Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EKSPOSISI DAN ARGUMENTASI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah


BAHASA INDONESIA 2

Dosen Pembimbing :
DEWI TRYANASARI, S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh :
Nama

: NURUL KHOIRIYAH

NIM

: 14141694

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2015

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji dan syukur kami panjatkan


atas kehadiran Allah SWT, tak lupa sholawat serta salam tercurah
limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga kami
bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul Eksposisi dan Argumentasi
ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam pembuatan makalah kami tidak
terlepas dari kesulitan-kesulitan serta kekurangan dalam mencari bahan
untuk melengkapi pembahasan ini.
Namun semua itu didukung secara moril dan materil dari berbagai
pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
2.

Drs. Ibadullah Mallawy, M. Pd., selaku kepala Prodi PGSD IKIP PGRI Madiun
Dewi Triyanasari, S. Pd., M. Pd., Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah

3.

Dan

Bahasa Indonesia 2
Seluruh Rekan

rekan

mahasiswa

yang

telah

membantu

terselesaikannya makalah ini


Kami menyadari bahwa malakah ini masih jauh dari kesempurnaan,
dari itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak. Akhir kata kami mengucakan terima kasih, semoga
makalah ini bisa bermanfaat umumnya bagi para pembaca dan khususnya
bagi kami. Aamiin.
Bandung, Juli 2015
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................
A. Latar Belakang .............................................................................
B. Tujuan ...........................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................
A. Definisi .........................................................................................
B. Jenis-jenis Karangan .....................................................................
1. Karangan Eksposisi ...................................................................
2. Karangan argumentasi .............................................................
C. Persamaan dan Perbedaan antara Argumentasi dan Eksposisi ....
1. Persamaan Argumentasi dan Eksposisi ....................................
2. Perbedaan Argumentasi dan Eksposisi .....................................
BAB III PENUTUP ...................................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengertian mengarang yang dikemukakan oleh carlina dan sinaga


(2011:125) sebagai berikut : mengarang berarti menyusun atau
merangkai. Kegiatan mengarang tidak hanya tertulis tetapi juga bisa
berlangsung secara lisan. Seorang yang berbicara, misalnya dalam
sebuah diskusi atau pidato secara serta merta (improptu), otaknya
terlebih dahulu harus mengarang sebelum mulutnya berbicara. Pada
saat berbicara, pembicara berusaha keras mengorganisasikan isi
pembicaraanya agar teratur atau fokus. Sambil memikirkan susunan
kata, pilihan kata, struktur kalimat, bahkan cara penyajiannya. Apa
yang didengar atau yang ditangkap orang dari penyajian lisan itu, itulah
karangan lisan tidak dilanjutkan. Mengarang lisan hanya membantu
pemahaman arti kata mengarang.
Mengarang tidak perlu ditulis, mengarang menggunakan bahasa
sebagai mediumnya secara lisan. Namun karena tujuan dalam ini
mengenai karangan tertulis, maka dijelaskan tentang karangan tertulis.
Berarti mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat dan alinia
untuk menjabarkan dan mengulas topik dan tema tertentu guna
memperoleh hasil akhir berupa karangan. Dapat juga dikatakan bahwa
mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis
kepada pembacanya untuk dipahami.
B. Identifikasi Masalah
1. Definisi karangan eksposisi dan karangan argumentasi
2. Persamaan dan perbedaan karangan eksposisi dan karangan
argumentasi
C. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi karangan eksposisi dan karangan argumentasi?
2. Bagaimanakah jenis karangan eksposisi dan karangan argumentasi?
3. Bagaimana mengetahui cara membuat karangan eksposisi dan
karangan argumentasi?
4. Apakah persamaan dan

perbedaan

karangan argumentasi?

BAB II

karangan

eksposisi

dan

PEMBAHASAN
A. Definisi
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa
tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang
umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.
B. Jenis-jenis Karangan
1. Karangan Eksposisi
a.
Definisi
Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau
informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi
yang

sejelas

jelasnya.Banyak

para

pendapatnya mengenai definisi karangan

ahli

yang

mengemukakan

eksposisi. Pendapatnyapun

bermacam-macam maka dari itu, di sini kita dapat memaparkan beberapa


pendapat dari para ahli tersebut.
1)

Menurut Jos. Daniel Parera (1987: 05) dalam buku Menulis Tertib

dan Sistematikmengatakan bahwa tulisan eksposisi bertujuan untuk


memberikan informasi. Pengarang dan penulis berusaha memaparkan
kejadian atau masalah agar pembaca dan pendengar memahaminya dan
pengarang mempunyai sejumlah data dan bukti sehingga,
2)

contoh, proses, sebab akibat, klasifiksasi, definisi, analisis,

komperasi dan kontras.


