Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERCOBAAN 6
ARGENTOMETRI
A
TUJUAN
Penentuan halide dan ion-ion logam tertentu berdasarkan
pada pembentukan endapan yang sukar larut
LATAR BELAKANG
Metode argentometri dapat dilakukan dengan tiga cara :
Cara Mohr, Volhard dan Fajans.
METODE MOHR
Tujuan titrasi Mohr adalah untuk menentukan garam
klorida dengan titrasi langsung atau menentukan garam
perak dengan titrasi kembali setelah penambahan
larutan baku NaCl berlebih. pH larutan harus diatur
antara 7 10. Indikator yang digunakan adalah K2Cr2O7.
Reaksi yang terjadi :
Ag+ (berlebih) + Cl- AgCl(S) + Ag+(sisa)
2 Ag+(sisa) + Cr2O4= Ag2CrO4
METODE VOLHARD
Titrasi ini berdasarkan pengendapan perak thiosianat
dalam larutan asam nitrat. Sebagai indicator digunakan
ion Fe (III) yang akan bereaksi dengan ion thiosianat
menjadi senyawa berwarna merah. Titrasi ini digunakan
untuk menentukan ion perak secara langsung atau ion
halide secara tidak langsung. Juga untuk penentuan
anion lain yang mudah larut dari AgSCN. Tetapi dengan
mengatur pH agar Fe3+ tidak terhidrolisis.
21
Reaksi :
Ag+ + SCN- AgSCN(S) putih
Fe3+ + SCN- FeSCN2+(s) merah
METODE FAJANS
Titrasi ini berdasarkan peranan indicator adsorpsi pada
penentuan halide dengan ion perak. Larutan Ag+ yang
ditambahkan akan bereaksi dengan ion halide misalnya
klorida sehingga terbentuk AgCl. Selama Cl- masih
berlebih di dalam larutan akan terbentuk AgCl, Cl -. Clbertindak sebagai ion terserap primer. Selanjutnya pada
titik ekivalensi akan terbentuk AgCl. Penambahan Ag+
setelah titik ekivalensi akan mengakibatkan terbentuk
AgCl, Ag+. Ion terserap primernya menjadi Ag +.
Sedangkan ion yang berlawanan yang terjadi pada
permukaan endapan disebut ion terserap sekunder.
Reaksi yang terjadi :
AgCl
AgX
Kuning
Ag+
Flmerah jambu
Ag+ (P) + Flmerah jambu
22
C
CARA KERJA:
1. Standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl
a. Timbang 0,2300 gram AgNO3 dan larutkan
dengan aquades lalu encerkan hingga 100 mL.
b. Pipet 10 mL larutan standar NaCl 0,01N ke
dalam erlenmeyer.
c. Tambahkan 6 tetes K2Cr2O4 dan titrasi dengan
larutan AgNO3 sampai warna endapan berubah
dari warna kuning muda menjadi kemerahan. Di
bagian bawah terbentuk endapan AgCl yang
berwarna putih.
d. Tutup Erlenmeyer lalu kocok kuat hingga
endapan AgCl pecah. Bilas dinding Erlenmeyer
dengan air dan titrasi dilanjutkan hingga warna
coklat.
e. Hitung normalitas AgNO3
2. Penentuan Klorida dalam air sungai
a. Ambil 50 mL contoh air. Jika air berwarna maka
tambahkan 3 mL suspensi Al(OH)3 kocok
23
biarkan mengendap, saring. Cuci endapan
dengan air. Filtrat dan air cucian disatukan. Atur
pH cairan tersebut hingga 7 10 dengan
penambahan NaOH atau H2SO4.
b. Tambahkan 1 mL K2Cr2O4 lalu titrasi dengan
AgNO3 sampai timbul endapan warna kuning
kemerahan
c. Lakukan titrasi blanko
d. Hitung kadar CL- (mg/L)
E
TUGAS
HASIL PENGAMATAN
1. Standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl
Volume AgNO3
Normalitas AgNO3 =
V NaCl x N NaCl
---------------------------V AgNO3
24
2.