Anda di halaman 1dari 295

LAPORAN

FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas tersusunnya laporan ketiga dari kegiatan
Penyusunan

Rencana

Pembangunan

Kawasan

Permukiman

Prioritas

(RPKPP)

Kabupaten Bogor berupa Laporan Final sebagai buku laporan tahap ketiga.
Laporan Final ini berisikan tentang latar belakang, Permasalahan Pokok Dalam
Pengembangan Kawasan di Tegar Beriman, maksud dan tujuan penyusunan laporan,
tinjauan wilayah yang diidentifikasi, Analisa Kawasan, Konsep Kawasan Prioritas yang
Terpilih, Konsep Penanganan dan Rencana Aksi serta Rencana Teknis Rinci. Adapun
dengan

terselesaikannya

buku

laporan

tahap

ketiga

ini diharapkan

dapat

memperlancar dan membantu proses penyusunan laporan-laporan selanjutnya.


Diharapkan kegiatan Penyusunan RPKPP Kabupaten Bogor ini dapat bermanfaat bagi
Pemerintah Kabupaten Bogor, khususnya Dinas Tata Bangunan dan Permukiman
dalam pengembangan Kabupaten Bogor kedepannya. Akhir kata, kepada semua
pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini, diucapkan terima
kasih
Jakarta, November 2013

Ir. Dadang Rendra


Tim Leader

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

DAFTAR ISI
BAB I

1.1

1.2
1.3
1.4
1.5

1.6
BAB II

2.2

I1
I1
I2
I3
I5
I5
I5
I6
I6
I7
I7
I9
I 13
I 13
I 22

5.1
5.2

BAB VI

Tinjauan Kebijakan Tata Ruang


2.1.1
Tinjauan RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2025
2.1.2
Tinjauan Draft RDTR Kota Cibinong
2.1.3
Tinjauan RTBL Kawasan Tegar Beriman
Tinjauan SPPIP Kabupaten Bogor
2.2.1
Proses Pemilihan Kawasan Prioritas
2.2.2
Penentuan Prioritas dan Longlist Kawasan Prioritas
2.2.3
Shortlist Kawasan Permukiman Prioritas
2.2.4
Strategi Penanganan Kawasan Prioritas

II 1
II 1
II 3
II 5
II 6
II 6
II 8
II 12
II 12

6.3
6.4

BAB VII

3.2

Kawasan Tegar Beriman


3.1.1
Delineasi & Pembagian Sub Kawasan
3.1.2
Kondisi Sosial dan Demografi Penduduk
3.1.3
Pemanfaatan Lahan
3.1.4
Intensitas Pemanfaatan Lahan
3.1.5
Perumahan dan Lingkungannya
3.1.6
Jaringan Jalan
3.1.7
Drainase
3.1.8
Air Minum
3.1.9
Persampahan
3.1.10
Air Limbah
Kawasan Prioritas Pabuaran
3.2.1
Delineasi & Tema Kawasan
3.2.2
Kondisi Sosial dan Demografi Penduduk
3.2.3
Pemanfaatan Lahan
3.2.4
Intensitas Pemanfaatan Lahan
3.2.5
Perumahan dan Lingkungannya
3.2.6
Jaringan Jalan
3.2.7
Drainase
3.2.8
Air Minum
3.2.9
Persampahan
3.2.10
Air Limbah

III 1
III 1
III 3
III 4
III 8
III 10
III 13
III 16
III 18
III 21
III 24
III 28
III 28
III 30
III 30
III 33
III 35
III 37
III 39
III 41
III 43
III 45

Isu Pokok Kawasan Tegar Beriman


Konsep Penanganan Kawasan Tegar Beriman
6.2.1
Konsep Umum
6.2.2
Konsep Tematik
Grand Design Kawasan Tegar Beriman
Konsep Penanganan Kawasan Pabuaran
6.4.1
Konsep Umum
6.4.2
Konsep Tematik

VI 1
VI 2
VI 3
VI 5
VI 29
VI 32
VI 33
VI 35

Program Rencana Aksi Kawasan Tegar Beriman


Tahapan Pelaksanaan Kawasan Tegar Beriman
Program Rencana Aksi Kawasan Pabuaran
Tahapan Pelaksanaan Kawasan Tegar Beriman

VII 2
VII 7
VII 12
VII 16

PEMBANGUNAN TAHAP 1
8.1
8.2
8.3

BAB IX

V1
V2
V6
V9
V 10

RENCANA AKSI
7.1
7.2
7.3
7.4

BAB VIII

Kebutuhan Penanganan Kawasan Tegar Beriman


5.1.1
Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB-1
5.1.2
Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB-2
Kebutuhan Penanganan Kawasan Pabuaran
5.2.1
Kebutuhan Penanganan Pabuaran

KONSEP PENANGANAN
6.1
6.2

KAJIAN MIKRO KAWASAN


3.1

BAB IV

Latar Belakang
1.1.1
Isu Utama Dalam Perkembangan Kawasan Permukiman di Perkotaan
1.1.2
Permasalahan Pokok Dalam Pengembangan Kawasan Permukiman di Perkotaan
1.1.3
Permasalahan Pokok Dalam Pengololaan Kawasan Permukiman di Perkotaan
Tujuan dan Sasaran
Ruang Lingkup
1.3.1
Lingkup Kegiatan
1.3.2
Lingkup Wilayah
Keluaran
Arahan SPPIP Kabupaten Bogor
1.5.1
Proses Pemilihan Kawasan Prioritas
1.5.2
Penentuan Prioritas dan Long List Kawasan Prioritas
1.5.3
Short List Kawasan Permukiman Prioritas
1.5.4
Strategi Penanganan Kawasan Prioritas
Sistematika Pelaporan

KEBUTUHAN PENANGANAN

KAJIAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN


2.1

BAB III

BAB V

PENDAHULUAN

Kriteria Penilaian Prioritas Pembangunan Tahap 1


Penilaian Prioritas Lokasi dan Elemen Pembangunan Tahap 1
Penilaian Prioritas Lokasi dan Elemen Pembangunan Tahap 1

VII 1
VII 2
VII 5

RENCANA TEKNIS RINCI


9.1
9.2
9.3
9.4
9.5

Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan SD Cipayung


Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan Samping Gd. Golkar
Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan GOR
Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan Setapak
Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan Setapak

VII 2
VII 5
VII 9
VII 11
VII 14

IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN


4.1
4.2

Kawasan Tegar Beriman


4.1.1
Delineasi Sub Kawasan Permukiman
4.1.2
Identifikasi Potensi dan Permasalahan
Kawasan Pabuaran
4.2.1
Delineasi Sub Kawasan Permukiman
4.2.2
Identifikasi Potensi dan Permasalahan

IV 1
IV 1
IV 2
IV 61
IV 61
IV 62

ii

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Dasar Pertimbangan Pemilihan Longlist Kawasan Prioritas
Gambar 1.2 Peta Kecamatan Prioritas Hasil Seleksi
Gambar 1.3 Peta Lokasi Longlist Kawasan
Gambar 1.4 Konsepsi Pengembangan Kawasan Tegar Beriman
Gambar 1.5 Konsepsi Pengembangan Kawasan Pabuaran
Gambar 1.6 Pembagian Blok Kawasan Tegar Beriman
Gambar 1.7 Konsepsi Pengembangan
Gambar 1.8 Pembagian Blok Kawasan Pabuaran
Gambar 2.1 Pola Ruang RTRW Kabupaten Bogor
Gambar 2.2 Pola Ruang Draft RDTR Cibinong 2029
Gambar 2.3 Pola Ruang & Bangunan Menurut RTBL Tegar Beriman
Gambar 2.4 Dasar Pertimbangan Pemilihan Longlist Kawasan Prioritas
Gambar 3.1 Peta Delinasi dan Sub Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.2 Pemanfaatan Lahan Tegar Beriman
Gambar 3.3 Peta Pemanfaatan Lahan Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.4 Peta Overlay RDTR & Fungsi Eksisting
Gambar 3.5 Peta Intensitas Pemanfaatan Lahan Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.6 Kondisi Bangunan Hunian Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.7 Peta Perumahan Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.8 Kondisi Jalan Sekitar Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.9 Kondisi Jalan Lingkungan di Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.10 Peta Jaringan Jalan Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.11 Peta Drainase Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.12 Cakupan Pelayanan PDAM Tirta Kahuripan
Gambar 3.13 Peta Penyediaan Air Minum Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.14 Wilayah Kerja UPT Kebersihan Cibinong
Gambar 3.15 Lokasi Tempat Sampah Sehat di Kabupaten Bogor
Gambar 3.16 Peta Persampahan di Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.17 Kondisi Jalan Sekitar IPLT
Gambar 3.18 Kondisi Sanitasi di Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.19 Distribusi Lokasi IPAL & Zona Layanan
Gambar 3.20 Cakupan Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Bogor
Gambar 3.21 Skema Peletakan Tangki Biofilter
Gambar 3.22 Peta Pengelolaan Air Limbah Kawasan Tegar Beriman
Gambar 3.23 Peta Delinasi dan Sub Kawasan Pabuaran
Gambar 3.24 Pemanfaatan Lahan di Pabuaran
Gambar 3.25 Peta Pemanfaatan Lahan di Pabuaran
Gambar 3.26 Peta Overlay RDTR dengan koneks
Gambar 3.27 Peta Intensitas Pemanfaatan Lahan Kawasan Pabuaran
Gambar 3.28 Kondisi Bangunan Hunian di Pabuaran
Gambar 3.29 Peta Lingkungan Perumahan Kawasan Pabuaran
Gambar 3.30 Peta Jaringan Jalan Kawasan Pabuaran

I7
I 11
I 12
I 14
I 16
I 17
I 20
I 21
II 2
II 4
II 5
II 6
III 2
III 4
III 6
III 7
III 8
III 11
III 12
III 13
III 14
III 15
III 17
III 19
III 21
III 21
III 22
III 23
III 24
III 24
III 25
III 25
III 26
III 27
III 29
III 30
III 31
III 32
III 32
III 34
III 35
III 36

Gambar 3.31 Peta Jaringan Drainase Kawasan Pabuaran


Gambar 3.32 Lokasi Sumur Di Permukiman
Gambar 3.33 Peta Penyedian Air Minum di Kawasan Pabuaran
Gambar 3.34 Persampahan di Kawasan Pabuaran
Gambar 3.35 Kondisi Pembuangan Air Limbah Di Pabuaran
Gambar 3.36 Gambaran Kegiaan Sanitasi Masyarakat
Gambar 3.37 Peta Pengolahan Air Limbah Kawasan Pabuaran
Gambar 4.1 Delinasi Kawasan Tegar Beriman
Gambar 4.2 Analisa Jaringan Jalan
Gambar 4.3 Kondisi Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-1
Gambar 4.4 Analisa Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-1
Gambar 4.5 Analisa Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-2
Gambar 4.6 Analisis Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-1
Gambar 4.7 Kondisi Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-1
Gambar 4.8 Analisis Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2
Gambar 4.9 Kondisi Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2
Gambar 4.10 Analisa Perumahan & Lingkungan di TB-1
Gambar 4.11Kondisi Perumahan & Lingkungan di TB-1
Gambar 4.12 Analisa Perumahan & Lingkungan di TB-2
Gambar 4.13 Analisa Kebutuhan Air Minum di Sub Kawasan TB-1
Gambar 4.14 Kondisi Kebutuhan Air Minum di Sub Kawasan TB-1
Gambar 4.15 Analisa KEbutuhan Air Limbah di Sub Kawasan TB-1
Gambar 4.16 Kondisi Kebutuhan Air Limbah di Sub Kawasan TB-1
Gambar 4.17 Analisa Kebutuhan Tempat Sampah di Sub Kawasan TB-1
Gambar 4.18 Kondisi Kebutuhan Tempat Sampah di Sub Kawasan TB-1
Gambar 4.19 Delinasi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran
Gambar 4.20 Kondisi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran
Gambar 4.21 Kondisi Ruas Jalan Kawasan Pabuaran
Gambar 4.22 Analisa Saluran Drainase di Kawasan Pabuaran
Gambar 4.23 Kondisi Saluran Drainase di Kawasan Pabuaran
Gambar 4.24 Analisa Permukiman di Kawasan Pabuaran
Gambar 4.25 Analisa Kebutuhan Air Minum di Kawasan Pabuaran
Gambar 4.26 Analisa KEbutuhan Air Limbah di Kawasan Pabuaran
Gambar 4.27 Analisa Kebutuhan Sampah di Kawasan Pabuaran
Gambar 5.1Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB-1
Gambar 5.2 Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB-2
Gambar 5.3 Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan Pabuaran
Gambar 6.1 Konsep Umum Kawasan Tegar Beriman
Gambar 6.2 Konsep Penanganan Kawasan Tegar Beriman
Gambar 6.3 Konsep Struktur Ruang Kawasan Tegar Beriman
Gambar 6.4 Konsep Peruntukan Ruang Kawasan Tegar Beriman
Gambar 5.5 Konsep Intensitas Pemanfaatan Lahan Kawasan Tegar Beriman
Gambar 6.6 Konsep Jaringan Jalan Kawasan Tegar Beriman
Gambar 6.7 Konsep Pengembangan Hirarki Jaringan Jalan
Gambar 6.8 Konsep Drainase Kawasan Tegar Beriman
Gambar 6.9 Konsep Biopori
Gambar 6.10 Proses Pembuatan Biopori

III 38
III 40
III 41
III 42
III 44
III 45
III 46
IV 1
IV 2
IV 4
IV 13
IV 14
IV 23
IV 24
IV 34
IV 35
IV 41
IV 46
IV 49
IV 51
IV 53
IV 55
IV 57
IV 59
IV 61
IV 62
IV 63
IV 70
IV 71
IV 70
IV 82
IV 84
IV 86
IV 86
V5
V8
V 12
VI 2
VI 3
VI 5
VI 7
VI 9
VI 11
VI 12
VI 14
VI 15
VI 15

iii

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 6.11 Konsep Perumahan dan Lingkungan Kawasan Tegar Beriman
Gambar 6.12 Konsep Pengembangan Jalan Lingkungan
Gambar 6.13 Konsep PEngembangan Jalan Setapak
Gambar 6.14 Konsep Kebutuhan Air Minum Kawasan Tegar Beriman
Gambar 6.15 Konsep Kebutuhan Air Limbah Kawasan Tegar Beriman
Gambar 6.16 Konsep Pengelolaan Sampah Kawasan Tegar Beriman
Gambar 6.17 Sistem Pengelolaan Sampah Kawasan Tegar Beriman
Gambar 6.18 Perangkat Pengelolaan Sampah
Gambar 6.19 Tipikal TPS
Gambar 6.20 Konsep Umum Kawasan Pabuaran
Gambar 6.21 Konsep Penanganan Kawasan Pabuaran
Gambar 6.22 Konsep Struktur Ruang Kawasan Pabuaran
Gambar 6.23 Konsep Peruntukan Ruang Kawasan Pabuaran
Gambar 6.24 Konsep Intensitas Ruang Kawasan Pabuaran
Gambar 6.25 Konsep Jaringan Jalan Kawasan Pabuaran
Gambar 6.26 Konsep Saluran Drainase
Gambar 6.27 Konsep Perumahan dan Lingkungan Kawasan Pabuaran
Gambar 6.28 Konsep Kebutuhan Air Minum Kawasan Pabuaran
Gambar 6.29 Konsep Kebutuhan Air Limbah Kawasan Pabuaran
Gambar 6.30 Konsep Pengelolaan Sampah
Gambar 7.1 Tahapan Pembangunan Tahun 1 Kawasan Tegar Beriman
Gambar 7.2 Tahapan Pembangunan Tahun 2 Kawasan Tegar Beriman
Gambar 7.3 Tahapan Pembangunan Tahun 3 Kawasan Tegar Beriman
Gambar 7.4 Tahapan Pembangunan Tahun 4 Kawasan Tegar Beriman
Gambar 7.5 Tahapan Pembangunan Tahun 5 Kawasan Tegar Beriman
Gambar 7.6 Tahapan Pembangunan Tahun 2 Kawasan Pabuaran
Gambar 7.7 Tahapan Pembangunan Tahun 3 Kawasan Pabuaran
Gambar 7.8 Tahapan Pembangunan Tahun 4 Kawasan Pabuaran
Gambar 7.9 Tahapan Pembangunan Tahun 5 Kawasan Pabuaran
Gambar 8.1 Lokasi Perencanaan 1 Kawasan Tegar Beriman
Gambar 8.2 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 1
Gambar 8.3 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 1
Gambar 8.4 Lokasi Perencanaan 2 Kawasan Tegar Beriman
Gambar 8.5 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 2
Gambar 8.6 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 2
Gambar 8.7 Lokasi Perencanaan 3 Kawasan Tegar Beriman
Gambar 8.8 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 3
Gambar 8.9 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 3
Gambar 8.10 Lokasi Perencanaan 4 Kawasan Tegar Beriman
Gambar 8.11 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 4
Gambar 8.12 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 4

VI 17
VI 18
VI 19
VI 21
VI 23
VI 25
VI 26
VI 26
VI 26
VI 29
VI 30
VI 32
VI 34
VI 36
VI 38
VI 40
VI 42
VI 44
VI 46
VI 48
VII 7
VII 8
VII 9
VII 10
VII 11
VII 16
VII 17
VII 18
VII 19
VIII 5
VIII 6
VIII 6
VIII 8
VIII 9
VIII 9
VIII 10
VIII 11
VIII 11
VIII 12
VIII 13
VIII 13

Gambar 8.13 Lokasi Perencanaan 5 Kawasan Tegar Beriman


Gambar 8.14 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 5
Gambar 8.15 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 5
Gambar 9.1 Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1
Gambar 9.2 Kondisi Eksisting Lokasi 1
Gambar 9.3 Pembagian Segmen Lokasi 1
Gambar 9.4 Detail Lokasi 1
Gambar 9.5 Kondisi Eksisting Lokasi 2
Gambar 9.6 Pembagian Segmen Lokasi 2
Gambar 9.7 Detail Lokasi 2
Gambar 9.8 Kondisi Eksisting Lokasi 3
Gambar 9.9 Pembagian Segmen Lokasi 3
Gambar 9.10 Detail Lokasi 3
Gambar 9.11 Kondisi Eksisting Lokasi 4
Gambar 9.12 Pembagian Segmen Lokasi 4
Gambar 9.13 Detail Lokasi 4
Gambar 9.14 Kondisi Eksisting Lokasi 5
Gambar 9.15 Pembagian Segmen Lokasi 5
Gambar 9.16 Detail Lokasi 5

VIII 14
VIII 15
VIII 15
IX 1
IX 2
IX 3
IX 4
IX 5
IX 6
IX 7
IX 8
IX 9
IX 10
IX 11
IX 12
IX 13
IX 14
IX 15
IX 16

iv

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria, Indikator & Parameter Penentuan Kecamatan Prioritas
Tabel 2.2 Kriteria, IndikatorDalam Menetapkan Longlist Kawasan Prioritas
Tabel 2.3 Kriteria, Indikator & Parameter Penilaian Seleksi
Tabel 2.4 Penilaian Kawasan Prioritas Kabupaten Bogor
Tabel 2.5 Skoring Seleksi Kecamatan
Tabel 2.6 Matriks Hasil Penilaian Kawasan Permukiman Prioritas
Tabel 3.1 Wilayah Administrasi Kawasan Tegar Beriman
Tabel 3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kawasan Tegar Beriman
Tabel 3.3 Tabel Pemanfaatan Lahan
Tabel 3.4 Kepadatan Bangunan Di Kawasan Tegar Beriman & Pabuaran
Tabel 3.5 Jumlah Panjang Jalan di Kabupaten Bogor
Tabel 3.6 Inventaris Jalan di Kota Cibinong
Tabel 3.7 Profil Cabang Pelayanan Air Minum Kabupaten Bogor
Tabel 3.8 Perhitungan Timbulan & Pengangkutan Sampah
Tabel 3.9 Sarana Pengolahan Sampah di Kabupaten Bogor
Tabel 3.10 Dimensi Tanki Septik Biosfer Anaerobik
Tabel 3.11 Wilayah Administrasi Kawasan Pabuaran
Tabel 3.12 Proyeksi Pemanfaatan Lahan Kawasan Pabuaran
Tabel 3..13 Proyeksi Jumlah Penduduk Kawasan Pabuaran
Tabel 3.14 Proyeksi Pemanfaatan Lahan Kawasan Pabuaran
Tabel 3.15 Kepadatan Bangunan di Kawasan Pabuaran
Tabel 4.1 Wilayah Administrasi pada Kawasan Prioritas Tegar Beriman
Tabel 4.1 Wilayah Administrasi pada Kawasan Prioritas Pabuaran
Tabel 4.3 Banyaknya pelanggan disetiap cabang PDAM di kab. Bogor
Tabel 4.4 Dimensi Tangki septic Biofilter Anaerobik
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Kapasitas Tangki Biofilter Anaerobikdari Fiber
Tabel 8.1 Tabel Penilaian Untuk Penentuan Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1
Tabel 8.2 Daftar Kegiatan Pembangunan Fisik di Lokasi Prioritas
Tabel 8.3 Tabel Penilaian Untuk Elemen Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1

II 6
II 7
II 7
II 8
II 8
II 12
III 1
III 3
III 6
III 8
III 13
III 14
III 18
III 21
III 22
III 25
III 26
III 28
III 30
III 30
III 33
IV 1
IV 3
IV 15
IV 17
IV 19
IV 19
IV 19
IV 19

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4.1
Delinasi Kawasan Tegar Beriman

4.1. KAWASAN TEGAR BERIMAN


4.1.1. Deliniasi Sub Kawasan Permukiman
Pada tahap ini dan selanjutnya, sesuai dengan RPKPP, deliniasi kawasan
pembahasan meliputi kawasan permukiman baik eksisting maupun rencana
kota (gambar 4.1). Kawasan Tegar Beriman dibagi menjadi:
a. Kawasan Tegar Beriman 1 (TB-1)
Terdiri dari RW 04 Tengah, RW 04,01 dan 12 Pakansari.
Luas : 856.482 m2 (85,64 Ha)
b. Kawasan Tegar Beriman 2 (TB-2)
Terdiri dari RW 05, 06, 08, 11 Pakansari.
Luas : 830.686 m2 (83,06 Ha)

4-1

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
4.1.2. Identifikasi Potensi & Permasalahan Sub Kawasan Tegar Beriman
a. Sektor Bangkim
1) Jalan
Gambar 4.2
Analisa Jaringan Jalan Kawasan TB-1

3
1
4

2
5

8
7

Kondisi jalan di Sub Kawasan TB1 sebagian besar relatif baik, kecuali pada beberapa
segmen jalan yang mengalami kerusakan atau karena jalan masih berupa jalan setapak
tanah.

Sebagian besar jalan tidak dilengkapi saluran drainase


Rawan genangan air di beberapa jalan dengan kemiringan rendah
Terbatasnya lebar jalan untuk sirkulasi mobil.
Rencana pengembangan jalan baru berupa jalan poros di sekitar Jl. H. Minggu yang
mengubungkan Jl. Tegar Beriman & Jl. Curug

4-2

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4.3
Kondisi Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-1

A1

A2

16
17

A4
4

A5

A3

A6

14

12

C8

1
9

14

B7

B8

B9

10

B4

C7
15

11

11

13

C5

C3
C2

B3

C4
B5
B10
12

10

9
1

2
13

16

B11
17

C1

15

C6

B6

B1 B2

Kondisi jalan rusak/kurang baik

Kondisi jalan relatif baik

4-3

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
SEGME
N

KETERANGAN

PANJANG (M)

LUAS (M2)

VOLUME (M3)

1-5

Lebar jalan 4,0 m


bermaterialkan aspal dengan
kondisi jalan yang sudah
rusak.

664

298,80

531,2

2-9

Lebar jalan 2,00 m


bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan masih cukup
baik.

335

105,50

134

A3

3-8

Lebar jalan 3 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.

114

42,75

68,4

A4

4-7

Lebar jalan 3 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.

337

126,37

202,2

6-7

Lebar jalan 3 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang sudah
rusak.

250

93,75

150

NO

A1

A2

A5

KONDISI EKSISTING

4-4

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

NO

A6

B1

B2

B3

B4

SEGME
N

KETERANGAN

PANJANG (M)

LUAS (M2)

VOLUME (M3)

7-8

Lebar jalan 3 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.

224

84,00

134,4

1-2

Lebar jalan 2,70 m


bermaterialkan aspal dengan
kondisi jalan yang sudah
rusak.

329

888,30

177,6

3 - 12

Lebar jalan 2,70 m


bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan masih cukup
baik.

224

604,80

120,9

5-6

Lebar jalan 4 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.

234

936,00

187,2

6-7

Lebar jalan 4,8 m


bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.

811

3.892,80

778,5

KONDISI EKSISTING

4-5

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
SEGME
N

KETERANGAN

PANJANG (M)

LUAS (M2)

VOLUME (M3)

4 - 12

Lebar jalan 3 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.

274

822,00

164,4

B6

3 - 13

Lebar jalan 2,7 m


bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang sudah
rusak.

224

604,80

120,9

B7

6-8

Lebar jalan 1,5 m bermaterialkan


beton dengan kondisi jalan yang
cukup baik.

233

349,50

69,9

B8
B 11

8 10

Lebar jalan 1,5 m bermaterialkan


beton dengan kondisi jalan yang
cukup baik.

424

636,00

127,2

B12

15 16

Lebar jalan 1,2 m bermaterialkan


beton dan tanah dengan kondisi
jalan yang kurang baik.

204

306,00

48,9

NO

B5

KONDISI EKSISTING

4-6

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

NO

SEGME
N

B13

15 - 17

Lebar jalan 1,2 m bermaterialkan


beton dan tanah dengan kondisi
jalan yang kurang baik.

C1

C2

C3

C4

PANJANG (M)

LUAS (M2)

VOLUME (M3)

62

74,4

14,8

17

Lebar jalan 4,00 m


bermaterialkan aspal dengan
kondisi jalan yang sudah
rusak.

836

501,60

668,8

28

Lebar jalan 3,00 m


bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan masih cukup
baik.

274

123,30

164,4

34

Lebar jalan 2,50 m


bermaterialkan aspal yang
masih bisa dilewati

120

45,00

60

56

Lebar jalan 2,00 m


bermaterialkan aspal yang
masih bisa dilewati

62

18,60

24,8

KONDISI EKSISTING

KETERANGAN

4-7

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

NO

C5

C6

C7

C8

SEGME
N

KETERANGAN

PANJANG (M)

LUAS (M2)

VOLUME (M3)

9 11

Lebar jalan 3,00 m


bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.

218

98,10

130,8

10 17

Lebar jalan 3,50 m


bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang sudah
rusak.

1.450

761,25

1.015

12 13

Lebar jalan 2,00 m


bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang cukup baik.

265

79,50

106

14 15

Lebar jalan 2,00 m


bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang cukup baik.

