Pengaruh Pemberian Teh Hijau Terhadap Kadar Kolesterol LDL Dan HDL Pada Tikus Putih (Lengkap)
Pengaruh Pemberian Teh Hijau Terhadap Kadar Kolesterol LDL Dan HDL Pada Tikus Putih (Lengkap)
KOLESTEROL LDL DAN HDL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain
wistar)
dr. Endang Sriwahyuni*, Theresia Puspita**, Hippolyta Antari Puspa Putranti***
Abstrak
Teh hijau mengandung polifenol utama berupa katekin dan flavonoid. Kandungan
antioksidan yang tinggi pada katekin dan flavonoid ini dapat menghambat oksidasi
kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL dalam serum darah. Penelitian
ini bertujuan membuktikan pengaruh pemberian teh hijau terhadap kadar kolesterol
LDL dan kolesterol HDL. Studi experimental menggunakan randomize control post test
design dilakukan terhadap hewan coba tikus Wistar jantan dan betina yang dipilih
secara random sampling dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok, yaitu kelompok
kontrol, kelompok diet normal + ekstrak teh hijau 0,015 gr/hr, kelompok diet
normal + ekstrak teh hijau 0,030 gr/hr, dan kelompok diet normal + ekstrak teh hijau
0,045 gr/hr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian teh
hijau perlakuan dengan 3 dosis terhadap penurunan kadar kolesterol LDL pada tikus
wistar (p value < = 0,05), namun tidak terdapat pengaruh pemberian ekstrak teh hijau
berdasarkan jenis kelamin terhadap kadar kolesterol LDL pada tikus wistar jantan dan
betina. Pada kadar kolesterol HDL tidak terdapat pengaruh pemberian teh hijau
perlakuan dengan 3 dosis dan berdasarkan jenis kelamin terhadap kadar kolesterol
HDL pada tikus wistar jantan dan betina (p value > =0,05. Berdasarkan hasil
penelitian ini, disarankan untuk dapat melihat pengaruh pemberian ekstrak teh hijau
terhadap penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kadar kolesterol HDL
dengan menggunakan diet tinggi lemak (Aterogenik) dan menggunakan bahan
percobaan yang homogen.
Kata kunci : teh hijau, kadar kolesterol LDL, kadar kolesterol HDL.
Abstract
Green tea consist of main polifenol like chatechin an flavanoid. The high
antioxidant content at chatechin and flavonoid can prevent oxidation process of LDL
cholesterol and increase HDL cholesterol content in blood serum. This research has
purpose proving the effect of giving green tea to LDL cholesterol and HDL cholesterol
content. Experimental study using randomize control post design that to be done to
experimental of female and male strain wistar. Sample to be chosen by random sampling
that divided to four group, this is control group, group normal diet + green extract
0,015 gram/day, group normal diet + green tea extract 0,030 gram/day, and group
normal diet + green tea extract 0,045 gram/day. The result of research shows there is
effect of giving green tea base on gender to LDL cholesterol content to female and male
of strain wistar ( value < =0,05), but there is no the effect of giving green tea extract
base on gender to LDL cholesterol at female and male strain wistar. In HDL cholesterol
content there is no effect of giving green tea to 3 (three) doses and base on gender to
HDL choesterol for female an male strain wistar ( value > =0,05). Base on this
research, to be suggested in order to see effect of giving green tea extract in decreasing
LDL cholesterol content and increase HDL cholesterol content by using high fat diet
(Aterogenic) and using homogen experimental material.
Key word : Green tea, LDL cholesterol content, HDL cholesterol content.
* Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
** Program Studi Ilmu Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
*** Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Kesehatan FKUB Malang
PENDAHULUAN
Kadar kolesterol darah dipengaruhi oleh
susunan makanan sehari-hari yang
masuk ke dalam tubuh (diet). Faktor
lainnya yang dapat mempengaruhi kadar
kolesterol darah disamping diet adalah
keturunan, umur, jenis kelamin, obesitas,
stress, alkohol, dan exercise. Kolesterol
LDL (Low Density Lipoprotein) adalah
jenis kolesterol yang bersifat buruk atau
merugikan (bad cholesterol) karena kadar
kolesterol yang tinggi akan menyebabkan
penebalan pada dinding pembuluh darah.
