Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PA/KPA: PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA

DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI


PROVINSI DKI JAKARTA

SATKER/SKPD

: BIDANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS


DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA

NAMA PPK

: MASSDES AROUFFY, MT

NAMA PEKERJAAN : PERBAIKAN/PERAWATAN JPO KORIDOR 1

TAHUN ANGGARAN 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN : PERBAIKAN/PERAWATAN JPO KORIDOR 1

1.

LATAR BELAKANG

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) merupakan salah satu elemen terpenting


bagi pejalan kaki. Fasilitas jembatan penyeberangan orang direncanakan untuk
memudahkan akses pejalan kaki. Pada daerah tertentu, fasilitas tersebut
dibangun untuk menghubungkan suatu area yang sulit untuk dicapai karena
adanya suatu hambatan seperti sungai, rel kereta, dan lain-lain.
Meningkatnya mobilitas pejalan kaki disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan
perjalanan masyarakat. Terlebih dengan meningkatnya jumlah commuter DKI
Jakarta. Hal ini diiringi dengan meningkatnya pengguna sarana transportasi
massal antara daerah penyangga dengan DKI Jakarta seperti KRL, APTB, dan
angkutan lainnya. Hasil survei Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada
tahun 2014 dari 9,25 Juta penduduk DKI Jakarta berumur 5 tahun ke atas
terdapat 14,09 persen atau 1,30 juta penduduk adalah komuter sedangkan
sisanya 85,91 persen atau 7,94 juta orang adalah penduduk bukan komuter. Jika
dilihat menurut tempat tinggal, dari seluruh komuter Jabodetabek sebagian besar
tinggal di Bodetabek (63 persen atau 2,26 juta orang) bertempat tinggal di
Bodetabek sedangkan sisanya (37 persen atau 1,30 juta orang) bertempat tinggal
di DKI Jakarta. Mobilitas komuter DKI Jakarta yang sangat tinggi ini memerlukan
kemudahan aksesibilitas antar sarana prasarana transportasi.
Komuter yang didominasi oleh pejalan kaki memiliki hak yang sama dengan
pengguna jalan lainnya. Lamanya waktu perjalanan yang ditempuh oleh pejalan
kaki harus diimbangi dengan fasilitas umum yang nyaman. Untuk mendukung
upaya untuk menegakkan ketertiban berlalu lintas. Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta bermaksud untuk memfasilitasi pembangunan prasarana penunjang bagi
pejalan kaki. Prasarana penunjang tersebut merupakan prasarana umum yang
wajib dikelola oleh Pemerintah dalam hal ini menjadi tanggung jawab Pemerintah
Provinsi, sesuai dengan UU No 32 Tahun 2004 Pasal 13 Ayat 1 Tentang
Pemerintahan Daerah.
Pelaksanaan otonomi daerah di bidang Perhubungan dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta No 97 Tahun 2009. Pasal 3 Ayat 2 dalam Peraturan Gubernur
tersebut menyebutkan bahwa salah satu fungsi Dinas Perhubungan adalah
pembinaan dan pengembangan sistem Perhubungan darat, salah satu bentuk
pelaksanaan fungsi ini adalah penyediaan prasarana umum yang baik bagi
pejalan kaki dari dan ke tempat tujuan. Pada titik- titik tertentu terdapat
persilangan (Crossing) antara prasarana pejalan kaki dengan jalan raya, untuk
menghindari konflik antara pejalan kaki dan pengguna jalan dengan adanya
penyeberangan orang tak sebidang.
Pelaksanaan perencanaan teknis, pembangunan, pemeliharaan, perawatan serta
pengawasan penyeberangan orang tak sebidang menjadi tugas dari Seksi
Fasilitas Pendukung Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas
Perhubungan sesuai dengan Pasal 17 Ayat 3 Peraturan Gubernur No. 97 Tahun
2009. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk meningkatkan pelayanan
masyarakat yang nyaman serta menunjang keselamatan pejalan kaki dengan
melaksanakan pembangunan penyeberangan tak sebidang. Adapun untuk
mendukung hal tersebut, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta

melaksanakannya dengan kegiatan Perbaikan/Perawatan JPO di Koridor 1


sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Bidang Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas Tahun 2015.
2.

MAKSUD DAN TUJUAN

3.