256

76,80

102,4

KONDISI EKSISTING

4-8

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

ASPEK

LOKASI
TB1

DIMENSI (m)
SEGMEN

LEBAR

PANJANG

A1 (1-5)

3,0

664

A2 (2-9)

2,0

335

A3 (3-8)

2,50

114

A4 (4-7)

2,50

337

A5 (6-7)

2,50

250

A6 (7-8)

2,50

224

POTENSI

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

Jalan merupakan akses penghubung


menuju Kampung Curug dan RSUD
Cibinong
Sebagai jalan penghubung jalan
Tegar Beriman dengan permukiman
warga
Jalan lingkungan penghubung dari
H. Minggu menuju permukiman
warga sekitar
Kondisi jalan cukup baik dengan
beton dan sedikit aspal pada
materialnya
Akses alternatif dari jalan Curug
menuju permukiman warga

Kondisi jalan rusak dan


tidak adanya drainase

Belum adanya perbaikan dan perlunya


untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
Perbaikan diperlukan untuk pelebaran
jalan
dan adanya
kerusakan
di
beberapa titik

Sebagian jalan sudah di


beton dan lapisan aspal

Adanya genangan air karena


banyaknya
jalan
yang
bergelombang
Jalan hanya bisa dilewati oleh
pejalan kaki dan kendaran
roda dua saja
Memudahkan akses menuju
permukiman

Sebagian jalan sudah di


beton dan lapisan aspal

Memudahkan
permukiman

Salah satu akses menuju pesantren

Jalan hanya bisa dilalui


oleh pejalan kaki dan
kendaran roda dua saja
Kondisi jalan sangat baik
dengan material beton
dan lapisan aspal pada
beberapa titik

akses

menuju

Perbaikan jalan bisa dilakukan sekaligus


dengan drainase
Jalan menuju pesantren sudah
diperbaiki dengan beton dan
lapisan aspal

4-9

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
ASPEK
JARINGAN
JALAN

LOKASI
TB1

DIMENSI (m)
SEGMEN

LEBAR

PANJANG

B1 ( 1-2 )

2,70

392

POTENSI

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

Merupakan akses Jalan permukiman


dari Jl.Tegar Beriman ke sekitar
permukiman dan RT 01

Kondisi Jalan rusak dan


sebagian masih tanah,
ukuran lebar jalan masuk
ke dalam makin kecil

Pada jalan tersebut sering


dilewati warga ,jalan tersebut
sulit dilalui karena banyaknya
jalan yang bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya


untuk
perbaikan
jalan
lingkungan
tersebut

Kondisi jalan baik tetapi


hanya dapat dilalui untuk
kendaraan
tertentu
saja,akses
menuju
ke
Pesantren

Jalan hanya di lewati oleh


para santri dan masyarakat
hanya melewati sebagai akses
ke permukiman lainya yang
menghubungan dengan lokasi
di
seberangnya
atau
disebelahnya

Jalan telah baik untuk perbaikan belum


diperlukan dan pesantren tersebut bisa
untuk memperbaiki jalan yang ada
kerusakannya

Kondisi jalan baik tetapi


pada bagian tertentu
banyak ada yang rusak
Banyaknya
kendaraan
yang masuk pada jalan
ini
maka
setiap
kendaraan
yang
berhadapan
saling
,menepi
Kurangya
lebar
jalan
yang
sesuai
dengan
kendaraan dua arah
Kondisi jalan baik tetapi
pada bagian tertentu
banyak ada yang rusak
Banyaknya
kendaraan
yang masuk pada jalan
ini
maka
setiap
kendaraan
yang
berhadapan
saling
,menepi
Kurangya
lebar
jalan
yang
sesuai
dengan
kendaraan dua arah
Kurangnya lebar jalan,jika
dilewati kendaraan roda
4
Kondisi jalan rusak pada
permukaa jalan tersebut

Banyaknya
warga
yang
melewati jalan ini sebagai
poros ke kawasan permukiman
memudahkan
akses
ke
permukiman lainya

Banyaknya
rumah
yang
terkena
pembebasan jika terjadi pelebaran
jalan
Masyarakat yang berada disekitar jalan
ini tidak bersedia untuk pelebaran jalan
jika terkena pembebasan tanahnya

Banyaknya
warga
yang
melewati jalan ini sebagai
poros ke kawasan permukiman
memudahkan
akses
ke
permukiman lainya

Banyaknya
rumah
yang
terkena
pembebasan jika terjadi pelebaran
jalan
Masyarakat yang berada disekitar jalan
ini tidak bersedia untuk pelebaran jalan
jika terkena pembebasan tanahnya

Banyak di lewati warga dai


Kampung Curug ke Jl Tegar Beriman
B2 ( 3-12)

2,7

224

Jalan sebagai akses lingkungan ke


perdalaman permukiman

Merupakan jalan pesantren bagi


sekolah pesantren dan anak anak
sekolah/warga yang akan menuju
jalan lainya yang bersebelahan
B3 ( 5-6)

4,00

234

Merupakan akses dari jl Tegar


beriman menuju Jl Raya Bogor dan
dapat dilalui kendaraan roda 4 ,
Pada jalan ini merupakan jalan yang
sering dilalui kendaraan dan sebagai
jalan poros pada lingkungan di
dalam kawasan,yang dapat dituju
ke berbagai jalan lingkungan lainya

B4 (6-7)

4,00

811

Merupakan akses dari Jl Tegar


beriman menuju Jl Raya Bogor dan
dapat dilalui kendaraan roda 4 ,
Pada jalan ini merupakan jalan yang
sering dilalui kendaraan dan sebagai
jalan poros pada lingkungan di
dalam kawasan,yang dapat dituju
ke berbagai jalan lingkungan lainya

B5 (4-12)

3,00

274

Merupakan jalan dari poros tengah


kawasan menuju Jl Tegar Beriman
Sebagai jalan altenatif ke Jalan
Tegar Beriman

memudahkan akses
jalan Tegar Beriman

menuju

Sebagai jalan Alternatif menuju


dan ke jalan lainya
Jalan sudah ada perkerasan
dari Beton sebagian

4 - 10

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
ASPEK

LOKASI

DIMENSI (m)
B6 (3-13)

B7 (6-8)

1,5

1,5

224

233

POTENSI

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

Jalan menju jalan poros (Jalan


Curug)
banyak di gunakan penduduk
sekitanya sebagai jalan tembus ke
kawasan Tegar Beriman

Lokasi merupakan lahan


yang
dimiliki
Pondok
Pesantren

Jalan tersebut sangat baik


sebagai jalan tembus/jalan
pintas ke permukiman satu ke
permukiman lainya
Kondisi lokasi jalan berada di
tengah sawah atau rawa

Perlunya mendapat persetujuan dari


pondok pensantren tersebut

Jalan lingkungan permukiman yang


berada di tengah permukiman
menengah kebawah

Jalan setapak ini masih


merupakan jalan yang
masih berupa tanah dan
berada
di
tengah
sawah/rawa
Lahan
jalan
setapak
tersebut dimiliki Pondok
Pesantren
Jalan
masih
berupa
tanah dan rusak

Banyak di gunakan bagi


pejalan
kaki
dan
pengedara roda 2

B8 (8-10)

1,5

424

B9(11-14)

1,5

204

B10(1920)
B11(1921)

1,2

62

1,2

116

Perlunya koordinasi dengan


pihak terkait dan pondok
Pesantren sendiri
akse jalan ini merupakan jalan
yang
yang
digunakan
masyarakat sekitarya sebagai
jalan satu2nya
perlunya untuk membuka jalan
lain yang dapat menembus
jalan
ke
permukiman
lain,sehingga
memudahkan
akses ke permukiman lainya

Masyarakat permukiman tidak mau


pelebaran
jika
tanahnya
terkena
pelebaran jalan
Banyak rumah dan lahan kosong yang
terkena pelebaran

Jalan lingkungan permukiman yang


berada pada kontur yang rendah

sebagian jalan masih


berupa
tanah
dan
sebagian sudah di beton

sering adanya genangan air


yang meluap dari rawa

bisa digunakan sebagai akses jalan


menuju jalan curug

banyak
digunakan
pejalan
kaki
dan
kendaraan beroda 2

karena akses jalan utama


cukup
jauh
masyarakat
membuat jalan sendiri menuju
jalan curug

masyarakat akhirnya membuat jalan


terdekat menuju jalan curug hasil
swadaya dari warga setempat

Jalan lingkungan permukiman yang


berada
pada
permukiman
menengah kebawah
satu-satunya penghubung antar
jalan lingkungan
satu-satunya penghubung antar
jalan lingkungan

kondisi
jalan
berupa tanah

lokasi berada ditengah sawah


dan rawa
memudahkan akses penduduk

perlunya perbaikan jalan atas kerjasama


pemerintah dan pemilik tanah

perlunya koordinasi
pihak pesantren

perlunya perbaikan jalan atas kerjasama


pemerintah dan pemilik tanah

masih

sebagian jalan masih


berupa tanah
jalan sudah di beton
dengan kondisi rusak

dengan

4 - 11

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

ASPEK

LOKASI

JARINGAN
JALAN

TB1

DIMENSI (m)

POTENSI

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

Merupakan jalan penghubung dari


Jl. Raya bogor menuju permukiman
atau Jl. Tegar beriman.

Kondisi
jalan
sudah
bermaterialkan beton di
beberapa
titik
dan
selebihnya kondisi rusak

Pada jalan tersebut sering


dilewati warga ,jalan tersebut
sulit dilalui karena banyaknya
jalan yang bergelombang

Jalan telah baik untuk perbaikan belum


diperlukan dan pesantren tersebut bisa
untuk memperbaiki jalan yang ada
kerusakannya

274

Salah satu jalan alternative dari jalan


raya bogor menuju jalan kp. curug

Kondisi
jalan
sudah
bermaterialkan beton di
beberapa
titik
dan
selebihnya kondisi rusak

Pada jalan tersebut sering


dilewati warga ,jalan tersebut
sulit dilalui karena banyaknya
jalan yang bergelombang

2,50

120

Merupakan
jalan
permukiman warga

C4 (5-6)

2,00

62

Meruakan jalan menuju permukiman


warga

3,00

218

Sebagai jalan altenatif ke Jalan


Curug

Banyaknya
warga
yang
melewati jalan ini ke kawasan
permukiman
Banyaknya
warga
yang
melewati jalan ini ke kawasan
permukiman
Sebagai jalan Alternatif menuju
dan ke jalan lainya
Jalan sudah ada perkerasan
dari Beton sebagian

Banyaknya
rumah
yang
terkena
pembebasan jika terjadi pelebaran
jalan
Banyaknya
rumah
yang
terkena
pembebasan jika terjadi pelebaran
jalan

C5 (9-11)

Kondisi jalan baik tetapi


pada bagian tertentu
banyak ada yang rusak
Kondisi jalan baik tetapi
pada bagian tertentu
banyak ada yang rusak
Kondisi jalan rusak pada
permukaa jalan tersebut

C6 (10-17)

3,50

1.450

Jalan menju jalan poros (Jalan


Curug)
Banyak di gunakan penduduk
sekitanya sebagai jalan tembus ke
kawasan Tegar Beriman dan RSUD
Cibinong
Jalan lingkungan permukiman yang
berada di tengah permukiman
menengah kebawah
Jalan lingkungan permukiman yang
berada pada kontur yang rendah

Kondisi jalan baik tetapi


pada bagian tertentu
banyak ada yang rusak

Jalan tersebut sangat baik


sebagai jalan tembus/jalan
pintas ke permukiman satu ke
permukiman lainya
akse jalan ini merupakan jalan
yang
yang
digunakan
masyarakat sekitarya
akse jalan ini merupakan jalan
yang
yang
digunakan
masyarakat sekitarya

Jalan telah baik untuk perbaikan belum


diperlukan dan pesantren tersebut bisa
untuk memperbaiki jalan yang ada
kerusakannya

SEGMEN
C1 ( 1-7 )

LEBAR
4,00

PANJANG
836

C2 ( 2-8)

3,00

C3 (3-4)

C7 (12-13)

2,00

265

C8 (14-15)

2,00

256

menuju

4 - 12

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4.4
Analisa Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-2

3
2

6
5
2
1

7
3

3
5

Kondisi jalan di Sub Kawasan TB2 sebagian besar relatif belum memadai, banyak terdapat
kerusakan dan berlubang.

Rawan genangan air di beberapa jalan dengan kemiringan rendah


Terbatasnya lebar jalan untuk sirkulasi mobil.
Rencana pengembangan jalan baru berupa jalan kolektor penghubung kompleks stadion dan Tol
Jagorawi

4 - 13

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4.5
Kondisi Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-2

11

9
8
10

A5

11
15
12

13
17

7
5

14
16
4

6
9

10

10

1
8

3
2

Kondisi jalan rusak/kurang baik

B11 B2

Kondisi jalan relatif baik

4 - 14

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
NO

SEGMEN

EKSISTING

KETERANGAN

PANJANG (M)

LUAS (M2)

VOLUME (M3)

376

169,20

225,6

D1

14

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.

D2

27

Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan


tanah dengan kondisi jalan masih
cukup baik.

365

109,50

146

D3

36

Lebar jalan 2,50 m bermaterialkan


tanah dengan kondisi jalan yang
masih baik.

123

46,12

61,5

D4

5 11

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.

736

331,20

441,6

89

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.

111

49,95

66,6

D5

4 - 15

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

8 10

Lebar jalan 2,50 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.

214

80,25

107

E1

1 10

Lebar jalan 3,50 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.

1.042

547,05

729,4

E2

2 15

Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan


beton dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.

481

108,22

144,3

34

Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan


beton dengan kondisi jalan yang
masih baik.

184

41,4

55,2

5 17

Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan


beton dengan kondisi jalan yang
masih baik.

50

11,25

15

D6

E3

E4

4 - 16

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

E5

6 14

Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah mulai rusak.

E6

7 13

Lebar jalan 3,50 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.

181

40,72

126,7

8 12

Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan


beton dengan kondisi yang masih
baik

279

83,7

111,6

9 15

Lebar jalan 3,50 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.

1.100

577,5

770

11 8

Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak

521

156,30

208,4

E7

E8

E9

228

51,30

68,4

4 - 17

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

E10

E11

F1

F2

F3

15 1

Lebar jalan 3,50 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.

378

170,10

264,6

16 - 17

Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi yang mulai
rusak

210

47,25

63

14

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
masih baik.

757

340,65

454,2

23

Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan


beton dengan kondisi jalan masih
cukup baik.

313

93,90

125,2

45

Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan


beton dengan kondisi jalan yang
masih baik.

365

109,50

146

4 - 18

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

F4

F5

F6

F7

16

Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
cukup baik.

580

174

232

7 10

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan


beton dengan kondisi jalan yang
masih baik.

752

338,40

451,2

79

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan


tanah dengan kondisi jalan yang
cukup baik.

155

69,75

93

89

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.

190

85,50

114

4 - 19

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
DIMENSI (m)
ASPEK

JARINGAN
JALAN

LOKASI

RW 05

POTENSI

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

SECTION

LEBAR

PANJANG

D1 (1-4)

3,0

Jalan merupakan akses penghubung Kondisi jalan rusak parah dengan Sempitnya jalan tidak memungkinkan Perbaikan jalan dan drainase perlu
antara Jalan Raya Bogor dan Jalan GOR
tidak adanya drainase
untuk adanya pelebaran jalan
dilakukan mengingat minimnya akses
menuju permukiman dari jalan raya gor

D2 (2-7)

2,0

Sebagai jalan penghubung jalan Kondisi jalan kurang baik dengan Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan Perbaikan diperlukan untuk pelebaran
Kampung Kandang dengan permukiman tidak adanya saluran drainase
kaki dan kendaran roda dua saja
jalan dan adanya kerusakan di beberapa
warga
titik

D3 (3-6)

2,50

Sebagai jalan penghubung jalan


Kampung Kandang dengan permukiman
warga

D4 (5-11)

3,00

Sebagai jalan penghubung antara jalan


Kampung Kandang dengan Jl. GOR

D5 (8-9)

3,00

Sebagai jalan penghubung warga dari Kondisi jalan yang sudah rusak pada Sebagian jalan sudah dibeton dengan
permukiman menuju Jl. GOR
beberapa titik
realisasi warga

D6 (8-10)

2,50

Akses menuju permukiman warga

Memudahkan
permukiman

akses

menuju

Kondisi jalan rusak parah dengan Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan Belum adanya perbaikan dan perlunya
tidak adanya drainase
kaki dan kendaran roda dua saja
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

Kondisi
jalan
baik
bermaterialkan tanah

walau

Perbaikan jalan bisa dilakukan sekaligus


dengan drainase

jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan belum adanya perbaikan dan perlunya
kaki dan kendaran roda dua saja
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

4 - 20

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

DIMENSI (m)
ASPEK

JARINGAN
JALAN

LOKASI

RW 06

POTENSI
SECTION

LEBAR

PANJANG

E1 (1-10)

3,50

1.042

E2 (2-15)

1,50

481

E3 (3-4)

1,50

184

E4 (5-17)

1,50

50

E5 (6-14)

1.50

228

E6 (7-13)

1,50

181

E7 (8-12)

2,00

279

E8 (9-15)

3,50

1.100

E9 (11-8)

2,00

521

E10 (15-1)

3,00

378

E11 (16-17)

1,50

210

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

Jalan merupakan akses penghubung Kondisi jalan rusak dengan tidak Sempitnya jalan tidak memungkinkan Perbaikan jalan dan drainase perlu
antara Jalan Raya Bogor dan Jalan GOR
adanya drainase
untuk adanya pelebaran jalan
dilakukan mengingat minimnya akses
menuju permukiman dari jalan raya gor
Sebagai jalan penghubung jalan Kondisi jalan kurang baik dengan
Perbaikan diperlukan untuk pelebaran
Kampung Kandang dengan permukiman satu sisi saluran drainase
jalan dan adanya kerusakan di beberapa
warga
titik
Sebagai jalan penghubung jalan kondisi jalan kurang baik dengan
perbaikan diperlukan untuk pelebaran
Kampung Kandang dengan permukiman satu sisi saluran drainase
jalan dan adanya kerusakan di beberapa
warga
titik
Sebagai jalan penghubung jalan Kondisi jalan rusak parah dengan Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan Belum adanya perbaikan dan perlunya
Kampung Kandang dengan permukiman tidak adanya drainase
kaki dan kendaran roda dua saja
untuk perbaikan drainase pada jalan
warga
lingkungan tersebut
Sebagai jalan penghubung jalan kondisi jalan rusak parah dengan memudahkan
akses
menuju
Kampung Kandang dengan permukiman tidak adanya drainase
permukiman
warga
Sebagai jalan penghubung warga dari Kondisi jalan yang sudah rusak pada Sebagian jalan sudah dibeton dengan Perbaikan jalan bisa dilakukan sekaligus
permukiman menuju jalan raya gor
beberapa titik
realisasi warga
dengan drainase
Sebagai jalan penghubung jalan kondisi jalan rusak parah dengan memudahkan
Kampung Kandang dengan permukiman tidak adanya drainase
permukiman
warga
Jalan merupakan akses penghubung Kondisi jalan rusak dengan tidak
antara Jalan Raya Bogor dan Jalan GOR
adanya drainase

akses

Sebagai jalan penghubung jalan


kampung kandang dengan permukiman
warga
Sebagai alternative jalan dari Jalan Raya
Bogor menuju jalan Kampong Kandang

akses

Sebagai jalan poros


permukiman penduduk

Kondisi jalan rusak parah dengan Memudahkan


tidak adanya drainase
permukiman

menuju

Belum adanya perbaikan dan perlunya


untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
menuju

Kondisi jalan rusak dengan tidak


adanya drainase

penghubung Kondisi jalan masih berupa tanah

Belum adanya perbaikan dan perlunya


untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
Masih banyaknya lahan kosong
sehingga memudahkan penyerapan
air

4 - 21

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
DIMENSI (m)
ASPEK

JARINGAN
JALAN

LOKASI

RW 11

POTENSI

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

SECTION

LEBAR

PANJANG

F1 (1-4)

3,0

757

Jalan merupakan akses penghubung Kondisi jalan rusak parah dengan Sempitnya jalan tidak memungkinkan Perbaikan jalan dan drainase perlu
antara Jalan Raya Bogor dan Jalan GOR
tidak adanya drainase
untuk adanya pelebaran jalan
dilakukan mengingat minimnya akses
menuju permukiman dari jalan raya gor

F2 (2-3)

3,0

313

Sebagai jalan penghubung Jalan Kondisi jalan kurang baik dengan


Kampung Kandang dengan permukiman tidak adanya saluran drainase
warga

Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan Perbaikan diperlukan untuk pelebaran
kaki dan kendaran roda dua saja
jalan dan adanya kerusakan di beberapa
titik

F3 (4-5)

2,0

365

Sebagai jalan penghubung jalan


Kampung Kandang dengan permukiman
warga

Memudahkan
permukiman

F4 (1-6)

2,0

580

Sebagai jalan penghubung Jalan


Kampung Kandang dengan permukiman
warga

Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan Perbaikan diperlukan untuk pelebaran
kaki dan kendaran roda dua saja
jalan dan adanya kerusakan di beberapa
titik

F5 (7-10)

3,0

752

Sebagai jalan penghubung warga dari Kondisi jalan kurang baik dengan
permukiman menuju Jalan Raya Bogor
tidak adanya saluran drainase

Sebagian jalan sudah dibeton dengan


realisasi warga

F6 (7-9)

3,0

155

Sebagai jalan penghubung warga dari Kondisi jalan kurang baik dengan
permukiman menuju Jalan Raya Bogor
tidak adanya saluran drainase

F7 (8-9)

3,0

190

Sebagai jalan penghubung warga dari Kondisi jalan kurang baik dengan
permukiman menuju Jalan Raya Bogor
tidak adanya saluran drainase

akses

menuju

Perbaikan diperlukan untuk pelebaran


jalan dan adanya kerusakan di beberapa
titik
Sempitnya jalan tidak memungkinkan
untuk adanya pelebaran jalan

4 - 22

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
2) Drainase
Gambar 4.6

Analisa Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-1

3
1
4

2
5

8
7

Kondisi Sub Kawasan TB1 sebagian besar tidak memiliki saluran drainase
Rawan genangan air di beberapa jalan dengan kemiringan rendah
Lebar drainase antara 30-80 cm

Situ Pemkab dan Kebantenan dapat berperan sebagai resapan dan tujuan ailiran air
permukaan.
Sungai Cikumpa merupakan saluran drainase primer yang melintasi kawasan.
Situ Kebantenan, Situ Cikaret dan Situ Pemkab letaknya berdekatan
Rencana pengembanga situ sebagai fungsi ekologis dan wisata

4 - 23

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4.9
Kondisi Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2

A1

A2

16
17

A4
4

A5

A6

14

A3

12

C8

B7

14

B8

B9

10

B4

C7
15

11

11

13

C5

C3
C2

B3
6

15

B10
12

10

9
1

2
13

16

B11
17

C1

C4
B5

C6

B6

B1 B2

Terdapat Saluran Drainase

Tidak Ada saluran Drainase

4 - 24

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
EKSISTING

PANJANG Saluran (M)

LUAS (M3)

VOLUME (M3)

Terdapat saluran drainase


satu sisi dengan lebar 30 cm

114

10,26

20,5

Terdapat saluran drainase


satu sisi dengan lebar 30 cm

337

30,33

60,6

NO

SECTION

KETERANGAN

A1

1-5

Tidak memiliki saluran


drainase

A2

2-9

Tidak memiliki saluran


drainase

A3

3-8

A4

4-7

4 - 25

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

A5

6-7

Tidak memiliki saluran


drainase

A6

7-8

Terdapat saluran drainase


satu sisi dengan lebar 30 cm

B1

1-2

Tidak memiliki saluran


drainase

B2

3 - 12

Tidak memiliki saluran


drainase

224

20,16

4,32

4 - 26

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

B3

5-6

Tidak memiliki saluran


drainase

B4

6-7

Tidak memiliki saluran


drainase

B5

4 - 12

Tidak memiliki saluran


drainase

B6

3 - 13

Tidak memiliki saluran


drainase

4 - 27

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

6-8

Tidak memiliki saluran


drainase

B8
B 11

8 10

Tidak memiliki saluran


drainase

B12

15 16

Tidak memiliki saluran


drainase

15 - 17

Tidak memiliki saluran


drainase

B7

B13

4 - 28

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

C1

17

Tidak memiliki saluran


drainase

C2

28

Tidak memiliki saluran


drainase

C3

34

Tidak memiliki saluran


drainase

C4

56

Tidak memiliki saluran


drainase

C5

9 11

Tidak memiliki saluran


drainase

4 - 29

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

C6

10 17

Tidak memiliki saluran


drainase

C7

12 13

Tidak memiliki saluran


drainase

C8

14 15

Tidak memiliki saluran


drainase

4 - 30

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
ASPEK

LOKASI

DIMENSI (m)
SECTION

SALURAN
DRAINASE

TB1

LEBAR

POTENSI

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

Adanya genangan air karena


banyaknya
jalan
yang
bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya


untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

PANJANG

A1 (1-5)

664

Topografi
lokasi
lebih
tinggi
dibanding Jalan Tegar Beriman dan
jalan menuju Kampung Curug

Kondisi jalan rusak dan


tidak adanya drainase

A2 (2-9)

335

Sebagai jalan penghubung Jalan


Tegar Beriman dengan permukiman
warga

Kondisi jalan cukup baik


walau tanpa drainase

Perbaikan
diperlukan
memperbaiki
jalan
yang
kerusakannya di beberapa titik

A3 (3-8)

114

Sebagian
jalan
sudah
perbaikan dari warga

ada

Kondisi jalan baik walau


tanpa adanya drainase

Belum adanya perbaikan pada jalan


tersebut

A4 (4-7)

337

Kondisi jalan cukup baik dengan


beton dan sedikit aspal pada
materialnya

Kondisi jalan baik walau


tidak adanya drainase

Perbaikan belum perlu dilakukan

A5 (6-7)

250

Topografi
lokasi
lebih
dibandingkan
dengan
lingkungan sekelilingnya

Kondisi
jalan
masih
kurang
baik
dengan
drainase berada di salah
satu sisi

Jalan
yang
cenderung
menurun memudahkan aliran
air

Perbaikan jalan bisa dilakukan sekaligus


dengan drainase

A6 (7-8)

224

Salah satu akses menuju pesantren

Kondisi jalan sangat baik


dengan material beton
dan lapisan aspal pada
beberapa titik

Jalan menuju pesantren sudah


diperbaiki dengan beton dan
lapisan aspal

Perbaikan
belum
diperlukan
dan
pesantren
tersebut
bisa
untuk
memperbaiki
jalan
yang
ada
kerusakannya

Kondisi jalan baik dengan


drainase pada satu sisi

Jalan yang lebih tinggi dari


rumah warga, sehingga aliran
air menuju drainase buatan
pada rumah tersebut.

tinggi
jalan

untuk
ada

4 - 31

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
DIMENSI (m)
ASPEK

SALURAN DRAINASE

LOKASI

TB1

POTENSI

PERMASALAHAN

Topografi lokasi lebih tinggi dibanding


Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju
Kampung Curug

Kondisi jalan rusak dan tidak


adanya drainase

Adanya genangan air


banyaknya
jalan
bergelombang

karena
yang

Belum adanya perbaikan dan perlunya


untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

Kondisi jalan baik dengan


drainase pada satu sisi

Perbaikan belum diperlukan dan pesantren


tersebut bisa untuk memperbaiki jalan yang
ada kerusakannya

Kondisi jalan baik dengan


drainase pada satu sisi

Jalan yang lebih tinggi dari rumah


warga, sehingga aliran air menuju
drainase buatan pada rumah
tersebut.
Luapan air pada setu seringkali
membuat genangan

cikumpa

Kondisi jalan baik dengan


drainase pada satu sisi

Tidak mengalirnya air pada rawa


seringkali membuat genangan air

Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang


berada dekat dengan lokasi

274

Topografi
lokasi
lebih
tinggi
dibandingkan dengan jalan lingkungan
sekelilingnya

Kondisi jalan masih cukup


baik
dengan
drainase
berada di salah satu sisi

Jalan yang cenderung menurun


memudahkan aliran air

Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang


berada dekat dengan lokasi

224

Adanya rawa dan kali


membantu penyaluran air

Lokasi merupakan lahan


yang
dimiliki
pondok
pesantren
Kondisi jalan baik dengan
drainase pada satu sisi

Jalan yang lebih tinggi dari rumah


warga, sehingga aliran air menuju
drainase buatan pada rumah
tersebut.

