Anda di halaman 1dari 7

Bagaimana Menilai Anak Didik ?

Oleh : Bernadin Haryono

Penilaian adalah suatu proses sistematis yang meliputi pengumpulan informasi, analisis,
dan interpretasi informasi tersebut untuk membuat keputusan-keputusan. Informasi yang
dikumpulkan dapat berbentuk angka melalui tes dan atau deskripsi verbal (melalui
observasi).
Penilaian terdiri atas penilaian eksternal external assessment) dan penilaian internal
(internal assessment). Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak
lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian eksternal dilakukan oleh
suatu lembaga di luar sekolah, dan dimaksudkan antara lain untuk pengendali mutu.
Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang dilakukan dan direncanakan oleh
guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dalam rangka penjaminan mutu. Dengan
demikian, penilaian kelas merupakan penilaian internal.
Penilaian kelas merupakan penilaian internal terhadap proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan oleh guru untuk menilai kompetensi peserta didik pada tingkat
tertentu pada saat dan akhir pembelajaran. Kurikulum 2004 menuntut cara penilaian
dengan Penilaian Kelas sehingga dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian
berbagai kompetensi peserta didik.

Penilaian Berbasis Kelas


Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan
keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti
proses pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang
diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Penilaian kelas merupakan salah satu
pilar dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.
Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah
perencanaan, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan
pencapaian hasil belajar peserta didik, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil
belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai cara (baik tes
maupun non tes), seperti tes tertulis (paper and pencil test), tes lisan, tes perbuatan (unjuk
kerja/performance, produk, proyek), observasi, dan kumpulan hasil kerja/karya peserta
didik (portfolio).
Penggunaan istilah “penilaian kelas” tidak berarti bahwa penilaian hanya dilakukan di
dalam kelas tetapi dapat juga dilakukan di luar kelas, secara formal dan informal, atau
dilakukan secara khusus. Penilaian kelas merupakan bagian yang tidak terpisah dengan
kegiatan pembelajaran.

Pergeseran Dalam Penilaian


• DAHULU
Lebih menitikberatkan pada to judge (menghakimi). Kita menemukan anak
pandai, setengah pandai dan bodoh melalui ranking
• SEKARANG
Lebih menitikberatkan pada to appreciate (menghargai). Kita akan menemukan
anak pemula, anak berkembang dan anak yang sudah maju melalui portfolio.
PELAKSANAAN PENILAIAN KELAS
• Dilakukan oleh Guru untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi yang
ditetapkan, bersifat internal, bagian dari pembelajaran, dan sebagai bahan untuk
peningkatan mutu hasil belajar
• Berorientasi pada kompetensi, mengacu pada patokan/kriteria, ketuntasan belajar
dan dilakukan melalui berbagai cara.
Dalam melaksanakan penilaian guru harus:
• Memahami bahwa penilaian merupakan bagian integral dari kegiatan
pembelajaran
• Mengembangkan berbagai strategi dalam melakukan evaluasi (termasuk membuat
kisi-kisi)
• Mengembangkan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa
• Mengakomodasi kebutuhan khusus (individual) siswa
• Mengembangkan sistem administrasi dan pengamatan belajar siswa
• Menggunakan berbagai bukti hasil kerja siswa untuk menetapkan pencapaian
kompetensi siswa.

MANFAAT PENILAIAN KELAS


• Memberi umpan balik bagi siswa agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya
dalam proses pencapaian kompetensi, sehingga mereka termotivasi untuk
meningkatkan dan memperbaiki proses dan hasil belajarnya
• Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta
didik sehingga dapat dilakukan perbaikan (remedial) dan pengayaan (enrichment)
• Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki pendekatan, metode, kegiatan, dan
bahan ajar yang digunakan
• Masukan bagi guru guna merancang pembelajaran sedemikian rupa sehingga
siswa dapat mencapai kompetensi dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda
dalam suasana kondusif menyenangkan
• Memberi informasi kepada orangtua dan masyarakat tentang efektivitas
pendidikan di sekolah sehingga partisipasi orangtua dan masyarakat dapat
ditingkatkan

PRINSIP2 PENILAIAN
a. Valid
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai. Alat penilaian yang digunakan
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan isinya mencakup semua kompetensi
yang terwakili secara proporsional.
b.Reliabel
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang
reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi.
Misal, guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu
cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama.
c. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan
meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
d.Terfokus pada kompetensi
Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada
pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi
(pengetahuan).
e.Objektif
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana,
berkesinambungan, menggunakan bahasa yang dapat dipahami peserta didik, dan
menerapkan kriteria yang jelas dalam pembuatan keputusan atau pemberian angka (skor).
f.Keseluruhan/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai
beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil
kemampuan peserta didik.

TEKNIK PENILAIAN
Teknik Penilaian
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan
menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu
kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai
kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu
peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih
jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka
peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak
belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat
penilaian ini kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas karena tidak
menggambarkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk
mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah
dipelajari, dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam
bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai
berbagai jenis kemampuan, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan
menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
·materi, misalnya kesesuian soal dengan indikator pada kurikulum;
·konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
·bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda.

Penilaian Unjuk Kerja


Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini sesuai digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan unjuk kerja. Cara
penilaian ini lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih
mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Unjuk kerja yang dapat
diamati seperti: bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/
deklamasi, menggunakan peralatan laboratorium, mengoperasikan suatu alat
Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan, diantaranya untuk mengetahui pemahaman dan
pengetahuan dalam bidang tertentu, kemampuan peserta didik mengaplikasikan
pengetahuan tersebut dalam penyelidikan tertentu, dan kemampuan peserta didik dalam
menginformasikan subyek tertentu secara jelas.

Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk
dan kualitas produk tersebut. Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir saja
tetapi juga proses pembuatannya.Penilaian produk meliputi penilaian terhadap
kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan,
pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu,
keramik, plastik, dan logam.

ASPEK YANG DIUKUR DALAM PENILAIAN


Kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir, yaitu yang menurut taksonomi
Bloom (Sax, 1980), secara hierarkhis terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
Kemampuan psikomotor pada mata pelajaran tertentu di SMA (Sekolah Menengah
Atas) dapat dikembangkan. Kemampuan tersebut misalnya dalam bentuk gerak adaptif
atau gerak terlatih (adaptive movement), baik keterampilan adaptif sederhana (simple
adaptive skill), keterampilan adaptif gabungan (compound adaptive skill), keterampilan
adaptif kompleks (complex adaptive skill), maupun keterampilan komunikasi
berkesinambungan (non-discursive communication), yaitu baik gerak ekspresif
(expressive movement) maupun gerak interpretatif (interpretative movement) (Harrow,
1972)
Kondisi afektif peserta didik tidak dapat dideteksi dengan tes, tetapi dapat diperoleh
melalui angket, inventori, atau pengamatan yang sistematik dan berkelanjutan. Sistematik
berarti pengamatan mengikuti suatu prosedur tertentu, sedang berkelanjutan memiliki arti
pengukuran dan penilaian dilakukan secara terus menerus.

Penilaian Kinerja
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
·langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan
kinerja dari suatu kompetensi.
·kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
·kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
·kemampuan yang akan dinilai diupayakan tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat
diamati.
·kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati
SOAL
Lakukan/demonstrasikan gerakan menendang bola dengan punggung kaki
dengan teknik yang benar!

PEDOMAN PENSKORAN

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Sikap kaki awalan 0-2


(Benar=2, Kurang benar=1)
2. Sentuhan bola pada punggung kaki 0-2
(Benar=2, kurang benar=1)
3. Arah bola 0 -3
(Tepat=3, menyamping/miring=2,
tidak sampai=1)

Skor maksimum 7

Nilai = (Skor perolehan : Skor maksimum) x 100

23

Penilaian Produk
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan dalam setiap tahapan perlu diadakan
penilaian yaitu:
·Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan peserta didik merencanakan, menggali,
dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
·Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan peserta didik menyeleksi dan
menggunakan bahan, alat, dan teknik.
·Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan peserta didik membuat
produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan.
SOAL
Buatlah album foto dari sampah kertas yang berada di lingkungan sekolah! Dalam
membuat karya ini perhatikan tahap persiapan, pelaksanaan, dan hasilnya! Lakukan
secara berkelompok 3 – 4 orang ! Serahkan hasil karyamu selambat-lambatnya dua
minggu dari hari ini!
PEDOMAN PENSKORAN
No. Aspek yang dinilai Skor Bobot
1. Tahap persiapan 20
a. Memilih bahan (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
b. Kualitas bahan (baik=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
c. Kelengkapan alat (lengkap=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
2. Tahap pelaksanaan 50
a. Mendaur ulang sesuai dengan teknik yang benar 0-3
(sesuai=3, cukup=2, kurang=1)
b. Pelaksanaan tahapannya/urutannya tepat 0-3
(tepat=3, cukup=2, kurang=1)
c. Kekompakan tim (kompak=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
3. Tahap hasil 30
a. Hasil sesuai dengan perintah/soal 0-3
(sesuai=3, cukup=2, kurang=1)
b. Kerapian (rapi=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
c. Tepat waktu (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3

Skor maksimum 27
29

Observasi/Pengamatan Sikap

Contoh Lembar Pengamatan


A. Contoh Lembar Pengamatan Sikap

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP


Mata Pelajaran : ............. Hari/Tanggal :.............
KD : ............. Pengamatan : 1. .........
Materi : ............ 2. .........

No Nama Siswa Perilaku yg diamati Jml Nilai Predikat


1 2 3 4 5 6 7 8

Keterangan:
1. tidak terlambat mengikuti pelajaran
2. membawa buku pelajaran
3. buku catatan rapi
4. mengerjakan tugas sesuai petunjuk
5. tidak mencontek
6. tidak memaksakan kehendak dalam diskusi
7. santun dalam berkomunikasi
8. menyerahkan tugas tepat waktu

rentang skor 1 – 4
nilai : (skor yg diperoleh/skor maks) x 100

Predikat: ~ amat baik (A) : 86 - 100


~ baik (B) : 76 – 85
~ cukup (C) : 60 – 75
~ kurang (D) : < 60

Portofolio
Penilaian portofolio dilakukan dengan mengumpulkan informasi (data) secara sistemik
atas hasil kerja/karya siswa. Hasil penilaian ini memiliki akurasi yang tinggi, karena hasil
belajar siswa tercatat secara sistematis, berkelanjutan dan runtut. Penilaian ini juga
berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kemajuan/perkembangan kompetensi yang telah
dicapai siswa dan mendiagnosis kesulitan belajar. Selain itu, penilaian ini sangat efektif
sebagai umpan balik untuk perbaikan dan penyempurnaan kegiatan pembelajaran.

Sumber: Materi Pelatihan KTSP, Departemen Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai