BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
menyebutkan bahwa ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. PNS sebagaimana dimaksud merupakan Pegawai ASN yang
diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Adapun Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) merupakan Pegawai ASN yang diangkat
sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
(PPK) sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan ketentuan UndangUndang ASN. Selain itu, Pegawai ASN juga berkedudukan sebagai unsur
aparatur negara, yang melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
Instansi Pemerintah, harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB) di Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) juga merupakan bagian dari ASN masa depan yang
mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan umum di
bidang pelatihan struktural, fungsional dan teknis kebencanaan. CPNS BNPB
dituntut untuk terus mengembangkan kualitas dan kompetensi untuk untuk
mendukung tugas tersebut.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Tentang
Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri
Sipil, menyebutkan bahwa Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan
Golongan III merupakan syarat pengangkatan CPNS menjadi PNS Golongan III.
Ini merupakan langkah awal untuk mencetak ASN yang berkualitas dan memiliki
kompetensi. Diklat Prajabatan Golongan III angkatan 100 dilaksanakan dengan
tujuan untuk menanamkan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dalam
menjalankan tugas di unit kerja masing-masing. Niai-nilai dasar yang dimaksud
adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA). Implementasi ANEKA pada saat bertugas diharapkan
membentuk ASN BNPB yang tanggap, tangkas dan tangguh.
Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan 100 menerapkan pola baru. Diklat
ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap on campus dan tahap off campus. Tahap on
campus yaitu tahapan diklat yang diselenggarakan di kampus atau di pusdiklat.
1
Tahap ini menjadi tahap dimana nilai-nilai dasar ANEKA diinternalisasikan pada
setiap peserta diklat melalui kegiatan di dalam kelas yang difasilitasi oleh
widyaiswara. Selanjutnya peserta dituntut untuk dapat mengimplementasikan
nilai dasar yang telah dipelajari. Sedangkan tahap off campus disebut juga
aktualisasi. Aktualisasi merupakan tahap implementasi hasil dari kegiatan materi
di kelas selama periode on campus. Aktualisasi dilakukan oleh setiap peserta
Diklat Prajabatan Golongan III di unit kerjanya masing-masing sesuai dengan
tugas dan fungsinya masing-masing. Dengan demikian ASN BNPB dapat lebih
menghayati
nilai-nilai
dasar
yang
telah
dipelajari
dan
dapat
indikator
nilai-nilai dasar
dari
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) merupakan badan atau
lembaga pemerintah yang menanggani bencana yang terjadi di Indonesia. BNPB
Tugas BNPB
Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) mempunyai tugas:
a. memberikan pedoman dan pengarahan usaha penanggulangan bencana
b. menetapkan standardisasi dan kebutuhan PB
c. menyampaikan informasi kepada masyarakat
d. melaporkan penyelenggaraan PB kepada Presiden setiap bulan
e. menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/ bantuan
nasional & internasional
f. mempertanggungjawaban penggunaan anggaran
g. melaksanakan kewajiban lain sesuai peraturan perundangan
h. menyusun pedoman pembentukan BPBD
Fungsi BNPB
Dalam melaksanakan tugas, BNPB menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan dan penetapan kebiajkan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif
dan efisien, dan;
b. pengkoordinasian
pelaksanaan
kegiatan
penanggulangan
bencana
Struktur Organisasi
Penulis
ditempatkan
di
Sub
Bidang
Kurikulum,
Bidang
Kurikulum
dan
Di masing-masing bidang
terdapat 2 sub bidang. Bidang Kurikulum dan Penyelenggaraan terdapat Sub Bidang
Kurikulum dan Sub Bidang Penyelenggaraan. Sedangkan Bidang program dan Evaluasi
terdapat Sub Bidang Program dan Sub Bidang Evaluasi. Unit kerja paling bawah dimana
penulis ditempatkan adalah Sub Bidang Kurikulum. Berdasarkan Perka No 1 Tahun 2008
Sub Bidang Kurikulum memiliki tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana
dan pelaksanaan di bidang kurikulum.
B. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
Akuntabilitas
Netralitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, netralitas adalah
keadaan dan sikap netral (tidak memihak, bebas).
i. Transparansi dan akses informasi
Transparansi dan akses informasi merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan. Keterbukaan akses informasi memungkinkan adanya ketersediaan
(aksesibilitas) informasi bersandar pada beberapa prinsip, meliputi Maximum
Access Limited Exemption (MALE), permintaan tidak perlu disertai alasan,
mekanisme yang sederhana, murah, dan cepat, informasi harus utuh dan benar,
informasi proaktif, serta perlindungan pejabat yang beritikad baik
j. Menghindari praktek kecurangan dan perilaku korup
Menghindari praktik kecurangan dan perilaku korup sebagai tindakan yang tidak
diperbolehkan dan melanggar hukum dengan unsur kecurangan yang disengaja.
k. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara
Penggunaan Sumber Daya Milik Negara merupakan fasilitas publik yang
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan organisasi dalam melayani publik.