Perbaikan belum diperlukan dan pesantren


tersebut bisa untuk memperbaiki jalan yang
ada kerusakannya

Jalan yang cenderung menurun


memudahkan aliran air
Jalan yang cenderung menurun
memudahkan aliran air
Jalan yang cenderung menurun
memudahkan aliran air
Air masih bisa diserap tanah atau
aliran air yang langsung menuju
rawa
Air masih bisa diserap tanah atau
aliran air yang langsung menuju
rawa

Perbaikan bisa dilakukan pada


berada dekat dengan lokasi
Perbaikan bisa dilakukan pada
berada dekat dengan lokasi
Perbaikan bisa dilakukan pada
berada dekat dengan lokasi
Perbaikan bisa dilakukan pada
berada dekat dengan lokasi

SECTION

LEBAR

PANJANG

B1 ( 1-2 )

392

B2 ( 3-12)

0,3

224

B3 ( 5-6)

0,3

234

Masih adanya tanah kosong membantu


penyerapan air lebih cepat

B4 (6-7)

0,3

811

Adanya rawa dan kali


membantu penyaluran air

B5 (4-12)

0,3

B6 (3-13)

0,3

B7 (6-8)

0,3

233

B8 (8-10)

424

B9(11-14)

0,3

204

B10(19-20)

62

B11(19-21)

116

cikumpa

Masih adanya tanah kosong membantu


penyerapan air lebih cepat
Masih adanya tanah kosong membantu
penyerapan air lebih cepat
Masih adanya tanah kosong membantu
penyerapan air lebih cepat
Lokasi berada di tengah sawah dan
rawa serta dekat dengan sungai

Kondisi jalan baik dengan


drainase pada satu sisi
Kondisi jalan baik walau
tidak ada saluran drainase
Kondisi jalan baik walau
tidak ada saluran drainase
Kondisi jalan baik walau
tidak ada saluran drainase

Lokasi berada di tengah sawah dan


rawa serta dekat dengan sungai

Kondisi jalan baik walau


tidak ada saluran drainase

TANTANGAN

HAMBATAN

Perbaikan bisa dilakukan pada setu yang


terdapat didekat lokasi

rawa yang
rawa yang
rawa yang
rawa yang

Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang


berada dekat dengan lokasi

4 - 32

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
ASPEK

LOKASI

DIMENSI (m)
SECTION

SALURAN
DRAINASE

TB1

LEBAR

POTENSI

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

PANJANG

C1 ( 1-7 )

C2 ( 2-8)

C3 (3-4)

masih adanya tanah kosong


membantu penyerapan air lebih
cepat

Kondisi jalan baik dan


tidak memiliki saluran
drainase

adanya lahan yang masih kosong


membantu penyerapan air

Kondisi jalan baik dan


tidak memiliki saluran
drainase

C5 (9-11)

topografi lokasi lebih tinggi


dibandingkan dengan jalan
lingkungan sekelilingnya

Kondisi Jalan rusak pada


beberapa titik dan tidak
adanya drainase

jalan yang cenderung menurun


memudahkan aliran air

Belum adanya perbaikan dan perlunya


untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

C6 (1017)

adanya lahan kosong membantu


penyaluran air

Kondisi jalan baik dengan


drainase pada satu sisi

Perbaikan bias dilakukan dengan


pembuatan saluran drainase

masih adanya tanah kosong


membantu penyerapan air lebih
cepat
masih adanya tanah kosong
membantu penyerapan air lebih
cepat

Kondisi jalan baik dan


tidak memiliki saluran
drainase
Kondisi jalan baik dan
tidak memiliki saluran
drainase

jalan yang lebih tinggi dari


rumah warga, sehingga aliran
air menuju drainase buatan
pada rumah tersebut.
jalan yang cenderung menurun
memudahkan aliran air
jalan yang cenderung menurun
memudahkan aliran air

Perbaikan bias dilakukan dengan


pembuatan saluran drainase

C4 (5-6)

C7 (1213)

C1 ( 1-7 )

topografi lokasi lebih rendah


dibanding jalan raya bogor dan jalan
menuju kampung curug

Kondisi Jalan rusak pada


beberapa titik dan tidak
adanya drainase

adanya genangan air karena


banyaknya jalan yang
bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya


untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

Kondisi jalan baik dan


tidak memiliki saluran
drainase

jalan yang lebih tinggi dari


rumah warga, sehingga aliran
air menuju drainase buatan
pada rumah tersebut.

perbaikan belum diperlukan dan


pesantren tersebut bisa untuk
memperbaiki jalan yang ada
kerusakannya
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

Perbaikan bias dilakukan dengan


pembuatan saluran drainase

Perbaikan bias dilakukan dengan


pembuatan saluran drainase

4 - 33

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4.8
Analisa Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2

3
2

6
5
2
1

7
3

3
5

Kondisi Sub Kawasan TB2 sebagian besar tidak memiliki saluran drainase

Rawan genangan air di beberapa jalan dengan kemiringan rendah


Lebar drainase yang ada umumnya 30 cm
Sungai Cikumpa merupakan saluran drainase primer yang melintasi kawasan.

4 - 34

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4.7
Kondisi Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2

11

9
8
10

A5

11
15
12

13
14

7
5

17

6
9

16

10

10

1
8

3
2

Terdapat Saluran Drainase

B11 B2

Tidak Ada saluran Drainase

4 - 35

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
NO

SEGMEN

EKSISTING

KETERANGAN

D1

14

Tidak memiliki saluran drainase

D2

27

Tidak memiliki saluran drainase

D3

36

Tidak memiliki saluran drainase

D4

5 11

Tidak memiliki saluran drainase

D5

89

Tidak memiliki saluran drainase

PANJANG (M)

LUAS (M3)

VOLUME (M3)

4 - 36

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

D6

8 10

Tidak memiliki saluran drainase

E1

1 10

Tidak memiliki saluran drainase

E2

2 15

Saluran drainase berada di satu


sisi dengan lebar 30 cm

481

43,29

86,5

E3

34

Saluran drainase berada di satu


sisi dengan lebar 30 cm

184

16,56

33,1

E4

5 17

Tidak adanya saluran drainase

4 - 37

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

E5

6 14

Tidak adanya saluran drainase

E6

7 13

Tidak adanya saluran drainase

E7

8 12

Tidak adanya saluran drainase

E8

9 15

Tidak adanya saluran drainase

E9

11 8

Tidak adanya saluran drainase

4 - 38

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

E10

15 1

Tidak adanya saluran drainase

E11

16 - 17

Tidak adanya saluran drainase

F1

14

Tidak memiliki saluran drainase

F2

23

Tidak memiliki saluran drainase

F3

45

Tidak memiliki saluran drainase

4 - 39

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

F4

16

Tidak memiliki saluran drainase

F5

7 10

Tidak memiliki saluran drainase

F6

79

Tidak memiliki saluran drainase

F7

89

Tidak memiliki saluran drainase

4 - 40

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
2) Sektor Bangkim
1) Perumahan Dan Lingkungannya
Gambar 4.10
Analisa Perumahan dan Lingkungan di Kawasan TB-1

10
1

13
2

3
6

9
5
15 12

14

4
7

11

16

Tipologi perumahan sub kawasan TB1 adalah perumahan swadaya dan terkelompokkelompok berdasarkan kepemilikan lahan dan hubungan kekeluargaan
Tedapat perumahan formal Cibinong Residence di RW 12 Pakansari

10

11

12

13

14

15

Terdapat lahan kosong yang sudah dipersiapkan untuk perumahan teratur/formal di RW 04


Kel. Tengah, namun hingga kini belum dikembangkan.
Kondisi infrastruktur perumahan pada beberapa bagian belum memadai (jalan, sanitasi,
drainase dsb)
Draft RDTR mengarahkan pengembangan lahan non terbangun menjadi permukiman
dengan kepadatan rendah/tinggi
Sudah berdiri beberapa hunian di area sempadan Sungai Cikumpa. Area sempadan Situ
Kebantenan yang mulai dirambah permukiman ada sisi timur (RW 04 Pakansari).
Lahan non terbangun sebagian besar berupa tegalan dan kebun kosong.
Kecenderungan pertumbuhan perumahan formal yang pesat di koridor Tegar Beriman

4 - 41

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

c
a

g
3

f
b
l
k
i

n
1

RTH blok a : tegalan, kebun campuran, berbatasan langsung dengan Situ Pemkab
RTH blok b : tegalan, kebun campuran berada diantara permukiman
RTH blok c : lahan kosong untuk pengembangan perumahan
RTH blok d : lahan kosong untuk pengembangan perumahan
RTH blok e : tegalan, kebun campuran
RTH blok f : tegalan, kebun campuran, berbatasan langsung dengan Situ Kebantenan
RTH blok g : sawah, berbatasan langsung dengan Situ Kebantenan & S. Cikumpa
RTH blok h : tegalan, berbatasan dengan S. Cikumpa, berada diantara permukiman
RTH blok i : tegalan, berada diantara permukiman
RTH blok j : kebun campuran berada diantara permukiman, berbatasan dengan S. Cikumpa,
RTH blok k : kebun campuran berada diantara permukiman, berbatasan dengan S. Cikumpa,
RTH blok l : tegalan, kebun campuran berada diantara permukiman
RTH blok m : tegalan, kebun campuran berada diantara permukiman & sempadan S. Cikumpa
RTH blok n : tegalan, berbatasan dengan S. Cikumpa, berada diantara permukiman

4 - 42

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
No

Aspek

Fisik

Lokasi

Potensi

Permasalahan

Tantangan

Hambatan

RW 04, RW
12,Pakansari

Berbatasan dengan fungsi perdagangan dan


jasa di tepi Jalan Raya Tegar Beriman yang
menjadi poros utama Kawasan Tegar
Beriman
dan
pusat
pemerintahan
Kabupaten Bogor menjadi daya tarik
perkembangan sektor perumahan dan
kegiatan pelayanan lainnya

Tipologi
perumahan
mayoritas
adalah
perumahan swadaya di RW 04 Kelurahan
Tengah dan RW 04, RW 012 Kelurahan
Pakansari

Tipologi perumahan adalah perumahan


swadaya
dan
terkelompok-kelompok
berdasarkan kepemilikan lahan
Banyaknya rumah-rumah kontrakan (rumah
petak)
Kepadatan bangunan eksisting <50% - 80%
di RW 04 Kelurahan Tengah dan RW 04, RW
012 Kelurahan Pakansari

Cepatnya
prospek
perkembangan
perumahan formal maupun swadaya di
Kawasan Tegar Beriman belum diikuti
dengan pengawasan dan pengendalian
yang sesuai perizinan yang berlaku

RW 04
Tengah &
Pakansari

Potensi lahan kosong untuk dikembangkan


sebagai lahan perumahan dan RTH serta
fasilitas penunjangnya di RW 04 Kelurahan
Tengah, RW 04 Kelurahan Pakansari

Lahan non terbangun kondisinya tidak terawat,


berawa dan penuh belukar di RW 04 Kelurahan
Tengah, RW 04 Kelurahan Pakansari

Ketersediaan lahan kosong akan menarik


investor untuk mengembangan perumahan
maupun perdagangan dan jasa sehingga
membutuhkan pengaturan sejak awal
Pemenuhan kebutuhan backlog perumahan

Pematangan lahan yang cukup sulit


karena kondisi lapangan
Clean & clear kepemilikan lahan

RW 04
Tengah &
Pakansari

Sudah berkembang perumahan formal di


RW 12 Kelurahan Pakansari dan lahan yang
sudah dimiliki pengembang perumahan
formal di RW 04 Kelurahan Tengah

Banyaknya
pembangunan
rumah
atau
bangunan lainnya yang tidak sesuai peruntukan
dan atau lokasi yang diizinkan
Minimnya pemahaman masyarakat atas
pentingnya
IMB
dalam
melaksanakan
pembangunan
rumah
dan
kegiatan
perdagangan dan jasa

Perkembangan koridor Jalan Raya Bogor


sebagai kawasan perdagangan dan jasa
serta
industri
akan
meningkatkan
kebutuhan penyediaan perumahan baik
formal maupun swadaya

Minimnya pemahaman masyarakat atas


pentingnya IMB dalam melaksanakan
pembangunan rumah dan kegiatan
perdagangan dan jasa
Belum
ada
penerapan
aturan
pembangunan di sempadan sungai

RW 04
Pakansari

Lahan non terbangun sempadan sungai dan


situ berperan sebagai resapan air
Sungai dan situ dapat berpotensi menjadi
pusat kegiatan wisata
Sempadan sungai berpotensi menjadi ruang
untuk
pembuatan
jalur
pedestrian
penghubung antar permukiman.

.Muncul ladang & tambak yang tidak jelas


kepemilikannya
Terdapat tambak ikan permanen di RW 04
Pakansari

Fungsi pengendalian agar RTH kawasan


tetap minimal 30%
Menjaga fungsi lindung sungai
Membuat jalur pedestrian sepanjang sungai
RTH sebagai buffer antar permukiman
Menyelaraskan pengembangan sempadan
situ dengan permukiman.
Membuat area sungai sebagai area depan

Resistensi
masyarakat
terhadap
pemanfaatan lahan privat untuk
kepentingan publik
Belum
ada
penerapan
aturan
pembangunan di sempadan sungai
Belum ada koordinasi perencanaan area
sekitar situ yg berbatasan dgn
permukiman.
Pembangunan
komersial
sering
mengabaikan keberadaan RTH public

RW 04
Tengah &
Pakansari

Potensi lahan kosong untuk dikembangkan


sebagai lahan perumahan dan RTH serta
fasilitas penunjangnya
Lahan non terbangun sempadan sungai dan
situ berperan sebagai resapan air

Lahan non terbangun kondisinya tidak terawat,


berawa dan penuh belukar.
Muncul ladang & tambak yang tidak jelas
kepemilikannya

Ketersediaan lahan kosong akan menarik


investor untuk mengembangan perumahan
maupun perdagangan dan jasa sehingga
membutuhkan pengaturan sejak awal
Pemenuhan kebutuhan backlog perumahan
Fungsi pengendalian agar RTH kawasan
tetap minimal 30%
RTH sebagai buffer antar permukiman

Clean & clear kepemilikan lahan


Resistensi
masyarakat
terhadap
pemanfaatan lahan privat untuk
kepentingan publik
Pembangunan
komersial
sering
mengabaikan keberadaan RTH publik

RW 04
Pakansari

Sungai dan situ dapat berpotensi menjadi


pusat kegiatan wisata
Sempadan sungai berpotensi menjadi ruang
untuk
pembuatan
jalur
pedestrian

Terdapat tambak ikan permanen di RW 04


Kel.Pakansari.
Ada rencana perluasan pesantren di RW 04 Kel.
Pakansari, hingga masuk ke dalam sempadan

Belum
ada
penerapan
aturan
pembangunan di sempadan sungai
Belum ada koordinasi perencanaan area
sekitar situ yg berbatasan dgn

Membuka akses antar ruang publik


Menjaga fungsi lindung sungai
Membuat jalur pedestrian sepanjang sungai
Menyelaraskan pengembangan sempadan

4 - 43

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
No

Aspek

Lokasi

Potensi

Permasalahan

Tantangan

sungai Cikumpa
Terdapat beberapa bangunan rumah di dalam
area sempadan sungai Cikumpa dan setu
Kebantenan di RW 04 Kel. Pakansari.

situ dengan permukiman.


Membuat area sungai sebagai area depan

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang


masih tersedia menyebabkan tingginya
tingkat komodifikasi lahan
Penduduk
yang
heterogen
karena
banyaknya pengontrak
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,
menyebabkan meningkatnya kebutuhan
sarana prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan
Penyadaran masyarakat akan pentingnya
RTH publik
Perlu adanya pengaturan sejak awal dalam
pembangunan perdagangan dan jasa, zona
industry dan pengembangan perumahan
dan permukiman kepadatan sedang
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan
perumahan
dan
permukiman
pada
peruntukan rencana kawasan perdagangan
dan jasa

Tingkat kesadaran masyarakat dalam


pembangunan
permukiman
masih
rendah
Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal
kebersihan lingkungan masih rendah
Kesadaran
masyarakat
terhadap
kesehatan lingkungan (pengelolaan
sampah, pembuangan air limbah dan
pemeliharaan saluran drainase)

RW 04
Pengembangan RTH sebagai ruang publik Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan Perubahan mind set masyarakat setempat
merupakan usaha untuk membuat wadah
pentingnya sebuah ruang publik dan ruang
menuju pola pikir yang lebih mementingkan
Tengah, RW
bagi
terwujudnya
interaksi
sosial
antar
terbuka
hijau
kepentingan bersama/publik dibandingkan
04, RW
warga kshusunya dan dengan pengunjung
dengan kepentingan individu
12,Pakansari
dari luar kawasan
Dengan di bukanya kawasan Setu
Kebantenan sebagai area wisata, maka
dampak positif akan terbukanya lapangan
kerja baru semakin meningkat

Pembangunan
fisik
fungsi-fungsi
komersial
sering
mengabaikan
pentingnya keberadaan sebuah ruang
publik dan fungsi liundung serta tata
hijau,

penghubung antar permukiman.

Non Fisik

RW 04
Tengah, RW
04, RW
12,Pakansari

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang


masih tersedia

Mayoritas penduduk adalah masyarakat


menengah ke bawah
Banyaknya
penduduk
pengontrak
mengakibatkan
tingginya
heterogenitas
penduduk
Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan
pentingnya ruang publik
Kepemilikan lahan sebagian besar milik
masyarakat.

RW
12,Pakansari

Arahan tata ruang peruntukan ruang di


kawasan Tegar Beriman adalah sebagai zona
industri
perdagangan
dan
jasa,
pemerintahan,
perumahan
kepadatan
sedang

Minimnya pemahaman masyarakat atas


pentingnya
IMB
dalam
melaksanakan
pembangunan rumah
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
Perdagangan dan Jasa saat ini adalah
perumahan kepadatan sedang

Hambatan
permukiman.

Belum ditetapkannya RDTR Kecamatan


Cibinong sebagai sebuah produk hukum
penataan ruang yang berlaku di Kawasan
Tegar Beriman
Kurangnya pengawasan di lapangan atas
penerapan IMB

sehingga pembangunan ruang terbuka


hijau tidak menjadi prioritas peningkatan
kualitas kawasan.

4 - 44

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4. 11
Analisa Perumahan & Lingkungan di Kawasan TB-2

3
4
10

9
7

6
8
7

14
13

12

15
10

11

12

Tipologi perumahan sub kawasan TB2 adalah perumahan swadaya dan


terkelompok-kelompok berdasarkan kepemilikan lahan dan hubungan
kekeluargaan
Kondisi infrastruktur perumahan pada beberapa bagian belum memadai (jalan,
sanitasi, drainase dsb)
Lahan non terbangun yang sedang proses pematangan untuk perumahan formal
berada di RW 08 Pakansari

13

14

15

Draft RDTR mengarahkan pengembangan lahan non terbangun menjadi


permukiman dengan kepadatan sedang
Lahan non terbangun sebagian besar berupa tegalan dan sawah

4 - 45

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4. 12
Kondisi Perumahan & Lingkungan di Kawasan TB-2

2
5

b
a

d
3
4

g
3

RTH blok a : kebun campuran, berada diantara permukiman


RTH blok b : lahan kosong untuk pengembangan perumahan
RTH blok c : sawah, berada diantara permukiman dan sempadan S. Cikumpa
RTH blok d : sawah, kebun campuran, berada diantara permukiman dan sempadan S. Cikumpa
RTH blok e : sawah, kebun campuran, berada diantara permukiman & pabrik
RTH blok f : sawah, kebun campuran
RTH blok g : sawah, kebun campuran
RTH blok n : kebun campuran, berada diantara permukiman

4 - 46

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

No

Aspek

Lokasi

Potensi

Permasalahan

Tantangan

Hambatan

RW 05, 06,
07, 08, 11, 12
Pakansari

Berbatasan dengan fungsi


perdagangan dan jasa di tepi Jalan
Raya Bogor yang menjadi poros
utama Kabupaten Bogor dimana
kegiatan ini

Tipologi perumahan mayoritas adalah


perumahan swadaya di RW 05, RW 06, RW
07, RW 08, RW 11 dan RW 012 Kelurahan
Pakansari
Minimnya pemahaman masyarakat atas
pentingnya IMB dalam melaksanakan
pembangunan rumah

Tipologi perumahan adalah perumahan


swadaya dan terkelompok-kelompok
berdasarkan kepemilikan lahan
Banyaknya rumah-rumah kontrakan
(rumah petak)
Kepadatan bangunan eksisting <50% 80% di RW 05, RW 06, RW 07, RW 08,
RW 11 dan RW 012 Kelurahan Pakansari

Cepatnya prospek perkembangan


perumahan formal maupun swadaya
di Kawasan Tegar Beriman belum
diikuti dengan pengawasan dan
pengendalian yang sesuai perizinan
yang berlaku
Kurangnya pengawasan di lapangan
atas penerapan IMB

RW 08
Pakansari

Pembangunan Stadion Kabupaten


Bogor yang akan memicu
peningkatan intensitas kegiatan non
perumahan

Meningkatnya harga tanah di kawasan


sekitar kawasan stadion

Kondisi eksisting kawasan di sekitar


stadion dalah perumahan swadaya dan
lahan kosong yang akan rentan dengan
peningkatan intensitas kegiatan non
perumahan akibat perkembangan
stadion

Minimnya pemahaman masyarakat


atas pentingnya IMB dalam
melaksanakan pembangunan rumah
dan kegiatan perdagangan dan jasa

RW 05, 06,
07, 08, 11, 12
Pakansari

Potensi lahan kosong di RW 08, RW


07, RW 06 dan RW 011 Kelurahan
Pakansari untuk dikembangkan
sebagai lahan perumahan dan RTH
serta fasilitas penunjangnya

Lahan-lahan kosong tersebut telah


dimanfaatkan sebagai perkebunan atau
ladang oleh pemiliknya atau disewakan
pada penggarap

Ketersediaan lahan kosong akan menarik


investor untuk mengembangan
perumahan maupun perdagangan dan
jasa sehingga membutuhkan pengaturan
sejak awal
Pemenuhan kebutuhan backlog
perumahan

Pematangan lahan yang cukup sulit


karena kondisi lapangan
Clean & clear kepemilikan lahan
Kurangnya pengawasan di lapangan
atas penerapan IMB
Belum ditetapkannya RDTR
Kecamatan Cibinong sebagai sebuah
produk hukum penataan ruang yang
berlaku di Kawasan Tegar Beriman

RW
05,Pakansari

Mulai berkembang perumahan


formal di RW 05 Kelurahan Pakansari

Banyaknya pembangunan rumah atau


bangunan lainnya yang tidak sesuai
peruntukan dan atau lokasi yang diizinkan
Minimnya pemahaman masyarakat atas
pentingnya IMB dalam melaksanakan
pembangunan rumah

Perkembangan koridor Jalan Raya Bogor


sebagai kawasan perdagangan dan jasa
serta industri akan meningkatkan
kebutuhan penyediaan perumahan baik
formal maupun swadaya

Minimnya pemahaman masyarakat


atas pentingnya IMB dalam
melaksanakan pembangunan rumah
dan kegiatan perdagangan dan jasa
Belum ada penerapan aturan
pembangunan di sempadan sungai

RW 05, 06,
07, 08, 11, 12
Pakansari

Sudah terbentuknya jaringan jalan


lingkungan yang menjangkau seluruh
lingkungan permukiman namun
perlu peningkatan kualitas

Jalan lingkungan banyak yang masih berupa


jalan setapak tanah
Jalan-jalan lingkungan belum dilengkapi
saluran drainase

Membuka akses perumahan dan


permukiman dengan ruang publik lainnya
dan antar ruang publik

Terbatasnya anggaran Pemerintah


Daerah untuk pembangunan sarana
infrastruktur
Kondisi fisik lingkungan kawasan yang
bergelombang pada RW 08 akan
berpengaruh pada penyediaan saluran
drainase

RW 05, 06,
07, 08, 11, 12

Potensi lahan kosong untuk


dikembangkan sebagai lahan

Lahan non terbangun kondisinya tidak


terawat, berawa dan penuh belukar.

Ketersediaan lahan kosong akan menarik


investor untuk mengembangan

Clean & clear kepemilikan lahan


Resistensi masyarakat terhadap

Fisik

4 - 47

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
No

Aspek

Lokasi

Pakansari

Potensi

perumahan dan RTH serta fasilitas


penunjangnya

Permasalahan

Tantangan

Muncul ladang & tambak yang tidak jelas


kepemilikannya

perumahan maupun perdagangan dan


jasa sehingga membutuhkan pengaturan
sejak awal
Pemenuhan kebutuhan backlog
perumahan
Fungsi pengendalian agar RTH kawasan
tetap minimal 30%
RTH sebagai buffer antar permukiman
Menjaga fungsi lindung sungai
Membuat jalur pedestrian sepanjang
sungai sebagai ruang publik
Menyelaraskan pengembangan
sempadan sungai dengan permukiman.
Membuat area sungai sebagai area
depan

pemanfaatan lahan privat untuk


kepentingan publik
Pembangunan komersial sering
mengabaikan keberadaan RTH publik

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang


masih tersedia menyebabkan tingginya
tingkat komodifikasi lahan
Penduduk yang heterogen karena
banyaknya pengontrak
Pertumbuhan penduduk yang sangat
pesat, menyebabkan meningkatnya
kebutuhan sarana prasarana
infrastruktur yang dibutuhkan
Penyadaran masyarakat akan pentingnya
RTH publik
Perlu adanya pengaturan sejak awal
dalam pembangunan perdagangan dan
jasa, zona industry dan pengembangan
perumahan dan permukiman kepadatan
sedang
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan
perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan
perdagangan dan jasa

Tingkat kesadaran masyarakat dalam


pembangunan permukiman masih
rendah
Tingkat kesadaran masyarakat dalam
hal kebersihan lingkungan masih
rendah
Kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan (pengelolaan
sampah, pembuangan air limbah dan
pemeliharaan saluran drainase)

Lahan non terbangun sempadan


sungai berperan sebagai resapan air
Sungai dapat berpotensi menjadi
pusat kegiatan wisata
Sempadan sungai berpotensi
menjadi ruang publik dalam bentuk
jalur pedestrian penghubung antar
permukiman.

Terdapat beberapa bangunan rumah di


dalam area sempadan sungai Cikumpa di
RW 05 dan RW 08 Kel. Pakansari.

RW 05, 06,
07, 08, 11, 12
Pakansari

Potensi ekonomi dari lahan kosong


yang masih tersedia

Mayoritas penduduk adalah masyarakat


menengah ke bawah
Banyaknya penduduk pengontrak
mengakibatkan tingginya heterogenitas
penduduk
Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat
akan pentingnya ruang publik
Kepemilikan lahan sebagian besar milik
masyarakat.

RW 05, 06,
07, 08, 11, 12
Pakansari

Pada Rencana Pola Ruang


peruntukan pemanfaatan ruang di
kawasan Tegar Beriman Sub
Kawasan 2 adalah sebagai zona
industry, perdagangan dan jasa,
pemerintahan, perumahan
kepadatan sedang dan RTH pada
kawasan stadion.

