Anda di halaman 1dari 14

CASE SCIENE SESSION (CSS)

BLEFARITIS

Diajukan untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)


SMF Ilmu Kesehatan Mata
Disusun oleh:
Asep Sumantri
Lhara Raffani

12100114021
12100114097

Preseptor:
Djonny Djuarsa, dr., Sp.M

SMF ILMU KESEHATAN MATA


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RSAU SALAMUN
2015

BAB I

PENDAHULUAN
Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering terjadi
pada kelopak mata merupakan radang bertukak atau tidak pada tepi kelopak
biasanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan
pembentukan minyak berlebih dalam kelenjar disekitar kelopak mata.
Penyebabnya bisa dikarenakan terjadinya infeksi dan alergi yang dapat berjalan
secara kronis atau menahun.
Infeksi yang terjadi pada blefaritis bisa disebabkan oleh bakteri
streptokokus alfa atau beta, peneumokokus dan pseudomonas sedangkan pada
alergi bisa disebabkan oleh debu, asap, bahan kimia, iritatif dan bahan kosmetik.
Blefaritis dibagi menjadi blefaritis non-ulseratif (skuamosa) dan ulseratif. Gejala
umum pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengkak, nyeri, eksudat lengket
dan epifora. Penyulit blefaritis yang dapat timbul adalah konjungtivitis, keratitis,
hordeolum, kalazoin dan madarosis.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Anatomy Palpebra
Dari luar ke dalam kelopak mata terdiri dari
1. Kulit
2. Jaringan ikat yang halus dan lemah
3. Jaringan otot
4. Tarsus dan fasia
5. Konjungtiva
6. Pembuluh darah

Anatomy Palpebra - Kulit


Tipis dan halus
Dihubungkan oleh jaringan ikat halus dengan otot dibawahnya, sehingga
kulit dapat mudah digerakkan dari dasarnya.
Oleh karena itu, edema atau perdarahan mudah terkumpul disini, sehingga
menimbulkan pembengkakan palpebra.
Terdapat kelenjar keringat Zeis dan Moll, serta rambut seperti pada bagian
kulit tubuh yang lain.

Anatomy Palpebra Otot


Otot palpebra terdiri dari :
M. Orbikularis

M. Riolani

Okuli

M. Levator

M. Mulleri

Palpebra

Perjalanan

Otot dipinggir

Origonya di anulus

Terletak dibawah

sirkuler,

palpebra, fungsi

Zinii, di bagian

tendon dari

dipersyarafi N

sama dengan

belakang orbita.

M.Levator

VII yang

M.Orbikularis

innervasi oleh N

Palpebra. Inervasi

mengikuti N III

okuli untuk

III. Yang terdapat

oleh saraf simpatis.

menutup mata

di palpebra hanya

Fungsi sama

berupa fasia yang

dengan M.Levator

melekat pada

Palpebra untuk

bagian atas tarsus

mengangkat

dan kulit.

palpebra.

Anatomy Palpebra - Tarsus


Tarsus terdiri dari jaringan yang rapat dengan sedikit jaringan elastis.
Fungsi untuk memberi bentuk pada palpebra
Tarsus superior lebih besar, terdapat Gl.Sebasea Meiboom sebanyak 20
buah, yang tampak membayang sebagai garis kuning berjajar dibawah
konjungtiva dan mengeluarkan isinya di margo palpebra.
Fungsi Gl.Meiboom untuk menutup rapat margo palpebra superior dan
inferior saat mengedip, sehingga air mata tidak meleleh ke pipi.
Di medial dan lateral tarsus menyatu membentuk ligamentum tarsalis
medialis dan lateralis yang melekat pada pinggir orbita.

Anatomy Palpebra Septum Orbita


Adalah fasia yang merupakan pagar antara palpebra dan orbita.
Fungsi : radang palpebra tidak masuk ke dalam orbita.
Pinggir dari palpebra disebut margo palpebra, yang kemedial membentuk
kantus internus (tumpul) dan ke lateral membentuk kantus eksternus
(lancip).
Bagian depan margo palpebra terdapat silia (bulu mata), bentuk pendek
tebal dan melengkung keluar.
Anatomy Palpebra Pembuluh darah
Berasal dari A. Oftalmika dan A. Fasialis,
Membentuk arkus superior dipinggir atas tarsus
Membentuk arkus inferior dipinggir bawah tarsus.
Pembuluh darah vena mengikuti jalannya arteri dan menjadi Vena fasialis,
Vena oftalmika dan masuk ke dalam sinus kavernosus.
Oleh karena itu, peradangan palpebra harus cepat diobati supaya trombus
jangan masuk ke sinus kavernosus.

