Disfungsi:
Primer (otak)
Sekunder (luar otak simptomatik)
* (PERDOSSI)
Clear consciousness
Gangguan Depresif
Delirium
Delirium yg bertindih dengan demensia
Retardasi mental ringan dan sedang
Usia
Riwayat keluarga
Perokok dan peminum alkohol
Artherosclerosis
Kolesterol
Diabetes Mellitus
Hipertensi
1.
2.
3.
4.
Tersering
Etiologi tidak diketahui
Onset bertahap dan progresif
Gejala Klinik
Defisit daya ingat, bahasa, dan visuospasial
Perubahan kepribadian
disorientasi
Makroskopik
ditemukan
pada
otak
seseorang
dengan demensia
alzheimer adalah
atrofi difus dengan
pendataran sulkus
kortikal
dan
pembesaran
ventrikel serebral
Mikroskopik
gambaran
klasik
dan patognomonik
adalah
bercakbercak
senilis,
kekusutan
neurofibriler,
hilangnya neuronal
dan
degenerasi
granulovaskular
pada neuron
Kelainan neurotransmiter
Onset lambat
- Gejala lambat
c.
1.
2.
3.
4.
5.
a. Demensia
b. Demensia
Multi-Infark
Onset > lambat
Setelah serangan iskemi minor akumulasi infark
parenkim otak
c. Demensia
Vaskuler Subcortikal
Fokus pd substansia alba hemisfer (CT-Scan)
Korteks serebral biasanya tetap baik
Klinis mirip Demensia Peny. Alzhaimer
d. Demensia
Demensia
Demensia
Demensia
Demensia
Demensia
pada
pada
pada
pada
pada
Peny.
Peny.
Peny.
Peny.
Peny.
Pick
Creutzfeldt-Jacob
Huntington
Parkinson
HIV
Penatalaksanaan
Secara umum terapinya :
1. Suportif : dukungan emosional, diet ,
latihan fisik yang sesuai, aktifitas.
2. Medikamentosa : Benzodiazepin siberikan
untuk ansietas dan insomnia, anti depresan
untuk depresi, serta antipsikotik untuk
gejala waham dan halusinasi.
3. FDA:Tacrine(tetrahydroaminoacridinea)
pengobatan Alzheimer