TARGET/SASARAN

Maksud Perbaikan/Perawatan JPO Koridor 1 adalah melakukan


Perbaikan/Perawatan Jembatan Penyeberangan Orang yang berada di
sepanjang koridor 1.
Adapun Tujuan dilakukan Perbaikan/Perawatan JPO Koridor 1 adalah
terpeliharanya JPO yang ada di sepanjang koridor 1 dengan dilakukan
perbaikan pada:
Perawatan atap, antara lain penggantian rangka atap dan atap dengan
menggunakan Aluminium Composite Panel (ACP);
Pengecatan;
Perbaikan Lantai;
Dan perbaikan lainnya.
Sasaran kegiatan Perbaikan/Perawatan JPO Koridor 1 adalah sebagai berikut:

Tersedianya Jembatan Penyeberangan Orang yang aman dan nyaman di


Wilayah Koridor 1

Meningkatkan Keselamatan dan Kenyamanan penyeberang jalan

4.

NAMA ORGANISASI
PENGADAAN
BARANG/JASA

Nama Organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan pekerjaan


perawatan/perbaikan JPO Koridor 1
K/L/D/I
: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Pengguna Anggaran (PA)
: Kepala Dinas perhubungan dan
Transportasi Prov. DKI Jakarta
KPA/PPK
: Kepala Bidang Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas (MRLL)
Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan : Panitia Pemeriksa/Serah Terima
Barang/Jasa Bidang Konstruksi
Dishubtrans Prov. DKI Jakarta TA
2015
Tim Pengadaan
: Unit Pelayanan Pengadaan
Barang/Jasa (UPPBJ) Balaikota

5.

SUMBER DANA DAN


PERKIRAAN BIAYA

Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD yang dialokasikan melalui
Dokumen Penyediaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD)
Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015.
Organisasi / SKPD

: 1.07.008 / Dinas Perhubungan

Urusan Pemerintahan

: 1.07 / Perhubungan

Program

1.07.14 / Program Peningkatan Kualitas


Pelayanan Publik

Kegiatan

1.07.14.007 / Perbaikan / Perawatan JPO


Koridor 1

Nama Paket Pekerjaan

: Perbaikan/Perawatan JPO Koridor 1

Kode Rekening

: 5.2.2.20.02.003 / Belanja Pemeliharaan


Jembatan Penyeberangan Orang

Nilai HPS

: Rp. 578.358.000,00

Tahun Anggaran

: 2015

Lokasi

: Provinsi DKI Jakarta

6.

RUANG LINGKUP,
LOKASI PEKERJAAN,
FASILITAS PENUNJANG

a.

Ruang Lingkup
Lingkup Pekerjaan yang harus dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi ini meliputi
kegiatan perawatan Jembatan Pemeliharaan Orang.
6.1 Uraian Umum Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan Penyedia Jasa Konstruksi untuk
Perbaikan/Perawatan JPO Koridor 1 antara lain :
a. Perbaikan atap JPO Koridor 1;
b. Perbaikan lantai JPO Koridor 1;
c. Pengecatan JPO Koridor 1; dan
d. Pekerjaan pengelasan dan pekerjaan temporary.
6.2 Uraian Pekerjaan yang harus dilakukan oleh Kontraktor.
Kontraktor bertugas untuk melaksanakan pekerjaan Perbaikan/Perawatan
JPO Koridor 1 meliputi :
a. Membuat jadwal rencana kerja pelaksanaan Perbaikan/Perawatan JPO
Koridor 1.
b. Membuat metode pelaksanaan pekerjaan dan melaporkan kepada PPK
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait mengenai pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
c. Mengajukan contoh material/barang yang akan digunakan.
d. Melaksanakan Perbaikan/Perawatan JPO Koridor 1 sesuai dengan
rencana dengan memperhatikan kualitas, serta laju pencapaian volume
sesuai dengan waktu yang ditentukan.
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat
dan penuh tanggung jawab sesuai dengan dokumen pengadaan:
gambar, Spesifikasi Teknis, Daftar Kuantitas, dan dokumen lainnya.
f.

menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau


dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara
yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan.

g. Membuat dan melaporkan program mutu; organisasi kerja, staf, tenaga


kerja, lapangan, peralatan, material dan pemasoknya; tata cara
pengaturan pelaksanaan pekerjaan; jadwal pengadaan bahan/material;
jadwal mobilisasi peralatan dan personil; pengaturan lalu lintas dan
penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan
serta membuat rekomendasi untuk disetujui PPK.
h. Mengajukan shop drawing (gambar kerja) sebelum melaksanakan
pekerjaan.
i.