2. Kelainan Palpebral

Kelainan Palpebra

Kongenital

Koloboma Palpebra

Epikantus

Ptosis

Distikiasis

Akwisita

(..)

Kelainan Palpebra - Akwisata

Dermatitis Palpebra

Blefaritis

Hordeolum

Trikiasis

Kelainan kedudukan : Entropion dan Ektropion

Ankiloblefaron

Blefarofimosis

Blefarokalasis

Blefarospasme

Lagoftalmus

Trauma Palpebra : Gigitan serangga, luka bakar, luka tusukan, dll.

Tumor Palpebra : Kista Dermoid, Xantelasma, Papilomata


(veruka), Karsinoma sel basal dan sel skuama.

3. Blefaritis
Definisi :
Blefaritis adalah peradangan pada margo palpebra yang bersifat kronik.
Etiologi :

Bakteri (stapilokokus, streptokokus, pseudomonas dll)


Virus (Zoster, simplex, moluscum dll)
Jamur (candida, actinomicosis, nocardia dll)
Parasite (demodex, phtiariasis)
Alergi (D. kontak, D. urtikaria)
Squamosal

Klasifikasi:

Maca-macam
blefaritis

Blefaritis non
ulseratif
(skuamosasebore)

Blefaritis
Ulseratif

Sumber : Ilmu Kesehatan Mata (Unpad) dan Ilmu Penyakit Mata (dr.Nana Wijana
SD)

Blefaritis skuamosa (Sebore)


Hampir selalu berhubungan dengan adanya ketombe di kepala, alis mata
dan telinga.
Gejala klinis : rasa panas dan gatal. Margo palpebra berwarna kemerahmerahan, sisik-sisik berminyak terlihat melekat pada bulu mata.
Terapi : Sisik-sisik dibersihkan setiap hari dengan kapas basah. Salep mata
kortikosteroid setempat dengan menggosokkan pada pinggir kelopak mata.

Blefaritis ulseratif
Adalah suatu infeksi margo palpebra yang biasanya disebabkan oleh
Staphylococcus.
Umumnya terdapat pada anak-anak.
Gejala klisis : palpebra merah, lebih merah dari yang terdapat pada
blefaritis skuamosa, sisik-sisik kering. Ulserasi sepanjang margo yang
ditutupi oleh krusta, apabila krusta diangkat akan terlihat ulkus
dibawahnya. Ulkus akan merusak folikel rambut sehingga bulu mata lepas.
Saat tumbuh lagi arahnya sudah tidak teratur lagi akibat distorsi margo.

Terapi : membutuhkan waktu. Kerusta dibersihkan dengan kapas lidi yang


basah (Na-bikarbonat 3%). Berikan salep mata antibiotik lokal atau
sistemik.

Perbedaan blefaritis

Blefaritis Non Ulseratif

Penyebab : Ptirosporum Ovale

Bulu mata jatuh, tidak diganti oleh yang baru karena ada destruksi
folikel rambut.

Dipangkal rambut terdapat krusta. Bila krusta dilepaskan, tampak


ulkus kecil-kecil. Krusta warna kuning, kering, melengketkan buu
mata.

Blefaritis Ulseratif

Penyebab : Staphylococcus Aureus

Bulu mata cepat jatuh dan diganti dengan yang baru, karena tidak
ada destruksi dari folikel rambut.

Dipangkal bulu mata tidak dapat krusta, tetapi skuama.

Komplikasi Blefaritis

Hordeolum

Konjungtivitis

Keratitis superfisialis

Madarosis atau Trikiasis

Ektropion

Edukasi
Blefaritis dapat diperhebat dengan merokok atau mengerjakan pekerjaan
dekat seperti membaca terlalu lama.

Pasien diberikan edukasi untuk berhenti merokok dan kalau bekerja dekat
jangan terlalu lama atau sampai larut malam.
Prognosis
Kalau tidak diobati dengan baik dapat berlangsung berbulan-bulan dan
menimbulkan komplikasi, juga dapat menimbulkan kerusakan pada kornea
karena terbentuknya trikiasis.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ilmu Kesehatan Mata (UNPAD)
2. Ilmu Penyakit Mata (dr. Nana Wijaya SD)

Anda mungkin juga menyukai