Penggunaannya di atur sesuai dengan prosedur berlaku, dilakukan secara
bertanggung jawab dan efiesien, serta pemeliharaan fasilitas secara benar dan
bertanggung jawab.
l. Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah
Penyimpanan dan penggunaan data serta informasi pemerintah adalah bagaimana
pemerintah atau aparatur dapat menjelaskan semua aktifitasnya dengan data
dan informasi yang akurat terhadap apa yang telah mereka laksanakan, sedang
laksanakan, dan akan dilaksanakan. Data dan informasi tersebut disajikan dan
dilaporkan kepada masyarakat atau pembuat kebijakan atau pengguna informasi
dan data pemerintah lainnya.
m. Mengatasai konflik kepentingan
Mengatasi konflik kepentingan yang terjadi akibat tugas publik dan kepentingan
pribadi yang bertentangan. Terdapat dua jenis konflik kepentingan, yaitu
keuangan (penggunaan sumber daya lembaga termasuk dana, peralatan, atau
sumber
daya
aparatur
untuk
keuntungan
pribadi)
dan
non-keuangan
(penggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri sendiri dan atau orang
lain).
4
Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit juga disebut dengan nasionalisme yang negatif karena
mengandung makna perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang sangat
tinggi dan berlebihan, namun memandang rendah terhadap bangsa lain. Sedangkan
Nasionalisme arti luasnya atau yang berarti nasionalisme positif merupakan suatu
perasaan cinta atau bangga terhadap tanah air dan bangsanya yang tinggi, tetapi tetap
menghormati bangsa lain dengan cara tidak memandang rendah bangsa lainnya.
Indikator-indikator di dalam nilai nasionalisme adalah sebagai berikut :
a. Takwa
Menurut bahasa Arab yang berarti memelihara diri dari siksaan Allah SWT, yaitu
dengan mengikuti segala perintah-Nya dari menjauhi segala larangan-Nya.
sebagai idikator takwa dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :
Mengucapkan Doa sebelum dan Sesudah bekerja
Tidak Melakukan Perbuatan tercela
Tetap Menyempatkan diri untuk beribadah dalam bekerja
b. Jujur
Jujur Merupakan mengakui, berkata, atau memberikan suatu informasi yang sesuai
dengan kenyataan dan kebenaran. Sebagai indikator dalam kegiatan sehari-hari
diantaranya:
Berkata apa adanya terhadap pimpinan atau orang lain.
Mampu mengakui kebenaran/kesalahan atas tindakan/pebuatannya.
c. Disiplin
Disiplin adalah kontrol yang diperoleh dengan menegakkan kepatuhan atau perintah.
Sebagai Indikator dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :
d. Demokratis
Demokratis merupakan suatu keadaan yang diberikan secara bebas untuk
mengemukakan pendapatnya dalam mengungkapkan pendapat. Sebagai
indikator dalam kegiatan sehari-hari diantaranya sebagai berikut:
Menghargai pendapat orang lain
Tidak memaksakan kehendak orang lain
Membuat keputusan yang adil
e. Adil
Adil Merupakan menempatkan sesuatu pada tempatnya, sama rata, tidak memihak.
Sebagai Indikator dalam kehidupan sehari-hari diataranya sebagai berikut :
Memperlakukan orang lain pada haknya
Memperlakukan orang lain atas dasar kebenaran
Mampu meletakkan sesuatu pada tempatnya
f. Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab menurut KBBI merupakan keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja yang berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibanya. Sebagai indikator dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya sebagai berikut :
Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas
Tidak mencari-cari kesalahan orang lain
Bersedia menerima pujian/cacian terhadap tindakan orang yang dilakukan
g. Cinta Tanah Air
Cinta tanah air merupakan memiliki rasa cinta yang kuat dan tulus terhadap bangsa
dan seluruh tumpah darah tanah air indonesia. Sebagai indikator dalam
kehidupan sehari-hari diantaranya sebagai berikut:
i.
Gotong-royong/Kerja sama
Gotong Royong/ kerjasama merupakan kegiatan yang saling bantu membantu dan
bekerja sama dalam memikul beban dan menikmati hasilnya secara bersama.
Sebagai Indikator dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah sebagai
berikut:
j.
Etika merupakan suatu pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima
oleh lingkungan pergaulan seseorang atau suatu organisasi tertentu. Dengan demikian,
etika direfleksikan atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Peduli
10
h. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah sikap menerima tugas dari atasan dan mengerjakan
dengan sebaik-baiknya.
i.
Menjaga Kerahasiaan
Disiplin
Disiplin adalah kondisi yang merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku
suatu bangsa ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaatan terhadap ketentuan
peraturan dan hukum yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
k. Komunikatif
Komunikatif adalah menyampaikan pesan dengan baik, sehingga penerima dan
pemberi pesan memiliki persepsi yang sama.
Komitmen Mutu
Mutu merupakan kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses,
lingkungan sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna. Secara
umum, mutu merupakan ukuran baik/buruk yang dipersepsikan oleh individu terhadap
produk/jasa. Komitmen mutu bisa diartikan sebagai suatu upaya menjaga kondisi
sesuatu agar tetap memiliki nilai yang tinggi/ baik.
Indikator nilai dasar komitmen mutu diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Efektivitas
Efektivitas organisasi menunjukan
target (rencana) yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang coba
dikerjakan.
11
b. Efisien
Secara umum, efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan. Efisiensi organisasi
ditunjukkan dengan berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang
dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
c. Berorientasi pada Mutu
Orientasi pada mutu berhubungan dengan bagaimana dalam proses maupun
hasil dari suatu pekerjaan dan senantiasa untuk menjaga mutu. Pelayanan
prima adalah pelayanan yang diberikan kepada pengguna produk/jasa sesuai
dengan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, bukan yang kita pikirkan
dibutuhkan oleh mereka.
d. Kreativitas
Kreativitas berpikir adalah proses menghasilkan ide, gagasan, imajinasi dan
khayalan. Hasil dari kreativitas berpikir kemudian ditransformasikan ke dalam
bentuk inovasi untuk meciptakan nilai tambah. Disini terlihat hubungan yang
jelas antara kreativitas dan juga lahirnya inovasi.
12
e. Inovasi
Secara umum inovasi adalah penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan. Inovasi barang dan jasa adalah cara utama dimana organisasi
dapat beradaptasi terhadap perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
Anti Korupsi
13
d. Disiplin
Disiplin adalah sikap individu untuk taat atau patuh kepada tata tertib dan
peraturan yang berlaku. Nilai kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam
bentuk kemampuan mengatur waktu dengan baik, kepatuhan pada seluruh
peraturan dan ketentuan yang berlaku di dunia kerja, mengerjakan segala
sesuatunya tepat waktu, dan fokus pada pekerjaan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
(kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb).
f. Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan dalam melakukan suatu tindakan
atau pekerjaan. Bekerja keras merupakan hal yang penting guna tercapainya
hasil yang sesuai dengan target. Akan tetapi bekerja keras akan menjadi tidak
berguna jika tanpa adanya pengetahuan.
g. Sederhana
Sederhana merupakan gaya hidup yang tidak berlebihan terhadap suatu hal
tetapi lebih mementingkan tujuan dan manfaat. Dengan menerapkan prinsip
hidup sederhana, pegawai dibina untuk memprioritaskan kebutuhan di atas
keinginannya. Prinsip hidup sederhana ini merupakan parameter penting
dalam menjalin hubungan antara sesama pegawai karena prinsip ini akan
mengatasi permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egois, dan
yang sikap-sikap negatif lainnya lainnya. Prinsip hidup sederhana juga
menghindari seseorang dari keinginan yang berlebihan.
h. Berani
Sikap berani merupakan hal penting dalam menghentikan tindakan korupsi.
Dalam dunia kerja, terkadang terdapat pegawai yang sedang mengalami
kesulitan dan kekecewaan atas sesuatu hal. Meskipun demikian, untuk
menumbuhkan sikap keberanian demi mempertahankan pendirian dan
keyakinan pegawai, terutama sekali pegawai harus mempertimbangkan
berbagai
masalah
dengan
sebaik-baiknya.
Nilai
keberanian
dapat
dikembangkan oleh pegawai dalam kehidupan di dunia kerja dan di luar dunia
kerja, diantaranya dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab,
dan lain sebagainya.
i. Adil
Adil dapat diartikan sikap yang tidak berat sebelah, tidak memihak, ataupun
berpihak pada hal yang benar. Bagi pegawai karakter adil ini perlu sekali
14
15
kompetensi.
Mengumpulkan dokumen-dokumen dan rekaman kegiatan yang menunjang.
Mempelajari dokumen dan rekaman kegiatan pemetaan kompetensi.
Membuat outline laporan pelaksanaan pemetaan kompetensi.
Membuat narasi isi laporan pelaksanaan pemetaan kompetensi.
Konsultasi tentang isian laporan ke atasan.
Pemeriksaan kesalahan.
Mencetak draft laporan
kontijensi.
Membuat outline laporan pelaksanaan review kurikulum rencana kontijensi.
Membuat narasi isi laporan pelaksanaan review kurikulum rencana kontijensi.
Konsultasi tentang isian laporan ke atasan.
Pemeriksaan kesalahan.
Mencetak draft laporan.
16
17
BAB III
RENCANA AKSI
A. Jadwal Aktualisasi
Jadwal akutualisasi dibuat untuk membantu dalam Pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
Selain itu dengan dibuatnya jadwal aktualisasi bisa terlihat atau teroganisir dengan baik
kegiatan dan bisa memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan dalam mengerjakan
setiap kegiatan yang akan dilakukan. Jadwal aktualisasi dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Jadwal Aktualisasi
No.
Agustus 2015
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
4
5
6
7
Nama Kegiatan
Ket.*)
1 Surat
Keputusa
n
1 laporan
1 laporan
1
notulensi
1 draft
laporan
1 draft
laporan
3 Bindeks
:
Pelaksanaan Kegiatan
Hari Libur
18
1. Adanya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena jadwal pelaksanaan kegiatan
tersebut diundur yang waktunya di luar masa aktualisasi. Rencana antisipasinya
adalah melaporkan ke coach dan memanipulasi tanggal yang berubah lagi.
2. Kemungkinan adanya tambahan kegiatan baru di luar rencana, yang diberikan oleh
atasan (mentor). Rencana antisipasinya adalah menerima kegiatan baru dan
melaporkan perubahan kegiatan kepada coach setelah mendapat persetujuan dari
atasan langsung dengan mempertimbangkan waktu aktualisasi, volume kegiatan,
dan beban kegiatan yang akan dilakukan.
Tabel 3.2. Kendala dan Antisipasi
No.
