Special Effects
Special Effects
DIDIK WIJAYA
Jika Anda merasa bahwa isi buku ini bermanfaat bagi teman, saudara, atau
seseorang yang Anda kenal, di sini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan:
KESIMPULAN 20
SEKILAS BUKU
TUTORIAL TRAINING MAX: SPECIAL EFFECTS 28
Special Effects atau Efek Spesial di dalam bahasa Indonesia, sering disingkat SFX
atau SPFX banyak digunakan di dalam dunia film, pertelevisian dan hiburan.
Dengan definisi ini, efek spesial tidak cuma terdapat dalam film, seperti yang
diketahui masyarakat awam. Efek spesial tidak hanya berwujud gambar, tetapi
memiliki pengertian luas. Jadi kalau kita sering melihat pertunjukan musik
dengan segala macam sinar laser, kembang api, hal tersebut dapat pula
dikategorikan sebagai efek spesial.
Efek spesial merupakan kombinasi dari seni dan teknologi. Dari sisi teknologi,
tidak cuma penguasaan teknologi yang digunakan, namun juga pengetahuan
bagaimana indera manusia menangkap gambaran yang akan diterima oleh otak.
Sedangkan sisi seni, berperan tentang bagaimana teknologi tersebut digunakan
untuk mencapai hal tersebut. Yang akan dilakukan para ahli efek spesial adalah
bagaimana menipu indera manusia, terutama audio-visual, bahwa seakan-akan
hal tersebut terjadi.
Misalnya kita ingin membuat efek hujan. Pertama-tama, kita harus mengetahui
terlebih dahulu bagaimana karakteristik hujan yang benar menurut mata manusia.
Setelah itu dengan teknologi apapun yang dimiliki, kita berusaha meniru
karakteristik hujan tersebut. Yang terpenting bukan seberapa riil wujud hujan
tersebut terjadi, tetapi sejauh mana karakteristik hujan dipenuhi. Teknologi yang
digunakan bisa bermacam-macam. Beberapa orang akan membuat hujan dengan
air yang disemprotkan ke atas. Para animator di Disney, awalnya membuat efek
hujan dengan menggunakan lembaran tipis yang berlubang sangat banyak,
kemudian digerakkan secara cepat di depan kamera. Atau, kita juga bisa membuat
efek hujan dengan menggunakan komputer. Yang terpenting adalah bukan
seberapa canggih efek hujan tersebut dibuat, tetapi seberapa besar karakteristik
hujan tersebut tercapai.
Catatan:
Selanjutnya, di dalam pembahasan buku elektronik ini, yang dimaksud oleh efek
spesial adalah efek spesial yang ada di dalam film.
2. Efek spesial juga digunakan bila saat menggunakan alat yang beneran
malah sangat mahal biayanya. Misalnya apabila kita ingin membuat
ledakan yang sangat dahsyat, menghancurkan banyak sekali gedung, mobil,
dan infrastruktur lain. Bila ingin menghemat biaya, efek spesial dapat
menjadi andalan.
3. Efek spesial juga digunakan bila penggunaan syuting manusia atau alat
beneran akan membahayakan aktor tertentu. Misalnya adegan ledakan,
tentu aktor tidak ingin mati konyol waktu membuat film, sehingga ledakan
dilakukan oleh efek spesial.
4. Efek spesial juga digunakan untuk meningkatkan kualitas film yang sudah
diambil, dengan cara menambahi, mengurangi atau mengubah elemen
yang di dalam film. Di dalam rilis terbaru Star Wars Episode VI: Return of
The Jedi, tahun 2004. Jika Anda perhatikan ada pengubahan di adegan
akhir. Awalnya sebelah Yoda adalah Sebastian Shaw. Kemudian di rilis
2004, Sebastian Shaw digantikan oleh Hayden Christensen (yang
memainkan Anakin Skywalker/Darth Vader di Episode II (2002) dan III
(2005)).
(1983)
(2004)
1895
Pada awalnya efek spesial berkembang di dunia sulap dan pertunjukan. Setelah
1895, Lumiere Brothers menemukan sinematografi di Paris, saat itulah efek spesial
di dunia film mulai muncul. Di tahun yang sama, saat industri film dimulai,
Alfred Clarke membuat film The Execution of Mary Queen of Scots atau The
Execution of Mary Stuart (1895) , yang diketahui menggunakan teknik efek spesial
pertama di dunia. Adegan di dalam film yang menggunakan efek spesial adalah
pemenggalan kepala aktris pemeran wanitanya. Saat kepala aktris tersebut akan
dipenggal. Kamera dihentikan. Semua aktor diminta diam, tidak bergerak
sedikitpun. Pemeran wanita diminta meninggalkan tempatnya dan posisinya
digantikan boneka. Selanjutnya kamera dilanjutkan mengambil gambar
pemenggalan kepala boneka. Teknik ini dikenal dengan nama Substitution Shot.
