41311120061
Pada tingkat komersil, polietilena berdensitas menengah dan tinggi, titik lelehnya
berkisar 1200C hingga 1350C. titik leleh polietilena berdensitas rendah berkisar
1050C hingga 1150C. Polyethylene digolongkan menjadi polyethylene tekanan
tinggi, tekanan medium dan tekanan rendah. Oleh tekanan polimerisasinya atau
masing-masing menjadi polyethylene massa jenis rendah dengan massa jenis
0,910 - 0,926 g.cm-3, Polyethylene massa jenis medium dengan massa jenis
0,926 - 0,940 dan polyethylene massa jenis tinggi 0,941 - 0,965
Polyethylene mudah diolah maka dari itu sering di cetak dengan penekanan,
injeksi, ekstruksi, peniupan dan hampa udara. Polyethylene massa jenis terendah
terutama digunakan dalam bentuk tipis atau lembaran, misalnya : tas, botol-botol
yang dapat dijepit tabung tinta pada pena, tali senar/dawai, isolator kabel, wadah
alat dapur, botol minyak tanah, dan kantong tempat sampah. Sedangkan
polyethylene massa jenis tinggi digunakan untuk perpipaan, mainan, filament
tenunan dan peralatan rumah tangga.
Short Shot adalah suatu kondisi dimana, plastik leleh yang akan diinjeksikan
kedalam cavity tidak mencapai kapasitas yang ideal atau sesuai settingan mesin.
Sehingga plastik yang diinjeksikan kedalam cavity mengeras terlebih dahulu
sebelum memenuhi cavity.
.Penyebab Short Shot :
a) Karakteristik viskositas dan fluiditas daripada plastik.
b) Design cetakan (mis: desain gate, desain keberadaan venting udara,
konstruksi bushing & bosh etc).
c) Kondisi moulding.
d) Performa moulding dan mesin itu sendiri.
. Pemecahan masalah :
a) Supply material harus selalu berkelanjutan jangan sampai ada jeda.
b) Meningkatkan kecepatan injeksi material.
c) Meningkatkan suhu material sesuai dengan batasannya.
d) Mengganti fluiditas material dengan yang lebih baik.
e) Menstandarisasi ketebalan dinding pada tiap-tiap cavity.
Flashing adalah jenis minor defect pada material, artinya material masih bisa dikatakan ok
tetapi harus dilakukan pembersihan pada produk. Flashing sendiri berarti terdapat material
lebih yang ikut membeku di pinggir-pinggir produk.
. Penyebab Flashing :
a)Kurangnya pressure clamping mold pada mesinnya.
b) Kurangnya kerapatan mold pada pertemuan antara 2 plate dan pada saat injeksi material.
c)Desain produk yang kurang sesuai dengan mold.
d)Viscositas dari material yang kurang.
e)Umur daripada mold itu sendiri yang sudah memasuki titik kritis.
.Pemecahan masalah :
a)Jika masalahnya merujuk pada viskositas material, bisa diganti dengan grade yang memiliki
laju aliran yang lebih baik. Atau bisa juga dengan mengurangi temperature plastik.
b)Jika masalahnya merujuk pada keausan mold, bisa dilakukan repair pada mold atau diganti
dengan yang lebih baik.
c)Jika masalahnya terjadi pada pressure clamping, dapat mensetting ulang preesure
clamping sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mesin.
d)Mengurangi injection pressure dan injection speed.
e)Turunkan holding pressure dan temperature silinder
f) Cylce time jangan terlalu panjang, cushion jangan terlalu banyak.
Sink mark merupakan cekungan atau lengkungan yang terjadi pada permukaan luar pada komponen
yang dibentuk. Terjadinya perbedaan ketebalan pada permukaan benda juga dapat disebut sebagai sink
mark. Sink bisa juga bukan termauk deffect. Tetapi lain lagi bila pengaruh pada penampilan, sink mark
dapat diberlakukan pada produk yang memperhatikan kualitas penampilan. Fenomena ini sering
menjadi masalah sebagai cacat tetapi masih tergantung pada kualitas produk. Fenomena sink mark
tergantung daripada shringkage daripada plastik sendiri, dalam hal tertentu fenomena ini terjadi
selama masa transisi dari kondisi cair pada injector dengan kondisi yang solid pada saat pendinginan.