Kegiatan
Kendala
Antisipasi
(1)
1
(2)
Membuat Surat Keputusan
Lokakarya Kurikulum Rumah
Sakit Lapangan.
(3)
Lamanya proses
pengesahan draft surat
keputusan
(4)
berusaha langsung memberikan
draft surat pada pagi hari, dan
menanyakannya selalu pada
atasan yang mengesahkan surat
Lamanya proses
pengumpulan bahanbahan notulensi
Lamanya proses
pegumpulan bahanbahan laporan
Lamanya proses
pegumpulan bahanbahan laporan
19
C. Jadwal Konsultasi
Selama masa aktualisasi, diperlukan bimbingan dan kontrol berupa konsultasi agar
memastikan kegiatan aktualisasi dapat terus berjalan. Untuk itu, dibuat jadwal konsultasi
dengan mentor dan coach. Kegiatan konsultasi dilakukan penulis dari waktu ke waktu, mulai
dari berjalannya kegiatan aktualisasi maupun masalah yang dihadapi. Berikut adalah jadwal
konsultasi yang dirancang penulis. Periode konsultasi selama aktualisasi dilaksanakan pada
interval waktu tanggal 14 Agustus sampai dengan 2 September 2015.
Tabel 3.3.Rencana Jadwal Konsultasi
No
.
1
2.
Konsultasi
Agustus 2015
Sept. 2015
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2
Mentor
Coach
Ket.*)
6 kali
5 kali
Keterangan:
Pelaksanaan Konsultasi
Hari Libur
20
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Hasil Aktualisasi
Realisasi dari rencana aktualsasi sangat tergantung kepada dinamika situasi dan kondisi
di lapangan. Oleh karena itu terdapat beberapa perubahan selama aktualisasi. Berikut ini
tabel perubahan rancangan aktualisasi untuk mengetahui lebih jelas perubahan-perubahan
selama masa aktualisasi.
Tabel 4.1 Perubahan Rancangan Aktualisasi
N
Kegiatan
o.
(1
(2)
)
Membuat
1.
Surat
Keputusan
Lokakarya Kurikulum
Rumah Sakit
Lapangan.
Rancangan
Jadwal
Output
(3)
Aktualisasi
Jadwal
Output
(4)
(5)
Keterangan
(6)
(7)
Ada perubahan nama surat
untuk kegiatan ini, yaitu
menjadi Membuat Surat
Keputusan Tim Penyusun
Kurikulum Pendidikan dan
Pelatihan Perencanaan
Kontinjensi (Kegiatan 6)
Kegiatan ini tidak jadi
dilaksanakan oleh penulis
karena pada masa
aktualisasi ada hal yang
lebih penting dilaksanakan
pada sub bidang kurikulum
yaitu membuat surat
undangan peserta dan
narasumber untuk kegiatan
Lokakarya Pemetaan
Kompetensi Pendidikan Dan
Pelatihan Penanggulangan
Bencana Tahap II (Kegiatan
5).
Kegiatan ini tidak jadi
dilaksanakan oleh penulis
karena pada masa
aktualisasi ada hal yang
lebih penting dilaksanakan
pada sub bidang kurikulum
yaitu membuat surat tugas
peserta dan narasumber
untuk kegiatan Lokakarya
Finalisasi Penyusunan
Pendidikan Dan Pelatihan
Perencanaan Kontinjensi
(Kegiatan 4).
Kegiatan ini tidak jadi
1 Surat
Keputusa
n
26 sd 27
Agustus
2015
1 Surat
Keputusa
n
Membantu
2.
Sub Bidang
Penyelenggaraan,
menjadi fasilitator
pada kegiatan
Pendidikan dan
Pelatihan Satuan
Reaksi Cepat
Penanggulangan
Bencana
Kamis,
27/8/2015
1 laporan
Selasa,
25/8/2015
2 surat
undangan
Membantu
3.
Sub Bidang
Penyelenggaraan,
sebagai petugas
dokumentasi pada
kegiatan Pendidikan
dan Pelatihan Satuan
Reaksi Cepat
Penanggulangan
Bencana
Jumat,
28/8//201
5
1 laporan
Senin,
24/82015
2 surat
tugas
Membuat
4.
Notulen Rapat
Kamis,
1 Notulen
Jumat,
1 nota
21
N
o.
(1
)
Kegiatan
(2)
Rancangan
Jadwal
Output
(3)
(4)
Aktualisasi
Jadwal
Output
(5)
28/8/2015
(6)
Lokakarya Kurikulum
Pusdalops PB.
20/8/2015
dinas
Membuat
5.
Draft Laporan
Sosialisasi Pemetaan
Kompetensi.
21 dan 24
Agustus
2015
1 draft
laporan
Rabu
19/8/2015
1 draft
laporan
Membuat
6.
Draft Laporan
Review Kurikulum
Rencana Kontijensi.
25 sd 26
Agustus
2015
1 draft
laporan
Selasa
18/8/2015
1 draft
laporan
Mengkompilasi
7.
Bahan
Kurikulum Adaptasi
Perubahan Iklim,
Pusdalops, Dan Kaji
Cepat.