1898
Tahun 1898, pesulap Perancis George Melies memulai membuat film dari aksi
sulapnya. Ia menggunakan berbagai teknik seperti, multiple exposure, miniatur
dan stop-motion animation. Hal ini menjadikan ia dijuluki “Grandfather of
Special Effects”. Ia memproduksi lebih dari 500 film, termasuk La Voyage Dans la
Lune (1902), atau A Trip to The Moon (1902).
1903
Edwin Porter memulai penggunaan matte untuk menggabungkan dua gambar
yang berbeda di dalam film The Great Train Robbery (1903).
Glass Shot
1916
Frank Williams menciptakan travelling matte yang bisa membuat karakter yang
bergerak digabungkan dengan background lain. Teknik ini selanjutnya
disempurnakan sebagai teknik blue-screen.
1925
Willis O’Brient mengerjakan The Lost World (1925) sebagai Technical Director,
dimana ia menganimasikan 49 binatang purba seperti Dinosaurus dengan teknik
stop motion. Steven Spielberg pun terinspirasi untuk membuat Jurassic Park (1993)
dari film ini. Kemudian 1933, O’Brient juga mengerjakan Kingkong(1933) yang
merupakan teknik stop motion paling detail di jamannya.
Ben-Hur (1925)
1928
Linwood G. Dunn mempopulerkan penggunaan optical printer, yang masih
digunakan di dalam dunia efek spesial sampai tahun akhir tahun 1990-an, saat
komposisi digital mulai mengambil alih
1968
Setelah masa produksi selama 3 tahun, 2001: A Space Odyssey (1968) muncul.
Film ini memunculkan teknologi pertama dari motion control kamera dan teknik
slit-scan untuk membuat efek spesial adegan Stargate Sequence. Film ini
menetapkan standar baru di dalam dunia efek spesial.
1976
Futureworld (1976) menggunakan 3D CGI pertama kali.
Futureworld (1976)
1977
Tahun 1977, Star Wars yang disutradarai George Lucas mengawali teknik
penggunaan blue screen yang lebih baik dari sebelumnya. Ia menggunakan
komputer (motion-control) untuk perletakkan kamera sehingga sangat presisi
1982
Film ini merupakan film pertama yang diangkat dari kegilaan terhadap video
game. Film ini juga film action pertama yang memiliki lebih dari 20 menit grafis
3D dan animasi komputer. Film ini ditolak sebagai nominasi Academy Awards
karena film ini dianggap “curang” karena menggunakan animasi komputer.
Tron (1982)
1985
Karakter CG lengkap pertama muncul sebagai besutan Steven Spielberg dalam
film Young Sherlock Holmes (1985). Karakter ini seperti ksatria jaman
pertengahan yang terbuat dari pecahan kaca jendela. Untuk 30 detik animasi
karakter ini dibutuhkan waktu 6 bulan untuk menyelesaikannya. Lihatlah di
gambar di bawah ini bagaimana sederhananya karakter 3D jadoel ini.
1991
Melanjutkan film pertamanya, seri kedua sang penghancur Terminator 2:
Judgment Day (1991) memiliki 5 setengah menit efek spesial yang dibuat dengan
CGI. Setelah era optical printer, semua efek di dalam film ini dibuat dengan
komposisi digital.
1993
Tahun 1993, karib George Lucas, yaitu Steven Spielberg, menyutradarai Jurassic
Park (1993). Film ini menggunakan CGI (Computer Generated Imagery) untuk
menciptakan dinosaurus. Yang dilakukan adalah aktor berakting seakan-akan
dinosaurus itu ada. Kemudian film ditransfer secara digital dan dimasukkan ke
dalam komputer. Di dalam komputer baru ditambahkan dinosaurus. Teknik
1995
Dua tahun kemudian, muncullah film yang seluruhnya dibuat dengan komputer
yaitu Toy Story (1995). Di dalam sebuah essay dikatakan bahwa sejak inilah
sebuah era dimana penonton semakin tidak mengetahui mana yang nyata dan
yang tidak saat menonton sebuah film.
Ada banyak teknik yang digunakan di dalam efek spesial. Mulai dari teknik film di
tahun 1920-an sampai sekarang marak digunakan CGI (Computer Generated
Imagery). Penggunaan teknik spesial efek tidak terbatas hanya satu di dalam
pembuatan film. Lumrah, kalau sebuah film menggunakan berbagai kombinasi
teknik efek spesial.