Minimnya pemahaman masyarakat atas


pentingnya IMB dalam melaksanakan
pembangunan rumah
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
Perdagangan dan Jasa saat ini adalah
perumahan kepadatan sedang

RW 05, 08,
Pakansari

Non Fisik

Hambatan

Belum ada penerapan aturan


pembangunan di sempadan sungai
Belum adanya koordinasi perencanaan
area sempadan sungai dengan area
permukiman.

Kurangnya pengawasan di lapangan


atas penerapan IMB
Belum diketahui pada dokumen RDTR
tahap dan waktu pelaksanaan
pengembangan kawasan perdagangan
dan jasa, zona industry, pemerintahan
dan perumahan dan permukiman
kepadatan sedang

4 - 48

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
3) Sektor PLP
1) Air Minum
Gambar 4. 13
Analisa Kebutuhan Air minum di Kawasan TB-1

1
2

3
7

Sub Kawasan TB1 sebagian besar belum dilayani oleh PDAM, kecuali pada area permukiman yang dekat
dengan Jl. Tegar Beriman & Jl. Raya Bogor
Sebagian besar permukiman menggunakan sumur dangkal/pompa. ( 70 %)
Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada penyediaan Jaringan air minum.

Kwalitas air tanah dangkal /dalam rata rata cukup baik , kecuali didaerah yang berawa.
Cakupan pelayanan PDAM sebesar 15%, sumur 70% dan kran umum 5%
Daerah Perumahan swadaya menggunakan sumur dangkal dan sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan
sehari hari , karena kwalitasnya cukup baik sedangkan rumah rumah yang terjangkau PDAM menggunakan
air PAM.
Daerah Kec . Cibinong merupakan daerah pengembangan air minum dari PDAM sesuai dengan target MDS
tahun 2015 78 % penduduk .yang harus terlayani PDAM .

4 - 49

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

NO

ASPEK

POTENSI

FISIK

Air tanah didataran


kwalitasnya cukup Baik

PERMASALAHAN
tinggi

TANTANGAN

ini Jarak Tangki septik ke sumur Memanfaatkan sumber air


gali/pompa < 10m, berpotensi kebutuhan rumah tangga.
mencemari air tanah

HAMBATAN

tanah

sebagai

sumber Sumber air yang tercemar tangki septik


tidak layak dikonsumsi untuk masak dan
minum.

Berpotensi sebagai pengembangan Didaerah kawasan swadaya masih Keterbatasan Jaringan PDAM, belum mencapai kelokasi
pelayanan
PDAM
,
atau banyak yang belum terlayani PDAM
dikerjasamakan dengan pihak swasta
Daerah padat menyebabkan jarak Karena kepadatan tinggi tidak ada lahan untuk menggeser
tangki septik ke sumur pompa < 10m, letak septik tank.
menyebabkan pencemaran sumber
air baku

Ekonomi

Cakupan pelayanan air bersih di Kec.


Cibinong
sebesar 15,54%., perlu
Pengembangan daerah pelayanan, bila
perlu dapat mengundang pihak swasta
untuk membantu Pengembangan
pelayanan air minum.
Potensi ekonomi dari lahan kosong
yang masih tersedia
Jumlah penduduk yang cukup besar

Keterbatasan sumber air baku di Keterbasan dana untuk pengembangan jaringan Air minum
wilayah Kel. Tegar beriman untuk
pengembangan dan kuantitas air
tanah
pada
musim
kemarau
cenderung berkurang
Mayoritas penduduk perumahan
swadaya
adalah
masyarakat
menengah ke bawah
Banyaknya penduduk pengontrak
mengakibatkan kurangnya perhatian
terhadap lingkungan sekitarnya

Sosial

Sarana dan
Prasarana

Tata Ruang
(RDTR)

Potensi
lahan
kosong
untuk Kawasan
perumahan
dan
dikembangkan
sebagai
lahan permukiman swadaya
belum
perumahan dan RTH serta fasilitas tersedia fasilitas Kran Umum (untuk
penunjangnya
memenuhi kebuthan minum dan
memasak)
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
lahan sebagai perumahan padat, saat Perdagangan dan Jasa saat ini adalah
ini merupakan Perumahan Kepadatan perumahan kepadatan sedang
rendah dan sedang

Penduduk
yang
mayoritas
memperhatikan lingkungan

pengontrak

Cakupan pelayanan
rendah , 15 %

PDAM

sangat

Kurangnya
sosialisasi,
sehingga
kepedulian
masyarakat
terhadap
lingkungan
sangat
kecil,
juga
pengawasan di lapangan, dan minimnya
pelayanan PDAM karena keterbatasan
jaringan air minum PDAM diperumahan
Swadaya .
Jaringan air minum belum terpasang
seluruhnya

kurang Tingkat kesadaran masyarakat dalam


hal kebersihan lingkungan masih rendah

Penduduk yang heterogen karena banyaknya pengontrak,


tidak merasa memiliki , kurang memperhatikan lingkungan
sekitarnya.
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur
yang dibutuhkan

Kesadaran dan kepedulian masyarakat


terhadap kesehatan lingkungan, sangat
rendah ( jarak antara septik tank dan
sumur Pompa/gali < 10 m ) , juga
pemeliharaan sarana lingkungannya
sangat rendah.

Sulit Lokasi untuk kran umum, dibutuhkan pembebasan Terbatasnya anggaran Pemerintah
tanah.
daerah untuk pembangunan sarana
infrastruktur

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan perumahan dan


Belum diketahui pada dokumen RDTR
permukiman pada peruntukan rencana kawasan
tahap
dan
waktu
pelaksanaan
perdagangan dan jasa, serta jaringan air minum yang
pengembangan kawasan perdagangan
dibutuhkan.
dan jasa

4 - 50

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4. 14
Analisa Kebutuhan Air Minum di Kawasan TB-2

2
1

Sub Kawasan TB2 sebagian besar belum dilayani oleh PDAM, kecuali pada area permukiman yang dekat
dengan Jl. GOR & Jl. Raya Bogor
Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada penyediaan air minum.
Sumber Air bersih yang dipergunakan penduduk adalah :

Sebagian rumah rumah yang dilalui jaringan air minum dilayani PDAM. ( 15 %)
Menggunakan sumur gali dan sumur dalam (70 %)
Menggunakan Kran umum ( 5%)

4 - 51

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

NO

ASPEK

POTENSI

FISIK

Air tanah didataran


kwalitasnya cukup baik

PERMASALAHAN
tinggi

TANTANGAN

HAMBATAN

ini Jarak Tangki septik ke sumur Memanfaatkan sumber air tanah sebagai Sumber air yang tercemar tangki septik tidak
gali/pompa < 10m, berpotensi sumber kebutuhan rumah tangga.
layak dikonsumsi untuk masak dan minum.
mencemari air tanah

Berpotensi sebagai pengembangan Didaerah kawasan swadaya masih Keterbatasan Jaringan PDAM,
belum
pelayanan
PDAM
,
atau banyak yang belum terlayani PDAM
mencapai kelokasi
dikerjasamakan dengan pihak swasta
Daerah padat menyebabkan jarak Karena kepadatan tinggi tidak ada lahan
tangki septik ke sumur pompa < 10m, untuk menggeser letak septik tank.
menyebabkan pencemaran sumber
air baku

Cakupan pelayanan PDAM sangat rendah , 15 %

Kurangnya sosialisasi, sehingga kepedulian


masyarakat terhadap lingkungan sangat kecil,
juga pengawasan di lapangan, dan minimnya
pelayanan PDAM karena keterbatasan jaringan
air minum PDAM diperumahan Swadaya .
Keterbatasan sumber air baku di Keterbasan dana untuk pengembangan Jaringan air minum belum terpasang seluruhnya
wilayah Kel. Tegar beriman untuk jaringan Air minum
pengembangan dan kuantitas air
tanah
pada
musim
kemarau
cenderung berkurang

Ekonomi

Cakupan pelayanan air bersih di Kec.


Cibinong
sebesar 15,54%., perlu
Pengembangan daerah pelayanan, bila
perlu dapat mengundang pihak swasta
untuk membantu Pengembangan
pelayanan air minum.
Potensi ekonomi dari lahan kosong Mayoritas penduduk perumahan
yang masih tersedia
swadaya
adalah
masyarakat
menengah ke bawah
Jumlah penduduk yang cukup besar
Banyaknya penduduk pengontrak
mengakibatkan kurangnya perhatian
terhadap lingkungan sekitarnya

Sosial

Sarana dan
Prasarana

Tata Ruang
(RDTR)

Potensi
lahan
kosong
untuk Kawasan
perumahan
dan
dikembangkan
sebagai
lahan permukiman swadaya
belum
perumahan dan RTH serta fasilitas tersedia fasilitas Kran Umum (untuk
penunjangnya
memenuhi kebuthan minum dan
memasak)
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
lahan sebagai perumahan padat, saat Perdagangan dan Jasa saat ini adalah
ini merupakan Perumahan Kepadatan perumahan kepadatan sedang
rendah dan sedang

Penduduk yang mayoritas pengontrak Tingkat kesadaran masyarakat dalam


kurang memperhatikan lingkungan
kebersihan lingkungan masih rendah
Penduduk
yang
heterogen
karena
banyaknya pengontrak, tidak merasa
memiliki
,
kurang
memperhatikan
lingkungan sekitarnya.
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,
menyebabkan meningkatnya kebutuhan
sarana prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan

hal

Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap


kesehatan lingkungan, sangat rendah ( jarak
antara septik tank dan sumur Pompa/gali < 10 m
) , juga pemeliharaan sarana lingkungannya
sangat rendah.

Sulit Lokasi untuk kran umum, dibutuhkan Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah untuk
pembebasan tanah.
pembangunan sarana infrastruktur

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan


perumahan dan permukiman pada Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap dan
peruntukan rencana kawasan perdagangan waktu pelaksanaan pengembangan kawasan
dan jasa, serta jaringan air minum yang perdagangan dan jasa
dibutuhkan.

4 - 52

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
2) Air Limbah
Gambar 4. 15
Analisa Kebutuhan Air Limbah di Kawasan TB-1

3
2

1
3

4
5
6

Sub Kawasan TB1 sebagian besar belum memiliki pengelolaan air limbah yang memadai
Penanganan air limbah dengan cara dibuang ke sungai, diolah di septic tank, disalurkan di
ruang terbuka, dan disalurkan ke kolam.
Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada pengolahan air limbah
Air Limbah diwilayah Tegar Beriman 1 , diperumahan swadaya , sebagian besar menggunakan
septik tank / cubluk untuk mengolah air limbah dari WC, sedangkan air limbah hasil mandi dan
mencuci baju dan piring dialirkan ke saluran draenase setempat. Masih banyak air limbah dari
WC yang langsung dialirkan ke Saluran terdekat, yang menyebabkan pencemaran sungai dan
saluran
Diperumahan swadaya jarak septik tank dan sumur gali < 10 m , karena lahan yang yang
terbatas ini menyebabkan pencemaran sumber air yang digunakan penduduk, hal ini dapat
diatasi dengan peluasan jaringan pelayanan PDAM ke Perumahan swadaya agar masyarakat
mengkonsumsi air yang memenuhi nsyarat kesehatan.

4 - 53

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

TEMA : AiIR LIMBAH

NONo

ASPEKAspek

POTENSI

Potensi

PERMASALAHAN
Permasalahan

Lingkungan bersih dan sehat , mengurangi


pencemaran air sungai

Fisik

Kurangnya kesadaran masyarakat


akan pentingnya kesehatan
lingkungan
2.tidak memiliki tangki septik
3. Sulitnya
Masih banyak
rumah lokasi
Untuk daerah perumahan swadaya dengan 1.
mendapatkan
topografi tinggi cocok diterapkan System IPAL komunal
Setempat ataupun terpusat, untuk daerah
rawa , cocok di terapkan system septik
tank dengan Biofilter , menggunakan IPAL
Fabrikasi, agar tidak mencemari air tanah,
atau IPAL komunal
Penerapan sistem pengolahan air limbah
komunal

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang


masih tersedia

Septik tank yang ada tidak


memnuhi syarat teknis ,tanpa
bidang resapan , meresap
kedalam tanah seperti cubluk.

TANTANGANTantangan

HAMBATAN Hambatan

1.Kurangnya sosialisasi tentang


pentingnya pengolahan air imbah
sebelum dibuang ke badan air
penerima 2. terbatasnya lahan untuk
IPAL
komunal sosialisasi dan
1. Kurangnya
pemahaman penduduk akan
pentingnya pengolahan air limbah
2. Septik tank yang ada tidak
memenuhi persyaratan teknis yag
berlaku,

Kepedulian masyarakat terhadap


kesehatan lingkungan sangat minim
2. keterbatasan kemampuan
Ekonomi
Kepedulian masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan sangat minim

Rendahnya keterlibatan
masyarakat dalam pengelolaan air
limbah .

Mayoritas penduduk adalah


Penduduk yang mayoritas
masyarakat menengah ke bawah pengontrak kurang memperhatikan
lingkungan

Rendahnya kepedulianm
masyarakat terhadap lingkungan
Tingkat kesadaran masyarakat
dalam pembangunan
permukiman masih rendah

Ekonomi
Tingkat kesadaran masyarakat
dalam hal kebersihan lingkungan
masih rendah
Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas
29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha

Sosial

Sarana dan
Prasarana
4

Tata Ruang (RDTR)

Banyaknya penduduk pengontrak


mengakibatkan tingginya
heterogenitas penduduk

Pertumbuhan penduduk yang


sangat pesat, menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana

Kesadaran masyarakat terhadap


kesehatan lingkungan (pengelolaan
sampah, pembuangan air limbah
dan pemeliharaan saluran
drainase)

Potensi lahan kosong untuk dikembangkan sarana air limbah yang ada
sebagai lahan fasilitas pengolahan air
diperumahan swadaya belum
limbah komunal
memenuhi syarat Teknis, tidak
kedap air , mirip seperti Cubluk,
rawan pencemaran .

Pertumbuhan penduduk yang sangat Terbatasnya anggaran Pemerintah


pesat, menyebabkan meningkatnya daerah untuk pembangunan sarana
kebutuhan sarana prasarana
infrastruktur
infrastruktur yang dibutuhkan

kondisi eksisting yaitu perumahan


kepadatan rendah dan sedang

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan


perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan
perdagangan dan jasa

Pada Rencana Pola Ruang


peruntukan Perdagangan dan
Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan tinggi, memerlukan
pengolahan air limbah yang
terorganisir ,cocok diterapkan

Belum diketahui pada dokumen


RDTR tahap dan waktu
pelaksanaan pengembangan
kawasan perdagangan dan jasa

4 - 54

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4. 16
Analisa Kebutuhan Air Limbah di Kawasan TB-2

4
1

6
2
7
5

3
1

Sub Kawasan TB2 sebagian besar belum memiliki pengelolaan air limbah yang memadai
Penanganan air limbah dengan cara dibuang ke sungai, diolah di septic tank, disalurkan di
ruang terbuka, dan disalurkan ke kolam.
Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada jaringan pengolahan air
limbah

4 - 55

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
TEMA : AiIR LIMBAH

NONo

ASPEK Aspek

POTENSI

Potensi

PERMASALAHAN
Permasalahan

Lingkungan bersih dan sehat , mengurangi


pencemaran air sungai

Fisik

Kurangnya kesadaran masyarakat


akan pentingnya kesehatan
lingkungan
2.tidak memiliki tangki septik
banyak
rumah lokasi
Untuk daerah perumahan swadaya dengan 3.
1. Masih
Sulitnya
mendapatkan
topografi tinggi cocok diterapkan System IPAL komunal
Setempat ataupun terpusat, untuk daerah
rawa , cocok di terapkan system septik
tank dengan Biofilter , menggunakan IPAL
Fabrikasi, agar tidak mencemari air tanah,
atau IPAL komunal
Penerapan sistem pengolahan air limbah
komunal

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang


masih tersedia

Septik tank yang ada tidak


memnuhi syarat teknis ,tanpa
bidang resapan , meresap
kedalam tanah seperti cubluk.

TANTANGANTantangan

HAMBATAN Hambatan

1.Kurangnya sosialisasi tentang


pentingnya pengolahan air imbah
sebelum dibuang ke badan air
penerima 2. terbatasnya lahan untuk
IPAL
komunal sosialisasi dan
1. Kurangnya
pemahaman penduduk akan
pentingnya pengolahan air limbah
2. Septik tank yang ada tidak
memenuhi persyaratan teknis yag
berlaku,

Kepedulian masyarakat terhadap


kesehatan lingkungan sangat minim
2. keterbatasan kemampuan
Ekonomi
Kepedulian masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan sangat minim

Rendahnya keterlibatan
masyarakat dalam pengelolaan air
limbah .

Mayoritas penduduk adalah


Penduduk yang mayoritas
masyarakat menengah ke bawah pengontrak kurang memperhatikan
lingkungan

Rendahnya kepedulianm
masyarakat terhadap lingkungan
Tingkat kesadaran masyarakat
dalam pembangunan
permukiman masih rendah

Ekonomi
Tingkat kesadaran masyarakat
dalam hal kebersihan lingkungan
masih rendah
Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas
29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha

Sosial

Sarana dan
Prasarana
4

Tata Ruang (RDTR)

Banyaknya penduduk pengontrak


mengakibatkan tingginya
heterogenitas penduduk

Pertumbuhan penduduk yang


sangat pesat, menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana

Kesadaran masyarakat terhadap


kesehatan lingkungan (pengelolaan
sampah, pembuangan air limbah
dan pemeliharaan saluran
drainase)

Potensi lahan kosong untuk dikembangkan sarana air limbah yang ada
sebagai lahan fasilitas pengolahan air
diperumahan swadaya belum
limbah komunal
memenuhi syarat Teknis, tidak
kedap air , mirip seperti Cubluk,
rawan pencemaran .

Pertumbuhan penduduk yang sangat Terbatasnya anggaran Pemerintah


pesat, menyebabkan meningkatnya daerah untuk pembangunan sarana
kebutuhan sarana prasarana
infrastruktur
infrastruktur yang dibutuhkan

kondisi eksisting yaitu perumahan


kepadatan rendah dan sedang

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan


perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan
perdagangan dan jasa

Pada Rencana Pola Ruang


peruntukan Perdagangan dan
Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan tinggi, memerlukan
pengolahan air limbah yang
terorganisir ,cocok diterapkan

Belum diketahui pada dokumen


RDTR tahap dan waktu
pelaksanaan pengembangan
kawasan perdagangan dan jasa

4 - 56

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
3) Sampah

Gambar 4.17
Analisa Kebutuhan Tempat Sampah di Kawasan TB-1

4
6
5
2

Sub Kawasan TB1belum memiliki tempat pengolahan sampah terpadu.

Masyarakat membuang sampah umumnya masih di beberapa lahan kosong dan tepi jalan
Pada beberapa bagian, seringkali ditemukan bagian dari sungai/saluran yang juga menjadi
tempat pembuangan sampah
Di RW 04 Kel Tengah : sampah dikumpulkan di pekarangan rumah lalu dibakar atau
ditimbun didalam lubang., sebagian dibuang kekebun , sungai , bagi rumah yang terjangkau
truk dilayani oleh dinas kebersihan dan pertamanan.
Di RW 04, RW01 RW12 Kel .Pakansari sampah dikumpulkan dipekarangan lalu dibakar
atau ditimbun didalam lubang., sebagian dibuang kekebun , sungai , bagi rumah yang
terjangkau truk dilayani oleh dinas kebersihan dan pertamanan., Sedangkan RW 01 RT 01
, masyarakat membawa sampah ke TPS dijalan raya untuk diangkut oleh dinas kebersihan
dan pertamanan untuk diangkut Ke TPA, warga iuran tiap bulan per rumah RP 10.000.

4 - 57

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
TEMA

NONo

PERSAMPAHAN

ASPEK Aspek
Fisik

POTENSI

Potensi

Penerapan sistem pengolahan sampah 3R 1.Kurangnya kesadaran


untuk mengurangi jumlah sampah yang
masyarakat akan pentingnya
diolah
kesehatan lingkungan

2. Dibawah Fly over di Kel


Pabuaran RT 02 Rw 02 sampah
betebaran ditepi sungai

Ekonomi

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang


masih tersedia dapat digunakan sebagai
sarana pengolahan sampah.

Sosial

Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas


29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha

Sarana dan
Prasarana

Pengolahan sampah system 3R harus


segera diterapkan.

PERMASALAHAN
Permasalahan

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan


lahan perumahan di sebelah timur Situ
Kebantenan sebagai Perumahan Kepadatan
Tata Ruang (RDTR)
Rendah sesuai dengan kondisi eksisting
yaitu perumahan kepadatan rendah dan
sedang

TANTANGANTantangan

sarana dan prasarana persampahan Kepedulian dan pengetahuan


sangat kurang, lokasi TPS sulit
masyarakat terhadap pengelolaan
didapat.
sampah sangat kurang

Jalan menuju rumah swadaya tidak


cukup untuk gerobak sampah
,sempit dan bergelombang,
membuang sampah ditepi sungai
pengguna motor .

Mayoritas penduduk perumahan Penduduk yang mayoritas


swadaya, adalah masyarakat
pengontrak kurang memperhatikan
menengah ke bawah
lingkungan

Banyaknya penduduk pengontrak


mengakibatkan tingginya
heterogenitas penduduk

HAMBATANHambatan

Pertumbuhan penduduk yang


sangat pesat, menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana
prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan

Pelayanan Dinas kebersihan dan


Pertamanan belum menjagkau
perumahan swadaya, tidak
terjangkau oleh TRUK
Tingkat kesadaran masyarakat
dalam pembangunan permukiman
masih rendah

Kesadaran dan kepedulian


masyarakat terhadap kesehatan
lingkungan (pengelolaan sampah),
sangat kurang

Masyarakat terbiasa
mengumpulkan sampah ditanam
dalam lubang dan dibakar , tidak
tersedia tempat sampah

Pertumbuhan penduduk yang sangat Terbatasnya anggaran Pemerintah


pesat, menyebabkan meningkatnya daerah untuk pembangunan sarana
kebutuhan sarana prasarana
infrastruktur
infrastruktur yang dibutuhkan

Pada Rencana Pola Ruang


peruntukan Perdagangan dan
Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan tinggi, memerlukan
pengolahan sampah yang
terorganisir ,cocok diterapkan
pengolahan komunal

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan


perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan
perdagangan dan jasa

Belum diketahui pada dokumen


RDTR tahap dan waktu
pelaksanaan pengembangan
kawasan perdagangan dan jasa

4 - 58

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4. 18
Analisa Kebutuhan Tempat Sampah di Kawasan TB-2

3
4
5
6
7
8
1
1

Sub Kawasan TB2 belum memiliki tempat pengolahansampah terpadu.


Masyarakat membuang sampah umumnya masih di beberapa lahan kosong dan tepi jalan
Pada beberapa bagian, seringkali ditemukan bagian dari sungai/saluran yang juga menjadi
tempat pembuangan sampah

4 - 59

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
TEMA

NONo

PERSAMPAHAN

ASPEK Aspek
Fisik

POTENSI

Potensi

Penerapan sistem pengolahan sampah 3R 1.Kurangnya kesadaran


untuk mengurangi jumlah sampah yang
masyarakat akan pentingnya
diolah
kesehatan lingkungan

2. Dibawah Fly over di Kel


Pabuaran RT 02 Rw 02 sampah
betebaran ditepi sungai

Ekonomi

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang


masih tersedia dapat digunakan sebagai
sarana pengolahan sampah.

Sosial

Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas


29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha

Sarana dan
Prasarana

Pengolahan sampah system 3R harus


segera diterapkan.

PERMASALAHAN
Permasalahan

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan


lahan perumahan di sebelah timur Situ
Kebantenan sebagai Perumahan Kepadatan
Tata Ruang (RDTR)
Rendah sesuai dengan kondisi eksisting
yaitu perumahan kepadatan rendah dan
sedang

TANTANGAN Tantangan

sarana dan prasarana persampahan Kepedulian dan pengetahuan


sangat kurang, lokasi TPS sulit
masyarakat terhadap pengelolaan
didapat.
sampah sangat kurang

Jalan menuju rumah swadaya tidak


cukup untuk gerobak sampah
,sempit dan bergelombang,
membuang sampah ditepi sungai
pengguna motor .

Mayoritas penduduk perumahan Penduduk yang mayoritas


swadaya, adalah masyarakat
pengontrak kurang memperhatikan
menengah ke bawah
lingkungan

Banyaknya penduduk pengontrak


mengakibatkan tingginya
heterogenitas penduduk

HAMBATAN Hambatan

Pertumbuhan penduduk yang


sangat pesat, menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana
prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan

Pelayanan Dinas kebersihan dan


Pertamanan belum menjagkau
perumahan swadaya, tidak
terjangkau oleh TRUK
Tingkat kesadaran masyarakat
dalam pembangunan permukiman
masih rendah

Kesadaran dan kepedulian


masyarakat terhadap kesehatan
lingkungan (pengelolaan sampah),
sangat kurang

Masyarakat terbiasa
mengumpulkan sampah ditanam
dalam lubang dan dibakar , tidak
tersedia tempat sampah

Pertumbuhan penduduk yang sangat Terbatasnya anggaran Pemerintah


pesat, menyebabkan meningkatnya daerah untuk pembangunan sarana
kebutuhan sarana prasarana
infrastruktur
infrastruktur yang dibutuhkan

Pada Rencana Pola Ruang


peruntukan Perdagangan dan
Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan tinggi, memerlukan
pengolahan sampah yang
terorganisir ,cocok diterapkan
pengolahan komunal

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan


perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan
perdagangan dan jasa

Belum diketahui pada dokumen


RDTR tahap dan waktu
pelaksanaan pengembangan
kawasan perdagangan dan jasa

4 - 60

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
4.2. KAWASAN PABUARAN
4.2.1. Deliniasi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran

Gamabr 4.19
Deliniasi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran

Pada tahap ini dan selanjutnya, sesuai dengan RPKPP, deliniasi kawasan
pembahasan meliputi kawasan permukiman baik eksisting maupun rencana
kota(gambar 4.1). Kawasan Pabuaran dibagi menjadi:
a. Kawasan Pabuaran 1
Terdiri dari RW 04, 08,14 Pabuaran
Luas : 45,64 Ha
b. Kawasan Pabuaran 2
Terdiri dari RW 05, 07, 09 Pakansari.
Luas : 25 Ha

4 - 61

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
a. Sektor Bangkim
1) Jaringan Jalan
Gambar 4.20
Deliniasi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran

6
5
4

3
2
1
7
8
9

10
11
12

Kondisi jalan masih sangat baik dengan material aspal.

10

11

12

Di beberapa bagian masih terda[at jalan dengan material tanah


Jalan lingkungan banyak yang masih berupa jalan setapak tanah
Ada beberapa lokasi titik jalan lokal dan lingkungan tidak tergenang air, hal ini dikarenakan ada
perbedaan ketinggian pada lokasi-lokasi tersebut..

4 - 62

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4.21
Kondisi Ruas Jalan di Kawasan Pabuaran
7
8

13

9
6

17

14

11

10

12

2
15
1

2
11

3
6

7
9

10

Kondisi jalan rusak/kurang baik

Kondisi jalan relatif baik

4 - 63

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

NO

SEGMEN

EKSISTING

KETERANGAN

PANJANG (M)

LUAS (M3)

VOLUME (M3)

593

2.223,75

1.779

G1

13

Lebar jalan 15,00 m bermaterial


aspal lengkap dengan pedestrian
dan median jalan.