3)

Menurut Aceng Hasani (2005: 30) dalam buku Ikhwal Menulis juga

mendefinisikan bahwa eksposisi merupakan bentuk tulisan yang sering


digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah dan tidak berusaha
mempengaruhi pendapat pembaca. Melalui eksposisi pembaca tidak
dipaksa untuk menerima pendapat penulis, setiap pembaca boleh
menolak dan menerima apa yang dikemukakan oleh penulis.
Dari ketiga ahli di atas, mungkin kita dapat melihat persamaan dan
perbedaan dari beberapa definisi Eksposisi. Contohnya saja pada tahun

1987, buku yang ditulis Jos. Daniel Parera menjelaskan definisi eksposisi
hanya sebatas sebuah karangan yang ditulis untuk memberikan sebuah
informasi agar pembaca dapat memahami tulisan tersebut. Di sisi lain
Chaedar

Alwasilah

dan

Semmy

Suzanna

Alwasilah

mungkin

saja

sependapat dengan Jos Daniel Parera A, namun Chaedar dan Semmy


mengembangkan definisi tersebut dalam tulisannya pada tahun 2005,
hanya saja mereka berdua menambahkan tujuan penulisan karangan
eksposisi

seperti

mengklarifikasi,

menjelaskan,

mendidik

atau

mengevaluasi sebuah persoalan ke dalam definisi eksposisi.


b.

Ciri-ciri karangan Eksposisi

1). berusaha menjelaskan tentang sesuatu


2). gaya tulisan bersifat informatif
3). fakta dipakai sebagai alat kontribusi
4). fakta dipakai sebagai alt konkritasi
c.
1)

Jenis pengembangan karangan Eksposisi


Eksposisi berita, berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis

ini banyak ditemukan pada surat kabar


2)

Eksposisi ilustrasi, pengembangannya menggunakan gambaran

sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu


dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat.
Biasanya menggunakan frase penghubung seperti ilustrasi berikut ini,
dapat diilustrasikan seperti, seperti, bagaikan.
3)

Eksposisi proses, sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk

pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.


4)

Eksposisi perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba

menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya


dengan hal lain.
5)

Eksposisi pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu

dengan sesuatu yang lain. frase penghubung yang biasa digunakan


adalah akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya.
6)

Eksposisi definisi, batasan pengertian sesuatu dengan

menfokuskan pada karakteristik sesuatu itu.

7)

Eksposisi analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari

suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masingmasing dikembangkan secara berurutan.
8)

Eksposisi klasifikasi, membagi sesuatu dan mengelompokkan ke

dalam kategori-kategori.
d. Contoh-contoh Karangan Eksposisi
1)

eksposisi berita : Para pedagang daging sapi di pasar-pasar

tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging


ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli
sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan
telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2)

Eksposisi ilustrasi : Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti

pada mesin mobil. Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang
terkandung dalam bahanbahan bakarnya-yakni makanan yang ditelan
menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang Anda makan akan
dibakar dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin
mobil. Sebagian dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah
menjadi energi panas yang membuat tubuh tetap hangat. Sebagian lagi
berubah menjadi energi mekanis yang memungkinkan otot-otot dapat
memompa darah dalam tubuh atau menggerakkan dada pada waktu
bernapas.
3)

Eksposisi Proses : Energen, nutrisi empat sehat lima sempurna

dapat disajikan dengan mudah. Tuangkan energen ke dalam gelas.


Tambahkan 150 ml air hangat dan aduk hingga merata. Energen hangat
siap dihidangkan.
4)

Eksposisi perbandingan : Tinju bukanlah jenis olah raga yang

banyak peminatnya. Yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan


olah raga jalan kaki. Peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Tidak
ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.
5)

Eksposisi pertentangan : Orang yang gemar bersepeda umumnya

orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah
bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik

mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di


desa-desa.
6)

Eksposisi definisi : Metonimi merupakan jenis gaya kias yang

menggunakan kata-kata untuk pengertian yang lebih luas aau yang lebih
sempit dari artinya yang lazim. Kata-kata dengan makna luas atau
menyempit

digunakan untuk

menamai hal-hal

atau sesuatu

yang

dimaksudkan.
7)

Eksposisi analisis : Berbagai teori dikemukakan untuk mencari latar

belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam


oleh

mafia.

Seorang

detektif

memperkirakan,

Merilyn

pernah

berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian


yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut.
8)

Eksposisi klasifikasi : Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra

bervariasi, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Pendekatan


moral menekankan pertalian karya sastra dengan wawasan moral dan
agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan karya sastra
berkaitan

dengan

fakta-fakta

dari

zaman

dan

hidup

pengarang.

Pendekatan impresionistik, yang menjadi ciri khas aliran sastra romantik,


menekankan efek personil karya sastra pada kritikusnya.
e.
1)
2)

Langkah-Langkah Dalam Menulis Karangan Eksposisi


Menentukan topik yang akan di sajikan
Menentukan tujuan eksposisi, setelah kita menentukan topik yang

akan dipaparkan nanti, kita harus memiliki tujuan yang nantinya akan
memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
3)

Membuat kerangka karangan, sebelum pembuatan karangan

eksposisi terlebih dahulu kita membuat kerangkanya secara lengkap dan


sistematis.
4)

Pembahasan, Setelah kerangka karangan tersusun kita

mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri eksposisi dapat


tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif dan logis. Dalam
karangan ini pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu
dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari
pembahasan itu.

5)

Kesimpulan, sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan

eksposisi, kesimpulan ini haruslah sejalan bahkan harus memperkuat tesis


tersebut.
f.

Analisis karangan eksposisi

Dalam

sebuah

karangan

dapat

dikatakan

jika

karangan

tersebut

sempurna atau tidak, dapat kita lihat dari aspek-aspek yang terdapat
dalamn karangan tersebut misalnya dalam ketepatan pemilihan kata,
gaya bahasa, ejaan, hubungan antara tema dengan isi karangan.Analisis
berikut bersangkut paut dengan kelompok kemampuan yang bervariasi
yang

diperlukan

untuk

menulis

karangan

eksposisi

yang

baik.Pengelompokan yang umum dan yang pokok sebagai berikut:


1)

penggunaan bahasa yaitu, kemampuan untuk menulis yang benar

dengan kalimat-kalimat yang baik,


2)

kemampuan-kemampuan mekanik yaitu, kemampuan untuk

menggunakan secara benar aturan khusus untuk bahasa tulis, misalnya,


tanda baca (pungtuasi), ejaan,
3)

perlakuan isi yaitu, kemampuan untuk berpikir secara kreatif dan

mengembangkan pikiran-pikiran, termasuk semua informasi yang tidak


relevan,
4)

keterampilan-keterampilan gaya bahasa yaitu, kemampuan untuk

memanipulasi kalimat-kalimat dan paragraf-paragraf dan menggunakan


bahasa secara efektif,
5)

keterampilan-keterampilan menilai, untuk menulis materi-materi

yang sesuai untuk tujuan khusus dengan pemikiran pembaca, bersamasama

dengan

kemampuan

menyeleksi,

mengorganisasikan,

dan

mengurutkan informasi yang relevan.


2.

Karangan argumentasi

a.

Definisi

karangan argumentasi ialah karangan yang terdiri atas paparan alasan


dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan.
Karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan,
untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau
gagasan. Corak karangan ini termasuk karangan yang paling sulit bila

dibandingkan dengan corak karangan yang lain. Dalam hal ini tidak
berarti bahwa karangan argumentasi lebih penting atau lebih berharga
daripada jenis karangan-karangan yang lainnya, tetapi kesulitan tersebut
muncul karena perlu adanya alasan dan atau bukti yang dapat
meyakinkan, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan,
pendapat, sikap, dan keyakinan kita. Jadi,
argumentasi

selalu

kita

dapati

alasan

pada

ataupun

setiap karangan
bantahan

yang

memperkuat ataupun menolak sesuatu secara sedemikian rupa guna


mempengaruhi keyakinan pembaca sehingga berpihak kepada atau
sependapat dengan penulis.
b.

Ciri-ciri Argumentasi

Seperti halnya dengan karangan lainnya, karangan Argumentasi juga


memiliki ciri-ciri yaitu :
(1)
(2)

Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.


Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan

lain-lain.
(3)

Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.

(4)

Penutup berisi kesimpulan.

(5)

Mengandung data atau fakta yang dapat di pertanggungjawabkan.

(6)

Penjelasannya disampaikans ecaralogis.

c.

Langkah Menulis Karangan Argumentasi

Dalam penulisan karangan argumentasi, kita harus bertumpuan pada


langkah-langkah penulisan yang telah disediakan sebagai persyaratan
dari karangan argumentasi yang baik, berikut langkah-langkah penulisan
karangan argumentasi :
(1)

Menentukan lebih dahulu topik argumentasi kita, misalnya

Pentingnya Swasembada Bahan Makanan untuk Kepentingan Ketahanan


dan Pertahanan Negara
(2)

Menentukan tujuan kita berargumentasi dalam penulisan itu,

misalnya sebagai berikut. Meyakinkan pembaca bahwa swasembada

pangan merupakan sarana yang ampuh untuk memperkuat ketahanan


dan pertahanan negara.
(3)

Agar pembaca dapat meyakini uraian seperti di atas, kita perlu

mencari bahan yang cukup dan dapat dikembangkan dari topik yang telah
dipilih.
(4)

Menyusun kerangka karangan berdasarkan topik dan tujuan yang

telah kita tentukan.

d.