Sedangkan pada kolesterol HDL (High
Density Lipoprotein) adalah jenis
kolesterol yang bersifat baik atau
menguntungkan (good cholesterol) karena
mengangkut kolesterol dari pembuluh
darah kembali ke hati untuk dibuang
sehingga mencegah penebalan pada
dinding pembuluh darah atau mencegah
arteosklerosis (Djohan, 2004).
Kadar kolesterol total dan LDL yang
tinggi merupakan masalah yang penting
karena termasuk dalam faktor risiko
pada penyakit Jantung Koroner (PJK)
(Djohan, 2004). Penyakit jantung
koroner dan pembuluh darah yang
lebih dikenal dengan Cardiovaskuler
Disease (CVD) merupakan penyebab
utama kematian yang ada di dunia
sekarang ini (Ellie Whitney et al,
2005). Dalam laporan Statistik
Asosiasi Jantung Amerika pada
tahun 2000, ada 59,7 juta penduduk
Amerika Serikat menderita penyakit
kardiovaskuler. Sebanyak 12,2 juta
orang diantaranya adalah penderita
penyakit jantung koroner.
Usaha pengendalian penyakit jantung
koroner sebenarnya tidak hanya
dengan penggunaan antioksidan
sebagai bentuk pengendalian
makanan tetapi juga meliputi
olahraga, maupun obat-obatan. Untuk
pengendalian dengan penggunaan
obat-obatan yang dapat menurunkan
kadar kolesterol pada penyakit
jantung koroner pada saat ini
dirasakan semakin mahal. Anjuran
Departemen Kesehatan RI untuk
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah experimental
laboratorik dengan menggunakan
rancangan randomized control post test
design.
Sampel dalam penelitian ini adalah tikus
putih Rattus norvegicus strain wistar
dengan jenis kelamin betina dan jantan
sbanyak 28 ekor (@ jenis kelamin 14
ekor) dan memenuhi kriteria inklusi.
Kriteria Inklusi dan eksklusi
Kriteria inklusi : tikus jenis Rattus
norvegicus strain wistar, jenis kelamin
betina dan jantan, umur 12 minggu,
berat badan 120-160 gram, tikus aktif.
Kriteria eksklusi : tikus yang selama
penelitian tidak mau makan, tikus yang
selama penelitian berlangsung mengalami
penurunan keadaan fisik atau mati.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara pemberian diet normal
kepada tikus putih / sampel kemudian di
observasi selama 4 minggu dan
dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok
yaitu kelompok kontrol dan kelompok
yang diberikan perlakuan teh hijau
dengan 3 dosis (0,015 gr/hari, 0,030
gr/hari dan 0,045 gr/hari) selama 4
minggu, kemudian dilakukan
pemeriksaan terhadap kadar serum
kolesterol LDL dan kadar serum
kolesterol HDL pada tikus putih strain
wistar.
HASIL PENELITIAN
Penyajian data karakteristik tikus
meliputi : jumlah (N), diet / perlakuan,
Kelompok
Jumlah (N)
Kolesterol LDL (mg/dl)
Jantan
Betina
Kolesterol HDL (mg/dl)
Jantan
Betina
Dos
K0
D1
33,910,86
36,43,38
31,7611,59
17,164,56
33,14,94
38,66,23
38,724,62
30,54,12
Keterangan : (Ko : kontrol, Diet normal tanpa ekstrak teh hijau); (D1 : Di
gr/hr); (D2 : Diet Normal + Sari Seduh Teh Hijau 0,030 gr/hr); (D3 : Diet
gr/dl); Kolesterol LDL (=0,020); Kolesterol HD
10