Menyiapkan usulan terhadap persetujuan bahan dan material yang


akan digunakan dalam kegiatan pembangunan kepada PPK.

j.

Menyampaikan usulan perubahan pekerjaan (perubahan pekerjaan


tambah/kurang) di lapangan apabila diperlukan, dan melaporkan
kepada PPK

k. Menyimpan catatan lapangan dan Berita Harian Lapangan.

l.

Menyiapkan laporan kemajuan fisik termasuk berbagai permasalahan


yang timbul di lapangan secara periodik (mingguan dan bulanan).

m. Membuat analisa perhitungan volume pekerjaan (back up quantity) dan


gambar kerja yang diajukan apabila terjadi perubahan/modifikasi di
lapangan
n. Mengendalikan dan mengawasi perubahan-perubahan yang terjadi di
lapangan.
o. Membuat Laporan Berita Acara Bobot Kemajuan Pekerjaan yang
diajukan oleh Kontraktor untuk pembayaran untuk penagihan termijn.
p. Menyampaikan usulan penyempurnaan-penyempurnaan pekerjaan
q. Membuat As built drawing terhadap semua pekerjaan yang dilakukan
oleh kontraktor di lapangan.
r.

Menyerahkan Hasil Pekerjaan Lapangan kepada PPK sesuai dengan


jadwal penyerahan.

s. Melakukan pemeliharaan terhadap pekerjaan pembangunan sarana


dan prasarana selama masa pemeliharaan.
t.

Memberikan petunjuk kepada PPK tentang pedoman pengoperasian


dan perawatan.

u. Melakukan penyerahan Hasil Pekerjaan Akhir pekerjaan yang


dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

7.

8.

Lokasi Pekerjaan
Lokasi kegiatan Perbaikan/Perawatan JPO Koridor 1 adalah :
- JPO Busway Polda
- JPO Depan BPKP
- JPO Busway Sawah Besar
- JPO Busway Mangga Besar
- JPO Busway Olimo
- JPO Busway Glodok
- JPO depan Gren Central ICBC
- JPO Busway Harmoni
- JPO Busway Sarinah
- JPO Busway Bank Indonesia

c.

Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang tidak disediakan oleh PA/KPA/PPK

KLASIFIKASI
BIDANG/SUBBIDANG
PENYEDIA JASA

Klasifikasi/subklasifikasi Penyedia Jasa untuk Perbaikan/Perawatan JPO Koridor


1 adalah sebagai berikut :

JANGKA WAKTU
PELAKSANAAN

1. Klasifikasi/Subklasifikasi yang wajib dimiliki oleh calon Penyedia Jasa sesuai


bidang pekerjaan adalah:
Bangunan Sipil :
Jasa Pelaksana Konstruksi Jembatan, Jalan Layang, Terowongan dan
Subway (SI004)
2. Memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) pelaksana jasa konstruksi
(kontraktor) yang masih berlaku yang diterbitkan oleh Instansi Pemerintah
yang berwenang dengan klasifikasi/subklasifikasi sesuai paket pekerjaan.
3. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) pelaksana jasa konstruksi yang telah
diakreditasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan
masih berlaku sesuai klasifikasi/subklasifikasi paket pekerjaan.
Pekerjaan ini dilaksanakan selama 90 (Sembilan puluh) hari kalender sejak

penandatangan Surat Perjanjian/Kontrak


9.

LINGKUP
KEWENANGAN
PENYEDIA JASA
KONSTRUKSI

Lingkup kewenangan yang dilimpahkan kepada Penyedia Jasa Konstruksi adalah


bertanggung jawab terhadap pengelolaan lokasi/lapangan dan pengamanan
setelah penyerahan lapangan sesuai dengan SPMK. Penyedia Jasa melaporkan
apabila terdapat penemuan barang nilai sejarah/budaya atau penemuan
kekayaan negara di lokasi pekerjaan pada masa pelaksanaan berlangsung.

10.

PERALATAN,
MATERIAL, DAN
FASILITAS DARI
PENYEDIA JASA
KONSTRUKSI

Peralatan, material, dan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini


disiapkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi disesuaikan dengan kebutuhan
dan/atau kondisi lapangan. Adapun kebutuhan peralatan minimum untuk
pekerjaan Pembangunan Fasilitas Penunjang Keselamatan di Koridor Busway
sebagaimana tercantum dalam Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Fasilitas/Peralatan Minimum yang Diperlukan Dalam Pelaksanaan
Pekerjaan Perbaikan/Perawatan JPO Koridor 1
No.

Nama Alat/Fasilitas

Kapasita
s

Jumlah
Minimu
m

Satuan

Lokasi

1.

Workshop (bengkel kerja)

2.

Mesin Kompresor

HP

Unit

3.

Mesin Las Listrik

2.500
Watt

Unit

4.

Genset

7.000
watt

Unit

5.

Gerinda

Unit

6.

Kendaraan Kerja (minimum


Pick Up)

Unit

7.

Peralatan keselamatan kerja


lapangan:
-

Traffic cone
Jaket/Rompi reflektif
Senter Pengatur lalu
lintas (Traffic spotlight)

Set

3
3
2

Unit
Unit
Unit

1. Status kepemilikan peralatan sebagaimana tersebut di atas berupa: milik


sendiri atau sewa (sewa beli/sewa), yang dinyatakan dengan bukti
kepemilikan sendiri atau sewa-beli/sewa.
2. Status kepemilikan yang tidak dimiliki sendiri (sewa beli/sewa) disampaikan
dalam bentuk Surat Perjanjian Sewa atau Surat Dukungan Peralatan Asli
(bermeterai Rp. 6000) dengan menyebutkan kategori peralatan (jenis dan
jumlahnya) sesuai yang ditetapkan.
Surat perjanjian sewa atau surat dukungan peralatan dimaksud wajib
disampaikan dalam Dokumen Penawaran.
11.

PERSONIL DAN
TENAGA AHLI

Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan menugaskan tenaga kerja Lapangan yang


ahli dan terampil sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan dicantumkan dalam
daftar usulan staf proyek. Adapun Kualifikasi dan posisi tenaga
Lapangan/Personil maupun tenaga pendukung yang dibutuhkan beserta lamanya
pengalaman kerja minimum dalam bidang yang sesuai dengan kegiatan

sebagaimana tercantum dalam Tabel 2 sebagai berikut:


Tabel 2. Personil yang Dibutuhkan dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Perbaikan/Perawatan JPO Koridor 1

Personil/
No
Jabatan

1.

SPESIFIKASI TEKNIS

Bukti
Yang
Disertak
an

SKT
(Pelaksana
Pekerjaan
Jembatan)

1. Ijazah

STM
Sipil/Bangu
nan

SKT
(Tukang
Las)

Pendidikan
Minimal

(Orang)

D3 Teknik
Sipil

Sertifikat
Keterampil
an
(Minimal)

2. SKT
3. Daftar
Riway
at
Pekerj
aan

Tukang
Las

3.

Tukang
Besi

STM
Sipil/Bangu
nan

1. Ijazah

4.

Tukang
Cat

STM
Sipil/Bangu
nan

1. Ijazah

5.

Administra
si
Keuangan

SLTA/SMK

1. Ijazah

2.

12.

Pelaksana
Lapangan

Jumlah
Min

Peng
alam
an
Mini
mal
(Tah
un)

1. Ijazah
2. SKT

1. UMUM
1(1) Uraian
Pekerjaan akan terdiri dari penyediaan, perakitan dari beberapa
bagian dari pada Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan bukan
merupakan JPO secara keseluruhan, yang akan diuraikan komponen
yang akan diperbaiki/ perawatan
sesuai dengan dipasang,
ditempatkan pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan.
1(2) Pengajuan
Kontraktor harus mengajukan beberapa komponen JPO yang
disesuaikan dengan daftar uraian kegiatan yang merupakan satu
kesatuan dengan bagian ini, yaitu antara lain :
a. Atap JPO menggunakan Alumunium Composite Panel (ACP)
tebal 4 mm, tebal Alumunium skin 0,3 mm dua sisi bagian atas
PVDF dan bagian bawah POLYESTER, di lindungi plastic
protektif film (dilengkapi dengan sertifikat uji material yang
menyatakan lapisan tersebut polyester dan pvdf).
b. Plat siku 50x50x5 untuk penjepit plat lantai dan pengait lisplang
atap JPO.