G2

1 15

Lebar
jalan
5,00
m
bermaterialkan aspal dengan
kondisi jalan masih sangat baik.

1.755

1.316,25

1.755

2 14

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
masih baik.

730

328,50

438

3 11

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
masih baik.

748

336,60

448,8

G3

G4

4 - 64

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

5 10

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.

445

200,25

267

G6

67

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
masih baik.

421

189,45

252,6

G7

68

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak

510

229,50

306

9 13

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
cukup baik.

543

244,35

325,8

4 12

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
kurang baik.

337

151,65

202,2

G5

G8

G9

4 - 65

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

H1

H2

H3

14

Lebar jalan 5,00 m bermaterial


aspal lengkap dengan pedestrian
dan median jalan.

960

720,00

960

45

Lebar
jalan
15,00
m
bermaterialkan aspal dengan
kondisi jalan masih sangat baik.

622

1.399,50

1.866

26

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan


beton dengan kondisi jalan yang
masih baik.

189

85,05

113,4

4 - 66

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

H4

H5

H6

37

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan


beton dengan kondisi jalan yang
masih baik.

181

81,45

108,6

89

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
mulai rusak.

118

53,10

70,8

10 11

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan


aspal dengan kondisi jalan yang
masih baik.

342

153,90

205,2

4 - 67

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
DIMENSI (m)
ASPEK

JARINGAN
JALAN

LOKASI

PB1

POTENSI

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

SECTION

LEBAR

PANJANG

G1 (1-3)

15,00

593

Jalan merupakan akses utama menuju Sering terjadi kemacetan di Tidak adanya drop off untuk angkutan Penanganan bias dilakukan dengan
Jalan Pabuaran
beberapa titik karena adanya umum
seringkali
menimbulkan diadakannya petugas
pasar
penumpukan angkutan umum ada jalur
pasar

G2 (1-15)

5,00

1.755

Sebagai poros jalan antara Jalan Raya Kondisi jalan sebagian besar Karena padatnya perumahan tidak Dibutuhkan perawatan jalan dan
Bogor dengan jalan lingkungan untuk masih
baik,
walau
ada memungkinkan
untuk
diadakannya perbaikan di beberapa titik
kemudian menuju permukiman
kerusakan di beberapa titik
pelebaran jalan

G3 (2-14)

3,00

730

Sebagai jalan penghubung jalan raya


bogor dengan permukiman warga

G4 (3-11)

3,00

748

Sebagai jalan penghubung Jalan Raya Kondisi jalan yang sudah rusak
Bogor dengan permukiman warga
pada beberapa titik

G5 (5-10)

3,00

445

Jalan poros bagi jalan lingkungan antar Kondisi jalan yang sudah rusak Karena padatnya perumahan tidak
permukiman
pada beberapa titik
memungkinkan
untuk
diadakannya
pelebaran jalan

G6 (6-7)

3,00

421

Alternative jalan antar Jalan Pabuaran Kondisi jalan sebagian besar karena padatnya perumahan tidak
untuk menuju Jalan Raya Bogor
masih
baik,
walau
ada memungkinkan
untuk
diadakannya
kerusakan di beberapa titik
pelebaran jalan

G7 (6-8)

3,00

510

Alternative jalan antar Jalan Pabuaran Kondisi jalan sebagian besar


untuk menuju Jalan Raya Bogor
masih
baik,
walau
ada
kerusakan di beberapa titik

G8 (9-13)

3,00

543

Sebagai jalan penghubung Jalan Raya


Bogor dengan permukiman warga

G9 (4-12)

3,00

337

Sebagai jalan penghubung Jalan Raya Kondisi jalan yang sudah rusak Memudahkan akses menuju permukiman
Bogor dengan permukiman warga
pada beberapa titik

Memudahkan akses menuju permukiman

Belum adanya perbaikan dan


perlunya untuk perbaikan drainase
pada jalan lingkungan tersebut

Belum adanya perbaikan dan


perlunya untuk perbaikan drainase
pada jalan lingkungan tersebut
Memudahkan akses menuju permukiman

Belum adanya perbaikan dan


perlunya untuk perbaikan drainase
pada jalan lingkungan tersebut

4 - 68

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

DIMENSI (m)
ASPEK

FISIK

LOKASI

PB2

POTENSI

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

SECTION

LEBAR

PANJANG

H1 (1-4)

15,00

593

H2 (4-5)

5,00

1.755

H3 (2-6)

3,00

730

Sebagai jalan penghubung Jalan Raya


Bogor dengan permukiman warga

memudahkan
permukiman

akses

menuju

H4 (3-7)

3,00

748

Sebagai jalan penghubung Jalan Raya kondisi jalan yang sudah memudahkan
Bogor dengan permukiman warga
rusak pada beberapa titik
permukiman

akses

menuju Belum adanya perbaikan dan perlunya


untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

H5 (8-9)

3,00

445

Sebagai jalan penghubung Jalan Raya


Bogor dengan permukiman warga

H6 (10-11)

3,00

421

sebagai jalan penghubung Jalan Raya Kondisi jalan sebagian besar memudahkan
Bogor dengan permukiman warga
masih baik, walau ada permukiman
kerusakan di beberapa titik

Jalan merupakan akses utama menuju Sering terjadi kemacetan di Tidak adanya drop off untuk Penanganan
bias
Jalan Pabuaran
beberapa
titik
karena angkutan
umum
seringkali diadakannya petugas
berdekatan dengan pasar
menimbulkan
penumpukan
angkutan umum ada jalur pasar
dan sekitarnya

dilakukan

dengan

Sebagai poros jalan antara Jalan Raya Kondisi jalan sebagian besar Karena padatnya perumahan Dibutuhkan perawatan jalan dan perbaikan
Bogor dengan jalan lingkungan untuk masih baik, walau ada tidak
memungkinkan
untuk di beberapa titik rusak jalan
kemudian menuju permukiman
kerusakan di beberapa titik
diadakannya pelebaran jalan

Karena padatnya perumahan


tidak
memungkinkan
untuk
diadakannya pelebaran jalan
akses

menuju

4 - 69

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
2) Drainase
Gambar 4.22
Analisa Saluran Drainase di Kawasan Pabuaran

6
5
4

3
2
1
7
8
9

10
11
12

Terdapat bbeberapa ruas jalan yang sudah memiliki saluran drainase dengan lebar 30-300 cm

10

11

12

Pada sisi Jl. Raya Bogor drainase berukuran 70 cm dengan tipe tertutup

4 - 70

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 4.23
Kondisi Saluran Drainase di Kawasan Pabuaran

7
8

13

9
6

17

14

11

10

12

2
15
1

2
11

3
6

7
9

10

Ada saluran drainase

Tidak ada saluran drainase

4 - 71

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
NO

SEGMEN

EKSISTING

KETERANGAN

PANJANG (M)

LUAS (M3)

VOLUME (M3)

593

290,57

290,5

G1

13

Lebar drainase 70 cm dengan


jenis tutup dan digunakan
sebagai jalur pedestrian.

G2

1 15

Tidak memiliki saluran drainase

G3

2 14

Tidak memiliki saluran drainase

G4

3 11

Tidak memiliki saluran drainase

4 - 72

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

G5

5 10

Tidak memiliki saluran drainase

G6

67

Tidak memiliki saluran drainase

G7

68

Tidak memiliki saluran drainase

G8

9 13

Tidak memiliki saluran drainase

G9

1 12

Tidak memiliki saluran drainase

4 - 73

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

H1

14

Tidak memiliki saluran drainase.

H2

45

Lebar drainase 70 cm dengan


jenis tutup dan digunakan
sebagai jalur pedestrian.

H3

26

Tidak memiliki saluran drainase.

622

304,78

304,7

4 - 74

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

H4

37

Terdapat satu sisi saluran


drainase dengan lebar 0,3 m.

H5

89

Saluran drainase yang terdapat


yaitu sungai dengan lebar 3 m.

H6

10 11

Tidak adanya saluran drainase.

181

16,29

21,7

4 - 75

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
DIMENSI (m)
ASPEK

LOKASI

POTENSI
SECTION

FISIK

PB1

G1 (1-3)

LEBAR

0,80

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

PANJANG

593

Jalan merupakan akses utama menuju Sering


terjadinya
Jalan Pabuaran
penumpukan
sampah
hingga membuat saluran
tertutup

Penanganan
bisa
dilakukan
dengan
diadakannya pengangkutan sampah yang
rutin dan pembersihan saluran drainase

G2 (1-15)

1.755

Sebagai poros jalan antara Jalan Raya Kondisi jalan sebagian besar Karena tidak adanya drainase Dibutuhkan perawatan jalan dan perbaikan
Bogor dengan jalan lingkungan untuk masih baik, walau ada seringkali membuat terjadinya dibeberapa titik serta pembuatan saluran
kemudian menuju permukiman
kerusakan di beberapa titik
genangan air
drainase

G3 (2-14)

730

Sebagai jalan penghubung Jalan Raya


Bogor dengan permukiman warga

G4 (3-11)

748

Sebagai jalan penghubung Jalan Raya Kondisi jalan yang sudah


Bogor dengan permukiman warga
rusak pada beberapa titik

G5 (5-10)

445

Jalan poros bagi jalan lingkungan antar Kondisi jalan yang sudah Karena tidak adanya drainase
permukiman
rusak pada beberapa titik
seringkali membuat terjadinya
genangan air

G6 (6-7)

421

Topografi lokasi lebih tinggi Dibanding Kondisi jalan rusak dan tidak Adanya genangan air
Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju adanya drainase
banyaknya
jalan
Kampung Curug
bergelombang

karena Belum adanya perbaikan dan perlunya


yang untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

G7 (6-8)

510

Alternative jalan antar Jalan Pabuaran Kondisi jalan sebagian besar Adanya genangan air
untuk menuju Jalan Raya Bogor
masih baik, walau ada banyaknya
jalan
kerusakan di beberapa titik
bergelombang

karena Belum adanya perbaikan dan perlunya


yang untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

G8 (9-13)

543

Sebagai jalan penghubung Jalan Raya


Bogor dengan permukiman warga

G9 (4-12)

337

Topografi lokasi lebih tinggi dibanding Kondisi jalan rusak dan tidak Adanya genangan air
Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju adanya drainase
banyaknya
jalan
Kampung Curug
bergelombang

Karena tidak adanya drainase


seringkali membuat terjadinya
genangan air
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

Karena tidak adanya drainase


seringkali membuat terjadinya
genangan air
karena Belum adanya perbaikan dan perlunya
yang untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

4 - 76

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

DIMENSI (m)
ASPEK

LOKASI

POTENSI
SECTION

DRAINASE

PB2

LEBAR

PERMASALAHAN

TANTANGAN

HAMBATAN

PANJANG

H2 (4-5)

5,00

1.755

Sebagai poros jalan antara Jalan Raya Kondisi jalan sebagian besar Karena tidak adanya drainase Dibutuhkan
perawatan
jalan
dan
Bogor dengan jalan lingkungan untuk masih baik, walau ada seringkali membuat terjadinya perbaikan di beberapa titik rusak jalan
kemudian menuju permukiman
kerusakan di beberapa titik
genangan air

H3 (2-6)

3,00

730

Sebagai jalan penghubung Jalan Raya


Bogor dengan permukiman warga

H4 (3-7)

3,00

748

Topografi lokasi lebih tinggi dibanding Kondisi jalan yang sudah Adanya genangan air
Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju rusak pada beberapa titik
banyaknya
jalan
Kampung Curug
bergelombang

H5 (8-9)

3,00

445

Sebagai jalan penghubung Jalan Raya


Bogor dengan permukiman warga

H6 (10-11)

3,00

421

Topografi lokasi lebih tinggi dibanding Kondisi jalan yang sudah Adanya genangan air
Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju rusak pada beberapa titik
banyaknya
jalan
Kampung Curug
bergelombang

Adanya genangan air


banyaknya
jalan
bergelombang

karena
yang

karena Belum adanya perbaikan dan perlunya


yang untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

Adanya
genangan
air
menyebabkan jalan menjadi lebih
licin
karena Belum adanya perbaikan dan perlunya
yang untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut

4 - 77

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
a. Sektor PBL
1) Permukiman & Lingkungannya
Gambar 4.24 Analisa Permukiman di Kawasan Pabuaran

10
11
9

4
2

8
6

7
5
1

12
13

15
14

Tipologi perumahan Kawasan Pabuaran adalah perumahan swadaya dan terkelompok-kelompok


berdasarkan kepemilikan lahan dan hubungan kekeluargaan

10

11

12

13

14

15

Kondisi infrastruktur perumahan pada beberapa bagian belum memadai (jalan, sanitasi, drainase
dsb)
RDTR mengarahkan pengembangan lahan non terbangun menjadi permukiman dengan kepadatan
tinggi
Lahan non terbangun sebagian besar berupa tegalan dan kebun kosong.

4 - 78

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
No
1

Aspek
Fisik

Non Fisik

Potensi

Permasalahan

Tantangan

Hambatan

Terdapat pusat kegiatan dengan aktivitas


berbeda, yaitu ekonomi (pusat perbelanjaan,
koridor perdagangan dan jasa, pasar),
industri dan pergerakan (stasiun di RW 09
dan terminal) sebagai pemicu perkembangan
kawasan terutama kebutuhan rumah
Perkembangan kegiatan industri di koridor
Jalan Raya Bogor, kegiatan perdagangan dan
jasa memicu meningkatnya kebutuhan
penyediaan perumahan dan pelayanan

Kecenderungan perubahan lahan non terbangun


menjadi permukiman dan kegiatan lainnya
Banyaknya pembangunan rumah terutama
rumah kontrakan petak yang tidak sesuai
dengan standar rumah sehat

Tipologi perumahan adalah perumahan


swadaya dan terkelompok-kelompok
berdasarkan kepemilikan lahan
Banyaknya rumah-rumah kontrakan (rumah
petak)

Kondisi fisik lingkungan kawasan


Pabuaran yang sudah padat bangunan
terutama oleh kegiatan permukiman
Mayoritas tipologi kawasan permukiman
adalah permukiman kepadatan tinggi
Berkembangnya penggunaan lahan
campuran antara permukiman dan
industri dll

Masih terdapat lahan kosong baik tanah


darat maupun rawa-rawa di RW 08 dan RW
014

Minimnya pemahaman masyarakat atas


pentingnya IMB dalam melaksanakan
pembangunan rumah

Perkembangan koridor Jalan Raya Bogor


sebagai kawasan perdagangan dan jasa serta
industri akan meningkatkan kebutuhan
penyediaan perumahan
Kecenderungan perubahan lahan non
terbangun menjadi permukiman dan
kegiatan lainnya sehingga membutuhkan
pengaturan sejak awal
Perkembangan kebutuhan perumahan
memacu tingginya harga tanah sehingga
akan mengutamakan pembangunan fisik
dibanding penyediaan RTH sehingga
membutuhkan pengaturan sejak awal

Cepatnya prospek perkembangan


perumahan formal maupun swadaya di
Kawasan Pabuaran belum diikuti dengan
pengawasan dan pengendalian yang
sesuai perizinan yang berlaku
Belum ditetapkannya RDTR Kecamatan
Cibinong sebagai sebuah produk hukum
penataan ruang yang berlaku di Kawasan
Pabuaran
Kurangnya pengawasan di lapangan atas
penerapan IMB

Belum terlambat untuk diterapkan aturan


pengembangan RTH di beberapa kawasan
permukiman terutama di RW 05, RW 08 dan
RW 07

Minimnya pemahaman masyarakat atas


pentingnya penyediaan RTH sebagai kawasan
resapan air

Fungsi pengendalian agar RTH kawasan tetap


minimal 30%

Pembangunan komersial sering


mengabaikan keberadaan RTH publik

Sudah terbentuknya jaringan jalan


lingkungan

Jalan lingkungan banyak yang masih berupa


jalan setapak tanah
Jalan-jalan lingkungan banyak yang belum
dilengkapi saluran drainase

Membuka akses perumahan dan


permukiman dengan ruang publik lainnya
dan antar ruang publik

Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah


untuk pembangunan sarana infrastruktur

Sempadan sungai dapat dikembangkan jalur


pedestrian

Terdapat beberapa bangunan rumah di dalam


area sempadan sungai

Menjaga fungsi lindung sungai


Membuat jalur pedestrian sepanjang sungai
sebagai ruang publik
Menyelaraskan pengembangan sempadan
sungai dengan permukiman.
Membuat area sungai sebagai area depan

Belum ada penerapan aturan


pembangunan di sempadan sungai
Belum adanya koordinasi perencanaan
area sempadan sungai dengan area
permukiman.

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang


masih tersedia

Mayoritas penduduk adalah masyarakat


menengah ke bawah

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang


masih tersedia menyebabkan tingginya

Tingkat kesadaran masyarakat dalam


pembangunan permukiman masih rendah

4 - 79

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
No

Aspek

Potensi

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan


pemanfaatan ruang di kawasan Pabuaran
adalah sebagai perumahan kepadatan
sedang dan perumahan kepadatan tinggi.

Permasalahan

Tantangan

Hambatan

Banyaknya penduduk pengontrak


mengakibatkan tingginya heterogenitas
penduduk
Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan
pentingnya ruang publik
Kepemilikan lahan sebagian besar milik
masyarakat.

tingkat komodifikasi lahan


Penduduk yang heterogen karena banyaknya
pengontrak
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,
menyebabkan meningkatnya kebutuhan
sarana prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan
Penyadaran masyarakat akan pentingnya
RTH publik

Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal


kebersihan lingkungan masih rendah

Minimnya pemahaman masyarakat atas


pentingnya IMB dalam melaksanakan
pembangunan rumah
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
Perdagangan dan Jasa saat ini adalah
perumahan kepadatan sedang

Perlu adanya pengaturan sejak awal dalam


pembangunan perdagangan dan jasa, zona
industry dan pengembangan perumahan dan
permukiman kepadatan sedang
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan
perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan perdagangan
dan jasa
Perlu adanya pengaturan sejak awal dalam
pembangunan dan pengembangan
perumahan kepadatan sedang dan
perumahan kepadatan tinggi
Penertiban kegiatan selain perumahan akan
membutuhkan waktu dan biaya

Kurangnya pengawasan di lapangan atas


penerapan IMB
Belum diketahui pada dokumen RDTR
tahap dan waktu pelaksanaan
pengembangan kawasan perdagangan
dan jasa, zona industry, pemerintahan
dan perumahan dan permukiman
kepadatan sedang

4 - 80

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

RTH blok a : sawah


RTH blok b : lahan kosong, sempadan rel

a
1

4 - 81

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
b. Sektor PLP
1) Air Minum
Gambar 4.25 Analisa Kebutuhan Air Minum di Kawasan Pabuaran

4
3

Kawasan Pabuaran sebagian besar belum dilayani oleh PDAM, kecuali pada area
permukiman yang dekat dengan Jl. Raya Bogor

Sebagian besar permukiman menggunakan sumur dangkal/pompa.


Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada penyediaan air minum.
Daerah Perumahan swadaya menggunakan sumur dangkal dan sumur dalam untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari , karena kwalitasnya cukup baik sedangkan rumah
rumah yang terjangkau PDAM menggunakan air PAM

4 - 82

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

No
1

Aspek
FISIK

Ekonomi
2
Sosial

Potensi

Permasalahan

Tantangan

Air Tanah didataran tinggi ini kwalitasnya cukup


Baik

Jarak Tangki septik ke sumur Memanfaatkan sumber air tanah sebagai


Gali/pompa < 10m, berpotensi sumber kebutuhan rumah tangga.
mencemari air tanah
Berpotensi sebagai pengembangan pelayanan
1.Didaerah kawasan swadaya Keterbatasan Jaringan PDAM,
belum
PDAM , atau dikerjasamakan dengan pihak swasta masih banyak yang belum terlayani mencapai kelokasi
PDAM
Karena kepadatan tinggi tidak ada lahan
2,Daerah padat menyebabkan
untuk menggeser letak septik tank.
jarak tangki septik ke sumur pompa <
10m, menyebabkan pencemaran
sumber air baku
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih Mayoritas penduduk perumahan
tersedia
swadaya
adalah
masyarakat
menengah ke bawah
Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas 29 ha, Banyaknya penduduk pengontrak
kepadatan 77,76 jiwa/ha, Kepadatan rendah
mengakibatkan kurangnya perhatian
terhadap lingkungan sekitarnya

Penduduk yang mayoritas pengontrak


kurang memperhatikan lingkungan

.Penduduk yang heterogen karena


banyaknya pengontrak, tidak merasa
memiliki
,
kurang
memperhatikan
lingkungan sekitarnya.
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,
menyebabkan meningkatnya kebutuhan
sarana prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan
Sarana
dan Potensi lahan kosong untuk dikembangkan Kawasan
perumahan
dan Sulit Lokasi untuk kran umum, dibutuhkan
Prasarana
sebagai lahan perumahan dan RTH serta fasilitas permukiman swadaya
belum pembebasan tanah.
penunjangnya
tersedia fasilitas Kran Umum (untuk
memenuhi kebuthan minum dan
memasak)
Tata Ruang (RDTR)
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan lahan Pada Rencana Pola Ruang peruntukan Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan
sebagai perumahan padat, saat ini merupakan Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan dan permukiman pada
Perumahan Kepadatan rendah dan sedang
perumahan kepadatan sedang
peruntukan rencana kawasan perdagangan
dan jasa, serta jaringan air minum yang
dibutuhkan.

Hambatan
Sumber air yang tercemar tangki septik tidak
layak dikonsumsi untuk masak dan minum.

Cakupan pelayanan PDAM sangat rendah , 15 %


Kurangnya sosialisasi, sehingga kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan sangat kecil,
juga pengawasan di lapangan, dan minimnya
pelayanan PDAM karena keterbatasan jaringan
air minum PDAM diperumahan Swadaya .
Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal
kebersihan lingkungan masih rendah
Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan, sangat rendah ( jarak
antara septik tank dan sumur Pompa/gali < 10 m
) , juga pemeliharaan sarana lingkungannya
sangat rendah.

Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah untuk


pembangunan sarana infrastruktur

Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap dan


waktu pelaksanaan pengembangan kawasan
perdagangan dan jasa

4 - 83

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
2) Air Limbah
Gambar 4.26 Analisa Kebutuhan Air Limbah di Kawasan Pabuaran

4
3

1
5

Kawasan Pabuaran sebagian besar belum memiliki pengelolaan air limbah yang memadai

Penanganan air limbah dengan cara dibuang ke sungai, diolah di septic tank, disalurkan di
ruang terbuka, dan disalurkan ke kolam.
Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada pengolahan air limbah
Air Limbah diperumahan swadaya , sebagian besar menggunakan septik tank/ cubluk
untuk mengolah air limbah dari WC, sedangkan air limbah hasil mandi dan mencuci baju
dan piring dialirkan ke saluran draenase setempat. Masih banyak air limbah dari WC yang
langsung dialirkan ke Saluran terdekat. Jarak septik tank ke sumur gali < 10 m ,
menyebabkan pencemaran air tanah, harus menjadi target pelayanan PDAM agar mereka
mengkonsumsi air yang memenuhi syarat kesehatan.

4 - 84

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
NO

ASPEK

POTENSI

PERMASALAHAN

Lingkungan bersih dan sehat , mengurangi Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pencemaran air sungai
kesehatan
lingkungan
2.tidak memiliki tangki septik
3. Masih
banyak rumah disepanjang kali membuang air
limbahnya kekali
Untuk daerah perumahan swadaya dengan Sulitnya mendapatkan lokasi IPAL komunal
topografi tinggi
cocok diterapkan System
Setempat ataupun terpusat, untuk daerah rawa
, cocok di terapkan system septik tank dengan
Biofilter , menggunakan IPAL Fabrikasi, agar
tidak mencemari air tanah, atau IPAL komunal

Fisik

Penerapan
komunal

sistem

pengolahan

air

limbah

HAMBATAN

Kurangnya
sosialisasi
tentang
pentingnya pengolahan air imbah
sebelum dibuang ke badan air
penerima 2. terbatasnya lahan untuk
IPAL komunal
Kurangnya sosialisasi dan pemahaman
penduduk akan pentingnya pengolahan
air
limbah
Septik tank yang ada tidak memenuhi
persyaratan teknis yag berlaku,

Kepedulian masyarakat terhadap kesehatan


lingkungan sangat minim 2. keterbatasan
kemampuan Ekonomi

Kepedulian masyarakat terhadap kesehatan


lingkungan sangat minim

Septik tank yang ada tidak memnuhi syarat teknis


Rendahnya keterlibatan masyarakat Rendahnya
kepedulianm
,tanpa bidang resapan , meresap kedalam tanah
dalam pengelolaan air limbah .
terhadap lingkungan
seperti cubluk.

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih Mayoritas


penduduk
tersedia
menengah ke bawah

TANTANGAN

adalah

masyarakat

masyarakat Penduduk yang mayoritas pengontrak


kurang memperhatikan lingkungan
Tingkat kesadaran masyarakat dalam
pembangunan permukiman masih rendah

Ekonomi
Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal
kebersihan lingkungan masih rendah
Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas 29 ha, Banyaknya penduduk pengontrak mengakibatkan
kepadatan 77,76 jiwa/ha
tingginya heterogenitas penduduk

Sosial

Sarana
Prasarana
4

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan


Pertumbuhan penduduk yang sangat lingkungan
(pengelolaan
sampah,
pesat, menyebabkan meningkatnya pembuangan air limbah dan pemeliharaan
kebutuhan
sarana
prasarana saluran drainase)
infrastruktur yang dibutuhkan

dan Potensi lahan kosong untuk dikembangkan Sarana air limbah yang ada diperumahan swadaya Pertumbuhan penduduk yang sangat Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah
sebagai lahan fasilitas pengolahan air limbah belum memenuhi syarat Teknis, tidak kedap air , pesat, menyebabkan meningkatnya untuk pembangunan sarana infrastruktur
komunal
mirip seperti Cubluk, rawan pencemaran .
kebutuhan
sarana
prasarana
infrastruktur yang dibutuhkan

Tata Ruang (RDTR)

Kondisi eksisting yaitu perumahan kepadatan


Pada
Rencana
Pola
Ruang
peruntukan
rendah dan sedang
Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan tinggi, memerlukan pengolahan air
limbah yang terorganisir ,cocok diterapkan
pengolahan komunal

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap
perumahan dan permukiman pada dan waktu pelaksanaan pengembangan
peruntukan
rencana
kawasan kawasan perdagangan dan jasa
perdagangan dan jasa

4 - 85

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
3) Sampah
Gambar 4.27 Analisa Kebutuhan Sampah di Kawasan Pabuaran

1
4

Kawasaan Pabuaran belum memiliki tempat pengolahan sampah terpadu.


Masyarakat membuang sampah umumnya masih di beberapa lahan kosong dan tepi jalan
Pada beberapa bagian, seringkali ditemukan bagian dari sungai/saluran yang juga menjadi
tempat pembuangan sampah

4 - 86

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
ASPEK

POTENSI

PERMASALAHAN

TANTANGAN

Fisik

Penerapan sistem pengolahan sampah 3R Kurangnya kesadaran masyarakat akan sarana dan prasarana persampahan Kepedulian
dan pengetahuan
untuk mengurangi jumlah sampah yang pentingnya kesehatan lingkungan
sangat kurang, lokasi TPS sulit didapat.
masyarakat terhadap pengelolaan
diolah
sampah sangat kurang
Dibawah Fly over di Kel Pabuaran RT 02 Jalan menuju rumah swadaya tidak cukup
RW 02 sampah betebaran ditepi sungai
untuk gerobak sampah ,sempit dan
bergelombang, membuang sampah ditepi
sungai pengguna motor .

Ekonomi

Sosial

Sarana dan Prasarana

Tata Ruang (RDTR)

HAMBATAN

Pelayanan Dinas kebersihan dan


Pertamanan
belum menjagkau
perumahan swadaya, tidak terjangkau
oleh TRUK

Tingkat kesadaran masyarakat dalam


pembangunan permukiman masih
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang
Mayoritas penduduk perumahan swadaya, Penduduk yang mayoritas pengontrak rendah
masih tersedia dapat digunakan sebagai
adalah masyarakat menengah ke bawah
kurang memperhatikan lingkungan
sarana pengolahan sampah.

Banyaknya
penduduk
pengontrak Pertumbuhan penduduk yang sangat
mengakibatkan tingginya heterogenitas pesat,
menyebabkan
meningkatnya
Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas 29
penduduk
kebutuhan sarana prasarana infrastruktur
ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha
yang dibutuhkan
Pengolahan sampah system 3R harus segera Masyarakat
terbiasa
mengumpulkan
diterapkan.
sampah ditanam dalam lubang dan
dibakar , tidak tersedia tempat sampah

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan lahan


perumahan di sebelah timur Situ Kebantenan
sebagai Perumahan Kepadatan Rendah sesuai
dengan kondisi eksisting yaitu perumahan
kepadatan rendah dan sedang

Kesadaran
dan
kepedulian
masyarakat
terhadap
kesehatan
lingkungan (pengelolaan sampah),
sangat kurang

Pertumbuhan penduduk yang sangat Terbatasnya anggaran Pemerintah


pesat,
menyebabkan
meningkatnya daerah untuk pembangunan sarana
kebutuhan sarana prasarana infrastruktur infrastruktur
yang dibutuhkan

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan


Pada Rencana Pola Ruang peruntukan perumahan dan permukiman pada
Perdagangan dan Jasa saat ini adalah peruntukan
rencana
kawasan
perumahan kepadatan tinggi, memerlukan perdagangan dan jasa
pengolahan sampah yang terorganisir
,cocok diterapkan pengolahan komunal

Belum diketahui pada dokumen RDTR


tahap dan waktu pelaksanaan
pengembangan kawasan perdagangan
dan jasa

4 - 87

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
- Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah, saluran drainase
yang komprehensif dengan rencana penataan dan pengembangan kawasan
perumahan dan permukiman;
- Perlu

rencana

penataan

dan

pengembangan

kawasan

perumahan

dan

permukiman dan perencanaan saluran drainase yang terkoneksi dengan Kali


Cikumpa serta normalisasi badan dan sempadan kali Cikumpa.
Kebutuhan

penanganan

pada

kawasan

didasari

atas

hasil

identifikasi

profil

dan

- Penanganan banjir dengan normalisasi sungai dan sempadan Kali Cikumpa serta
normalisasi saluran drainase.

permasalahan dalam tema tertentu. Aspek yang menjadi perhatian adalah:


-

Masalah
Permasalahan yang dihadapi pada suatu blok perencanaan, baik dari tema infrastruktur,
bangunan, lingkungan maupun sanitasi

Dampak
Dampak dan pengaruh dari masalah yang ada terhadap kondisi fisik, sosial, ekonomi dan
budaya masyarakat setempat

Kebutuhan Penanganan
Alternatif solusi untuk pemecahan masalah yang ada dan untuk mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan permukiman terkait.

5.1. KEBUTUHAN PENANGANAN KAWASAN TEGAR BERIMAN


Untuk mengurangi dampak menurunkan kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman yang berakibat pada turunnya kehidupan masyarakat yang
tinggal di dalam kawasan tersebut, maka beberapa kebutuhan penanganan
yang harus dilakukan di Kawasan Prioritas Tegar Beriman adalah sbb:
- Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB dan KDH;
- Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenehi syarat penyediaan RTH sebesar
30% dari luas wilayah.
- Perlunya penataan kawasan perumahan dan permukiman yang juga harus mulai
memperhitungkan pengembangan hunian vertikal seperti maisonet dan rumah
susun.

5-1

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
5.1.1. Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB1
NO

TEMA

MASALAH

DAMPAK YANG TERJADI

LOKASI

KEBUTUHAN PENANGANAN

FISIK
SEKTOR BANGKIM
1

Jalan

Kondisi jalan lingkungan yang rusak

Menghambat mobilitas warga

Belum semua area permukiman terhubung oleh


akses jalan

Jarak tempuh menjadi lebih panjang karena harus


memutar

RW 04 Tengah, RW
04, 12, 01 Pakansari

Perlu adanya perbaikan dan peningkatan kualitas jalan


Perlu adanya pembangunan akses jalan poros (kolektor/lokal) yang
menghubungkan beberapa titik strategis (Situ Kebantenan, Situ Pemkab, kawasan
komersial, pemerintahan) dan jalan utama (Jl. Tegar Beriman, Jl. Curug, Jl. SD
Cipayung, Jl. Raya Bogor),

Drainase

Lebar jalan yang tidak sebanding dengan frekuensi


kendaraan yang meningkat

Menghambat mobilitas warga

Perlu dilakukan pelebaran jalan dengan peningkatan hirarki jalan menjadi jalan

Jalan di lingkungan permukiman yang masih


berupa ruang diantara bangunan

Lebar dan pola jalan yang tidak beraturan


menyebabkan tidak efisiennya pergerakan dan
pengaturan ruang pada kawasan

Perlu pembuatan jalan lingkungan baru dengan pola dan hirarki yang lebih jelas

Akses jalan RW 04 Kel Tengah dan RW 04 Pakansari


yang terhalang oleh keberadaan Situ Kebantenan

Jarak tempuh menjadi lebih panjang karena harus


memutar

Perlu pembuatan jembatan penghubung

Kondisi saluran drainase yang kurang baik

timbulnya genangan air pada jalan

Tidak adanya saluran drainase di tepi jalan

timbulnya genangan air pada jalan, merusak jalan di


sekitar

Perlu pembuatan saluran drainase baru yang terintegrasi

Penyempitan dan pendangkalan S. Cikumpa

Potensi terjadinya banjir karena luapan sungai

Perlu adanya normalisasi sungai

kolektor/lokal

Segmen A1, A2. A5

o Berkurangnya kekuatan tanah/tanggul menahan

perlu adanya perbaikan dan pembuatan saluran drainase

Perlu adanya penataan bantaran sungai dan perencanaan yang mengurangi

Pembangunan di bantaran S. Cikumpa

debit air,
o lebar sungai menyempit berpotensi menghasilkan
luapan sungai

Kondisi situ yang tidak terawat dan mulai kotor oleh


sampah

o Pendangkalan situ
o Kesan visual yang kurang baik

Pembangunan skala besar (mall dan pabrik)


maupun perumahan formal mengurangi area
terbuka sebagai resapan air alami

o Menyebabkan banjir
o Menurunnya kualitas lingkungan kawasan

Kecenderungan perubahan lahan non terbangun


menjadi permukiman

o Semua lahan yang tersedia maupun rumah-

Kel Tengah RW 04

rumah eksisting akan berubah menjadi kawasan


perumahan
o Sudah ada lahan milik pengembang

Kel Pakansari RW
04 dan RW 012

kemungkinan pemanfaatan lahan yang berbatasan langsung dengan sungai


Perlu adanya revitalisasi dan pengembangan kawasan situ dengan fungsi
penunjang yang dapat meningkatkan kualitas kawasan
Kel. Pakansari RW
04 dan 012

permukiman

Perlu rencana penataan dan pengembangan kawasan perumahan dan


permukiman dan perencanaan saluran drainase yang terkoneksi dengan Kali
Cikumpa serta normalisasi badan dan sempadan kali Cikumpa

SEKTOR PBL
1

Perumahan &
Lingkungan

o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat penyediaan RTH


sebesar 30% dari luas wilayah

o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB dan KDH
o Perlu disusun rencana pengembangan perumahan dan permukiman untuk
mengendalikan lingkungan dan pengembangan jaringan infrastruktur dan
utilitas

5-2

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
NO

TEMA

MASALAH

DAMPAK YANG TERJADI

LOKASI

KEBUTUHAN PENANGANAN

o Perlunya penataan kawasan perumahan dan permukiman yang juga harus


mulai memperhitungkan pengembangan hunian vertikal seperti maisonet dan
rumah susun
Perkembangan perumahan formal memacu
tingginya harga tanah sehingga akan
mengutamakan pembangunan fisik dibanding
penyediaan RTH

o Akan berkurangnya kawasan resapan air


o Perkembangan kawasan perumahan dan

Terbentuknya kawasan perumahan kepadatan


tinggi di dekat koridor Jalan Raya Bogor akibat
kebutuhan penyediaan rumah yang akan
membutuhkan lahan untuk terus berkembang

Perkembangan kawasan kepadatan tinggi akan


menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan

Jika tidak dikendalikan maka seluruh lahan akan


dibangun menjadi perumahan maupun kegiatan
lainnya yang memiliki nilai komersial

Akan berkurangnya kawasan resapan air

Belum semua kawasan perumahan dan


permukiman swadaya terlayani pelayanan
persampahan, air minum dan air limbah, saluran
drainase

o Perlu pembangunan dan peningkatan jaringan

Lahan non terbangun yang tidak terawat

permukiman yang padat akan menyebabkan


menurunnya kualitas lingkungan

Kel Tengah RW 04
Kel Pakansari RW
04
Kel. Pakansari RW
01 dan 012

o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat penyediaan RTH


sebesar 30% dari luas wilayah

o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB dan KDH
Perlunya penataan kawasan perumahan dan permukiman yang juga harus mulai
memperhitungkan pengembangan hunian vertikal seperti maisonet dan rumah
susun

jalan
o Sampah tidak terkelola dengan baik sehingga
mengotori kawasan permukiman, jika dibakar
akan menyebabkan polusi udara
o Air limbah rumah tangga dibuang ke kolam atau
drainase
o Banyak jalan-jalan lingkungan perumahan yang
tergenang akibat tidak adanya dan tidak
berfungsinya saluran drainase
Cenderung dijadikan untuk pengembangan hunian

Kel Tengah RW 04

o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat penyediaan RTH


sebesar 30% dari luas wilayah

Kel Pakansari RW
04 dan RW 012

o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB dan KDH

Kel Tengah RW 04

Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah, saluran

Kel Pakansari RW
04, RW 01 dan RW
012

drainase yang komprehensif dengan rencana penataan dan pengembangan

Kel Tengah RW 04

Perlu penyediaan RTH publik yang memadai bagi kawasan

kawasan perumahan dan permukiman

Kel Pakansari RW
04
Pemanfaatan sempadan sungai untuk tempat
tinggal dan sekaligus tempat membuang sampah

o Penyempitan badan sungai


o Sungai menjadi area belakang

Kel Tengah RW 04

Perlu adanya relokasi permukiman bantaran kali, pembuatan jalan inspeksi

Kel Pakansari RW
04

sekaligus ebagai jalur pedestrian.

Layanan PDAM belum mencakup seluruh kawasan

Kesulitan pengadaan air minum, khususnya saat


kemarau

RW 04 Kel Tengah

Perlu penambahan sumur gali, kran umum dan dalam jangka panjang

RW 01 RW 12 dan
RW 04 kel Pakansari

menyambungkan PDAM ke dalam kawasan, sesuai target Master Plan dan MDGS

SEKTOR PLP
4

Air Minum

78 % pada tahun 2015., Penyediaan Kran Umum/ Hidran umum didaerah yang
tidak terjangkau pelkayanan PDAM , baik dari sumber air tanah dalam ataupun
PDAM.

Pertumbuhan kawasan permukiman berakibat


pada meningkatnya kebutuhan aksesibilitas yang
memadai, pelayanan air minum dan air limbah,
persampahan dan jaringan utilitas

Perlu perencanaan yang komprehensif untuk bisa


memenuhi kebutuhan aksesibilitas yang memadai,
pelayanan air minum, persampahan dan jaringan
utilitas

Kel Tengah RW 04

Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah, saluran

Kel Pakansari RW
04, RW 01 dan RW
012

drainase yang komprehensif dengan rencana penataan dan pengembangan


kawasan perumahan dan permukiman

5-3

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
NO
5

TEMA
Air Limbah

MASALAH
Sebagian hunian belum memiliki sanitasi yang
memadai
Jarak sumur gali dan septik tank harus > 10 m

Sampah

Belum ada tempat pembuangan sampah khusus

DAMPAK YANG TERJADI

o Pembuangan air limbah yang tidak terkelola


dengan baik dan mengganggu kesehatan
lingkungan, dibuang kesaluran terdekat sehingga
mencemari air sungai.
o Sumber air baku tercemar Septik Tank , penduduk
mengkonsumsi air yang tidak sehat
Tumpukan sampah sering terjadi di beberapa sudut
kawasan

LOKASI

KEBUTUHAN PENANGANAN

RW 04 Kel Tengah

Perlu penyediaan MCK dan septic tank komunal, dan sosialisasi pentingnya sarana

RW 01 RW 12 dan
RW 04 kel Pakansari

pengolahan air limbah., serta jarak antara septik tank dan sumur gali > 10 m.

RW 04 Kel Tengah,
RW 01 RW 12 dan
RW 04 kel Pakansari

1.Perlu penyediaan TPS dan peluasan cakupan pelayanan dinas kebersihan dan
pertamanan
2. penerapan system 3 R
3. Perlu tempat sampah terpisah antar anorganik dan organic ., untuk mengurangi
jumlah sampah yang dikelola DKP.

NON FISIK
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,
menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana
prasarana infrastruktur yang dibutuhkan

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan


Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan sedang

Pesatnya kebutuhan perumahan dan infrastrukturnya


harus diimbangi dengan kegiatan pengawasan dan
pengendalian untuk bisa mencapai luas RTH 30% dari
total luas kawasan

Kel Tengah RW 04

Pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan baik swadaya

Kel Pakansari RW
04, RW 01 dan RW
012

maupun formal

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan


lingkungan (pengelolaan sampah, pembuangan air
limbah dan pemeliharaan saluran drainase)

Kel Tengah RW 04

Sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan lingkungan

o Timbulnya spekulan tanah


o Resistensi masyarakat terhadap RDTR

Kel Tengah RW 04

Kel Pakansari RW
04, RW 01 dan RW
012
RDTR harus segera menjadi produk hukum

Kel Pakansari RW
04, RW 01 dan RW
012

5-4

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 5.1
Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan Tegar Beriman 1

2 3

4
4
5
RW 04 Tengah

6
7

8
6

RW 04 Pakansari

4
RW 01

1
2

Perbaikan jalan
Pembuatan drainase

3
4

Penyediaan TPS
Penyediaan Kran Umum

4 12

8
6
12

5
6

Pembuatan MCK Komunal


Pembuatan jalur pedestrian
Bantaran Kali/Situ

7
8

Pengembangan perumahan formal


& RTH lingkungan
Penataan bantaran sungai

5-5

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
5.1.2. Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB2
NO

TEMA

MASALAH

DAMPAK YANG TERJADI

LOKASI

KEBUTUHAN PENANGANAN

FISIK
SEKTOR BANGKIM
1

Jalan

Kondisi jalan lingkungan yang rusak

Menghambat mobilitas warga

RW 05,06,08
Pakansari

Perlu adanya perbaikan jalan

Belum semua area permukiman terhubung oleh akses jalan

Jarak tempuh menjadi lebih panjang karena harus

RW 05,06,08

Perlu adanya pembangunan akses jalan poros (kolektor/lokal) yang

memutar

Pakansari

menghubungkan beberapa titik strategis (stadion) dan jalan utama


(Jl. Tegar Beriman, Jl. Raya Bogor),

Lebar jalan yang tidak sebanding dengan frekuensi kendaraan

Menghambat mobilitas warga

yang meningkat

RW 05,06,08

Perlu dilakukan pelebaran jalan dengan peningkatan hirarki jalan

Pakansari

menjadi jalan kolektor/lokal

Jalan di lingkungan permukiman yang masih berupa ruang

Lebar dan pola jalan yang tidak beraturan

RW 05,06,08

Perlu pembuatan jalan lingkungan baru dengan pola dan hirarki

diantara bangunan

menyebabkan tidak efisiennya pergerakan dan

Pakansari

yang lebih jelas

pengaturan ruang pada kawasan


2

Drainase

Kondisi saluran drainase yang kurang baik

Tidak adanya saluran drainase di tepi jalan

Penyempitan dan pendangkalan S. Cikumpa

timbulnya genangan air pada jalan

Pakansari

timbulnya genangan air pada jalan, merusak jalan di

RW 05,06,08

sekitar

Pakansari

Potensi terjadinya banjir karena luapan sungai


Berkurangnya kekuatan tanah/tanggul menahan debit

Pembangunan di bantaran S. Cikumpa

RW 05,06,08

air, lebar sungai menyempit berpotensi menghasilkan


luapan sungai

Pembangunan skala besar (stadion) maupun perumahan

Menyebabkan banjir dan menurunnya kualitas

formal mengurangi area terbuka sebagai resapan air alami

lingkungan kawasan permukiman

RW 05,06,08
Pakansari
RW 05,06,08
Pakansari
RW 05 Pakansari

perlu adanya perbaikan dan pembuatan saluran drainase

Perlu pembuatan saluran drainase baru yang terintegrasi

Perlu adanya normalisasi sungai


Perlu adanya penataan bantaran sungai dan perencanaan yang
mengurangi kemungkinan pemanfaatan lahan yang berbatasan
langsung dengan sungai
Perlu rencana penataan dan pengembangan kawasan perumahan
dan permukiman dan perencanaan saluran drainase yang
terkoneksi dengan Kali Cikumpa serta normalisasi badan dan
sempadan kali Cikumpa

SEKTOR PBL
1

Perumahan &
lingkungan

Kecenderungan perubahan lahan non terbangun menjadi


permukiman

Semua lahan yang tersedia maupun rumah-rumah


eksisting akan berubah menjadi kawasan perumahan

RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari

o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat


penyediaan RTH sebesar 30% dari luas wilayah

o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB


dan KDH

o Perlu disusun rencana pengembangan perumahan dan


Perkembangan perumahan formal memacu tingginya harga
tanah sehingga akan mengutamakan pembangunan fisik
dibanding penyediaan RTH
Mayoritas adalah perumahan swadaya yang berkembang

o Akan berkurangnya kawasan resapan air


o Perkembangan kawasan perumahan dan
permukiman yang padat akan menyebabkan
menurunnya kualitas lingkungan
o Sulitnya pengembangan jaringan infrastruktur seperti

RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari
RW 06, RW 08, RW

permukiman untuk mengendalikan lingkungan dan


pengembangan jaringan infrastruktur dan utilitas
o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat
penyediaan RTH sebesar 30% dari luas wilayah
o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB
dan KDH
Perlu rencana pengembangan jaringan jalan lingkungan,

5-6

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
NO

TEMA

MASALAH
sporadis yang berkembang mengikuti kepemilikan lahan
dengan kondisi fisik lahan yang bergelombang

Jika tidak dikendalikan maka seluruh lahan akan dibangun


menjadi perumahan maupun kegiatan lainnya yang memiliki
nilai komersial

SEKTOR PLP
1
Air Minum

DAMPAK YANG TERJADI


saluran drainase

o Akan sulit untuk pengembangan jaringan air minum


o Akan sulit untuk pengembangan jaringan air limbah
terpusat
Akan berkurangnya kawasan resapan air

LOKASI

KEBUTUHAN PENANGANAN

07 dan RW 011 Kel


Pakansari

pelayanan persampahan, air minum dan air limbah, saluran


drainase yang komprehensif dengan rencana penataan dan
pengembangan kawasan perumahan dan permukiman

RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari

o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat


penyediaan RTH sebesar 30% dari luas wilayah

o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB


dan KDH
Perlu rencana penataan dan pengembangan kawasan perumahan
dan permukiman dan perencanaan saluran drainase yang
terkoneksi dengan Kali Cikumpa serta normalisasi badan dan
sempadan kali Cikumpa

Terjadinya banjir di kawasan perumahan dan permukiman


akibat berkurangnya kapasitas badan kali dan hilangnya
kawasan sempadan kali dan pembangunan skala besar (mall
dan pabrik) maupun perumahan formal

Menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan


kawasan permukiman

RW 05, RW 08, RW
07 Kel Pakansari

Belum semua kawasan perumahan dan permukiman swadaya


terlayani pelayanan persampahan, air minum dan air limbah,
saluran drainase

o Perlu pembangunan dan peningkatan jaringan jalan


o Sampah tidak terkelola dengan baik sehingga

RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari

Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah,


saluran drainase yang komprehensif dengan rencana penataan
dan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman

RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari

Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah,


saluran drainase yang komprehensif dengan rencana penataan
dan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman

Pertumbuhan kawasan permukiman berakibat pada


meningkatnya kebutuhan aksesibilitas yang memadai,
pelayanan air minum dan air limbah, persampahan dan
jaringan utilitas

mengotori kawasan permukiman, jika dibakar akan


menyebabkan polusi udara
o Air limbah rumah tangga dibuang ke kolam atau
drainase
o Banyak jalan-jalan lingkungan perumahan yang
tergenang akibat tidak adanya dan tidak
berfungsinya saluran drainase
Perlu perencanaan yang komprehensif untuk bisa
memenuhi kebutuhan aksesibilitas yang memadai,
pelayanan air minum, persampahan dan jaringan
utilitas

Lahan non terbangun yang tidak terawat

Cenderung dijadikan untuk pengembangan hunian

RW 04 Kel Pakansari

Perlu penyediaan RTH publik yang memadai bagi kawasan

Pemanfaatan sempadan sungai untuk tempat tinggal dan


sekaligus tempat membuang sampah

Penyempitan badan sungai, sungai menjadi area


belakang

RW 04 Kel Pakansari

Perlu adanya relokasi permukiman bantaran kali, pembuatan jalan


inspeksi sekaligus ebagai jalur pedestrian.

Layanan PDAM belum mencakup seluruh kawasan

Kesulitan pengadaan air minum, khususnya saat


kemarau

RW 04 Kel Pakansari

Perlu penambahan sumur gali, kran umum dan dalam jangka


panjang menyambungkan PDAM ke dalam kawasan
. Pengembangan wilayah PDAm s/d tahun 2015 target 78 %
cakupan pelayanan .

Air Limbah

Sampah

Pada musim Kemarau air sumur kering

Kekurangan air bersih untuk konsumsi masak dan minum

Rw 07

Kran umum untuk 30 kk

Jarak Septik Tank dan sumur Gali < 10m , berpotensi


mencemari sumber air baku

Mengkonsumsi air baku yang tidak me,renuhi syarat yg


ditentukan

RW 05,06,08
Pakansari

Kran umum/ hidran umum untuk 30 kk

Sebagian hunian belum memiliki sanitasi yang memadai

Pembuangan air limbah yang tidak terkelola dengan


baik dan mengganggu kesehatan lingkungan

RW 05,06,08
Pakansari

Perlu penyediaan MCK dan septic tank komunal

Kurangnya kesadaran lingkungan penduduk , buang air limbah


sembarangan

Air limbah dibuang ke sungai kebun, saluran terdekat


tanpa pengolahan

RW 05,06,08
Pakansari

Sosialisasi penanganan Sampah 3R,IPAL komunal air limbah

Belum ada tempat pembuangan sampah khusus

Tumpukan sampah sering terjadi di beberapa sudut


kawasan

RW 06 Pakansari

Perlu penyediaan TPS

Sampah daun menumpuk

RW 06, 11 Pakansari

Penyediaan Tempat sampah disekitar situ TPS 1000 liter

Pesatnya kebutuhan perumahan dan infrastrukturnya


harus diimbangi dengan kegiatan pengawasan dan
pengendalian untuk bisa mencapai luas RTH 30% dari

RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW

Pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan baik


swadaya maupun formal

NON FISIK
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang

5-7

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
NO

TEMA

MASALAH
dibutuhkan

Pada Draf RDTR Cibinong, Rencana Pola Ruang peruntukan


Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan sedang

DAMPAK YANG TERJADI

LOKASI

KEBUTUHAN PENANGANAN

total luas kawasan

011 Kel Pakansari

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan


(pengelolaan sampah, pembuangan air limbah dan
pemeliharaan saluran drainase)

RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari

Sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan lingkungan

Timbulnya spekulan tanah

RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari

RDTR harus segera menjadi produk hukum

Resistensi masyarakat terhadap RDTR

5-8

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 5.2
Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan Tegar Beriman 2

1
2

Perbaikan jalan

3
4

Penyediaan TPS

5
6
7
8

Pembuatan drainase

Penyediaan Kran Umum

Pembuatan jalur pedestrian


Bantaran Kali/Situ

Penataan bantaran sungai

12

Pembuatan MCK Komunal

Pengembangan perumahan formal


& RTH lingkungan

1 2

8
6
7

5-9

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
5.2. KEBUTUHAN PENANGANAN KAWASAN PABUARAN
Untuk mengurangi dampak menurunkan kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman yang berakibat pada turunnya kehidupan masyarakat yang tinggal di
dalam kawasan tersebut, maka beberapa kebutuhan penanganan yang harus
dilakukan di Kawasan Prioritas Pabuaran adalah sbb;
- Normalisasi sungai dan pembersihan persampahan;
- Perbaikan/normalisasi saluran drainase;
- Penambahan sumur bor dan tangki komunal;
- Penambahan jaringan tersier/rumah tangga PDAM;
- Pengelolaan sampah dengan TPST dan penambahan tempat sampah;
- Pengadaan MCK Komunal;
- Perbaikan rumah
Untuk menentukan penanganan pada kawasan prioritas, khususnya terkait
penentuan penanganan tahun ke 1, Kawasan Pabuaran dibagi menjadi 2 blok
penanganan, yaitu P1 dan P2

5 - 10

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
5.2.1. Kebutuhan Penanganan Pabuaran
NO

TEMA

MASALAH

DAMPAK YANG TERJADI

LOKASI

KEBUTUHAN PENANGANAN

FISIK
SEKTOR BANGKIM
1

Jalan

Drainase

Kondisi jalan lingkungan yang rusak

Menghambat mobilitas warga

RW 08, RW 14

Perlu adanya perbaikan jalan

Minimnya saluran drainase sisi jalan

timbulnya genangan air pada jalan

RW 08, RW 14

perlu adanya perbaikan dan pembuatan saluran drainase

Kecenderungan perubahan lahan non terbangun menjadi


permukiman

Semua lahan yang tersedia maupun rumah-rumah eksisting


akan berubah menjadi kawasan perumahan

Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran

Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB


dan KDH

Perkembangan kebutuhan perumahan memacu tingginya


harga tanah sehingga akan mengutamakan pembangunan
fisik dibanding penyediaan RTH

Akan berkurangnya kawasan resapan air

Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran

Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat


penyediaan RTH sebesar 30% dari luas wilayah

Terbentuknya kawasan perumahan kepadatan tinggi di dekat


koridor Jalan Raya Bogor akibat kebutuhan penyediaan
rumah yang akan membutuhkan lahan untuk terus
berkembang

Perkembangan kawasan kepadatan tinggi akan


menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan

RW 07, 08, 09

Perlunya penataan kawasan perumahan dan permukiman yang


juga harus mulai memperhitungkan pengembangan hunian
vertikal seperti maisonet dan rumah susun

Tidak tersedia dan tidak berfungsi saluran drainase di kawasan


perumahan maupun jalan lokal di dalam kawasan
permukiman

o Genangan di kawasan permukiman


o Turunnya kualitas lingkungan perumahan dan

Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran

o Perlu normalisasi saluran drainase


o Perlu rekaya teknis penyediaan saluran drainase di kondisi fisik

Jika tidak dikendalikan maka seluruh lahan akan dibangun


menjadi perumahan maupun kegiatan lainnya

Akan berkurangnya kawasan resapan air

Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran

Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB


dan KDH dan penetapan lokasi RTH

Belum semua kawasan perumahan dan permukiman


swadaya terlayani pelayanan persampahan, air minum dan
air limbah, saluran drainase

o Perlu pembangunan dan peningkatan jaringan jalan


o Sampah tidak terkelola dengan baik sehingga mengotori

Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran

Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air


limbah, saluran drainase yang komprehensif dengan rencana
penataan dan pengembangan kawasan perumahan dan
permukiman

RW 05, 08, 014

Perlu penyediaan RTH publik yang memadai bagi kawasan

SEKTOR PBL
1

Perumahan &
Lingkungan

Lahan non terbangun yang tidak terawat

permukiman terkena dampak banjir

kawasan permukiman, jika dibakar akan menyebabkan


polusi udara
o Air limbah rumah tangga dibuang ke kolam atau
drainase
o Banyak jalan-jalan lingkungan perumahan yang
tergenang akibat tidak adanya dan tidak berfungsinya
saluran drainase
Cenderung dijadikan untuk pengembangan hunian

lahan yang bergelombang

Pemanfaatan sempadan sungai untuk tempat tinggal dan


sekaligus tempat membuang sampah

Penyempitan badan sungai, sungai menjadi area belakang

RW 05, 08, 014

Perlu adanya relokasi permukiman bantaran kali, pembuatan


jalan inspeksi sekaligus ebagai jalur pedestrian.

