Anda di halaman 1dari 20

Apa

Itu

Demam

Berdarah

Dengue?

Penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.
Dikenal bermacam-macam jenis virus penyebab penyakit demam berdarah, tetapi di
Indonesia hanya terdapat 2 jenis virus penyebab demam berdarah yaitu virus dengue
dan virus chikungunya. Diantara kedua jenis virus yang terdapat di negeri kita, virus
dengue merupakan penyebab terpenting dari demam berdarah. Oleh karena itu,
penyakit demam berdarah yang kita kenal tepatnya bernama demam berdarah dengue,
sesuai dengan nama virus penyebab.
Virus dengue sebagai penyebab penyakit demam berdarah dengue, merupakan
mikroorganisme yang sangat kecil hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Virus hanya dapat hidup di dalam sel hidup, maka demi kelangsungan hidupnya,
virus harus bersaing dengan sel manusia yang ditempati terutama untuk kebutuhan
protein. Apabila daya tahan tubuh seseorang yang terkena infeksi virus tersebut
rendah, sebagai akibatnya sel jaringan akan semakin rusak bila virus tersebut
berkembang banyak maka fungsi organ tubuh tersebut baik, maka akan sembuh dan
timbul kekebalan terhadap virus dengue yang pernah masuk ke dalam tubuhnya.
Penyakit demam berdarah dengue mengenai seseorang melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti. Nyamuk yang menularkan penyakit adalah nyamuk betina dewasa. Nyamuk
betina memerlukan darah manusia atau binatang untuk hidup dan berkembang biak.
Apabila di sekitar tempat bersarang nyamuk tersebut dijumpai seseorang yang sedang
sakit demam berdarah penyakit demam berdarah dengue ringan atau berat. Bila daya
tahan tubuh baik dan virus tidak ganas, maka derajat penyakit tidak berat. Sebaliknya
apabila daya tahan tubuh rendah seperti pada anak-anak, penyakit infeksi dengue ini
dapat menjadi berat bahkan dapat mematikan.
Seperti halnya virus yang lain (misalnya influenza, campak) sebagian besar penderita
anak sembuh dengan sendirinya, baik diobati maupun tidak diobati oleh karena
penyakit virus bersifat self limiting disease. Jadi, penyakit infeksi yang disebabkan

oleh virus mempunyai keunikan yaitu datang mendadak, penyakit akan berjalan terus
walaupun diobati, dan akhirnya akan sembuh dengan sendirinya tergantung dari
ketahanan tubuh orang yang terkena. Jadi, apa gunanya diobati? Sebenarnya yang
diobati adalah gejala yang timbul sebagai akibat ulah virus yang berakhir timbul
gejala demam, syok, maupun perdarahan, oleh karena sampai sekarang belum ada
obat yang dapat membunuh virus dengue, maka harapan lainnya adalah dibuatnya
vaksin dengue, yang sampai saat ini masih dalam taraf penelitian dan belum beredar.
Siapa Saja yang Terkena Demam Berdarah Dengue?
Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang senantiasa ada sepanjang tahun di
negeri kita, oleh karena itu disebut penyakit endemis. Penyakit ini menunjukkan
peningkatan jumlah orang yang terserang setiap 4-5 tahun. Kelompok umur yang
sering terkena adalah anak-anak umur 4-10 tahun, walaupun dapat pula mengenai
bayi dibawah umur 1 tahun. Akhir-akhir ini banyak juga mengenai orang dewasa
muda umur 18-25 tahun. Laki-laki dan perempuan sama-sama dapat terkena tanpa
terkecuali.
Cara hidup nyamuk terutama nyamuk betina yang menggigit pada pagi dan siang
hari, kiranya menjadi sebab mengapa anak balita mudah terserang demam berdarah.
Nyamuk Aedes yang menyenangi tempat teduh, terlindung matahari, dan berbau
manusia, oleh karena itu balita yang masih membutuhkan tidur pagi dan siang hari
seringkali menjadi sasaran gigitan nyamuk. Sarang nyamuk selain di dalam rumah,
juga banyak dijumpai di sekolah, apalagi bila keadaan kelas gelap dan lembab.
Sasaran berikutnya adalah anak sekolah yang pada pagi dan siang hari berada di
sekolah. Disamping nyamuk Aedes aegypti yang senang hidup di dalam rumah, juga
terdapat nyamuk Aedes albopictus yang dapat menularkan penyakit demam berdarah
dengue. Nyamuk Aedes albopictus hidup di luar rumah, di kebun yang rindang,
sehingga anak usia sekolah dapat juga terkena gigitan oleh nyamuk kebun tersebut di
siang hari tatkala sedang bermain. Faktor daya tahan anak yang belum sempurna
seperti halnya orang dewasa, agaknya juga merupakan faktor mengapa anak lebih
banyak terkena penyakit demam berdarah dengue dibandingkan orang dewasa.