18 dan 31
Agustus
2015
3 Bindeks
20 dan 21
Agustus
2015
4 Bindeks
Keterangan
(7)
dilaksanakan oleh penulis
karena pada masa
aktualisasi ada hal yang
lebih penting dilaksanakan
pada sub bidang kurikulum
yaitu membuat Nota Dinas
Permohonan
Penandatananan Surat
Keputusan Tim Penyusun
Kurikulum Pendidikan Dan
Pelatihan Perencanaan
Kontinjensi (Kegiatan 7).
Nama kegiatan ini dilengkapi
menjadi Membuat Draft
Laporan Kegiatan Workshop
Sosialisai Peta Kompetensi
Pendidikan Dan Pelatihan
Penanggulangan Bencana
(Kegiatan 2).
Nama kegiatan ini dilengkapi
menjadi Membuat Draft
Laporan Kegiatan Review
Penyusunan Modul Dan
Kurikulum Perencanaan
Kontinjensi Tahap Ii
(Kegiatan 1).
Ada beberapa perubahan
untuk kegiatan ini, yaitu
Menjadi Mengkompilasi
Bahan Kurikulum Untuk
Pelatihan Adaptasi Dan
Perubahan Iklim, Koordinasi
Dan Kaji Cepat Bencana,
Koordinasi Dan Pengelolaan
Tempat Pengungsian, Serta
Desain Pelatihan
Perencanaan Dan
Kontinjensi (Kegiatan 3)
22
14 Agustus sampai dengan 2 September 2015. Berikut adalah tabel jadwal konsultasi
selama masa aktualisasi.
23
Konsultasi
Agustus 2015
Sept. 2015
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2
Mentor
Coach
Ket.*)
6 kali
3 kali
Keterangan:
Pelaksanaan Konsultasi
Hari Libur
Berikut realisasi dari rancangan aktualisasi yang telah dibuat setelah mengalami
penyesuaian dengan situasi dan kondisi di lapangan:
1. Membuat Draft Laporan Kegiatan Review Penyusunan Modul dan Kurikulum
Perencanaan Kontingensi Tahap II
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2015. Kegiatan ini merupakan
rangkaian dari kegiatan review penyusunan modul dan kurikulum perencanaan
kontinjensi yang dilaporkan kebagian evaluasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai
bentuk pertanggungjawaban dari telah dilaksanakannya suatu program kerja. Sehingga
kegiatan ini dapat dinilai dan dievaluasi.
Tahapan dari proses pembuatan draft laporan ini adalah sebagai berikut:
Pertama selalu diawali dengan berdoa kepada Allah SWT. Kemudian menanyakan
kejelasan kepada atasan mengenai gambaran umum review review penyusunan
kurikulum dan modul perencanaan kontinjensi. Kemudian saya diminta untuk
bekerjasama dengan pegawai pusdiklat yang senior, karena bahan-bahan untuk
pembuatan laporan ada di senior. Setelah itu saya mempelajari bahan-bahan yang sudah
dikumpulkan dari senior dan membuat draft sementara laporan. Ketika draft sementara
laporan sudah jadi, saya berkonsultasi dengan atasan dan senior untuk mendapatkan
perbaikan. Setelah dapat dipasrtikan semua isi laporan benar maka saya menectaknya
dengan menggunakan fasilitas kantor dan menyerahkan itu kepada atasan, serta
mengirimkannya dalam bentuk soft file ke bagian evaluasi sebagai bentuk laporan atas
kegiatan yang telah dilaksanakan.
2. Membuat Draft Laporan Kegiatan Workshop Sosialisasi Pemetaan Kompetensi
Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2015. Kegiatan ini merupakan
rangkaian dari kegiatan workshop sosialisasi pemetaan kompetensi pendidikan dan
pelatihan penanggulangan bencana yang harus dilaporkan kebagian evaluasi. Tujuan
24
dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban dari telah dilaksanakannya
suatu program kerja. Sehingga kegiatan ini dapat dinilai dan dievaluasi.
Tahapan dari proses pembuatan draft laporan ini adalah sebagai berikut:
Pertama saya selalu berdoa kepada Allah SWT. Seperti kegiatan sebelumnya
kemudian menanyakan kejelasan kepada atasan mengenai gambaran umum workshop
sosialisasi pemetaan kompetensi pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana.
Kemudian saya diminta lagi untuk bekerjasama dengan pegawai pusdiklat yang senior,
karena bahan-bahan untuk pembuatan laporan ada di senior. Setelah itu saya
mempelajari bahan-bahan yang sudah dikumpulkan dari senior dan membuat draft
sementara atau narasi laporan sementara. saya berkonsultasi dengan atasan dan senior
untuk mendapatkan perbaikan isi laporan. Setelah dapat dipasrtikan semua isi laporan
benar maka saya menectaknya dengan menggunakan fasilitas kantor dan menyerahkan
itu kepada atasan, serta mengirimkannya dalam bentuk soft file ke bagian evaluasi
sebagai bentuk laporan atas kegiatan yang telah dilaksanakan.
3. Kompilasi Bahan Kurikulum Pelatihan Adaptasi Perubahan Iklim, Koordinasi Kaji
Cepat Bencana, Koordinasi dan Pengelolaan Tempat Pengungsian, dan Desain
Pelatihan Rencana Kontinjensi
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 dan 21 Agustus 2015. Kegiatan ini
bertujuan untuk menginventarisasi bahan-bahan kurikulum pendidikan dan pelatihan
penangulangan bencana. Bahan-bahan itu milsalnya adalah materi diklat, bahan tayang
dan bank soal, sehingga apabila ada yang membutuhkan lebih mudah untuk
memperolehnya.