Secara tradisional, efek spesial dibedakan menjadi dua, yaitu Optical Effects dan
Mechanical Effects (atau sering disebut In-Camera Effects). Perbedaannya adalah
pada waktu penggunaannya. Optical Effects mengacu pada manipulasi gambar
setelah syuting selesai. Sedangkan Mechanical Effects lebih mengacu pada
penggunaan efek spesial saat pengambilan gambar.
CGI banyak digunakan di dalam efek visual karena memiliki kualitas yang
biasanya lebih tinggi dan lebih mudah dikontrol dibandingkan dengan teknik lain,
seperti miniatur. Teknik ini juga dapat menghemat banyak biaya karena sanggup
membuat adegan tidak dapat dibuat dengan teknik lain. Perkembangan CGI yang
makin marak, makin murah dan makin canggihnya teknologi yang dipakai
mengakibatkan CGI dapat dijangkau oleh perusahaan kecil yang mampu
membuat film kelas dunia.
Tahun 1995, Toy Story (1995) yang dibuat oleh Pixar bekerja sama dengan Walt
Disney diluncurkan. Film ini menjadi tonggak sejarah dimulainya film yang
keseluruhannya dibuat dengan komputer. Kemudian mulai tahun 2000an, CGI
menjadi elemen penting di dalam efek spesial.
Tahun 2001, Square Pictures membuat film Final Fantasy: The Spirit Within (2001)
yang menampilkan gambar CGI manusia dengan detail yang sangat tinggi. Dibuat
dalam waktu 4 tahun, film ini tidak berhasil sukses secara komersial. Teknik
serupa diulang dalam pembuatan film pendek Final Flight of The Osiris yang
menjadi suplemen film The Matrix. Sayang, setelah itu Square Picture dibubarkan.
Di tahun 2001, Jimmy Neutron: Boy Genius (2001), film CGI layar lebar pertama
yang dibuat dengan alat dan software rumahan Newtek’s Lightwave 3D. Dibuat
oleh Nickelodeon dan DNA Production di Dallas, Texas. Ini berarti, software
yang dijual bebas untuk pengguna rumahan pun dapat dibuat untuk membuat
film CGI.
CGI di dalam film biasanya dirender didalam ukuran 1,4-6 megapixel. Toy Story,
misalnya dirender dalam ukuran 1536x922 (1,42 MP). Waktu untuk merender
satu frame biasanya berkisar 2-3 jam. Waktu ini lebih lama sepuluh kalinya kalau
adegannya makin kompleks. Waktu render ini tidak berubah banyak dari waktu
ke waktu. Walaupun komputer semakin cepat, namun kebutuhan gambar yang
makin baik dan kompleksitas yang makin tinggi juga meningkat.
Tak terbantahkan, di masa depan CGI akan semakin memegang peranan penting
di dalam dunia film, televisi, dan hiburan.
Ada beberapa istilah yang sebaiknya diketahui, karena beberapa istilah ini sering
rancu, yaitu mengenai Special Effect dan Visual Effect. Bahkan Academy Award
juga mengubah nama penghargaan di salah satu kategori dari Best Achievement
in Special Effect, menjadi Best Achievement in Special Visual Effects, akhirnya
sekarang menjadi Best Achievement in Visual Effects untuk mengakomodir
perubahan jaman.
Visual Effects merupakan istilah sub-kategori dari Special Effect, dimana gambar
dan film dimanipulasi di dalam post production. Biasanya visual effects berurusan
dengan integrasi antara adegan manusia beneran (live-action shot) dengan CGI
atau elemen lain seperti miniatur, dll.
Dengan demikian, efek yang dibuat dengan komputer yang masuk di dalam
proses editing dikenal sebagai CGI (Computer Generated Imagery) Effects atau
Visual Effects – bukan Special Effects.
Sedangkan Special Effects merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk efek
yang digunakan pada saat syuting dilakukan.
Efek yang dibuat dengan komputer yang masuk di dalam proses editing dikenal
sebagai CGI (Computer Generated Imagery) Effects atau Visual Effects – bukan
Special Effects.
Namun di dalam CGI ada pula istilah lain yang mungkin sedikit membingungkan,
yaitu Special Effects Animation.
Special Effects Animation dapat membuat obyek mulai dari mobil, gedung, hujan,
angin, api, laser, air, dan fenomena alam lainnya.
Kita sekarang hidup di era efek spesial, dimana efek spesial menjadi pemikat
seseorang untuk menonton film. Efek spesial dibuat begitu meyakinkan, sehingga
kita melihatnya seakan-akan nyata. Bahkan sesuatu yang kita yakin tidak mungkin
terjadi, misalnya hewan yang berbicara, kita bisa mempercayainya saat kita
melihat film tersebut, karena gerakan otot, rahang, dan mulut binatang tersebut
yang begitu meyakinkan.