.
Penyebab :
a) Perbedaan ketebalan produk tetapi bukan dari desain produknya.
b) Perbedaan temperature core dan cavity.
c) Loading time material terlalu cepat.
d) Temperature resin, temperature die, injection speed terlalu tinggi atau rendah.
e) Kurangnya kemampuan pendinginan dari die itu sendiri.
f) Peningkatan suhu karena putaran screw terlalu cepat.
.
Pemecahan masalah :
a) Menstandarisasi ketebalan material.
b) Mensetting ulang temperature antara core dengan cavity.
c) Mengurangi loading time material sesuai dengan viskositas material yang digunakan.
d) Mereduksi temperature die, temperature resin, dan injection speed.
e) Menggunakan die dengan kondukttivitas panas yang lebih baik.
f) Mengurangi putaran screw agar suhunya tidak terlalu tinggi.
Bubbles bisa dibilang juga sebagai melepuh atau gelembung udara yang yang
terperangkap dalam produk. Biasanya terjadi pada saat proses injeksi material
kedalam cavity. Udara tidak sempat keluar melalui airvent pada saat material
plastik memasuki cavity. Bisa juga oleh gas yang tercampur dengan material
cair dalam cylinder.
. Penyebab :
a)Gas yang masih terperangkap didalam cylinder
b) Udara yang masih terjebak didalam cavity yang belum sempat keluar
melalui airvent.
. Pemecahan masalah :
a) Pastikan material sudah melalui proses pengeringan yang benar.
b) Naikkan screw back pressure selama proses plasticizing untuk memaksa
gas keluar dari cylinder.
c) Perbaiki sistem ventilasi gas pada mold agar gas tidak terjebak didalam
produk.
d) Turunkan speed injection untuk memberi waktu agar gas keluar melalui
sistem ventilasi.
Black spot atau bintik hitam atau goresan pada permukaan produk,
biasanya disebabkan oleh kerusakan thermal.
.Penyebab :
a)Material sisa yang terjebak didalam heater.
b)Kontaminasi produk oleh zat yang tidak diperlukan
c)Waktu tinggal produk terlalu lama, shot size terlalu kecil.
d)Kecepatan screw terlalu tinggi sehingga menyebabkan degradasi
material.
e)Terlalu banyak konten regrind pada material.
.Pemecahan masalah :
a)Periksa material untuk kemungkinan adanya kontaminasi.
b)Kurangi melt temperature dan overall cycletime.
c)Bersihkan screw dan barrel serta kurangi screw speed.
d)Material mungkin kurang tahan terhadap degradasi thermal mungkin
bisa menggunakan material yang lebih stabil terhadap thermal.
e)Pastikan kelurusan antara nozzle mesin dan mold sprue benar.
1.6 Kesimpulan
Tekanan
injeksi
maksimum
hanya
berpengaruh pada temperature leleh plastik
yang rendah. Kurangnya tekanan injeksi,
dapat mengakibatkan terjadinya short shot
dan crack. Selain dengan menambah tekanan
injeksi, cacat dapat dikurangi dengan
menaikan temperature leleh plastik, pada
temperature leleh tinggi, kenaikan tekanan
injeksi menjadi berarti. Jenis dan luas daerah
cacatnya tidak berkurang ketika tekanan
injeksi dinaikan. Jenis cacat yang timbul
adalah crack akibat shear stress yang
1.6 Saran
Harus
memperhatikan
pendinginan
dan
pemanasan pada choler dan heater.
Sebelum melakukan proses injection pastikan
suhu heater diantara 215-245 0C.
Setiap melakukan proses pergantian warna
bahan yang berbeda sebaiknya dilakukan
pembersihan pada screw untuk menghindari
warna yang tidak merata pada produk.
Melakukan pengecekan secara berkala dan rutin
tiap harinya untuk menghindari terjadinya
kerusakan pada komponen lain.
Terima Kasih