Tahapan dari proses kompilasi bahan kurikulum adalah sebagai berikut:
Seperti biasa, saya mengawali hari Kamis, tanggal 20 Agustus 2015 dengan berdoa
kepada Allah SWT. Setelah itu saya membereskan perlengkapan pribadi (laptop dan alat
tulis) untuk memulai kerja. Saya mendapat perintah untuk mengkompilasi bahan-bahan
terkait kurikulum pelatihan adaptasi perubahan iklim, koordinasi kaji cepat bencana,
koordinasi dan pengelolaan tempat pengungsian, dan desain pelatihan perencanaan
kontinjensi. Kemudian saya mencoba meminta penjelasan kepada atasan mengenai
kompilasi bahan yang saya akan buat. Setelah mendapat arahan dari atasan, saya
meminta bahan-bahan kurikulum pada atasan, Kemudian mencari bindex yang masih
25
layak dipakai (bekas) dengan kondisi yang masih bagus di rak pengarsipan. Bindex ini
digunakan untuk tempat pengumpulan kompilasi bahan. Setelah itu, saya membuat
format rancangan kompilasi bahan kurikulum di laptop saya sendiri. Kemudian saya
konsultasi kepada atasan dengan membawa komputer sendiri memperlihatkan format
akan dibuat seperti apa kompilasi bahan-bahan kurikulum yang sedang dibuat. Saya
mengerjakan formatnya satu per satu (per bahan), menyusun dengan rincian: silabus,
materi ajar, bahan tayang, dan bank soal (bila ada) sesuai dengan permintaan atasan.
Proses penyusunan format tidak dapat diseselaikan dalam waktu satu hari kerja, maka
saya mengerjakannya di rumah
Hari kedua, tanggal 21 Agustus 2015 seperti biasa saya memulainya dengan
berdoa kepada Allah SWT agar diberi selalu kemudahan menjalankan setiap aktivitas.
Sesampainya di kantor, saya melanjutkan pekerjaan yang kemarin masih belum selesai.
Saya mulai mencetak bahan kurikulum yang sudah disusun kemarin dan semalam
dengan menggunakan printer kantor. Selesai mencetak bahan, kemudian saya
menyusunnya kembali per jenis kurikulum untuk dimasukkan ke dalam bindex yang
sudah
disiapkan
hari
sebelumnya.
Kemudian
sebagai
back
up
data,
Saya
menggandakan softfile masing masing bahan ke dalam bentuk disk. Satu per satu bahan
saya susun di dalam bindex kurikulum ditambah disk softfile bahan-bahannya. Kemudian
saya memasukkannya ke dalam lemari dan menyusunnya di dalam rak. Terakhir saya
melaporkan hasil kompilasi kepada atasan.
4. Membuat Surat Tugas Peserta dan Narasumber untuk kegiatan Lokakarya
Finalisasi
Penyusunan
Kurikulum
Pendidikan
dan
Pelatihan
Perencanaan
Kontinjensi
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2015. Kegiatan ini merupakan
bagian dari kegiatan Lokakarya Finalisasi Penyusunan Kurikulum Pendidikan dan
Pelatihan Perencanaan Kontinjensi. Dimana narasumber dan peserta yang akan hadir
harus diberi tahu terlebih dahulu secara formal, agar dalam pelaksanaanya dapat
menjadi dasar kelompok atau instansinya mengijinkan untuk melaksanakan tugas. Bagi
BNPB ini akan menjadi bukti bahwa kegiatan itu berjalan dengan menggunakan
anggaran BNPB dan mengerahkan sumber daya manusia sebanyak yang ada dalam
lampiran surat tugas tersebut.
Tahapan dari proses pembuatan surat ini adalah sebagai berikut:
26
Seperti hari sebelumnya, saya mengawali hari Senin, tanggal 24 Agustus 2015
dengan berdoa kepada Allah SWT. Sesampainya di kantor saya mengikuti apel pagi
terlebih dahulu. Pada waktu apel saya diberi tugas untuk menjadi ajudan apel.
Mengingat padatnya kegiatan sub bidang kurikulum dalam bulan-bulan terakhir ini,
saya diberi tugas untuk membuat Surat Tugas Kegiatan Lokakarya Penyusunan
Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Perencanaan Kontinjensi. Saya diminta untuk
bekerja sama dengan senior yang satu sub bidang. Saya berusaha sekuat tenaga
bekerja sama dengan senior di bidang kurikulum. Tidak lupa saya meminta kejelasan
pada Ibu Tuti terkait surat tugas yang akan dibuat, menanyakan surat-surat kegiatan
sebelumnya dan meminta format/ contoh surat kegiatan yang sudah dilakukan. Setelah
mendapat penjelasan, saya langsung mengerjakannya sesuai dengan format dan nota
dinas yang sudah dibuat pada hari Jumat, 21 Agustus 2015. Kemudian mencari data
siapa saja yang dimasukkan dalam lampiran surat tugas tersebut baik itu yang
narasumber maupun peserta. Setelah dikonsultasikan dengan membuat lembar
pengesahan sesuai dengan prosedur pembuatan surat kepada senior/ pejabat, maka
saya mencoba membaca kembali barangkali masih ada yang salah. Setelah bisa
dipasikan tidak ada yang salah, saya mencetaknya dengan menggunakan printer kantor.