Layanan PDAM belum mencakup seluruh kawasan

Kesulitan pengadaan air minum, khususnya saat kemarau

RW 05, 08, 014

Perlu penambahan sumur gali, kran umum dan dalam jangka


panjang menyambungkan PDAM ke dalam kawasan

Jarak septik tank ke sumur gali , 10 m

Pencemaran sumber air baku

RW 05, 08, 014

Kran Umum

Sebagian hunian belum memiliki sanitasi yang memadai

Pembuangan air limbah yang tidak terkelola dengan baik

RW 05, 08, 014

Perlu penyediaan MCK dan septic tank komunal

SEKTOR PLP
1

Air Minum

Air Limbah

5 - 11

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
NO

TEMA

MASALAH

DAMPAK YANG TERJADI

LOKASI

KEBUTUHAN PENANGANAN

dan mengganggu kesehatan lingkungan

Sampah

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya


pengolahan air limbah bagi kesehatan lingkungan
permukiman

Membuang air limbah sesenaknya , keselokan, kekebun,


kekolam kesungai terdekat, tanpa pengolahan .

Kel Pabuaran

Sosialisasi tentang pentingnya pengolahan air limbah bagi


kesehatan lingkungan permukiman

Belum ada tempat pembuangan sampah khusus

Tumpukan sampah sering terjadi di beberapa sudut kawasan

RW 05, 08, 014

Perlu penyediaan TPS

Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan


lingkungan

Sampah dibuang sesenaknya

Kel Pabuaran

Sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dan sosialisasi


system 3 R

Belum ada tempat pembuangan sampah khusus

Tumpukan sampah sering terjadi di beberapa sudut kawasan

RW 05, 08, 014

Perlu penyediaan TPS

Kesadaran penduduk akan kesehatan lingkungan sangat


kurang

Sampah menumpuk dipinggir sungai

RW 08 RT 01

Papan peringatan Jangan buang sampah disini

RW 14 tidak terjangkau Dinas kebersihan dan pertamanan

Sampah berserakan dimana mana, kebun , selokan

RW 14 RT 08

TPS 10 m3

Sampah dibuang disamping bangunan

Pengunjung membuang sampah sembarangan

Kantor
Kelurahan
Pabuaran

Tempat sampah 1000l iter 2 unit

Tidak mempunyai tempat sampah

Sampah ditumpuk didepan rumah

RW 14 RT 08

19 unit volume 40 liter

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan


meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan

Pesatnya kebutuhan perumahan dan infrastrukturnya harus


diimbangi dengan kegiatan pengawasan dan pengendalian
untuk bisa mencapai luas RTH 30% dari total luas kawasan

Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran

Pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan baik


swadaya maupun formal

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan


(pengelolaan sampah, pembuangan air limbah dan
pemeliharaan saluran drainase)

Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran

Sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan lingkungan

Dibutuhkan sebuah konsolidasi lahan

Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran

RDTR harus segera menjadi produk hukum

NON FISIK

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan zona industry hanya


berada di koridor Jalan Raya Bogor tapi saat ini ada yang
berlokasi di dalam kawasan permukiman

5 - 12

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Gambar 5.3
Peta Kebutuhan Penanganan Kawasan Pabuaran

1
2

Perbaikan jalan

3
4

Penyediaan TPS/Tempat Sampah

5
6

Pembuatan MCK Komunal

7
8

5 4 8
3

Pembuatan drainase

53
4

Penyediaan Kran Umum

Pembuatan jalur pedestrian


Bantaran Kali

3 4

6
5

P1
2

Pengembangan perumahan formal


& RTH lingkungan

4
4 3

Penataan bantaran sungai

P2

5 - 13

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
perlu menjadi pertimbangan pada konsep kawasan secara keseluruhan. Elemen dan aspel
keruangan tersebut umumnya didasari oleh rencana makro kawasan yang sudah ada, baik di
draft RDTR maupun RTBL, yang relevan dengan konsep tematik pengembangan kawasan
Tegar Beriman dan Pabuaran, sehingga diadopsi dalam konsep kawasan secara keseluruhan.
Beberapa elemen dan aspek keruangan tersebut antara lain:
- Pembuatan dan pelebaran kanal/sodetan penghubung Situ Kebantenan-Situ Cikaret
Rencana aksi program dibagi berdasarkan sektor penanganganan kegiatan, dimana pada

- Pembuatan sodetan penghubung Situ Pemkab dan Situ Kebantenan

masing-masing sektor, terdapat penanganan secara fisik dan non fisik.

- Pembuatan akses jalan arteri/kolektor baru di Tegar Beriman dan Pabuaran

Penanganan tersebut antara lain meliputi kegiatan :

- Pembangunan dan perbaikan jalan

- Pengembangan kompleks stadion olah raga Pakansari

- Perbaikan dan pembuatan drainase

- Revitalisasi jalur kereta dan stasiun kereta Cibinong di Pabuaran

Pengembangan wisata Situ Kebantenan

- Sosialisasi
- Pendataan

Elemen-elemen tersebut tidak termasuk dalam pendetailan rencana aksi program dokumen

- Pembuatan DED & Masterplan

RPKPP, namun tetap dimunculkan dalam peta konsep sebagai gambaran pengembangan

- Konsolidasi lahan

kawasan prioritas secara keseluruhan.

- Pembangunan rusun
- Perbakan Rutilahu
- Pembentukan kelembagaan
- Pembangunan jalur pedestrian
- Penanaman vegetasi
- Temu wicara
- Pemasangan banner/poster/leaflet
- Pembangunan MCK Komunal
- Pembangunan kran umum
- Pembangunan TPS
- Penyediaan tempat sampah
- Penyediaan truk angkut sampah
- Pembuatan IPAL komunal
Di luar kegiatan penanganan kawasan seperti yang telah diuraikan di atas, terdapat
beberapa usulan kegiatan penangananan kawasan di luar bidang keciptakaryaan yang

7-1

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
7.1. PROGRAM RENCANA AKSI KAWASAN TEGAR BERIMAN
WAKTU
SEKTOR

KEGIATAN

SUB KEGIATAN

LOKASI
I

1
2
3
4
5

8
9
10
11
Bangkim

Perbaikan
Sarana Jalan

12
13
14

15

16

17

18

19
20

21

Perbaikan jalan di jalan SD


Cipayung
Perbaikan jalan di jalan
samping Gedung Golkar
Perbaikan jalan di jalan
GOR RW 05
Perbaikan jalan setapak di
permukiman RW 01
Perbaikan jalan setapak di
permukiman RW 12
Perbaikan jalan di
belakang gedung
Pengadilan Negeri
Cibinong
Pembuatan jalan
penghubung Blok TB1.1 &
TB1.2
Pembuatan jalan poros
TB1-1 (SD Cipayung-Tegar
Beriman)
Pembuatan jalan poros
TB1-2 Jl. Tegar Beriman
Pembuatan jalan poros
baru TB2-3-Stadion
Peningkatan kualitas jalan
lingkungan di blok TB 1-2
Peningkatan kualitas jalan
di blok TB 2-1
Perbaikan jalan terusan
jalan samping Gedung
Golkar
Perbaikan jalan setapak di
permukiman RW 12
Pembuatan jalan
lingkungan baru dan
peningkatan kualitas jalan
lingkungan di blok TB1-1
Pembuatan jalan
lingkungan baru dan
peningkatan kualitas jalan
lingkungan di blok TB2-1
Pelebaran jalan poros
Curug-Raya Bogor
Pembuatan jalan
lingkungan baru dan
peningkatan kualitas jalan
lingkungan di blok TB 2-2
Pembangunan jembatan
penghubung TB1-1 & TB 1-2
Pembangunan jalan
lingkungan di Blok TB 1-3
(RW 01 & 12)
Pembangunan jalan
lingkungan di Blok TB 2-3
(RW 13)

SEKTOR

RW 04 Kelurahan
Tengah
RW 04 Kelurahan
Pakansari
RW 05 Kelurahan
Pakansari
RW 01 Kelurahan
Pakansari
RW 04 Kelurahan
Pakansari
RW 04 Kelurahan
Pakansari

II

III

IV

BANGKIM

PBL

PLP

INSTANSI
LAIN

VOLUME
SWASTA
360 m

155.000

422 m

110.000

190 m

180.000

188 m

34.000

152,5 m

50.000

270 m

100.000

RW 04 Kelurahan
Tengah

820 m

RW 04 Kelurahan
Tengah

600 m

RW 04 Kelurahan
Pakansari
Rw 08 Kelurahan
Pakansari
RW 04 Kelurahan
Pakansari
RW 04 Kelurahan
Pakansari

INVESTASI
DANA
(dalam
ribu)

SUMBER DANA
APBN

APBD
PROP

APBD
KAB

KETR

LEADING SECTOR & STAKE HOLDER

LAIN
Bangkim PU ,Bappeda,Bina Marga
Kab,Dinas PU Kab
Bangkim PU Bappeda,Bina Marga
Kab,Dinas PU Kab
Bangkim PU Bappeda,Bina Marga
Kab,Dinas PU Kab
Bangkim PU Bappeda,Bina Marga
Kab,Dinas PU Kab
Bangkim PU Bappeda Bina Marga
Kab,Dinas PU Kab
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

650 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

845 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

250 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

820 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

RW 04 Kelurahan
Pakansari

250 m

125.000

RW 12 Kelurahan
Pakansari

121 m

46.000

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab


Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

RW 04 Kelurahan
Tengah

550 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

RW 08 Kelurahan
Pakansari

424 m

RW 01 Kelurahan
Pakansari

1.424 m

RW 06 & 08
Kelurahan
Pakansari

150.000
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

448 m

135.000

100 m
RW 06 Kelurahan
Pakansari

320 m

312.000

RW 01,RW 07,RW
06 Kelurahan
Pakansari

270 m

564.000

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab,


swasta
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab,
swasta
Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU Kab,
swasta

7-2

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
WAKTU
SEKTOR

KEGIATAN

SUB KEGIATAN

IV

BANGKIM

PBL

PLP

INSTANSI
LAIN

SWASTA

SUMBER DANA
APBN

APBD
PROP

APBD
KAB

KETR

LEADING SECTOR & STAKE HOLDER

LAIN

RW 04
Kelurahan
Tengah

346 m

500.000

Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU


Kab

Pembuatan drainase di
jalan samping Gedung
Golkar

RW 04
Kelurahan
Pakansari

654 m

820.000

Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU


Kab

Pembuatan drainase di
jalan GOR RW 05

RW 05
Kelurahan
Pakansari

380 m

450.000

Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU


Kab

Pembuatan drainase jalan


setapak di permukiman
RW 01
Pembuatan drainase jalan
setapak di permukiman
RW 12

RW 01
Kelurahan
Pakansari

21 m

1.000

Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU


Kab

60,5 m

1.500

Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU


Kab

Pembuatan drainase
lingkungan di TB 1-2

Pembuatan drainase jalan


terusan jalan samping
gedung golkar

Pembuatan drainase
lingkungan di TB 2-1

Perbaikan
Drainase

III

INVESTASI
DANA

Pembuatan drainase di
jalan SD Cipayung

II

VOLUME

Bangkim

SEKTOR

LOKASI

10

11

Pembuatan drainase jalan


penghubung Blok TB1.1 &
TB1.2
Pembuatandrainase jalan
poros TB1-1 (SD CipayungTegar Beriman)
Pembuatan drainase
jalan poros TB1-2 Jl. Tegar
Beriman

12

Normalisasi S. Cikumpa sisi


TB 1

13

Pembuatan drainase
lingkungan di TB 1-1

14

Pembuatan drainase
lingkungan di TB 2-2

15

16

Pembuatan sodetan
penghubung Situ
Kebantenan-Situ Cikaret
Pembuatan sodetan
penghubung Situ PemkabSitu Kebantenan

17

Normalisasi S Cikumpa sisi


TB 2

18

Pembuatan drainase jalan


lingkungan di TB 2-2

19

Pembuatan drainase jalan


lingkungan di TB 1-3

20

Pembuatan drainase jalan


lingkungan di TB 2-3

RW 12
Kelurahan
Pakansari
RW 04
Kelurahan
Pakansari
RW 04
Kelurahan
Pakansari
RW 045
Kelurahan
Pakansari
RW 04
Kelurahan
Tengah
RW 04
Kelurahan
Tengah
RW 04
Kelurahan
Pakansari
RW 04
Kelurahan
Pakansari
RW 04
Kelurahan
Tengah
RW 05
Kelurahan
Pakansari
RW 04
Kelurahan
Pakansari
RW 04
Kelurahan
Tengah
RW 08,
11Kelurahan
Pakansari
RW 06
Kelurahan
Pakansari
RW 08
Kelurahan
Pakansari
RW 06, RW 08
Kelurahan
Pakansari

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU


Kab

120 m

450 m

780.000

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU


Kab

840 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU


Kab

1.600 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU


Kab

1.200 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU


Kab

1.300 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU


Kab
Bappeda Dinas PU Kab Balai Besar

1.500 m

1.000 m

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU


Kab

800 m

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU


Kab
Bappeda Dinas PU Kab Balai Besar

17.00 m2

4.500 m2

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU


Kab

1.800 m

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU


Kab

800 m

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU


Kab

650 m

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU


Kab

360 m

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU


Kab

7-3

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
WAKTU
SEKTOR

KEGIATAN

SUB KEGIATAN

LOKASI
I

III

IV

BANGKIM

PBL

PLP

LAINNYA
/
SWADAYA

INVESTASI
DANA (dalam
ribu)

SWASTA

SUMBER DANA

APBN

APBD
Prov

APBD
Kab

KETERANGAN

LEADING SECTOR & STAKE


HOLDERS

Lain

Sosialisasi rencana
pengembangan dan
pembangunan perumahan
FS, Master Plan dan DED
Rumah Susun

Konsolidasi Lahan Rumah


Susun

Kelurahan
Pakansari RW 12

13,000
m2

200.000

Pembangunan Rumah Susun

Kelurahan
Pakansari RW 12

2 paket

40.000.000

Pendataan warga terkena


relokasi dan backlog

1 Paket

20.000

Sosialisasi kepada warga, dan


pemindahan warga terkena
relokasi
Penghunian maisonet dan
rusun
Pembentukan kelembagaan
operasionalisasi dan
pengelolaan rumah susun

Kelurahan
Pakansari RW 04,
RW 12
Kelurahan
Pakansari RW 04,
RW 12
Kelurahan
Pakansari RW 12
Kelurahan
Pakansari RW 12

1 Paket

20.000

Dinas Tata Bangunan dan


Permukiman

1 Paket

20.000.0

1 Paket

20.000

Dinas Tata Bangunan dan


Permukiman
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman

2
3

II

VOLUME

Kelurahan Tengah
RW 04, RW 05
Kelurahan
Pakansari RW 01,
RW 04, RW 12
Kelurahan Tengah
RW 04, RW 05
Kelurahan
Pakansari RW 04,
RW 12
Kelurahan
Pakansari RW 12

Bangkim

INSTANSI

Rumah
Susun

8
9

Sosialisasi Perbaikan Kawasan


Perumahan dan Permukiman

1 Paket

20.000

Dinas Tata Bangunan dan


Permukiman

2 Paket

40.000

Dinas Tata Bangunan dan


Permukiman

2 paket

450.000

Kementerian Pekerjaan
Umum
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman
Kementerian Pekerjaan
Umum
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman
Kementerian Pekerjaan
Umum
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman
Swasta
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman

7-4

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
WAKTU
LOKASI

KEGIATAN

SUB KEGIATAN

Sosialisasi Peraturan Sempadan


Setu dan Sungai

Sosialisasi Konsep Water Front


Development dan Jalur
pedestrian di sepanjang
sempadan sungai Cikumpa
dan Setu Kebantenan

Sosialisasi Konsep Green City


(RTH sebagai Ruang Publik di
sekitar GOR dan penghijauan
lainnya)

PBL

Pebangunan komplek stadion


olahraga dan bangunan
pendukungnya

Tatap muka dikelurahan,


kecamatan , mesjid

Temu Wicara arisan, karang


taruna, pertemuan posyandu

Pemasangan.stiker, leaflet,
brosur, poster banner, t spanduk,
dirumah penghuni/ masyarakat ,
daerah komersil, sekolah.

Tatap muka dikelurahan,


kecamatan , mesjid

Temu Wicara arisan, karang


taruna, pertemuan posyandu

Pemasangan.stiker, leaflet,
brosur, poster banner, t spanduk,
dirumah penghuni/ masyarakat ,
daerah komersil, sekolah.

III

IV

BANGKIM

PBL

PLP

SWASTA

Kel.
Pakansari,
Kel. Tengah
Kel.
Pakansari,
Kel. Tengah

VOLUME

20.000

1 paket

35.000

1 paket

50.000

1 paket

20.000

1 paket

35.000

Kel.
Pakansari,
Kel. Tengah

1 paket

50.000

Tatap muka dikelurahan,


kecamatan , mesjid

Kel.
Pakansari

1 paket

20.000

Temu Wicara arisan, karang


taruna, pertemuan posyandu

Kel.
Pakansari

1 paket

35.000

Pemasangan.stiker, leaflet,
brosur, poster banner, t spanduk,
dirumah penghuni/ masyarakat ,
daerah komersil, sekolah.

Kel.
Pakansari,

1 paket

50.000

10

Pembangunan komplek stadion


olahraga

11

Pembangunan bangunan
pendukung kompleks olahraga

12

Penataan sempadan kawasan


Situ kebantenan

13

Pengembangan wisata kawasan


Situ Kebantenan

5
14
Pembangunan jalur pedestrian
tepi kali
15

Pengembangan RTH publik

II

INSTANSI
LAIN

INVESTASI
DANA
(dalam ribu)

1 paket

Pembangunan wisata Situ


Kebantenan

SEKTOR

LOKASI

Pembangunan dan penataan


jalur pedestrian tepi S, Cikumpa
sisi TB 1
Pembangunan dan penataan
jalur pedestrian tepi S, Cikumpa
sisi TB 2

Kel.
Pakansari,
Kel. Tengah
Kel.
Pakansari,
Kel. Tengah
Kel.
Pakansari,
Kel. Tengah

Kel.
Pakansari

1 paket

Kel.
Pakansari

1 paket

Kel.
Pakansari &
Tengai
Kel.
Pakansari &
Tengah

1 paket

Kel.
Pakansari
Kel.
Pakansari

16

Pengembangan hutan kota

Kel.
Pakansari

17

Pengembangan RTH publik


lingkungan permukiman

Kel.
Pakansari,
Tengah

18

Pengembangan jalur hijau sisi S.


Cikumpa

Kel.
Pakansari

APBN

APBD
PROP

APBD
KAB

KETR
LAIN

LEADING SECTOR &


STAKE HOLDER
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya

35.000.000

Bappeda, Dinas PU
Cipta karya

20.000.000

Bappeda, Dinas PU
Cipta karya

15.000.000

Bappeda, Dinas PU
Cipta karya

15.000.000

Bappeda, Dinas PU
Cipta karya

100.000

Bappeda, Dinas PU
Cipta karya

120.000

Bappeda, Dinas PU
Cipta karya swasta

1 paket

1.200 m
.

SUMBER DANA

1.800 m

1 paket
10.000.000

Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya

2.000.000

Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya

500.000

Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya

1 paket

3.200 m

7-5

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

WAKTU
SEKTOR

KEGIATAN

SUB KEGIATAN

Penanganan dan
pengelolaan limbah

Sosialisasi sampah
system 3R dan
pembangunan IPAL
komunal
IPAL Komunal dan MCK
Komunal untuk 30 KK
IPAL Komunal dan MCK
Komunal untuk 30 KK
IPAL Komunal dan MCK,
1(satu) unit untuk 30 KK
di RW 07
Penyediaan tempat
sampah komunal
disekitar situ kapasitas
1000 liter
Penyediaan tempat
sampah penampungan
daun disekitar situ
kapasitas 40 liter
Penyediaan truk
sampah kapasitas 10
m3

Pengelolaan tempat
sampah
Pengadaan TPS kapasitas
10 M3 1 Unit

PLP

Penyediaan air bersih dan


preservasi air tanah

LOKASI
Kawasan
Tegar
Beriman
HJ Minggu
RW 04
kel.
Pekansari
RW 04 RT 01
Tegar
beriman RW
07
Disekitar Situ
RW 04
Kel.Tengah
Disekitar Situ
RW 04
Kel.Tengah
Tegar
beriman

Pengadaan TPS
kapasitas 10 M3 1 Unit

Tegar
beriman RW
06

Pembangunan kran
umum untuk 50 KK

Disekitar Situ
RW 04 Kel.
Pekansari
Tegar
beriman Rw
01, 04,07,12,
Kel
Pekansari
Tegar
beriman
perumahan
swadaya,ta
man , jalur
hijau RW
05,06,07,08,1
1 dan 12

Pembangunan Biopordi
TB1

Pembangunan Biopori
di TB2

II

III

IV

SEKTOR
V

BANGKI
M

PB
L

PLP

INSTANSI
LAIN

SWASTA

VOLU
ME

INVESTASI
DANA
(dalam
ribu)
165.000

1
paket
1 unit

1.100.000
1.100.000

1 unit

SUMBER DANA
APB
N

APBD
PROP

APBD
KAB

LAIN

KET
R

LEADING SECTOR &


STAKE HOLDER
Bappeda, Dinas
kebersihan dan
pertamanan
PLP , PU Cipta
karya Pusat
PLP , PU Cipta
karya Pusat

1.1.000

Dinas kebersihan
dan pertamanan

2.000

Dinas kebersihan
dan pertamanan

5.250

Dinas kebersihan
dan pertamanan

700. 000.