Di perkotaan, nyamuk sangat mudah terbang dari satu rumah ke rumah lainnya dari
rumah ke kantor, atau tempat umum seperti tempat ibadah, dan lain-lain. Oleh karena
itu, orang dewasa pun menjadi sasaran berikutnya setelah anak-anak. Terutama
dewasa muda (18-25 tahun) sesuai dengan kegiatan kelompok ini pada siang hari di
luar rumah. Walaupun demikian, pada umumnya penyakit demam berdarah dengue
dewasa lebih ringan daripada anak.
Slide 2 (Tanda dan gejala DBD)
Gejala Awal
Gejala klinis demam berdarah dengue pada saat awal penyakit (hari demam 1-3)
dapat menyerupai penyakit lain seperti radang tenggorokan, campak, dan tifus. Gejala
yang membedakan satu dengan yang lain yaitu gejala yang menyertai gejala demam
berdarah seperti tertera di atas.
a. Demam
Demam pada penyakit demam berdarah ini secara mendadak dan berkisar antara
38,50C-400C, Pada anak-anak terjadi peningkatan suhu yang mendadak. Pagi hari
anak masih dapat sekolah dan bermain, mendadak sore harinya mengeluh demam
sangat tinggi. Demam akan terus menerus baik pada pagi maupun malam hari dan
hanya menurun sebentar setelah diberikan obat penurun panas. Pada anak yang lebih
besar atau pada orang dewasa pada saat gejala awal seringkali tidak begitu dihiraukan
oleh karena demam datang dengan tiba-tiba. Mereka tetap melakukan kegiatan seperti
biasanya dan baru merasakan sakit bila timbul gejala berikutnya yaitu lesu, tidak enak
makan dan lain sebagainya.
b. Lesu
Disamping demam tinggi dan mendadak penderita demam berdarah dengue akan
mengeluh atau terlihat lesu dan lemah. Seluruh badan lemah seolah tidak ada
kekuatan, pada anak yang masih kecil tidak dapat mengeluh tetapi anak yang
biasanya aktif kali ini tidak mau bermain lagi dan lebih senang diam duduk atau
tiduran. Badan akan makin bertambah lemah oleh karena nafsu makan menghilang
sama sekali baik minum maupun makan, rasa mual dan rasa tidak enak di perut dan
didaerah ulu hati menyebabkan semua makanan dan minuman yang dimakan keluar

lagi. Rasa mual, muntah dan nyeri pada ulu hati akan makin bertambah bila penderita
minum obat penurun panas yang dapat merangsang lambung (lihat Bagian 3
mengenai Pengobatan). Pada anak kecil dapat disertai mencret 3-5 kali sehari, cair,
tanpa lendir. Jadi, bila seorang anak menderita mencret disertai demam tinggi kita
harus waspada demam berdarah apalagi terjadi pada bayi atau anak kecil di bawah
umur 2 tahun. Demam berdarah dengue sebagai penyakit virus sering menyebabkan
muka dan badan anak kemerahan seperti udang rebus (flushing) dan bila dipegang
badan sangat panas.
c. Nyeri Perut
Nyeri perut merupakan gejala yang penting pada demam berdarah dengue. Gejala ini
tampak jelas pada anak besar atau dewasa oleh karena mereka telah dapat merasakan.
Nyeri perut dapat dirasakan di daerah ulu hati dan daerah di bawah lengkung iga
sebelah kanan. Nyeri perut di bawah lengkung iga sebelah kanan lebih mengarah
pada penyakit demam berdarah dengue dibandingkan nyeri perut pada ulu hati.
Penyebab dari nyeri perut di bawah lengkung iga sebelah kanan ini adalah
pembesaran hati (liver) sehingga terjadi peregangan selaput yang membungkus hati.
Pada gejala selanjutnya dapat diikuti dengan perdarahan pembuluh darah kecil pada
selaput tersebut. Sedangkan nyeri perut di daerah ulu hati yang menyerupai gejala
sakit lambung (sakit maag) dapat juga disebabkan oleh rangsangan obat penurun
panas khususnya obat golongan aspirin atau asetosal. Untuk memastikan adanya nyeri
perut ini dapat dilakukan penekanan (perabaan disertai penekanan) pada daerah ulu
hati dan di bawah lengkung iga sebelah kanan, terutama pada anak yang belum dapat
mengeluh. Perlu diperhatikan bahwa nyeri perut dapat menyerupai gejala radang usus
buntu. Letak usus buntu pada daerah perut sebelah kanan bawah dekat pangkal paha
kanan. Jadi bila terdapat peradangan usus buntu akan terasa sakit bila ditekan di
daerah perut sebelah kanan bawah, tetapi pada anak-anak perasaan nyeri perut dapat
menjalar dan dirasakan pada daerah pusar sehingga kadangkala sulit dibedakan
dengan nyeri perut pada demam berdarah dengue. Apalagi gejala radang usus buntu
juga disertai dengan demam, muntah, dan nyeri perut. Pada pengalaman kami sekitar