Kemudian saya melanyampaikannya ke Sestama di kantor Pramuka hari berikutnya,
karena yang menandatanganinya adalah Sestama. Kegiatan hari ini saya laporkan ke
atasan saya.
5. Membuat Surat Undangan Peserta dan Narasumber untuk kegiatan Lokakarya
Pemetaan Kompetensi Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana Tahap
II
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2015. Kegiatan ini bagian awal
dari
kegiatan
Lokakarya
Pemetaan
Kompetensi
Pendidikan
dan
27
atasan saya. Saya menerimanya karena sudah menjadi bagian dari pekerjaan saya.
Kemudian saya meminta kejelasan pada Ibu Tuti terkait surat undangan yang akan
dibuat, menanyakan surat-surat kegiatan sebelumnya dan meminta format/ contoh surat
kegiatan yang sudah dilakukan. Setelah mendapat penjelasan, saya langsung
mengerjakannya sesuai dengan format dan nota dinas yang sudah dibuat pada hari
Jumat, 21 Agustus 2015. Saya bekerja sama dengan Ibu Tuti (senior) untuk memperoleh
siapa saja yang akan diundang dalam kegiatan tersebut (karena Ibu Tuti yang mengikuti
kegiatan sebelumnya). Ibu Tuti menjadi contak person yang dicantumkan di dalam surat.
Oleh karenanya daftar peserta kegiatan dan narasumber kegiatan juga dipegang oleh Ibu
Tuti. Setelah itu saya menyesuaikannya dengan kebutuhan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Surat yang dibuat dikonsultasikan dengan membuat lembar pengesahan
pada hari berikutnya sesuai dengan prosedur pembuatan surat. Lembar pengesahan itu
diajukan kepada senior/ pejabat. Setelah bisa dipasikan tidak ada yang salah, saya
mencetaknya dengan menggunakan printer kantor. Kemudian saya melanyampaikannya
ke Sestama, setelah disahkan oleh pejabat pusdiklat. Kegiatan ini saya laporkan ke
atasan saya.
6. Membuat Surat Keputusan Tim Penyusun Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan
Perencanaan Kontinjensi
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 dan 27 Agustus 2015. Kegiatan ini
seharusnya dilakukan dari sejak tim ini terbentuk yaitu caturwulan pertama tahun ini.
Pembuatan SK sangat diperlukan untuk menjadi dasar formal yang jelas dalam
menjalankan kegiatan. Di dalam SK dijelaskan apa yang menjadi latarbelakang, dasar
hukum sampai peran setiap anggota tim. SK juga menjadi acuan bagi anggota tim
ataupun yang lain untuk melaksanakan penyusunan kurikulum yang dimaksud.
Tahapan dari proses pembuatan surat ini adalah sebagai berikut:
Seperti biasa, saya mengawali hari Rabu, tanggal 26 Agustus 2015 dengan berdoa
kepada Allah SWT. Kemudian saya meminta kejelasan dengan bertutur kata yang baik
(ramah) dan dengan sopan santun pada senior mengenai Surat Keputusan (karena
atasan sedang dinas luar). Surat keputusan yang saya minta pejelasannya adalah surat
keputusan yang pernah dibuat sebelumnya dan Surat Keputusan yang akan dibuat
supaya terlihat detilnya. Setelah itu saya meminta format Surat Keputusan yang benar
kepada senior. Kemudian saya mempelajari format Surat Keputusan yang benar
28
berulang-ulang agar mudah disesuaikan dengan surat keputusan yang dibuat yaitu
mengenai SK Tim Penusunan Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Perencanaan
Kontinjensi. Setelah saya memahami dan menyesuaikan format surat keputusan dengan
kebutuhan surat keputusan yang akan dibuat, saya memulai Surat Keputusan Tim
Penyusun Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Perencanaan Kontinjensi. Setelah
dibuatkan draft surat Keputusan, saya mengkonsultasikan berulangkali dengan kepada
senior untuk proses pengesahan Surat Keputusan ini. Selama proses konsultasi saya
merevisi perubahan perubahan sesuai dengan perintah senior dan aturan penulisan
surat. Selanjutnya, saya mencetak Surat Keputusan yang sudah dalam format yang
paling benar untuk ditandatangani oleh yang memiliki wewenang yaitu Sestama. Namun
untuk sampai ditandatangani oleh Sestama, harus melalui beberapa tahap. Tahapan
tersebut adalah telah disetujui oleh eselon 4, eselon 3, dan eselon 2 di Pusdiklat PB
BNPB. Untuk itu, saya juga membuat lembar pengesahannya. Kegiatan ini ternyata tidak
selesai di satu hari karena ada beberapa hal yang harus dipelajari terlebih dahulu, seperti
dasar hukum, daftar nama tim penyusun yang dimana diutamakan nama lengkap bukan
nama yang disingkat, serta jabatan yang tidak boleh salah. Saya berusaha dengan kerja
keras untuk memperoleh daftar nama tim penyusun dengan jabatannya, namun belum
selesai juga di hari yang sama. Oleh karena itu saya mengerjakannya di rumah
sesegera mungkin.