c. Alumunium chekerplate tebal 4 mm motif kembang untuk lantai


ramp JPO.
d. Pengelasan.
e. Pengecatan .
1(3) Standar Rujukan
Bahan yang akan digunakan untuk perbaikan/ perawatan JPO
Koridor 1 harus terdiri dari ukuran-ukuran, warna, dan jenis yang
ditentukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Semua
bahan yang digunakan harus mengacu ke Standar Nasional
Indonesia (SNI).
2. BAHAN - BAHAN
2(1) Umum
Bahan - bahan yang dimaksudkan dalam pekerjaan harus :
a.
Mendapat persetujuan pengawas dan pemberi tugas.
b.
Mengajukan shop drawing untuk lay-out pemasangan sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam rencana gambar-gambar dan
spesifikasi untuk persetujuan Pengawas dan Pemberi Tugas.
c.
Foto copy technical specification dari fabrikator / pembuat
yang menunjukkan metode dan teknik-teknik penerapan.
d.
Sesuai dengan ukuran, pembuatan, jenis dan kualitas yang
ditetapkan pada gambar dan spesifikasi teknis.
e.
Semua produk harus baru.
2(2) Atap JPO
Atap JPO dipasang Alumunium Composite Panel (ACP) tebal 4 mm,
tebal Alumunium skin 0,3 mm dua sisi, bagian atas PVDF dan bagian
bawah POLYESTER, di lindungi plastic protektif film, dilengkapi
dengan penjepit ( profil H ) alumunium/omega, sealant dan paku rivet.
2(3) Besi Siku 50.50.5 dan Hollow 40x40
Pemasangan Besi Siku 50.50.5 dan Hollow 40x40 untuk pekerjaan
atap sebagaimana yang tertuang dalam gambar dan dilakukan
dengan pengelasan.
2 (4) Plat Lantai dan Plat Siku
Pemasangan plat lantai Alumunium tebal 4 mm motif kembang
dilakukan pada bagian yang rusak / keropos dan di rivet, besi siku
50 x 50 x 5 dipasang untuk penjepit lantai yang mengalami
kerusakan/keropos.
2(5) Pengecatan JPO
Pengecatan Jembatan Penyeberangan Orang ( JPO ) pada besi
siku, pipa galvanis, besi hollow yang terpasang baru dilakukan cat
dasar melapis Meni, kemudian dilakukan pengecatan finish,
sedangkan pengecatan pada bagian cat lama dilakukan pengerokan
karat terlebih dahulu lalu di meni kemudian dilakukan pengecatan
finish, Kualitas cat setara jotun dengan menggunakan warna yang
telah ditentukan oleh penyedia barang / jasa.
2(6)

Persyaratan Peralatan
Persyaratan jenis-jenis peralatan minimal harus dimiliki kontraktor
adalah sebagai berikut :
Kendaraan Kerja (Min. Pick Up)
Work Shop
Peralatan Keselamatan Kerja
Mesin Kompresor

3.

Mesin Las Listrik


Genset
Gerinda

-Traffic Cone
-Jaket/Rompi Reflektif
-Senter Pengatur Lalu Lintas
(Traffic spotlight)

PELAKSANAAN
Lokasi JPO
Jenis bahan komponen JPO yang akan diperbaiki / dirawat pada lokasi
harus sebagaimana diinstruksikan oleh pengguna jasa. Semua peletakan
komponen harus diatur secara tepat pada lokasi yang disyaratkan dan
dengan cara yang sedemikian hingga menjamin keamanan, kekuatan
maupun kemudahan untuk menggunakan JPO tersebut.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


4(1) Pengukuran
Jumlah yang akan dibayarkan merupakan jumlah yang sebenarnya
dari beberapa komponen JPO yang disediakan, dipasang dan
diterima sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
4(2) Pembayaran
Pembayaran yang diukur sebagaimana ditentukan diatas akan
dibayar pada harga-harga penawaran untuk jenis-jenis pembayaran
yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam jadwal pembayaran.
Harga-harga yang sedemikian itu harus merupakan kompensasi
penuh untuk penyediaan dan pemasangan komponen JPO yang
diperbaiki / dirawat dan untuk semua tenaga kerja perbaikan
komponen dan pengeluaran-pengeluaran kecil yang diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan tersebut.

