:: Tn.J
:: 14 april 2015
:: tidak pernah
IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial)
Tempat & tanggal lahir
Jenis kelamin
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Alamat
II.
:J
: 1983 (usia 32 tahun)
: laki-laki
: Indonesia
: Islam
: SMP kelas 1
: Penebang kayu hutan
: belum menikah
: majalengka
RIWAYAT PSIKIATRIK
Alloanamnesis dengan :
Rekam medik
A. KELUHAN UTAMA :
Pasien sedang tidur di depan toko orang dan dibawa oleh polwan.
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG :
Satu minggu yang lalu pasien dibawa oleh ilawati seorang polwan saat sedang tidur
didepan toko orang. pasien mengaku sebagai presiden Negara Republik Indonesia
(waham kebesaran). Pasien tidak dapat menjawab dengan benar saat diberi
2015
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI :
1. Riwayat perkembangan fisik : tidak dapat dilakukan
2. Riwayat perkembangan kepribadian : tidak dapat dilakukan
a. Masa kanak-kanak : tidak dapat dilakukan
b. Masa remaja : tidak dapat dilakukan
c. Masa dewasa : tidak dapat dilakukan
3. Riwayat pendidikan : pasien bersekolah sampai kelas1 smp, dan tidak melanjutkan
sekolah karena keterbatasan biaya.
4. Riwayat pekerjaan : pasien bekerja sebagai pancari kayu bakar dipedalaman Jakarta.
5. Kehidupan beragama : pasien beragama islam. Pasien rajin sholat.
E. RIWAYAT KELUARGA
Pasien anak ke tiga dari tujuh bersaudara.
Keterangan: pasien
III.
STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang laki-laki, sesuai usia, memakai kemeja dan celana berwarna biru, tampak
kurang rapi. Rambut tidak terawat dan tidak disisir.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium / neurologik : compos mentis
b. Kesadaran Psikiatrik : Tampak / Tidak tampak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Sebelum wawancara : pasien tenang
Selama wawancara : pasien tenang
Sesudah wawancara : pasien langsung kembali ke barak
4. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif.
5. Pembicaraan :
A. Cara berbicara : spontan, intonasi baik, volume bicara cukup keras, dan
artikulasi cukup jelas.
B. Gangguan berbicara : tidak ada gangguan.
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Suasana perasaan (mood) : euthym
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus : cepat (saat menceritakan masalahnya pasien langsung terlihat sedih)
b. Stabilisasi : stabil
c. Kedalaman : dangkal
d. Skala diferensisasi : luas
e. Keserasian : serasi
f. Pengendalian impuls : baik
g. Ekspresi : terbatas
h. Dramatisasi : tidak ada akting emosional
i. Empati : belum dapat ditentukan
C. GANGGUAN PERSEPSI
a.
b.
c.
d.
Taraf pendidikan
: kelas 1 SMP
Pengetahuan umum
: buruk
Kecerdasan
: buruk
Konsentrasi
: buruk
Orientasi
a. Waktu
: buruk, pasien tidak mengetahui hari dan tanggal
b. Tempat: buruk, pasien tidak mengetahui lokasi pemeriksaan
c. Orang
: baik, pasien mengetahui temannya ada yang sudah pergi
d. Situasi
: baik, mengetahui ruangan sedang ramai
6. Daya ingat
a. Tingkat
Jangka panjang
: buruk, pasien tidak dapat menceritakan masa
kecilnya
Jangka pendek
F. PENGENDALIAN IMPULS
PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum
: baik
2. Kesadaran
: kompos mentis
3. Tensi
: 110/80 mmHg
4. Nadi
: 80x/menit
5. Suhu badan
: 36,5C
6. Frekuensi pernafasan
: 20x/menit
7. Bentuk tubuh
: tidak dilakukan pemeriksaan
8. Sistem kardiovaskuler
: S1,S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
9. Sistem respiratorius
: suara nafas vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
10. Sistem gastro-intestinal
: bising usus (+) normal
11. Sistem musculo-sceletal
: deformitas (-), simetris, eutropi
12. Sistem urogenital
: tidak dilakukan pemeriksaan
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII)
: (-)
2. Gejala rangsang meningeal : (-)
3. Mata
: (-)
4. Pupil
: (-)
5. Ofthalmoscopy
: (-)
6. Motorik
: (-)
7. Sensibilitas
: (-)
8. Sistim saraf vegetatif
: (-)
9. Fungsi luhur
: (-)
10. Gangguan khusus
: (-)
Kesimpulan : tidak dilakukan
V.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang disarankan adalah pemeriksaan darah rutin.
Hb
VI.
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
Eritrosit
pendidikan terakhir kelas1 SLTP , pekerjaan sebagai pencari kayu bakar. Datang ke panti
bina insani dibawa oleh polwan saat sedang tidur di depan toko orang.
Dari anamnesis didapatkan pasien mengaku seorang presiden. Pasien disantet oleh
ilawati sehingga jempol kaki kanan pasien luka. Pasien mendengar suara-suara bisikan
yang tidak didengar orang lain, pasien melihat bayangan yang tidak dilihat orang lain.
Berdasarkan riwayat masa kanak pasien adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan Seorang laki-laki, sesuai usia, memakai baju
dan celana berwarna biru, tampak kurang rapi. Rambut tidak terawat dan tidak disisir.
Terdapat gangguan bentuk pikiran berupa akuistik. Tilikan derajat 1. Dari pemeriksaan
status internus dan neurologikus tidak ditemukan kelainan.
VII.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Susunan formulasis diagnostik ini berdasarkan dengan penemuan bermakna dengan urutan
untuk evaluasi multiaksial, seperti berikut :
Aksis 1
Pasien ini dapat digolongkan dalam kriteria skizofrenia hebefrenik menurut PPDGJ III
karena :
Waham kebesaran
Halusinasi auditorik
Aksis II
: skizofrenia hebefrenik
Aksis II
IX.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
X.
XI.
DAFTAR PROBLEM
Organobiologik : tidak ada riwayat trauma kepala dan kejang, terdapat luka abses
cara
c. Mengubah pola pikir pasien dan memberi bimbingan yang praktis dan
khusus yang berhubungan dengan masalah kesehatan jiwa pasien, agar
dia lebih sanggup mengatasinya.
d. Menanamkan kepercayaan pada
gangguannya akan hilang.
pasien
bahwa
gejala-gejala