Di rumah saya berusaha mencari peraturan mengenai renkon melalui internet.
Saya membuka web instansi (www.bnpb.go.id) dan mencari publikasi hukum yang terkait
dengan SK yang sedang dibuat. Setelah menemukan beberapa Perka saya mencoba
mempelajarinya. Kemudian saya masukkan Perka itu ke dalam SK yang sedang dibuat di
bagian dasar hukum.
Keesokan harinya, sesampainya di kantor Ina DRTG, saya memulai dengan
meneruskan kegiatan di rumah yang belum selesai, yaitu membuat SK. Saya
mengkonsultasikan dasar hukum dan lain-lain kepada senior. Setelah menurut senior
sudah memadai untuk dicetak. Setelah saya cetak, kemudian saya cetak juga lembar
pengesahanya, kemudian saya sertakan lembar pengesahannya dengan SK yang belum
ditandatangani. Tahap selanjutnya adalah menyerahkannya pada pejabat untuk
mendapatkan acc, sebelum sampai ke Sestama. Terakhir saya melaporkannya pada
atasan bahwa pembuatan Surat Keputusan telah selesai.
29
30
kurang
perseorangan
diberikan
suatu
kewajiban.
Tanggung
jawab
31
pegawai
negeri
melaksanakan
perintah
atasan
merupakan
32
rela berkorban tidak ada dalam jiwa seorang aparatur sipil negara, maka
motivasi untuk mengerjakan suatu pekerjaan akan berkurang.
d. Disiplin
Sikap yang selalu tepat janji dengan menyelesaikan tugas sepenuh hati dan
semangat untuk menyelesaikannya tepat waktu. Sikap disiplin sangat
diperlukan dalam menyelesaikan setiap tugas karena tugas adalah
tanggungjawab yang harus diselesaikan dengan tepat waktu. Misalnya untuk
hadir dikantor tepat waktu, yaitu sebelum jam kerja dimulai merupakan
bentuk disiplin. Sehingga bekerja tanpa adanya nilai disiplin akan
memperlambat selesainya suatu pekerjaan.
3.
33
34
dan
hasilnya
lebih
baik.
Tidak
mengakibatkan
kesalahan
dalam
35
yang akan datang. Berikut ini merupakan analisis kendala dan strategi antisipasi yang aka
dilakukan
Tabel 4.3. Kendala dan Solusi
No.
5
Kegiatan
Kendala
Solusi
Membuat Surat Undangan Peserta dan Ketika ditinggalkan atasan Berusaha selalu
untuk pergi ke luar
Narasumber untuk kegiatan Lokakarya
berkomuikasi
negeri dan ada
Pemetaan Kompetensi Pendidikan dan
menggunakan media
perubahan jadwal
Pelatihan Penanggulangan Bencana
whatsapp dan email
kegiatan karena tidak
Tahap II
kapada atasan
tersedianya sumber
Mengkompilasi Bahan Kurikulum
BAB IV
PENUTUP
Dari uraian sebelumnya maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu sebagai
berikut:
1. Internalisasi dari nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Antikorupsi (ANEKA)
menjalankan tugas sebagai aparatur sipil negara. Hal ini harus ditanamkan dari
mulai sekarang dan dari hal yang paling kecil. Diharapkan internalisasi nilai-nilai
ANEKA dapat langgeng dan laten menjiwai setiap kegiatan Aparatur Sipil Negara.
2. Peningkatan kinerja tidak hanya tergantung pada internalisasi nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Antikorupsi (ANEKA),
36
tetapi juga bergantung pada implementasi nilai-nilai dasar dalam setiap pekerjaan.
Implementasi nilai-nilai dasar ANEKA sangat penting bagi Aparatur Sipil Negara
(ASN), sehingga nilai-nilai dasar harus terpatri dalam setiap kegiatan dalam
menyelesaikan pekerjaan sehingga didapatkan hasil pekerjaan sesuai yang
diharapkan.
Dengan
mengimplementasikan
ANEKA
dan
terus
menjadi
aparatur
yang
amanah,
berkompeten
dalam
mengemban
37
DAFTAR ISTILAH
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.
Bindeks (Odner) map besar berkulit tebal untuk menyimpan surat-surat dan berkas lainnya
Kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu).
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yg diajarkan pd lembaga pendidikan atau bisa
juga perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus (tertentu).
Rencana Kontinjensi adalah rencana kesiapsiagaan yang disusun pada situasi terdapat
potensi bencana untuk menghadapi keadaan darurat yang didasarkan atas
skenario menghadapi bencana tertentu (single hazard).
Review adalah suatu proses pemeriksaan ulang atau mempelajari kembali sesuatu.
38
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Sulistyo Purnomo. 2015. Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) Subbagian Perencanaan dan informasi Kepegawaian, Bagian Admiistrasi
Kepegawaian, Badan Pusat Statistik.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.2015.Visi dan Misi BNPB. Diakses pada tanggal
6 Agustus 2015 dalam http://www.bnpb.go.id/.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kebijakan Pemerintah :
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Kepala BNPB No. 01 Tahun 2008.
Rancangan Rencana Strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2015-2019.
Website:
https://pusdiklatbnpb.files.wordpress.com
39
40
LAMPIRAN
41