13.

PELAPORAN

Setiap jenis laporan pelaksanaan kegiatan ini harus disampaikan kepada PPK
guna mendapatkan persetujuan. Sesuai dengan ruang lingkup kegiatan yang
sudah disampaikan, jenis dan materi laporan yang harus diserahkan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi adalah sebagai berikut :
1. Laporan Kemajuan Hasil Pekerjaan, untuk pemeriksaan pekerjaan dilakukan
selama pelaksanaan kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau
kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
2. Laporan Harian Pekerjaan, yang berisi rencana dan realisasi seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian,
untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
Laporan harian berisi:
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan, dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
Laporan harian dibuat oleh penyedia, dan diperiksa oleh staf Pengawas dan
disetujui oleh wakil/PPK.
3. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting
yang perlu ditonjolkan.
4. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting

yang perlu ditonjolkan.


5. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, membuat foto-foto 0-100%
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.
14.

LAIN-LAIN

1. Dalam Dokumen Penawaran agar menyampaikan informasi tentang item


pekerjaan/barang yang jelas (jenis, merk, type barang) termasuk informasi
sub kontraktor atau supplier item pekerjaan/barang. Penawaran
produk/material/bahan tertentu dari item pekerjaan utama disertai dengan
jaminan/garansi mutu bahan/material atau surat dukungan dari
pabrikan/agen/distributor dan agar menyertakan brosur asli untuk
bahan/material : Atap Alluminium Composite Panel (ACP).
2. Penawaran harga harus menyertakan Daftar Harga Upah, Daftar Harga
Bahan dan Daftar Harga Alat. Tiap harga satuan harus meliputi segala biaya
umum yang dikenakan untuk pekerjaan satuan semacam itu, termasuk
keuntungan. Dalam penawaran terkait pengajuan harga satuan bahan atau
alat agar telah mencakup keuntungan dan tidak melampaui harga satuan
tertinggi pekerjaan jasa pemborongan di Provinsi DKI Jakarta, yang juga
telah mengakomodasi keuntungan.
3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Utama dimuat dalam bentuk sebagai
berikut :
a. harus terdiri dari komponen bahan, upah pekerja dan alat;
b. komponen upah diurai menurut jenis kategori personil yang diperlukan.
4. Item pekerjaan utama pada Daftar Kuantitas dan Biaya yang harus dianalisa
dan disampaikan dalam dokumen penawaran adalah Pekerjaan
pemasangan Atap Alumunium composite panel
5. Harga satuan hasil perhitungan analisa harga satuan utama harus konsisten
dengan harga satuan pada daftar kuantitas dan harga untuk item pekerjaan
yang sama
6. Harga Satuan Upah mengacu kepada Peraturan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta Nomor 20 Tahun 2015 tentang Upah Minimum Sektoral Provinsi
Tahun 2015 (tidak boleh ditawar). Penawaran harga satuan upah dibawah
yang ditetapkan Pergub tersebut, dinyatakan gugur.
7. Terhadap Dokumen Penawaran yang disampaikan Peserta Pengadaan, bila
dipandang perlu Pokja dapat melakukan klarifikasi terhadap data dan
informasi yang ada dalam Dokumen Penawaran (termasuk data dalam
Dokumen Kualifikasi) dengan mencari data/informasi tersebut kepada
instansi/pihak terkait.

15.

PRODUKSI DALAM

Semua kegiatan sedapat mungkin mengutamakan penggunaan produksi dalam


negeri.

Jika kerjasama dengan Penyedia Jasa lain diperlukan untuk pelaksanaan


kegiatan pembangunan ini, harus dibuktikan dengan bentuk perjanjian kerjasama
sesuai peraturan yang berlaku

NEGERI
16.

PERSYARATAN
KERJASAMA

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Jakarta,

2015

KEPALA BIDANG
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS
DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI
PROVINSI DKI JAKARTA
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

ttd
MASSDES AROUFFY, MT
NIP. 197312101997031005

Anda mungkin juga menyukai