Tehnik Pengembangan Argumentasi


Karangan argumentasi sering dikembangkan dari pemaparan hal-

hal yang khusus untuk mencapai suatu generalisasi, dan kadang-kadang


juga dibangun mulai dari pemaparan yang general (umum) ke pemaparan
hal-hal yang khusus.
Oleh karena itu, kita mengenal dua teknik ngembangan argumentasi
yang dapat di pilih, yaitu:
(1)

Teknik induktif : teknik yang didasarkan pada pengamatan langsung

atas bukti nyata dan disempurnakan dengan simpulan.


Macam-macam teknik Induksi :
a.

Generalisasi adalah metode induksi yang menghasilkan satu

kesimpulan umum berdasarkan data yang ada.


b.

Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang

banyak mengandung persamaan


c.
(2)

C.

Sebab-akibat adalah pengembangan dengan cara berpikir kausalitas


Teknik deduktif : teknik yang didasarkan atas data yang sudah ada.

Persamaan dan Perbedaan antara Argumentasi dan Eksposisi

1.

Persamaan Argumentasi dan Eksposisi


a. Argumentasi dan Eksposisi sama-sama menjelaskan pendapat,
gagasan, dan keyakinan kita
b. Argumentasi dan Eksposisi sama-sama memerlukan fakta yang
diperkuat atau diperjelas dengan angka, peta, grafik, diagram,
gambar, dll.
c. Argumentasi dan Eksposisi sama-sama memerlukan analisis
dalam pembahasan
d. Argumentasi dan Eksposisi sama-sama menggali idenya dari:

2.

pengalaman, pengamatan dan penelitian, sikap dan keyakinan.


Perbedaan Argumentasi dan Eksposisi
a. Tujuan eksposisi hanya menjelaskan dan menerangkan sehingga
pembaca

memperoleh

informasi

yang

sejelas-jelasnya.

Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca sehingga


pembaca menyetujui bahwa pendapat dan keyakinan kita benar.
b. Eksposisi menggunakan contoh, grafik, dll. Untuk menjelaskan
sesuatu yang kita kemukakan . Argumentasi memberi contoh,
grafik, dll. Untuk membuktikan bahwa sesuatu yang kita
kemukakan itu benar
b. Pendahuluan pada paparan memperkenalkan topik dan tujuan
yang akan dipaparkan. Sedangkan pendahuluan atau pembuka
pada argumentasi berisi latar belakang dan sejarah persoalan,
sistematika yang digunakan, pengertian persoalan, sera tujuan
argumentasi.
c. Penutup pada eksposisi biasanya menegaskan lagi dari sesuatu
yang telah diuraikan sebelumnya
d. Penutup pada argumentasi biasanya berupa kesimpulan atas
sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat
karangan

disimpulkan

yang

bahwa

berisikan

suatu

karangan

eksposisi

informasi

merupakan

langsung

terhadap

pembacanya. Dan dalam hal ini karangan eksposisi membahas atau


menerangkan suatu hal dengan memasukan bukti-bukti yang konkret.
Namun, dalam karangan ini tidak bermaksud untuk memaksa para
pembacanya untuk berargumen jadi, karangan ini hanya bertujuan
untuk memberikan informasi saja.
Ada beberapa jenis karangan eksposisi diantaranya eksposisisi
identifikasi, eksposisi proses, eksposisi ilustrasi, eksposisi analisis,
eksposisi klasifikasi, eksposisi definisi, eksposisi opini dan eksposisi
perbandingan. Sebelum memulai membuat karangan eksposisi ada
beberapa langkah dalam menyususn karangan eksposisi ini yang
pertama menentukan topik, membuat tujuan, membuat kerangka
karangan, pembahasan yang disertai dengan bukti-bukti lalu terakhir
membuat kesimpulan
Karangan
memberikan

argumentasi

alasan.

Untuk

di

tulis

dengan

memperkuat

atau

maksud

untuk

menolak

suatu

pendapat. Pendirian, atau gagasan. Jadi, pada setiap karangan


arumentasi selalu terdapat alasan (argumen) ataupun bantahan yang
memperkuat ataupun menolak sesuatu secara sedemikian rupa guna
mempengaruhi
dengan

teknik

keyakinan
induktif

pembaca.
adalah

Pengembangan

penyusunan

argumentasi

argumentasi

yang

dilakukan dengan mengemukakan lebih dahulu bukti-bukti kemudian


diambil kesimpulan yang bersifat umum. Adapun pengembangan
argumentasi dengan tknik deduktif dimulai dengan suatu kesimpulan
umum yang kemudian disusul uraian mengenai hal-hal yang khusus.
Alasan-alasan atau bukti-bukti yang terdapat dalam argumentasi
deduktif disebut premis.

DAFTAR PUSTAKA
https://aldonsamosir.wordpress.com/menyimak/persamaan-danperbedaan-eksposisi-dan-argumentasi/

Anda mungkin juga menyukai