2/3 penderita demam berdarah dengue pada anak besar dan dewasa mengeluh nyeri
perut, oleh karena itu bila terdapat nyeri perut disertai demam tinggi harus waspada.
d. Tanda Perdarahan
Pada awal penyakit demam berdarah dengue, tanda perdarahan yang terjadi adalah
perdarahan yang tergolong ringan. Perdarahan kulit merupakan perdarahan yang
terbanyak ditemukan. Bintik kemerahan sebesar ujung jarum pentul menyerupai
bintik gigitan nyamuk. Maka, untuk membedakan bintik merah yang disebabkan oleh
karena perdarahan pada demam berdarah dengan bintik karena gigitan nyamuk,
carilah juga di daerah yang terlindung pakaian (misalnya dada dan punggung)
sehingga hampir dapat dipastikan terlindung dari gigitan nyamuk. Kemudian coba
tekan bintik merah tersebut: bila menghilang itu berarti gigitan nyamuk dan
sebaliknya bila menetap itu adalah perdarahan kulit, juga pada perabaan pada gigitan
nyamuk akan teraba menonjol sedangkan pada demam berdarah bintik tersebut rata
dengan permukaan kulit. Hal ini karena pada gigitan nyamuk bintik merah
disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah sebagai akibat dari reaksi terhadap
racun yang terdapat di dalam kelenjar liur nyamuk dan bukan karena perdarahan
kulit. Bintik merah pada demam berdarah tidak bergerombol seperti halnya bintik
merah pada campak, tetapi terpisah satu-satu.
Perdarahan lain yang sering ditemukan adalah mimisan. Terutama pada anak perlu
diperhatikan apakah anak sering menderita mimisan sebelumnya. Mimisan, terbanyak
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di daerah selaput lendir hidung yang
disebabkan oleh rangsangan baik dari dalam ataupun dari luar tubuh seperti demam
tinggi, udara yang terlampau dingin, udara yang terlampau panas, terlampau letih
sehingga kurang istirahat atau makan kurang teratur, dan sebagainya. Bila anak
pernah menderita mimisan sebelumnya, maka mimisan mungkin tidak berbahaya;
tetapi pada seorang anak yang belum pernah mimisan kemudian demam tinggi dan
mimisan maka perlu diwaspadai. Gejala perdarahan lain yang dapat dijumpai adalah
haid yang berlebihan pada anak perempuan atau lebam pada kulit bekas pengambilan
darah, dan perdarahan gusi.
e. Gejala Lain

Seorang anak yang mempunyai riwayat kejang bila demam, pada saat demam tinggi
dapat terjadi kejang. Walaupun harus difikirkan juga adanya penyakit infeksi lain
seperti radang otak atau selaput otak, terutama bila anak setelah kejang tidak sadar
kembali. Gejala lain yang sering dikeluhkan oleh anak besar atau orang dewasa
menyertai penyakit demam berdarah dengue adalah nyeri kepala, nyeri di belakang
mata, rasa pegal-pegal pada otot dan sendi. Keluhan-keluhan ini pada orang dewasa
sangat mengganggu sehingga cepat mencari pengobatan, sedangkan anak-anak
biasanya belum mengeluh atau keluhan tersebut tidak dirasakan mengganggu.
GEJALA LANJUTAN
Gejala selanjutnya terjadi pada hari sakit ke3-5, merupakan saat-saat yang berbahaya
pada penyakit demam berdarah dengue. Suhu badan akan turun, jadi seolah-olah anak
sembuh oleh karena tidak demam lagi. Yang perlu diperhatikan saat ini, adalah
tingkah laku si anak. Apabila demam menghilang, anak tampak segar dan mau
bermain serta mau makan/ minum biasanya termasuk demam dengue ringan; tetapi
apabila demam menghilang tetapi anak bertambah lemah, ingin tidur, dan tidak mau
makan/ minum apapun apalagi disertai nyeri perut, ini merupakan tanda awal
terjadinya syok. Keadaan syok merupakan keadaan yang sangat berbahaya oleh
karena semua organ tubuh akan kekurangan oksigen dan hal ini dapat menyebabkan
kematian dalam waktu singkat.
Tanda-tanda syok harus dikenali dengan baik bila kita merawat anak yang dicurigai
menderita demam berdarah, atau anak yang telah demam tinggi selama 3 hari atau
lebih. Anak tampak gelisah atau bila syok berat anak menjadi tidak sadarkan diri,
nafas cepat seolah-olah sesak nafas. Seluruh badan teraba dingin dan lembab,
perasaan dingin yang paling mudah dikenal bila kita meraba kaki dan tangan
penderita. Bibir dan kuku tampak kebiruan menggambarkan pembuluh darah di
bagian ujung mengkerut sebagai kompensasi untuk memompa darah yang lebih
banyak ke jantung. Anak akan merasa haus, serta kencing berkurang atau tidak ada
kencing sama sekali. Syok akan mudah terjadi bila anak sebelum terjadi syok, kurang
atau tidak mau minum.

Apabila syok yang telah diterangkan sebelumnya tidak diobati dengan baik maka
akan menyusul gejala berikutnya yaitu perdarahan dari saluran cerna. Perdarahan
saluran cerna ini dapat ringan atau berat tergantung dari berapa lama syok terjadi
sampai diobati dengan tepat. Penurunan kadar oksigen di dalam darah akan memicu
terjadinya perdarahan, makin lama syok terjadi makin rendah kadar oksigen di dalam
darah maka makin hebat perdarahan yang terjadi. Pada awalnya perdarahan saluran
cerna tidak terlihat dari luar, oleh karena terjadi di dalam perut. Yang akan tampak
hanya perut yang semakin lama semakin membuncit dan nyeri bila diraba.
Selanjutnya akan terjadi muntah darah dan berak darah/ berak hitam. Pada saat terjadi
perdarahan hebat penderita akan sangat kesakitan, tetapi bila syok sudah lama terjadi
penderita pada umumnya sudah tidak sadar lagi. Perdarahan lain yang dapat terjadi
adalah perdarahan di dalam paru. Anak akan lebih sesak lagi, maikn gelisah, dan
sangat pucat. Kematian makin dipercepat dengan adanya perdarahan di dalam otak.
Pada hari sakit keenam dan seterusnya, merupakan saat penyembuhan. Saat ini
demam telah menghilang dan suhu menjadi normal kembali, tidak dijumpai lagi
perdarahan baru, dan nafsu makan timbul kembali. Pada umumnya, setelah seseorang
sembuh dari sakitnya anak masih tampak lemah, muka agak sembab disertai perut
agak tegang tetapi beberapa hari kemudian kondisi badan anak akan pulih kembali
normal tanpa gejala sisa. Sebagai tanda penyembuhan kadangkala timbul bercakbercak merah menyeluruh di kedua kaki dan tangan dengan bercak putih diantaranya,
pada anak besar mengeluh gatal pada bercak tersebut. Jadi, bila telah timbul bercak
merah yang sangat luas di kaki dan tangan anak itu pertanda anak telah sembuh dan
tidak perlu dirawat lagi.
Pertolongan Pertama pada Penderita Demam Berdarah Dengue
Seorang yang menderita penyakit demam berdarah pada awalnya akan menderita
demam tinggi. Dalam keadaan demam ini tubuh banyak kekurangan cairan oleh
karena terjadi penguapan yang lebih banyak daripada biasa. Cairan tubuh makin
berkurang bila anak terus menerus muntah atau tidak mau minum. Maka pertolongan
pertama yang terpenting adalah memberikan minum sebanyak-banyaknya.