Dinas kebersihan
dan pertamanan

30.000

Dinas kebersihan
dan pertamanan

1 unit

2 unit

15 unit

1 unit

1 unit
500 .000

PDAM

1 unit
75.000

Bappeda , PDAM,
Dinas kebersihan
dan Pertamanan

75.000

Bappeda, dinas
kebersihan dan
pertamanan ,
PDAM

500
unit

500
unit

Biaya Kawasan Tegar Beriman :


-

Sektor Bangkim
Sektor PBL
Sektor PLP
Total

: Rp. 8.805.500.000,: Rp.53.587.439.000,: Rp. 3.411.352.250.,: Rp. 57.007.596.750

7-6

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

7.2. TAHAPAN PELAKSANAAN KAWASAN TEGAR BERIMAN


Gambar 7.1
Tahapan Pembangunan Tahun 1 Kawasan Tegar Beriman

TAHUN 1

Perbaikan jalan
& drainase
SD Cipayung

Perbaikan jalan
& drainase
RW 01 Pakansari

Perbaikan jalan
& drainase
Samping
Ged Golkar

Perbaikan jalan
& drainase
RW 12 Pakansari

Perbaikan jalan
& drainase
RW 05 Pakansari

7-7

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 7.2
Tahapan Pembangunan Tahun 2 Kawasan Tegar Beriman

TAHUN 2
Pembebasan lahan untuk
sodetan situ

Sosialisasi peraturan
Sempadan sungai
Pembuatan
jalan poros TB1-1
Pembuatan jalan
penghubung
TB1-1 & TB1-2

Sosialisasi peraturan
Sempadan sungai & konsep
waterfr0nt development
Pembuatan
jalan poros TB1-2
Normalisasi S. Cikumpa
Sosialisasi peraturan sempadan sungai/setu

Sosialisasi peraturan
Sempadan sungai &
konsep waterfr0nt
development

Peningkatan kualitas jalansamping


pengadilan tinggi, RW 04 & drainase samping
Ged Golkar, pembangunan IPAL & MCK
komunal, pembuatan kran umum, penataan
bangunan RW 04 Pakansari
Pembuatan TPS Komunal
Sosialisasi peraturan
sempadan sungai/setu
Peningkatan kualitas jalan &
drainase, pembuatan biopori
dan penataan bangunan

Pembangunan
GOR/Stadion

Sosialisasi konsep
Green City
Pembuatan jalan poros TB2-3

Pembangunan
Fasilitas penunjang
GOR

7-8

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 7.3
Tahapan Pembangunan Tahun 3 Kawasan Tegar Beriman

TAHUN 3
Pembuatan sodetan
Penghubung Situ Cikaretkebantenan

Peningkatan kualitas jalan &


drainase, Pembangunan
sodetan Situ KebantenanPemkab dan penataan
bangunan RW 04 Kel Tengah
Pembuatan jalur pedestrian
terpadu tepi sungai

Sosialisasi rusun/maisonette
Peningkatan kualitas jalan
RW 04, pembuatan biopori

Normalisasi S. Cikumpa

Peningkatan kualitas jalan &


drainase, dan penataan
bangunan RW 05 Pakansari

Pembuatan hutan kota

Sosialisasi rusun/maisonette
dan relokasi

Pembangunan perumahan
formal, pembuatan jalan &
drainase baru

Sosialisasi rusun/maisonette

7-9

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 7.4
Tahapan Pembangunan Tahun 4 Kawasan Tegar Beriman

Pembangunan jembatan
Penghubung
TB1-1 & TB1-2

Pengembangan
wiisata situ

TAHUN 4

Pembangunan jalan
penghubung TB1-3 & TB1-2
Sosialisasi rusun/maisonette
& relokasi

Sosialisasi rusun/maisonette
& pembebasan lahan

Pembuatan jalur
pedestrian terpadu
tepi sungai
Pembangunan
perumahan
formal

Pembangunan
rusun/maisonette
RW 06
Perbaikan jalan & drainase
RW 06
Perbaikan jalan & drainase
RW 08
Pembangunan
rusun/maisonette
RW 08, pengadaan TPS

7 - 10

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 7.5
Tahapan Pembangunan Tahun 5 Kawasan Tegar Beriman

TAHUN 5

Pembangunan
rusun/maisonette
RW 01 & RW 04

Pembangunan
rusun/maisonette
RW 08

7 - 11

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
7.3. PROGRAM RENCANA AKSI KAWASAN PABUARAN
WAKTU
SEKTOR

KEGIATAN

SUB KEGIATAN

I
Perbaikan jalan
lingkungan di
permukiman
Perbaikan jalan
lingkungan di
permukiman

RW 09
kelurahan
Pabuaran
RW 08
Kelurahan
Pabuaran

Perbaikan jalan
lingkungan di
permukiman

Perbaikan jalan
lingkungan
(l=3m)

2
Bangkim

Perbaikan
Sarana
Jalan

SEKTOR

LOKASI
II

III

IV

BANGKIM

PBL

KEGIATAN

SUB KEGIATAN

Bangkim

Perbaikan
Drainase

SWASTA

SUMBER DANA
APBN

APBD
PROP

APBD
KAB

KETR

LEADING SECTOR & STAKE HOLDER

LAIN

150.000

Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

1 paket

168.000

Dinas Tata Ruang Kab,Dinas Tata


Bangunan & Permukiman Kab,Dians PU
Propinsi,Camat,lurah,Masyarakat

RW 05
Kelurahan
Pabuaran

1 paket

134.000

Dinas Tata Ruang Kab,Dinas Tata


Bangunan & Permukiman Kab,Dians PU
Propinsi,Camat,lurah,Masyarakat

RW
Kelurahan
Pabuaran

2 paket

560.000

Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

SEKTOR

LOKASI
I

Pembuatan
drainase jalan
lingkungan di
permukiman
Pembuatan
drainase jalan
lingkungan di
permukiman
Pembuatan
drainase jalan
lingkungan di
permukiman

INSTANSI
LAIN

INVESTASI
DANA
(dalam ribu)

1 paket

WAKTU
SEKTOR

PLP

VOLUME

II

III

IV

BANGKIM

PBL

PLP

INSTANSI
LAIN

VOLUME
SWASTA

INVESTASI
DANA

SUMBER DANA
APBN

APBD
PROP

APBD
KAB

KETR

LEADING SECTOR & STAKE HOLDER

LAIN

RW 09
Kelurahan
Pabuaran

1 paket

712.000

Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

RW 08
Kelurahan
Pabuaran

1 paket

818.000

Dinas Tata Ruang Kab,Dinas Tata


Bangunan & Permukiman Kab,Dians PU
Propinsi,Camat,lurah,Masyarakat

RW 05
Kelurahan
Pabuaran

1 paket

765.000

Dinas Tata Ruang Kab,Dinas Tata


Bangunan & Permukiman Kab,Dians PU
Propinsi,Camat,lurah,Masyarakat

7 - 12

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
WAKTU
SEKTOR

KEGIATAN
1

Perbaikan rumah tidak


layak huni

SUB KEGIATAN
1

4
PBL

LOKASI

Identifikasi dan
Pendataan Rumah
Tidak Layak Huni

Kawasan
Prioritas
Pabuaran

Perbaikan Rumah
Tidak Layak Huni

Kawasan
Prioritas
Pabuaran

Penertiban kegiatan
non perumahan di
dalam kawasan
perumahan

RW 014 dan
RW 09,
Kelurahan
Pabuaran

Sosialisasi Rencana
Pengembangan dan
Pembangunan
Perumahan

Kawasan
Prioritas
Pabuaran

Penentuan potensi
lahan dan pencarian
lahan untuk
Pengembangan Hunian
Vertikal (maisonet dan
rusun)

RW 08 dan
RW 09

Pengembangan Hunian
Vertikal (maisonet dan
rusun)

II

III

IV

INSTANSI
V

BANGKIM

PBL

PLP

LAINNYA /
SWADAYA

SWASTA

VOLUME

INVESTASI
DANA
(dalam
ribu)
20.000

SUMBER DANA
APBN

APBD
Prov

APBD
Kab

Lain

KETERANGAN

1 Paket

100.000
1 Paket
150.000

Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman

20.000

Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman

3 Paket

2 Paket

20.000

RW 08 dan RW
09 adalah
potensi lokasi
hunian vertikal
sewa

Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman

450.000

Dilaksanakan
pada tahun 6

200.000

Dilaksanakan
pada tahun 6
dan 7

40.000.000

Dilaksanakan
pada tahun 7
dan 8

Kementerian
Pekerjaan
Umum
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
Kementerian
Pekerjaan
Umum
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
Kementerian
Pekerjaan
Umum
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
Swasta

2 Paket

FS, Master Plan dan


DED Rumah Susun

RW 08,
Kelurahan
Pabuaran
2 unit

Konsolidasi Lahan
Rumah Susun

Pembangunan
Rumah Susun

RW 08,
Kelurahan
Pabuaran

LEADING
SECTOR &
STAKE
HOLDERS
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman

13,000
m2

RW 08,
Kelurahan
Pabuaran
2 unit

7 - 13

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
WAKTU
SEKTOR

KEGIATAN

SUB KEGIATAN
4

LOKASI

Pendataan warga
terkena relokasi dan
backlog

RW 08,
Kelurahan
Pabuaran

Sosialisasi kepada
warga, dan
pemindahan warga
terkena relokasi

RW 08,
Kelurahan
Pabuaran

Penghunian
maisonet dan rusun

RW 08,
Kelurahan
Pabuaran

Pembentukan
kelembagaan
operasionalisasi dan
pengelolaan rumah
susun

RW 08,
Kelurahan
Pabuaran

II

III

IV

INSTANSI
V

BANGKIM

PBL

PLP

LAINNYA /
SWADAYA

KEGIATAN

PBL

APBN

APBD
Prov

APBD
Kab

Lain

KETERANGAN
Dilaksanakan
pada tahun 6

SUB KEGIATAN

Dilaksanakan
pada tahun 6

Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman

20.000

Dilaksanakan
pada tahun 7
dan 8

20.000

Dilaksanakan
pada tahun 8

Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman

1 Paket

1 Paket

SEKTOR

LOKASI
II

III

IV

BANGKIM

PBL

PLP

INSTANSI
LAIN

SWASTA

LEADING
SECTOR &
STAKE
HOLDERS
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman

20.000

1 Paket

Sosialisasi Peraturan
Sempadan Setu dan
Sempadan rel KA

VOLUME

SUMBER DANA

1 Paket

WAKTU
SEKTOR

SWASTA

INVESTASI
DANA
(dalam
ribu)
20.000

VOLUME

INVESTASI
DANA

SUMBER DANA
APBN

APBD
PROP

APBD
KAB

KETR
LAIN

LEADING SECTOR &


STAKE HOLDER

Tatap muka dikelurahan, kecamatan ,


mesjid

Kawasan
Pabuaran (PB1
dan PB 2)

1 Paket

20.000

Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya

Temu Wicara arisan, karang taruna,


pertemuan posyandu

Kawasan
Pabuaran (PB1
dan PB 2)

1 Paket

35.000

Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya

Pemasangan.stiker, leaflet, brosur, poster


banner, t spanduk, dirumah penghuni/
masyarakat , daerah komersil, sekolah.

1 Paket

50.000

Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya

Kawasan
Pabuaran (PB1
dan PB 2)

7 - 14

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

SEKTOR

KEGIATAN

WAKTU

SUB
KEGIATAN

LOKASI

Sosialisasi sampah
system 3R dan
pembangunan IPAL
komunal
IPAL Komunal dan MCK
komunal untuk 30 KK

Sampah
dan Air
limbah

Kawasan Pabuaran

Air limbah

Rw 08

IPAL Komunal untuk 30


KK

Air limbah

RW 14

Pembangunan Biopori

Sampah

Kawsan Pabuaran Rw
05,14,08

II

III

IV

SEKTOR
V

BANGKIM

PBL

PLP

INSTANSI
LAIN

SWASTA

VOLUME

INVESTASI
DANA
165.000

SUMBER DANA
APBN

APBD
PROP

APBD
KAB

LAIN

KETR

LEADING SECTOR & STAKE HOLDER


Bappeda, Dinas kebersihan dan pertamanan

1 paket
1.1000

PLP

600.000

PLP

1 unit

Pembangunan kran
umum untuk 50 kk

Air minum

RW 14

Pengadaan tempat
sampah kapasitas 10 M3

Sampah

Rumah rumah di RW 07
Kel Pabuaran

1 unit

75.000

Bappeda , PDAM, Dinas kebersihan dan Pertamanan

500.000.

Bappeda , PDAM, Dinas kebersihan dan Pertamanan

500 unit
1 unit

30.000

Dinas kebersihan dan pertamanan

30 .000

Dinas kebersihan dan pertamanan

1 unit

PLP

Pengadaan tempat
sampah kapasitas 10 M3

Sampah

Rumah rumah di RW 09,


Kel .Pabuaran
1 unit

Pembangunan MCk
Dan IPAL Komunal
untuk 30 kk.

Air Limbah

Bak Sampah kapasitas


40 liter terpisah antara
sampah organik dan
anorganik.

Sampah

Pembangunan Biopori

Sampah

RW 07

1.100.000
1 unit

Disepanjang jalan RW 07
sebanyak 20 unit
kapasitas 40 lt , terpisah
antara sampah organik
dan anorganik

700. 000.

Kel Pabuaran RW 07 dan


RW 09

Air minum

Dinas kebersihan dan pertamanan

20 unit

Bappeda, dinas kebersihan dan pertamanan , PDAM


500 unit

Pembangunan kran
umum untuk 50 KK

PLP

RW 09

75.000

500.000

PDAM

1 unit

Biaya Kawasan Pabuaran :


-

Sektor Bangkim
Sektor PBL
Sektor PLP
Total

: Rp.3.307.000.000,: Rp. 40.000.835.000,: Rp. 2.331.456.000,: Rp. 42.335.598.000

7 - 15

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

7.4. TAHAPAN PELAKSANAAN KAWASAN PABUARAN

Gambar 7.6
Tahapan Pembangunan Tahun 2 Kawasan Tegar Pabuaran

TAHUN 2*

Pembuatan
kran umum
RW 14

Perbaikan jalan
& drainase
lingkungan RW
09

Penyediaan
tempat
sampah di RW
07

Perbaikan jalan
& drainase
lingkungan RW
09

*Tahun 1 tidak ada kegiatan pembangunan fisik di


Kawasan Pabuaran

7 - 16

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 7.8
Tahapan Pembangunan Tahun 3 Kawasan Tegar Pabuaran

TAHUN 3

Pembuatan
IPAL komunal

Pembuatan
biopori

Penyediaan
tempat
sampah

Perbaikan
rumah tidak
layak huni

Perbaikan jalan
& drainase
lingkungan RW
08

7 - 17

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 7.9
Tahapan Pembangunan Tahun 4 Kawasan Tegar Pabuaran

TAHUN 4
Pembuatan
biopori

Perbaikan jalan
dan drainase
lingkungan RW
05

Perbaikan
rumah tidak
layak huni

Pemasangan
papan
peringatan
membuang
sampah dkt
flyover
Penyediaan
kran umum

Penyediaan
tempat
sampah RW 09

7 - 18

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 7.10
Tahapan Pembangunan Tahun 5 Kawasan Tegar Pabuaran

TAHUN 5

Pembangunan
IPAL komunal

Perbaikan jalan
lingkungan

Pembuatan
biopori

Pembuatan
MCK komunal

Pembuatan
tempat
sampah

7 - 19

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
-

Ada lahan yang berpotensi digunakan (nilai : 3)

Status lahan belum jelas (nilai :1)

e. Berdampak Signifikan pada Kawasan (Multiplier Effect) [Bobot: 10%]


Pembangunan di di kawasan tahap 1 memberikan pengaruh pada
pengembangan fungsi dan visual di kawasan sekitar, sehingga mampu
meningkatkan nilai lahan dan potensi pengembangan kawasan.

8.1. KRITERIA PENILAIAN PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHAP 1


Apek penilaian untuk menentukan prioritas pembangunan tahap 1 meliputi :
a. Menunjang Fungsi Permukiman yang Ada (Bobot: 5%)
Pembangunan di kawasan tahap 1 diharapkan dapat menunjang aktivitas
permukiman di sekitarnya, baik dalam skala lingkungan maupun skala kota.
Indikator penilaiannya teridir dari :
-

Sangat Menunjang (nilai : 5)

Cukup menunjang (nilai : 3)

Tidak menunjang (nilai :1)

b. Pemicu Pembangunan Selanjutnya (Trigger) [Bobot: 10%)


Pembangunan di kawasan tahap 1 dapat menjadi prototipe dan pemicu
pelaksanaan pembangunan selanjutnya, baik dari Pemkab maupun masyarakat
langsung
-

Berpotensi untuk berkelanjutan (nilai : 5)

Dapat berlanjut dengan kondisi tertentu (nilai : 3)

Susah untuk berlanjut (nilai :1)

c. Mudah Terlihat (Eye Catchy) [Bobot: 10%)]


Pembangunan di kawasan tahap 1 dapat mudah terlihat oleh masyarakat baik
dari akses jalan maupun permukiman, sehingga dapat meningkatkan kualitas
visual/citra kota.
-

Terlihat jelas dari berbagai akses (nilai : 5)

Dapat terlihat dari akses tertentu (nilai : 3)

Sulit terlihat dari akses utama (nilai :1)

f.

Memberi pengaruh besar pada wajah/fungsi kawasan (nilai : 5)

Memberi pengaruh pada fungsi tapi tidak pada wajah kawasan (nilai : 3)

Tidak memberi pengaruh signifikan (nilai :1)

Menyelesaikan Masalah Pokok Kawasan (Bobot: 5%)


Pembangunan di di kawasan tahap 1 menunjang memcahkan masalah pokok di
kawasan.
-

Terdapat kesesuaian program dan alokasi anggaran (nilai : 5)

Sudah ada rencana namun belum diprogramkan (nilai : 3)

Belum ada rencana dari daerah (nilai :1)

g. Kesesuaian dengan Lingkup Proyek (Bobot: 15%)


Pembangunan di di kawasan tahap 1 sesuai dengan lingkup RPKPP yaitu bantuan
pembangunan fisik untuk bidang keciptakaryaan bangkim..
-

Termasuk dalam komponen keciptakaryaan bangkim (nilai : 5)

Sebagian komponen termasuk keciptakaryaan bangkim (nilai : 3)

Tidak termasuk keciptyakaryaan (nilai :1)

h. Hasil Kegiatan Dapat Menunjukkan Kebesaran Lingkup RPKPP (Bobot: 5%)


Pembangunan di di kawasan tahap 1 dapat menunjukkan lingkup pekerjaan
RPKPP yang lebih dari sekadar perbaikan lingkungan, namun juga pembentukan
komponen dengan skala perkotaan.
-

Memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan kota

(nilai : 5)

Memiliki dampak dalam skala lingkungan (nilai : 3)

Hanya merupakan pemecahan masalah parsial kawasan (nilai :1)

d. Kejelasan Status Lahan (Clean & Clear) [Bobot: 20%]


Pembangunan di di kawasan tahap 1 berada di lahan yang sudah jelas statusnya
dan dapat digunakan tanpa ada hambatan di kemudian hari dengan sesuai
persetujuan masyarakat/pemangku kepentingan.
-

Ada status lahan yang jelas (nilai : 5)

8-1

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
8.2. PENILAIAN PRIORITAS LOKASI DAN ELEMEN PEMBANGUNAN TAHAP 1
Penilaian dari kawasan pembangunan tahap 1 merupakan hasil kumulatif dari
penilaian terhadap bobot dan nilai indikator dengan range penilaian (nilai maksimal
5.0)
Untuk penilaian sub kawasan prioritas :
Nilai kumulatif 1 3.5

: tidak dalam urutan prioritas pengembangan

Nilai kumulatif 3.6 5.0

: termasuk dalam urutan prioritas

Untuk penilaian elemen di tahun 1 :


Nilai kumulatif 1 4.0

: tidak dalam urutan prioritas pengembangan

Nilai kumulatif 4.1 5.0

: termasuk dalam urutan prioritas


No
1

Tabel 8.1
Tabel Penilaian untuk Penentuan Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1
Kriteria
Menunjang fungsi
permukiman yang ada

Trigger/pemicu
pembangunan selanjutnya

Indikator

Nilai
5

Sangat menunjang
Cukup menunjang

Tidak menunjang

Dapat berlanjut dengan kondisi tertentu

Susah untuk berlanjut

Terlihat jelas dari berbagai akses

Mudah terlihat (eye cathcy) Dapat terlihat dari akses tertentu

Memiliki elemen kota


dengan nilai strategis
4

Untuk
menentukan
lokasi
prioritas
pembangunan di tahap 1, maka sub kawasan
Tegar Beriman dibagi menjadi beberapa blok
kawasan, sedangkan Pabuaran tetap dibagi
menjadi 2 sub kawasan.

Memiliki dampak sosial


ekonomi kepada
masyarakat

0.5

0.5

0.5

0.5

0.5

0.5

0.75

0.75

0.75

0.75

0.75

0.75

0.5

0.5

0.15

0.15

0.45

0.45

15

15

0.45

0.45

1.25

1.25

0.45

0.45

0.45

0.45

Memiliki elemen kota dengan nilai strategis


Terdapar rencana pengembangan elemen kota dengan
nilai strategis

Tidak memiliki nilai strategis


Berdampak signifikan pada
kawasan (multiplier effect) Memberi pengaruh besar pada wajah/fungsi kawasan
Memberi pengaruh pada fungsi tapi tidak pada citra
kawasan
Kesiapan Daerah

TEGAR BERIMAN
SUB KAW. TB1
SUB KAW. TB2 PABUARAN
TB1-1 TB1-2 TB1-3 TB2-1 TB2-2 TB2-3 P1 P2

10

Berpotensi untuk berkelanjutan

Sulit terlihat dr akses utama

Bobot (%)

5
3

25

0.75

0.25

5
3

Tidak memberi pengaruh signifikan

Terdapat kesesuain program dan alokasi anggaran

Sudah ada rencana namun belum diprogramkan

Belum ada rencana dari daerah

Meningkatkan ekonomi & sosial secara signifikan

Memberi peluang peningkatan ekonomi & sosial dalam


kondisi tertentu

Tidak memiliki dampak signifikan

0.75

0.75

0.75
0.25

0.25

0.25

0.75

15

0.45

0.45

0.45

0.45

0.1

0.1

0.15
0.5

0.5

0.5

0.5

10

0.3

0.5

0.5

0.5

0.3

0.5

10
0.3

100

4.7

4.7

3.7

3.9

0.3
0.1

0.1

2.5

2.7

Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1

8-2

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
Berdasarkan hasil penilaian, maka sub kawasan yang terpilih menjadi prioritas
pengembangan adalah Sub Kawasan TB 1-1. TB 1-2. TB 1-3 dan TB 2-1. Tahapan selanjutnya
adalah membuat penilaian terhadap seluruh elemen pelaksanaan fisik yang ada di blok
kawasan tersebut yang terdiri dari:
Tabel 8.2
Daftar Kegiatan Pembangunan Fisik di Lokasi Prioritas
1
2
3

7
8

10
11
12

Perbaikan jalan di jalan SD Cipayung


(TB1-1)
Perbaikan jalan di jalan samping
Gedung Golkar (TB1-2)
Perbaikan
jalan
setapak
di
permukiman RW 01 Pakansari (TB13)
Perbaikan jalan GOR di RW 05 (TB21)

13
14
15

Pembuatan drainase di jalan 25


samping gedung golkar (TB1-2)
Pembuatan drainase di jalan GOR 26
RW 05 (TB2-1)
Pembuatan drainase jalan setapak 27
di permukiman RW 01 (TB1-3)

16

Pembuatan drainase jalan setapak 28


di permukiman RW 04

Perbaikan
jalan
setapak
di 17
permukiman RW 04 Pakansari (TB12)
Perbaikan jalan di belakang gedung 18
Pengadilan Negeri Cibinong (TB1-2)

Pembuatan drainase jalan terusan 29


jalan samping Gedung Golkar (TB12)
Pembuatan
drainase
di
permukiman terusan jalan GOR RW
05 (TB2-1)
Pembangunan IPAL Komunal RW 04
Pakansari (TB1-2)
Pembangunan MCK Komunal RW
04 Pakansari (TB1-2)

Perbaikan jalan terusan jalan


samping Gedung Golkar (TB1-2)
Perbaikan
jalan
setapak
di
permukiman RW 12 Pakansari (TB13)
Perbaikan jalan di permukiman
terusan jalan GOR RW 05 Pakansari
(TB2-1)
Perbaikan jalan lingkungan di
permukiman RW 06 Pakansari
Perbaikan jalan lingkungan di
permukiman RW 08 Pakansari
Pembuatan drainase di jalan SD
cipayung

19
20

21

Pembangunan MCK Komunal RW


04 Tengah (TB1-1)

22

Pembangunan rusun Pakansari

23

Pembangunan jalur pedestrian tepi


kali
Penanaman
vegetasi
&
pemasangan lampu penerangan
jalan

24

Pembangunan kran umum RW


04 Pakansari (TB1-2)
Pembangunan tempat sampah di
sekitar Situ Kebantenan (TB1-2)
Pembangunan tempat sampah
pembuangan daun di sekitar Situ
Kebantenan (TB1-2)
Pembuatan Biopori di Kawasan
Tegar Beriman (TB1-1, TB1-2,
TB1-3, TB2-1)
Pembuatan bak sampah RW 04
Pakansari (TB1-2)

8-3

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Tabel 8.3
Tabel Penilaian untuk Penentuan Prioritas Elemen Pembangunan Tahap 1

8-4

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
8.3. PENILAIAN PRIORITAS LOKASI DAN ELEMEN PEMBANGUNAN TAHAP 1
a. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jl. SD Cipayung

Perbaikan jalan dan pembuatan


drainase
(2 sisi)

Gambar 8.1
Lokasi Perencanaan 1 Kawasan Tegar Beriman

8-5

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 8.2
Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 1 (Jl. SD Cipayung)

Gambar 8.3
Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 1

8-6

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
b. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jalan Samping Gedung Golkar

Perbaikan jalan dan


pembuatan drainase (2 sisi)

Gambar 8.4
Lokasi Perencanaan 2 Kawasan Tegar Beriman

8-7

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 8.5
Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 2 (Samping Ged Golkar)

Gambar 8.6
Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 2

8-8

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
c. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jalan RW 05 Pakansari

Perbaikan jalan dan


pembuatan drainase (2 sisi)

Gambar 8.7
Lokasi Perencanaan 3 Kawasan Tegar Beriman

8-9

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 8.8
Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 3 (RW 05)

Gambar 8.9
Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 3

8 - 10

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

d. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jalan RW 01 Pakansari

Perbaikan jalan dan


pembuatan drainase
(2 sisi)

Gambar 8.10
Lokasi Perencanaan 4 Kawasan Tegar Beriman

8 - 11

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 8.11
Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 4 (RW 01)

Gambar 8.12
Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 4

8 - 12

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
e. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jalan Setapak RW 12 Pakansari

Perbaikan jalan dan


pembuatan drainase (2 sisi)

Gambar 8.13
Lokasi Perencanaan 5 Kawasan Tegar Beriman

8 - 13

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 8.14
Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 5 (RW 12)

Gambar 8.15
Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 5

8 - 14

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Rencana teknis rinci memuat beberapa informasi mengenai desain elemen yang dibangun
tahap 1, mengacu pada penjelasan di bab sebelumnya. Berdasarkan hasil penilaian
terhadap prioritas pembangunan, maka elemen berikut ini yang menjadi prioritas dibangun di
tahun ke-1 :

Lokasi 1
Perbaikan jalan dan pembuatan drainase di Jl. SD Cipayung (RW 04 Kel Tengah)
Panjang jalan 380 m : panjang drainase : 346 m

Lokasi 2
Perbaikan jalan dan pembuatan drainase di jalan samping Gedung Golkar (RW 04 Kel
Pakansari)
Panjang jalan 216 m & 116 m : panjang drainase : 432 m & 232 m

Lokasi 3
Perbaikan jalan dan pembuatan drainase di jalan Kampung Kandang (RW 05 Kel
Pakansari)
Panjang jalan 190 m : panjang drainase : 380 m

Lokasi 4
Perbaikan jalan setapak dan pembuatan drainase di RW 01 Pakansari
Panjang jalan 188 m : panjang drainase : 21 m

Lokasi 5
Perbaikan jalan setapak dan pembuatan drainase di RW 12 Pakansari
Panjang jalan 152,5 m : panjang drainase : 60,5 m

Gambar 9.1
Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1

9-1

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
9.1. Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jl. SD Cipayung

Gambar 9.2
Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan 1

9-2

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 9.3
Pembagian Segmen Lokasi Perencanaan 1

9-3

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 9.4
Detail Lokasi Perencanaan 1

9-4

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
9.2. Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase samping Gedung
Golkar (RW 04 Pakansari)

Gambar 9.5
Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan 2

9-5

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 9.6
Pembagian Segmen Lokasi Perencanaan 2

9-6

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 9.7
Detail Lokasi Perencanaan 2

9-7

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
9.3. Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase Jalan GOR (RW 05
Pakansari)

Gambar 9.8
Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan 3

9-8

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 9.9
Pe,mbagian Segmen Lokasi Perencanaan 3

9-9

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 9.10
Detail Lokasi Perencanaan 3

9 - 10

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
9.4. Detail Rencana Pembangunan Jalan Setapak & Drainase RW 01
Pakansari

Gambar 9.11
Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan 4

9 - 11

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 9.12
Pembagian Segmen Lokasi Perencanaan 4

9 - 12

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 9.13
Detail Lokasi Perencanaan 4

9 - 13

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor
9.5 Detail Rencana Pembangunan Jalan Setapak & Drainase RW 12
Pakansari

Gambar 9.14
Pembagian Segmen Lokasi Perencanaan 5

9 - 14

LAPORAN FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

Gambar 9.15
Detail Lokasi Perencanaan 5

9 - 15

LAPORAN
FINAL
RPKPP Kabupaten Bogor

PENUTUP

Demikianlah Laporan Final yang konsultan buat, untuk menunjukan Progress kerja
konsultan dalam terselenggaranya pekerjaan Penyusunan Rencana Pembangunan
Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Bogor.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, yang telah konsultan sampaikan melalui laporan
final yang berisikan Latar belakang, Profil Kawasan Prioritas, Profil Blok Kawasan Prioritas,
Analisan Blok Kawasan Prioritas, dan Konsep Pengembangan Kawasan Permukiman,
semoga dapat memberikan gambaran awal tentang Konsep Pengembangan Kawasan
Permukiman Kab Bogor ini yang konsultan lakukan dan gambaran yang telah
disampaikan sesuai dengan kondisi yang ada dilokasi kegiatan, sehingga dapat terwujud
dan membantu terselenggaranya Rencana Pembangunan pada kawasan tersebut
secara makro di segala aspek.
Akhirnya consultant berharap melalui Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan
Permukiman Prioritas Kabupaten Bogor ini dapat memberikan manfaat bagi para
pelaksana serta pihak pihak lainnya, baik pada masa sekarang atau juga masa-masa
yang akan datang, dapat menambah nilai positif bagi kawasan lokasi pekerjaan, dan
hasilnya dapat dirasakan oleh pihak-pihak terkait dengan pertumbuhan yang dihasilkan
oleh Penyusunan Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Bogor ini.
Mengingat Laporan Final yang kami sajikan masih jauh dari sempurna, maka besar
harapan kami adanya masukan-masukan untuk tercapainya sebuah hasil kegiatan dan
laporan yang maksimal, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai