pencapain
tujuan. Konflik bisa terjadi pada individu, kelompok maupun
organisasi. Dalam pemecahan nya harus melalui pendekatan
pendekatan secara baik baik dan harus bisa saling menahan diri
dalam perselisihan.
SUMBER REFERENSI :
Robbins, Stephen P. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarata: Erlangga.
http://penakayu.blogdrive.com/
http://72.14.235.132/search?
q=cache:NWW_8ut3HucJ:luluk.staff.gunadarma.ac.id/
http://72.14.235.132/search?
q=cache:jwD23WexAZoJ:resources.unpad.ac.id/
http://erwinarianto.multiply.com/journal/item/
http://cokroaminoto.wordpress.com/
http://ilmiahmanajemen.blogspot.com/
Perilaku Organisasi
80
BAB XII
Manajemen Stress
PENDAHULUAN
Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak sulit dan
membuat
ketidakseimbangan
dalam
hidup.
Dalam
perilaku
yang
berlebihan.
Tujuan
manajemen
stress
untuk
81
baru
nyata
dirasakan
apabila
keseimbangan
diri
penelitian
paduan
bidang
psikologi
dan
syaraf
pada
membangun
saat
(set-up)
kita
ber-
sistem
interaksi
sirkuit
sosial,
yang
kemudian
sesuai
dengan
bisa
melakukan
adjustment,
tubuh
secara
otonom
82
a.
terlalu tinggi atau rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu
terang, atau tersengat arus listrik.
b.
Stres
psikis/
emosional,
disebabkan
oleh
gangguan
perasaan
jengkel
sebagai
respon
terhadap
83
c.
e.
Relaksasi
f.
Teknik
singkat
untuk
menghilangkan
stres,
misalnya
Perilaku Organisasi
84
kesehatan
tenaga
kerja,
baik
fisik
maupun
pada
umumnya
ditemukan
bahwa
85
stres
kerja
stres
juga
dipengaruhi
oleh
faktor-faktor
dari
PENUTUP
Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak dimana
manusia merasa ada tuntutan sehingga membutuhkan suatu
kemampuan untuk mengatasinya. Stress melanda seseorang
karena adanya bentuk kelelahan berkelanjutan, rasa tegang, dan
tuntutan. Manajemen stress sangat diperlukan dalam perilaku
organisasi. Karena disini seseorang dituntut untuk bertanggung
jawab terhadap apa yang telah ditugaskan. Apabila dalam tugas
tersebut terdapat rasa tuntutan dan kekhawatiran yang membuat
pikiran menjadi kacau, hal ini harus segera diselesaikan agar
kinerja
seseorang
dalam
melaksanakan
tugasnya
terlaksana
berpengaruh
dalam
menyelesaikan
masalah
stress.
Perilaku Organisasi
86
pegawai bisa berjalan baik dan tujuan dari organisasi tersebut bisa
tercapai dengan baik.
Sumber Referensi :
http://lensakomunika.blogspot.com/
http://fuadbahsin.wordpress.com/2008/12/25/konsep-stres-padamahasiswa-vs-karya-tulis/
http://www.borneo.web.id/tag/stress
http://andaners.wordpress.com/2009/04/21/konsep-cemas-stressdan-adaptasi/
BAB XIII
Kualitas kehidupan kerja dan kinerja
PENDAHULUAN
Kualitas kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kinerja
karyawan yang meningkat, akan berpengaruh terhadap kualitas
kehidupan
kerja
dalam
organisasi
meningkat
juga.
Kualitas
Perilaku Organisasi
87
buah
terhadapap
pimpinannya,
peluang
untuk
maju,
perilaku
kerja
dalam
kegiatan
kerjanya.
Sedangkan
mengartikan
kinerja
sebagai
kesuksesan
seseorang
didalam
yang
ditugaskan
biasanya
untuk
menangani
menangani
mesin
kompleks.
Perilaku Organisasi
88
mesin,
baru
kemudian
yang
lebih
dan
Job
Enlargement
ini
diharapkan
kehidupan
kerja
dalam
organisasi
sangat
dan
memuaskan
pula,
begitupun
sebaliknya.
Menurut
tugas/pekerjaannya,
maka
perlu
diadakannya
89
moral
digunakan
untuk
menerangkan
perilaku
Perilaku Organisasi
90
relasi
antar
karyawan,
komunikasi
informal
dan
formal,
2.