Berikanlah minum kirakira 2 liter (8 gelas) dalam satu hari atau 3 sendok makan
setiap 15 menit. Minuman yang diberikan sesuai selera anak misalnya air putih, air
teh manis, sirup, sari buah, susu, oralit, softdrink, dapat juga diberikan nutricious diet
yang banyak beredar saat ini. Dengan memberikan minum banyak diharapkan cairan
dalam tubuh tetap stabil. Untuk memantau bahwa cairan tidak kurang, perhatikan
jumlah kencing anak. Apabila anak banyak buang air kecil, minimal 6 kali dalam satu
hari berarti jumlah cairan yang diminum anak mencukupi.
Demam yang tinggi demikian juga akan mengurangi cairan tubuh dan dapat
menyebabkan kejang pada anak yang mempunyai riwayat kejang bila demam tinggi,
oleh karena itu harus segera diberikan obat penurun panas. Untuk menurunkan
demam, berilah obat penurun panas. Untuk jenis obat penurun panas ini harus dipilih
obat yang berasal dari golongan parasetamol atau asetaminophen, jangan diberikan
jenis asetosal atau aspirin oleh karena dapat merangsang lambung sehingga akan
memperberat bila terdapat perdarahan lambung. Kompres dapat membantu bila anak
menderita demam terlalu tinggi sebaiknya diberikan kompres hangat dan bukan
kompres dingin, oleh karena kompres dingin dapat menyebabkan anak menggigil.
Sebagai tambahan untuk anak yang mempunyai riwayat kejang demam disamping
obat penurun panas dapat diberikan obat anti kejang.
Pada awal sakit yaitu demam 1-3 hari, seringkali gejala menyerupai penyakit lain
seperti radang tenggorokan, campak, atau demam tifoid (tifus), oleh sebab itu,
diperlukan kontrol ulang ke dokter apabila demam tetap tinggi 3 hari terus menerus
apalagi anak bertambah lemah dan lesu. Untuk membedakan dengan penyakit lain
seperti tersebut di atas, pada saat ini diperlukan pemeriksaan darah dapat dilakukan.
Pemeriksaan darah diperlukan untuk mengetahui apakah darah cenderung menjadi
kental atau lebih. Bila keadaan anak masih baik, artinya tidak ada tanda kegawatan
dan hasil laboratorium darah masih normal, maka anak dapat berobat jalan.
Kegawatan masih dapat terjadi selama anak masih demam, sehingga pemeriksaan
darah seringkali perlu diulang kembali.
Kapan Penderita Harus Dibawa ke Rumah Sakit ?

Seorang yang diduga menderita demam berdarah akan mengalami bahaya bila
mendapat syok dan perdarahan hebat. Untuk mencegah hal-hal tersebut, maka
penderita dianjurkan dirawat di rumah sakit. Seseorang harus dirawat apabila
menderita dianjurkan dirawat di rumah sakit. Seseorang harus dirawat apabila
menderita gejala-gejala di bawah ini:
A.

Demam terlalu tinggi (lebih dari 390C atau lebih)

B.

Muntah terus menerus

C.

Tidak dapat atau tidak mau minum sesuai anjuran

D.

Kejang

E.

Perdarahan hebat, muntah atau berak darah

F.

Nyeri perut hebat

G.

Timbul gejala syok, gelisah atau tidak sadarkan diri, nafas cepat, seluruh

badan teraba dan lembab, bibir dan kuku kebiruan, anak merasa haus, kencing
berkurang atau tidak ada sama sekali
H.

Hasil laboratorium menunjukkan peningkatan kekentalan darah dan atau

penurunan jumlah trombosit.


Perlu diingatkan, pada saat mengantar penderita untuk dirawat; sesaat setelah tiba di
rumah sakit segera beritahukan kepada perawat bahwa anak ini kemungkinan
menderita demam berdarah. Pemberitahuan ini perlu disampaikan kepada perawat
atau dokter yang menerima pertama kali untuk mendapat pertolongan lebih cepat.
Penderita dalam keadaan kegawatan, memerlukan pertolongan segera dan makin
cepat ditolong makin besar kemungkinan untuk sembuh kembali.
Apabila salah satu anggota keluarga menderita sakit demam berdarah, akan mudah
menular melalui gigitan nyamuk (ingat sifat nyamuk yang dapat menggigit beberapa
orang secara berturut-turut. Jadi, bila ada anggota keluarga lain yang menderita
demam segera berobat untuk memastikan apakah tertular demam berdarah atau tidak.
Slide 3 (Pengertian Nyamuk Aedes Aegypti)
Nyamuk Aedes merupakan sejenis nyamuk yang biasanya ditemui di kawasan tropis.
Namanya diperoleh dari perkataan Yunani ads, yang berarti "tidak menyenangkan",

karena nyamuk ini menyebarkan beberapa penyakit berbahaya seperti demam


berdarah dan demam kuning.Aedes yang berperan sebagai vector penyakit semuanya
tergolong stegomya dengan ciri-ciri tubuh bercorak belang hitam putih pada dada,
perut, tungkai. Corak ini merupakan sisi yang menempel di luar tubuh nyamuk.
Corak putih pada dorsal dada (punggung) nyamuk
berbentuk seperti siku yang berhadapan. Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk
yang

dapat

membawa

virus dengue penyebab

penyakit demam

berdarah.

Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow
fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua
daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virusdengue, A. aegypti merupakan
pembawa utama (primary vector) dan bersamaAedes albopictus menciptakan siklus
persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat keganasan penyakit demam berdarah,
masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis
ini untuk membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.

Slide 4 (Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti)

Aedes seperti juga serangga lainnya yang termasuk ordo diptera,mengalami


metamorfosis lengkap. Stadium-stadiumnya terdiri dari telur, larva (Jentik), pupa
(kepompong) dan nyamuk dewasa. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan dari
telur menjadi dewasa di laboratorium yang bersuhu 270C dankelembaban udaranya

80%, kurang lebih 10 hari. Waktu 10 hari tersebut juga diperkirakan untuk keperluan
pertumbuhan Ae.aegypti dari telur sampai dewasadi alam bebas.
Adapun stadium telur, larva, pupa sampai menjadi nyamuk dewasa adalah sebagai
berikut :
a. Telur
Telur Aedes berukuran kecil ( 50 mikron), berwarna hitam, sepintas lalu, tampak
bulat panjang dan berbentuk jorong (oval) menyerupai torpedo. dibawah mikroskop,
pada dinding luar (exochorion) telur nyamuk ini, tampak adanya garis-garis yang
membentuk gambaranmenyerupai sarang lebah. Di alam bebas telur nyamuk ini
diletakan satuper satu menempel pada dinding wadah / tempat perindukan
terlihatsedikit diatas permukaan air. Di dalam laboratorium, terlihat jelas telur telur
ini diletakan menempel pada kertas saring yang tidak terendam airsampai batas
setinggi 2-4 cm diatas permukaan air. Di dalam laboratorium telur menetas dalam
waktu 1-2 hari, sedangkan di alam bebas untuk penetasan telur diperlukan waktu
yang kurang lebih sama atau dapat lebih lama bergantung pada keadaan yang
mempengaruhi air di wadah/ tempat perindukan. Apabila wadah air yang berisi telur
mengering, telur bisa tahan selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.
Ketika wadah air itu berisi air lagi dan menutupiseluruh bagian telur , telur itu akan
menetas menjadi jentik.
b. Larva
Setelah telur menetas tumbuh menjadi larva yang disebut larva stadium I (instar I).
Kemudian larva stadium I ini melakukan 3 kali pengelupasan kulit (ecdysis atau
moulting)., berturut-turut menjadi larva stadium 2,3 dan larva stadium 4. larva
stadium akhir ini lalu melakukan pengelupasan kulit dan berubah bentuk menjadi
stadium pupa. Larva stadium 4 berukuran 7 X 4 mm, mempunyai pelana yang terbuka
, bulu sifon satu pasang dan gigi sisir yang berduri lateral. Dalam air di wadah, larva
Aedes bergerak sangat lincah dan aktif,dengan memperlihatkan gerakan naik ke
permukaan air dan turun ke dasar wadah secara berulang-ulang. Larva Ae.aegypti
dapat hidup di wadah yang mengandung air ber pH 5,8 8,6. Jentik dalam kondisi

yang sesuai akan berkembang dalam waktu 6-8 hari dan kemudian berubah menjadi
pupa (kepompong).
c. Pupa
Pupa nyamuk berbentuk seperti koma. Kepala dan dadanya bersatu dilengkapi
sepasang terompet pernapasan. Stadium pupa ini adalah stadium tak makan. Jika
terganggu dia akan bergerak naik turun di dalam wadah air. Dalam waktu lebih
kurang dua hari, dari pupa akan muncul nyamuk dewasa. Jadi, total siklus dapat
diselesaikan dalam waktu 9-12 hari.
d. Nyamuk dewasa
Nyamuk setelah muncul dari kepompong akan mencari pasangan untuk mengadakan
perkawinan. Setelah kawin, nyamuk siap mencari darah untuk perkembangan telur
demi keturunannya. Nyamuk jantan setelah kawin akan istirahat, dia tidak menghisap
darah tetapi cairan tumbuhan sedangkan nyamuk betina menggigit dan menghisap
darah orang.
Slide 5,6, dan 7 (Penyebab DBD, Struktur Virus Dengue, Klasifikasi Virus Dengue)

Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Virus merupakan suatu
partikel yang masih diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk makhluk hidup atau
benda mati. Virus dianggap benda mati karena ia dapat dikristalka, sedangkan virus
dikatakan benda hidup, karena virus dapat memperbanyak diri (replikasi) dalam
tubuh inang., Para ahli biologi terus mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya
partikel tersebut dikelompokkan sebagai makhluk hidup dalam dunia tersendiri yaitu

virus.Virus merupakan organisme non-seluler, karena ia tidak memilki kelengkapan


seperti sitoplasma, organel sel, dan tidak bisa membelah diri sendiri. Secara umum
virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang mengandung salah satu
asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA)
yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam
tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang. Partikel virus secara keseluruhan
ketika berada di luar inang yang terdiri dari asam nukleat yang dikelilingi oleh protein
dikenal dengan nama virion. Virion tidak melakukan aktivitas biosinteis dan
reproduksi. Pada saat virion memasuki sel inang, baru kemudian akan terjadi proses
reproduksi. Virus ketika memasuki sel inang akan mengambil alih aktivitas inang
untuk menghasilkan komponen-komponen pembentuk virus. Virus dapat bertindak
sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki
sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang
akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang
diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel
tersebut secara permanen. Berdasarkan sifat hidupnya maka virus dimasukan sebagai
parasit obligat, karena keberlangsungan hidupnya sangat tergandung pada materi
genetic inang.
Seperti beberapa flavivirus, virus dengue dewasa terdiri dari genom single-stranded
RNA yang dikelilingi oleh suatu ikosahedral atau isometric nukleokapsid. Virion
dengue merupakan partikel sferis dengan diameter nukleokapsid 30 nm dan ketebalan
selubung 10 nm, sehingga diameter virion kira-kira 50 nm. Genom virus dengue
terdiri dari asam ribonuklead berserat tunggal, panjangnya kira-kira 11 kilobasa.
Genom terdiri dari protein struktural dan protein non struktural, yaitu gen C
mengkode sintesa nukleokapsid (Capsid), gen M mengkode sintesa protein M
(Membran) dan gen E mengkode sintesa glikoprotein selubung/ Evelope.
Partikel virus yang belum matang (immature) mengandung lebih banyak protein
rekursor (prM) dan kurang infeksius dibandingkan virion lengkap yang dilepaskan.
Virus ini stabil pada ph 7-9 dan pada suhu rendah, sedang pada suhu yang relative
tinggi infektivitasnya cepat menurun. Sifat dengue yang lain adalah sangat peka

terhadap beberapa zat kimia seperti sodium deoxycholate, eter, kloroform dan garam
empedu karena adanya amplop lipid. Bentuk batang, sensitif terhadap inaktivasi oleh
Dietil eter dan Na dioksikolat, stabil pada suhu

70oC(Kusumawati, 2005).

Protein C adalah protein pertama yang dibentuk pada waktu translasi genom
virus. Berat molekulnya kira-kira 13.500, kaya asam amino lisin dan arginin sehingga
protein C bersifat basa. Karena sifatnya itu protein C mampu berinteraksi dengan
RNA virion. Selain itu pada ujung karboksilnya, protein C terdiri dari rangkaian asam
amino hidrofobik yang memungkinkan ia menempel pada membran sebelum dipecah
oleh signalase pada ujung protein prM. Pada akhirnya, ujung hirofobik protein C
dilepas oleh enzim protease yang dikode gen virus sesaat menjelang morfogenesis
virion. Protein C merupakan salah satu protein flavivirus yang conserved, walaupun
masih

kurang

conserved

disbanding

protein

struktural

lain.

Protein prM adalah glikoprotein dengan berat molekul 22.000 dan pecah menjadi
protein M dan glikoprotein lain menjelang morfogenesis lengkap virion. Pemecahan
ini tampaknya merupakan hal kritis bagi morfogenesis karena pemecahannya diikuti
segera dengan naiknya titer virus aktif. Protein E di dalam sel terinfeksi dapat berada
dalam bentuk heterodimer antara prM-E. Protein E berat molekulnya 51.000 60.000
dan dalam virion berada dalam bentuk homotrimer. Dalam rangkaian asam aminonya,
protein E mempunyai 12 gugus sistein yang membentuk enam ikatan disulfida.
Melihat konfigurasinya, pada protein E terdapat tiga kelompok epitop yang terpisah
yaitu epitop A, B dan C. Empat serotipe virus dengue (1 hingga 4) bagiannya kirakira 60% - 74% merupakan residu asam amino gen E merupakan pembeda antara
serotipe yang satu dengan yang lainnya dan menyebabkan reaksi antibodi.

Virus Dengue merupakan salah satu virus yang termasuk dalam famili
Flavividae. Virion Dengue merupakan partikel sferis dengan diameter nukleokapsid
30nm dan ketebalan selubung 10 mm, sehingga diameter virion kira-kira 50 nm.

Genon virus Dengue terdiri dari asam ribonuleat berserat tunggal , panjangnya kirakira 11 kilibasa. Genon terdiri dari protein structural dan protein non structural, yaitu
gen C mengkode sintesa nukleokapsid (Capsid), gen M mengkode sintesa protein M
(Membran) dangan E mengkode sentesa glikoprotein selubung (Envelope) (Levinson,
2000).
Gambar 1.1 Virus Dengue dengan TEM micrograph
Klasifikasi Virus
Group:Group IV ((+)ssRNA)
Family:Flaviviridae
Genus:Flavivirus
Species:Dengue virus
Virus

Dengue

adalah

virus

dengan

untaian

tunggal,

virus

RNA

(familiFlaviviridae) yang muncul dengan empat serotype antigen yang berbeda.


Setiap serotype secara genetik memiliki perbedaan. Meskipun infeksi secara umum
(terutama infeksi primer) simtomatik sama, seluruh tipe virus ini berhubungan dengan
demam Dengue, dan demam adalah gejala minor. Infeksi primer menghasilkan
imunitas jangka panjang terhadap infeksi sekunder dengan serotype lainnya. Hal ini
meningkatkan dalam resiko kebanyakan hasil dari reaksi silang antibodi dan sel T
yang meningkatkan tingkat infeksi dan secara langsung melibatkan patifisiologi
demam berdarah Dengue (Carrington et al., 2005).
Genus Flavivirus (famili Flaviviridae) terdiri dari lebih kurang mendekati 70
untaian tunggal, virus RNA. Virion berukuran mendekati 50nm dan memiliki 3
struktur protein, yang lebih besar berukuran 49 dan 16,5 kDa protein yang mengalami
glikosidasi dan berhubungan dangan envelop, di mana yang lebih kecil berukuran 13
kDa protein yang berukuran 16,5 kDa lebih besar dari yang terlihat secara khusus
pada Flavivirus (Carrington et al., 2006).
Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue disebabkan virus yang termasuk
kelompok

B Arthropod

borne

virus (Arbovirus),

kelompok Flavivirusdan

keluarga Flaviridae. Virus Dengue dewasa terdiri dari genom asam ribo nukleat

berserat tunggal yang dikelilingi oleh nukleo kapsid dengan diameter sekitar 30 nm.
Nukleo kapsid dikelilingi oleh selubung lemak dengan ketebalan sekitar 10 nm.
Diameter keseluruhan dari virion tersebut kira-kira 50 nm. Genom virus Dengue
mempunyai berat molekul 11 Kb yang tersusun dari protein struktural dan protein non
struktural. Protein strukturalnya yaitu proteincore atau nukleo kapsid (C),
protein envelove (E), dan protein pre membran(pre-M). Sedangkan protein non
struktural terdiri dari protein NS-1, NS-2A, NS-2B, NS-3, NS-4A, NS-4B, dan NS-5.
Dalam merangsang pembentukan anti bodi diantara protein struktural, urutan
imunogenitas tertinggi adalah protein E, kemudian diikuti protein pre-M dan C.
Sedangkan pada protein non struktural yang paling berperan adalah protein NS-1
(Massi, et al, 2006).
Hospes seluler untuk virus Dengue terutama sel-sel yang termasuk sistem
retikulo endotelial, yaitu: sel monosit, sel endotel, sel kuppfer, sel limfosit B dan
magropag. Infeksi dimulai dengan menempelnya virion pada reseptor virus yang ada
di permukaan sel, ada 2 cara virus Dengue menempel pada sel yaitu virus terikat pada
reseptor yang ada di permukaan sel atau melalui antibodi anti Dengue yang terikat
pada sel. Setelah menempel, Virus masuk kedalam sel dengan cara endositosis dan
Fusi selubung virus dengan membran plasma yang diikuti pelepasan nukleokapsid ke
dalam sitoplasma sel dan terjadi proses replikasi virus (Kusumawati, 2005).
Slide 7 (Proses Masuknya Virus Dengue ke dalam tubuh Manusia)
Apabila nyamuk menggigit orang, air liur nyamuk tersebut masuk ke kulit orang
tersebut. Jika nyamuk tersebut mengandung dengue, virus terbawa dalam air liurnya.
Sehingga apabila nyamuk tersebut menggigit orang, virusnya masuk ke dalam kulit
orang tersebut bersama air liur nyamuk. Virus tersebut tertanam dan memasuki sel
darah putih orang tersebut. (Sel darah putihnya seharusnya membantu pertahanan
tubuh dengan memerangi ancaman, seperti infeksi.) Ketika sel darah putih tersebut
bergerak-gerak di dalam tubuh, virus memproduksi kembali (atau memperbanyak
diri). Sel darah putih bereaksi dengan cara memperbanyak protein pengisyarat (apa
yang disebut dengan sitokin), seperti faktor-faktor interleukin, interferon dan tumor

nekrosis. Protein ini menyebabkan demam, gejala yang menyerupai flu, dan rasa
nyeri yang luar biasa yang terjadi bersama dengue.
Jika seseorang menderita infeksi (serius), virus bereproduksi dengan lebih cepat.
Dengan

semakin

banyaknya

virus,

semakin

banyak

pula

organ

(seperti hati dansumsum tulang) yang terkena dampaknya. Cairan dari aliran darah
bocor melalui dinding-dinding pembuluh darah kecil ke dalam rongga-rongga tubuh.
Oleh karena itu, lebih sedikit darah yang bersirkulasi (atau berputar di dalam tubuh)
di dalam pembuluh darah. Tekanan darah orang tersebut menjadi sangat rendah
sehingga jantungnya tidak dapat memasok cukup darah ke organ vital (yang paling
penting). Sumsum tulang juga tidak dapat membuat cukup platelet yang dibutuhkan
darah agar bisa membeku dengan benar. Tanpa cukup platelet, orang tersebut akan
memiliki masalah pendarahan. Pendarahan adalah komplikasi berat dari dengue (satu
dari masalah yang paling berat yang diakibatkan oleh penyakit tersebut).
Slide 8 (Cara Penularan Virus Dengue)
Dengue virus ditularkan (atau disebarkan) sebagian besar oleh nyamuk Aedes,
khususnya tipe nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya hidup di antara garis
lintang 35 Utara dan 35 Selatan, di bawah ketinggian 1000 m. Nyamuk-nyamuk
tersebut lebih sering menggigit pada siang hari. Satu gigitan dapat menginfeksi
manusia.
Terkadang, nyamuk juga tertular dengue dari manusia. Jika nyamuk betina yang
menggigit orang yang terinfeksi, nyamuk tersebut dapat tertular virus. Mulanya virus
hidup di sel yang menuju saluran pencernaan nyamuk. Sekira 8 hingga 10 hari
berikutnya,