Ini tidak menjadi masalah bagi kita sebagai orang dewasa. Tetapi untuk anak-anak,
hal ini bisa menjadi sangat berbahaya. Berapa banyak kita dengar, seorang anak
jatuh dan patah tulang, bahkan mati karena meniru ingin terbang seperti
jagoannya. Anak yang menyaksikan Power Ranger, kagum pada jagoannya.
Power Ranger tidak pernah terluka, walaupun jatuh dari ketinggian, tertembak,
terpukul, tertendang karena semuanya dibuat dengan efek spesial. Anak yang
meniru berkelahi dengan gaya Power Ranger, kemungkinan besar akan terluka.
Jika Anda pernah menonton Twister(1996), tentu Anda ingat bagaimana Helent
Hunt menyelamatkan diri dengan mengikatkan diri pada pipa besi, berada di
ditengah pusaran angin dan selamat. Di Amerika, ada beberapa anak yang
mencoba meniru adegan tersebut dan menunggu angin puyuh datang. Alhasil,
mereka kehilangan nyawanya.
Jadi, bagaimana efek efek spesial di dalam film mempengaruhi kita sangat
dipengaruhi bagaimana cara kita menerimanya. Dan, jangan lupa, dampingi anak
Anda saat menonton film, bahkan film yang ditujukan untuk anak-anak.
Efek Spesial telah membawa dunia baru untuk kita lihat. Hal-hal yang tidak
pernah kita bayangkan seakan menjadi nyata di depan kita. Efek spesial telah
merevolusi dunia hiburan. Perkembangan efek spesial sangat mengagumkan.
Setiap kali duduk menonton film, kita selalu terkesima dengan efek spesial yang
terbaru dan lebih canggih. Kreativitas orang di belakang efek spesial inilah yang
memungkinkan semuanya terjadi. Revolusi efek spesial di layar lebar baru saja
terjadi, apa Anda hanya menjadi penonton atau ikut serta di dalamnya?
Superman (1978)
Film pertama tentang manusia baja Superman.
Film ini mengawali penggunaan judul dengan CGI.
Alien (1979)
Ridley Scott mendapatkan Oscar untuk Best
Achievement in Visual Effects. Salah satu efek yang
paling diingat di dalam film ini adalah waktu alien
muncul dari dalam dada astronot.
Cocoon (1985)
Mengisahkan tentang alien baik hati yang
memberikan hidup abadi kepada manula. Efek
visual yang sangat menarik menggambar pesawat
alien baik hati di akhir film.
Babe (1995)
Babi kecil yang bisa berbicara. Mulut binatang
dibuat sangat sinkron dengan ucapannya sehingga
seakan-akan benar-benar berbicara.
Titanic (1997)
Pemenang Academy Award for Best Visual Effects,
mengalahkan Starship Troopers (1997) dan The
Lost World (1997). Salah satu film termahal yang
pernah dibuat, dan hampir membuat produsernya
bangkrut.
Saat ini kita telah banyak dibanjiri oleh berbagai film, terutama dari Holywood,
yang dipenuhi berbagai efek spesial canggih. Begitu hebat dan menariknya efek
yang ditampilkan, sehingga sering sekali kita terkesima. Pertanyaannya adalah,
sampai kapan kita hanya menjadi penonton? Buku ini menyajikan berbagai teknik
pembuatan efek spesial tersebut. Dengan menggunakan 3dsmax kita akan
mencoba membuat berbagai efek spesial tersebut.
Memuat 25 Tutorial 3dsmax untuk membuat berbagai teknik efek spesial film
(CD berisi file latihan + bonus animasi short film “Dragon Slayer” karya penulis
Didik Wijaya disertakan).
4. SENAPAN MESIN
Anda akan membuat helikopter yang menyerang
robot raksasa dengan senapan mesin
5. TEMBAKAN ENERGI
Pertama-tama robot akan menyerap energi dari
luar dan kemudian menembakkannya.
6. KERUMUNAN BINATANG
Ratusan, ribuan serangga yang hendak menyerang
suatu obyek dapat Anda buat dengan mudah di
sini.
7. LEDAKAN
Tutorial klasik tentang ledakan, komplet dengan
efek api, asap, dan getaran kamera.
8. PENGEJARAN
Pengejaran pesawat yang dibuat dengan partikel
17. MISIL
Warning! Red Alert! Missile Incoming!
20. SUPERNOVA
Bintang yang meledak akan menghasilkan
fenomena yang disebut sebagai supernova.
Didik Wijaya adalah seorang Computer Graphic Artist yang telah menulis
berbagai buku laris, seperti:
• Tip dan Trik Macromedia Flash 5.0 dengan ActionScript
• Tip dan Trik Macromedia Flash MX dengan ActionScript
• Premiere Magic.
Selain buku komputer, ia juga menulis sebuah buku pengembangan diri berjudul
Running to Riches.