3.
4.
Tingkatan organisasi
5.
6.
7.
8.
9.
Dinamika lingkungan
10. Kepribadian
91
antara
produktivitas
dengan
tingkat
moral
harus
terhadap
keadaan
organisasi
yang
tidak
dapat
PENUTUP
Kualitas kehidupan kerja mengungkapkan bahwa pentingnya
kebutuhan kehidupan manusia berada pada lingkungan kerjanya.
Dari kualitas kerja, akan mengubah suatu organisasi ke arah yang
lebih
maju.
Kualitas
kerja
mempengaruhi
dalam
memenuhi
dalam
penghargaan
suatu
dan
organisasi,
bisa
maka
memenuhi
ia
akan
kebutuhan
mendapatkan
suatu
yang
92
kinerja
seseorang.
pencapaiannya
Apabila
pun
akan
moral
berjalan
itu
tidak
rendah
efektif.
maka
hasil
Dibutuhkan
Sumber Referensi :
http://www.portalhr.com/tips/2id19.html
http://www.jurnal-kopertis4.tripod.com/8-02.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/hubungan-moral-kerjadan-produktivitas.html
http://agungpia.multiply.com/journal/item/65/Moral_Kerja
http://nonagreenhouse.blogspot.com/
BAB XIV
Pengembangan organisasi dan organisasi yang sehat
PENDAHULUAN
Pengembangan organisasi merupakan perubahan perubahan
yang terjadi dalam organisasi melalui upaya perbaikan untuk
mencapai
tujuan
yang
diinginkan.
Organisasi
yang
sehat
93
Organisasi
development
lebih
(OD).
dikenal
dengan
Pengertian
pokok
change).
dan
Perubahan,
modernisasi,
dalam
terus-
bentuk
menerus
pembaruan
terjadi
dan
perkembangan teknologi,
perkembangan produk,
dapat
bertahan,
organisasi
harus
mampu
organisasi.
Proses
mengarahkan
warga
yang
dikenal
luas
sebagai
proses
94
pengembangan
yang
organisasi
terencana
didefinisikan
dalam
sebagai
meningkatkan
upaya
efektivitas
untk
merubah
kepercayaan,
sikap,
nilai,
dan
ORGANISASI
DAN
PENGEMBANGAN
KEPEMIMPINAN
Manusia
sebagai
anggota
dan
pemimpin
kelompok.
95
karena
itu
untuk
mendukung
keberhasilan
ORGANISASI
DAN
PENGEMBANGAN
LATIHAN
Walaupun
masih
menjadi
suatu
kemunculan
profesi,
digunakan
sebagai
batu
loncatan
untuk
menjadi
konsultan eksternal.
Pelatihan ini sebaiknya secara ekplisit dapat mengadopsi
harapan-harapan dari seluruh pegawai menyangkut :
Kewajiban-
kewajiban
mengkomunikasikan
masalah-
Daftar
jenis-
yang
terjadi
jenis
atau
masalah,
yang
dicurigai
96
termasuk
untuk
Informasi
tersebut.
bagaimana
Dan
juga
mengkomunikasikan
sebaiknya
ada
masalah2
kepastian
dari
yang
berkaitan
dengan
etika
di
dalam
asosiasi
profesional
di
dalam
pengembangan
berikut
menggunakan
ini,
informasi,
seperti
menahan
pemilihan
servis,
intervensi,
ketergantungan
97
lebih
berkomunikasi.
banyak
serta
Sedangkan
individu
kerja
tim
lebih
adalah
dekat
jenis
dalam
khas
Inovasi organisasi
Pada inovasi organisasi yang sukses haruslah didukung dan
digerakkan oleh kepemimpinan puncak, yang memiliki tujuan
Perilaku Organisasi
98
tertentu dan dihasilkan dari analisa, sistem dan kerja keras tim
kerja kelompok sebagai satu proses dua langkah artinya
pertama inovasi itu sendiri, kedua suatu usaha yang berisiko
tinggi untuk mengubah penemuan menjadi suatu produk atau
proses yang berpotensi komersil.
Oleh karena itu, pelaksanaannya harus mengikuti prinsip
keharusan bahwa:
1) harus memiliki tujuan dalam memaksimumkan peluang;
2) inovator yang terlibat memiliki kemampuan;
3) kerja yang jelas, sederhana, dan terfokuskan agar semua
alokasi sumber dana digerakkan menjadi efesien dan efektif;
4) inovasi kelompok menjadi inovasi organisasi;
5) adanya kesinambungan aktivitas berdasarkan orientasi
kepemimpinannya bukan semata-mata laba.
Pengambilan keputusan
Pada proses pengambilan keputusan kita memanfaatkan
proses
berpikir
lingkungan
alam
kedalam
sadar
dua
lingkungan
(kesadaran/
otak
yang
disebut
atas
kanan;
kecerdasan/ otak atas kiri) dan alam bawah sadar atau otak
bawah sadar yang berpusat di hati.
Dengan otak bawah sadar yang kita sebut dengan akal
menjadi hasil kerja hati dengan penghayatan yang juga kita
sebut dengan intuisi sehingga dalam proses berpikir dimana
dengan akal itu akan menunjukkan dimana letak bahaya,
bagaimana ia dapat dihindarkan, selanjutnya menunjukkan
jalan dan cara-cara mencapai tujuan.
Perilaku Organisasi
99
G. STRATEGI-
STRATEGI
DALAM
PENGEMBANGAN
ORGANISASI
Teknik
pengembangan
oraganisasi
pada
hakekatnya
adalah
membimbing
peserta
meningkatkan
kepekaan
Pengembangan
Organisas;
Pendekatan
grip
pada
Umpan
Balik;
Tiap
peserta
diminta
menjawab
100
lokakarya
yang
mengevaluasi
hasil
keseluruhan
dan
organisasi
keputusan,
mengamati
gaya
komunikasi,
kepemimpinan,
pola
metode
Adalah pendekatan
yang
bertujuan
meningkatkan
kerjasama
dalam
tim
yang
wajar
mengurangi
dan
menyenangkan.
kebiasaan
TA
komunikasi
dimaksudkan
yang
untuk
buruk
dan
menyesatkan.
7. Intergroup
activities
Activities;
adalah
Fokus
dalam
peningkatan
teknik
hubungan
intergroup
baik
antar-
Peacemaking;Dalam
menerapkan
teknik
ini,
101
PENUTUP
Pengembangan
meningkatkan
organisasi
merupakan
keefektifitasan
suatu
keorganisasian
usaha
yang
untuk
dikerjakan
Dalam
mengembangkan
organisasi
harus
memilki
SUMBER REFERENSI :
http://www.bpkp.go.id/ivestigasi/kultur
http://hasbulloh.multiply.com/journal/item/13/
http://indosdm.com/
http://basuki1.ganeca.net/index.php/
http://ariefmuhammad.blogspot.com/2007/09/
http://incredible7.wordpress.com/2008/06/06/
http://organisasiatr.wordpress.com/
http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/06/pengertianpengembangan-organisasi.html
http://zizer.wordpress.com/2009/11/26/pengembangan-organisasi/
Perilaku Organisasi
102
BAB XV
Budaya organisasi
PENDAHULUAN
Budaya merupakan perwujudan dari tingkah laku para pelaku
dalam berorganisasi. Budaya organisasi mengacu kepada suatu
sistem
yang
dianut
oleh
para
anggota
organisasi
yang
yang
menyelesaikan
lain
suatu
Budaya
dan
bertindak
mengikat
anggota
bergulirnya
Perilaku Organisasi
waktu,
budaya
pasti
103
terbentuk
dalam
budaya
organisasi
adalah
cara-cara
berpikir,
dan
mempersatukan
anggota-anggota
organisasi.
disimpulkan
bahwa
yang
dimaksud
dengan
budaya
Perilaku Organisasi
104
Perilaku Organisasi
105
D. FAKTOR
FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
BUDAYA
ORGANISASI
Menurut Tosi, Rizzo, Carrol seperti yang dikutip oleh Munandar
(2001:264), budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa
faktor,
yaitu:
dn
nilai-nilai
yang
dominan
dari
Perilaku Organisasi
106
kita
akan
membicarakan
tentang
proses
terbentuknya budaya dalam organisasi. Munculnya gagasangagasan atau jalan keluar yang kemudian tertanam dalam
suatu budaya dalam organisasi bisa bermula dari mana pun,
dari perorangan atau kelompok, dari tingkat bawah atau
puncak. Taliziduhu Ndraha (1997) menginventarisir sumbersumber pembentuk budaya organisasi, diantaranya : (1) pendiri
organisasi; (2) pemilik organisasi; (3) Sumber daya manusia
asing; (4) luar organisasi; (4) orang yang berkepentingan
dengan
organisasi
(stake
holder);
dan
(6)
masyarakat.
Organisasi
berfungsi
sebagai
perkat,
pemersatu,
generasi
Perilaku Organisasi
107
PENUTUP
Budaya organisasi adalah suatu sistem yang memiliki keterkaitan
atau
hubungan
yang
akan
mempengaruhi
individu
dalam
Perilaku Organisasi
108
DAFTAR PUSTAKA
109
http://irasetiawati.wordpress.com/2009/04/30/kepribadian-individudan-perilakunya-dalam-organisasi/
http://eecho.wordpress.com/2008/07/15/understanding-peoplepart2-potensi-hidup-manusia/
http://www.bookoopedia.com/
http://esqway165tarakan.blogspot.com/
http://www.wikimu.com/News/Home.aspx
http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Dinamika_kelompok&action=edit
http://jarkasihishaq.blogspot.com/2009/05/ORGANISASI%20DAN
%20KEPEMIMPINAN
http://archielprananta.blogspot.com/2010/01/jenis-jenis-kelompoksosial.html
http://vinspirations.blogspot.com/
http://gurutisna.wordpress.com/2009/03/05/iklim-organisasi/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/iklim-organisasi-definisipendekatan.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/
http://www.anneahira.com/motivasi/pengertian-motivasi.htm
http://adsensecamp.com/?ref_id=11028
http://www.anneahira.com/motivasi/motivasi-kinerja.htm
http://72.14.235.132/search?
q=cache:QmgcCCVwswEJ:www.hotlinkfiles.com/files/2007609_rslxa
/6.EvaluasidanImbalan.ppt+tujuan+ganjaran+organisasi&hl
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/psikologiindustri/motivasi-kerja-dan-kepuasan-kerja
http://arnette-harjanto.blogspot.com/2007_11_01_archive.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Kepuasan_Kerja
Perilaku Organisasi
110
http://teorionline.wordpress.com/
http://nazahdsexy.blogspot.com/
http://teorionline.wordpress.com
http://arahbalik.blogspot.com/
http://www.pulsaholic.com/blog.php?user=olik&blogentry_id=444
http://ulyniamy.wordpress.com/2010/07/07/komitmen-organisasi/
http://penakayu.blogdrive.com/
http://72.14.235.132/search?
q=cache:NWW_8ut3HucJ:luluk.staff.gunadarma.ac.id/
http://72.14.235.132/search?
q=cache:jwD23WexAZoJ:resources.unpad.ac.id/
http://erwinarianto.multiply.com/journal/item/
http://cokroaminoto.wordpress.com/
http://ilmiahmanajemen.blogspot.com/
http://lensakomunika.blogspot.com/
http://fuadbahsin.wordpress.com/2008/12/25/konsep-stres-padamahasiswa-vs-karya-tulis/
http://www.borneo.web.id/tag/stress
http://andaners.wordpress.com/2009/04/21/konsep-cemas-stressdan-adaptasi/
http://www.portalhr.com/tips/2id19.html
http://www.jurnal-kopertis4.tripod.com/8-02.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/hubungan-moral-kerjadan-produktivitas.html
http://agungpia.multiply.com/journal/item/65/Moral_Kerja
http://nonagreenhouse.blogspot.com/
Perilaku Organisasi
111
http://www.bpkp.go.id/ivestigasi/kultur
http://hasbulloh.multiply.com/journal/item/13/
http://indosdm.com/
http://basuki1.ganeca.net/index.php/
http://ariefmuhammad.blogspot.com/2007/09/
http://incredible7.wordpress.com/2008/06/06/
http://organisasiatr.wordpress.com/
http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/06/pengertianpengembangan-organisasi.html
http://zizer.wordpress.com/2009/11/26/pengembangan-organisasi/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/teori-budayaorganisasi.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/27/budayaorganisasi-di-sekolah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://cokroaminoto.wordpress.com/2008/06/10/budaya-organisasidalam-peningkatan-kinerja-3/
Perilaku Organisasi
112