virus

menyebar

ke kelenjar

saliva nyamuk,

yang

memproduksi saliva(atau "ludah"). Ini berarti bahwa saliva yang diproduksi oleh
nyamuk tersebut terinfeksi virus dengue. Oleh karena itu ketika nyamuk menggigit
manusia, saliva yang terinfeksi tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dan
menginfeksi orang tersebut. Virus sepertinya tidak menimbulkan masalah pada
nyamuk yang terinfeksi, yang akan terus terinfeksi sepanjang hidupnya.
Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk yang paling banyak menyebarkan dengue. Ini

karena nyamuk tersebut menyukai hidup berdekatan dengan manusia dan makan dari
manusia alih-alih dari binatang. Nyamuk ini juga suka bertelur di wadah-wadah air
yang dibuat oleh manusia.
Dengue juga dapat disebarkan melalui produk darah yang telah terinfeksi dan
melalui donasi organ. Jika seseorang dengan dengue mendonasikan darah atau organ
tubuh, yang kemudian diberikan kepada orang lain, orang tersebut dapat terkena
dengue dari darah atau organ yang didonasikan tersebut. Di beberapa negara, seperti
Singapura, dengue biasa terjadi. Di negara-negara ini, antara 1,6 dan 6 transfusi darah
dari setiap 10.000 menularkan dengue. Virus dengue juga dapat ditularkan dari ibu ke
anaknya selama kehamilan atau ketika anak tersebut dilahirkan.Dengue biasanya
tidak ditularkan dengan cara-cara lain.
Slide 9 (Cara Penyembuhan)
Saat ini, masih belum ditemukan cara penyembuhan yang tepat untuk penyakit DBD,
akan tetapi vaksin untuk penyakit ini masih dalam tahap penelitian, jadi harap
bersabar.
Slide 10 (Cara Pencegahan DBD)
PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
Pencegahan penyakit demam berdarah mencakup
Terhadap nyamuk perantara yaitu
o pemberantasan nyamuk Aedes aegypti induk dan telurnya
Terhadap diri kita
o memperkuat daya tahan tubuh
o melindungi dari gigitan yamuk
Terhadap lingkungan dengan tujuan mengubah perilaku hidup sehat terutama
kesehatan lingkungan
Penyuluhan Bagi Masyarakat
Seperti diuraikan di atas bahwa sampai sekarang belum ada obat yang dapat
membunuh virus dengue ataupun vaksin demam berdarah, maka upaya untuk

pencegahan demam berdarah ditujukan pada pemberantasan nyamuk beserta tempat


perindukannya. Oleh karena itu, dasar pencegahan demam berdarah adalah
memberikan

penyuluhan

kesehatan

kepada

masyarakat

bagaimana

cara

memberantasan nyamuk dewasa dan sarang nyamuk yang dikenal sebagai


pembasmian sarang nyamuk atau PSN. Demi keberhasilan pencegahan demam
berdarah, PSN harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat,
baik di rumah, di sekolah, rumah sakit, dan tempat-tempat umum seperti tempat
ibadah, makam, dan lain-lain. Dengan demikian masyarakat harus dapat mengubah
perilaku hidup sehat terutama meningkatkan kebersihan lingkungan.
Cara Memberantas Jentik
Cara memberantas jentik dilakukan dengan cara 3 M yaitu menguras, menutup, dan
mengubur, artinya :

Kuras bak mandi seminggu sekali (menguras),

Tutup penyimpanan air rapat-rapat (menutup),

Kubur kaleng, ban bekas, dll. (mengubur).


Kebiasaan-kebiasaan seperti mengganti dan bersihkan tempat minum burung setiap
hari atau mengganti dan bersihkan vas bunga, seringkali dilupakan. Kebersihan di
luar rumah seperti membersihkan tanaman yang berpelepah dari tampungan air hujan
secara teratur atau menanam ikan pada kolam yang sulit dikuras, dapat mengurangi
sarang nyamuk.
Pada kolam atau tempat penampungan air yang sulit dikuras dapat diraburkan bubuk
abate yang dapat ditaburkan bubuk abate yang dapat membunuh jentik. Bubuk abate
ini

dapat

dibeli

di

Pedoman Penggunaan Bubuk Abate (Abatisasi)

Satu sendok makan peres (10 gram) untuk 100 liter air

Dinding jangan disikat setelah ditaburi bubuk abate

Bubuk akan menempel di dinding bak/ tempayan/ kolam

Bubuk abate tetap efektif sampai 3 bulan

apotek.

Cara Memberantas Nyamuk Dewasa


Untuk memberantas nyamuk dewasa, upayakan membersihkan tempat-tempat yang
disukai oleh nyamuk untuk beristirahat.
Kurangi Tempat Untuk Nyamuk Beristirahat

Jangan menggantung baju bekas pakai (nyamuk sangat suka bau manusia)

Pasang kasa nyamuk pada ventilasi dan jendela rumah

Lindungi bayi ketika tidur di pagi dan siang hari dengan kelambu

Semprot obat nyamuk rumah pagi & sore (jam 8.00 dan 18.00)

Perhatikan kebersihan sekolah, bila kelas gelap dan lembab, semprot dengan
obat nyamuk terlebih dahulu sebelum pelajaran mulai

Pengasapan (disebut fogging) hanya dilakukan bila dijumpai penderita yang


dirawat atau menginggal. Untuk pengasapan diperlukan laporan dari rumah sakit
yang merawat.

Anda mungkin juga menyukai